Anda di halaman 1dari 21

Presentasi Kasus

SEORANG ANAK PEREMPUAN DENGAN DEMAM DENGUE

Oleh :

dr. Indira Suluh Paramita

Pembimbing :

dr. Triswi Widyanti Mugi R, Sp. A, M. Kes

RSAU DR. SISWANTO LANUD ADISOEMARMO

KABUPATEN KARANGANYAR

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi kasus dengan judul “


” telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat Program Internsip Dokter Indonesia

pada :

Hari / Tanggal : ……………………………….. 2018

Mengetahui,
Pembimbing

dr. Triswi Widyanti Mugi R, Sp. A, M. Kes

Karumkit RSAU dr.Siswanto

Mayor Kes dr. Markus Kaban, Sp.PK

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penyusunan presentasi kasus dengan
judul anak dengan Demam Dengue dapat saya selesaikan penyusunannya dalam rangka memenuhi
salah satu tugas sebagai dokter intersip di RSAU dr Siswanto Lanud Adisoemarmo.
Dalam menyelesaikan presentasi kasus ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dr.
Triswi Widyanti Mugi R, Sp. A, M. Kes selaku pembimbing dalam penyusunan presentasi kasus
dan sebagai salah satu pembimbing selama menjalani intership ini.

Apabila terdapat kekurangan dalam menyusun presentasi ini, saya akan menerima kritik
dan saran. Semoga presentasi kasus ini bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Maret 2018


Penyusun

dr. Indira Suluh Paramita

3
BAB I
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. QAS


• Umur : 8 th 2 bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tempat tanggal lahir : Magelang, 24/1/2010
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Alamat : Komplek Antariksa, JL Pelangi no 4, Colomadu, Karanganyar.
• Tanggal masuk RS : 4 Maret 2018

Orang tua/wali

Ayah

• Nama : Tn N
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : TNI AU
Ibu

• Nama : Ny. AN
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : IRT

1
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesa dengan ibu kandung pasien, pada tanggal 9 Maret 2018,
pukul 11.00 WIB di bangsal Garuda.

KELUHAN UTAMA :
Demam

RIWAYAT PERJALANAN PEYAKIT :


Pasien datang ke IGD RSAU dr. Siswanto dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk
rumah sakit, demam muncul mendadak dan dirasakan terus menerus sepanjang hari, pasien sudah
minum obat penurun panas tapi masih demam. Pasien juga mengeluhkan kepalanya pusing dan
badan terasa nyeri. Nafsu makan pasien menurun sejak demam. Pasien tidak mengeluhkan adanya
nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri perut, mual, muntah, gangguan buang air kecil, gusi
berdarah, muncul bintik bintik dan tidak pernah mimisan. Pasien belum buang air besar selama
dua hari. Karena pasien masih demam dan tidak ada perbaikan kondisi pasien dibawa ke IGD
RSAU dr Siswanto oleh keluarganya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :


 Riwayat rawat inap : (-)  Morbili : (-)
 DBD : (-)  Pertusis : (-)
 Demam thypoid : (-)  Cacing : (-)
 Kejang demam : (-)  Gegar Otak : (-)
 Faringitis : (-)  Difteri : (-)
 Enteritis : (-)  Operasi : (-)
 Bronkitis : (-)  Varicella : (-)
 Pneumonia : (-)  Fraktur : (-)

2
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Adik kandung pasien juga mengeluhkan demam.

Riwayat DBD : (-)


Riwayat Demam thypoid : (-)
Riwayat Kejang demam : (-)

RIWAYAT KEHAMILAN/KELAHIRAN :

KEHAMILAN Morbiditas Kehamilan (-)


Perawatan Antenatal Teratur 1 bulan sekali
KELAHIRAN Tempat Kelahiran Rumah sakit
Penolong Persalinan Spesialis Kandungan
Cara Persalinan Sectio Cesarea
Masa Gestasi Cukup Bulan
Keadaan Bayi - Berat lahir: 3400 gr
- Langsung Menangis
- Kelainan Bawaan: tidak ada
Kesan riwayat kehamilan/kelahiran : Tidak ada kelainan bermakna

