PENDAHULUAN
kematian dan 43% kesakitan di dunia. Angka kesakitan dan kematian ini juga
meskipun masih banyak penyakit menular seperti TBC dan malaria, penyebab
kematian yang utama sudah diambi alih oleh penyakit tidak menular, seperti
stroke, serangan jantung dan kanker. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
2007, kematian akibat penyakit menular menurun dari 44 persen di tahun 1995
2007.1 Ini peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan kasus penyakit tidak
tidak menular, masyarakat masih diposisikan sebagai objek dan belum sebagai
subjek, selain itu masih banyak upaya kesehatan yang belum menyentuh
Untuk itu perlu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), agar upaya
berkualitas (quality). Bentuk UKBM dalam menangani masalah PTM adalah Pos
1
1.2. Batasan Penulisan
1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas tentang laporan kegiatan posbindu PTM di
1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit
tidak menular
2. Dapat menyusun rencana usulan kegiatan kedepannya.
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada data
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
didasari oleh kerangka dasar Bloom bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh
mempunyai faktor risiko yang sama yaitu jantung, stroke, hipertensi, diabetes
Tujuan
Metode
upaya kesehatan melalui promotif dan preventif baik pusat maupun Propinsi dan
Kabupaten. Melakukan intervensi secara terpadu pada 3 faktor resiko yang utama
3
aktivitas fisik, dan rokok. Mengembangkan Sistem Surveilans Perilaku Beresiko
tingkat nasional maupun lokal spesifik. Untuk di masa datang upaya pencegahan
PTM akan sangat penting karena hal ini dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu
rokok, diet seimbang dan aktivitas fisik. Pencegahan PTM perlu didukung oleh
semua pihak terutama para penentu kebijakan baik nasional maupun lokal.
Sasaran
Kabupaten/ Kota). Penentu kebijakan pada sektor terkait baik di pusat dan daerah
landasan hukum yang sudah ada secara nasional yaitu: Undang-Undang Nomor 23
Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Peraturan Pemerintah Pusat nomor
4
Kebijakan promosi dan pencegahan PTM dilakukan pada seluruh fase
masyarakat yang masih sehat (well being) dan masyarakat yang berisiko (at risk)
population).3
profesi termasuk dunia usaha dan swasta. Promosi dan pencegahan PTM
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam semua pelayanan kesehatan yang
5
masalah, potensi dan sosial budaya untuk meningkatkan efektivitas intervensi
Strategi
khususnya Puskesmas, tempat sekolah, tempat umum, dll). Area yang menjadi
perhatian adalah diet seimbang, merokok, aktivitas fisik, dan kesehatan lainnya
yang mendukung.1
dilakukan pada advokasi dan bina suasana. Sedangkan di tingkat kabupaten/ kota
Melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pemecahan masalaha PTM yang
6
dihadapi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan lingkungannya dalam
Indikator
a. Indikator umum
b. Indikator khusus
penanggulangan PTM.
masyarakat.
7
Penurunan proporsi penduduk yang mengalami obesitas, penyalahgunaan
terutama Puskesmas.
Posbindu
tidak menular adalah Posbindu PTM yang merupakan Pos Pembinaan terpadu
tidak sehat, kurang aktifitas, dan merokok). Kegiatan ini berupa bentuk peran
Kegiatan posbindu
8
2. Tindak lanjut dini
2. Mawas diri
4. Mudah dijangkau
Kegiatan Posbindu PTM di lakukan dengan cara terpadu dan praktis. Dan
9
BAB III
Kondisi Geografi
10
Puskesmas Nan Balimo merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota
Solok yang berdiri pada tahun 2008dengan luas tanah 1200 M2, dan merupakan
Jawa
Barat 67 km, dengan Luas wilayah kerja 1474 Ha yang terbagi atas 2 (dua)
kelurahan, yaitu:
2) Kelurahan Laing
Mata Pencarian penduduk di Kelurahan Nan Balimo dan Kelurahan Laing pada
umumnya.
11
3.3 Visi dan Misi
hidup sehat”
kesehatan
wilayah kerja
kesehatan lingkungan
1. Gedung Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
b. Pustu Tembok
12
1) Pos Kesehatan Kelurahan
b. Poskeskel Laing
2) Sarana Transportasi
Tabel 3.2 Tenaga yang ada di Puskesmas Nan Balimo Tahun 2018
2 Dokter Gigi 1
3 Kesehatan Masyarakat 2
13
5 Tenaga Bidan 21 8 sukarela
6 Tenaga Sanitarian 1
8 Perawat Gigi 1
10 Tenaga Analis 1
12 Tenaga RM 1
14 Administrasi 2 2 sukarela
15 Tenaga Supir 1
Total 58
1. Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan ke sekolah
b. Penyuluhan di posyandu
14
c. Penyuluhan keliling
2. kesehatan lingkungan
2. rumah sehat
makanan (TTU-TPM)
b) Pelayanan ANC
d) Kunjungan Nifas
15
e) Pemantauan Stiker P4K/ANC
f) Berkualitas
g) Otopsi verbal,dll
a) DDTK
b. Hasil Kegiatan
5. Kelas gizi
8. Pemberian vit A
9. Pemberian tablet Fe
16
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
1. Program P2P
b) Pemeriksaan kontak TB
c) Penyegaran Kader TB
Lapas
e) Survey Epidemiologi
f) PTM
g) Posbindu
2. Kusta
b) PMO TB
c) TB mangkir
d) Penyaringan saspec
a) Sosialisasi DBD
b) Pemantauan Jentik
c) PE
17
5. Penemuan dan Penanggulangan Pneumonia
a) Pelacakan Kasus
6. Program Imunisasi
a. Kegiatan
1) Pelayanan Imunisasi
2) BIAS
3) TT WUS
4) Sweeping
5) Pelacakan KIPI
3.7.1 Sosial.
Penduduk wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo dengan strata dan rasial
yang relatif homogen dengan akar budaya yang kuat dan kental dengan sendirinya
dengan komposisi 99 % Islam, sisanya katolik, Protestan, Buddha dan lain lain.
3.7.2 Budaya
kanak-kanak dasar sampai dengan sekolah menengah atas pada wilayah kerja
18
pembangunan. Sistem kekerabatan yang masih dijalankan oleh penduduk
setempat masih dipakai sebagian besar penduduk dan merupakan kekuatan yang
dapat digarap apabila cara nya diketahui. Pendekatan kultural sangat dibutuhkan
3.7.3 Ekonomi
kelompok mampu dan mapan, swasta, PNS, ABRI, sisanya bekerja di sektor
informal lainnya. Namun kelompok dengan pendapatan rendah dan tidak menentu
secara signifikan rawan dengan kesehatan yaitu keluarga miskin ternyata menduduki
proporsi yang cukup besar dari total penduduk wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo.
kota Solok. Kegiatan dari puskesmas ini di mulai dengan adanya pengarahan dari
19
Berdasarkan uraian mengenai posbindu di atas, maka penulis bermaksud
1. Posbindu
Sasaran : 30 orang
b. Tujuan
c. Manfaat
hipertensi/diabetes/jantung/kanker
hipertensi/diabetes/jantung/kanker
20
d. Perencanaan dan pemilihan interval
21
Dari 23 peserta posbindu diketahui 4 orang memiliki kadar asam
lainnya memiliki kadar asam urat dalam batas normal. Pada pasien
yang memiliki kadar asam urat melebihi normal ini diberikan terapi
gejala nyeri dan kaku sendi serta dapat meningkatkan kualitas hidup
peserta.
memiliki IMT dalam batas normal. Pada pasien yang memiliki IMT
lebih dari normal ini diberikan terapi dan edukasi singkat tentang
tentang pola hidup sehat dan pola diet yang sehat untuk mecapai IMT
22
merokok dengan cara perlahan-lahan dengan cara mengurangi batang
buah dan sayuran kaya akan serat akan membuat tubuh tidak
23
Gambar 3.2 Data yang ikut kegiatan posbindu di Koperindag di kota solok.
24
f. Permasalahan
kolesterol darah.
posbindu di lingkungannya.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
penyakit-penyakit yang mempunyai faktor risiko yang sama yaitu jantung, stroke,
PTM seperti halnya pada reumatik dan hipertensi yang angka kunjungannya
cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo, perlu diintervensi tidak
hanya secara kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga secara promotif dan preventif.
Untuk itu perlu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), agar upaya
berkualitas (quality). Bentuk UKBM dalam menangani masalah PTM adalah Pos
4.2. Saran
26
Lampiran Kegiatan
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan Masyarakat.
Www.Who.Int/Chp/Steps/Steps_Report_Indonesia_Depok 2019.Pdf.
29