Anda di halaman 1dari 48

TUGAS KELOMPOK ELEMEN MESIN II

RANTAI ROLL PADA SEPEDA MOTOR


GRAND ASTREA TAHUN 1997

Disusun oleh :
Himawan Wiji Saputra (20160130183)
Mustaq Firi Shadiqkin (20160130191)
Gayuh Megananda Wicaksono (20160130196)
Cahyo Mercury Alpha (20160130200)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian tentang Rantai Sepeda Motor Grand Astrea 100cc. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Sudarisman selaku Dosen mata kuliah Elemen
Pemindah Daya di UMY

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagian-bagian elemen dari suatu sistem
pemindah daya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Yogyakarta, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii


BAB 1 ..................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4. Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 4
1.5. Metode Yang Digunakan .......................................................................... 5
1.6. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 5
BAB 2 ..................................................................................................................... 6
PRINSIP DASAR DAN APLIKASI ...................................................................... 6
2.1. Dasar Teori Penelitian .............................................................................. 6
2.1. Mesin Penggerak Sepeda Motor Supra X 125cc ...................................... 8
2.2 Pemakaian Rantai Sebagai Elemen Pemindah Daya Pada Sepeda Motor
Grand Astrea 100cc ........................................................................................... 13
2.3 Rumus Perhitungan Rantai Sebagai Elemen Pemindah Daya ................ 14
BAB 3 ................................................................................................................... 19
METODOLOGI .................................................................................................... 19
3.1 Peralatan dan Bahan Yang Digunakan Dalam Pengambilan Data ......... 20
3.2 Alur Pengambilan Data .......................................................................... 21
3.3 Hasil Pengamatan Dan Fungsi Dari Masing-Masing Elemen ................ 22
BAB 4 ................................................................................................................... 27
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ........................................................... 27
4.1 Analisa Dan Perhitungan ........................................................................ 27
BAB 5 ................................................................................................................... 32
PENUTUP ............................................................................................................. 32
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 32
5.2 Saran ....................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35
LAMPIRAN .......................................................................................................... 36
DrawingShop Chain Section And Assembly .................................................... 36
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia. Dalam bidang otomotif selalu mengalami pembaharuan terus-menerus
untuk membantu memenuhi kebutuhan manusia.

Dalam pembaharuan di bidang otomotif meliputi dari pembaharuan dari segi


mesin, efisiensi, model, dan sebagainya. Pada setiap pembaharuan meski ada suatu
elemen yang diperbaiki ataupun ditambahkan agar dapat meningkatkan daya dari
hasil produk nanti agar dapat menarik banyak pelanggan di pasaran.

Contoh komponen yang paling banyak digunakandan paling sering kita


jumpai adalah bagian rantai,rantai yang berguna sebagai contoh elemen pemindah
daya dari poros sproketmesin ke bagian poros sproket ban belakang, yang nantinya
dapat menggerakkan kendaraan.

Dalam penelitian ini kami mengambil obyek rantai dari kendaraan bermotor
bermerk Honda jenis motor bebek bernama Grand Astrea 100cc. Dimana kami
mengambil jenis motor tersebut untk menjadi obyek mendasar penelitian kami
dikarenakan salah satu dari kelompok kami memiliki sepeda motor tersebut, dan
sepeda berlogo sayap tersebutmerupakan salah satu produsen sepeda motor yang
laris penjualannya di Indonesia dan selalu ada pembaharuan di setiap tahunnya dari
produsen berlogo sayap tersebut.
Kami memilih mengidentifikasi bagian rantai dikarenakan bagian ini
merupakan salah satu bagian pemindah daya yang fital atau berperan penting dalam
sistem otomotif.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini kami memiliki beberapa rumusan masalah diantaranya:

a. Jenis nomer rantai berapa yang digunakan sepeda motor “Grand Astrea
100cc” menurut data yang di dapat dari tabel “Sularso dan Suga”?
b. Berapa besar faktor koreksi daya yang di ijinkan pada rantai yang digunakan
di sepeda motor “Grand Astrea 100cc” dengan data perhitungan yang di dapat
dari tabel “Sularso dan Suga”?

1.3. Batasan Masalah


Dalam laporan pengamatan dan analisis data ini kami membatasi masalah
kami hanya untuk membahas komponen dari bagian rantai dan gigi sproket yang
digunakan pada sepeda “Grand Astrea 100cc”.

Beberapa keterangan data yang diasumsikan diantaranya adalah :


No Data Lambang Nilai Satuan
1 Kecepatan motor V 70 Km/jam
2 Daya Maksimum Pmax 11 Kw
(menurut data dari pabrik ) (KiloWhat)
1.4. Tujuan dan Manfaat
Pada penulisan laporan ini kami memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
a. Untuk mengetahui bagian komponen-komponen dari rantai roll motor
Grand Astrea 100cc.
b. Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing komponen pada rantai
sepeda motor Grand Astrea 100cc.
c. Untuk mengetahui ukuran-ukuran dari komponen elemen penyusun
rantai roll sepeda motor tersebut.
d. Untuk mengetahui jenis nomer rantai yang digunakan pada sepeda
motor Grand Astrea 100cc.
e. Untuk mengetahui besar nilai koreksi daya yang digunakan pada sepeda
motor Grand Astrea 100cc.

Pada penulisan laporan ini kami memiliki beberapa manfaat, diantaranya:


a. Dapat mengetahui bagian-bagian penyusun rantai sebagai elemen
pemindah daya pada kendaraan sepeda motor “Grand Astrea 100cc”.
b. Dapat mengetahui funsi dari masing-masing bagian dari rantai sebgai
elemen pemindah daya pada kendaraan sepeda motor “Grand Astrea
100cc”.
c. Dapat mengetahui ukuran-ukuran dari berbagai komponen penyusun
rantai sebagai elemen pemindah daya pada kendaraan sepeda motor
“Grand Astrea 100cc”.
d. Dapat mengetahui jenis nomer rantai yang digunakan pada kendaraan
sepeda motor “Grand Astrea 100cc”
e. Dapat mengetahui besar nilai koreksi daya yang digunakan pada sepeda
motor Grand Astrea 100cc.
1.5. Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini menggunakan 2 jenis
metode yaitu
a. Metode Study Pengamatan
Kami mengumpulkan data informasi ukuran bagian-bagian dari elemen
pemindah daya penyusun rantai roll kendaraan sepeda motor “Grand Astrea
100cc”.
b. Metode Study Pustaka
Kami mencari data sesuai hasil pengamatan untuk dicocokan dengan
materi-materi yang berkaitan dengan ranti rol sebagai elemen pemindah
daya, kami mencari data yang bersumber dari internet, buku, jurnal dan juga
materi dari bapak Sudarisman.

1.6. Waktu dan Tempat Penelitian


Kegiatan penelitan, pengamatan, dan pengambilan yang kami lakukan
bertempat di kos anggota kami yang beralamat di Mranggen, Rt 03/Rw 05,
Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 27 Desember 2018
BAB 2
PRINSIP DASAR DAN APLIKASI

2.1. Dasar Teori Penelitian


Rantai adalah alat yang cukup efisien yang digunakan untuk mentransfer daya
Antara poros yang pararel. Ukuran rantai sangat bervariasi, sehingga dapat
digunakan untuk mentransfer daya yang ukuranya besar atau kecil. Rantai juga
dapat digunakan untuk mengerakkan dua buah sprocket yang memiliki jarak yang
cukup jauh. Rantai juga dapat digunakan untuk menurunkan kecepatan yang relatif
sangat besar. Rantai motor yang berfungsi sebagai pemindah daya dari putaran gear
box ke roda, mempunyai peranan penting pada kendaraan. Dalam pembedaan jenis
jenis rantai motor biasanya rantai motor dibedakan berdasarkan kode yang tertera
pada rantai motor. Kode mengandung arti baik untuk kekuatan ataupun ukuran.
Rantai memiliki beberapa bagian diantaranya adalah bushing, roller, roller link
plate, pin link plate, dan pin.

Gambar 2.1 Rantai


Rol
Ada beberapa jenis rantai yang biasa diaplikasikan pada motor, baik jenis bebek
ataupun sport. Pada umumnya rantai roda yang terpasang di kendaraan yang berlalu
lalang di Indonesia saat ini adalah type 415, 420, 428, 428H dan 520. Untuk rantai
dibawah 428 biasanya digunakan untuk jenis motor bebek, sedangkan 428 dan 520
diaplikasikan untuk motor jenis sport. Khusus untuk Grand Astrea 100cc, dari
pabriknya mengaplikasikan rantai jenis 420SB. Selain kode angka adapun jenis lain
yaitu menggunakan kode rantai huruf. Seperti, kode rantai 420SB-120, 428H-116,
dan 520V-106. Huruf SB berarti solid bushing. Solid bushing berarti bushing yang
dibuat seperti pipa. Jenis bushing yang biasa seperti plat ditekuk jadi seperti pipa.
Huruf H artinya high tension yang membedakan bahan di pelat bagian dalam.

Rantai dengan kode H berarti pelat dalamnya lebih tebal. Rantai berkode H
punya daya tahan minimum tarikan beban 2,1 ton. Sedangkan rantai yang tanpa
menggunakan kode H mempunyai daya Tarik minimum 1,7 ton. Selanjutnya arti
dari huruf V yaitu sepesial V mempunyai arti bahwa rantai tersebut memiliki sil
penahan gemuk di dinding luar bushing. Bushing dengan kode V termasuk kategori
solid bushing.

Selanjutnya kode angka 415 , 420, 428 menyatakan ukuran sambungan rantai,
dank ode angka 100, 104, 106, 108, 112 menyatakan panjang atau banyaknya
sambungan pada rantai
2.1. Mesin Penggerak Sepeda Motor Supra X 125cc

Mesin 4 tak ( four stroke )


Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan
sebuah tenaga memerlukan 4 proses langkah naik-turun piston, dua kali
rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft).

 4 proses tersebut terbagi dalam siklus:

1. Langkah Hisap

Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam


silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah
bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran.

Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati
Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder.
3. Kruk As berputar 180 derajat.
4. Noken As berputar 90 derajat.
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk
ke silinder.
2. Langkah Kompresi

Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang
bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel.
Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan
temperature sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa.
Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.

Prosesnya sebagai berikut :


1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA.
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup.
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran
(combustion chamber).
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api
dan memulai proses pembakaran.
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat).
6. Noken as mencapai 180 derajat.
3. Langkah Tenaga

Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi.


Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan
yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan
tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder
bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk
as.
Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang
bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight ada kruk as
membantu piston melakukan siklus berikutnya.

Prosesnya sebagai berikut :

1. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar


2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah
usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi
rotasi kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat
4. Langkah Buang

Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi


kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa
pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus
dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa
pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi
potensial tenaga yang dihasilkan.

Prosesnya adalah :

1. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal


untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA.
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh.
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port
exhaust menuju knalpot.
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat).
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat).
FINISHING PENTING — OVERLAPING
Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada
dalam possisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya
hambatan dari kinerja mekanis klep dan inersia udara di dalam manifold, maka
sangat diperlukan untuk mulai membuka klep masuk sebelum piston mencapai
TMA di akhir langkah buang untuk mempersiapkan langkah hisap.
Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa pembakaran, klep buang
tetap terbuka hingga setelah TMA. Derajat overlaping sangat tergantung dari desain
mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.

 manfaat dari proses overlaping :

1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa


pembakaran.
2. Pendinginan suhu di ruang bakar.
3. Membantu exhasut scavanging (pelepasan gas buang).
4. memaksimalkan proses pemasukkan bahan-bakar
2.2 Pemakaian Rantai Sebagai Elemen Pemindah Daya Pada Sepeda
Motor Grand Astrea 100cc

Rantai digunakan untuk mentransmisikan daya diman jarak kedua poros


besar dan dikehendaki tidak terjadi slip. Dibandingakan dengan transmisi roda gigi,
rantai jauh lebih murah akan tetapi berisik serta kapasitas daya dan kecepatannya
lebih kecil.

