Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATERI SEMESTER GENAP

KEPEMILIKAN DALAM ISLAM, PEREKONOMIAN DALAM ISLAM , PELEPASAN DAN


PERUBAHAN HARTA BANK, RIBA, DAN ASURANSI

Oleh :

BINTAN FAIRISA SYALSABILA

X IPA 2

MAN 1 MALANG

Jl. Raya Putat Lor Gondanglegi Malang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah serta kesempatan
sehingga penyusunan makalah materi semester genap kelas 10 ini dapat diselesaikan sesuai
waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini berisi beberapa bab yang diharapkan dapat membekali peserta didik dengan
konsep penerapan dan pemahaman yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan
diharapkan dapat menjadi alat bantu bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan, dan
perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kritik serta saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Malang, 13 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ................................................................................................. 1


2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

BAB II ISI

A. Kepemilikan ...................................................................................................... 2

B. Akad .................................................................................................................. 4

C. Perekonomian dalam Islam ............................................................................... 5

D. Khiyar................................................................................................................ 6

E. Salam ................................................................................................................. 6

F. Kerjasama dalam Perekonomian ....................................................................... 7

G. Pelepasan dan perubahan kepemilikan harta .................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Materi yang disajikan dalam makalah ini berisikan tentang penerapan dan pemahaman
pelajaran tentang kepemilikan, perekonomian dalam islam, pelepasan dan perubahan
dalam islam, riba, bank dan asuransi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Khususnya dalam hubungan antara manusia dengan manusia yang lain pada materi ini
disajikan beberapa materi yang erat hubungannya dalam setiap perbuatan sesuai dengan
syariat islam. Materi ini mencakup tentang masalah perekonomian baik yang sederhana
dimulai dari kepemilikan harta sampai tahap yang lebih rumit mengenai dunia riba,
perbankan, dan asuransi.
Setiap materi yang dihadirkan diharapkan mampu menambah serta menggali
kompetensi dan kemampuan berpikir sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemilikan, akad, jual beli, hibah, sedekah dan hadiah, wakaf, riba,
bank, serta asuransi?
2. Rukun dan syarat.
3. Macam-macam dan bentuk.
4. Hikmah yang dapat diambil.
BAB II

ISI

A. KEPEMILIKAN
1. PENGERTIAN MILKIYAH
Milkiyah menurut bahasa yaitu sesuatu yang berada dalam kekuasaannya, sedangkan
menurut istilah artinya adalah suatu harta atau barang yang dapat dimiliki oleh seseorang
untuk dimanfaatkan dan dibenarkan untuk dipindahkan penguasaanya kepada orang lain.
Menjaga dan mempertahankan hak milik hukumnya wajib.

2. SEBAB SEBAB KEPEMILIKAN


a) Barang atau harta itu belum ada pemiliknya secara sah (ihrazul mubahat)
b) Barang atau harta itu dimiliki karena melalui akad (bil uqud)
c) Barang atau harta itu dimiliki karena warisan (bil khalafiyah)
d) Barang atau harta itu didapat dari perkembangbiakan (minal mamluk)

3. MACAM MACAM KEPEMILIKAN


a) Kepemilikan penuh (milk-taam), yaitu penguasaan dan pemanfaatan terhadap
benda atau harta yang dimiliki secara bebas dan dibenarkan secara hukum
b) Kepemilikan manfaat, yaitu kepemilikan seseorang terhadap benda atau harta
terbatas kepada pemanfaatannya saja, tidak dibenarkan secara hukum untuk
menguasai harta itu.
c) Kepemilikan materi, yaitu kepemilikan seseorang terhadap benda atau barang
terbatas kepada penguasaan materinya saja.

4. IHRAZUL MUBAHAT DAN KHALAFIYAH


a) Ihrazul Mubahat
Ihrazul mubahat maksudnya adalah bolehnya seseorang memiliki harta yang tidak
bertuan.Syarat terpenuhinya ihrazul mubahat adalah:
 Benda atau harta yang ditemukan itu belum ada yang memilikinya
 Benda atau harta yang ditemukan itu memang dimaksudkan untuk
dimilikinya.

Contoh : burung menyasar dan masuk rumah.

b) Khalafiyah
Khalafiyah adalah bertempatnya seseorang atau sesuatu yang baru, ditempat
yang lama yang sudah tidak ada dalam berbagai macam hak. Macam-macam
Khalafiyah adalah:
 Khalafiyah Syakhsyun an syakhyin, kepemilikan suatu harta dari harta yang
ditinggalkan oleh pewarisnya, sebatas memiliki harta bukan mewarisi utang si
pewaris.
 Khalafiyah Syaiun an syaiin, kewajiban seseorang untuk mengganti harta atau
barang milik orang lain yang dipinjam karena rusak atau hilang sesuai harga
dari barang tersebut.

5. IHYAUL MAWAT
 Pengertian
Yaitu upaya untuk membuka lahan baru atas tanah yang belum ada pemiliknya.
 Syarat membuka lahan baru
1. Tanah yang dibuka itu cukup hanya untuk keperluannya saja, apabila lebih
orang lain boeh mengambil sisanya saja
2. Ada kesanggupan dan cukup alat untuk meneruskannya, bukan semata mata
untuk menguasai tanahnya.

6. HIKMAH KEPEMILIKAN
1. Terciptanya rasa aman dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat
2. Terlindunginya hak-hak individu secara baik
3. Rasa kepedulian sosial yang semakin tinggi.
B. AKAD
1) Pengertian akad
Menurut bahasa, akad berarti ikatan atau persetujuan sedangkan menurut istilah
akad adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang(yang menyerahkan)
dengan orang lain(penerima) untuk pelaksanaan perbuatan.
2) Rukun dan syarat akad
Rukun akad :
 Dua orang atau lebih yang melakukan akad(Aqidain)
 Sighat (ijab qabul)
 Ma’qud alaih (sesuatu yang diakadkan)

Syarat akad :

 Syarat barang : dapat dimanfaatkan,bersih, diketahiu keberadaannya


 Syarat orang yang bertransaksi : baligh,berakal,mumazis,orang yang
dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad.
 Syarat sighat : dilakukan dalam satu majlis, ijab qabul harus dilakukan
dengan ucapan yang bersambung.
3) Macam-macam akad
 Akad lisan
 Akad perantara utusan
 Akad tulisan
 Akad isyarat
 Akad ta’athi
4) Hikmah akad
 Terhindar dari kepemilikan yang tidak sah
 Menghindari terjadinya perselisihan dari kedua belah pihak
 Timbul rasa tentram dan puas antara kedua belah pihak
 Muncul pertanggung jawaban moral dan material.
C. PEREKONOMIAN DALAM ISLAM
A. JUAL BELI
1. PENGERTIAN
Menurut bahasa jual beli artinya tukar menukar sesuatu dengan sesuatu,
menurut istilah jual beli berarti suatu transaksi tukar menukar barang atau harta
yang mengakibatkan pemindahan hak milik sesuai dengan syarat dan rukun
tertentu.
2. SYARAT DAN RUKUN JUAL BELI
a. Syarat barang yang diperjualbelikan
 Suci
 Bermanfaat
 Milik sendiri
 Dapat diserahterimakan kepemilikannya
 Diketahui jenis, ukuran, sifat, dan kadarnya.
b. Syarat penjual dan pembeli
 Berakal sehat
 Atas kemauan sendiri
 Baligh
 Keadaan penjual dan pembeli bukan orang pemboros terhadap harta.
c. Rukun jual beli
 Ada penjual
 Pembeli
 Ada barang yang diperjual belikan
 Alat bayar
 Ijab qabul
3. JUAL BELI TERLARANG
a. Jual beli sah tapi terlarang
 Jual beli yang harganya dibawah atau diatas harga pasar
 Membeli barang yang sudah dibeli atau dalam proses tawaran orang
lain
 Jual beli untuk alat maksiat
 Jual beli dengan cara menipu
 Jula beli yang mengandung riba
b. Jual beli terlarang dan tidak sah
 Jual beli sperma binatang
 Jual beli anak ternak yang masih dalam kandungan induknya
 Menjual buah buahan yang belum nyata buahnya.

D. KHIYAR
Menurut bahasa khiyar artinya memilih, sedangkan menurut istilah khiyar ialah
memilih antara melangsungkan akad jual beli atau membatalkan atas pertimbangan
yang matang dari pihak penjual dan pembeli.
Macam-macam khiyar :
 Khiyar majlis, memilih melangsungkan atau membatalkan akad jual beli
sebelum keduanya berpisah dari tempat akad
 Khiyar syarat, pembeli atau penjual boleh memilih antara meneruskan atau
membatalkan jual beli selama persyaratan itu belum dibatalkan setelah
mempertimbangkan dalam dua hari atau tiga hari.
 Khiyar aibi, memilih atau melangsungkan akad jual beli atau mengurungkan jual
beli jika terdapat bukti cacat pada barang.

E. SALAM
Menurut istilah jual beli model salam merupakan pembelian barang yang
pembayarannya dilunasi dimuka, sedangkan penyerahan barang dilakukan
dikemudian hari.
F. KERJASAMA DALAM PEREKONOMIAN
a) Musaqah
Musaqah merupakan kerjasama antara pemilik kebun atau tanaman dan pengelola
atau penggarap untuk memelihara dan merawat kebun dengan perjanjian bagi
hasil yang jumlahnya sesuai kesepakatan.
Rukun musaqah : pemilik dan penggarap, pekerjaan dengan ketentuan yang jelas
baik waktu, jenis, dan sifat, hasil yang diperoleh, dan akad.
b) Mukhabarah dan muzaraah
Mukhabarah adalah kerjasama antara pemilik lahan dengan penggarap sedangkan
benihnya dari yang punya tanah.
Muzaraah adalah kerjasama antara pemilik lahan dengan penggarap sedangkan
benihnya dari penggarap.
c) Syirkah
Menurut bahasa adalah persekutuan,kerja sama atau bersama-sama. Menurut
istilah syirkah adalah suatu akad dalam bentuk kerjasama antara dua orang atau
lebih dalam bidang modal atau jasa untuk mendapat keuntungan.
Syirkah dibedakan menjadi :
 Syirkah amlak ( syirkah kepemilikan ), syirkah ini terwujud karena wasiat atau
kondisi lain yang menyebabkan kepemilikan suatu aset oleh dua orang atau
lebih.
 Syirkah uqud (syirkah kontrak atau kesepakatan), syirkah ini terjadi karena
kesepakatan dua orang atau lebih kerja sama dalam syirkah modal untuk usaha,
keuntungan, kerugian ditanggung bersama. Macam-macam syirkah uqud :
a. Syirkah inan (harta)
b. Syirkah amal (serikat kerja)
c. Syirkah muwafadah
d. Syirkah wujuh (keahlian).
d) Mudarabah dan murabahah
 Mudarabah
Adalah suatu bentuk kerjasama perniagaan dimana sipemilik modal
menyetorkan modalnya kepada pengelola dengan keuntungan akan dibagi
bersama sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak sedangkan jika
mengalami kerugian akan ditanggung oelh si pemilik modal.
 Murabahah
Adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

G. PELEPASAN DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN HARTA


A. HIBAH
Hibah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada orang lainpada saat
masih hidup tanpa adanya imbalan sebagai tanda kasih sayang.
1. Rukun hibah
 Pemberi hibah (wahib)
 Penerima hibah (mauhub lahu)
 Barang yang dihibahkan (mauhub)
 Akad (ijab qabul)
2. Macam-macam hibah
 Hibah barang adalah memberikan harta atau barang kepada pihak lain
yang mencakup materi dan nilai manfaat harta atau barang tersebut.
 Hibah manfaat, yaitu memberikan harta kepada pihk lain agar
dimanfaatkan harta atau barang yang dihinahkan itu, namun materi harta
atau barang itu tetap menjadi pemilik hibah.
B. SEDEKAH DAN HADIAH
Sedekah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada orang lain tanpa
adanya imbalan dengantujuan mengharap ridho Allah.
Hadiah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada orang lain tanpa
adanya imbalan sebagai penghormatan atas suatu prestasi.
Hukum sedekah dan hadiah :
Hukum hadiah adalah sunah sedangkan hukum sedekah adalah mubah.
1. Syarat sedekah dan hadiah
 Orang yang memberikan sedekah atau hadiah itu sehat akalnya dan tidak
dibawah perwalian orang lain.
 Penerima haruslah orang yang benar-benar memerlukan karena
keadaannya yang terlantar
 Penerima harus orang yang berhak memiliki
 Barang yang disedekahkan atau dihadiahkan harus bermanfaat bagi
penerimanya.
2. Rukun sedekah dan hadiah
 Pemberi sedekah atau hadiah
 Penerima sedekah atau hadiah
 Ijab dan qabul
 Barang atau benda
3. Hikmah hadiah dan sedekah
 Hikmah hadiah : menghilangkan tipu daya dan sifat dengki, menjadi unsur
bagi suburnya kasih sayang
 Hikmah sedekah : menumbuhkan ukhuwah islamiyah, dicintai Allah, dapat
menghindarkan dari berbagai bencana.
C. WAKAF
Wakaf menurut hukum islam berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan
lama zatnya kepada seseorang atau penjaga wakaf baik berupa perorangan
maupun berupa badan pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya
digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan syariat islam. Hukum wakaf adalah
sunah.
Rukun wakaf
 Orang yang memberi wakaf (wakif)
 Orang yang menerima wakaf (maukuf lahu)
 Barang yang diwakafkan (maukuf)
 Ikrar penyerahan (akad)

Syarat-syarat wakaf:

 Orang yang menerima wakaf jelas


 Orang yang memberikan wakaf berhak atas perbuatan itu dan atas dasar
kehendak sendiri
 Barangnya berwujud nyata saat diserahkan
 Jelas ikrar dan penyerahannya.

Macam-macam wakaf

 Wakaf ahly (wakaf khusus), wakaf yang khusus diperuntukkan bagi orang
tertentu.
 Wakaf khairy (wakaf untuk umum), diperuntukkan untuk kepentingan umum.

H. RIBA, BANK, DAN ASURANSI


a) RIBA
Riba berasal dari bahasa arab yang artinya tambahan (ziyadah) : tambahan
pembayaran atas uang pokok pinjaman. Secara istilah, pengambilan tambah baik
dalam transaksi jual beli secara batil atau bertentangan dengan muamalah islam.
Hukum riba adalah haram.
Macam-macam riba
 Riba fadl yaitu jual beli dua buah barang yang sama jenis namun beda
ukuran.
 Riba nasiah yaitu mengambil keuntungan dari pinjam meminjam atau tukar
menukar barang yang sejenis maupun tidak sejenis karena adanya
keterlambatan waktu pembayaran.
 Riba qardi yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
tambahan dari orang yang meminjam.
 Riba yad yaitu pengambilan keuntungan dari proses jual beli dimana sebelum
terjadi serah terima barang antara penjual dan pembeli sudah berpisah.
b) BANK
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentul lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jenis-jenis bank :
a. Dilihat dari segi fungsi
 Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 Bank pengkreditan rakyat, bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Dilihat dari segi kepemilikan
 Bank milik pemerintah
 Bank milik swasta nasional
 Bank milik koperasi
 Bank milik asing
 Bank milik campuran
c. Dilihat dari jenis atau sistem pengelolanya
 Bank konvensional (dengan sistem bunga)
 Bank syariah (bank dengan prinsip bagi hasil). Bank syariah adalah suatu
bank yang dalam aktivitasnya baik dalam penghimpunan dana maupun
dalam rangka penyaluran dana nya memberikan dan mengenakan
imbalan atas dasar prinsip syariah.
Adapun produk perbankan syariah
Produk penyaluran dana
a. Prinsip jual beli (Ba’i), transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti : pembiayaan
murabahah, salam, istishna.
b. Prinsip sewa (ijarah)
c. Prinsip bagi hasil (syirkah).
c) ASURANSI
Asuransi adalah perjanjian pertanggungan bersama antara dua orang atau lebih.
Pihak yang satu akan menerima pembayaran tertentu bila terjadi suatu musibah
sedangkan pihak yang lain(termasuk yang terkena musibah) membayar iuran
yang telah ditentukan waktu dan jumlahnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap materi yang disajikan diharapkan dapat menjadi panduan dan acuan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam setiap penyampaiannya dihadirkan beberapa materi secara
terperinci, oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman yang didapat tidak hanya bisa
diingat melainkan juga dapat diambil hikmah serta diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai