Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FISIOLOGI TERNAK AYAM KATE EMAS

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi Ternak


Dosen Pengampu : drh. Sunarto, M.Si.

Disusun Oleh :
1. Zulfa Alfiana H0516088
2. Budi Santoso H0518018
3. Farhan Sabilla Rosyad H0518034
4. Faris Tio Kurniawan H0518035

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah Fisiologi Ternak. Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Ternak. Oleh karena itu, penyusun
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah dan inayah-nya
kepada kita semua.
2. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Kepala Program Studi Peternakan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dosen Pengampu Mata Kuliah Fisiologi Ternak.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah Fisiologi
Ternak.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
A. Respirasi .................................................................................................. 3
B. Sirkulasi Darah ........................................................................................ 4
C. Termoregulasi.......................................................................................... 4
BAB III : PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
A. Respirasi .................................................................................................. 5
B. Sirkulasi Darah ........................................................................................ 6
C. Termoregulasi.......................................................................................... 6
BAB III : PENUTUP................................................................................................ 8
A. Simpulan.................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi tubuh secara lengkap
dan fungsi semua bagian-bagian tubuh termasuk pula proses-proses biofisika
dan biokimia yang terjadi di dalam tubuh. Fisiologi ternak adalah ilmu yang
mempelajari fungsi tubuh ternak secara lengkap dan serta fungsi semua bagian-
bagian tubuh ternak serta proses-prosees biofisika dan biokimia yang terjadi
pada tubuh berbagai ternak. Proses fisiologi pada ternak tidak sama antara satu
ternak dengan ternak yang lainnya masing-masing ternak memiliki proses
fisiologi yang khas. Namun demikian tujuan proses fisiologis dalam tubuh
adalah sama yaitu menjadikan kondisi tubuh dalam keadaan fisiologis normal
secara keseluruhan.
Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang bersifat vital untuk
makluk hidup. Seekor hewan dapat hidup sampai beberapa hari tanpa air ,
sampai beberapa minggu tanpa pakan , tetapi akan mati tanpa oksigen dalam
beberapa menit. Respirasi (pernapasan) adalah suatu proses pertukaran zat
metabolisme dan gas asam atau oksigen yang diambil dari udara oleh paru-paru
dan setelah itu mengalami proses biokimia di dalam jaringan tubuh, dibebaskan
lagi ke alam bebas dalam bentuk gas karbondioksida (CO2).
Sistem respirasi tersebut memiliki fungsi utama yaitu menyediakan
oksigen bagi darah dan mengambil karbondioksida dari darah. Selain itu,
sistem respirasi juga memiliki fungsi-fungsi sekunder yang meliputi :
membantu regulasi keasaman cairan ekstraselular dalam tubuh, membantu
mengendalikan suhu tubuh, eliminasi air serta pembentukan suara (phonasi).
Sistem respirasi terdiri atas paru-paru, dan jalan udara yang terdiri dari nostril,
cavum nasi, pharynx, larynx, trachea.
Selama getaran jantung dapat terdengar dua macam suara yang
disebabkan oleh katub-katub yang menutup secara pasif. Bunyi pertama ”lup”
karena menutupnya katub atrio-ventrikuler dan kontraksi dari ventrikel.
Sedangkan bunyi kedua ”dup”karena menutupnya katub aortic dan pulmoner

1
sesudah kontraksi dari ventrikel. Denyut jantung memiliki kecepatan itu sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu temperatur tubuh atau stimulasi reseptor
panas pada kulit, emosi, ketakutan, hormonal serta usia.
Hewan ternak memiliki suhu tubuh yang dapat dijelaskan sebagai panas
tubuh yang terbentuk dari proses metabolisme dan dibawa oleh darah ke
seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi panas. Hal ini memerlukan suatu
termoregulasi yaitu suatu sistem pengaturan panas pada mahluk hidup agar
terjadi keseimbangan antara produksi panas (thermogenesis) dan pembuangan
panas (thermolisis). Suhu tubuh normal adalah panas tubuh yang terdapat
dalam zona thermonetral.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah Fisiologi Ternak ini yaitu:
1. Mengetahui dan membandingkan frekuensi respirasi pada beberapa kali
percobaan pada Ayam Kate Emas baik jantan maupun betina.
2. Mengetahui dan membandingkan frekuensi denyut jantung pada beberapa
beberapa kali percobaan pada Ayam Kate Emas baik jantan maupun betina.
3. Mengetahui suhu tubuh, perbandingan suhu tubuh, dan proses pelepasan
panas pada beberapa kali percobaan pada Ayam Kate Emas baik jantan
maupun betina.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Respirasi
Respirasi adalah proses kimia dan fisika dalam organisme menyangkut
pertukaran gas dengan lingkungannya. Gas yang dikeluarkan prinsipnya antara
oksigen dari udara dan karbon dioksida dari tubuh ke udara sekitarnya.
Oksigen dari udara dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme oksidatif,
sedangkan karbondioksida merupakan produk akhir yang harus dikeluarkan.
Bertahan hidup individu hanya terjadi bila dalam jaringan tubuh konsentrasi
kedua gas tersebut ada dalam konsentrasi dan keseimbangan yang tepat
(Andriyani et al., 2010).
Dua fungsi utama dari sistem rispirasi adalah menyediakan oksigen untuk
darah dan mengambil karbondioksida dari dalam darah. Keasaman cairan
ekstraselluler dalam tubuh, membantu mengendalikan suhu, emulsi air, dan
untuk phonasi (pembentukan suara). Sistem respirasi terdiri dari paru-paru dan
saluran yang memungkinkan udara dapat mencapai atau meninggalkan paru-
paru (Sudarmadji, 2009).
Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea
(windpipe), syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di alveoli.
Oleh karena unggas memerlukan energi yang sangat banyak untuk terbang,
maka unggas memiliki sistem respirasi yang memungkinkan untuk
berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar untuk seekor hewan.
Untuk melengkapi kebutuhan oksigen yang tinggi tersebut maka anatomi dan
fisiologi sistem respirasi unggas sangat berbeda dengan mammalia. Perbedaan
utama adalah fungsi paru-paru. Pada mammalia, otot diafragma berfungsi
mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru. Unggas tidak memiliki
diafragma sehingga paru-paru tidak mengembang dan kontraksi selama
ekspirasi dan inspirasi.Paru-paru hanyalah sebagai tempat berlangsungnya
pertukaran gas di dalam darah (Sembiring, 2009).

3
B. Sirkulasi Darah
Sistem sirkulasi atau sistem kardiovaskuler, pada hakikatnya
mempelajari bagaimana darah didistribusikan dan organ-organ yang berperan.
Sistem sirkulatori atau dikenal dengan sistem kardiovaskuler terdiri atas
jantung, arteri, vena, dan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler
ialah arteriol dan venula yang semuanya merupakan sistem pembuluh tertutup
(Adriani et al., 2010).
Jantung adalah organ pemompa darah keseluruh tubuh yang memiliki
gugus sel untuk menunjukkan laju dan waktu ketika semua otot sel
berkontraksi (Campbell et al., 2011).
C. Termoregulasi
Temperatur rektal merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas
dan pelepas panas tubuh. Cara mengukur temperatur rektal adalah dengan
memasukkan termometer rektal ke dalam rektum. Faktor yang mempengaruhi
temperatur rektal adalah bangsa ternak, aktivitas ternak, kondisi kesehatan dan
kondisi lingkungan ternak (Frandson, 1996).
Thermoregulasi adalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur
suhu tubuhnya supaya tetap konstan sehingga tubuh tidak mengalami
perubahan suhu yang terlalu besar. Mekanisme thermoregulasi yang dilakukan
hewan ialah mengatur keseimbangan antar perolehan dan kehilangan panas.
Suhu tubuh yang konstan diperlukan karena perubahan suhu dapat
mempengaruhi konformasi protein dan aktivitas enzim yang menyebabkan
aktivitas sel pun akan terganggu (Isnaeni, 2006).

4
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Respirasi
1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengukuran Respirasi pada Ayam Kate Emas
Respirasi per Menit
Percobaan
Jantan Betina
1 48 48
2 44 48
3 44 48
Rata rata 45,3 48

2. Pembahasan
Respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari udara bebas untuk
memberikan kebutuhan oksigen kepada darah dan dikeluarkan melalui
alveoli. Pada percobaan yang dilakukan diperoleh hasil yang berbeda-beda
pada ayam jantan. Berdasarkan hasil percobaan tentang frekuensi rata – rata
respirasi tiap menit pada ayam kate emas adalah sebagai berikut : ayam kate
emas jantan 45,3 kali dan ayam kate emas betina 48 kali.
Menurut (Akoso, 1996) standar respirasi ayam pada keadaan normal
tiap menit adalah 20-50 kali.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menujukkan bahwa
frekuensi rata-rata pernapasan pada ayam adalah 45,3 kali dan 48 kali tiap
menit. Pada hasil ini menunjukkan bahwa frekuensi pernapasan pada ayam
pada saat dilakukan praktikum dalam kondisi normal. Tidak terdapat
perbedaan yang terlalu mencolok frekuensi pernapasan normal pada marmot
dengan kondisi standarnya yaitu 20-50 kali tiap menit (Akoso, 1996).

5
B. Sirkulasi Darah
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil Pengukuran Tekanan Darah pada Ayam Kate Emas
Tekanan Darah per Menit
Percobaan
Jantan Betina
1 300 360
2 250 350
3 240 310
Rata rata 263,3 340

2. Pembahasan
Ada dua macam tekanan dalam jantung yaitu sistol dan diastol. Sistol
adalah kontraksi salah satu ruangan jantung pada proses pengosongan ruang
jantung. Untuk menghitung frekuensi denyut jantung digunakan stetoskop
yang ditempelkan pada bagian dada sebelah kiri ayam, sehingga terdengar
suara lup dan dup yang dihitung satu denyutan.
Menurut Schmidt, 1997 standar denyut jantung ayam pada keadaan
normal tiap menit adalah 180-450 kali.
Frekuensi denyut jantung hasil percobaan adalah 263,4 dan 340 kali
tiap menit. Hal tersebut menunjukkan bahwa frekuensi denyut jantung ayam
normal. Faktor yang menyebabkan perbedaan frekuensi denyut jantung
antara lain suhu lingkungan yang cukup tinggi, dan suhu tubuh ayam yang
tinggi serta kondisi ayam yang stress.
C. Termoregulasi
1. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil Pengukuran Termoregulasi pada Ayam Kate Emas
Menit (ᵒC)
Percobaan
Jantan Betina
1 36,8 40,7
2 39,7 40,9
3 40,0 41,0
Rata rata 38,8 40,9

2. Pembahasan
Termoregulasi adalah suatu sistem pengaturan panas makhluk hidup
agar terjadi keseimbangan produksi panas dan pembangunan panas. Panas

6
dikeluarkan tubuh melalui radiasi, konduksi dan penguapan air disalurkan
napas dan kulit. Keseimbangan antara pembentukan panas menentukan
suhu.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menujukkan bahwa
frekuensi rata-rata temperatur ayam adalah 38,8 oC pada jantan dan 40,9 oC
pada betina. Pada hasil ini menunjukkan bahwa temperatur pada ayam pada
saat dilakukan praktikum dalam kondisi normal. Tidak terdapat perbedaan
yang terlalu mencolok temperatur normal pada ayam dengan kondisi
standarnya yaitu kisaran 41,9 oC seperti pendapat Williams.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Penyusunan makalah Fisiologi Ternak ini dapat disimpulkan, yaitu:
1. Frekuensi respirasi pada ayam kate emas jantan adalah 45,3 kali dan ayam
kate emas betina adalah 48 kali tiap menit.
2. Frekuensi respirasi pada ayam kate emas jantan lebih lambat daripada ayam
kate emas betina.
3. Faktor yang mempengaruhi respirasi adalah usia emosi, jenis kelamin, suhu
tubuh, ketakutan dan emosi.
4. Frekuensi denyut jantung pada ayam kate jantan adalah 263,3 kali dan pada
ayam kate betina adalah 340 kali tiap menit.
5. Frekuensi yang mempengaruhi denyut jantung adalah usia emosi, jenis
kelamin, suhu tubuh, ketakutan dan emosi.
6. Temperatur rektal pada ayam kate jantan adalah 38,8 oC dan pada ayam kate
betina adalah 40,9 oC.
7. Faktor yang mempengaruhi suhu rektal antara lain emosi, temperatur tubuh,
ketakutan, hormonal, jenis kelamin dan usia.
B. Saran
Penyusun makalah Fisiologi Ternak ini memberikan saran yang untuk
kedepannya, yaitu perlakuan kita terhadap beberapa hewan percobaan harus
hati-hati, supaya tidak membuat mereka stres, takut ataupun gugup, lebih
cermat dalam mengamati alat yang digunakan, perlunya ketelitian dalam
melakukan pengamatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ganong. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.


Sukmaningsih. 2009. Penurunan Jumlah Spermatosit Pakiten dan Spermatid
Tubulus Seminiverus Testis pada Mencit (mus musculus) yang dipaparkan
asap rokok. Jurusan Biologi, FMIPA,Universitas Udayana.
Williamson. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai