PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Pelaksanaan praktik lapangan (PL) ini tidak semata untuk
pengumpulan data dalam rangka mempraktikkan cara pengumpulan data
untuk pengisian Prokesga. Data yang dikumpulkan saat pelaksanaan
praktik dapat dimanfaatkan Puskesmas sebagai data dasar (baseline data)
untuk mendapat informasi indeks keluarga sehat diwilayah yang
digunakan sebagai fokul praktek lapangan (PL)
a. Tujuan khusus
Setelah selesai melakukan praktik lapangan (PL) peserta mampu
melakukan manajemen pendekatan keluarga dengan kunjungan rumah.
b. Tujuan umum
1. Melakukan komunikasi efektif pada saat melakukan pendataan
keluarga
2. Melakukan manajemen pendekatan keluarga dengan :
Pendataan keluarga dengan menggunakan instrumen keluarga
sehat manual.
Intervensi : penyampaian pesan kepada individu dan keluarga
yang dikunjungi
Pengecekan hasil pengumpulan data (cleaning data)
Pengentrian data hasil pendataan keluarga dengan bantuan
aplikasi keluarga sehat
Analisis perhitungan indeks keluarga sehat (IKS) untuk
mengidentifikasi masalah
1.3 Sasaran
Sasaran praktek lapangan adalah 5 keluarga di Kelurahan Nan Balimo
Kota Solok
2
BAB II
PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA
(PISPK)
3
Menggandakan formulir Prokesga (jika pengumpulan data
menggunakan formulir tercetak) atau mengunduh aplikasi Keluarga Sehat (jika
pengumpulan data meng-gunakan formulir elektronik). Di samping itu, perlu
juga digandakan Pinkesga (bila jumlah yang ada belum mencukupi).
4
keluarga, jumlah tenaga pendata, kondisi geografis, dan pendanaan. Setiap desa
sebagai suatu wilayah binaan memiliki seorang penanggung jawab wilayah
yang disebut Pembina Keluarga. Pendataan harus dilakukan kepada seluruh
keluarga di wilayah kerja Puskesmas (total coverage). Pendataan dilakukan
secara utuh dan tidak dilakukan setengah-setengah (maksudnya. Bila ada
keterbatasan sumber daya baik tenaga ataupun biaya maka pendataan
dilakukan untuk seluruh keluarga dalam satu desa terlebih dahulu baru
dilanjutkan ke desa berikutnya).
5
2.2 Mengumpulkan dan Mengolah data
6
kesepa-katan masing-masing daerah. Hal tersebut akan sangat tergantung kepada
frekuensi dan rentang waktu intervensi yang direncanakan oleh masing-masing
wilayah. Pengumpul data juga harus menghormati norma sosial setempat.
Kunjungan rumah diupayakan dapat diatur sedemikian rupa agar tidak meng-
ganggu kegiatan seluruh anggota keluarga.
7
tersebut (pem-bantu, supir, dan lain-lain). keluarga besar dapat terdiri atas
beberapa keluarga inti
1) Jika dalam satu bangunan rumah terdiri dari satu atau lebih keluarga
inti/ keluarga besar, maka nama kepala keluarga tidak secara langsung
diambil dari kartu keluarga melainkan diambil berdasarkan status kepala
keluarga di setiap keluarga inti/keluarga besar.
2) Anggota keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi bagian dari
keluarga dan tinggal di keluarga tersebut, yang dijumpai pada waktu
periode pendataan di setiap wilayah. Kepala keluarga sekaligus adalah
juga AK. Orang yang telah tinggal di suatu keluarga selama 6 bulan atau
lebih, atau yang telah tinggal di keluarga kurang dari 6 bulan tetapi
berniat tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan atau lebih, dianggap
sebagai AK. Anggota keluarga yang telah bepergian selama 6 bulan atau
lebih dan AK yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan
pindah/akan meninggalkan keluarga selama 6 bulan atau lebih, dianggap
bukan AK.
3) Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun yang tinggal dan atau
makan di rumah majikannya dianggap sebagai AK majikannya. Tetapi
jika hanya makan saja (tidak tinggal), dianggap bukan AK majikannya.
4) Bangunan sensus atau rumah tangga yang bukan rumah tangga biasa
(RS, lembaga pemasyarakatan, panti sosial, asrama, pasar, dan lain-lain
sesuai definisi BPS), tidak diambil datanya.
5) Penghuni rumah kost yang ≤ 15 orang (termasuk AK pemilik kost),
dimasukkan ke dalam satu Prokesga.
6) Dalam kasus pemilik kost tinggal di bangunan yang sama dengan peng-
huni kost, maka apabila satu kamar diisi lebih dari satu orang dengan
hubungan keluarga baik suami/isteri/anak/sepupu/kakak/adik, semuanya
dimasukkan ke dalam satu Prokesga.
8
7) Apabila penghuni kost tinggal di bangunan yang terpisah dari pemilik
kost, maka mereka didata sebagai keluarga tersendiri.
Profil Kesehatan Keluarga mengacu kepada indikator keluarga sehat, yang untuk
saat ini ditetapkan sebanyak dua belas indikator sebagai berikut:
b. Penyimpanan Data
Data keluarga yang telah dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi
program entry selanjutnya disimpan dalam pangkalan data keluarga yang
merupakansubsistem dari sistem pelaporan Puskesmas. Data-data tersebut, harus
selalu diremajakan (updated) sesuai dengan perubahan yang terjadi di keluarga
9
yang dijumpai pada saat dilakukan kunjungan rumah ulang (misalnya adanya
kelahiran bayi, telah berubahnya bayi menjadi balita, sudah diberikannya
imunisasi dasar lengkap kepada bayi, dan lain-lain).
10
Tabel 1. Rekapitulasi Data Profil Kesehatan Keluarga dari Keluarga A
11
Keterangan :
= Not applicablel yang berarti indikator tersebut tidak mungkin ada pada
anggota keluarga.
*) = Untuk indikator bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, jika ada salah
satu anggota keluarga berusia 12-23 bulan maka jawabannya diletakkan
pada kolom anak yang berusia 5 tahun
*) = Untuk indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok jika jawabannya
“Ya merokok” maka dalam merekap statusnya “T”, sebaliknya jika jawabannya
“Tidak merokok” maka dalam rekapan statusnya “Y”.
1) Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
2) Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam suatu keluarga bernilai 0
3) Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N maka
indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
12
4) Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun
didalamnya terdapat status Y ataupun N
Dalam contoh di atas, karena IKS Keluarga A bernilai 0,636, maka Keluarga A
termasuk kategori Keluarga Pra Sehat (IKS = 0,500 – 0,800).
13
Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori masing-
masing RT/ RW/kelurahan/desa dengan mengacu pada ketentuan berikut:
*) Jumlah seluruh keluarga yang yang memiliki indikator yang bersangkutan sama
artinya dengan jumlah seluruh keluarga yang ada di RT/RW/kelurahan/desa
dikurangi dengan jumlah seluruh keluarga yang tidak memiliki indikator yang
bersangkutan (N).
1) Kecamatan dengan Keluarga Sehat, bila IKS tingkat kecamatan > 0,800
2) Kecamatan dengan Keluarga Pra Sehat, bila IKS tingkat kecamatan = 0,500 –
0,800
3) Kecamatan dengan Keluarga Tidak Sehat, bila IKS tingkat kecamatan < 0,500
14
BAB III
Tabel 1. Data Keluarga Sehat RT 004/ RW 004 Kelurahan Nan Balimo Tahun
2018
INDIKATOR
Pend
Kel erita Pend Pend Kelu
Kelu
uarg tuber erita erita arga
Ibu Balit arga
a Bayi kulos hiper ggn suda Kelu
mela a Angg mem
men Bayi mend is tensi jiwa h arga
kuka mend ota puny
giku mend apat paru mela mend menj mem
n apatk kelua ai
ti apat air mend kuka apatk adi puny
N persa an rga akses
KELUARGA prog imun susu apatk n an angg ai IKS
O linan pema tidak atau
ram isasi ibu an peng peng ota akses
di ntaua ada meng
Kel dasar (ASI peng obata obata Jami saran
fasili n yang guna
uarg lengk ) obata n n dan nan a air
tas pertu mero kan
a ap ekskl n secar tidak Kese bersi
kese mbu kok jamb
Ber usif sesua a ditela hatan h
hatan han an
enca i terat ntark Nasi
sehat
na stand ur an onal
ar
IRVAN
KHARISMA Y N Y Y Y N N N Y Y Y Y 1
1 PUTRA
2 ISKANDAR Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
3 ANDRI Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
4 MAIZUL T N N N N N Y N T Y Y Y 0,6
5 KARNAINI T N N N N N N N T Y Y Y 0,8
6 DASIMA N N N N N N Y N T Y Y Y 0,5
7 DEFRINALDI T N N N T N N N T Y Y Y 0,8
15
8 SRI HAYATI N N N N N N N Y Y T Y Y 0,8
9 HASRUL Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
10 BACHTIAR N N N N N N Y N Y T Y Y 0,5
SARBAINI
T N N N N N Y N T T Y Y 0,8
11 CANDRA
RAHMAD
Y N N N N N N N T Y Y Y 1
12 GINO SININ
13 SUNARDI Y N N N Y N N N Y Y Y Y 1
14 NURAINI N N N N N N N N Y Y Y Y 0,75
15 MUSWAR N N N N N N N N T Y Y Y 0,6
PAIDI
T N N N N N N N T Y Y Y 0,8
16 YUSUF
17 YULIADI Y N N N N N N N T Y Y Y 0,5
18 ZULKIFLI T Y N N N N N N T Y T Y 0,67
19 JAMPRIADI T N N N N N Y N T Y Y Y 0,8
20 AZHARI Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
HERMANSY
Y N N N N N T N T Y Y Y 0,67
21 AH
EKA
Y Y N N Y N N N T T Y Y 0,714
22 MASRONI
23 NURSIDA N N N N N N N N Y Y Y Y 1
24 M.IQBAL Y N N N Y N N N T T Y Y 0,67
25 HASNIL Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
JOKO
Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
26 SASTRO
VERY
Y Y N N N N N N T Y Y Y 0,833
27 AWAMY
DELFI
Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
28 INDRA
29 ASRAL Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
HENDRI
Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
30 OSWARI
31 SRI AMELIA N N N N N N N N Y Y Y Y 1
32 UPIK N N N N N N N N Y Y Y Y 1
16
33 FARIZAL Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
34 HAYOTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
35 KHAIRUL T N N N N N N N T Y Y Y 0,6
FAUZI
T N N N N N N N T T Y Y 0,4
36 RUSDI
RAMA
Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
37 SIRINGGO
38 YOSMENDRI T N N N N N N N Y Y Y Y 0,6
39 YUSFARIDA N N N N N N N N T Y Y Y 0,75
40 KASRIDAN Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
AFDAL
Y N N N Y N N N T Y Y Y 0,833
41 MUSTIKA
42 ALFENI Y N N N Y N N N T Y Y Y 0,833
SUTAN
MUUHAMM Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
43 AD RAJA
NEFO
N N N N N N N N T Y Y Y 0,75
44 APRIAZA
45 APRIYANTO Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
NEFO
N N N N T N T N T Y Y Y 0,5
46 APRIAZA
47 ASBEN JONI T N N N N N N N Y Y Y Y 0,8
48 AFRIDON Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
YULI
Y N N N Y N N N T Y Y Y 0,833
49 HENDRI
50 HERMAN Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
51 JULI Y N N N Y N N N Y Y Y Y 1
52 ZULFAHMI Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
53 ISMUL HADI Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
54 SONI RUSLI Y N N N N N N N T Y Y Y 0,8
55 JASMANTO N N N N N T N N T Y Y Y 0,6
56 DEFI PUTRA Y N N N N T Y N Y Y Y Y 0,857
57 SOFIA N N N N N N N N T Y Y Y 0,75
58 HASAN . B N N N N N N N N Y Y Y Y 1
17
N 14 55 57 57 48 56 50 57 0 0 0 0
Y 33 3 1 1 8 0 6 1 15 52 57 58
18
keluarga. Dalam hal ini dapat diberikan penyuluhan menggunakan Paket
Informasi Kesehatan Keluarga (PinKesGa) dengan topik merokok,keluarga
berencana , JKN, imunisasi lengkap, dan perkembangan balita.
19
Puskesmas.Upaya yang dilakukan untuk menentukan prioritas masalah tersebut
adalah menggunakan teknik skoring sebagai berikut:
1. Urgensi (merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan)
Nilai 1 : tidak penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 4 : penting
Nilai 5 : sangat penting
2. Seriousness (tingkat keseriusan masalah)
Nilai 1 : tidak penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 4 : penting
Nilai 5 : sangat penting
3. Growth (tingkat perkembangan masalah)
Nilai 1 : tidak penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 4 : penting
Nilai 5 : sangat penting
20
Tabel. Urgensi, Seriousness, Growth
Masalah U S G P Pioritas
Rendahnya cakupan 5 4 5 14 P1
keluarga mengikuti
KB di RT 005 / RW
004 kelurahan Nan
Balimo
Masih terdapatnya 5 4 4 13 P2
anggota keluarga
yang merokok
Rendahnya 5 4 3 12 P3
penderita hipertensi
melakukan
pengobatan secara
teratur
Rendahnya cakupan 4 3 2 9 P4
balita yang dipantau
tiap bulan
Adapun masalah yang menjadi prioritas utama berdasarkan skala USG adalah
Rendahnya cakupan keluarga yang mengikuti KB di wilayah kerja Puskesmas
Nan Balimo bulan maret tahun 2019 .Alasan mengapa Cakupan KB menjadi
prioritas utama karena program KB sangat penting untuk memperbaiki kesehatan
dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran
untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan
masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi.
21
3.3 Analisis Sebab Akibat Masalah
MAN Metode
22
3.11 Analisis Sebab Akibat Masalah
No Variabel Masalah
23
terutama suami untuk informasi kepada suami dan
mendukung KB pentingnya mendukung
b. Penyuluhan saat tatap program KB
muka terlalu banyak b. Sempatkan untuk diadakan
informasi, sehingga pertemuan para orang tua
kurang efektif untuk membagi pengalaman
dan keuntungan mengenai
KB
3. Money a. Terbatasnya biaya a. Khusus pasien miskin
transportasi untuk harusnya mendapat
pergi ke pelayanan fasilitas uang
kesehatan transportasi dari rumah
b. Belum ada dana ke Puskesmas atau
khusus untuk kunjungan oleh petugas
penyuluhan imunisasi, kesehatan ke rumah
pembuatan pamphlet, b. Mengajukan dana
serta poster khusus untuk
penyuluhan KB ,
pembuatan pamphlet,
serta poster
4. Material Pemilihan jenis KB,Efek Adakan sosialisasi Program
samping dan cara megatasi KB pada seluruh staf
efek samping KB kurang Puskesmas
dipahami oleh seluruh
petugas puskesmas
24
pemahamankepada pasien
tentang manfaat KB dan
kerugian bila tidak megikuti
KB
MAN Metode
Rendahnya pencapaian
pertumbuhn balita tiap
Rendahnya pencapaian
bulan dipuskesmas Nan
-Melakukan Belum tersedia dana Sikap keluarga balimo sebesar 80%
penyuluhan yang khusus untuk penyuluhan yangkurang begitu
lebih intens terhadap dan pembuatan pamphlet, respon terhadap
pasangan usia subur poster, tentang program program
yang sudah memiliki pertumbuhan pertumbuhan balita
anak untuk balitadipantau tiap bulan dipantau tiap bulan
mengetahui
pentingnya
pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan
25
No Variabel Masalah
26
ke puskesmas ataupun
pusat pelayanan kesehatan
e) Petugas lebih aktif
melakukan kunjungan ke
rumah untuk mendata dan
memberikan penyuluhan
2. Metode a. Keterlibatan keluarga, a) Utamakan memberikan
terutama suami untuk informasi kepada suami
mendukung pertumbuhan dan pentingnya
balita dipantau tiap bulan mendukung program
b. Penyuluhan saat tatap pertumbuhan balita
muka terlalu banyak dipantau tiap bulan
informasi, sehingga b) Sempatkan untuk diadakan
kurang efektif pertemuan para orang tua
untuk membagi
pengalaman dan
keuntungan mengenai
pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan
3. Money a. Terbatasnya biaya a) Khusus pasien miskin
transportasi untuk pergi harusnya mendapat
ke pelayanan kesehatan fasilitas uang transportasi
b. Belum ada dana khusus dari rumah ke Puskesmas
untuk penyuluhan atau kunjungan oleh
imunisasi, pembuatan petugas kesehatan ke
pamphlet, serta poster rumah
b) Mengajukan dana khusus
untuk penyuluhan
pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan,
pembuatan pamphlet, serta
poster
27
4. Material a. Efek samping dan cara Adakan sosialisasi Program
megatasi efek samping pertumbuhan balita dipantau
gangguan pertumbuhan tiap bulanpada seluruh staf
balita kurang dipahami Puskesmas
oleh seluruh petugas
puskesmas
28
MAN METODE
*Memberikan informasi
seputar bahaya asap
rokok terhadap kesehatan Mengadakan tinjauan
rutin terhadap individu
*Memberikan pengertian yang sedang dalam
kepada masyarakat tahap pemberhentian
bahwa kecanduan merokok
terhadap rokok dapat
diterapi dengan
pembentukan pola pikir
Rendahnya
pencapaian
anggota
keluarga yang
tidak merokok
sebesar 25%
Memberikan informasi
tentang adanya klinik
Pemberian reward dari Adakan sosialisasi
berhenti merokok di
puskesmas bagi yang mengenai bahaya asap
puskesmas nan balimo
berhasil berhenti rokokpada seluruh staf
yang dapat diakses
merokok Puskesmas
oleh masyarakat dan
membantu dalam
usaha berhenti
merokok
29
No Variabel Masalah
30
konsultasi dan pembinaan masyarakat dan membantu
dalam usaha berhenti dalam usaha berhenti merokok
merokok
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kategori tidak sehat. Pasangan usia subur yang ditemui masih ada yang belum
optimal.
kesehatan. .Hal ini sangat ditentukan oleh adanya dukungan dari semua pihak
sehingga jalan menuju kearah Indonesia Sehat dan dapat dicapai sebagaimana
yang diharapkan..
32
4.2 Saran
pemberhentian merokok.
puskesmas nan balimo yang dapat diakses oleh masyarakat dan membantu
33