Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Imunisasi pada Bayi.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu
ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta atas dukungannya, orang-orang
terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam
penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai
manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada
gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Jambi, 16-06-2018

Penulis
MAKALAH
IMUNISASI POLIO
DOSEN :

GUSTINA M. Keb

Disusun Oleh :
RIZKI AMELIA PUTRI
2016 41 066

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM


KOTA JAMBI
TAHUN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang
dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. Penyakit ini dapat menyerang
pada semua kelompok umur, namun yang paling rentan adalah kelompok umur kurang dari 3
tahun. Gejala meliputi demam, lemas, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri pada
kaki, tangan, kadang disertai diare. Kemudian virus menyerang dan merusak jaringan syaraf,
sehingga menimbulkan kelumpuhan yangpermanen.
Penyakit polio pertama terjadi di Eropa pada abad ke-18, dan menyebar ke Amerika
Serikat beberapa tahun kemudian. Penyakit polio menjadi terus meningkat dan rata-rata orang
yang menderita penyakit polio meninggal, sehingga jumlah kematian meningkat akibat
penyakit ini. Penyakit polio menyebar luas di Amerika Serikat sampai ke negara
Indonesia. (Miller,N.Z, 2004 ).
Pada tahun 1923 – 1953, vaksin polio telah diperkenalkan dan diberikan, tetapi angka
kematian penyakit polio masih tinggi. Pada data Statistik menunjukkan suatu kemunduran di
negara-negara Eropa. Dan ketika vaksin polio banyak tersedia di Eropa banyak orang bertanya
tentang manfaat dan efektivitas vaksin polio, karena banyak warga disana menggunakan
vaksin polio tetapi masih terserang polio ( L. Heymann, 2004 ).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian imunisasi ?
2. Apa pengertian dari imunisasi polio ?
3. Berapa kali imunisasi polio diberikan ?
4. Bagaimana teknik pemberian imunisasi polio ?
5. Apa jenis dan jadwal pemberian imunisasi polio?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mampu memahami hal-hal yang berhubungan dengan imunisasi polio.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan jadwal pemberian imunisasi polio.
3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik pemberian imunisasi polio.
4. Mahasiswa mampu mengetahui kontra indikasi imunisasi polio.

D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai bahan ajar bagi mahasiswa tentang berbagai
hal yang berhubungan dengan imunisasi polio.
BAB II
ISI

A. Pengertian Imunisasi
Imunuisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila ia terkena oleh antigen yang serupa,tidak menjadi
penyakit ( Matondang CS, 2005 ). Menurut Anatomi, 2008. Imunisasi berasal dari kata “imun”
yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan
kekebalan atau resisten terhadap penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain,
diperlukan imunisasi lainnya.
1. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah dari penyakit-penyakit
menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak (ilmu kesehatan anak, 2010 ).
2. Manfaat Imunisasi
a. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani
masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, mencipatakn bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembentukan negara ( Marimbi, 2010 ).
3. Macam- macam Imunisasi pada Bayi
Menurut Achmadi ( 2006 ) walaupun imunisasi sangat penting, namun pemerintah mewajibkan
lima jenis imunisasi pada anak dibawah usia 1 tahun, yaitu :
a. BCG : untuk mencegah penyakit TBC.
b. Hepatitis B : untuk mencegah penyakit hepatitis B.
c. DPT : untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
d. Campak : untuk mencegah penyakit campak.
e. Polio : untuk mencegah penyakit polio.

B. Imunisasi Polio
1. Pengertian Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap
penyakit poliomielitis yaitu penyakit radang yang menyerang syaraf dan dapat mengakibatkan
lumpuh kaki (Anik Maryunani,2010).
2. Jadwal Pemberian
Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali dengan selang waktu tidak kurang dari
satu bulan. Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18
bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin
DPT.
3. Cara Pemberian
Cara pemberian imunisasi polio bisa lewat suntikan (Inactivated Poliomyelitis
Vaccine/IPV), atau lewat mulut (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV). Di Indonesia yang digunakan
adalah OPV, karena lebih aman. OPV diberikan dengan meneteskan vaksin polio sebanyak dua
tetes langsung kedalam mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang dicampur dengan
gula manis. Imunisasi polio diberikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu.
4. Efek Samping
Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan
sakit otot.
5. Tingkat Kekebalan
Dapat mencapail hingga 90%. Pemberian imunisasi polio untuk memutus rantai
penularan virus polio.

6. Kontra Indikasi
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 380C),
muntah atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan
radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.
7. Vaksin Polio
a. Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV)
IPV dihasilkan dengan cara membiakkan virus dalam media pembiakkan, kemudian
dibuat tidak aktif (inactivated) dengan pemanasan atau bahan kimia. Karena IPV tidak hidup
dan tidak dapat replikasi maka vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit polio walaupun
diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Vaksin yang dibuat oleh Aventis Pasteur ini berisi tipe 1, 2, dan 3 dibiakkan pada sel-sel
VERO ginjal kera dan dibuat tidak aktif dengan formadehid. Selain itu dalam jumlah sedikit
terdapat neomisin, streptomisin dan polimiksin. IPV harus disimpan pada suhu 2 – 8 C dan
tidak boleh dibekukan. Pemberian vaksin tersebut dengan cara suntikan subkutan dengan
dosis 0,5 ml diberikan dalam 4 kali berturut-turut dalam jarak 2 bulan.
b. Oral Polio Vaccine (OPV)
Vaksin OPV pemberiannya dengan cara meneteskan cairan melalui mulut. Vaksin ini
terbuat dari virus liar (wild) hidup yang dilemahkan. Komposisi vaksin tersebut terdiri dari virus
Polio tipe 1, 2, dan 3 adalah suku Sabin yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan
(attenuated). Vaksin ini dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dalam sucrosa.
Tiap dosis sebanyak 2 tetes mengandung virus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 serta antibiotika
eritromisin tidak lebih dari 2 mcg dan kanamisin tidak lebih dari 10 mcg.
Imunisasi ulang dapat diberikan sebelum anak masuk sekolah (5-6 tahun) dan saat
meninggalkan sekolah dasar (12 thun). Cara memberikan imunisasi polio adalah dengan
meneteskan vaksin polio sebanyak dua tetes langsung ke dalam mulut anak. Imunisasi ini
jangan diberika pada anak yang sedang diare berat, efek samping yang terjadi sangat minimal
dapat berupa kejang.

C. Tujuan Imunisasi Polio


Imunisasi polio digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit
polimielitis atau penyakit polio yang biasanya disebabkan oleh virus polio, yang terbagi
menjadi tiga tipe yaitu tipe P1, P2 dan P3.

D. Jadwal Pemberian Imunisasi Polio


1. Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio
oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada
bayi lain).
2. Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-1, yaitu pada umur lebih dari 6
minggu.
3. Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-2, yaitu pada umur 16 minggu
4. Polio-3 diberikan bersamaan dengan DTP-3, yaitu pada umur 6 bulan
5. Polio-4 diberikan bersamaan dengan DTP-4, yaitu pada umur 18 bulan
6. Polio-5 diberikan bersamaan dengan DTP-5, yaitu pada umur 5 tahun.

E. Kontra Indikasi Imunisasi Polio


a. Muntah atau diare berat pemberian faksin di tunda.
b. Inveksi HIV atau kontak langsung dengan HIV serumah.
c. Ada alergi terhadap neomisin, streptomisin, polimiksin-B.
d. Demam > 38,5 C pemeberian vaksin di tunda
e. Keadaan kekebalan tubuh yang rendah atau tinggal serumah dengan pasien yang
memiliki kekebalanm tubuh yang rendah misalnya : penyakit steroid, kanker dan
kemoterapi.

F. Teknik Pemberian
Pemberian imunisasi polio bisa dilakukan dengan cara menyuntikannyasecara
subkutan atau dengan cara meneteskan vaksin polio ke dalam mulut, mulut (Oral Poliomyelitis
Vaccine/OPV). Untuk saat ini cara yang paling banyak digunakan adalah dengan cara tetes ke
mulut. Selain lebih murah dan mudah, cara ini juga merupakan cara yang paling mendekati
rute penyakit polio di dalam tubuh. Di Indonesia vaksin yang digunakan dalam imunisasi polio
biasanya berupa vaksin sabin
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang dapat
mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. Imunisasi polio digunakan
untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit polimielitis atau penyakit polio.
Pemberian imunisasi polio bisa dilakukan dengan cara menyuntikannyasecara
subkutan atau dengan cara meneteskan vaksin polio ke dalam mulut. Jenis vaksin polio
yaitu Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV) dan Oral Polio Vaccine (OPV). Pencegahan polio
antara lain melakukan cakupan imunisasi yang tinggi dan menyeluruh.

B. Saran
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui pengertian imunisasi khususnya imunisasi
polio, jenis dan jadwal pemberian, kontra indikasi, dan teknik pemberian imunisasi polio.
Perlu pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang sebenarnya tentang
pentingnya imunisasi dan hal-hal yang berkaitan sehingga masyarakat tidak perlu takut
membawa anaknya untuk imunisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC

Nurdianasari, Nesti. 2012 . KTI Tingkat Pengetahuan Ibu tentang


imunisasi polio.Surakarta: EGC

Miller. 2004. Imunisasi Polio. Bandung:FFT

Matondang. 2005. Pengertian Imunisasi Polio, Jenis, Jadwal, dan Kontra Indikasi Imunisasi
Polio. Jakarta:UIY

Anda mungkin juga menyukai