PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari suatu tempat ke tempat lain yang dimaksud untuk meningkatkan daya
guna dan nilai barang tersebut. Peningkatan daya guna dan nilai merupakan
tujuan dari pengangkutan, yang berarti bila daya guna dan nilai barang di
tempat baru tidak naik, maka pengangkutan itu merupakan suatu tindakan
yaitu, pengangkut laut (ocean carrier) adalah orang yang mengikatkan diri
1
H.M.N. Purwosutjipto, S.H., Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III, Djambatan, Cetakan VII,
2008. Hlmn. 1.
1
BILL OF LADING SEBAGAI ACUAN DASAR DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN
PENGIRIM DALAM PENGANGKUTAN LAUT
STUDI KASUS KEBAKARAN M.V. SINAR JOMBANG
Juneddy Sinaga
untuk menyelenggarakan
Universitas pengangkutan
Gadjah Mada, 2014 | Diunduh barang atau orang, yang seluruhnya
dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Bill of Lading adalah surat yang diterbitkan oleh pengangkut (ocean carrier)
yang berfungsi sebagai tanda terima untuk barang yang dikapalkan, sebagai
barang. Mengacu kepada pengertian tersebut, salah satu fungsi B/L adalah
dikenal dengan The 1921 Hague Rules karena pada awalnya diajukan oleh
Hague Rules telah direvisi secara intensif pada tahun 1968 oleh Brussels
Protocol, dan diamandemen pada tahun yang sama dan dikenal dengan
Hague Visby Rules. Bill of Lading (B/L) atau konosemen adalah dokumen
nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan
bongkar, rincian freight dan cara pembayaran, jumlah B/L yang harus
2
Ray August, Don Mayer, Michael Bixby, International Business Law, Edisi V, Pearson Education, Inc.,
New Jersey, 2009. Hlmn. : 585
3
Capt. R. P. Suyono, M.Mar, Shipping, Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, Edisi IV,
Jakarta 2007. Hlmn. : 413.
2
BILL OF LADING SEBAGAI ACUAN DASAR DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN
PENGIRIM DALAM PENGANGKUTAN LAUT
STUDI KASUS KEBAKARAN M.V. SINAR JOMBANG
Juneddy Sinaga
yangUniversitas
sangat penting
Gadjah pada dariindustri
Mada, 2014 | Diunduh tranportasi atau distribusi barang,
http://etd.repository.ugm.ac.id/
Lading (Air Way B/L) sebagai dokumen yang melindungi barang yang
diangkut. Halaman depan B/L memuat semua yang terkait dengan informasi
Notify Party atau address of arrival notice to (siapa saja yang ditetapkan
4
John Sinyal, Shipping, Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Kepabeanan, 2005. Hlmn.: 20
5
H.M.N. Purwosutjipto, S.H., Ibid III. Hlmn. 208.
6
Capt. R. P. Suyono, M.Mar, Ibid III. Hlmn. : 413.
3
BILL OF LADING SEBAGAI ACUAN DASAR DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN
PENGIRIM DALAM PENGANGKUTAN LAUT
STUDI KASUS KEBAKARAN M.V. SINAR JOMBANG
Juneddy Sinaga
2. Dokumen Bukti
Universitas Gadjah Kepemilikan
Mada, 2014 | Diunduh dari(document of title)
http://etd.repository.ugm.ac.id/
pelabuhan pembongkaran
belakang B/L memuat semua syarat dan ketentuan yang berlaku bagi semua
pihak yang terkait, juga memuat kondisi-kondisi tertentu yang menjadi acuan
para pihak saat mengapalkan atau mengirimkan barang melalui laut ketika
dengan pengirim yang mana akta tersebut berisikan syarat dan ketentuan
yang mengandung hak dan kewajiban bagi para pihak yang harus dipatuhi
7
H.M.N. Purwosutjipto, S.H., Ibid. Hlmn. 2.
4
BILL OF LADING SEBAGAI ACUAN DASAR DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN
PENGIRIM DALAM PENGANGKUTAN LAUT
STUDI KASUS KEBAKARAN M.V. SINAR JOMBANG
Juneddy Sinaga
dari Universitas
risiko-risiko yang
Gadjah Mada, 2014 | berpotensi akan dihadapi pada saat perjalan dari
Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
yang berupa perompakan atau pembajakan di laut atau risiko-risiko lain yang
pihak untuk melakukan dan atau untuk tidak melakukan sesuatu ketika
dalam B/L tidak sepenuhnya dijadikan acuan dalam menuntut hak dan
kewajibannya atau membatasi hak dan kewajibannya pada saat terjadi suatu
kerugian pengangkutan laut. Disatu sisi ada pertimbangan lain bagi pihak
carrier untuk tidak secara sahih mengikuti syarat dan ketentuan dalam B/L,
disisi lain ada kekuatan lain selain kekuatan kepastian hukum dan mengikat
pada ketentuan B/L yang digunakan oleh shipper untuk menuntut hak dan
kewajiban atau untuk tidak membatasi hak dan kewajiban para pihak terkait.
Begitu pentingnya fungsi B/L dalam proses pengiriman barang melalui laut
khusunya fungsi B/L sebagai kontrak pengangkutan laut dan adanya praktik
5
BILL OF LADING SEBAGAI ACUAN DASAR DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN
PENGIRIM DALAM PENGANGKUTAN LAUT
STUDI KASUS KEBAKARAN M.V. SINAR JOMBANG
Juneddy Sinaga
di lapangan yang
Universitas Gadjah ternyata
Mada, tidak
2014 | Diunduh sepenuhnya mengindahkan ketentuan B/L
dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
melihat lebih jauh eksistensi B/L tersebut dalam aktual pelaksanaanya pada
pengangkutan.
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang telah dirumuskan yaitu “Bill of Lading Sebagai
Kerugian Pengirim Dalam Pengangkutan Laut” dan latar belakang yang telah
pengangkutan laut?
C. Tujuan Penelitian
6
BILL OF LADING SEBAGAI ACUAN DASAR DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN
PENGIRIM DALAM PENGANGKUTAN LAUT
STUDI KASUS KEBAKARAN M.V. SINAR JOMBANG
Juneddy Sinaga
D. Manfaat Penelitian
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/