Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Pendamping:
JAWA TENGAH
2018
LAPORAN KASUS
Program Dokter Internship Indonesia
dr. Anak Agung Dewi Adnya Swari
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis
Keluhan utama :
Sesak nafas sejak 2 minggu SMRS.
Pemeriksaan Fisik
Kulit :
Warna : sawo matang
Suhu raba : hangat
Pertumbuhan rambut :merata
Keringat : (-)
Kepala : mesocephal, simetris
Mata : simetris. Edema palpebral (-/-), CA (-/-), SI (-/-)
Telinga : discharge (-/-), deformitas (-/-)
Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), nafas berbau (-)
Leher : pembesaran tiroid (-), pembesaran limfe (-), JVP : 5 + 2 cm H20
Dada :bentuk normal, pectus excavatum (-), barrel chest (-)
Pulmo:
Inspeksi : Gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri, retraksi otot
pernafasan (+)
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) melemah kedua lapang paru, ekspirasi
memanjang, RH (+/+), wheezing (-/-)
Cor:
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung kesan dbn
Auskultasi : bunyi najtung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : datar, jejas (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : timpani (+), hepar dan lien tidak teraba
Palpasi : supel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas:
Superior : edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-)
Inferior : edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
• Foto thorax AP
• Deskripsi : CTR >
50%, sela iga kanan
dan kiri melebar,
corakan
bronkovaskuler
meningkat.
• Kesan: bronchitis
kronik
Diagnosis Kerja
Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut
Tatalaksana
Farmakologi Non Farmakologi
■ Salbutamol 2.5 mg + Budesonide 0.5 ■ Menghindari pencetus (berhenti
mg/ 8jam merokok)
■ Nasal canul O2 2 lpm ■ Melakukan pengobatan yang
■ IVFD RL 20 tpm maksimal
■ Inj. Metilprednisolon 62.5 mg / 12 jam ■ Pencegahan perburukan penyakit
■ Rawat Bangsal Gladiol ■ Melakukan vaksinisasi influenza dan
pneumokokus
■ Menyesuaikan keterbatasan aktivitas
LAPORAN KASUS
Program Dokter Internship Indonesia
dr. Anak Agung Dewi Adnya Swari
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat /tanggal lahir : Magelang, 10 Mei 1944 Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SLTA
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dan Alloanamnesis,
Keluhan utama :
Badan terasa lemas sejak 3 SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 3 hari SMRS, OS mulai merasa lemas pada seluruh badannya. Lemas dirasakan terus –
menerus. Lemas dirasakan terutama bila berubah posisi dari duduk ke berdiri. Lemas tidak
berkurang dengan minuman manis. Lemas disertai dengan pusing kepala yang terus – menerus.
Sejak 2 hari SMRS, OS masih merasakan lemas pada seluruh badannya disertai dengan pusing
kepala. OS juga merasa nyeri ulu hati, mual, disertai muntah sebanyak 2 kali dengan volume setiap
kali muntah sebanyak ½ gelas aqua dan berisi makanan yang sebelumnya dimakan, tidak ada darah.
Nafsu makan OS juga menurun. Bengkak pada kedua kaki disangkal. Sejak 1 hari SMRS, OS
merasakan lemas pada seluruh badan yang semakin berat disertai pusing kepala, mual, dan muntah
sebanyak 1 kali dengan volume ½ gelas aqua, berisi makanan yang sebelumnya dimakan dan tidak
ada darah. Nafsu makan OS berkurang. OS tidak mengeluh demam, sesak napas, batuk, dan sakit
pinggang. BAK lancar dan terasa tuntas, tidak keruh ataupun merah, tidak terasa nyeri dan anyang
– anyangan. BAB sedikit dan bewarna kuning kecoklatan. OS mengatakan sebelumnya tidak
pernah mengangkat beban berat, terpukul, atau terbentur di daerah pinggang. Tiga tahun yang lalu
OS mengaku pernah jatuh dikamar mandi sehingga kaki kiri OS menjadi bengkok. Riwayat tekanan
darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu, minum obat Captopril namun tidak teratur. Riwayat kencing
manis, sakit kuning, dan penyakit paru disangkal. Riwayat minum jamu atau obat – obat herbal
disangkal. OS mengaku tidak ada riwayat maag dan gatal – gatal bila minum obat atau makan –
makanan tertentu.
B. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS=15)
Tinggi Badan : 146 cm
Berat Badan : 41 kg
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 95 kali/menit
Suhu : 36,7° C
Pernafasaan (frekuensi dan tipe) : 23 kali/menit, torakoabdominal
Keadaan gizi : Baik
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Sianosis (-)
Mata : Conjungtiva anemis
Paru-patu : Simetris kanan dan kiri
SN vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung : ictus cordis tidak terlihat
BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen : Teraba nyeri tekan epigastrium, tidak teraba benjolan
Timpani pada seluruh abdomen, nyeri ketok CVA(-)
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Satuan
Hemoglobin 6,9 g/dL
Leukosit 6,57 103/uL
Hematokrit 21,9 %
Trombosit 292 103/uL
Glukosa Sewaktu 136 mg/dL
Ureum 105 mg/dL
Creatinin 3,67 mg/dL
Natrium (Na) 140 mEq/L
Kalium (K) 4,42 mEq/L
Clorida (Cl) 110 mEq/L
EKG : kesan normal
Diagnosis
1. Anemia
2. CKD
3. Hipertensi
4. Dyspepsia
Tatalaksana
Tatalaksana Farmakologi
- Infus NaCl 0,9%
- Transfusi PRC
- Omeprazole 1x40 mg i.v
- Furosemide 1x40 mg PO pagi
- Losartan 1x50 mg PO
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sesak nafas 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami nyeri
dada yang tembus ke tulang belakang. Namun nyeri dada dan sesak nafas hilang setelah dilakukan
penguapan dengan nebulizer.
Pasien mengeluh batuk selama setahun tidak kunjung sembuh. Batuk disertai dahak,
berwarna putih, konsistensi kental, tidak disertai darah. Pasien mengaku merupakan perokok aktif
sejak kelas 5 SD dan baruberhenti 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku suka
makan gorengan.
Pasien mengaku mengalami demam sejak 1 tahun belakangan ini. Demam tidak naik turun,
suhunya sama sepanjang hari. Demam disertai menggigil. Namun tidak disertai bintik merah
ataupun perdarahan lainnya. BAK pasien baik, urin tidak berwarna gelap, tidak ada darah, tidak
mengalami nyeri saat berkemih. BAB pasien normal, padat, tidak disertai lendir, tidak disertai
darah, warna tidak kegelapan atau keputihan.
Pasien mengeluh nyeri pada ulu hati. Selama ini pasien sering mengalami nyeri ulu hati.
Amun akan membaik setelah pasien makan atau meminum antasida. Pasien mengaku tidak
mengalami mual dan muntah.
Pasien mengalami penurunan berat badan >10% dalam satu/dua bulan terakhir ini. Nafsu
makan pasien baik, namun berat badan turun. Awalnya pasien memiliki berat badan 52 kg, namun
dalam satu/dua bulan belakangan ini menjadi 40 kg. Pasien mengalami penurunan berat badan 12
kg.
Pasien bekerja sebagai penyewa sound system. Pasien sering terjaga hingga larut malam
karena pekerjaannya. Pasien mengaku nafsu makan pasien sangat baik, sehari 3 kali dengan porsi
besar.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit berat
Berat Badan : 40 kg
Suhu : 40,0°
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Sianosis (-)
Mata : Conjungtiva anemis (-)
Paru-patu : Simetris kanan dan kiri
suara napas 2/3 atas ronki basah, 1/3 bawah bronkial, wheezing ( -/- )
Jantung : ictus cordis tidak terlihat
BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen : Tidak teraba nyeri tekan epigastrium, tidak teraba benjolan
Timpani pada seluruh abdomen, nyeri ketok CVA(-)
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
Diagnosis
1. Tuberkulosis
2. Pneumonia
3. Bronkiektasis
Tatalaksana
• Rifampisin 1 x 450 mg
• INH 1 x 300 mg
• Ethambutol 3 x 1 tablet
• Pirazinamid 3 x 1 tablet
