PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang
menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa
guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi
meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik
kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai
tambah suatu bahan
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari
kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi
cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin
dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.
Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk
membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang
terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut
membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa
tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
1) Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan
inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap
sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak
yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum
tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah
diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali
sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.
Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel
dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke
dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum
berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan
berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin
yang sama.
2) Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh
peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom,
membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di
dalam fusi sel diperlukan adanya:
a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);
b) sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);
c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
3) Teknologi plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam
sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara
lain:
a) merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;
b) dapat beraplikasi diri;
c) dapat berpindah ke sel bakteri lain;
d) sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai
vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.
4) Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA
dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan
gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi
DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan
sebagai berikut.
1) Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama.
2) DNA dapat disambungkan
b. Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,
antibiotika dan hormon.
1) Pembuatan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari
suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:
a) untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam
urine wanita hamil;
b) mengikat racun dan menonaktifkannya;
c) mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan
lain.
2) Pembuatan vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap
tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari
virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil
dari mikroorganisme tersebut.
3) Pembuatan antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme
tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme
lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur
atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran
pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan
Inggris.
4) Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme
untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang
telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison,
dan testosteron.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari
kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi
cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin
dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.
Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk
membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang
terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut
membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa
tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
1) Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan
inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap
sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak
yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum
tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah
diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali
sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.
Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel
dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke
dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum
berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan
berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin
yang sama.
2) Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh
peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom,
membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di
dalam fusi sel diperlukan adanya:
a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);
b) sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);
c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
3) Teknologi plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam
sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara
lain:
a) merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;
b) dapat beraplikasi diri;
c) dapat berpindah ke sel bakteri lain;
d) sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai
vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.
4) Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA
dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan
gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi
DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan
sebagai berikut.
1) Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama.
2) DNA dapat disambungkan
b. Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,
antibiotika dan hormon.
1) Pembuatan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari
suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:
a) untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam
urine wanita hamil;
b) mengikat racun dan menonaktifkannya;
c) mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan
lain.
2) Pembuatan vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap
tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari
virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil
dari mikroorganisme tersebut.
3) Pembuatan antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme
tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme
lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur
atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran
pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan
Inggris.
4) Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme
untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang
telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison,
dan testosteron.
2 Comments
Bioteknologi
Secara konvensional, bioteknologi telah dikenal dan dikembangkan oleh manusia semenjak ribuan
tahun yang lalu. Penerapan bioteknologi pada masa itu ditujukan untuk menghasilkan produk melalui
peran mikroorganisme secara alami tanpa adanya rekayasa genetik. Pada artikel kali ini,
blog eBiologi.com akan membahas beberapa contoh bioteknologi konvensional tersebut untuk
memperkaya wawasan kita semua terkait peranan bioteknologi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Yogurt Camilan satu ini terbuat dari hasil fermentasi susu oleh bakteri Streptococcus
thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus. Susu yang biasa digunakan adalah susu
hewan yang terlebih dahulu dipasteurisasi.
Mentega Mentega contoh produk bioteknologi konvensional yang dihasilkan dari fermentasi
krim susu menggunakan bakteri Streptococcus lactis. Bakteri ini dapat memisahkan
tetesan mentega yang berlemak dengan cairan yang terkandung di dalamnya.
Tapai atau tape Dibuat melalui fermentasi ketan atau singkong menggunakan jamur Saccharoyces
cerevisiae. Jamur ini merubah glukosa pada bahan menjadi asam asetat, energi,
alkohol dan karbondioksida.
Tempe dan oncom Tempe dibuat melalui fermentasi kedelai menggunakan bantuan jamur Rhizopus sp.
yang dapat merubah protein kompleks dari kedelai menjadi asam amino, oncom
hitam dibuat dari fermentasi ampas tahu menggunakan jamur Neurospora crassa,
sedangkan oncom hitam dibuat dari fermentasi bungkil kacang tanah menggunakan
jamur Rhizopus oligosporus.
Roti Roti terbuat dari bahan utama berupa tepung terigu. Agar adonan roti dapat
mengembang, para pembuatnya biasanya akan menambahkan ragi roti
atauSaccharomyces cerevisiae. Selain membuat adonan roti lebih mengembang,
penambahan mikroorganisme ini juga membuat tekstur roti menjadi lebih lembut
dan tidak bantat.
Kecap dan tauco Kecap terbuat dari kedelai yang ditambahkan dengan jamur Aspergilus
soyae danAspergilus wentii, sedangkan tauco terbuat dari kedelau yang ditambai
bakteriAspergilus oryzae. Jamur-jamur ini merubah protein kompleks kedelai
menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.
Nata de Coco Nata de coco adalah contoh bioteknologi konvensional berupa camilan sehat dengan
tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang ditambahi dengan
bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula dalam air kelapa menjadi
selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibuat dari air kelapa, nata juga dapat
diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee), sari kedelai (nata de soya), sari biji
kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.
Acar dan Asinan Sayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar juga merupakan contoh
bioteknologi konvensional. Bakteri-bakteri seperti Lactobacillus sp., Streptococcus
sp., dan Pediococcus sp., merupakan mikroba penting dalam pembuatan bahan
panganan tersebut. Bakteri-bakteri ini mengubah gula dalam sayuran menjadi asam
asetat yang menghasilkan rasa masam.
Minuman Anggur, wine, rum, sake adalah beberapa contoh produk bioteknologi konvensional
berakohol yang menggunakan lebih dari satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya.
Misalnya dalam produksi alkohol, pati dari ketan atau bahan berkarbohidrat lainnya
diubah menjadi glukosa menggunakan bantuan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut
kemudian diubah menjadi etanol mengunakan bantuan jamur Saccharomyces.
Sufu atau Keju Sufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang dihasilkan dari proses fermentasi
Kedelai jamur Actinomucor elegans. Meski jamur-jamur lainnya seperti Mucor hiemalis,
Mucor salvaticus, Mucor sufu, dan Mucor substilissimus dapat digunakan dalam
pembuatan bahan pangan satu ini, jamur Actinomucor elegans lebih banyak dipilih
karena lebih ekonomis.
Tempe Bongkrek Tempe bongkrek adalah hasil sampingan dari produksi minyak kelapa yang
difermentasi menggunakan bakteri Pseudomonas cocovenenans. Tempe bongkrek
bisa bersifat racun jika dalam proses pembuatannya terjadi kontaminasi
bakteriBurkholderia cocovenenans. Efek dari racun ini bahkan bisa membuat
terganggunya sistem pernafasan dan menyebabkan kematian.
Biogas Biogas merupakan salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yang
dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan bahan organik lainnya. Melalui
fermentasi ini, bahan-bahan tersebut diubah menjadi metana yang dapat berfungsi
sebagai penghasil energi yang mirip gas LPG.
Obat-obatan Contoh bioteknologi konvensional dapat pula ditemukan dalam produksi obat-
obatan. Jamur Penicillium sp. digunakan sebagai antibiotik penisilin, antibiotik yang
perannya sangat penting di dunia kesehatan untuk mengobati penyakit-penyakit
akibat infeksi patogen.