Anda di halaman 1dari 27

SCAFFOLD

Modul ini membahas berbagai macam bentuk dan jenis scaffold, bagaimana konstruksinya
dan bagian-bagian materi pendukungnya, serta persyaratan pemancangan scaffold,
penggunaan, dannpembongkarannya. Pada bagian akhir diberikan kasus kecelakaan scaffold
yang bisa diambil manfaat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Persyaratan Umum Scaffolding
Perancah (Scaffold) adalah struktur semi permanen atau konstruksi yang menyediakan jalan
masuk atau sarana kerja, yang digunakan untuk menyangga material, kerja atau pemasangan
peralatan lain. Scaffold ini umumnya digunakan ketika bekerja di ketinggian yang lebih dari
1,8 m.
1.1. Bahaya Scaffold
Walaupun Scaffold adalah alat yang diizinkan untuk digunakan ketika bekerja di ketinggian,
namun berikut ini adalah bahaya yang mungkin terjadi dalam penggunaan scaffold:
• Jatuh dari ketinggian
• Tertimpa benda jatuh
• Tersengat listrik dari jalur kabel listrik.

Gambar 1.1 Bahaya penggunaan scaffold


Jatuh dari Scaffold dapat terjadi dikarenakan:
• Ketika berpindah / memanjat / turun dari satu platform ke platform lain. Oleh sebab itu
ketika sedang melakukan pekerjaan di atas scaffold, maka harus menggunakan safety
harness yang diikatkan dengan lanyard dobel untuk memastikan keamanan bagi
pekerja ketika melakukan perpindahan.
• Scaffold tidak dilengkapi dengan pembatas (handrail).
• Platform patah.

Gambar 1.2 Pekerjaan diatas scaffold

140
Persyaratan-persyaratan atau ketentuan–ketentuan umum tentang penggunaan scaffold
dirangkum sebagai berikut:
• Scaffold ditujukan untuk memberikan platform sebagai tempat kerja yang aman di
ketinggian.
• Hanya orang yang terlatih di bawah pengawasan orang yang berkualifikasi (kompeten
dan bersertifikasi) sebagai pemancang yang boleh membangun, memodifikasi, atau
membongkar scaffold.
• Untuk menghilangkan paparan risiko jatuh dari ketinggian, scaffold harus dilengkapi
dengan permukaan kerja, pegangan tangan (handrail) dan pagar tengah (midrail)
dengan ketinggian 1 meter. Handrail terpasang sepanjang sisi terbuka dan juga di
bagian ujung platform. Handrail tengah (midrail) berada di tengah-tengah antara
platform dan handrail bagian atas (toprail).

Gambar 1.3 Penggunaan handrail dan midrail pada scaffold

Gambar 1.4 Penggunaan Platform yang tidak memiliki handrail pada ujung platform

• Sistem penahan jatuh (fall arrest system) harus dipakai ketika membangun,
memodifikasi, atau membongkar scaffold.
• Komponen scaffold harus lurus dan bebas dari bengkokan, penyok, karatan, dan tanda-
tanda kerusakan lainnya.

141
• Palang penguat (brace) tidak boleh difungsikan sebagai pagar pengaman (handrail
ataupun midrail).
• Tangga tempat jalan masuk harus disediakan pada setiap scaffold.
• Ketika orang berlalu lalang di bawah scaffold, scaffold harus dilengkapi dengan jaring
berlubang, dengan maksimum diameter lubang ½ inch, diantara papan dan pagar
pengaman untuk mencegah benda jatuh.
• Jangan ada bahaya tersandung di atas permukaan scaffold.
• Beban tidak boleh berlebihan berada diatas scaffold.
• Scaffold harus mampu menyokong beratnya sendiri ditambah 4 kali dari beban
peruntukannya. Beban peruntukannya adalah jumlah orang, peralatan, dan bahan-bahan
yang tersimpan atau digunakan di atasnya.
• Scaffold harus diinspeksi setelah pemasangan atau dimodifikasi oleh orang yang
berkualikasi (kompeten dan bersertifikat Inspector Scaffold.
• Papan / platform tempat jalan di atas scaffold harus mempunyai lebar minimum 18
inchi. Jika kurang, safety harness harus digunakan selama berada di platform / papan
tempat jalan tersebut.
• Scaffold tidak boleh dibangun oleh materi atau komponen metal yang berbeda-beda.
• Scaffold harus bebas dari jalur kabel listrik. Jarak minimum scaffold ke jalur kabel
listrik adalah 10 ft / 3 m.
• Permukaan atau tempat jalan (walkway) orang di atas scaffold tidak boleh licin yang
dapat menyebabkan orang tergelincir.

Gambar 1.5 Penggunaan tempat jalan (walkway) pada scaffold

• Proteksi benda jatuh dengan toe board, barikade area di bawah scaffold, atau
penggunakan panel atau jaring jika material di tumpuk melebihi toe board.

Gambar 1.6 Scaffold yang tidak dilengkapi dengan toe board (pelindung benda jatuh dari platform) dan tidak
ada midrail

142
• Permukaan dasar scaffold harus rata dan solid / kuat untuk dapat penahan beban
scaffold beserta beban peruntukannya.

Gambar 1.7 Penggunaan alas pada scaffold

Gambar 1.8 Penggunaan alas yang kurang baik , penyokong yang tidak memadai

• Tinggi scaffold tidak boleh lebih dari 4 kali dari dimensi dasarnya (base).

143
20’

5

Gambar 1.9 Ukuran aman penggunaan scaffold

Gambar 1.10 (a) Bagian-bagian scaffold

144
Gambar 1.10 (b) Bagian-bagian scaffold

145
Gambar 1.10 (c) Bagian-bagian scaffold

Gambar 1.10 (d) Bagian-bagian scaffold

Gambar 1.10 (e) Bagian-bagian scaffold

146
Konstruksi Scaffolding
Ada berbagai macam tipe dan jenis scaffold baik dilihat dari bentuk penyokongnya,
bentuknya maupun komponen pembentukkannya. Berdasarkan konstruksi penyokongnya
dapat dikelompokkan menjadi 3 grup:
• Scaffold Berdiri dengan Penopang Sendiri (Self Supported Scaffold) / Scaffold Bebas.
• Scaffold Bergantung (Suspension Scaffold)
• Scaffold Penggunaan Khusus (Special Use Scaffold)
Scaffold tipe ini merupakan sebuah scaffold yang dapat berdiri sendiri dan terlepas dari
bangunan (tidak terikat dengan bangunan). Namun demikian, adakalanya penggunaannya
dibantu dengan pengikatan / penyokongan ke struktur lain yang bersifat sebagai tambahan
penguat. Yang termasuk dalam kelompok ini yang banyak dikenal adalah:
• Scaffold pipa (Tube) dan sambungan (coupler)
• Bingkai fabrikasi (Fabricated Frame)
• Scaffold berpindah (Mobile Scaffold)

2.1.1. Scaffold Pipa dan Coupler


Scaffold Pipa dan Coupler (Tube and coupler scaffold) adalah scaffold yang terdiri dari
platform yang didirikan oleh beberapa pipa yang dibangun dengan alat penguntai /
penyambung (coupler) dan palang penguat (brace) dan komponen lainnya.
Dua pasang pipa sebagai standar terpasang secara horisontal dengan diperkuat oleh ledger
dan transom pada posisi siku (diantara ledger). Konstruksi ini dapat digunakan sebagai jalan
masuk material atau bahan bangunan lain.
Penggunaan standar harus disesuaikan dengan tingkatan beban yang akan ditangani,
biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi antara 1,5 m
hingga 2,7 m. Standar harus didirikan diatas pondasi yang memenuhi syarat, dilengkapi
baseplate, maupun tambahan papan di bawah baseplate.
Jarak antara masing-masing Ledger maupun Transom dapat berjarak 2 m sampai 2,7 m.
Ledger dapat diikat bersama – sama dengan transom untuk memperkuat pipa standar. Brace
harus dipasang dantara ledger maupun transom dengan mengikatnya pada pipa standar untuk
mencegah gerakan ke arah samping.
Semua pipa support ini harus berada dalam keadaan stabil atau longgar. Semua alat - alat
bracing harus dalam beban kerja aman, tidak lebih dari 500 kg.

147
Gambar 2.1 Bentuk self supported scaffold dan kelengkapannya

2.1.2. Scaffold Bingkai Fabrikasi


Scaffold Bingkai Fabrikasi (Frame Fabricated Scaffold) adalah scaffold yang terdiri dari
platform yang disupport oleh frame yang dibuat oleh pabrikan dengan kesatuan pos,
penunjang (bearer) dan komponen-komponen tambahan (lihat gambar 2.2).

Gambar 2.2 Bentuk Frame Fabricated Scaffold

Bingkai fabrikasi dan panel harus disupport oleh palang penguat yang menyilang, diagonal,
dan horizontal untuk menstabilkan bagian-bagian scaffold yang tegak (vertical). Palang
Penguat Menyilang (Crosbraces) harus cukup panjang untuk menjangkau bagian sisi vertikal
dari bagian scaffold ini. Sambungan palang penguat harus dikencangkan dan diamankan.

148
2.1.3. Scaffold Bergerak (Mobile / Tower Scaffold)
Scaffold bergerak (Mobile / Tower Scaffold) yang dapat dipindahkan adalah konstruksi yang
dibentuk dengan Frame Fabricated Scaffold sebagai standar, serta kelengkapannya, dan
mempunyai roda. Meskipun terdapat hanya satu papan kerja, biasanya handrail dan toeboard
harus tetap diperhitungkan. Jalan masuk ke bidang kerja dapat dipasang pada bagian dalam
atau luar konstruksi. Konstruksinya didesain dengan penyangga (ditambah beban papan –
papan Scaffold) dengan distribusi beban 1,5 kN/m di atas bidang kerja. Jalan masuk harus
tetap memperhitungkan faktor kestabilan tower. Jika tower berbentuk persegi, maka dimensi
jalan masuk harus lebih kecil. Ketinggian diukur dari lantai ke level bidang kerja. Scaffold
bergerak ini tidak boleh digerakkan atau dipindahkan ketika ada orang yang masih bekerja
atau berada di atasnya.

Gambar 2.3 Bentuk Mobile / Tower Scaffold dan kelengkapannya

Ketinggian tower scaffold yang digunakan dalam ruang tidak lebih dari tiga setengah kali dari
dimensi dasarnya. Tower Scaffold tidak boleh mempunyai dimensi dasar kurang dari 1,2 m.
Jika tower tingginya melebihi 10,15 m, maka dianjurkan untuk mengikat konstruksi secara
permanen selama penggunaannya.
Tower Scaffold yang digunakan di luar ruang
Tinggi tower Scaffold yang digunakan di luar ruang tidak boleh lebih dari tiga setengah kali
dimensi dasar. Tower Scaffold tidak boleh mempunyai dimensi dasar kurang dari 1,2 m. Jika
ketinggian tower melebihi 8,0 m, maka harus diikat cukup kuat pada objek permanen yang
lain. Jika diberi penjangkar, maka metodenya sebagai berikut:
• Menggunakan kawat regang dengan kemiringan 45o yang dihubungkan pada level atas
pada tower.
• Memasangnya pada ujung – ujung dasar dari tower.
• Menggunakan objek pemberat yang cukup, yang ditempatkan pada dasar tower.

Pondasi
Pondasi sebuah Tower Scaffold bergerak hanya dapat digunakan dan dipindahkan pada
permukaan yang memenuhi syarat, serta menghindari kondisi landasan yang tidak rata.

149
Tambahan pondasi atau landasan harus ditambahkan pada tanah yang tidak keras, untuk
memudahkan pendirian dan pemindahan tower. Adapun tambahan landasan tersebut,
seharusnya dikonstruksi dan dijangkar sehingga kapasitas penahan beban pada tanah
(dibawah landasan) lebih kecil dari dari beban yang di terima oleh scaffold. Pemindahan
seharusnya tidak dilakukan di luar pondasi.
Castor / Wheel
Roda seharusnya mempunyai beban kerja aman, yang mampu menahan berat tower dan
distribusi beban. Roda dipasang pada setiap bagian sudut tower, dan harus dipastikan tidak
akan lepas jika tower dipindahkan atau digerakkan. Tiap – tiap roda mempunyai rem yang
memenuhi syarat sehingga tidak meluncur pada saat dipindahkan dan dapat dikunci ketika
sedang digunakan. Jangan memberikan beban kerja melebihi kekuatan aman dari roda.
Serambi Kerja/Bidang Kerja
Hanya ada satu serambi kerja yang terdapat pada Mobile Scaffold.
Batasan-batasan
Konstruksi tower bergerak mempunyai ketinggian maksimum 9,4 m, dan ditopang oleh
empat roda.
Operasional
Tower dapat dipindahkan dengan mendorong atau menariknya pada posisi horisontal, tetapi
jarak pemindahan tidak melebihi 1,37m di atas level lantai. Rem roda harus difungsikan
ketika tower digunakan.
Tidak ada orang, peralatan, atau material di atas bidang kerja pada Mobile Scaffold atau
dimanapun (pada konstruksi) selama proses pemindahan.

2.2. Scaffold Bergantung


Scaffold Bergantung (Suspension Scaffold) adalah satu dari lebih platform yang digantungkan
oleh tali atau alat yang tidak getas lainnya pada struktur tetap di atas. Setiap komponen
scaffold harus dapat menyokong beratnya setidaknya 4 kali dari beban yang ada dan
ditransmisikan ke sistim tersebut. Komponen pengikat dan sambungannya (tali dan
sambungan lainnya) harus setidaknya 6 kali dari beban yang ada.

Gambar 2.4. Bentuk Suspension Scaffold dan kompnen pelengkapnya

150
2.3. Scaffold Penggunaan Khusus
Scaffold penggunaan khusus (Special Use Scaffold) harus mampu menyokong beratnya
sendiri dan beban operasi sebanyak 4 kali dari beban yang ditransmisikan ke komponen
scaffold. Banyak jenis-jenis Scaffold kelompok ini seperti “Pump Jack Scaffold”, “Outrigger
Scaffold”, “Ladder Jack Scaffold”, “Window Jack Scaffold”, dan lain sebagainya.

Gambar 2.5 Penggunaan Pump Jack Scaffold (29 CFR 1926,452 (i)

Gambar 2.6 Penggunaan Outrigger Scaffold (OSHA 1926 Subpart L App E Fig 9)

151
Gambar 2.7 Penggunaan Window Jack Scaffold (29 CFR 1926.452 (1): 29 CFR 1910.28 (5))

Gambar 2.8 Penggunaan Ladder Jack Scaffold (29 CFR 1926.452 (k): 29 CFR 1910.28 (q))

Gambar 2.9 Penggunaan Catenary Scaffold

152
Material dan Alat-alat Perancah
3.1. Pipa dan Aksesorisnya
Material Scaffold harus sesuai dengan rekomendasi yang berlaku. Rekomendasi ini berkaitan
dengan kepemilikan, dimensi dan toleransi. Pipa–pipa baja secara umum mempunyai panjang
6,3 m (21 feet) tetapi ukuran lain juga bisa dimungkinkan untuk dipakai.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan pipa :
• Ujung–ujung pipa harus rata dan siku jika pipa dipasangkan.
• Pipa-pipa harus bebas dari karat berlebih maupun cacat permukaan dan bentuk fisik
yang meragukan.
• Sebuah pipa tidak boleh bengkok melebih dari panjangnya diukur dari pusat
panjangnya.
Alat – alat baja harus diperiksa dan diperbaiki secara periodik, sebelum digunakan kembali.
Bagian–bagiannya harus dapat bergerak secara bebas dan dilumasi dengan baik.
Rekomendasi terhadap kekuatan pipa dan alat baja juga berlaku untuk pipa dan alat
aluminium. Regangan dan elastisitas yang tidak sama antara alumunium dan baja harus
menjadi perhitungan tersendiri jika digunakan bersama–sama.
Material lain, selain yang disebutkan di atas, bila digunakan dalam perakitan dan pendirian
scaffold harus juga memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku.
Hal-hal yang terkait dengan pemilihan pipa scaffold:
• Tingkat korosi dan penyusutan.
• Pemeriksaan ujung–ujung yang digergaji.
• Pipa–pipa dengan lipatan tertentu atau cacat harus dipotong.
• Pipa–pipa dengan cacat yang jelas, tetapi masih dapat dipakai, maka harus diperiksa
berat serta ketebalan platnya.
• Pipa baru biasanya mempunyai berat 4,40 kg/m (8 gauge).
• Pipa–pipa yang memiliki berat kurang dari 3,72 kg/m hanya boleh digunakan menjadi
transoms.
• Pipa–pipa yang memiliki berat 3,35 kg/m (6 gauge) seharusnya tidak digunakan
sebagai pendukung beban/pipa penguat.
• Jika sebuah pipa beratnya berkurang ⅓ dari pipa normal, maka pipa itu seharusnya
digunakan hanya sebagai bagian scaffold yang tidak menyangga beban (misal :
guardrails).

153
Gambar 3.1 (a) Komponen pipa dan aksesoris untuk scaffold

Gambar 3.1 (b) Komponen pipa dan aksesoris untuk scaffold

3.2. Papan
Papan scaffold memilki spesifikasi B.S.2482 yang merupakan tipe dari kayu - kayu yang
dipotong dengan ciri – ciri yang sudah ditentukan.
Spesifikasi B.S 2482, antara lain:
• Papan tidak memiliki lebar lebih dari 57,57 mm pada bagian muka
• Papan tidak boleh memiliki kecacatan / lubang-lubang
• Papan tidak boleh memiliki Tonjolan lebih dari setengah ketebalan papannya.
• Lekuk urat 1 sampai 20 sepanjang 30”.
• Kerusakan pembungkus tidak termasuk spesifikasi
• ketebalan = 3,175 mm
lebar = 6,350 mm
panjang = 52 mm

154
6 ring per inci regangan maksimum papan

Tabel 3.1 Ketebalan papan dan panjang yang diizinkan

Toleransi penyusutan papan Scaffold maksimal berkurang 20%, misalnya : papan dengan
ketebalan 38 mm berkurang panjangnya dari 1,500 mm menjadi 1,200 mm.
Papan Scaffold seharusnya dibersihkan dari benda lain (misal: paku), dan plat yang tergulung
atau bahan lain, yang melindungi sisinya harus dirawat atau diganti.
Papan yang robek, cacat atau terkelupas seharusnya tidak digunakan tetapi bagian lain yang
masih layak dapat dipotong menjadi papan yang lebih pendek dan sisinya harus dilapisi plat.
Panjang papan yang direkomendasikan adalah 3,9 m, 3,2 m, 2,7 m, serta yang paling pendek
adalah minimal 1,8 m.
Papan tidak harus dicat atau dirawat berlebihan karena memang disadari bahwa akan timbul
cacat selama penggunaan.

Gambar 3.2 Papan sebagai alas kerja diatas scaffold

3.3. Serambi Kerja (Bidang Kerja)


Bidang kerja harus mempunyai lebar yang cukup untuk bergerak, dan memungkinkan
adanya tumpukan sementara material kerja.
Lebar bidang kerja dalam konstruksi scaffold bebas secara umum adalah :
3 papan 600 mm jika hanya digunakan sebagai pijakan
4 papan 800 mm jika digunakan sebagai pijakan dan menumpuk material
5 papan 1,05 m rakitan ini untuk memperkuat rangka bawah atau bidang kerja yang
lebih tinggi untuk menumpuk material dengan beban papan 600 mm.
6 papan 1,3 m ketika digunakan oleh tukang bangunan dalam pemasangan batu bata.
7 papan 1,5 m digunakan oleh tukang bangunan, serta memperkuat rangka bidang
kerja bawah.
(ciri – ciri lebar minimum diatur oleh ketentuan yang berlaku)
Papan yang masih mempunyai panjang 430 mm, harus selalu dirawat. Papan pada ukuran 600
mm harus dijaga penyusutannya, sekecil mungkin. Ketika seseorang duduk pada sisi serambi
kerja untuk suatu pekerjaan, ruang yang memenuhi syarat adalah lebih dari 300 mm.

155
Gambar 3.3 Bentuk-bentuk serambi kerja/bidang kerja

3.4. Guardrail dan Toeboard


Guardrail dan toeboard harus dipasang pada tiap sisi jika terdapat kemungkinan orang atau
material terjatuh dari ketinggian lebih dari 2 meter. Guardrail dan toeboard harus dipasang
pada bagian dalam standar untuk mencegah jatuhnya barang-barang kearah luar.
Guardrail mempunyai tinggi minimum 915 mm dan tidak lebih dari 1,15 m di atas bidang
kerja. Jarak antara ujung toeboard dan sisi bawah guardrail tidak lebih dari 760 mm. Posisi
toeboard minimum 150 mm di atas bidang kerja.
Ketika material ditumpuk, penambahan toeboard menjadi penting untuk mencegah material
jatuh, bahkan dianjurkan untuk memasang jaring pengaman dari guardrail ke toeboard.
Jika guardrail dan toeboard dibuka, untuk keperluan tertentu, maka harus dipasang kembali
sesegera mungkin.

3.5. Brick Guard


Brick Guard atau pelindung vertikal lainnya digunakan ketika terdapat kemungkinan material
jatuh dari bidang kerja. Jaring pengaman (screen) ini dapat digantungkan dari guardrail, dan
dipasang sedemikian rupa untuk mencegahnya bergerak kearah luar (jatuh). Toeboard dapat
disatukan dengan screen, dan screen seharusnya cukup kuat menahan material.

3.6. Jaring Pengaman


Tali-tali atau jaring pengaman seringkali dipasang pada jalan masuk scaffold untuk menahan
sesuatu yang mungkin jatuh dari atas. Jaring ini diperkuat juga dengan mengikat /
mengaitkannya ke dinding bangunan, kawat scaffold atau rakitan pipanya. Jaring pengaman
dipasang dengan memperkirakan berat benda, atau bahan benda, atau tinggi benda.
Rekomendasi di bawah ini dapat dijadikan sebagai pedoman umum:
Class (A)

156
Tali / jaring berbeban ringan dengan beban maksimum sampai 75 kg/m untuk melindungi
pejalan kaki dari efek kejatuhan cat oleh petugas pengecatan, atau juga material tertentu dari
pekerjaan pemasangan batu bata.
Class (B)
Tali / jaring berbeban sedang dengan beban maksimum sampai 100 kg/m untuk melindungi
terhadap benda jatuh, semisal: pecahan batu bata dan benda ringan tertentu dari ketinggian
tidak melebihi 10 m di atas kepala.
Class (C)
Tali / jaring dengan beban lebih dari 100 kg/m yang didesain untuk penerapan tertentu.
Class (D)
Tali / jaring untuk menahan orang terjatuh atau benda ringan tertentu, dari ketinggian 6 m
atau bagian gedung yang cukup tinggi.

3.6.1. Pemasangan Tali-tali / Jaring


Pengaman Beban Vertikal
Adalah sebuah tipe konstruksi untuk memasang transom dengan tali di atas bagian luar
ledger, pada jalan masuk scaffold, dan di bawah bagian dalam ledger diposisikan pada jarak
kemiringan 100 mm dengan panjang 1,2 m (lihat gambar). Susunan ini mengakibatkan
tambahan beban pada ledger dan standard pada jalan masuk scaffold.

Penguat Horisontal
Penguat ke arah dalam atau ke arah atas, terjadi pada titik-titik persambungan tali dan
ikatannya, penopang, atau bagian lain, harus diperhitungkan dengan memanfaatkan kekuatan
gedung. Perhatikan bahwa kekuatan dinding gedung sangat memenuhi syarat untuk
menerima beban ini, khususnya jika membongkar konstruksi.
Serambi Kerja
Bahan dari serambi kerja, harus dilapisi dengan lembaran anti air, plat yang cocok, papan,
atau kasa-kasa. Bahan serambi kerja yang dibuat dari tali-tali seharus disesuaikan dengan
kerja yang dilaksanakan, dengan referensi khusus mengenai papan-papan Scaffold atau
lembar pelindung dan ukuran kasa-kasa.
Tali-tali / jaring pengaman harus dengan aman terpasang pada jalan masuk atau penguat
scaffold atau dinding gedung untuk menahan beban angin.
Kasa-kasa dipasang dengan ikatan tali. Lembar pelindung papan dipasang dengan pengait
atau baut pengait, papan-papan harus diamankan dengan kawat, paku, atau klip papan.
Pengaman
Sistem pengaman dari konstruksi dan pembongkarannya harus direncanakan dan dimulai
dari bagian sisi.

157
Gambar 3.4 Bentuk pengaman terhadap benda jatuh

3.7. Bentuk Bracing (Palang Penguat)


Façade, Ledger and Plan Bracing
Pada pemancangan scaffold, biasanya cukup tersedia façade, ledger, dan plan bracing untuk
menghentikan gerakan struktur, dapat juga diikatkan pada bagian gedung yang memenuhi
syarat. Pada konstruksi scaffold bebas, wind bracing harus mencapai level ketinggian
scaffold.

Facade atau Wind bracing

Facade tersebut dapat dipasang pada transom dengan coupler penyiku, atau dipasang pada
standar dengan swivel coupler. Jika swivel coupler digunakan, maka seharusnya tidak lebih
dari 300 mm dari titik sambung. Satu sway brace setiap 30 m scaffold.

158
Scaffold harus dipasang, dipancang, dan dibongkar oleh orang yang kompeten dan
bersertifikat sebagai “Scaffold Erector” atau disebut “Qualified Scaffolder”. Sertifikasi yang
berlaku di Indonesia adalah sertifikasi yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja.

4.1. Pemancangan
• Tahan base yang dapat diatur / disesuaikan pada posisinya. Pastikan “Joint Wedges”
berada pada bagian luar.
• Jangan kunci “wedges” tersebut sampai angkatan pertama tingginya sama.

Gambar 4.1 Proses pemasangan scaffold

• Selalu memulai pembangunan scaffold dari sudut bagian dalam.

Gambar 4.2 Pendirian scaffold yang dimulai dari bagian dalam

159
4.2. Pemeriksaan Scaffold
Apakah semua bagian dasar sudah diberi sudah diberi landasan kayu?
Apakah semua guardrail/ ledger sudah pada posisi yang benar?
Apakah scaffold sudah sepenuhnya dibracing atau diikat cukup kuat pada dinding?
Apakah kwikboard dan toeboard sudah dirakit secara benar?
Apakah Scaffold tidak menerima beban berlebihan?
Pengecekan dan pemeriksaan
Dari Tanah
• Kelayakan landasan, penyebaran beban, menghindari tanah lunak, lubang – lubang, dan
sebagainya, tidak ada penggalian.
• Kekokohan sambungan – vertikal dan horizontal.
• Jarak transom.
• Penyangga dan deretan papan : posisi menggantung.
• Guardrail dan toeboard.
• Facade dan ledger bracing.
• Sarana jalan masuk.
• Sejumlah rakitan dan posisinya.
Di atas Scaffold :
• Beban – beban khusus akibat angin dan sebagainya - penjangkar dan penyebaran beban.
• Keamanan papan, toeboard, dan guardrail.
• Keamanan dan pemeriksaan penggunaan semua alat - alat (coupler).

160
• Kondisi pipa – pipa dan kelengkapannya.
• Kerusakan, seperti akibat terkena ayunan beban dari cranes atau material jatuh.
• Beban lebih.
• Keamanan material yang ditumpuk.
• Keamanan rakitan.
Beberapa kondisi unsafe condition sebagai berikut :

Gambar praktek pemasangan perancah yang buruk

161
Gambar praktek pemasangan perancah yang benar

4.3. Pembongkaran
Kwikstage harus dilepas sesuai aturan umum prosedur pemancangan Scaffold.
Komponan–komponan harus direndahkan ke tanah untuk menghindari kejadian dan
kerusakan akibat jatuh. Setelah dilepas, komponen harus ditumpuk pada pallet serapih
mungkin , menggunakan pallet yang berbeda untuk masing – masing tipe komponen, sebagai
sarana kontrol penyimpanan dan pemilihan items untuk pemancangan berikutnya.

Identifikasi dan Pelabelan Scaffolding


Sebuah scaffold seharusnya diperiksa sekali dalam kurun waktu 7 hari. Beberapa hal utama
yang harus diperiksa pada sebuah Scaffold:
• Pipa standar harus ditata dengan benar disertai landasan/alas yang memenuhi syarat.
• Tidak ada pembengkokan pada ledger dan putlog atau transoms.
• Tidak ada bagian-bagian struktur yang bergerak.
• Semua coupler terikat kuat.
• Semua rakitan dan braces (palang penguat) berada dalam kondisi seimbang.
• Papan–papan Scaffold disangga dengan kuat
• Guardrails dan toeboard terpasang pada tempatnya.
• Semua tangga dalam kondisi baik, disangga dengan baik, dan aman.

Untuk memastikan bahwa semua personil mengetahui kondisi scaffodling mencapai tingkat
keamanan yang baik, maka sistem scafftag harus digunakan. Pemeriksaan dengan Checksheet
harus dilakukan pada masing-masing rakitan scaffold dan kerusakan ataupun kekurangan
yang ditemukan harus dilengkapi dan diperbaiki sebelum scaffold dapat digunakan.
Scaffold harus ditandai dengan sistem label (misalnya scafftag) untuk menunjukan kondisi
scaffold yang terpasang tersebut adalah aman untuk dipakai atau tidak.
Supervisor Scaffold menginstruksikan para Scaffolder tentang “apa” dan “dimana”
struktur/rakitan yang perlu diperbaiki melalui checklist scafftag yang dipasang pada dekat
tangga jalan masuk, atau titik-titik tertentu.
Scafftag juga dapat menunjukkan kondisi scaffold, dan hubungannya dengan tugas scaffolder,
misalnya pada bagian merah menunjukkan: “kondisi tidak aman, bahaya, jangan
menggunakan Scaffold”. Kartu status berwarna hijau pada sisi luar dipakai untuk
mengidentifikasikan bahwa struktur dalam keadaan aman sepenuhnya untuk digunakan.

162
Sebuah kartu duplikat status dipegang oleh kantor pusat. Jika ada alasan masalah jaminan,
sehingga timbul instruksi untuk melakukan pemeriksaan ulang, kemudian pemerikasaan
terpaksa diulangi, maka digunakan serifikat asosiasi nasional kontraktor Scaffold.

Gambar 5.1 Scafftag


Ketika struktur ditemukan dalam kondisi tidak aman, atau melebihi periode pemeriksaan,
maka dalam pemeriksaan 7 hari, kartu status seharusnya dibuka dari scafftag, dengan
identifikasi seperti berikut :
Daftar Periksa Penggunaan Scaffold

Jalan Masuk (Access)


Jalan masuk terjaga dengan aman
Tidak memanjat scaffold untuk mencapai platform scaffold.
Tangga menuju platform lebih tinggi 2 kaki (ft) dari permukaan platform
Komponen dan Sambungannya
Tidak terdapat komponen yang rusak
Orang yang berkualifikasi sebagai inspektor memeriksa komponen dan
sambungannya setiap sebelum shift kerja.
Komponen scaffold tidak dimodifikasi
Lingkungan
Permukaan dasar rata.
Berjarak minimal 10ft dari kabel listrik.
Digunakan tidak pada cuaca yang buruk
Lingkungan
Permukaan dasar rata.
Berjarak minimal 10ft dari kabel listrik.
Digunakan tidak pada cuaca yang buruk
Proteksi Jatuh dan Benda Jatuh
Sistem proteksi jatuh sesuai dengan tipe scaffold yang digunakan.
Platform diberi pengaman (toeboard) untuk mencegah benda jatuh
Handrail (toprail) dan Midrail tersedia dan terpasang dengan baik.

IDENTIFIKASI SCAFFTAG, REGISTRASI DAN STATUS

163
INSPEKSI BERKELANJUTAN

Gambar 5.2 Skema pemeriksaan scaffold

Kasus Kecelakaan Perancah Scaffold adalah pekerjaan yang berbahaya yang dapat
menimbulkan korban jiwa. Di tahun 2008, Sensus Bureau of labour, Statistic dari Amerika,
terhadap Kecelakaan Fatal melaporkan terjadi 88 kejadian fatal yang merenggut jiwa selama
tahun 2007. Di bawah ini adalah contoh kejadian kecelakaan scaffold yang merenggut korban
jiwa atau cedera.
Akar permasalahan hasil penyelidikan di lebih dari 18 negara bagian adalah :
• Rancangan yang tidak benar
• Ketiadaan orang yang kompeten dalam pembangunan scaffold
• Masalah dengan tali pengikat scaffold, palang penguat (brace), planking, pagar
scaffold, pin pengunci.
• Inspeksi yang tidak memadai dan tidak memenuhi standar, misalnya tidak sesuai
keharusan dari OSHA
• Tidak digunakannya alat pelindung dari jatuh “fall-protection equipment”
• Tidak memperhatikan rekomendasi manufaktur.
• Disain yang tidak memenuhi standar yang baik
• Menggunakan scaffold dekat jalur listrik tegangan tinggi.

6.1. Scaffold Runtuh (Boston, 4/4/2006)


Sebuah scaffold seberat 3 ton yang digunakan untuk konstruksi jatuh dari sebuah bangunan
di sebuah jalan yang sibuk, di pusat kota, menewaskan 2 pekerja konstruksi dan seorang
dokter muda yang sedang mengemudi. Tidak ada instansi pemerintah di Massachusetts yang
164
bertanggung jawab untuk secara teratur memeriksa scaffold bergerak untuk mencegah seperti
kejadian ini.

Gambar 6.1 Kecelakaan / runtuhnya scaffold

6.2. Kecelakaan Scaffold di Toronto Canada


Scaffold Tower runtuh merenggut jiwa 4 orang pada malam Natal 2009. Keruntuhan tersebut
menceraiberaikan komponen pembentuk scaffold setinggi 10 tingkat. Empat orang langsung
tewas tertimpa scaffold dan seorang cedera berat dan dirawat di rumah sakit.

165
Fandeli, C. 2000, AMDAL Prinsip Dasar dan Pemapanannya dalam Pembangunan, Liberty,
Yogyakarta.
Marzali, A. 2002, Pengelolaan Lingkungan Sosial, Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup Bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

166

Anda mungkin juga menyukai