• Paracetamol 4 x 500 mg
LAPORAN KASUS
Program Dokter Internship Indonesia
dr. Anak Agung Dewi Adnya Swari
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis
Keluhan utama :
Pasien pusing berputarsejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 63 kg
Tekanan Darah : 90/80 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Suhu : 37,0 ⁰ C
Pernafasaan : 22 kali per menit
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Sianosis (-)
Mata : Conjungtiva anemis (-)
Paru-patu : Simetris kanan dan kiri
SN vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung : ictus cordis tidak terlihat
BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen : Tidak teraba nyeri tekan epigastrium, tidak teraba benjolan
Timpani pada seluruh abdomen, nyeri ketok CVA(-)
Pemeriksaan Penunjang
WBC : 6,70 5,60 [103/uL] 4,8 – 10,8
RBC : 4,28 4,36 [106/uL] 4,2 – 5,4
HGB : 11,8 12,1 [g/dL] 12 - 16
HCT : 35,2 36,0 [%] 37 - 47
MCV : 82,2 82,6 [fL] 79,0 – 99,0
MCH : 27,6 27,8 [pg] 27,0 – 31,0
MCHC : 33,5 33,6 [g/dL] 33,0 – 37,0
PLT : 154 140 [103/uL] 150 - 450
RDW-CV : 13,4 13,4 [%] 11,5 – 14,5
RDW-SD : 39,4 39,6 [fL] 35 - 47
PDW : 11,1 13,2 [fL] 9,0 – 13,0
MPV : 10,3 11,2 [fL] 7,2 – 11,1
P-LCR : 26,5 34,7 [%] 15,0 – 25,0
PCT : 0,16 0,16 [%]
Differential
Neut# : 5,91 5,21 [103/uL] 1,8 - 8
Lymphosit : 0,40 0,12 [103/uL] 0,9- 5,2
Monosit : 0,32 0,17 [103/uL] 0,16 - 1
Eosinophil : 0,04 0,09 [103/uL] 0,045 – 0,44
Basophil : 0,03 0,01 [103/uL] 0 – 0,2
Neut% : 88,2 93,1 [%] 50 - 70
Lymphosit : 6,0 2,1 [%] 25 - 40
Monosit : 4,8 3,0 [%] 2-8
Eosinophil : 0,6 1,6 [%] 2-4
Basophil : 0,4 0,2 [%] 0-1
Kolesterol total : 115 [mg/dL]
Trigliserid : 134 [mg/dL]
Kolesterol HDL : 15 [mg/dL]
Koesterol LDL : 66 [mg/dL]
Ratio LDL/HDL : 4,4 ( cardio risk index : moderet )
Serum kreatinin : 0,99 [mg/dL]
GDS : 187 [mg/dL]
Elektrolit
Natrium : 140 [mEq]
Kalium : 3,5 [mEq]
EKG
HR : 78 bpm analysis result
PR Int. : 130 ms normal sinus rhythm
QRS dur : 76 ms normal axis
Diagnosis
1. Vertigo
2. Gagal jantung kongestif
3. Dislipidemia
4. Dispepsia
Tatalaksana
Tatalaksana Farmakologi
- Infus NaCl 0,9% 20 tpm
- Injeksi ketorolac 1 ampul
- Flunarizine tab 2 x 1
- Betahistine mesylate tab 3 x 1
- Proneuron tab 2x1
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. J
Tanggal Lahir : 20 Oktober 1966
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Jalan Japun, Magelang
ANAMNESIS
Autoanamnesis
Keluhan Utama:
Pengelihatan mata kanan buram sejak dua minggu yang lalu.
Mata
1. Riwayat sakit mata sebelumnya : ada
2. Riwayat penggunaan kaca mata : tidak ada
3. Riwayat operasi mata : tidak ada
4. Riwayat trauma mata sebelumnya: tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : Tidak dilakukan
B. STATUS OPTHALMOLOGIS
OD OS
1/300 Ph tidak maju Visus 1/∞ Ph tidak maju
Keruh Lensa Keruh
Shadow test negatif Shadow test pseudopos
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Proyeksi Warna / Proyeksi Sinar (PS/PW)
OD : Baik / Baik
OS : Baik / Baik
DIAGNOSIS KERJA
Katarak Senilis Matur OD
Katarak Senilis Hipermatur OS
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa:
Penangan operasi ke dokter spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut.
Edukasi:
Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakitnya bahwa katarak tersebut tidak
dapat disembuhkan karena katarak merupakan proses degenerasi yang berhubungan dengan
usia.
PROGNOSIS
OCULI DEXTRA (OD) OCULI SINISTRA (OS)
Ad Vitam : ad Bonam ad Bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam