OLEH :
OLGA NOVTALIA KARTIKASARI
01503180230
a. Masukan (input), terdiri dari : anggota keluarga, fungsi keluarga, aturan dari keluarga
(masyarakat) sekitar (luas), budaya, agama dan sebagainya.
b. Proses (throughput), merupakan proses yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keluarga.
c. Keluaran (output) adalah hasil dari suatu proses yang berbentuk perilaku keluarga yang
terdiri atas perilaku sosial, perilaku kesehatan, perilaku sebagai warga negara, dan lain-lain.
d. Umpan balik (feedback) adalah pengontrol dalam masukan dan proses yang ebrasal dari
keluaran.
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
sama lain (Harmoko, 2012).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
mencipakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga merupakan perkumpulan dua orang atau lebih individu yang hidup
bersama dalam keterikatan, emosional dan setiap individu memiliki peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Fatimah, 2010).
Menurut Mubarak (2009) keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu
yang terikat oleh hubungan perkawinan, hubungan darah, ataupun adopsi, dan setiap
anggota keluarga saling berinteraksi satu dengan lainnya. Sedangkan menurut UU No.
52 Tahun 2009, mendifinisikan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
(Wirdhana et al., 2012).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang atau
lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam
satu rumah tangga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain.
2. Tipe Keluarga
Tipe keluarga (Harmoko, 2012) :
a. Nuclear Family
Nuclear family adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal
dalam satu rumah, ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
b. Extended Family
Extended family yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak saudara yang ikut tinggal
bersama seperti nenek, kakek, keponakan, sepupu atau yang lainnya.
c. Reconstitud Nuclear
Reconstitud nuclear yaitu pembentukan baru dari keluarga inti. Hal ini terjadi karena
terjadi perkawinan kembali suami atau istri, tinggal dalam satu rumah dengan anak-
anaknya baik bawaan dalam pernikahan lama maupun hasil dari perkawinan baru.
d. Middle Age/Aging Couple
Middle age/aging couple adalah suami sebagai pencari nafkah atau keduanya
sebagai pencari nafkah. Kemudian anak-anaknya sudah meninggalkan rumah karena
sekolah, kerja atau perkawinan.
e. Dyadic Nuclear
Dyadic nuclear adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak.
f. Single Parent
Single parent yaitu sat orang sebaga akibat perceraian atau kematian pasangannya
dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
g. Dual Carier
Dual Carier yaitu suami istri bekerja tanpa memiliki anak.
h. Commuter Married
Commuter married yaitu suami istri atau keduanya berkarier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu.
i. Single Adult
Single adult yaitu wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
j. Three Generation
Three generation yaitu tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional
Institutional yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti.
l. Comunal
Comunal yaitu satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasiitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan
keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang
tua dari anak-anak.
n. Unmarried parent and child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
o. Cohibing Couple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
3. Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga:
a. Tahap I ( keluarga pasangan baru/ beginning family)
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru.
(Harmoko, hal 52; 2012).
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua adlah salah satu kunci dalam siklus
kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga menjadi kelompok
trio, membuat sistem yang permanen pada keluarga untuk pertama kalinya (yaitu,
sistem berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dari pernikahan) (McGoldrick,
Heiman, & Carter, 1993 dalam Marilyn M. Friedman, hal 108: 2010).
Tahap III siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 tahun
dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga
sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-
laki, dan putri-saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda
(Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 111: 2010).
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas sekolah,
masing-masing anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-masing akan memiliki
aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas
berbeda dengan anak (Harmoko, hal 56; 2012).
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan kehidupan
keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun,
walaupun dapat lebih singkat jika anak meningglakan keluarga lebih awal atau lebih
lama jika anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak
lainnya yang tinggal di rumah biasanya anak usia sekolah. Tujuan utama keluarga
pada tahap anak remaja adalah melonggrakan kebebasan remaja yang lebih besar
dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda (Duvall & Miller, 1985
dalam Marilyn M. Friedman, hal 115: 2010).
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama tahap ini
bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah
mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anaknya
untuk hidup sendiri (Harmoko, hal 59; 2012).
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan pada fase ini
akan dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan
perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak meninggallkan rumah,
maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai
aktifitas (Harmoko, hal 60; 2012).
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah satu atau
kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya (Duvall & Miller,
1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 122: 2010).