RIWAYAT PERKEMBANGAN

● Psikomotor

- Tengkurap : 3 bulan - Berjalan : 24 bulan

- Duduk : 9 bulan - Mengoceh : 11 bulan

- Berdiri : 11 bulan - Membaca/Menulis : 6 tahun

● Perkembangan Pubertas

- Rambut Pubis : P0

- Payudara : M0

3
- Menarche : Belum menarch

● Gangguan Perkembangan Mental/Emosi: Tidak ada

Kesan: Riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik

RIWAYAT MAKANAN

a. ASI diberikan sejak lahir sampai umur 2 tahun, frekuensi pemberian tiap kali anak
menangis (> 5 kali sehari).
b. Makanan padat dan bubur :
1. Bubur susu, diberikan sejak umur 6 bulan dengan frekuensi 2 kali sehari.
2. Bubur tim, diberikan sejak umur 8 bulan dengan frekuensi 3 kali sehari.
3. Nasi tim, diberikan sejak umur 12 bulan dengan frekuensi 3 kali sehari.
4. Lauk pauk jenis tahu dan tempe diberikan sejak umur 12 bulan dengan frekuensi 2
kali sehari.
c. Buah dan sayuran: Jenis bervariasi, diberikan sejak umur 1 tahun dengan frekuensi 2
kali seminggu.
Kesan: Kualitas dan kuantitas cukup

RIWAYAT IMUNISASI

Riwayat imunisasi dasar lengkap sesuai dengan jadwal IDAI.

RIWAYAT Sosial Ekonomi

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kakak dan adik di perumahan antariksa TNI AU, sekitar rumah
tidak ada yang menderita penyakit yang serupa. Pasien memakai sumber air dari sumur.

Kesan : Perumahan dan lingkungan baik.

4
PEMERIKSAAN FISIK (di IGD RSAU dr Siswanto tanggal 4 Maret 2018 jam 6.45)

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Berat Badan : 21 kg

Tinggi Badan : 120 cm

Status Gizi (CDC girl): BB/U = 21 kg

21/26 x 100%

80,7 % (P25< BB/U<P50)

TB/U = 103 cm

120/127 x 100%

94% (P10<TB/U< P50)

BB/TB = 21/22x 100%

95 %

Kesan: Gizi normal

Tanda Vital

Frekuensi Nadi : 130x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup.

Suhu Tubuh : 38,9oC

Frekuensi Napas : 25x/menit, reguler

Tekanan Darah :-

Kepala :
 Bentuk dan ukuran : Normocephali, ubun-ubun normal
 Rambut dan kulit kepala : Hitam, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut

5
 Mata : Palpebra tidak cekung, konjungtiva tidak pucat,
sclera tidak ikterik, reflek cahaya langsung +/+,
reflek cahaya tidak langsung +/+.
 Telinga : Normal, tidak tampak serumen dan tidak tampak
sekret.
 Hidung : Tidak ada deformitas, septum deviasi (-), sekret (-)
 Bibir : Tidak kering, tidak sianosis
 Mulut : Stomatitis (-), mukosa mulut tidak kering, gigi
geligi lengkap
 Lidah : Tidak kotor
 Faring : Hiperemis (-)

Leher : KGB tidak teraba Trakea lurus di tengah


Toraks:
 Dinding toraks : Bentuk normal, retraksi sela iga (-), iga vertikal,
simetris dalam keadaan statis dan dinamis
 Paru
 Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
 Palpasi : Vocal phremitus simetris, dan teraba sama keras di kedua lapang
paru
 Perkusi : Sonor pada paru kedua lapang paru
 Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi +/+,
wheezing -/-

 Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
 Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis
midclavicularis sinistra, tidak teraba thrill
 Auskultasi : BJ I normal, BJ II normal, regular, tidak ada splitting, tidak
ada murmur, tidak ada gallop

6
Abdomen:
 Inspeksi : Datar, tidak tampak distensi, tidak tampak vena kolateral
 Palpasi : Ada nyeri tekan pada kuadran kiri bawah, hepar dan lien tidak
teraba, turgor kulit baik, lemas
 Perkusi : Timpani , shifting dulnes (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal

Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran


Anggota gerak :
 Atas : Akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), oedem (-), CRT <2 dt
 Bawah : Akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), oedem (-),CRT <2 dt
Tulang belakang : Tidak ada kelainan
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik
Pemeriksaan tourniquet : Negatif

