Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Global warming atau yang sering dikenal dengan istilah pemanasan global,
merupakan suatu masalah yang banyak menjadi pemberitaan hangat melalui
media massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering
terjadi. Peristiwa tersebut terjadi hampir di seluruh wilayah NKRI, bahkan di
belahan dunia.
Pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperature rata-rata di
permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. Pada tahun 1966, IPCC
(Intergovermental Panel on Climate Change) menyatakan bahwa suhu rata-rata
Bumi teah meningkat 0,3 hingga 0,6°C, dan permukaan laut naik 10 hingga 25 cm
selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan suhu inilah yang disebut pemanasan
global.
Salah satu penyebab pemanasan global adalah banyaknya perindustrian yang
berdiri di berbagai negara. Di mana, pada zaman modern dengan teknologi yag
canggih, banyak dijumpai industri-industri yang bergerak di berbagai bidang.
Industri yang bergerak dalam skala besar maupun kecil tersebut dijadikan sebagai
penyangga ekonomi terbesar bagi rakyatnya. Pada dasarnya, industri memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian dunia yang selalu mengalami
perubahan.
Contohnya adalah Indonesia, dengan adanya perindustrian skala kecil maupun
besar, dapat menjadi penopang ekonomi bagi rakyat, serta dapat mengurangi
jumlah pengangguran dan kemiskinan. Selain hal itu, juga terdapat dampak
negatif dari bayaknya perindustrian yang berdiri hampir di seluruh dunia, yaitu
terjadinya pencemaran air, udara, tanah, atupun suara.

1
Seperti keadaan sekarang, kegiatan industri yang didominasi oleh pabrik-
pabrik besar yang berproduksi setiap hari dengan sisa hasil pembakaran bahan
bakar fosil berupa gas-gas seperti CO2 dan NO2 yang menimbulkan dampak yang
besar terhadap perubahan iklim dunia.
Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
misalnya minyak bumi, menjadi penyumbang terbesar terjadinya pencemaran
udara. Sekitar 50% gas CO2 yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar
fosil, seperti minyak bumi dapat menyebabkan perubahan iklim dunia yang
ekstrim.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu sebuah kelompok
peneliti yang mengamati tentang hal yang berkaitan dengan perubahan iklim
menyatakan bahwa manusia merupakan penyebab dominan pemanasan global
yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini akan menimbulkan berbagai
dampak negatif bagi makhluk hidup di bumi.
Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas, makalah ini akan membahas
mengenai pemanasan global. Mulai dari penyebab terjadinya, dampak yang
diakibatkan, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
mengurangi pemanasan global.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang menyebabkan terjadinya pemanasan global?
2. Apa dampak yang ditimbulkan akibat pemanasan global?
3. Bagaimana cara mencegah dan mengurangi pemanasan global?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global.
2. Mengetahui dampak yang diakibatkan dari pemanasan global.
3. Mengetahui cara mencegah dan mengurangi pemanasan global.

2
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memberikan wawasan bagi penulis maupun pembaca terhadap penyebab
terjadinya pemanasan global dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Memberikan wawasan bagi penulis maupun pembaca dampak buruk yang
diakibatkan dari pemanasan global.
3. Mendorong penulis maupun pembaca untuk melakukan upaya pencegahan
terjadinya pemanasan global.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemanasan Global


2.1.1 Pengertian Pemanasan Global Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanasan berarti proses,
cara, perbuatan memanasi atau memanaskan. Sedangkan global berarti
bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia. Jadi, pemanasan
global yaitu proses menaiknya suhu rata-rata bumi.
2.1.2 Pengertian Pemanasan Global Menurut Lembaga Dunia
Terdapat beberapa lembaga dunia yang mengemukakan definisi
dari pemanasan global, diantaranya yaitu Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat, Asosiasi Energi New Mexico, Dewan
Pertahanan Sumber Daya Alam, dan National Wildlife Federation.
Penjelasannya sebagai berikut:
a. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat,
pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan
bumi, baik yang telah berlalu dan yang terjadi pada saat ini.
b. Asosiai Energi New Mexico
Menurut Asosiasi Energi New Mexico, pemanasan global adalah
peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi akibat
efek rumah kaca yang efek rumah kaca adalah perangkap panas dalam
acara bumi karena obstruksi gas emisi seperti karbon dioksida di
atmosfer akibat emisi kendaraan bermotor, polusi udara dari pabrik
atau industri -Pabrik dan kebakaran hutan.
c. Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam

4
Menurut Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, pemanasan
global adalah krisis lingkungan terbesar dan kemanusiaan yang terjadi
saat ini. Atmosfer bumi sangat panas karena terperangkap oleh gas
karbon dioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan dapat
menyebabkan bencana di permukaan bumi.
d. National Wildlife Federation
Menurut National Wildlife Federation, pemanasan global adalah
peristiwa dimana bumi semakin hari panas demi hari, semakin banyak
hujan lebat dan banjir, badai yang lebih intens dan kekeringan
diperdalam. Peristiwa merupakan dampak nyata yang terjadi sebagai
akibat dari pemanasan global di bumi. Pemanasan global juga
mengubah lanskap kehidupan di bumi dan mematikan banyak spesies.

2.2 Penyebab Pemanasan Global


1. Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor
Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh aktivitas manusia
sendiri, semakin padat nya penduduk yang ada di seluruh dunia dan populasi
manusia terus bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu
bertambah. Efek kendaraan bermotor sangat berpengaruh bagi pemanasan
global karena gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor adalah gas karbon
monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas karbon
monoksida juga menyebabkan efek rumah kaca.
2. Efek rumah kaca
Penyebab efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan
ke permukaan bumi yang terperangkap oleh gas-gas yang ada di lapisan
atmosfer sehingga mengalami pemberhentian dan tidak dapat diteruskan
kembali ke luar angkasa dan akibatnya akan panas cahaya matahari tersebut
akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Efek rumah kaca juga
memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk hidup yang ada di bumi, namun

5
jika pemanasan global terlalu berlebihana akan mengakibatkan efek yang tidak
baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi.
3. Gas buang dari industri
Gas buang dari industri adalah penyebab efek rumah kaca yang
berpengaruh juga dengan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan
pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan, karena
asap pabrik mengeluarkan gas berupa karbondioksida, karbon monoksida, gas
metana dan yang lainnya
4. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol
CFC adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan global
yang sifatnya masih bisa ditangani, CFC merupakan bahan kimia yang
digabungkan menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi
peralatan rumah tangga. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang
menimbulkan pemanasan global.
5. Luas hutan yang semakin menurun
Luas hutan yang semakin menurun juga menyebabkan pemanasan
global, karena seringnya ada pembakaran hutan yang secara liar membuat lahan
hutan semakin berkurang. Karena hutan yang berperan penting sekali unutk
makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia.
Efek hutan yang semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk
karena tidak ada yang membantu karbondioksida menjadi oksigen, pernafasan
pun menjadi terganggu karena cuaca yang kurangnya masukan oksigen
sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
6. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin
Kendaraan yang ada di seluruh dunia sangat memberikan pengaruh
besar dalam pemanasan global, karena kendaraan yang menggunakan bahan
bakar minyak seperti mobil, motor dan kendaraan yang lainnya hasil dari
pembuangannya akan menghasilkan gas karbondioksida yang berlebihan.

6
Gas karbondioksida inilah yang berpengaruh sekali dalam pemanasan
global karena karbondioksida merupakan gas yang menangkap cahaya panas
sehingga tidak bisa di salurkan lagi ke luar angkasa. Pengaruhnya memberikan
dampak tidak baik bagi kesehatan karena banyaknya polusi di lingkungan yang
penduduknya mayoritas tinggal di pinggir jalan raya.
7. Boros nya pemakaian listrik
Boros menggunakan listrik juga dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan global. Karena adanya penguapan pada listrik jika listrik terlalu
sering digunakan. Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai
dengan keperluan sehingga tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun
tidak terlalu berpengaruh namun bisa menambah gas karbondioksida sehingga
cepat terjadinya pemanasan global.
Tak heran di sepanjang jalan pernah kita lihat ada kampanye di tv atau
di jalanan yang menghimbau untuk hemat listrik. Karena walaupun sedikit
pengaruhnya jika semakin banyak justru akan merusak lingkungan sekitar dan
merugikan diri sendiri membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar.
8. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan
Gas metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan global, gas
ini sangat berpengaruh dalam pemanasan global karena gas merupakan urutan
kedua penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana disebabkan
dari bahan-bahan organik yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada
pertanian, perkebunan dan peternakan. Sebagai contohnya adalah semakin
tinggi produksi hewan ternak maka gas metana akan semakin meningkat yang
akan dilepaskan ke permukaan bumi.
9. Konsep rumah modern
Konsep rumah modern akan menyebabkan pemanasan global. Karena
perkembangan di dunia ini semakin berkembang, manusia lebih memilih untuk
mendesain rumah yang banyak terdiri dari kaca. Hal ini menyebabkan cahaya
matahari akan memantul ke udara lagi sehingga hal tersebut dapat

7
menimbulkan efek rumah kaca, karena cahaya yang mengenai bangunan tidak
akan menyerap cahaya sehingga cahaya akan dipantulkan lagi ke udara yang
akan menyebabkan pengaruh lebih cepat terjadinya pemanasan global.
10. Pengrusakan hutan
Pengrusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global. Karena hutan
memiliki fungsi yang akan meyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan
oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar, pengundulan hutan
maka jumlah karbondioksida akan semakin banyak karbon yang berkumpul di
atmosfer yang akan menyebabkan pemanasan global.
Sehingga diperlukannya reboisasi dan penghijauan pada hutan agar
pohon-pohon yang ada di sekeliling hutan bisa tumbuh subur dan lebih cepat,
sehingga bisa sedikit mengurangi pemanasan global karena banyaknya pohon
yang akan menyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen.
11. Pencurian hutan yang merajalela
Pencurian hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung
jawab yang tidak dimanfaatkan dengan baik, yang menggunakan lahan secara
sembarangan, penebangan hutan secara liar, dan penggundulan hutan. Hal ini
memang sangat berpengaruh dengan pemanasan global, semakin sering adanya
pencurian hutan maka lingkungan sekitar akan semakin tercemar yang bisa
menyebabkan dampak akibat kerusakan hutan dan kerusakan pada pernafasan.
12. Pembakaran sampah secara berlebihan
Pembakaran sampah secara berlebihan setiap hari yang dilakukan juga
dapat menyebabkan pemanasan global. Pembakaran sampah yang terkadang
dilakukan oleh orang yang tidak brtanggung jawab dengan sampah yang sudah
dibakar ditinggalkan begitu saja, hal ini dapat menimbulkan gas metana yang
akan menangkap panas sehingga karbondioksida akan sulit untuk menghasilkan
oksigen.
13. Kekurangan pepohonan

8
Kekurangan pepohonan dapat menimbulkan pemanasan global, karena
pepohonan juga dapat membantu untuk mengatasi suhu panas dan menghirup
karbondioksida yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan
memiliki fungsi penting bagi lingkungan, karena pohon bisa membuat
lingkungan menjadi sejuk, mengurangi polusi, dan jauh dari pencemaran udara.
14. Polusi udara dari industri pabrik
Di Indonesia memang lebih banyak industri pabrik di bandingan bisnis
usaha yang dijalani masing-masinh orang. Semakin banyaknya industri pabrik
yang berkembang akan menyebabkan kerugian asap yang yang dihasilkan dari
pabrik industri tersebut, sehingga akan menyebabkan polusi udara yang akan
membuat lingkungan tercemar. Sehingga akan semakin banyak terjadinya
pemanasan global pada bumi.

2.3 Dampak Pemanasan Global


Dalam laporan tahun 2013, IPCC telah menegaskan bahwa akibat aktivitas
manusia yang menghasilkan emisi gas-gas rumah kaca, teruatam karbon dioksida,
telah meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer sehingga
menimbulkan pemanasan global. Para ilmuwan menggunakan model komputer
dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan
global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa
prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap iklim, tinggi permukaan
air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar, dan kesehatan manusia.
1. Iklim Mulai tidak Stabil
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global,
daerah bagian utara dari Belahan Bumi Utara akan memanas lebih
tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan berkurang. Akan
lebih sedikit es mengapung di perairan utara tersebut. Daerah-daerah
yang sebelumnya mengalami salju ringan mungkin tidak

9
mengalaminya lagi. Pegunungan di daerah subtropis bagian utara yang
ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih panjang di beberapa daerah. Suhu pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Daerah
hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan
curah hujan, secara rata-rata sekitar 1 persen untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari
tanah. Akibatnya, beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan
pola yang berbeda. Topan badai yang memperoleh kekuatannya dari
penguapan air akan menjadi lebih besar. Dengan demikian, pola cuaca
menjadi sukar diprediksi dan lebih ekstrem.
2. Peningkatan Permukaan Laut
Ketika atmosfer menghangat, air pada permukaan lautan juga
menghangat. Hal ini berarti volume air di lautan membesar karena
pemuaian sehingga menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
global juga akan mencairkan lempengan es di kutub, terutama di
sekitar Greenland, sehingga semakin memperbesar volume air laut.
Tinggi muka laut di seluruh dubia telah meningkat 10-25 cm selama
abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi akan terjadi
peningkatan lebih lanjut 9-88 cm pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi
kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm saja misalnya akan
menenggelamkan 6% daerah Belanda, 17,5% daerah Bangladesh, dan
mungkin banyak pulau akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara
sungai maka akan terjadi banjir akibat air pasang di daratan. Negara-
negara kaya mungkin akan menghabiskan banyak dana untuk

10
melindungi daerah pantainya, sedangkan negara miskin mungkin
hanya bisa mengevakuasi penduduknya untuk meninggalkan daerah
pantai. Untuk negara kita mungkin kenaikan permukaan laut akan
menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya
pemutihan terumbu karang.
3. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan
menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini
tidak sama di beberapa tempat. Sebagai contoh, bagian selatan Kanada
mungkin diuntungkan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih
lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering
di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat ditanami. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung
yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju musim dingin yang
berfungsi sebagai cadangan (reservoir) alami mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat. Kenaikan suhu
global sebesar 4°C menyebabkan penurunan produksi jagung sebesar
5% akibat kekeringan dan meningkatnya potensi intrusi air asin pada
pertanian pesisir yang rentan akibat naiknya permukaan laut.
4. Kehidupan Hewan Liar dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan global karena sebagian besar lahan
telah dikuasai oleh manusia. Akibat pemanasan global, hewan
cenderung untuk berimigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan
untuk mencari wilayah yang lebih dingin. Tumbuhan akan mengubah
arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya
menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan yang dilakukan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang

11
berimigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau
lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan
musnah.
5. Kesehatan Manusia
Kenaikan suhu global telah memicu banyaknya penyakit yang
berkaitan dengan panas dan kematian, seperti stress, stroke, dan
gangguan kardiovaskular. Tidak hanya itu, penyakit dengan vektor
seperti demam berdarah dan malaria juga mengalami perluasan
wilayah lokasi serangan dan durasi penularan yang lebih lama.
Penyebabnya adalah dengan meningkatnya suhu daerah subtropis,
memungkinkan perkembangan patogen di daerah tersebut.

2.4 Upaya Pencegahan atau Mengurangi Pemanasan Global


Pada dasarnya, yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal
mungkin segala aktifitas yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ada empat
hal utama yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan planet bumi:
1. Batasilah Pemakaian Energi yang Menghasilkan Karbon Dioksida dan
Gas-Gas Lain.
Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang
tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir,
dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang
mana akan menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien.
Hal ini termasuk menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia
termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak,
batubara) untuk pembangkit listriknya. Matikanlah peralatan listrik ketika
tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel
surya sebagai energi alternatif. Kurangi penggunaan atau pemakaian
kulkas dan AC yang akan menghasilkan gas CFC.

12
2. Tanamlah Lebih Banyak Pohon
Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya
dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali
CO2 keudara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2
dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak,
maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas
ke atmosfer sebagai CO2.
3. Daur Ulang (Recycle) dan Gunakan Ulang (Reuse)
Kalkulasi yang dilakukan di California menunjukkan bahwa apabila
proses daur ulang dapat diterapkan hingga di level negara bagian
California, maka energi yang dihemat cukup untuk memberikan suplai
energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 7.047 ton polusi air,
menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca
hingga setara dengan 3,8 juta mobil.
4. Batasi Penggunaan Kertas
Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda
menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon.
Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan
mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila Anda menge-print
sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang
dibaliknya masih kosong.
5. Ganti Bohlam Lampu
Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon
ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat
setiap daya listrik yang Anda pakai maka Anda turut serta menghabiskan
sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan
bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh
tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.
6. Gunakan Pupuk Organik

13
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur
nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek
GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada karbon dioksida
(CO2). Jika Anda memiliki hobi berkebun, sebaiknya gunakanlah pupuk
organik. Disamping aman, juga memiliki harga yang murah.
7. Naik Kendaraan Umum
Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin
sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 13% emisi gas rumah
kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita
mengurangi emisi gas rumah kaca.
8. Tidak Menggunakan Kantong Plastik
Di beberapa negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan
sampai dibuat undang-undangnya. LSM peduli lingkungan mendorong
pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastik
sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai,
butuh 1000 tahun untuk mengurainya di dalam tanah. Efek gas rumah kaca
yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain,
misal dari kain serat alami.
9. Hidup Efisien
Apapun aktivitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang
kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya.
Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit
makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan,
sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.
10. Mengemudi dengan Cerdas
Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila
mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktivitas yang
menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan
pribadi, pilihlah jalan-jalan alternatif yang bebas macet dan tidak

14
mengkonsumsi energi. Bila Anda menunggu, matikan mesin sebab gas
buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.

2.5 Perjanjian Internasional Berkaitan Ancaman Penipisan Lapisan Ozon


Pada tahun 1986 lubang besar ozon ditemukan di Antartika dan lubang ozon
kecil ditemukan di atas Kutub Utara. Secara mayoritas para ilmuwan juga sudah
sepakat bahwa pemicu utama penipisan lapisan ozon adalah penggunaan gas CFC
secara besar-besaran untuk industri. Kekhawatiran tentang dampak penipisan
lapisan ozon yang akhirnya akan membahayakan kelangsungan hidup manusia,
maka pada tahun 1986 dalam pertemuan internasional di Montreal dihasilkan suatu
perjanjian di mana seluruh Negara industri dunia setuju untuk membatasi produk
CFC sambil mencari bahan pengganti yang tidak berbahaya, dan pada akhirnya
CFC dilarang untuk diproduksi.
Kebijakan penghapusan produksi gas CFC membuat perusahaan-perusahaan
kimia segera melakukan penelitian untuk mencari bahan pengganti CFC yang
tidak merusak lapisan ozon. Pada tahun 1992, penggunaan CFC berhasil dikurangi
secara cepat sehingga kemudian dijadwalkan untuk menghilangkan produksi CFC
pada tahun 1996. Jika penggunaan CFC berhasil dikurangi secara besar-besaran
pada tahun 1996, maka hitungan menunjukkan bahwa lapisan ozon baru kembali
akan normal paling cepat pada abad dua puluh satu. Pemerintah kita melalui
Kementrian Lingkungan Hidup telah menerbitkan berbagai peraturan terkait
larangan memproduksi dan memperdagangkan bahan perusak lapisan ozon seperti
Freon. Pelarangan ini mulai berjalan pada akhir tahun 2013.

2.6 Perjanjian Internasional Berkaitan Pemanasan Global


Perjanjian internasional yang membahas masalah pemanasan global dimuat
dalam Protokol Kyoto. Protokol Kyoto adalah amandemen terhadap konversi
rangga kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCC), sebuah persetujuan
internasional mengenai masalah pemanasan global. Negara-negara yang

15
meratafikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida
dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika
mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah
dikaitkan dengan pemanasan global.
Jika berhasil diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-
rata cuaca global antara 0,02°C dan 0,28°C pada tahun 2050. Nama resmi
persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United Nations Framework
Convention on Climate Change (Protokol Kyoto mengenai Konvensi Rangka
Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). Protokol ini dinegosiasikan di Kyoto pada
Desember 1997, dibuka untuk penandatanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup
pada 15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah
ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004.
Menurut siaran pers dari Program Lingkungan PBB: “Protokol Kyoto adalah
sebuah persetujuan sah di mana negara-negara industri akan mengurangi emisi gas
rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990
(namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan
jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan
sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas
rumah kaca, yaitu karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, sulfur heksafluorida,
HFC, dan PFC, yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara
2008-2012. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7%
untuk Amerika Serikat, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang
diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Eslandia.”

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Penyebab dari pemanasan global adalah meningkatnya gas karbon monoksida
dari kendaraan bermotor, efek rumah kaca, gas buang dari industri, penggunaan
CFC yang tidak terkontrol, luas hutan yang semakin menurun, polusi kendaraan
dari bahan bakar bensin, boros nya pemakaian listrik, polusi metana oleh
pertanian, perkebunan, dan peternakan, konsep rumah modern, pengrusakan
hutan, pencurian hutan yang merajalela, pembakaran sampah secara berlebihan,
kekurangan pepohonan, dan polusi udara dari industri pabrik
2. Dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global adalah iklim mulai tidak
stabil, peningkatan permukaan laut, pertanian yang menurun, kehidupan hewan
liar dan tumbuhan yang terancam, dan timbulnya penyakit bagi kesehatan
manusia.
3. Upaya untuk mencegah terjadinya pemanasan global yaitu dengan mengurangi
pemakaian energi yang menghasilkan gas-gas emisi yang mengakibatkan
terjadinya efek rumah kaca, menanam pohon lebih banyak kembali dan
melakukan 3R (reduce, reuse dan recycle).

3.2 Saran
1. Satu langkah kecil yang kita ambil untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan
global akan menyelamatkan kehidupan semua makhluk bumi.
2. Mengajak sesama manusia untuk melakukan pencegahan terhadap dampak
pemanasan global akan sangat membantu untuk mengurangi perubahan iklim
yang mengakibatkan pemanasan global.

17
DAFTAR PUSTAKA

Angelica, Natasha. Makalah Fisika: Pemanasan Global Terhadap Lingkungan dan


Kesehatan Manusia.
http://tugassekolah7pl.blogspot.com/2017/05/makalah-fisika-pemanasan-
global.html

As-syakur, A.R.. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan
Iklim.
http://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-
pemanasan-global-dan-perubahan-iklim/

Mutiara, Metsen. Makalah Pemanasan Global.


https://www.academia.edu/24698066/Makalah_Pemanasan_Global

Resita, Vira. Global Warming.


https://www.academia.edu/9646162/FISIKA_GLOBAL_WARMING

Sari, Maya. 14 Penyebab Pemansan Global-Dampak-Cara Mengatasi.


https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/penyebab-pemanasan-global

18

Anda mungkin juga menyukai