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai unit
dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencerminkan
gaya pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan keluarga. Fungsi keluarga
mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga
(Families, 2010).
c. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang : Fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang
kokoh terhadap hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak-anaknya, anak
dengan anak, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi
tempat utama bersemainya kehidupan yang punuh cinta kasih lahir dan batin.
f. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan : Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan
arahan kepada keluarganya dalam mendidikketurunannyasehingga dapat
menyesuaikan kehidupannya di masa mendatang.
b. Fungsi Psikologi meliputi : fungsi dalam memberikan kasih sayang dan rasa
aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga,serta memberikan identitas
keluarga.
Ketidakefekt Setelah Setelah dilakukan- Kedua orang tua mampu - Keluarga inti dapat- Anjurkan anggota keluarga
ifan dilakukan tindakan membina hubungan saling membangun hubungan untuk membina hubungan saling
menejemen tindakan keperawatan percaya dengan anaknya. saling percaya antara percaya
regimen keperawatan selama 3 kali- Keluarga Bpk Y mampu suami dan istri, orang tua- Dampingi keluarga untuk
terapeutik selama 3 bulan pertemuan bertahan dan dan anak-anak, serta membangun mekanisme koping
keluarga pda manajemen keluarga Bpk Y mengantisipasi sesama anak-anak. adaptif untuk mencapai
keluarga bpk regimen khususnya pada masalahnya. - Tindakan yang dapat kesepakatan sebagai orang tua
y khususnya terapeutik ibu N dan Bpk Y- Keluarga Bpk Y dalam menyesuaikan diri dan- Edukasi orang tua tentang
pda ibu dn keluarga Bpk Y mampu mengenal menyelesaikan masalah perilaku dengan potensial anggota keluarga yang
bpk khususnya pada masalah tentang dengan cara musyawarah konstruktif. Individu lebih berkomplik
ibu N dan Bpk Y ketidakefektifan - Keluarga membuat jadwal mampu bertahan dan- Anjurkan keluarga untuk
menjadi efek-tif manajemen untuk rekreasi bersama mengantisipasi menghabiskan waktu bersama
regimen terapeutik keluarga kemungkinan adanya sebagai sepasang orang tua
dan mampu bahaya. untuk memelihara sesuatu yang
mengambil - Cara pemecahan masalah memuaskan dalam hubungan
yang baik dengan keluarga
keputusan dengan- Orang tua mampu musyawarah antara- Dampingi orang tua untuk
kriteria: membagi waktu untuk keluarga dan saling mencapai keseimbangan dalam
- Mengolah menemani anaknya. menghargai, menghormati bekerja, sebagai orang tua dan
problem keluarga di setiap anggota keluarga, peran sebagai sepasang suami
:3 saling membantu. istri
- Melibatkan - Rekreasi merupakan cara
anggota keluarga untuk menghabiskan
dalam diskusi waktu untuk keluarga dan
keluarga :3 cara untuk mempererat
- Mengekpresikan hubungan keluarga.
secara terbuka - Pengaturan waktu antara
perasaan dan jam bekerja dan kumpul
emosi setiap dengan keluarganya.
anggota keluarga:
3
- Menggunakan
strategi untuk
mengolah konplik
dalam keluarga:3
- Berbagi respon
dalam tugas
keluarga :3
- Memanajemen
stabilitas
keuangan:3
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah. (2010). Hubungan Persepsi Anak terhadap Keharmonisan Keluarga dan Pola Asuh
Orang Tua dengan Motivasi Belajar. Surakarta : UNS.
Families, C. A. S. S. (2010). The State of Victoria’s Children 2010. Victoria : Families,
Communities and Social Support.
Friedman, M. (2010). Buku ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori & Praktik, edisi 5. Jakarta
: EGC.
Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mubarak, C & Bambang. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas, Konsep dan Aplikasi. Jakarta
: Salemba Medika.
Ratnasari, N. Y. (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Activities Daily Living (ADL) Lansia
terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga. Surakarta : UNS.
Wirdhana, I., Muin, E., Windrawati, W., Hendardi, A., Nuranti, A., Trihantoro, D.,
Angkawijaya, A., Isyanah, A., Suparyati, R., Marifah, K. Kusumastuti, I., Suharno,
R., Soetriningsih., Zuhdi, A., Setiadi, E., Susilo, P. (2013). Buku Pegangan Kader
BKR tentang Delapan Fungsi Keluarga. Jakarta : BKKBN.