Oleh :
Pembimbing :
KABUPATEN KARANGANYAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
pada :
Mengetahui,
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penyusunan presentasi kasus dengan
judul anak dengan Demam Dengue dapat saya selesaikan penyusunannya dalam rangka memenuhi
salah satu tugas sebagai dokter intersip di RSAU dr Siswanto Lanud Adisoemarmo.
Dalam menyelesaikan presentasi kasus ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dr.
Triswi Widyanti Mugi R, Sp. A, M. Kes selaku pembimbing dalam penyusunan presentasi kasus
dan sebagai salah satu pembimbing selama menjalani intership ini.
Apabila terdapat kekurangan dalam menyusun presentasi ini, saya akan menerima kritik
dan saran. Semoga presentasi kasus ini bermanfaat bagi kita semua.
3
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Orang tua/wali
Ayah
• Nama : Tn N
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : TNI AU
Ibu
• Nama : Ny. AN
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : IRT
1
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesa dengan ibu kandung pasien, pada tanggal 9 Maret 2018,
pukul 11.00 WIB di bangsal Garuda.
KELUHAN UTAMA :
Demam
2
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
RIWAYAT KEHAMILAN/KELAHIRAN :
RIWAYAT PERKEMBANGAN
● Psikomotor
● Perkembangan Pubertas
- Rambut Pubis : P0
- Payudara : M0
3
- Menarche : Belum menarch
RIWAYAT MAKANAN
a. ASI diberikan sejak lahir sampai umur 2 tahun, frekuensi pemberian tiap kali anak
menangis (> 5 kali sehari).
b. Makanan padat dan bubur :
1. Bubur susu, diberikan sejak umur 6 bulan dengan frekuensi 2 kali sehari.
2. Bubur tim, diberikan sejak umur 8 bulan dengan frekuensi 3 kali sehari.
3. Nasi tim, diberikan sejak umur 12 bulan dengan frekuensi 3 kali sehari.
4. Lauk pauk jenis tahu dan tempe diberikan sejak umur 12 bulan dengan frekuensi 2
kali sehari.
c. Buah dan sayuran: Jenis bervariasi, diberikan sejak umur 1 tahun dengan frekuensi 2
kali seminggu.
Kesan: Kualitas dan kuantitas cukup
RIWAYAT IMUNISASI
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kakak dan adik di perumahan antariksa TNI AU, sekitar rumah
tidak ada yang menderita penyakit yang serupa. Pasien memakai sumber air dari sumur.
4
PEMERIKSAAN FISIK (di IGD RSAU dr Siswanto tanggal 4 Maret 2018 jam 6.45)
Berat Badan : 21 kg
21/26 x 100%
TB/U = 103 cm
120/127 x 100%
95 %
Tanda Vital
Tekanan Darah :-
Kepala :
Bentuk dan ukuran : Normocephali, ubun-ubun normal
Rambut dan kulit kepala : Hitam, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut
5
Mata : Palpebra tidak cekung, konjungtiva tidak pucat,
sclera tidak ikterik, reflek cahaya langsung +/+,
reflek cahaya tidak langsung +/+.
Telinga : Normal, tidak tampak serumen dan tidak tampak
sekret.
Hidung : Tidak ada deformitas, septum deviasi (-), sekret (-)
Bibir : Tidak kering, tidak sianosis
Mulut : Stomatitis (-), mukosa mulut tidak kering, gigi
geligi lengkap
Lidah : Tidak kotor
Faring : Hiperemis (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V 1 cm medial garis
midclavicularis sinistra, tidak teraba thrill
Auskultasi : BJ I normal, BJ II normal, regular, tidak ada splitting, tidak
ada murmur, tidak ada gallop
6
Abdomen:
Inspeksi : Datar, tidak tampak distensi, tidak tampak vena kolateral
Palpasi : Ada nyeri tekan pada kuadran kiri bawah, hepar dan lien tidak
teraba, turgor kulit baik, lemas
Perkusi : Timpani , shifting dulnes (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Pemeriksaan Laboratorium
7
Resume
Pasien datang ke IGD RSAU dr. Siswanto dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam muncul mendadak dan dirasakan terus menerus sepanjang hari, pasien
sudah minum obat penurun panas tapi masih demam. Pasien juga mengeluhkan kepalanya pusing
dan badan terasa nyeri. Nafsu makan pasien menurun sejak demam. Pasien tidak mengeluhkan
adanya nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri perut, mual, muntah, gangguan buang air kecil, gusi
berdarah, muncul bintik bintik dan tidak mimisan. Pasien belum buang air besar selama dua hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 130 x/ menit reguler, isi dan tegangan cukup, suhu
38,9 derajat celcius, frekuensi nafas 25 x/menit, BB/TB 96% gizi normal. Kepala, leher, pulmo,
cor, abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal.Tidak ada manifestasi perdarahan dan uji
tourniquet negatife.
Pada pemeriksaan penunjang di dapatkan trombositopeni(-), leukopeni (+) dan widal
reaktif. Ty O dan TyH 1/160, PaO dan PaH 1/80.
Diagnosis
Diagnosis Kerja : Observasi febris hari ke IV susp Demam dengue.
Diagnosis Banding
Demam berdarah dengue
Demam thypoid
PENATALAKSANAAN dengan BB 21 kg
IVFD RL 15 tpm makro
PCT syr 2 cth/4 jam
Cefotaxime 1gr/ 8 jam
8
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam
Follow Up
Tanggal Follow Up
5 Maret 2013 S:- Demam tinggi
- Belum BAB hari
- Seluruh tubuh terasa sakit
- Nafsu makan menurun
O: BB : 21 kg
- Suhu : 38 0 C
- Nadi : 116 x/menit
- RR : 24 x /menit
- Kepala : Normocepali
- Mata : Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemi -/-
- Thorax: BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
- Abdomen : suel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
- Ekstremitas: akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah
A : Demam dengue DD DHF
P : IVFD RL 15 tpm makro
- Cefotaxim 1gr / 8 jam IV
- Paracetamol inf 300 mg IV eksra
- PCT syr 3 x 1 1/2 ct
- Cek darah rutin besok pagi
- Periksa vital sign / 4 jam
9
6 Maret 2018 S:
Demam hari sudah turun tapi bila malam hari meningkat
Muncul bintik bintik merah di seluruh tubuh
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,3 0 C
Nadi : 120 x/menit
RR : 30 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah. Ptekie
(+)
Darah rutin tanggal 6/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 11,8 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 1900 4.300-10.000 /uL
Hematokrit 35 40-48 %
Trombosit 128.000 140.000- /uL
440.000
Eritrosit 4,31 4,5 – 5,5 jt/mm3
A : Demam dengue
P : IVFD RL 15 tpm makro
PCT syr 4 x 2 cth
Cefotaxim 1 gr/ 8 jam
Periksa vital sign / 4 jam
7 Maret 2018 S:
Demam hari sudah turun tapi bila malam hari m
10
Muncul bintik bintik merah di seluruh tubuh
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,3 0 C
Nadi : 120 x/menit
RR : 30 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah
Darah rutin tanggal 7/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12,4 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 3700 4.300-10.000 /uL
Hematokrit - 40-48 %
Trombosit 106.000 150.000- /uL
400.000
Eritrosit 4,51 4,5 – 5,5 jt/mm3
A : Demam dengue
P : IVFD RL 15 tpm makro
PCT syr 4 x 2 cth
Ceftriaxon 1 gr/ 8 jam stop diganti cefixime 2 x 1 CTH
Periksa vital sign / 4 jam
8 Maret 2018 S:
Demam sudah turun.
Kaki dan tangan dingin
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,3 0 C
11
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral dingin pada ekstremitas atas dan bawah
Darah rutin tanggal 8/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 13 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 4700 4.300-10.000 /uL
Hematokrit 40 40-48 %
Trombosit 39.000 140.000- /uL
440.000
Eritrosit 4,57 4,5 – 5,5 jt/mm3
A : Demam dengue
P : IVFD RL 25 tpm makro
PCT syr 4 x 2 cth
Cefixime 2 x 1 CTH
Periksa vital sign / 4 jam
9 Maret 2018 S:
Sudah tidak demam.
O: BB : 21 kg
Suhu : 36,2 0 C
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x /menit
Kepala : Normocepali
Mata : sclera ikterik -/- , conjunctiva anemi -/-
12
Thorax : BJI-II regular, murmur (-), gallop (-)
Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing(-)
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ,
shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral dingin pada ekstremitas atas dan bawah
Darah rutin tanggal 9/3/2018
HEMATOLOGI Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12,7 12,0-17,0 g/dl
Lekosit 4800 4.300-10.000 /uL
Hematokrit 38 40-48 %
Trombosit 156.000 140.000- /uL
440.000
Eritrosit 4,56 4,5 – 5,5 jt/mm3
A : Demam dengue
P : Pasien boleh pulang.
Obat pulang : cefixim 2 x 1 CTH
Curcuma 1 x cth 1
13
BAB II
ANALISIS KASUS
Pasien anak perempuan usia 8 tahun datang ke IGD RSAU dr Siswanto pada tanggal 4
Maret 2018 pukul 6.45 WIB dengan keluhan utama demam. Demam dapat merupakan tanda
permulaan adanya infeksi, namun demam juga bisa disebabkan oleh adanya kelainan metabolik
dan sebab-sebab lain.1 Berdasarkan lama demam pada anak, klasifikasi demam dibagi menjadi:1
1. Demam kurang 7 hari (demam pendek) dengan tanda lokal yang jelas, diagnosis etiologik
dapat ditegakkan secara anamnestik, pemeriksaan fisis, dengan atau tanpa bantuan
laboratorium, misalnya tonsilitis akut.
2. Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda lokal, diagnosis etiologik tidak dapat ditegakkan
dengan amannesis, pemeriksaan fisis, namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium,
misalnya demam tifoid.
3. Demam yang tidak diketahui penyebabnya, sebagian terbesar adalah sindrom virus.
Anamnesis lebih lanjut pada pasien ini didapatkan bahwa keluhan demam pasien muncul
sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, demam muncul mendadak dan dirasakan terus menerus
sepanjang hari, pasien sudah minum obat penurun panas tapi masih demam. Pasien juga
mengeluhkan kepalanya pusing dan badan terasa nyeri. Nafsu makan pasien menurun sejak
demam. Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri perut, mual,
muntah, gangguan buang air kecil, gusi berdarah, muncul bintik bintik dan tidak pernah mimisan.
Pasien belum buang air besar selama dua hari.
Gejala demam yang muncul sejak 4 hari SMRS, nyeri di seluruh badan, muncul bintik
bintik merah ketika hari kedua perawatan (hari ke 5 demam) pada pasien ini sesuai dengan kriteria
demam dengue WHO yaitu demam tinggi yang muncul mendadak ditambah gejala penyerta 2 atau
lebih gejala berikut: Nyeri kepala, nyeri retro orbita, nyeri otot dan tulang, ruam kulit.2 Demam
pada dengue fever biasanya mencapai 39 C sampai 40 C dan demam bersifat bifasik yang
berlangsung sekitar 5-7 hari.8 Ruam kulit : kemerahan atau bercak bercak merah yang menyebar
dapat terlihat pada wajah, leher dan dada selama separuh pertama periode demam dan
14
kemungkinan makulopapular maupun menyerupai demam skalartina yang muncul pada hari ke 3
atau ke 4. Ruam timbul pada 6-12 jam sebelum suhu naik pertama kali (hari sakit ke 3-5) dan
berlangsung 3-4 hari. Anoreksi dan obstipasi sering dilaporkan. Gejala klinis lainnya meliputi
fotofobi, berkeringat, batuk, epistaksis dan disuria. Kelenjar limfa servikal dilaporkan membesar
pada 67-77% kasus atau dikenal sebagai Castelani’s sign yang patognomonik. Beberapa bentuk
perdarahan lain dapat menyertai.3,4
Gambar 1. Kurva suhu pada demam berdarah dengue, saat suhu reda keadaan klinis
pasien memburuk (syok)
Pada pemeriksaan fisik pasien ini didapatkan frekuensi nadi 130 x/ menit reguler, isi dan
tegangan cukup, suhu 38,9 derajat celcius, frekuensi nafas 25 x/menit, BB/TB 96% gizi normal.
Kepala, leher, pulmo, cor, abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal. Tidak ada manifestasi
perdarahan dan uji tourniquet negatif. Pada follow up pasien ini muncul ptekie pada hari ke dua
perawatan (hari ke V demam). Berdasarkan teori demam dengue diawali dengan demam mendadak
tinggi, facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dan faring
hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga kanan. Gejala penyerta tersebut lebih mencolok pada
Demam Dengue (DD) dibanding Demam Berdarah Dengue (DBD).Hepatomegali dan kelainan
fungsi hati lebih sering ditemukan pada DBD. Pada DBD terjadi peningkatan permeabilitas kapiler
sehingga menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia, dan syok. Perembesan plasma
mengakibatkan ekstravasasi cairan ke dalam rongga pleura dan rongga peritoneal selama 24-48
jam. Perdarahan dapat berupa peteckie, epitaksis, melena, ataupun hematuria.
15
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ini adalah pemeriksaan darah rutin
serial setiap hari selama perawatan dan WIDAL. Pada pemeriksaan darah rutin pertama kali
didapatkan trombosit normal yaitu 167.000 /uL dan leukopeni 2700/uL. Jumlah trombosit selama
peraawatan di bangsal Garuda terus menurun hingga mencapai jumlah terendah yaitu 39.000 /uL
pada hari ke 5 rawatan (8 Maret 2018). Berdasarkan teori pemeriksaan laboratorium selama
dengue fever akut ialah sebagai berikut
- Hitung sel darah putih biasanya normal saat permulaan demam kemudian leukopeni hingga
periode demam berakhir
- Hitung trombosit normal, demikian pula komponen lain dalam mekanisme pembekuaan
darah. Pada beberapa epidemi biasanya terjadi trombositopeni
- Serum biokimia/enzim biasanya normal,kadar enzim hati mungkin meningkat.
Penanganan dengue fever pada kasus dengan keadaan umum baik seperti ini diberikan
cairan maintenance sesuai dengan berat badan 15 tetes per mini makro serta pemberian anti
piretik paracetamol. Berdasarakan teori penanganan dengue fever, pasien dianjurkan untuk:
17
Daftar Pustaka
1. Ismoedijanto. Demam pada anak. Sari Pediatri, Vol. 2, No. 2, Agustus 2000: 103 - 108
2. WHO. Buku pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit.
3. World Health Organization Regional Office for South East Asia. Prevention and Control of
Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever : Comprehensive Guidelines. New Delhi :
WHO.2009
4. Soedarmo SSP.Infeksi Virus Dengue. Dalam : Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS,
penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi pertama.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2009.h.176-208
18