Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya
yang diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh
karena tidak sesuai dengan yang diinginkan (Keliat et.al, 2011).
Kebingungan atau konfusi pada gambaran mental dari fisik diri seseorang
(Wilkinson, 2007). Sedangkan menurut Carpenito-Moyet (2007) gangguan
citra tubuh merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
untuk mengalami gangguan dalam pencerapan citra diri seseorang.
b. Rentang Respon
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang kosnep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif
dari dirinya.
3. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
4. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikososial
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
c. Faktor Predisposisi
1. Biologis
Paxton et al (2011) mengemukakan bahwa faktor genetik berkontribusi
terhadap keadaan ketidakpuasan tubuh, faktor biologis yang paling
menonjol terkait dengan ketidakpuasan tubuh adalah ukuran tubuh (Indeks
Masa Tubuh) tetapi hal tersebut bukan merupakan faktor resiko utama,
interaksi antara ukuran tubuh dan sikap sosial yang negatif serta
diskriminasi yang terkait dengan ukuran tubuh merupakan faktor yang
berpengaruh. CDC (2007) menyebutkan sekitar 66% dari orang Amerika
kelebihan berat badan atau obesitas yang dapat menambah stres dan
kecemasan pada klien, menurunkan harga diri dan rasa percaya diri.
Study lain menyebutkan bahwa citra tubuh seseorang akan terus berubah
sepanjang proses pertumbuhan dan perkembangan, faktor yang
berhubungan dengan kesehatan yang dapat mempengaruhi citra tubuh
diantaranya adalah stroke, cedera saraf tulang belakang, amputasi,
mastektomi, luka bakar, bedah dan/atau jaringan parut prosedural dan
hilangnya bagian tubuh atau fungsi (Bolton, 2010).
2. Psikologis
Alasan teoritis yang kuat dari komponen psikologis sangat dipengaruhi oleh
keadaan depresi, rendah diri dan ketidaksempurnaan. Depresi dan rendah
diri berkontribusi terhadap pandangan negatif tentang diri termasuk tubuh
seseorang.
d. Faktor Presipitasi
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian mengancam kehidupan
2. Ketegangan peran hubugnan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana
individu mengalaminya sebagai frustasi. ada tiga jenis transisi peran :
a) Transisi peran perkembangan
b) Transisi peran situasi
c) Transisi peran sehat /sakit
Penyakit Fisik
b. Tindakan keperawatan:
1. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini,
perasaan, dan harapan terhadap citra tubuhnya saat ini
2. Diskusikan aspek positif diri
3. Motivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap,
bantu pasien menyentuh bagian tubuh tersebut
4. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
5. Ajarkan pasien untuk meningkatkan citra tubuh dengan cara sebagai
berikut:
a. Gunakan protese, kosmetik atau alat lain sesegera mungkin dan
gunakan pakaian yang baru
b. Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal
6. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara sebagai berikut
a. Susun jadwal kegiatan sehari-hari
b. Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat
dalam aktivitas keluarga dan sosial
c. Motivasi pasien untuk mengunjungi teman atau orang lain yang
berarti/mempunyai peran penting baginya
d. Berikan pujian terhadap keberhasilan pasien dalam melakukan
interaksi
VI. Sumber Pustaka
Bolton A. Michael. The Impact of Body Image on Patient Care. The Journal of
Clinical Psychiatry. (2012):12 (2)
Carpenito, L.J dan Moyet. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta :
Penebit Buku Kedokteran EGC
Keliat, B.A, Wiyono, Akemat. P.W dan Susanti, H. (2011). Manajemen Kasus
Gangguan Jiwa CMHN (Intermediate Course). Cetakan I. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Oka Tomofumi & Borkman Tomasina. Self-Help Group, Self-Help Supporters, and
Social Work : A Theoretical Discuccion with Some Case Illustrations of
Family Survivors of Suicide in Japan. Studies on Social Work Vol. 37 No. 3
(Oct 2011).pp. 168 – 183
Paxton Susan. (2011). Psychological prevention and intervention startegis for body
dissatisfaction and disorder eating. Australia Psychological Society
Pimento et al. (2009). Relationship Between Body Image Disturbence and Incidence
of Depresion ; the SUN Prosfektif Kohort. Journal Public Helath
Stuart, Gail W. (2009). Principles & Practice of Psychiatric Nursing ed.8. Philadelphia:
Elsevier Mosby
Townsend, M.C (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri rencana Asuhan &
Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penebit Buku Kedokteran EGC
Wilkinson, J.M. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Edisi 7. Jakarta: Penebit Buku Kedokteran EGC