Gambar 2.2. Elemen Rantai Rol

Rantai sebagaian digunakan untuk mengirimkan gerakan dan gaya dari satu
poros ke poros yang lain, seperti ketika jarak pusat antara poros pendek seperti pada
sepeda, sepeda motor, mesin pertanian , konveyor, dan lain-lain dan juga rantai
mungkin dapat digunakan untuk jarak pusat yang panjang (sampai 8 meter).

 Istilah yang sering digunakan dalam rantai


Pitch of chain adalah jarak antara pusat engsel link dan pusat engsel yang
sesuai dari link yang berdekatan.
Pitch circle diamrter of chain spocket adalah pusat lingkaran pada engsel A,
B, C, dan D dimana ditarik lingkaran melalui pusat-pusat tersebut dengan pusat
poros sebagai pusat lingkaran, disebut pitch lingkaran atau diameter (D) spocket.
2.3 Rumus Perhitungan Rantai Sebagai Elemen Pemindah Daya

Gambar 2.3. Bagian Elemen Rantai

 Elemennya : Plat penghubung, pena, bus dan rol


 Material : Rantai dari baja karbon atau baja khrom dengan
perkerasan permukaan
 Sproket : Sproket kecil dari baja karbon, dan sproket besar
dari besi atau baja cor

 Ketentuan:
• Sudut kontak pada sproket kecil, 1  120o
• Jumlah gigi sproket kecil, z1  13
• Jumlah gigi sproket besar, z2 £ 114
• Kecepatan £ 10 (m/s), karena berat spesifiknya yang besar

 Untuk mengurangi tingkat kebisingan:


• Dipakai jarak bagi atau pitch, p, yang kecil
• Jumlah gigi sproket yang banyak  gaya pukulan pada dasar
gigi sproket dapat diperkecil  pemindahan daya yang besar
harus dipakai rantai ganda atau paralel
Gambar 2.4. Diagram pemilihan nomor rantai rol
Gambar 2.5. Tabel nomor rantai rol (Sularso dan Suga, 1979)

 Ukuran-ukuran utama sproket

• Diameter lingkaran jarak bagi sproket kecil dan besar

z1  p z2  p z2
dp  2.1
dan Dp    d p  z (mm)
(mm)
 1

z = jumlah gigi, dan p = jarak bagi (mm)

• Diameter lingkaran luar atau kepala sproket besar dan kecil


180o
d k  p (0,6  cot ) (mm)
z1
2.2
180o
Dk  p (0,6  cot ) (mm)
z2

• Diameter bus untuk poros pada sproket kecil dan besar .

180o
d B  p (cot  1)  0,76 (mm)
z1
2.3
180o
DB  p (cot  1)  0,76 (mm)
z2
Perkiraan jumlah gigi yang diperlukan
2
z  z2 l p  ( z  z2 ) 
zo  1  2 o   1  2.4
2 p lo  6,28 
z1 dan z2 = jumlah gigi sproket kecil dan sproket besar
lo (mm) = perkiraan jarak anatar kedua sumbu
p (mm) = pitch atau tusukan

• Jumlah gigi sebenarnya, z, dipilih bilangan bulat genap yang


terdekat. Jarak sebenarnya antar kedua poros dalam

1  z1  z2  z1  z2   z1  z2  2  ( z1  z2 ) 2 
2 2

lp   z  z    z  2.5



4 2  2   2  9,86 
 
z = jumlah gigi pada sepanjang rantai

• Besar torsi maksimum yang dapat ditransmisikan


Ta1 = Fa g dp/2 (N.mm) 2.6
Fa = beban maksimum yang diijinkan
g = percepatan gravitasi bumi = 9,81 (m/s2)

• Besar daya yang dapat ditransmisikan


Ta1  ns1 Ta2  ns 2
Pd   (kW) 2.7
(30 / π) 10 6
(30 / π) 106
BAB 3
METODOLOGI

Pada Tugas Elemen Mesin Pemindah Daya kelompok kami memilih Rantai
motor Grand Astrea 100cc tahun 1997 dengan Type Rantai 420 SB-104 (Rantai
Rol) sebagai Obyek Pengamatan. Rantai berfungsi untuk mentransmisikan daya
dari satu poros ke poros lain yang jaraknya tidak terlalu jauh, lebih dekat dari jarak
pada pemakaian sabuk, dan mereduksi atau menaikkan putaran tanpa slip. Seperti
yang telah dipelajari pada materi Rantai Rol di mata kuliah Elemen Mesin
Pemindah Daya bahwa dapat diketahui elemennya adalah :

Gambar 3.1. Bagian-bagian rantai rol


3.1 Peralatan dan Bahan Yang Digunakan Dalam Pengambilan Data
Peralatan Yang Digunakan
N
Nama Jumlah Fugsi
o
Pensil dan Untuk mencatat hasil pengamatan
1 1
BallPaint obyek
Untuk menuliskan hasil
2 Kertas Secukupnya
pengamatan
Untuk mengukur panjang jarak
3 Mistar 1
poros sproket
Untuk mengukur komponen-
4 Jangka sorong 1
komponen bagian rantai roll
Untuk menerangi obyek
5 Senter 1
pengukuran
6 Smartphone 2 Untuk mengfoto obyek pengukuran
Untuk mendesain obyek
7 Lapotop 1
pengamatan dengan Inventor

Bahan Yang Digunakan


No Nama Jumlah
Sepeda Motor Grand Astrea 100cc
1 1
tahun 1997
3.2 Alur Pengambilan Data

Mulai
Penyiapan Alat
dan Bahan

Pengambilan
Data Komponen
Pada Rantai

Perhitunga
n

Revisi
Penyusunan
Lapora
Bentuk Kasar
Laporan
n

Konsultasi

Penarikan
Kesimpula
n

Selesai
3.3 Hasil Pengamatan Dan Fungsi Dari Masing-Masing Elemen

Berikut data Obyek (rantai rol) yang telah kami amati, nama komponen
serta ukuran dari masing-masing komponen sbb:
Nama
No Ukuran Gambar
Komponen

Ppin = 155mm

1 Pin/pena

Dpin = 4,2 mm
Prol = 7 mm

2 Rol

Drol = 6,5 mm

Pitch Sproket
3 Pitch = 13 mm
(jarak bagi)
Tplat = 1,8
mm

Plat
4 Lplat = 10,4
Penyambung
mm

Pplat = 22,8
mm
Jumlah gigi
5 “z1” sproket Z1 = 14
kecil

Jumlah gigi
6 “z2” sproket Z2 = 36
besar

Ukuran Utama
7 Ds (Sproket Ds = 155mm
Besar)
Jarak Poros
8 Sproket (besar- Lo = 420 mm
kecil)
9 Kecepatan V= 70 km/jam
Daya
11 11 kW
Maksimum

 Berikut Fungsi Elemen-Elemen yang kami amati :


1. Plat penghubung berfungsi untuk menghubungkan antara pin (pena)
yang satu dengan pin yang lainnya dan juga agar dapat menjaga .
2. Pena (pin) berfungsi untuk menghubungkan antar plat penghubung dan
juga sebagai tumpuan pada rantai agar tidak mudah putus.
3. Bus berfungsi untuk melindungi pin (pena) dan juga sebagai
penghubung antar plat dengan pin lainnya.
4. Rol berfungsi agar saat rantai memukul sproket agar bisa memutar rantai
dimana tidak terjadi gesekan yang terlalu besar.
5. Sproket besar berfungsi sebagai rotor yang digerakkan untuk
menggerakkan roda melalui rantai rol.
6. Sproket kecil berfungsi sebagai rotor penggerak ke sproket besar.
BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Dan Perhitungan

