379 2 PDF
379 2 PDF
http://www.ee.ui.ac.id/netlab
Tujuan :
Terdapat berbagai macam software yang dapat membantu kita dalam menganalisa ataupun
mendisain jaringan komputer. Dalam masa 1 semester praktikum jaringan komputer kali ini
kita akan menggunakan 3 jenis tools yang bisa membantu kita dalam kegiatan praktikum.
A. Packet Tracer
Packet tracer adalah sebuah simulator protocol jaringan yang dikembangkan oleh Cisco
System. Paket Tracer dapat mensimulasikan berbagai macam protocol yg digunakan
pada jaringan baik secara realtime maupun dengan mode simulasi.
Workspace
Select
Device
Box
1. Ambil 2 buah PC dari select device box pada bagian end devices ke logical
workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
2. Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel cross) pada masing-masing
port Ethernet
Jaringan peer to peer selesai dibuat, untuk melihat mengecek apakah kedua PC sudah
benar-benar tersambung, kita dapat melakukan perintah ping atau memberikan paket ICMP
dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
1. Set alamat IP tiap-tiap PC yang berada dalam 1 network (dalam hal ini PC0
192.168.1.1; PC1 192.168.1.2
2. Ping dapat dilakukan melalui virtual command line tiap PC atau mengirimkan paket
ICMP yang dapat kita klik langsung dari objek PC0 ke PC1.
3. Selain mode realtime kita juga dapat memilih mode simulation, dimana pada saat
kita melakukan perintah, kita dapat mengetahui prorokol yang digunakan dan apa
yang sebenarnya terjadi pada setiap layer. Contohnya pada saat perintah ping pada
gambar dibawah ini.
Pada aplikasi packet tracer kita dimungkinkan untuk membuat simulasi jaringan
gabungan antara simulasi jaringan menggunakan packet tracer di 2 atau lebih PC
yang saling terhubung dalam satu network. Contoh penggunaan :
3. Tekan tombol connect dan tunggu konfirmasi koneksi (mode incoming) di PC yang
dituju muncul. Setelah terkoneksi, kita langsung dapat menjalankan 2 simulasi di PC
yang berbeda.
Modul 2
b. Latar Belakang
Wireshark merupakan salah satu network analysis tool, atau disebut juga dengan
protocol analysis tool atau packet sniffer. Wireshark dapat digunakan untuk
troubleshooting jaringan, analisis, pengembangan software dan protocol, serta
untuk keperluan edukasi. Wireshark merupakan software gratis, sebelumnya,
Wireshark dikenal dengan nama Ethereal.
Packet sniffer sendiri diartikan sebagai sebuah program atau tool yang memiliki
kemampuan untuk ‘mencegat’ dan melakukan pencatatan terhadap traffic data
dalam jaringan. Selama terjadi aliran data dalam, packet sniffer dapat
menangkap protocol data unit (PDU), melakukan dekoding serta melakukan
analisis terhadap isi paket berdasarkan spesifikasi RFC atau spesifikasi-
spesifikasi yang lain.
Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk
mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan
hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.
c. Prosedur
Pada bagian ini akan diberikan bagaimana menggunakan Wireshark serta contoh
melakukan capture PDU.
1) Jalankan Wireshark
2) Untuk melakukan capture dengan memilih pilihan yang tersedia, pilih menu
Capture > Options... akan tampil jendela semacam ini:
3) Pada jendela Capture Option, pilihlah interface Ethernet yang akan di-
capture. Terlihat pada screenshot di atas terdapat 3 buah highlight. Highlight
paling atas menunjukkan pilihan untuk melakukan capture pada Promiscuous
Mode. Jika pilihan ini diaktifkan, maka Wireshark akan melakukan capture
terhadap paket-paket yang ditujukan untuk komputer ini dan paket-paket
yang terdeteksi oleh NIC dari komputer-komputer dalam satu segmen
jaringan.
Highlight kedua menunjukkan pilihan-pilihan untuk mengatur tampilan atau
informasi yang akan ditampilkan oleh Wireshark. Jika pilihan hide capture
dialog info dinonaktifkan, ketika kita memulai capture, Wireshark akan
menampilkan jendela tambahan yang memberikan statistik persentase
protokol yang ter-capture sebagai berikut:
Highlight ketiga memberikan pilihan bahwa Wireshark akan menerjemahakan
alamat jaringan dalam PDU menjadi nama. Mengaktifkan pilihan ini akan
menambah PDU ekstra ke dalam data yang ter-capture.
Jendela Wireshark terdiri atas tiga bagian, seperti ditunjukkan pada
screenshot berikut:
b. Latar Belakang
Application Layer merupakan layer paling atas, baik pada model OSI, maupun
model TCP/IP. Layer ini menyediakan antarmuka antara aplikasi-aplikasi yang
kita gunakan, dengan jaringan yang digunakannya untuk melakukan pertukaran
informasi. Pada pertukaran informasi antar aplikasi yang berjalan pada host
pengirim dan host tujuan digunakan berbagai protokol Application Layer.
Terdapat banyak protokol untuk apllication layer, antara lain Domain Name
Service Protocol (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP), Telnet, Filet Transfer Protocol (FTP), dan sebagainya.
Pada praktikum ini akan dilakukan analisis terhadap protokol yang sering kita
gunakan, yaitu HTTP.
c. Prosedur
1) Jalankan Wireshark dan mulailah capture.
2) Buka web browser yang ada pada komputer
3) Masukkan alamat www.google.com. Setelah halaman www.google.com terbuka,
tekanlah tombol Refresh pada web browser.
4) Hentikan capture Wireshark dan simpanlah hasil capture Wireshark tersebut.
Tutuplah web browser.
5) Analisislah hasil capture dan isikan informasi yang diminta pada borang yang
tersedia.
c. Prosedur
1) Jalankan program FileZilla yang ada pada komputer.
2) Jalankan Wireshark dan mulai proses capture.
3) Pada jendela program FileZilla, isi bagian Host, Username, Password, dan
Port. Kemudian klik pada tombol Quickconnect.
4) Download file labjaringan.html dari FTP server, tunggu hingga terdapat pesan
“file transfer successful” pada FileZilla.
5) Hentikan capture Wiershark dan simpan hasil capture tersebut.
6) Analisis hasil capture Wireshark dan isikan informasi yang diminta pada
borang.
MODUL 3
SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA
NETWORK
TUJUAN PRAKTIKUM :
PENDAHULUAN
Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus
mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan
adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte).
IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dan
node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D
digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset.
Kelas A :
Kelas B :
Kelas C :
Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat
IP danme-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet.
Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak
jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host
bit.
Contoh Subneting
Perhitungan:
Sekarang untuk mengetahui jumlah IP yang dapat dipakai untuk tiap host di tiap
subnet, lakukan operasi berikut :
Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru.
Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 224
:
Subnet ke 0 : 192.168.1.0 – 192.168. 1. 31
Subnet ke 1 : 192.168.1.32 - 192.168.1. 63
Subnet ke 2 : 192.168.1.64 - 192.168.1. 95
Subnet ke 3 : 192.168.1.96 - 192.168.1.127
……………….
Subnet ke 7 : 192.168.1.224 – 192.168.1.255
Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29
Jawab : /29 berarti netmask = 255.255.255.248
IP Adress : 192.168.1.4 11000000.10101000.00000001.00000100
netmask : 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000
Network Addr: 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000
(AND)
Broadcast Addr: 192.168.1.7 11000000.10101000.00000001.00000111
(invers)
- untuk IP Address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat
terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah
255.255.255.0
Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi
kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi
kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh
lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi
pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet
hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).
130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini
kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak
menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16
- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun
oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari
32
- sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst
IPv6 adalah format IP dengan panjang 128 bit dan umumnya ditulis sebagai 8
bilangan 16 bit hexadecimal.Memiliki jumlah alamat IP = 2128 (sekitar 3.4x 1038).
Bandingkan dengan IPv4 dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP
= 232 (sekitar 4.3x109).
- Model x: x: x: x: x: x: x: x
X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat. Karena terdapat 8 buah
‘x’,
jumlah total = 816 = 128 bit.
Contohnya : FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210
-Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai ‘0’, maka
direpresentasikan dengan “::”.
Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat direpresentasikan menjadi
3FFE::FE56:3210
-Model x: x: x: x: x: d: d: d
d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya : 0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3
direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3
Tugas Tambahan
Network 1 :
Network 2 :
Network 3:
Network 4 :
Network 5:
Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last
Usable Address, dan Broadcast Address, jika diberikan IP License
………………..
Cabling
I. Tujuan Percobaan
Untuk dapat menghubungkan divais yang satu dengan divais yang lain, maka di
butuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat
digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara
umum, media tersebut adalah: Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless).
Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu:
1. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi.
Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor
tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup
bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian
inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya
ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari
dari goresan kabel.Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain.
Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya
dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
2. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel
yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap
interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten.
Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara
singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk
jaringan skala kecil.
3. Kabel Shielded Twisted Pair (STP). Kabel STP sama dengan kabel UTP,
tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk
mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan
pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat
optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan
dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan
transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data
yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan
fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.
IV. Prosedur Praktikum
1. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara
membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan
rapikan kedua ujung kabel.
2. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar di bawah ini.
1. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara
membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan
rapikan kedua ujung kabel.
2. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar dibawah ini:
3. Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.
4. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan
tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
5. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan
menggunakan kabel tester.
6. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan
pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut,
apakah bisa?
Modul 5
Basic Router Configuration
TUJUAN PRAKTIKUM
Hubungkan kabel konsol ke router dan computer, pada router, masukkan kabel konsol ke
“console port” dan pada computer mesukkan ke port COM 1 menggunakan adapter DB-9
atau DB-25. Hubungkan pula kabel cross antara computer dan interface fastethernet 0/0
pada router.
Pastikan perangkat perangkat dalam keadaan hidup, lalu lanjutkan ke tahap berikutnya.
Connection Description:
Icon: <bebas>
Connect to:
COM1 Properties
Ketika window HyperTerminal sudah muncul, tekan tombol “ENTER” sampai ada respon
dari router.
Jika tidak ada respon dari router, cek kembali dari langkah pertama.
Ketika ada di dalam privileged exec command mode, setiap kesalahan atau perintah –
perintah yang tidak dikenalin, akan di anggap domain name oleh router. Ketika tidak ada
domain server yang di configure seperti yang kita ketik tadi, aka nada delay sebelum
pemberitahuan “request time out”. Biasanya ini akan memakan waktu beberapa menit.
Untuk menghentikannya, tekan kombinasi tombol <CTRL><SHIFT>6 lalu tekan x.
Seperti ilustrasi berikut ini:
Router>enabel
Translating "enabel"...domain server (255.255.255.255) %
Tahan kombinasi tombol <CTRL><SHIFT>6, kemudian tekan x
Name lookup aborted
Router>
Dari user exec mode, anda dapat masuk ke privileged exec mode, dengan cara:
Router> enable
Router#
Dari privileged exec mode, anda dapet masuk ke global configuration mode, dengan
langkah berikut:
Configure the MOTD banner. The MOTD banner is displayed on all connections before the
login prompt. Use the terminating character on a blank line to end the MOTD entry:
Router1(config)# banner motd %
Masukkan Banner MOTD yang telah dibuat tadi. Akhiri dengan '%'
***You are connected to an ABC network device. Access is granted to only current ABC
company system administrators with prior written approval. ***
*** Unauthorized access is prohibited, and will be prosecuted. ***
*** All connections are continuously logged. ***
%
Router1(config)#
Password dapat diberikan pada privileged exec mode dan titik – titik lain seperti console,
aux,dan virtual lines. Pemberian password pada privileged exec mode adalah hal yang
paling penting, karena mode ini mempunyai control menuju configuration mode.
Cisco IOS mempunyai 2 perintah untuk memberikan password pada privileged exec mode.
Perintah pertama, enable password, merupakan password yang tidak di enkripsi dan tidak
akan berlaku jika perintah enable secret diaktifkan. Perintah enable secret mempunyai
metode proteksi password yang terenkripsi.
Unruk memberikan password pada privileged exec mode, ikuti langkah berikut:
Sebagai contoh password yang digunakan adalah: cisco.
Password pada console berguna untuk mengatur hak akses kontrol console pada router.
Setiap konfigurasi yang talah dilakukan akan disimpan sementara di RAM. Ketika
konfigurasi yang ada di RAM tidak dicopy ke NVRAM sebelum power dimatikan. Maka
konfigurasi tersebut tidak akan dapat di load untuk pemakaian berikutnya.
Untuk dapat memakai konfigurasi dan me-loadnya pada kesempatan lain saat power
dinyalakan. Konfigurasi harus secara manual di simpan di NVRAM. Langkah – langkahnya
adalah sebagai berikut:
Router1# copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? <ENTER>
Building configuration...
[OK]
Router1#
4. Mengkonfigur PC.
Konfigurasi PC untuk dapat terkoneksi dengan LAN, dengan cara mengklik Start | Control
Panel | Network Connections. Klik kanan pada icon LAN, kemudian pilih Properties. Cari the
Internet Protocol field,kemudial pilih Properties. Kemudian isi lah dengan:
IP Address: The first host address __________________________
Subnet Mask: The subnet mask ____________________________
Default Gateway: Router’s IP Address _______________________
Klik OK, kemudian Close.
Modul 6
Wireless Router / Access Point Configuration
Kita telah mengetahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia
merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang
tersambung melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi
serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak membutu
hkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area
Network (Wireless LAN/WLAN).
Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa
kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared
(IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh penggunadalam area
disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh
kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang
umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC,
Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki
kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan
telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong
dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe,
kereta api dan tempat publik lainnya.
Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga
sering disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan
kecepatan akses data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b,
802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang
WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji
WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100
Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka
produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita
Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz
dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN
secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat
dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada
pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama
802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11
Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional
(IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar
802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan
wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi
dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan
gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan
kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja
pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps.
Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling
dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan
802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan
terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan
menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi
sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel
atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi
sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin
banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user
juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.
3.3 Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada
sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara.
Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah
tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN,
yaitu :
1. Antena omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan
daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari
antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal
(mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah,
sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan
demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna
yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk
setiap sel agar tidak terjadi interferensi
2. Antena directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu.
Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah
yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong
yang panjang.
Kelebihan Kelemahan
• Mobilitas dan Produktivitas • Biaya peralatan mahal
Tinggi, WLAN memungkinkan (kelemahan ini dapat dihilangkan
client untuk mengakses informasi dengan mengembangkan dan
secara realtime sepanjang masih memproduksi teknologi komponen
dalam jangkauan WLAN, sehingga elektronika sehingga dapat
meningkatkan kualitas layanan dan menekan biaya jaringan),
produktivitas. Pengguna bisa • Delay yang besar, adanya
melakukan kerja dimanapun ia masalah propagasi radio seperti
berada asal dilokasi tsb masuk terhalang, terpantul dan banyak
dalam coverage area WLAN. sumber interferensi (kelemahan ini
• Kemudahan dan kecepatan dapat diatasi dengan teknik
instalasi, karena infrastrukturnya modulasi, teknik antena diversity,
tidak memerlukan kabel maka teknik spread spectrum dll),
instalasi sangat mudah dan cepat • Kapasitas jaringan menghadapi
dilaksanakan, tanpa perlu menarik keterbatasan spektrum (pita
atau memasang kabel pada dinding frekuensi tidak dapat diperlebar
atau lantai. tetapi dapat dimanfaatkan dengan
• Fleksibel, dengan teknologi WLAN efisien dengan bantuan
sangat memungkinkan untuk bermacam-macam teknik seperti
membangun jaringan pada area spread spectrum/DS-CDMA) dan
yang tidak mungkin atau sulit keamanan data (kerahasiaan)
dijangkau oleh kabel, misalnya kurang terjamin (kelemahan ini
dikota-kota besar, ditempat yang dapat diatasi misalnya dengan
tidak tersedia insfrastruktur kabel. teknik spread spectrum).
• Menurunkan biaya kepemilikan,
dengan satu access point sudah
bisa mencakup seluruh area dan
biaya pemeliharaannya murah
(hanya mencakup stasiun sel bukan
seperti pada jaringan kabel yang
mencakup keseluruhan kabel)
Acces point merupakan suatu perangkat yang sangat penting dalam membangun
sistem jaringan komputer tanpa kabel atau wireless. Acces point digunakan sebagai
terminal sentral sedangkan untuk komputer - komputer yang terhubung harus
menggunakan wireless LAN Card. Berikut langkah - langkah untuk melakukan
praktikum Acces Point :
Keterangan :
Wireless LAN terdiri dari 2 jenis topologi, yakni :
1. Topologi Ad hock (peer to peer wireless) yakni bahwa setiap komputer dengan
terpasang wireless Lan Card dapat saling terhubung dengan computer yang lain
tanpa melalui perangkat Access Point (AP).
2. Topologi Infrastruktur (point to multi point wireless) yakni bahwa setiap komputer
dapat saling terhubung dengan komputer yang lain melalui perangkat AP sebagai
jalur pusat komunikasinya.