C. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kepikunan atau
demensia selama 10 menit, para lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
mampu:
1. Menjelaskan demensia atau kepikunan sesuai dengan bahasa sendiri.
2. Menguraikan kembali tanda dan gejala yang muncul pada
kepikunan/demensia yang dialami lansia.
3. Menyebutkan serta menjelaskan faktor penyebab kepikunan/demensia
dengan tepat.
4. Menjelaskan bagaimana langkah pengobatan apabila ditemukan tanda dan
gejala kepikunan/demensia pada lansia, yaitu siapa yang perlu ditemui
dan pengobatannya.
5. Menjelaskan peran keluarga dalam pencegahan kepikunan/demensia pada
lansia.
6. Menyebutkan kembali hal-hal yang dilakukan untuk pencegahan
kepikunan/demensia pada lansia dengan bahasa sendiri.
D. Materi
1. Pengertian kepikunan atau demensia pada lansia.
2. Tanda dan gejala kepikunan atau demensia pada lansia.
3. Faktor penyebab kepikunan atau demensia pada lansia.
4. Siapa yang perlu ditemui dan pengobatan yang Tersedia pada
kepikunan atau demensia.
5. Peran keluarga pada kepikunan/demensia pada lansia.
6. Pencegahan dan perawatan demensia (kepikunan) pada Lansia oleh
keluarga.
E. Metode
Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode ceramah,
Tanya jawab,dan menampilkan media yang digunakan
F. Media
Lembar Balik
Leaflet
G. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab :
2. Penyuluhan : Mahasiswa STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi
a. Ketua :
b. Presentator :
c. Moderator : Rahmad Al Hamda
d. Fasilitator : Dini Rani
Nurfitri
e. Observer : Dewi Sumarni
H. Penatalaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan : Pencegahan Kepikunan/Demensia Pada Lansia
2. Metode : Ceramah dan tanya jawab
3. Media dan alat : Leaflet dan Lembar balik
4. Waktu dan tempat
- Hari /tanggal :
- Jam :
- Tempat :
5. Seting Tempat
B
P K
P K
D
e
hi
la
n
Keterangan : o o g
Fasilitator Moderator a
I. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Waktu
1 Pembukaan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 5 menit
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan dan
Penkes memperhatikan
2 Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan 1. Mengemukakan pendapat 15
tentang kepikunan atau menit
demensia
2. Memberikan pujian 2. Menerima pujian
3. Menjelaskan tentang tanda 3. Memperhatikan dengan baik.
dan gejala kepikunan atau
demensia
4. Memberikan pujian 4. Menerima pujian
5. Menjelaskan factor 5. Memperhatikan dengan baik.
penyebab terjadinya
kepikunan atau demensia
6. Memberikan pujian 6. Memberikan pujian
7. Pencegahan dan perawatan 7. Memperhatikan dengan baik
kepikunan atau demensia
pada Lansia oleh keluarga
3 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan pertanyaan
lansia untuk bertanya 15
2. Menjawab pertanyaan yang 2. Mendengarkan dan menit
diajukan lansia memperhatikan
4 Penutup
1. Menyimpulkan yang telah 1. Menyimpulkan hasil 5 menit
disampaikan penyuluhan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Memberikan pujian
2. Memberikan salam untuk 2. Menjawab salam
penutup
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan warga sudah terlaksana dengan baik berupa : kontrak
waktu, topic dan tempat.
b. Persiapan media dan alat bantu yang digunakan untuk penkes.
2. Evaluasi Proses
a. Para lansia mau mengikuti penkes dengan baik dan sampai dengan
selesai.
b. Para lansia kooperatif dalam mengikuti penkes.
c. Para lansia dapat bekerjasama dengan perawat.
d. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik.
e. Lingkungan mendukung untuk pelaksanaan penkes.
3. Evaluasi Hasil
1) Para lansia mampu menyebutkan Pengertian Kepikunan atau
Demensia
2) Lansia mampu menyebutkan Tanda dan Gejala Kepikunan atau
Demensia
3) Lansia mampu menyebutkan Faktor Terjadinya Kepikunan atau
Demensia
4) Pencegahan dan perawatan kepikunan atau demensia pada Lansia oleh
keluarga
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian
Kepikunan atau Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-
sel otak yang mati secara abnormal. Hanya satu terminologi yang digunakan
untuk menerangkan penyakit otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan,
pemikiran, tingkah laku dan emosi terjejas bila mengalami demensia. Penyakit
kepikunan ditandai dengan hilangnya ingatan atau kesulitan seseorang untuk
memperoleh informasi yang sudah tersimpan di dalam otak. Meskipun
kepikunan merupakan bagian umum dari penuaan, kondisi ini juga dapat
berubah sebuah gejala penyakit atau efek samping dari konsumsi obat-obatan
atau suatu tindakan.
Ingatan dapat dipengaruhi oleh proses penuaan. Semakin tua
seseorang, berbagai macam proses dan reaksi kimia terjadi pada beberapa
organ vital, salah satunya adalah otak. Perubahan ini disisi lain dapat
mempengaruhi bagian pada otak yang bertanggung jawab dengan sistem saraf
panca indera dan ingatan. Ini dapat menjelaskan bagaimana orang yang
usianya lebih tua, lebih sulit belajar hal yang baru atau menginta informasi
yang baru.
Pada umumnya demensia terjadi pada usia lanjut (>65 tahun) dan
merupakan gangguan yang ditandai oleh gangguan kognitif, emosional dan
psikomotor yang menyebabkan penderita tidak mampu mengikuti aktifitas
sosial dan mengurus diri untuk keperluannya sehari-hari. Pada demensia
terjadi kemerosotan mental yang terus menerus, makin lama makin buruk
(progresif) meliputi penurunan daya ingat akan hal yang baru saja terjadi,
kemunduran kemahiran berbahasa, kemunduran intelektual, perubahan
perilaku dan fungsi-fungsi otak lainnya sehingga mengganggu aktifitas sehari-
hari.
Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim
kesehatan. Tidak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat
mengkaji dan mengenali gejala demensia. Mengkaji dan mendiagnosa
demensia bukanlah hal yang mudah dan cepat, perlu waktu yang panjang
sebelum memastikan seseorang positif menderita demensia. Setidaknya ada
lima jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian
latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian
status mental dan sebagai penunjang perlu dilakukan juga tes laboratorium.
KELOMPOK IV
Andrian Novika Sari
Dini Rani
Dewi Sumarni
Fahrul Zikri
Fauziyyatul Bashiirah FW
Henny Prasetyawati
Mutia Elvina
Nurfitri
Rahmat Al Hamda
Rahmi Dafat Mayeni
Yulia Renita
Yulita Ayu Purnama Sari
PROGRAM NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
2019