 Permasalahan
Pengamatan dengan menggunakan objek sebuah sepeda montor
“Grand Astrea 100cc” yang mengambil objek sebuah rantai sebagai
komponen pemindah daya. Dengan data-data sebagai berikut :
Ukuran Yang Didapat Dari Pengamatan
No Keterangan Nilai / Ukuran / Jumlah
# Jenis Rantai 420 SB-98
1 Jarak sumbu poros roda 1,242 mm
70
Depan = 17 inch = 38 p
2 Ukuran Ban 90
80
Belakang = 17 inch = 44 p
90
3 Daya Maksimum 11 KW
1,03 kg fm =
 =1,03 kg fm x gravitasi
4 Torsi Maksimum
 =1.03 kg fm x 9,81 m/s2
 = 10,1043 Nm
5 Kecepatan Motor 90 km/jam
Kecil 14 buah
6 Jumlah Gigi Sproket
Besar 36 buah
7 Jarak Pitch 12,7 mm
Kecil 56,50 mm
8 Diameter Sproket
Besar 155 mm
 Dengan data yang akan dianalisa adalah :
a. Mencari nilai kecepatan rotasi sprocket yang digunakan pada
sepeda motor “Grand Astrea 100cc” ?
b. Menentukan jenis nomor rantai yang digunakan pada sepeda
motor “Grand Astrea 100cc” ?
( menurut table no. rantai “Sularso dan Suga )
c. Mencari nilai koreksi daya rantai yang digunakan pada sepeda
motor “Grand Astrea 100cc” ?

 Analisa Pemecahan Masalah

Data Yang Didapat Dari Pengamatan


Jenis Keterangan Ukuran / Nilai / Jumlah Satuan
D 22,7
Plat
L 10,4 Mm
Penyambung
T 1,8
Droll 7
Roll Rantai Mm
Proll 6,5
Kecepatan Ν 70 Km/jam
Depan Z1 14 Buah
Banyak Gigi
Belakang Z2 35 Buah
Diameter Kecil ds 56,50
Mm
Sproket Besar Ds 155
Jarak Bagi Pitch 12,7 Mm
Ukuran Ban Dpelek ban 17inch = 43,18cm Cm
Daya
P 11 kW kW
Maksimal
 Pemecahan Masalah
a. Mencari kecepatan rotasi sprocket
 Z1 x ns1 = Z2 x ns2
𝑍₁ 𝑛𝑠₂
 =
𝑍₂ ns₁

a.1) Mencari Diameter Roda


Droda = tebal ban + Diameter Pelek
= ( 10 + 43,18 ) cm
= 53,18 cm => 531,8 mm

a.2) Mencari keliling Roda


k= πxD
= π x 531,8 mm = 1670,6989 mm

a.3) Mencari kecepatan rotasi ban


ns2 = yang digerakan
km v
v = 70 jam → Vrpm = keliling
70 x 106 mm
( )
60 menit
Vrpm = 1670,6989 mm = 698,310 rpm

a.4) Mencari kecepatan rotasi penggerak


𝑍₁ 𝑛𝑠₂
ns1 = 𝑍₂ = 𝑛𝑠₁
14 698,310
= = = 1795,654 rpm
36 ns1
b. Menentukan jenis nomer rantai menurut table Sularso dan Suga.
b.1 Mencari jarak pitch untuk table.
Diketahui jenis rantai : 420 SB-98. Dengan angka 4 didepan
menunjukkan batas kekuatan Tarik.
Dimana : 4 = 4/8 = untuk mencari pitch
= 4/8 = 25,4 → Ketetapan
P = 12,7 mm.
Maka menurut table sularso dan suga termasuk nomer 40
Dengan keterangan .
 𝑓𝑎 = Beban maksimal = 300 kg.
 Pitch = Jarak bagi = 12,7 mm.
 Komponen roll :
D roll = R = 7,94 mm.
L roll = 𝑤 = 7,95 mm.
 Komponen Plat :
T = 1,5 mm.
H = 12,0 mm.
h = 10,4 mm.
 Komponen Pena :
D pin = 3,97 mm.
c. Menghitung nilai koreksi daya rantai.
c.1. Mencari nilai diameter sprocket kecil. = dipilih sproet kecil karena
sebagai penggerak.

𝑍₁𝑥 𝑝𝑖𝑡𝑐ℎ 14 𝑥 12,7


= 𝑑𝑝₁ = = = 56,595 𝑚𝑚.
𝜋 𝜋

c.2. Menghitung torsi yang diterima.


𝑑𝑝₁
𝑇𝑑 = 𝑓𝑎 . 𝑔 . ( )
2
56,595
= 300 . 9,81 . ( )
2

= 83194,65 Nm.

c.3. Menentukan daya rencana.


𝑇𝑑 . 𝜋 . 𝑛𝑠₁
𝑃𝑑 = 30𝑥106
83194,65 . 𝜋 . 1795,654
= 30𝑥106

= 15,643 kw.

c.4. Mencari besar factor koreksi dengan diketahui daya maksimal adalah
𝑃𝑑
= 11 kw maka, 𝑓𝑐 = 𝑃𝑚𝑎𝑥
15,643
=( )
11
= 1,422
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari hasil analisa dan pengamatan yang telah dilakukan
bahwa sebagai obyek pengamatan yakni Sproket Sepeda Motor Grand Astrea 100cc
tahun 1997 dengan Type Rantai 420 SB-98 (Rantai Rol) berfungsi untuk
mentransmisikan daya dari satu poros ke poros lain yang jaraknya tidak terlalu jauh
atau, lebih dekat dari jarak pada pemakaian sabuk, dan mereduksi atau menaikkan
putaran tanpa slip, yang telah diperoleh pada materi kuliah Elemen Mesin
Pemindah Daya. Dari data pengamatan yang telah dihitung dan dianalisa dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Jika sepeda motor “Grand Astrea 100cc”sebagai asumsi mempunyai


kecepatan 70 Km/jam dapat diperoleh ns1 sebesar 1795,654 rpm sebagai
penggerak, sedangkan kecepatan roda yang digerakkan (roda belakang)
yakni ns2 sebesar 698,310 rpm
2. Pada penentuan jenis nomor rantai dapat didapatkan pada tabel “sularso dan
suga”. Namun pada obyek pengamatan kami yakni sproket Sepeda Motor
Grand Astrea 100cc tahun 1997 dengan Type Rantai 420 SB-98. Pada type
rantai tersebut bisa diketahui bahwa jarak bagi (pitch) adalah 4/8 inchi yakni
sama dengan 12,7 mm dan jumlah rantai adalah 104. Jika dilihat pada tabel
“sularso dan suga” jenis nomor rantai yang memiliki pitch = 12,7 mm,
ditentukan bahwa nomor rantai yang dipakai adalah 40.
3. Pada nomor rantai yang telah dimiliki yakni 40 maka diperoleh beberapa
parameter yakni pitch = 12,7 mm, dan beban maksimum (fa) = 300 kg,
setelah dihitung dengan persamaan pada perhitungan (C.1., C.2., dan C.3.)
maka didapatkan nilai faktor koreksi (fc) sebesar 1,422.
5.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya
penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya sumber tersebut dapat
di pertanggung jawabkan.
Perlunya penambahan peralatan dalam proses pengamatan sehingga pada
saat pengambilan data tidak mengalami hambatan dan data dapat diambil
dengan tepat dalam artian tidak memerlukan waktu lama.
Untuk mengoptimalkan efisiensi dalam artian kualitas dan keawetan daya
pakai rantai tersebut penulis menyarankan agar desain rantai motor pada motor
jenis bebek di ganti dengan menggunakan rantai jenis v-belt yang mana rantai
jenis ini sudah diterapkan di motor jenis motor ber cc besar.
Untuk masalah tenaga tarikan motor penulis jugan menyarankan agar motor
di modifikasi agar tenaga yang di keluarkan motor dapat lebih besar dibanding
tenaga motor pada saat ini
DAFTAR PUSTAKA

http://spesifikasi-harga-motor.blogspot.co.id/2014/02/harga-spesifikasi-supra-
x-125r.html?m=1 diakses 21 Desember 2016, pada jam 20.14

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Honda_Supra-X diakses 21 Desember 2016


jam 20.57

http://5pendawaracing.blogspot.co.id/2013/12/perhitungan-batas-aman-
perbandingan.html?m=1 diakss pada 22 Desember 2016 jam 19.38

Sularso, IR. MSME. 2004. Dasar Perencanan dan Pemilihan elemen Mesin.
PT. Pranya Paramita. Jakarta.
LAMPIRAN

DrawingShop Chain Section And Assembly

Anda mungkin juga menyukai