Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENGKAJIAN

RESUMEKEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Sumarni Ruangan : 3A

NIM : 018.02.0866 No. Register :

Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2019 Jam : 10.15 wita

IDENTITAS KLIEN

Nama An. “A”


Jenis Kelamin Laki laki
Tempat Tgl. Lahir
Umur
Anak Ke Pertama
Nama Ayah Tn “R”
Nama Ibu Ny ”I”
Pendidikan Ayah SD
Pendidikan Ibu SD
Agama Islam
Suku/Bangsa Sasak/ Indonesia
Alamat Timbrah, pagesangan barat
Tgl MRS 21 Mei 2019
Diagnosa Medis epilepsi
Sumber Informasi Orang tua dan rekam medik
RIWAYAT KEPERAWATAN
No PENGKAJIAN DATA PASIEN

1 Keluhan Utama Nyeri pada kaki kanan

2 Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan 2 minggu yang lalu pasien tiba-
tiba pingsan disekolah dan kaki kiri susah
digerakan, keram setalah berjalan. Pasien MRS
(IGD) pada hari senin tanggal 20 mei 2019 jam
pkl. 21. 15 wita dengan keluhan kejang, nyeri pada
kaki kanan, susah untuk berjalan dan dipindahkan
ke irna 3A pada pkl. 24.10 wita. Saat dilakukan
pengkajian pada hari rabu ibu dan pasien
mengatakan bahwa pasien tidak kejang dan tidak
demam lagi tetapi kaki kanan pasien masih nyeri,
pasien meringis, tampak sulit berjalaan dan
tampak di bantu saat kekamar mandi. (P=nyeri
karena otot tegang, Q=nyeri seperti ditusuk-tusuk, R=
nyeri terasa pada area kaki kanan, S= skala nyeri 5, T=
nyeri hilang timbul, terasa paling lama 5 menit, nyeri
hberkurang saat minum obat dan istirahat.
3 Riwayat Prenatal

4 Riwayat Natal

5 Riwayat Postnatal

6 Riwayat Penyakit dahulu Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai


kesehatan keluarga riwayat penyakit keluarga menurun maupun
menular.

7 Riwayat imunisasi
8 Hasil pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : sedang
Tanda Vital : N= 98x/m, RR= 24x/m, S= 36,5
C.
b. kulit
Warna kulit sawo matang, tidak ada bekas luka
maupun benjolan pada kulit, elastisitas kulit
baik.
c. Kepala
Kepala tampak simetris, tidak ada luka/
benjolan, rambut berwarna hitam, halus, lurus
d. Mata
tampak simetris kiri dan kanan, konjungtifa
tidak anemis, warna sclera tidak kuning, pupil
menunjukkan refleksi terhadap cahaya.
e. Hidung
Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
f. Mulut
Bibir normal, tidak ada lender, mukosa bibir
lembab.
g. Telinga
tidak ada kelainan dan terlihat bersih
h. Thorax
Bentuk simetris, tidak terdapat tarikan
intercostal, tidak ada suara wheezing dan
ronchi, frekuensi bunyi jantung 86x/menit.
i. Abdomen: tidak ada pembesaran pada
abdomen, nyeri tekan (-), luka (-), bentuk
simetris
j. Umbilikus
tidak terkaji
k. Genitalia
tidak terkaji
l. Anus
Tidak terkaji
m. Ekstremitas
ekstremitas atas normal, reflek gerak baik,
terpasang infus pada ekstremitas atas sebelah
kanan, ekstermitas bawah kaki kanan nyeri dan
tampak berjalan tidak normal.

8 Hasil pemeriksaan penunjang Pemeriksaan lab

10 STATUS NUTRISI Pasien makan 3x sehari sesuai yang dibawakan


oleh tim gizi, ¼ makanan dihabiskan. Minum air
3-5 kali sehari
11 STATUS CAIRAN Input :
Minum air 3-5 kali sehari

output:
BAK 2-3 kali sehari

12 TERAPI Kaen 3B 20 tpm


Diazepam 10 mg
Phenitoin 2 x 50 mg (oral)
13 DATA TAMBAHAN
ANALISA DATA

NO Symptom Etiologi Problem


1. DS: Faktor predisposisi Nyeri akut
- keluarga dan pasien
mengatakan kaki kanan
passien nyeri Rangsangan mekanik dan
- keluarga dan pasien biokimia
mengatakan nyeri pada kaki (Gangguan keseimbangan
kanan cairan dan elektrolit )
- (P=nyeri karena otot tegang,
Q=nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R= nyeri terasa pada area kaki Perubahan konsentrasi ion di
kanan, S= skala nyeri 5, T= ruang ekstraseluler
nyeri hilang timbul, terasa
paling lama 5 menit, nyeri
hberkurang saat minum obat Ketidakseimbangan potensial
dan istirahat membrane ATP
DO:
- Pasien tampak meringis
- k/u baik Difusi Na+ dan K+
- kejang (-)
- TTV: N= 98x/m, RR=24 x/m,
S= 36,7 C. Kejang

Respon fisik pasca kejang


(kekakuan otot)

Nyeri akut

2. DS: Faktor predisposisi Gangguan mobilitas fisik


- keluarga pasien mengatakan
kaki kanan tiba-tiba tidak bisa
digerakan 1 minggu yang lalu Rangsangan mekanik dan
- keluarga mengatakan tiba-tiba biokimia
pasien berjalan tidak (Gangguan keseimbangan
normal/sulit berjalan cairan dan elektrolit )
- keluarga mengatakan jika
berjalan kaki pasien terasa
keram Perubahan konsentrasi ion di
- keluarga mengatakan jika ruang ekstraseluler
kekamar mandi pasien harus
dibantu atau keluarga harus
menopang pasien Ketidakseimbangan potensial
- membrane ATP
DO:
- pasien tampak dibantu ketika
kekamar mandi Difusi Na+ dan K+
- tampak kaki dipijat oleh
ibunya
- cara berjalan kaki kanan Kejang
tidaak normal seperti
biasa/sulit berjalan Respon fisik pasca kejang
- k/u baik (kekakuan otot)
- TTV: N=98x/m, RR= 24x/m,
S= 36,3 C.
Nyeri akut (kaki kanan susah
berjalan)

Gangguan mobilitas fisik

3. DS: - Faktor predisposisi Ansietas


- Keluarga pasien mengatakan
cemas dengan penyakit
anaknya dan keadaan anaknya Rangsangan mekanik dan
- Keluarga pasien sering biokimia
bertanya tentang penyakit (Gangguan keseimbangan
anaknya dan cara cairan dan elektrolit )
penangannannya
- Ibu mengatakan sangat
khawatir melihat anaknya Perubahan konsentrasi ion di
secara tiba-tiba susah untuk ruang ekstraseluler
berjalan normal seperti biasa
DO:
- Keluarga tampak sering Ketidakseimbangan potensial
bertanya membrane ATP
- Keluarga tampak cemas dan
gelisah saat menceritakan
kejadian yang menimpa Difusi Na+ dan K+
anaknya

Kejang

Pengobatan perawatan
kondisi

Informasi: Pengobatan
perawatan, kondisi

Kurang pengetahuan

cemas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan kekakuan otot (respon fisik paska kejang)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungn dengan penurunnan kendali dan masa otot, dan
nyeri pada kaki kanan
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA RENCANA TINDAKAN EVALUASI
KEPERAWATAN HASIL
Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri S:
Nyeri akut
berhubungan dengan keperawatan selama 1x6 - Kaji tingkat nyeri, - Mengkaji tingkat - pasien dan keluarga
kekakuan otot jam, diharapkan nyeri akut lokasi karakteristik, nyeri, lokasi mengerti tentang apa
(respon fisik paska
kejang) teratasi/berkurang dengan durasi , frekuensi, karakteristik, durasi yang telah dijelaskan
kriteria hasil: faktor presipitasi , frekuensi, faktor - pasien mengatakan nyeri
- Mampu mengontrol - Observasi reaksi non presipitasi berkurang (P=nyeri
nyeri, tahu tentang verbal dari ketidak - Mengobservasi karena otot tegang,
penyebab nyeri dan nyamanan reaksi non verbal Q=nyeri seperti ditusuk-

mampu mengontrol nyeri - Gunakan komunikasi dari ketidak tusuk, R= nyeri terasa pada
area kaki kanan, S= skala
dengan menggunakan terapeutik untuk nyamanan
nyeri 3, T= nyeri hilang
tehnik non farmakologi mengetahui engalaman - Menggunakan
timbul, terasa paling lama
- Melaporkan bahwa nyeri nyeri pasien komunikasi
5 menit, nyeri hberkurang
berkurang secara verbal - Kontrol lingkungan terapeutik untuk
saat minum obat dan
- Mampu mengenali nyeri, yang dapat mengetahui istirahat
skala, intensitas dan mempengaruhi nyeri pengalaman nyeri O:
tanda gejala nyeri - Obs ttv dan keadaan pasien - pasien tampak masih
- Menyatakan rasa umum paasien - Mengontrol meringis
nyaman setelah nyeri Kolaborasi lingkungan yang - tampak kaki dipijat
berkurang - Kolaborasi dalam dapat oleh ibunya
pemberian analgesic mempengaruhi nyeri - k/u baik
untuk mengurangi - Mengobservasi ttv - TTV: N= 86x/m, RR=
nyeri dan keadaan umum 23x/m, S= 36, 4 C.
Edukasi paasien A: Masalah teratasi
- Anjurkan melakukan sebagian
tehnik relaksasi napas Kolaborasi P: lanjutkan intervensi
dalam - Mengkolaborasi - Kaji tingkat nyeri
- Anjurkan keluarga dalam pemberian - Obs reaksi verbal
melakukan massase analgesic dan non verbal
dan kompres dingin Edukasi - Obs ttv
dan hangat - Menganjurkan untuk - Kolaborasi
melakukan tehnik pemberian analgesic
relaksasi napas
dalam
- Menganjurkan
keluarga melakukan
messase dan
kompres hangat

Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri S:


keperawatan 1x6 jam 1. Kaji kemampuan 1. Mengkaji - Keluarga dan pasien
diharapkan gangguan pasien dalam kemampuan pasien mengatakan mengerti
mobilitas fisik dapat mobilisasi dalam mobilisasi dengan penjelasan terkait
berkurang/teratasi dengan 2. Latih pasien dalam 2. Melatih pasien kondisi anaknya saat ini
kriteria hasil: pemenuhan kebutuhan dalam pemenuhan - Pasien mengatakan akan
- Klien meningkat dalam ADLs secara mandiri kebutuhan ADLs berupaya memenuhi
aktivitas fisik sesuai kemampuan secara mandiri kebutuhan ADLnya
- Mengerti tujuan dari 3. Dampingi dan Bantu sesuai kemampuan - Keluarga mengatakan
peningkatan mobilitas pasien saat mobilisasi 3. Mendampingi dan akan memotivasi pasien
dan bantu penuhi Bantu pasien saat memenuhi ADLnya
kebutuhan ADLs mobilisasi dan bantu O:
pasien. penuhi kebutuhan - Tampak pasien Pasien
Kolaborasi ADLs pasien. melakukan ADL yang
4. Kolaborasi untuk Kolaborasi mampu dilakukan
pemberian obat 4. Kolaborasi untuk dengan bimbingan dan
Edukasi pemberian obat bantuan (makan/minum,
5. Berikan alat Bantu jika Edukasi BAK).
klien memerlukan. 5. Memberikan alat - Keluarga membimbing
6. Ajarkan pasien Bantu jika klien dan membantu pasien
bagaimana merubah memerlukan. melakukan ADL
posisi dan berikan Mengajarkan pasien (makan/minum, BAK).
bantuan jika diperlukan bagaimana merubah A: Masalah belum teratasi
posisi dan berikan P: Intervensi dihlanjutkan
bantuan jika - Kaji kemampuan
diperlukan mobilitas
- Latih dalam
pemenuhan
kebutuhan secara
mandiri
- Damping dan bantu
saat mobilisasi
- Kolaborasi dalam
pemberian obat

Ansietas Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri S:


keperawatan selama 1x 6 1. Beri HE kepada 1. Memberi HE Keluarga mengatakan
jam, diharapkan keluarga tentang kepada keluarga mengerti dan paham tentang
kecemasan orangtua masalah yang tentang masalah apa yang telah dijelaskan
meningkat/ teratasi dengan dialami pasien yang dialami O :
kriteria hasil: 2. Gunakan pasien - Keluarga tampak
- Cemas pendekatan yang 2. Menggunakan masih cemas
berkurang/menghilang menenangkan pendekatan - Tampak bertanya
- Keluarga tampak 3. Identifikasi tingkat yang lagi tentang kondisi
tenang kecemasan menenangkan anaknya
- Pengetahuan keluarga keluarga 3. Mengidentifikas - Keluarga tampak
meningkat 4. Identifikasi tingkat i tingkat memahami
- Dapat mengerti pengetahuan kecemasan penjelasan yang
penjelasan yang keluarga tentang keluarga diberikan
diberikan kondisi anak 4. Mengidentifikas - Ttv N:86x/m, RR=
- Gelisah (-) 5. Dorong keluarga i tingkat 23x/m, S= 36, 4 C.
untuk pengetahuan A : Masalah teratasi
mengungkapkan keluarga tentang sebagian
perasaan cemas kondisi anak P : Intervensi dilanjutkan
dan 5. Mendorong 1. Identifikasi tingkat
ketidaknyamanan keluarga untuk kecemasan
Kolaborasi mengungkapkan 2. Mendorong keluarga
6. Kolaborasi dengan perasaan dan untuk
dokter untuk ketidaknyamana mengungkapkan
penyampaian n perasaan
kondisi terkini Kolaborasi 3. Kolaborasi dengan
anak kepada 6. Berkolaborasi dokter untuk
keluarga, jika perlu dengan dokter penyampaian
Edukasi untuk kondisi terkini anak
7. Jelaskan semua penyampaian kepada keluarga,
prosedur tindakan kondisi terkini jika perlu
dan kondisi anak anak kepada 4. Jelaskan semua
keluarga prosedur tindakan
Edukasi dan kondisi anak
7. Menjelaskan
semua prosedur
tindakan dan
kondisi anak

Anda mungkin juga menyukai