Emisi Otoakustik (OAE) : Newborn Hearing Screening)
Emisi Otoakustik (OAE) : Newborn Hearing Screening)
Emisi Otoakustik (OAE) merupakan emisi yang di hasilkan respons koklea dari sel-
sel rambut luar yang dipancarkan dalam bentuk energi akustik. Sel-sel rambut luar
dipersarafi oleh serabut saraf eferen dan mempunyai elektromotilitas, sehingga
pergerakkan sel-sel rambut akan menginduksi depolarisasi sel. Pergerakan mekanik
yang kecil diinduksi menjadi besar, akibatnya suara yang kecil diubah menjadi lebih
besar. Hal inilah yang menunjukkan bahwa emisi otoakustik adalah gerakan sel
rambut luar dan merefleksikan fungsi koklea. Sedangkan sel rambut dalam
dipersarafi serabut aferen yang berfungsi mengubah suara menjadi bangkitan listrik
dan tidak ada gerakan dari sel rambut sendiri.1
OAE bertujuan untuk menilai fungsi koklea, terutama fungsi sel rambut. Suara yang
berasal dari dunia luar diproses oleh koklea menjadi stimulus listrik, selanjutnya
dikirim ke batang otak melalui saraf pendengaran. Sebagian energi bunyi tidak di
kirim ke saraf pendengaran melainkan menuju liang telinga. Proses ini mirip dengan
peristiwa echo (kemp echo). Produk sampingan koklea ini kemudian disebut sebagai
emisi otoakustik (Otoacoustic Emission). Koklea tidak hanya menerima dan
memperoses bunyi tetapi juga dapat memproduksi energi bunyi dengan intensitas
rendah yang berasal dari sel rambut luar koklea (Outher hair cells).2
Pemeriksaan tidak harus di ruang kedap suara, cukup diruangan yang tenang. Pada
mesin OAE secara otomatis akan di koreksi dengan noise yang terjadi selama
pemeriksaan. Artefak yang terjadi akan diseleksi saat itu juga (real time). Hal
tersebut menyebabkan nilai sensitifitas dan spesifitas OAE yang tinggi. Untuk
memperoleh hasil yang optimal diperlukan pemilihan probe (sumbat liang telinga)
sesuai ukuran liang telinga. Sedatif tidak di perlukan bila bayi dan anak kooperatif. 2
Syarat-syarat Pemeriksaan OAE
1. Liang telinga harus bersih dari kotoran telinga, sekret dan benda-benda asing
2. Tidak adanya penyakit atau kelainan pada telinga luar dan telinga tengah
3. Pemilihan probe harus sesuai dengan liang telinga pasien
4. Liang telinga tertutup rapat oleh probe
5. Arah probe harus mengarah ke gendang telinga
6. Ruangan cukup tenang dari kebisingan
(noted: kejelasan mengenai positif palsu pada kondisi abnoramlitas telinga luar dan telinga
tengah)
• Hal itu menunjukkan bahwa penutupan saluran telinga tidak dilakukan dengan
baik selama tes berlangsung
• Jika pasien anda orang dewasa sebaiknya berikan instruksi untuk tetap
tenang selama tes dilakukan.
• Jika melakukan tes pada bayi yang baru lahir atau anak-anak, petugas
sebaiknya menunggu ketika mereka dalam kondisi tenang sebelum
melakukan tes ulang.
Protokol pemeriksaan OAE terdapat 3 jenis, pertama yaitu ¾ yang sering dipakai
untuk melakukan skrinning dengan penilaian 3 pass dan 1 refer. Kedua, 4/6 yang
dipakai untuk diagnostik dengan penilaian 4 pass dan 2 refer. Protokol ketiga, 6/11
yang biasa dipakai untuk melakukan OAE ototoksik dengan penilaian 6 pass dan 5
refer.
TEOAE DPOAE
• Kelebihan : kepekaan, freq. resolution dan • Kelebihan dalam deteksi frekuensi tinggi
Hasil dari pemeriksaan OAE dengan kriteria pass/lulus dan refer/tidak lulus.
Tampilan pass pada skrining OAE menunjukkan hubungan yang sangat kuat dengan
fungsi yang normal dari telinga luar, telinga tengah, dan sel rambut luar pada koklea.
Tampilan pass tidak dapat diartikan sebagai indikasi yang kuat adanya
“pendengaran normal” karena tes OAE tidak menilai fungsi retrokoklea.5