Pemeriksaan Laboratorium

Tangggal 4 Maret 2018 jam 11.15 WIB

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,0 12-17 g/dl
Lekosit 2700 4300-10.000 /uL
Hematokrit 37 40-48 %
Trombosit 167.000 150.000-400.000 /uL
Widal
Ty O 1/160
Ty H 1/160
Pa O 1/80
Pa H 1/80

7
Resume

Pasien datang ke IGD RSAU dr. Siswanto dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam muncul mendadak dan dirasakan terus menerus sepanjang hari, pasien
sudah minum obat penurun panas tapi masih demam. Pasien juga mengeluhkan kepalanya pusing
dan badan terasa nyeri. Nafsu makan pasien menurun sejak demam. Pasien tidak mengeluhkan
adanya nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri perut, mual, muntah, gangguan buang air kecil, gusi
berdarah, muncul bintik bintik dan tidak mimisan. Pasien belum buang air besar selama dua hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 130 x/ menit reguler, isi dan tegangan cukup, suhu
38,9 derajat celcius, frekuensi nafas 25 x/menit, BB/TB 96% gizi normal. Kepala, leher, pulmo,
cor, abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal.Tidak ada manifestasi perdarahan dan uji
tourniquet negatife.
Pada pemeriksaan penunjang di dapatkan trombositopeni(-), leukopeni (+) dan widal
reaktif. Ty O dan TyH 1/160, PaO dan PaH 1/80.

Diagnosis
Diagnosis Kerja : Observasi febris hari ke IV susp Demam dengue.

Diagnosis Banding
Demam berdarah dengue
Demam thypoid

Rencana Pemeriksaan Lanjutan


IgM & IgG anti dengue

PENATALAKSANAAN dengan BB 21 kg
 IVFD RL 15 tpm makro
 PCT syr 2 cth/4 jam
 Cefotaxime 1gr/ 8 jam

8
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam

Follow Up

Tanggal Follow Up
5 Maret 2013 S:- Demam tinggi
- Belum BAB hari
- Seluruh tubuh terasa sakit
- Nafsu makan menurun
O: BB : 21 kg
- Suhu : 38 0 C
- Nadi : 116 x/menit
- RR : 24 x /menit
- Kepala : Normocepali
- Mata : Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemi -/-
- Thorax: BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
- Abdomen : suel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
- Ekstremitas: akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah
A : Demam dengue DD DHF
P : IVFD RL 15 tpm makro
- Cefotaxim 1gr / 8 jam IV
- Paracetamol inf 300 mg IV eksra
- PCT syr 3 x 1 1/2 ct
- Cek darah rutin besok pagi
- Periksa vital sign / 4 jam

9
6 Maret 2018 S:
Demam hari sudah turun tapi bila malam hari meningkat
Muncul bintik bintik merah di seluruh tubuh
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,3 0 C
Nadi : 120 x/menit
RR : 30 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah. Ptekie
(+)
Darah rutin tanggal 6/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 11,8 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 1900 4.300-10.000 /uL
Hematokrit 35 40-48 %
Trombosit 128.000 140.000- /uL
440.000
Eritrosit 4,31 4,5 – 5,5 jt/mm3

A : Demam dengue
P : IVFD RL 15 tpm makro
PCT syr 4 x 2 cth
Cefotaxim 1 gr/ 8 jam
Periksa vital sign / 4 jam
7 Maret 2018 S:
Demam hari sudah turun tapi bila malam hari m

10
Muncul bintik bintik merah di seluruh tubuh
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,3 0 C
Nadi : 120 x/menit
RR : 30 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah
Darah rutin tanggal 7/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12,4 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 3700 4.300-10.000 /uL
Hematokrit - 40-48 %
Trombosit 106.000 150.000- /uL
400.000
Eritrosit 4,51 4,5 – 5,5 jt/mm3

A : Demam dengue
P : IVFD RL 15 tpm makro
PCT syr 4 x 2 cth
Ceftriaxon 1 gr/ 8 jam stop diganti cefixime 2 x 1 CTH
Periksa vital sign / 4 jam
8 Maret 2018 S:
Demam sudah turun.
Kaki dan tangan dingin
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,3 0 C

11
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral dingin pada ekstremitas atas dan bawah
Darah rutin tanggal 8/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 13 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 4700 4.300-10.000 /uL
Hematokrit 40 40-48 %
Trombosit 39.000 140.000- /uL
440.000
Eritrosit 4,57 4,5 – 5,5 jt/mm3

A : Demam dengue
P : IVFD RL 25 tpm makro
PCT syr 4 x 2 cth
Cefixime 2 x 1 CTH
Periksa vital sign / 4 jam
9 Maret 2018 S:
Sudah tidak demam.
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,2 0 C
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-

12
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral dingin pada ekstremitas atas dan bawah
Darah rutin tanggal 9/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12,7 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 4800 4.300-10.000 /uL
Hematokrit 38 40-48 %
Trombosit 156.000 140.000- /uL
440.000
Eritrosit 4,56 4,5 – 5,5 jt/mm3

A : Demam dengue
P : Pasien boleh pulang.
Obat pulang : cefixim 2 x 1 CTH
Curcuma 1 x cth 1

13
BAB II
ANALISIS KASUS

Pasien anak perempuan usia 8 tahun datang ke IGD RSAU dr Siswanto pada tanggal 4
Maret 2018 pukul 6.45 WIB dengan keluhan utama demam. Demam dapat merupakan tanda
permulaan adanya infeksi, namun demam juga bisa disebabkan oleh adanya kelainan metabolik
dan sebab-sebab lain.1 Berdasarkan lama demam pada anak, klasifikasi demam dibagi menjadi:1

1. Demam kurang 7 hari (demam pendek) dengan tanda lokal yang jelas, diagnosis etiologik
dapat ditegakkan secara anamnestik, pemeriksaan fisis, dengan atau tanpa bantuan
laboratorium, misalnya tonsilitis akut.
2. Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda lokal, diagnosis etiologik tidak dapat ditegakkan
dengan amannesis, pemeriksaan fisis, namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium,
misalnya demam tifoid.
3. Demam yang tidak diketahui penyebabnya, sebagian terbesar adalah sindrom virus.

Anamnesis lebih lanjut pada pasien ini didapatkan bahwa keluhan demam pasien muncul
sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, demam muncul mendadak dan dirasakan terus menerus
sepanjang hari, pasien sudah minum obat penurun panas tapi masih demam. Pasien juga
mengeluhkan kepalanya pusing dan badan terasa nyeri. Nafsu makan pasien menurun sejak
demam. Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri perut, mual,
muntah, gangguan buang air kecil, gusi berdarah, muncul bintik bintik dan tidak pernah mimisan.
Pasien belum buang air besar selama dua hari.
Gejala demam yang muncul sejak 4 hari SMRS, nyeri di seluruh badan, muncul bintik
bintik merah ketika hari kedua perawatan (hari ke 5 demam) pada pasien ini sesuai dengan kriteria
demam dengue WHO yaitu demam tinggi yang muncul mendadak ditambah gejala penyerta 2 atau
lebih gejala berikut: Nyeri kepala, nyeri retro orbita, nyeri otot dan tulang, ruam kulit.2 Demam
pada dengue fever biasanya mencapai 39 C sampai 40 C dan demam bersifat bifasik yang
berlangsung sekitar 5-7 hari.8 Ruam kulit : kemerahan atau bercak bercak merah yang menyebar
dapat terlihat pada wajah, leher dan dada selama separuh pertama periode demam dan

14
kemungkinan makulopapular maupun menyerupai demam skalartina yang muncul pada hari ke 3
atau ke 4. Ruam timbul pada 6-12 jam sebelum suhu naik pertama kali (hari sakit ke 3-5) dan
berlangsung 3-4 hari. Anoreksi dan obstipasi sering dilaporkan. Gejala klinis lainnya meliputi
fotofobi, berkeringat, batuk, epistaksis dan disuria. Kelenjar limfa servikal dilaporkan membesar
pada 67-77% kasus atau dikenal sebagai Castelani’s sign yang patognomonik. Beberapa bentuk
perdarahan lain dapat menyertai.3,4

Gambar 1. Kurva suhu pada demam berdarah dengue, saat suhu reda keadaan klinis
pasien memburuk (syok)

Pada pemeriksaan fisik pasien ini didapatkan frekuensi nadi 130 x/ menit reguler, isi dan
tegangan cukup, suhu 38,9 derajat celcius, frekuensi nafas 25 x/menit, BB/TB 96% gizi normal.
Kepala, leher, pulmo, cor, abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal. Tidak ada manifestasi
perdarahan dan uji tourniquet negatif. Pada follow up pasien ini muncul ptekie pada hari ke dua
perawatan (hari ke V demam). Berdasarkan teori demam dengue diawali dengan demam mendadak
tinggi, facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dan faring
hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga kanan. Gejala penyerta tersebut lebih mencolok pada
Demam Dengue (DD) dibanding Demam Berdarah Dengue (DBD).Hepatomegali dan kelainan
fungsi hati lebih sering ditemukan pada DBD. Pada DBD terjadi peningkatan permeabilitas kapiler
sehingga menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia, dan syok. Perembesan plasma
mengakibatkan ekstravasasi cairan ke dalam rongga pleura dan rongga peritoneal selama 24-48
jam. Perdarahan dapat berupa peteckie, epitaksis, melena, ataupun hematuria.

15
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ini adalah pemeriksaan darah rutin
serial setiap hari selama perawatan dan WIDAL. Pada pemeriksaan darah rutin pertama kali
didapatkan trombosit normal yaitu 167.000 /uL dan leukopeni 2700/uL. Jumlah trombosit selama
peraawatan di bangsal Garuda terus menurun hingga mencapai jumlah terendah yaitu 39.000 /uL
pada hari ke 5 rawatan (8 Maret 2018). Berdasarkan teori pemeriksaan laboratorium selama
dengue fever akut ialah sebagai berikut

- Hitung sel darah putih biasanya normal saat permulaan demam kemudian leukopeni hingga
periode demam berakhir
- Hitung trombosit normal, demikian pula komponen lain dalam mekanisme pembekuaan
darah. Pada beberapa epidemi biasanya terjadi trombositopeni
- Serum biokimia/enzim biasanya normal,kadar enzim hati mungkin meningkat.

Penanganan dengue fever pada kasus dengan keadaan umum baik seperti ini diberikan
cairan maintenance sesuai dengan berat badan 15 tetes per mini makro serta pemberian anti
piretik paracetamol. Berdasarakan teori penanganan dengue fever, pasien dianjurkan untuk:

 Tirah baring, selama masih demam.


 Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan. Untuk menurunkan
suhu menjadi < 39°C, dianjurkan pemberian parasetamol. Asetosal/salisilat tidak
dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau
asidosis.
 Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air
putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
 Monitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen. Pada pasien DD,
saat suhu turun pada umumnya merupakan tandapenyembuhan. Meskipun demikian
semua pasien harus diobservasi terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama 2 hari
setelah suhu turun. Hal ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan
antara DD dan DBD pada fase demam. Perbedaan akan tampak jelas saat suhu turun, yaitu
pada DD akan terjadi penyembuhan sedangkan pada DBD terdapat tanda awal kegagalan
sirkulasi (syok). Komplikasi perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa disertai gejala syok.
Oleh karena itu, orang tua atau pasien dinasehati bila terasa nyeri perut hebat, buang air
16
besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti mimisan, perdarahan
gusi, apalagi bila disertai berkeringat dingin, hal tersebut merupakan tanda kegawatan,
sehingga harus segera dibawa segera ke rumah sakit. Pada pasien yang tidak mengalami
komplikasi setelah suhu turun 2-3 hari, tidak perlu lagi diobservasi3,4

17
Daftar Pustaka

1. Ismoedijanto. Demam pada anak. Sari Pediatri, Vol. 2, No. 2, Agustus 2000: 103 - 108
2. WHO. Buku pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit.
3. World Health Organization Regional Office for South East Asia. Prevention and Control of
Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever : Comprehensive Guidelines. New Delhi :
WHO.2009
4. Soedarmo SSP.Infeksi Virus Dengue. Dalam : Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS,
penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi pertama.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2009.h.176-208

18

Anda mungkin juga menyukai