Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

F DENGAN GANGGUAN JIWA DI


RUANG BROTOJOYO RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa

Disusun oleh :
DYAH AYU SARASWATI
1808043

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS
A. Identitas Klien
Nama : Ny. F
Umur : 46 tahun (17/03/1972)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sumberejo, Mranggen, Demak
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Tanggal dirawat : 16 Oktober 2018
Ruang Rawat : Ruang Brotojoyo
No. CM : 00134290
Diagnosa medis : Psiiatrik akut lir Skizofrenia
Tanggal pengkajian : 29 Oktober 2018
Sumber data lainnya : Pasien, catatan rekam medik, dan perawat
B. Identitas Penanggung jawab
a. Nama : Tn. J
b. Alamat : Sumberejo, Demak
c. Pekerjaan : Petani
d. Hubungan : Suami

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan sering melamun dirumah, mulai bicara sendiri, merasa
ketakutan, merasa ingin dibunuh oleh suami, merasa ditadangi arwah-arwah
sering mendengar suara-suara aneh kurang lebih satu minggu. Kemudian
keluarga membawa klien ke unit gawat darurat RSJD Amino Gondohutomo,
hasil dokter menyarankan untuk menjalani rawat inap di RSJD Amino
Gondohutomo Semarang, kemudian klien dipindahkan ke Ruang Brotojoyo.

III. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


a. Faktor Prediposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, ini yang kedua
kalinya dirawat di RSJ. Klien sering mendengar suara- suara goib.
2. Klien pernah menjalani pengobatan, tetapi kontrol tidak teratur.
3. Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya sexual,
penolakan dari lingkungan maupun kekerasan dalam keluarga. Klien juga
tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal.
4. Didalam keluarga klien tidak ada yang gangguan jiwa.
Masalah keperawatan: halusinasi pendengaran
b. Faktor presipitasi
Keluarga pasien mengatakan pasien mulai jadi pendiam, banyak melamun saat
dirumah, setelah itu pasien mulai bicara merancu, 3 hari terakhir sering
ketakutan, pemenuhan ADL sulit. Sebelum masuk rumah sakit pasien masih
bekerja sebagai petani dirumahnya sendiri.
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan memiliki masalah dengan keluarga
Masalah keperawatan: pasca trauma, RPK

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda-tanda vital : TD 110/60 mmHg Nadi: 88 x/mnt
Suhu : 36,5 ᵒc pernafasan: 20 x/mnt Spo2: 99 %
2. Ukuran : TB : 156 cm BB: 60 Kg
3. keluhan fisik Ya : Tidak : tidak ada
Jelaskan :
Masalah keperawatan: :-
a. Pemeriksaan head to toe:
1. Pemeriksaan fisik (Head to toe):
Kepala : Rambut , warna hitam, bersih, tidak ada jejas dan nyeri
tekan.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, bola mata
berwarna hitam.
Hidung : Bersih, simetris kanan kiri, tidak ada jejas dan
pengeluaran cairan dari hidung.
Mulut : mukosa bibir kering, Bersih dan tidak ada jejas.
Thorax :
Inpeksi: Pengembangan dada simetris,
Palpasi: pengembangan dada bagian kanan dan kiri simetris
Perkusi: sonor dan suara nafas vesikuler
Jantung : Ictus cordis tak tampak, terdengar bunyi S1 dan S2
murni.
Abdomen :Cekung, timpani dan tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
masa
Genetalia : tidak terkaji
Ekstremitas atas : CR= < 2 detik. Tidak terdapat kelemahan.Kekuatan
otot: 5/5 dan 5/5.
Ekstremitas bawah : CR= < 2 detik. Tidak terdapat kelemahan.Kekuatan
otot: 5/5 dan 5/5.
Integumen : tidak ada jejas dimanapun, turgor kulit < 2 detik dan kulit
lembab.
V. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

x x
X

Keterangan :
: laki-laki, : perempuan

---------- : orang yang tinggal serumah : klien


X : meninggal

1. Konsep diri
a. Citra atau gambaran tubuh
Klien mengatakan dirinya biasa saja dan menyukai anggota tubuhnya.
Klien bersyukur tidak ada satupun dari tubuhnya yang mengalami
kehilangan, klien berharap klien tetap sehat.
b. Identitas diri
klien mengatakan bahwa ia adalah seorang perempuan dan ibu.
c. Peran diri
Klien mengatakan klien berperan sebagai ibu di rumah, klien juga
membantu tugas suaminya dalam mencari nafkah dengan bekerja
sebagai petani membantu suami di sawah.
d. Ideal diri
Klien ingin cepat sembuh agar bisa pulang dan berkumpul lagi dengan
keluarga dirumah.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu harus dirawat di RS, klien lebih suka diam dan
menyendiri dan malas bekomunikasi dengan teman lainnya, klien
merasa sedih karena sekarang tinggal dirumah sakit klien tidak bisa
ketemu keluarga.
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan selama ini paling dekat dengan anaknya, apabila
klien ada masalah klien cenderung memendamnya dan jarang bercerita
keorang lain karena klien merasa tidak enak dan malu jika orang lain
mengetahui semua masalah klien.
Masalah keperawatan : menarik diri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
klien mengatakan sebelum masuk RSJ dulu klien tidak aktif dalam
kegiatan masyarakat seperti kerja bakti didaerah rumah klien, klien
hanya diam-diam saja dirumah dengan kegiatannya sendiri.
Masalah keperawatan: isolasi sosial
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan mau berkomunikasi dengan orang lain. klien selama
diruangan mau berinteraksi dengan teman, klien jarang ngobrol dengan
teman lain karena bingung mau cerita tentang apa.
Masalah keperawatan: -
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien dan keluarganya beragama islam dan menjunjung tinggi nilai yang
ada didalam agama islam dan selalu berdoa kepada ALLAH SWT.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum dan sesudah dibawa ke rumah sakit selalu
menjalankan sholat sesuai ajaran agama.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan klien rapi, rambut diikat dan berjilbab, berpakain bersih dan tidak
bau, klien mengatakan mandi 2 kali sehari, klien menggunakan pakaian
seragam yang disediakan oleh RSJ.
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien sedikit lambat terkadang diam untuk berfikir.
Masalah keperawatan :, isolasi sosial
3. Aktivitas motorik
Klien tampak sedikit gelisah, tidak tenang, mondar-mandir.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa ketakutan, klien terkadang merasa prustasi karena
ketenangan jiwanya terganggu dengan suara-suara yang tidak nyanta.
Masalah keperawatan : halusinasi
5. Afek
Afek klien labil, terbukti pada saat interaksi klien kadang diam tiba-tiba bisa
langsung bicara kembali.
6. Interaksi selama wawancara
Klien mau bercerita tentang dirinya namun terkadang diam dan tiba-tiba
langsung bicara kembali, kemampuan dalam mempertahankan kontak mata
cukup. “Klien mengatakan jika suara-suara itu muncul klien sering
ketakutan”.
Masalah keperawatan: halusinasi
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata kadang
seperti suara gemuruh serta menganggap suami ingin membunuhnya. Suara
tersebut biasanya terdengar ± 3 kali dalam sehari pada saat sendiri dan malam
hari. Klien mendengar suara-suara goib tersebut ± 2 menit lamanya, klien
mengatakan apabila dia mendengar suara-suara goib tersebut dia lebih suka
menyendiri untuk menghilangkan mendengar suara-suara goib tersebut.
Masalah keperwatan: Halusinasi pendengaran
8. Arus pikir
Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat. Selama berinteraksi dengan
perawat, klien menjawab sesuai pertanyaan yang diberikan dengan jawaban
yang singkat, namun terkadang ada pengulangan kata.
Masalah Keperawatan : proses pikir, perubahan, bisa komunikasi
9. Isi pikir
Phobia, pikiran yang selalu muncul yaitu klien mengatakan takut jika suara –
suara goib nyata muncul, apa lagi jika orang – orang tahu klien mempunyai
penyakit kejiwaan, walaupun klien berusaha menghilangkannya.
10. Tingkat kesadaran
Bingung , klien bingung dengan hari dan tanggal, waktu dan tempat. Tetapi
klien mampu mengorientasikan orang, yang ditunjukkan data sebagai berikut:
“Klien mengatakan nama saya F, sekarang tidak tahu hari apa, tanggal berapa
dan jam berapa mbak”.
11. Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik dibuktikan : klien mampu mengingat
memori jangka panjang dengan baik seperti klien mempunyai kedua orang
tua.
Daya ingat jangka pendek klien baik : mengingat kegiatan tadi pagi apa
saja.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik yang dibuktikan dengan klien
mampu mengulang atau menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan
dengan perawat. Klien mampu berhitung angka-angka atau benda nyata
dengan baik yaitu, klien mampu berhitung penjumlahan dan pengurangan
sederhana.

13. Kemampuan penilaian diri


Kemampuan penilaian: terdapat gangguan penilaian ringan. Klien mampu
membuat keputusan sederhana seperti klien mengatakan “saya mandi 3 kali
sehari karena gerah.”
14. Daya tilik diri
Klien menyalahkan hal-hal diluar dirinya mengapa dibawa ke RS.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan frekuensi 3x/ hari, dan klien
biasanya menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RSJD Amino
Gondho Utomo.
2. Defekasi
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi,
maupun menjaga kebersihan diri dan pakaian.
3. Mandi
Klien mampu mandi 3x/ hari secara mandiri.
4. Berpakaian/ berhias
Klien mampu memilih dan mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian
setelah mandi, penggunaan pakaian sesuai dan penampilan.
5. Penggunaan obat
Klien mampu minum obat dengan bantuan sesuai dengan ketentuan.
6. Pemeliharaan kesehatan
Klien mampu menjaga kesehatannya dengan baik yang ditunjukkan dengan
klien meminta obat kepada perawat ruangan apabila merasakan sakit selain
sakit kejiwaan yang ia alami.
7. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas apapun di rumah, seperti
membantu pekerjaan orang tua.

VIII. MEKANISME KOPING


Klien mengatakan bila mempunyai masalah klien hanya diam, menyendiri. Saat
banyak mengalami masalah klien hanya sering beristigfar.
Masalah keperawatan : isolasi sosial

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Sosialisasi dengan lingkungan sekitar berkurang.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Koping dan kesehatan jiwa.
XI. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa medik : Psikotrik akut lir skizofrenia
2. Terapi medik : Clozapin 50 mg (2x1)
Risperidon 2 mg (2x1)
Fluoxetin 20 mg (1x1)

XII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Lab:27 Oktober 2018

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.9 11.7-15.5 g/dl
Lekosit 18.9 H 3.6-11.0 ribu
MCV 86.2 72-99 fL
MCH 28.7 H 27-32 Pg
MCHC 33.3 32-37 g/dl
RDW 14 10-16 %
MPV 10.7 7-11 Fl
Limfosit 1.10 L 1.0-4.5 10^3/ uL
Monosit 0.67 0.2-1.0 10^3/ uL
Eosinofil 0.32 L 0.04-0.8 10^3/ uL
Basofil 0.01 0-0.2 10^3/ uL
Neutrofil 18.1 H 1.8-7.5 10^3/uL
Limfosit% 12.7 25-40 %
Monosoit% 7.7 2-8 %
Eosilnofil% 3.7 2-4 %
Basofil% 0.1 0-1 %
Neutrofil% 75.5 H 50-70 %

EKG: 27 Oktober 2018


Hasil : Sinus Rhytm

XIII. ANALISA DATA


No Data Masalah
1 DS : Klien mengatakan mendengar suara – suara Gangguan
DO :
sensori
 Klien mondar-mandir dan tampak khawatir
persepsi :
 Klien terlihat bicara sendiri halusinasi
pendengaran
2. DS : Isolasi sosial
klien mengatakan sebelum masuk RSJ dulu klien tidak aktif
dalam kegiatan masyarakat, klien hanya diam dirumah.
DO :
 Klien sedikit tertutup tentang masalah yang dipikirkan.
klien selama diruangan cenderung diam, jarang ngobrol
dengan orang lain. Hanya suka berqosidah dan
bersholawat.

XIV. MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
2. Isolasi sosial

XV. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri/ orang lain

Core Problem Gangguan sensori persepsi :


halusinasi pendengaran

Isolasi sosial

XVI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


 Gangguan sensori persepsi : halusinasi
 Isolasi sosial

XVII. INTERVENSI KEPERAWATAN


Nama : Ny. F
Ruang : Brotojoyo
RM : 00134290
TGL DX INTERVENSI
29 Gangguan PASIEN KELUARGA
Oktober sensori Tujuan pasien mampu : Tujuan keluarga mampu :
1) Mengenali halusinasi yang dialaminya: isi, 1) Mengenal masalah
2018 persepsi :
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, merawat pasien di
8.00
halusinasi perasaan, respon. Mengontrol halusinasi rumah.
WIB Pendengar dengan cara menghardik. 2) Menjelaskan halusinasi
an 2) Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap- (pengertian, jenis, tanda
cakap. dan gejala halusinasi
3) Mengontrol halusinasi dengan cara dan proses terjadinya).
menggunakan obat. 3) Merawat pasien dengan
4) Mengontrol halusinasi dengan cara
halusinasi.
melakukan aktifitas.
4) Menciptakan
lingkungan yang
Tindakan Keperawatan
nyaman untuk klien
SP 1 Pasien :
dengan halusinasi
a. Membantu pasien mengenal halusinasi,
b. Menjelaskan cara-cara mengontrol 5) Mengenal tanda dan
halusinasi, gejala kambuh ulang.
c. mengajarkan pasien mengontrol halusinasi 6) Memanfaatkan fasilitas
dengan cara pertama: menghardik kesehatan untuk
halusinasi. Menjelaskan cara menghardik follow-up pasien
halusinasi, memperagakan cara dengan halusinasi.
menghardik, meminta pasien Tindakan keperawatan
memperagakan ulang, memantau 1) SP 1 keluarga :
penerapan cara ini, dan menguatkan Diskusikan masalah
perilaku pasien. yang dihadapi keluarga
SP 2 Pasien : dalam merawat pasien.
a. Melatih pasien mengontrol halusinasi 2) SP 2 Keluarga :
dengan cara kedua:bercakap-cakapdengan Pendidikan Kesehadan
orang lain. tentang pengertian
halusinasi, jenis
SP 3 Pasien: halusinasi yang dialami
a. Melatih pasien menggunakan obat secara pasien, tanda dan gejala
teratur halusinasi dan cara-cara
Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, merawat pasien
jelaskan bila obat tidak digunakan sesuai halusinasi, proses
program, jelaskan akibat bila putus obat, terjadinya halusinasi
jelaskan cara mendapat obat/ berobat, 3) SP 3 Keluarga: Melatih
jelaskan cara menggunakan obat dengan keluarga praktek
prinsip 6 benar (benar jenis, guna, merawat pasien yang
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat). mengalami halusinasi.
SP 4 Pasien : Jelaskan dan latih cara
a. Melatih pasien mengontrol halusinasi merawat anggota
dengan cara ketiga: Melaksanakan keluarga yang
aktivitas terjadwal mengalami halusinasi:
Menjelaskan pentingnya aktifitas yang
menghardik, minum
teratur, mendiskusikan aktifitas yang biasa
obat, bercakap-cakap,
dilakukan oleh pasien, melatih pasien
melakukan aktivitas.
melakukan aktifitas, menyusun jadwal
4) SP 4 Keluarga :
aktifitas sehari–hari sesuai dengan jadual
Menjelaskan perawatan
yang telah dilatih, memantau jadual
lanjut
pelaksanaan kegiatan, memberikan
reinforcement.

XVIII. IMPELEMENTASI
Nama : Ny. F
Ruang : Brotojoyo
No. Rm : 00134290
TGL IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

29 Data : S :klien mengatakan terkadang Dyah


Oktober DS: Klien mengatakan mendengarkan mendengar suara-suara yang
2018 suara-suara yang selalu menganggu. selalu menganggu
9.00 WIB DO:Wajah tenang, komunikasi O :
kooperatif, kontak mata positif. a. klien mudah diarahkan
untuk duduk berhadapan.
Diagnosa keperawatan: b. Komunikasi kurang
Gangguan sensori persepsi : halusinasi kooperatif, kontak mata belum
pendengaran terlalu fokus
c. Pasien masih bingung untuk
SP I Halusinasi menirukan cara mengontrol
a. Membantu pasien mengenal emosi dengan baik
halusinasi, A : SP1P belum teratasi
b. Menjelaskan cara-cara mengontrol
P:
halusinasi,
Perawat : Ajarkan klien cara
c. Mengajarkan pasien mengontrol
kontrol yang 2 yaitu dengan
halusinasi dengan cara pertama:
bercakap-cakap
menghardik halusinasi.
d. Menjelaskan cara menghardik Klien : Motivasi pasien untuk
halusinasi, memperagakan cara melakukan bisa menghardik dengan
menghardik, meminta pasien benar
memperagakan ulang, memantau
penerapan cara ini, dan menguatkan
perilaku pasien

Rencana Tindak Lanjut


Pertahankan Sp 1
a. Melatih pasien mengontrol halusinasi
dengan cara pertama: menghardik
halusinasi.

