Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Open-Delta
Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Open-Delta
EFISIENSI TRANSFORMATOR
OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2008
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP
EFISIENSI TRANSFORMATOR
TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA
(Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Fakultas Teknik USU)
OLEH :
Disetujui oleh :
Pembimbing Tugas Akhir,
Diketahui oleh :
Ketua Departemen Teknik Elektro,
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Segala hormat, puji dan syukur kepada Tuhan atas kasih dan karunia-NYA
yang dilimpahkan kepada penulis selama perkuliahan, sampai pada saat penyusunan
Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan
beri judul:
banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
2. Ibu Ir. Windalina Syafiar, selaku dosen wali penulis yang telah membimbing
3. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro FT-
Elektro FT-USU
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
4. