Anda di halaman 1dari 20

KURIKULUM

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT

PKBM CEMPAKA PUTIH

KUAMANG KUNING

Alamat:
Kuamang Kuning 1 SPA Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi
Telp. 081384395064/081279792424
Email: kb.alqudsiah@gmail.com

PKBM CEMPAKA PUTIH


KECAMATAN PELEPAT ILIR KABUPATEN BUNGO
PROPINSI JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pemberlakuan kurikulum sekolah membawa konsekuensi logis bahwa seluruh


komponen sekolah agar membenahi diri mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga ke
monitoring evaluasi, untuk itu kurikulum dikembangkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

PKBM ”WIDYA AKSARA” yang belokasi di Desa Tigawasa Kecamatan


Banjar,dengan jarak tempuh 18 Km dari Kota Kabupaten Buleleng Bali

PKBM Widya Aksara diresmikan pada tanggal 11 Oktober Tahun 2003 dengan
Akta notaris No 02 tanggal 01 April tahun 2008

PKBM ”Widya Aksara” dipimpin oleh satu orang Pengelolala satu orang Penyelenggara
Program,dan dibantu oleh satu orang sekretaris dan satu orang bendahara.

Keadaan Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) ”Widya Aksara”

1.Sarana Pra Sarana

a. Luas Lokasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”Widya Aksara” 1 Hare

b. Jumlah ruang kelas : 3 ruangan

c. Ruang Pengelola : 1 ruangan

d. Ruang Tata Usaha : 1 ruangan

e. Ruang Tamu : 1 ruangan

f. Ruang Keterampilan : 1 ruangan

2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan spesifikasi pendidikan sebagai berikut

1. Tenaga Pendidik Tutor/Guru


Strata 2 : Perempuan 2

Strata 1 : Laki 8 orang Perempuan 7 orang

SMA : Laki 2 0rang

Jumlah : Laki 20 orang Perempuan 7 orang jumlah 62 orang

2. Tenaga Kependidikan : Laki 1 orang Perempuan 3 orang jumlah 4 orang

3. Peserta Didik

Jumlah Warga Belajar berdasarkan rombongan belajar meliputi :

1. Kelas X: 1 rombongan belajar, terdiri dari

a. Laki – laki: 10 orang

b. Perempuan: 14 orang

Jumlah 24 orang

2. Kelas XI: 1 rombongan belajar, terdiri dari

a. Laki – laki: 10 orang

b. Perempuan: 15 orang

Jumlah 25 orang

3. Kelas XII: 1 rombongan belajar, terdiri dari:

a. Laki - laki: 32 orang

b. Perempuan: 18 orang

Jumlah 60 orang

.
B. LANDASAN YURIDIS

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum


Pendidikan Nasional. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok/satuan pendidikan kabupaten/kota
dan departemen agama kabupaten/kota yang membidangi pendidikan untuk
pendidikan dasar dan Propinsi untuk untuk pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah berpedoman
pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP).
Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan dibawah supervisi dinas pendidikan/kota dan Departemen
Agama yang bertanggung jawab bidang pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
setiap satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup lingup materi minimal
untuk mencapai kompetensi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi minimal satuan pendidikan dasar
dan menenga kelompok mata pelajaran, mata pelajaran yang bermuara pada
kompetensi dasar (KD)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 tahun 2006 peraturan ini mengatur
tentang pelaksanaan Permendiknas No.22 tahun 2006 dan Permendiknas No.23
tahun 2006.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.13 tahun 2007 tentang standar kepala
sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 tahun 2007 tentang standar tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 tahun 2007 tentang Penilaian.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 tentang sarana prasarana.
10. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional No.4 tahun 2007 tentang standar proses.
11. Undang-undang RI No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Dalam undang-
undang no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah member ruang bagi otonomi
luas termasuk otonomi pendidikan.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN (KTSP)

Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang beragam


mengacu pada undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum,Standar isi, proses, kompetensi kelulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
kependidikan. Tujuan penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
dapat digunakan sebagai acuan oleh satuan PKBM Kanaan sebagai pengembangan
kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan ini.

D. PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN (KTSP)

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan Terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman peserta didik, kondisi
daerah,jenjang serta jenis pendidikan tanpa membedakan agama, suku, budaya,
ekonomi, status sosial, adat istiadat gender.

c. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Kurikulum ini dikembangkan dengan kesadaran bahwa perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni berlangsung secara dinamis.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
untuk menjamin relevansi pendidikan.

e. Menyeluruh dan Berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi.

f. Belajar sepanjang hayat


Pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang tidak memandang usia.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


Dalam pengembangan kurikulum memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

E. PRINSIP – PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip


sebagai berikut:

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta


didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara sehat, bebas,
dinmis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakan kelima pilar belajar yaitu:
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. belajar untuk memahami dan menghayati
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
e.belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan pesert didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan dan atau percepatan sesuai dengan potensi tahap
perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai,akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip Tut
Wuri Handayani, Ing madia mangan karsa, ing ngarsa sung tulada (Di belakang
memberikan daya dan kekuatan di tengah membangun semangat dan prakarsa,
didepan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam tak kambang jadi
guru (Semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh badan
kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan

F. PENGERTIAN KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU RI No.20 tahun 2003)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum oprasional yang


disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan peserta didik.

Kurikulum PKBM ”Widya Aksara” adalah kurikulum opersional yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tutor/guru, dan kepala sekolah serta seluruh stackholder yang sesuai
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan Warga Belajar.
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN
Tujuan Pendidikan non Formal Program Paket C adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI PKBM “ Widya Aksara”


“Mewujudkan SDM yang Unggul dalam budaya dan ketrampilan, terpuji dalam
berprilaku, sehingga berdaya saing di persaingan global”

C. MISI
a. membiasakan siswa untuk bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. menyesuaikan siswa dengan norma, tata tertib dan harapan masyarakat
c. menjalankan tujuan pendidikan secara konsistensi
d. menjalankan pendidikan berbasis kearifan budaya lokal

D. TUJUAN SATUAN LEMBAGA (PKBM Widya Aksara)


Menjadikan manusia yang mampu berpartisipasi dengan kreatifitas dan dapat mandiri
dalam mengembangkan keberanian, ketaqwaan dan berwawasan badaya lokal.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
PKBM “Widya Aksara”

A. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah berisi sejumlah kelompok mata
pelajaran yang meliputi :
a. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau
moral sebagai perwujudan agama.
b. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan
meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara, penghargaan terhadap hak
– hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, kelestarian lingkungan hidup,
kesataraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan kepada hukum,
ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan
nepotisme.
c. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada PKBM “Widya
Aksara” bertujuan untuk memperoleh kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
d. Kelompok Mata Pelajaran Estetika bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengekspresikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
e. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan pada PKBM ”Widya
Aksara”dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Pada program pendidikan di sekolah menengah Atas (SMA) dan yang setara, jumlah
jam mata pelajaran sekurang – kurangnya 36 jam pelajaran setiap minggu.

Setiap jam pelajaran lamanya 45 menit. Jenis program pendidikan di SMA dan yang
setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti
seluruh pesetra didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri
khas keunggulan Daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang
wajib diikuti pada program ini berjumlah 10, sedangkan mata pelajaran muatan lokal
ditentukan oleh kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah. Dengan demikian
PKBM ”Widya Aksara”menetapkan muatan lokal wajib dan muatan lokal pilihan.

Pengaturan beban belajar disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum 4 jam pembelajaran tambahan dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi disamping memanfaatkan mata pelajaran lain
yang dianggap penting namun tidak terdapat didalam struktur kurikulum yang
tercantum didalam standar isi dengan adanya tambahan waktu satuan pendidikan
diperkenankan menggunakan penyusunan. Misalnya mengadakan program remedial
bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran
Menyusun Struktur Kurikulum PKBM “Widya Aksara” minimal seperti pada Struktur dalam
Standar Isi dan maksimal dapat ditambah 4 jam.

Struktur kurikulum PKBM “Widya Aksara”disajikan pada tabel-tabel berikut.

Kelas XI dan XII program IPS

Alokasi Waktu

Komponen Kelas XI Kelas XII

Smt 2 Smt 1 Smt 2


Smt 1

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 5 5 5 5

5. Matematika 5 5 5 5
Alokasi Waktu

Komponen Kelas XI Kelas XII

Smt 2 Smt 1 Smt 2


Smt 1

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 3 3 3 3

8. Ekonomi (Pd SI 4) 6 6 6 6

9. Sosiologi 3 3 3 3

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 2 2


dan Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2


Komunikasi

13. Bahasa Mandarin 2 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2 2

Budidaya Ikan air tawar dan Tata


Boga

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 43 43 43 43

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk pengembangan kompetensi yang


disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah yang
materinya sesuai, menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan / atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
sekolah tidak terbatas pada mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan tetapi juga mata
pelajaran lainnya seperti Bahasa Inggris di SD dan TIK di SMP , SMA.dn Pendidikan setara,
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran sehingga sekolah harus mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester atau 2 mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk mengembangkan kompetensi peserta


didik yang disesuaikan dengan ciri khas daerah.

Jenis muatan lokal yang diajarkan di PKBM ”Widya Aksara” pada Tahun Pelajaran 2009 /
2010 adalah Muatan Lokal Wajib dan Muatan Lokal Pilihan, pada tahun pelajaran
berikutnya keputusan ini akan ditinjau kembali.

Tabel Muatan Lokal

Kelas
No Jenis Muatan Lokal
VII VIII IX
1 Wajib : Bahasa Bali 1 1 1
2 Pilihan : 1.Ketrampilan anyaman
2.Melukis
3.menjahit 1 1 1
4.Membuat ingke

Jumlah 2 2 2

3. Pengembangan Diri

Pengembangan Diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat dan setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah yang dapat dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler. Kegiatan
Pengembangan Diri dapat dilakukan antara lain : melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar dan pengembangan karakter peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler
seperti kelompok seni budaya, kelompok tim olah raga dan kelompok ilmiah
remaja (KIR).

Ruang Lingkup Pengembangan Diri meliputi :

 Kesenian
 Olah Raga Prestasi

Pada umumnya program – program tersebut dilaksanakan satu kali dalam


seminggu yaitu pada hari sabtu atau disesuaikan dengan kebutuhan.

 Pengembangan Diri merupakan kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran


sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah / madrasah.
 Kegiatan Pengembangan Diri difasilitasi dan / atau bimbingan oleh konselor,
guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
 Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan melalui Kegiatan Pelayanan
Konseling berkenaan dengan masalah dari pribadi dan kehidupan sosial,
kegiatan belajar dan pengembangan karir peserta didik, serta kegiatan
ekstrakurikuler.
 Pengembangan Diri bukan merupakan mata pelajaran.
 Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan secara kualitatif, tidak
kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
 Pengembangan Diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah / madrasah.

Tujuan Khusus, Pengembangan Diri yaitu : Menunjang Peserta Didik dalam


mengembangkan :

- Bakat
- Minat
- Kreativitas
- Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
- Kemandirian
- Kemampuan kehidupan keagamaan
- Kemampuan Sosial
- Kemampuan belajar
- Wawasan dan perencanaan karir
- Kemampuan memecahkan masalah

Ruang Lingkup Pengembangan Diri

Pelayanan Konseling, meliputi pengembangan :

 Kehidupan pribadi
 Kehidupan sosial
 Kehidupan belajar
 Kehidupan karir

Ekstrakurikuler, meliputi kegiatan :


 Latihan kepemimpinan, ilmiah remaja
 Seni, olah raga
 Keagamaan

Jenis Layanan Konseling

Jenis Layanan Konseling meliputi :

- Orientasi
- Informasi
- Penempatan dan penyaluran
- Konseling perorangan
- Bimbingan kelompok
- Konseling kelompok

Kegiatan Pendukung meliputi :

- Aplikasi instrumentasi
- Himpunan data
- Konferensi kasus
- Kunjungan rumah
- Tampilan kepustakaan
- Alih tangan kasus

Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

- Krida, meliputi latihan dasar kepemimpinan siswa, paskibraka.


- Karya Ilmiah, meliputi kegiatan remaja, kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian.
- Latihan / lomba keberbakatan / prestasi, meliputi pengembangan bakat olah
raga, seni budaya, keagamaan.
- Seminar, lokakarya dan pameran, meliputi substansi karir, pendidikan
kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan,.
- Kegiatan lapangan, meliputi kegiatan yang dilakukan diluar sekolah / madrasah
berupa kunjungan ke objek – objek tertentu.

Jenis Pengembangan Diri yang dilaksanakan di PKBM Widya Aksara :

1.Melukis
2.membuat Dupa.

4. Pengaturan Beban Belajar

a. Pengaturan beban belajar pada PKBM “Widya Aksara” dirinci sebagai berikut:

1. Satu Jam pelajaran = 45 menit

2. Satu Minggu Kls X = 42 jam pelajaran

Kls XI = 43 Jam Pelajaran

Kls XII + 43 Jam perminggu

3. Sistem = Paket
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada system paket. Dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar
yang tetap.

Satuan Pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 jam pembelajaran


tambahan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan mata pelajaran lain yang
dianggap penting dan tidak terdapat dalam struktur kurikulum yang tercantum
dalam Standar Isi.

c. Pemanfaatan 4 Jam tambahan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta


didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat didalam struktur
kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi.

d. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak


terstruktur dalam system paket untuk PKBM “Widya Aksara” 0% - 30% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

e Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur untuk PKBM “Widya Aksara” menggunakan Sistem
Semester mengikuti aturan sebagai berikut : Satu Semester pada “PKBM
Widya Aksara” terdiri atas : 1 jam =45 menit tatap muka, 20 menit kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

5. Ketuntasan Belajar

- Ketuntasan belajar setiap KD berkisar antara 0 – 100%


- Kriteria ketuntasan minimal untuk masing – masing KD 75 %
- Satuan Pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan kompleksitas SK dan KD Tingkat Kemampuan Peserta
Didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
- Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) peserta didik diserahkan kepada satuan
pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat
teknis terkait.
KKM Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XII


KOMPONEN
PPK Sikap PPK Sikap
dan dan
Praktik Praktik
A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 70 B 70 B

2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B 65 B

3. Bahasa Indonesia 65 C 65 C

4. Bahasa Inggris 65 C 65 C

5. Matematika 60 C 60 C

6. Sejarah 65 C 65 C

7. Geografi 65 B 65 B

8. Ekonomi 65 B 60 B

9. Sosiologi 65 B 60 B

10. Seni Budaya 65 B 65 B

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 B 70 B


Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 65 C 65 C

13. Bahasa Mandarin 60 C 60 C

B. MUATAN LOKAL:
65 B 65 B
Bahasa Bali
Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XII


KOMPONEN
PPK Sikap PPK Sikap
dan dan
Praktik Praktik
C. PENGEMBANGAN DIRI C C

Semua pendidik bersepakat untuk berupaya meningkatkan KKM secara bertahap dan terus
menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

*. Kenaikan kelas dilaksanakan pada Setiap akhir tahun pelajaran.

Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila telah tuntas semua mata pelajaran
atau sekurang-kurangnya tidak tuntas 3 mata pelajaran

Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas di PKBM Widya Aksara :

a. Peserta didik yang tidak tuntas tiga (3) mata pelajaran dinyatakan tidak naik
kelas.
b. Presentasi ketidak hadiran dalam tatap muka lebih dari 25 % dinyatakan tidak
naik kelas.
c. Peserta didik tidak tuntas dua mata pelajaran UN dinyatakan tidak naik kelas

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Kecakapan Hidup, terintegrasi pada semua mata pelajaran. Hasil yang
diharapkan mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan kecakapan
vokasional.

- Kecakapan Pribadi : Terbentuknya kepribadian Warga Belajar PKBM


”Widya Aksara” yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
- Kecakapan Sosial : Peserta didik dapat menguasai IPTEK yang diberikan
di sekolah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari – hari.
- Kecakapan Akademik :Peserta didik dapat menguasai IPTEK yang mampu
bersaing dijenjang pendidikan lebih tinggi atau di
dunia kerja.
- Kecakapan Vokasional : Berkaitan dengan mata pelajaran ketrampilan.
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

Kurikulum untuk semua Tingkat Satuan Pendidikan dapat memasukan pendidikan


berbasis keunggulan lokal dan global. PKBM ”Widya Aksara" melaksanakan
pendidikan berbasis lokal dan global adalah sebagai berikut :

a. Keunggulan Lokal
Pelestarian seni lukis dan Patung
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik


selama satu tahun ajaran. Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah kebutuhan peserta didik dan
masyarakat serta ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
- Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
- Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk semua mata pelajaran, termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal.

Hari libur sekolah ditetapkan sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan


Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota, dan / atau Organisasi
Penyelenggara Pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar
nasional dan hari libur khusus.
- Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Sekolah – sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- Hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur tanpa terprogram untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat /
Provinsi / Kabupaten / Kota.
BAB V

PENUTUP

Demikian penyusunan Dokumen I ktsp ini yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan pembelajaran dalam tahun pelajaran 2018/2019 dan akan di revisi pada
tahun pelajaran berikutnya.

Ditetapkan di : Singaraja

Pada Tanggal : 18 Juli 2018

Menyetujui Mengetahui

Ketua PKBM “Widya Aksara Penyelenggara PKBM “Widya Aksara

Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, M.Pd Ni Luh Ayu Marheni, S.Pd.,SD


NIP. 196709232000122003

Anda mungkin juga menyukai