30 Data : S :klien mengatakan terkadang Dyah


Oktober DS: Klien mengatakan mendengarkan mendengar suara-suara yang
2018 suara-suara yang selalu menganggu. selalu menganggu
09.10
DO:Wajah tenang, komunikasi O :
kooperatif, kontak mata positif. a. klien mudah diarahkan untuk
duduk berhadapan.
Diagnosa keperawatan: b. Komunikasi koperatif, tatapan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi mata positif
pendengaran c. Pasien dapat menirukan cara
mengontrol emosi dengan baik
SP I Halusinasi A : SP1P teratasi (klien dapat
a. Membantu pasien mengenal mengenal halusinasi dan cara
halusinasi, mengontrol halusinasi dengan
b. Menjelaskan cara-cara mengontrol
menghardik)
halusinasi, P:
c. Mengajarkan pasien mengontrol
Perawat : Ajarkan klien cara
halusinasi dengan cara pertama:
kontrol yang 2 yaitu dengan
menghardik halusinasi.
bercakap-cakap
d. Menjelaskan cara menghardik
Klien : Motivasi pasien untuk
halusinasi, memperagakan cara
bercakap-cakap dengan orang
menghardik, meminta pasien
lain
memperagakan ulang, memantau
penerapan cara ini, dan menguatkan
perilaku pasien

Rencana Tindak Lanjut


Sp 2
a. Melatih pasien mengontrol halusinasi
dengan cara kedua: bercakap-cakap
dengan orang lain.
31 Data : S :Pasien mengatakan bahwa suara- Dyah
Oktober DS: Klien mengatakan mendengarkan suara yang didengar sudah
2018 suara-suara sudah sedikit berkurang. berkurang.
16.40 Klien juga mengatakan sudah bercakap- O:
WIB cakap dengan orang lain a. Komunikasi koperatif, kontak
DO: Wajah tenang, mampu ADL secara mata positif,
b. Klien dapat menyebutkan cara
mandiri, komunikasi kooperatif, kontak
mengontrol halusinasi, klien
mata positif.
dapat mendemonstrasikan cara
Diagnosa keperawatan:
mengontrol halusinasi dengan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi
cara menghardik.
SP II P
A: SP2P teratasi ( mengontrol
1. Memvalidasi
halusinasi dengan dengan cara
masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien bercakap-cakap dengan orang lain)
cara control halusinasi ke 2 P :
3. Membimbing Perawat: Lanjutkan ajarkan cara
pasien memasukkan dalam jadwal mengontrol halusinasi dengan cara
kegiatan melatih klien melatih pasien
Rencana Tindak Lanjut menggunakan obat secara teratur
1. Memvalidasi masalah dan latihan Klien :
sebelumnya Memotivasi pasien untuk melakukan
2. Melatih pasien cara control halusinasi
atau mengontrol halusinasi dengan
yang ke 3 yaitu dengan secara melatih
cara menghardik dan berbincang-
pasien menggunakan obat secara
bincang dengan orang lain dan
teratur
memasukan kedalam jadwal latihan
3. Membimbing pasien memasukkan
setiap hari.
dalam jadwal kegiatan
1 Oktober SP III S: pasien mengatakan suara-
2018 Melatih pasien menggunakan obat secara suaranya sudah tidak muncul lagi, Dyah
8.20 WIB teratur pasien juga mengatakan bahwa
Data: sudah berbincang-bincang dengan
DS: pasien mengatakan suara-suaranya orang lain.
sudah tidak muncul lagi, pasien juga O:komunikasi koperatif, kontak
mengatakan bahwa sudah berbincang- mata positif, pasien tampak
bincang dengan orang lain. tenang
DO: wajah tenang, sudah mampu ADL A: SP3 teratasi ( dengan
mandiri, komunikasi kooperatif, kontak menggunakan obat secara teratur )
P :
mata positif.
Perawat: Lanjutkan ajarkan cara
Diagnosa keperawatan:
mengontrol halusinasi dengan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi
caramembuat aktivitas terjadwal
dalam kegiatan sehar-hari
Tindakan keperawatan:
Klien : Klien dapat mempratekkan
1. Memvalidasi masalah dan latihan
cara minum obata secara teratur
sebelumnya
dan dampak apabila tidak minum
2. Melatih pasien cara control
obat
halusinasi dengan cara melatih
menggunakan obat secara teratur
yaitu dengan menjelaskan bila obat
tidak digunakan sesuai program,
jelaskan akibat bila putus obat,
jelaskan cara mendapat obat/
berobat.
3. Membimbing pasien memasukkan
dalam kegiatan harian.

Rencana Tindak Lanjut


Lanjut SP 4
1. Melaksanakan aktivitas terjadwal
Menjelaskan pentingnya aktifitas
yang teratur, mendiskusikan aktifitas
yang biasa dilakukan oleh pasien,
melatih pasien melakukan aktifitas,
menyusun jadwal aktifitas sehari–
hari sesuai dengan jadual yang telah
dilatih, memantau jadual
pelaksanaan kegiatan, memberikan
reinforcement.

Anda mungkin juga menyukai