Anda di halaman 1dari 8

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta DidikKajian medik dan psikologi

perkembangan menunjukkan bahwa disamping dipengaruhi oleh faktor bawaan, kualitas individu
juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti faktor lingkungan yang tidak lepas dari
pengaruh faktor psikososial. Baik faktor bawaan atau sering juga disebut faktor keturunan dan
faktor lingkungan. Kedua faktor ini berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain,
sehingga menyebabkan perbedaan yang disebut dengan istilahindividual differences.Berdasarkan
hal ini,masing-masing individu memiliki keunikan atau kekhasan sendiri baik dalam setiap gejala
jiwa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terlihatdalam kemampuan
berfikir, merasakan sesuatu, serta sikap dan perilakunya sehari-hari. Dalam melihat dan menyikapi
perbedaantersebut, hendaknya pendidik menyadari bahwa tidak semua individu dapat
diperlakukan dengan cara yang selalu sama. Masing-masing individu memiliki kekhasan sendiri,
sehingga pendekatan yang sifatnya personal maupun institusional tentu berbeda.Untuk lebih
jelasnya, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan individuadalah sebagai
berikut:1.Faktor Internala.Faktor Genetika(hereditas)Gen adalaah substansi/materi pembawa sifat
yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tingga tubuh, warna kulit, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
mahluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.Hereditas merupakan
“totalitas karakeristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi baik
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak
orang tua melalui gen-gen.Meskipun peranan gen sangat penting, factor genetis bukan satu-
satunya factor yangmenentukan pola pertumbuhan dan perkembangan karena juga dipengaruhi
oleh factor lainnya.b.Faktor FisiologisFaktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Factor fisiologis yang mempengaruhi perkembangan
peserta didik diantaranya adalah:1)Tubuh dan warna kulit.Tubuh merupakan bagian dari
pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang tidak bisa disamakan dengan yang lainnya,
begitupun dengan warna kulit seseorang. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
seseorang sesuai dengan tahap perkembangannya.2)Faktor Gizi atau Asupan MakananKesehatan
individu sangat tergantung pada pemberian gizi yang baik dan berimbang. Hal ini merupakan
faktor yang sangat penting dalam merangsang tumbuh kembang individu dan merangsang
perkembangan otak dan sistem syarafnya yang merupakan bagian paling penting
dalammenentukan tumbuh dan kembang individu.3)Cacat dan penyakitKondisi individu yang
cacat atau mempunyai penyakit tertentu, tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Pengaruh yang diberikan tidak hanya pengaruh pada fisik saja, melainkan juga secara
psikologis. Cacat atau penyakit banyak disebabkan oleh beberapa hal yaitu :a)Pengaruh
genetikb)Ibu yang kurang gizi pada saat mengandung.c)Obat-obatan dan
alkohol.d)Radiasie)Penyakit yang diderita Ibu selama kehamilanf)Keadaan Emosi pada Ibu saat
hamil.c.Faktor Psikologis.Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan. Kondisi fisik yang
tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya.
Begitupun dengan ketidakmampuan intelektual yang diulas sebelumnya dapat disebabkan karena
kerusakan sistem syaraf , kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.Dalam hal kejiwaan,
kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu berbeda. Kemampuan berpikir
mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa.
Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh
karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian
emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan
sosial anak.Beberapa faktor psikologis yang utamamempengaruhi proses perkembangan siswa,
hormone, intelegensi, motivasi, sikap, dan bakat.1)HormonHormon merupakan zat yang berfungsi
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormone memberikan
pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormone akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup beragam
jenisnya.2)Kecerdasan/inteligensi siswaPada umumnya kecerdasan diartikan sebagaikemampuan
psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara
yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi
juga organ-organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak
merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri
sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.Pemahaman
tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orangtua dan guru atau pihak-pihak yang
berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga dapat diketahui anak
didikberada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior, ratarata, atau mungkin
lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga
untuk memprediksi kemampuan belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan
peserta didik akan membantu mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan
kepada siswa.3)SeksPerbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas yang
nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-
lakilebih besar dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih
cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan pada
umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan
pisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak lakilaki. Hal ini jelas pada anak umur 9
sampai 12 tahun4)MotivasiMotivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan
kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa inginn melakukan kegiatan belajar.
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif,
mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.
Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi
kebutuhannya.5)SikapDalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan
proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Sutirna, 2003). Sikap siswa dalam belajar dapat
dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau
lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar,
guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung jawab terhadap
profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas, seorang guru akan berusaha memberikan yang
terbaik bagi siswanya; berusaha mengembangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik,
sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan
baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak
menjemukan; meyakinkan siswa bahwa bidang srudi yang dipelajari bermanfaat bagi diri
siswa.6)BakatFaktor psikologis lain yang memengaruhi proses perkembangan adalah bakat.
Secara umum, bakat(aptitude)didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan padamasa yang akan datang (Sutirna, 2013). Berkaitan dengan
belajar, Slavin (Sutirna,2013) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki
seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorangyang menjadi
salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang
sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kernungkinanbesar ia akan berhasil.Pada dasarnya, setiap orang mempunyai
bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas
tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat
tertentu, akan lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang
dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah
mempelajaribahasa-bahasa lain selain bahasanya sendiri.2.Faktor EksternalFaktor eksternal
merupakan hal – hal yang datang atau ada di luar diri siswa/peserta didik yang meliputi
lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan
lingkungan. faktor eksternal yang memengaruhi perkembangan dapat
digolongkanmenjadi7macam yaitu:faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif,
religiousdan lingkungan.a.Faktor BiologisBisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor
yang berkaitan dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini
wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihakibu dan ayah.b.Faktor
PhysisFaktor ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau kebersihan
lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian
(Soetjiningsih, 1998). Semua kondisi di atas sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat
menjalankan proses kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang tidak aman karena
adanya pertikaian dapat menyebabkan tekanan tersendiri bagi individu dan proses imitasi atau
peniruan perilaku kekerasan yangdapat berpengaruh dalam pola perilaku individu. Sementara itu
kondisi yang jelek pada faktor cuaca, kurangnya sanitasi atau kebersihan lingkungan, keadaan
rumah yang tidak menunjang hidup sehat, serta keadaan geografis yang sulit, misalnya karena di
daerah terpencil yang jauh dari informasi, sulitdijangkau, serta rawan akan bencana alam, selain
dapat mempengaruhi tekanan psikis juga mempengaruhi faktor kesehatan karena pengobatan yang
sulit didapatkan.Semua ini jelas membawa dampak masing–masing terhadap perkembangan anak–
anak yang lahir dan dibesarkan disana. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis.
Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang
lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional.c.Faktor Ekonomis/Status Sosial
EkonomiDalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti
memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk membeli peralatan
sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau
status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang
anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang
utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosialanak,
masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak
akansenantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud
“menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan
sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari
kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya
sendiri.d.Faktor CulturalDi Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok
masyarakat yang masing–masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri,
dan hal ini jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak–anak.e.Faktor EdukatifPendidikan
merupakan proses sosialisasi anak yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak
manusia terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, yang
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa
yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak
dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan.Penanaman norma perilaku
yang benar secara sengaja diberikan kepadapeserta didikyang belajar di kelembagaan pendidikan
(sekolah).Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat,
tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa.
Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor pendidikan
ini relatif paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang lain.f.Faktor
ReligiousSebagai contoh seorang anakyang hidup dilingkungan yang kental dengan suasana
religius, sudah pasti ia akan berebeda dengananak lain yang tidakberada dalam lingkungan religi
yang kental, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih–lebih yang memang tidak beragama
sama sekali, ini adalah persoalan perkembangan pula, menyangkut proses terbentunya prilaku
seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang mempengaruhinya karena pondasi agama
merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol
dalam perkembangan peserta didik.g.Faktor Lingkungan1)Lingkungan sosial masyarakat.Kondisi
lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhiperkembangan anak. Lingkungan
siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas
belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.2)Lingkungan sosial
keluarga.Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatanperkembanganbelajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letakrumah), pengelolaan keluarga, semuanya
dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,
orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar
dengan baik.3)Lingkungan sosial sekolah,seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas
dapatmemengaruhi prosesperkembanganbelajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagisiswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para
pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh
anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.

Pada dasarnya permasalahan peserta didik dijenjang sekolah menengah mempunyai kekhususan
tertentu yang berbeda dari fase perkembangan sebelumnya, hal ini diakibatkan oleh adanya
cirrikhas perkembangan remaja yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, psikologis, social dan
moral, sesuai dengan prinsip perkembangan yang diwarnai dengan adanya perbedaan individual
dalamberbagai aspek kepribadiannya. Faktor yang mempengaruhi perbedaan individu sangat
bervariasi seperti pola asuh dalam keluarga, latar belakang budaya, karakter, temperamen dan
sebagainya yang kesemuanya dapat muncul dalam manifestasi penyesuaian diriyang berbeda.Dari
segi belajar seringkali anak didik mengalamikesulitan dalam mengakses pelajaran yang
dipelajarinya di kelas. Kesulitan-kesulitan tersebut secara tidak langsung menghambat
perkembangan belajar mereka. Akhirnya mereka tidak mampu mendapatkan hasil yang optimal
dalam belajar. Berikut ini kami akan menjelaskan beberapa masalah-masalah yang sering dihadapi
siswa di dalam proses belajar mereka.Beberapa karakteristik peserta didik yang dapat
menimbulkan berbagai permasalahan pada diri peserta didik, yaitu:1. Kecanggungan dalam
pergaulan dan kekakuan dalamgerakan. Karna telah ada perubahan fisik yang mencolok.2.
Ketidakstabilan emosi sehingga sering bentrok dengan sesama teman.3. Adanya perasaan
hampa akibat perubahan pandangan dan petunjuk hidup.4. Adanya sikap menentang orang tua
karena telah memiliki pola fikir sendiri.5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal
penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.Karna hal ini tidak adanya keselarasan antara
keinginandengan bakat khusus.6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi tidak
sanggup memenuhi semuanya.7. Senang bereksperimentasi dan mencoba banyak hal.8.
Senang bereksplorasi.9. Mempunyaibanyak fantasi, khayalan, dan bualan.10. Kecenderungan
membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.Seperti hidup dalam gang yang
tidak terbimbing sehingga mudah menimbulkan kenakalan-kenakalan.11. Melakukan perbuatan-
perbuatan yang tidak sesuai dengan norma masyarakat dan agama.12. Penyesuaian yang sulit
terhadap sosial.13. Ada kecendrungan untuk mandiri tapi belum bisa mengatur sendiri.14.
Keingian yang tidak sesuai dengan perekonomian keluarga.A. Permasalahan peserta didik
dalam belajarFaktor-faktor yang ikut berperan terhadap timbulnya permasalahan pada peserta
didik yaitu:a. Faktor InternKelemahan yang disebabkan olehkebiasaan dan sikap yang
salahseperti kurangnya perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam belajar.1.
Kelemahan emosional2. siswa/i sering merasa kurang aman3. tidak bisa menyesuaikan diri4.
tercekam rasa takut5. Kurang bisamenyampaikan gagasan kepadaorang lain.6. benci dan
antipati serta ketidakmatangan dalam emosinya.b. Faktor Eksternb.1. Faktor keluarga1.
Kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai.2. Fasilitas belajar kurang memenuhi.3.
Sikap orangtua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya.b.2. Faktor sekolah dan
masyarakat1. Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.2. Alat dan media yang di gunakan guru
kurang memadai.3. Lingkunganmasyarakat yang kurang kondusif.b.3.Faktor lingkungan1.
Malnutrisi (Kekurangan gizi)2. Kemiskinandi kota-kota besar3. Gangguan lingkungan
( polusi, bencana alam, kecelakaan lalulintas )4. Migrasi ( urbanisasi, pengungsi karena perang )
5. Faktor sekolah ( kesalahan pendidikan, faktor kurikulum)6. Keluarga yang tercerai berai
( perceraian, perpisahan yangterlalu lama )7. Gangguan dalam pengasuhan oleh keluarga
( kematian orangtua, orangtuasakit, atau orangtua yang tidak harmonis )8. kesibukan orang tua
yang sangat padat sehingga kurangmemeperhatikan perkembangan anak-anaknya.Cara
Mengatasinya :Pada masalah ini, proses pemberian bimbingan dengan cara melakukan
pendidikan psikologi anak yaitu untuk menumbuhkan keberanian anakbelajar matematika dengan
menghilangkan rasa takut dan malas sehingga anak tersebut merasa senang dalam belajar
matematika.Hal ini telah dilakukan dengan cara :1. Menunjukkan sikap ramah pada anak.2.
Memberi bimbingan dan tuntunan dengan sabar.3. Memberi motivasi dan dorongan untuk
berani dan bersemangat dalam menerima pelajaran tanpa harus dibebani rasa takut.4. Memberi
spirit untuk tidak selalu malas dalam berpikir.Usaha ataupun upaya yang ditempuh
dalammengalami kesulitan belajarsiswa dalam melakukan operasi hitung pembagian pecahan dan
penarikan akar adalah :1. Pengidentifikasian kesulitan siswa. Memberikan soal latihan (pretest)
untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep pembagian pecahan dan penarikan akar.
Kemudian pembimbing membahas jawaban yang dikerjakan khalik.2. Pengajaran perbaikan.
Untuk membimbing siswa yang masih mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung
pembagian pecahan dan penarikan akar, Pembimbing meminta siswa untuk mengerjakan kembali
soal yang masih salah jawabannya yaitu dengan cara mengerjakan langkah-langkahyang benar
untuk menyelesaikan soal.3. Memberikan latihan-latihan untuk meningkatkan keterampilan
belajar. Setelah murid paham, pembimbing sering memberikan soal-soal latihanpada khalik
agarlebih memahami carapenyelesaian yang benar. Meskipun hasil jawaban siswa masih belum
memuaskan. Pembimbing selalu memberi bimbingan dan semangat pada siswa bahwa apabila
rajin belajar maka tidak ada hal yang sulit. Setiap selesai pembimbingan siswa selalu diberi PR
untuk dikerjakan di rumah agar maubelajar dan berlatih.4. Pengembangan sikap dan kebiasaan
yang baik. Pembimbing memberikan bimbingan dalam hal :1. Menentukan motivasi yang tepat
dalam belajar.2. Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah.3. Membiasakan
siswa mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.4. Menumbuhkan rasa percaya
diriuntuk mau bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti.B. Permasalahan Peserta didik
pada umumnya1. Peserta Didik Yang Sulit/Lama MemahamiHal yang menjadi penyebabnya
kemungkinan :1. Faktor lingkunganFaktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan
anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat
mempengaruhi psikologi anak atau sikap, dibalik itu awal fundamental pendidikan anakharus kuat
dan mendasar mulaidari lingkungan anak itu sendiri karena pembentukan awal karakter anak
mulai dari lingkungan mereka itu sendiri yaitu lingkungan keluarga, apabila anak itu sudah
disiplin tempat lingkungan mereka hidup terutama tatanan kehidupan dimulai dari lingkungan
keluarganya sendiri sudah tertata maka anak itu akan terbawa pada lingkungan yangformal, tempat
mereka menimba ilmu pengetahuan.2. Kelas tidak nyaman dan tidak kondusifYang kedua
penyebabnya adalah : anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak
kondusif salah satu contoh kelas yang berdekatan dengan jalan raya, ini menggangu anak di dalam
memperhatikan pelajaran.Solusi Yang Harus Diberikan Pendidik :Ø Solusinya adalah membuat
dan membangun anak untuk biasa hidup disiplin dan mandiri maka harus dimulai dari lingkungan
keluarga secara khusus dan lingkungan sekitarnya secara umum. Kalau dari lingkungan
pendidikan anakitu di berikan pengulangan kepada materi yang belum dia pahami / anak itu diberi
penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa paham terhadap apa yang belum di pahaminya.2.
Peserta Didik Yang BodohHal yang menjadi penyebabnya kemungkinan :Ø Kurang belajar,
kurang disiplin, kurang memanfaatkan waktu, kurangnya memperhatikan,kurangnya mengulang
pelajaran, tidak ada rasa percaya diri, banyak bermain/menyampingkan pelajaran, malas.Solusi
Yang Harus Diberikan Pendidik :Ø Solusinya adalah selalu memberikan perhatian yang lebih
kepada anak yang bodoh, memberikan saran, motivasi dan selalu memberikan cara yang mudah di
dalambelajar agar mudah dipahami, dan memberikan cara yang terbaik sesuai denga kemampuan
anak itu sendiri.3. Peserta Didik Yang NakalHal yang menjadi penyebabnya kemungkinan :Ø
Pengaruh lingkungan yangkurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, pergaulan,
kurang terkontrol.Solusi Yang Harus Diberikan Pendidik :Ø Solusinya adalah pada dasarnya anak
semacam ini kurang terkontrol, baik dari lingkungan mereka atu dari tempat mereka belajar. Salah
satu contoh murid saya anakyang nakal itu pada dasarnya dia itu gampangdiatur asalkan kita bisa
mendekatinya. Dengan cara seperti ini anak itu bisa diajak baik-baik toh juga anak yang nakal ini
lunak juga ,ini berarti anak yang nakal itu bisa diakibatkan dari kurangnya seorang guru melihat
dan mengamati character anak dan sifat anak itu sendiri. Pada dasarnya apabila anak itu sudah di
dekati maka anak itu akan manut dan patuh. bukannyadia bodoh, banyak juga anak yang nakal ini
mempunyai batas kemampuan di atas normal malah mengalahkan anak yang rajin berkompetisi di
dalam proses belajar mengajar, jadi intinya kita harus memiliki empaty kepada anak semacam ini
harus kita dekati perlahan-lahan toh juga akan sadar, dan di balik sifat anak yang nakal itu guru
juga bisa belajar dengan cara begini kita bisa mengatasi anak yang nakal lewat sebuah jati diri dari
sebuah penglaman.4. Peserta Didik Yang Pemalu Hal yang menjadi penyebabnya
kemungkinan :Ø Yang pertama ini biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah
maka akan selamanyaanak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yangpemalu bukannya tidak bisa,
mungkin ada faktor lain contohnya di dalam memberikan pertanyaan anakitu biasanya malu
karena bisa-bisa nanti apa yang ditanyakan salah atau tidak rasional dan biasanya anak itu malu
bertanya takut di tertawakan temannya.Solusi Yang Harus Diberikan Pendidik :Ø Solusinya, tidak
segampang itu kita merubahnya. Ini perlu perlahan-lahan. Anak semacam ini kita ajak belajar di
ruangan terbuka dan kemudian dia bisa bertanya dengan leluasa karena bebas. Bisa saja apa yang
ditanyakanitu biasa-biasa saja, tetapi lewat itu kita bisa melatih anak itu untuk bertanya
supayatidak malu dan hal tersebut perlu dilakukan berulang-ulang sampai anak itu percaya diri.5.
Peserta Didik Yang Kurang MemilikiMotivasi Dalam Belajar.Hal yang menjadi penyebabnya
kemungkinan :Ø Kurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh
buku yang masih minim.Solusi Yang Harus Diberikan Pendidik :Ø Solusinya anak yang kurang
termotivasi selama belajar pada awalnya kita harus memberikan perlakuan yang khusus dulu
seperti memberikan tangggung jawab dulu kepada guru BP/ yang mana guru BP itu sendiri
memberikan sebuah perlakuan khusus dulu kepada anak tersebut. Nah di sinilah peran guru BP
membangkitkansemangat anak ini, bagaimana supaya dia termotivasi kembali di dalam belajar
sehingga guru BP tersebut bisamelihat apa kendala yang di hadapi anak selama ini yang lebih
dominan dengan sebuah pertanyaan kenapa anak itu kurang termotivasi di dalam belajar sehingga
guru BP tersebut bisamengetahui penomena yang dihadapi anak tersebut.

Dalam pengkajian Perkembangan Individu ini ada dua istilah yang sering muncul, pertama
perkembangan (development) dan kedua adalah pertumbuhan (growth). Istilah perkembangan
dititikberatkan pada aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif), sedangkan pertumbuhan dipakai
untuk perubahan-perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif). Antara fisik dan psikis ini saling
berkaitan dalam menelaah kehidupan manusia (Desmita,2012). Pertumbuhan dan perkembangan
kadang-kadang masih kabur pengertiannya dan sukar dibedakan. Biasanyaistilah-istilah itu
digunakan untuk menjelaskanadanya perubahan yang bersifat progresif namun sifatnya
berbeda.Secara rinci, perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
adalah:a.Pertumbuhan(Growth): cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek
fisik.Contoh: ukuran berat dan tinggi badan , ukuran dimensi sel tubuh, umur tulang yang bisa
diukurb.Perkembangan(Development:cenderung lebih bersifat kualitatif, berkaitan dengan
pematangan fungsi organ individuContoh:1.Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa,
emosi, intelektual, perilaku2.Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi
dan anak berbeda sebagai hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat perubahan struktur
dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan bentuk anak (bentuknya bukan bentuk bayi
dalam ukuran besar). Untuk perubahan strukturnya yaitu secara berproses melalui kematangan dan
belajar, tangan anak sudah bisa digunakan untuk makan sendiri.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik digolongkan menjadi dua factor,
yaitu factor internal dan factor eksternal.a.Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan
peserta didik yaitu faktorgenetis, factorfisiologisdan faktor psikologi.b.Faktor eksternal yang
mempengaruhi perkembangan peserta didik yaitu: faktor biologis, faktor physis, faktor ekonomis,
faktor kultural, faktor edukatif, faktor religious, dan factor lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai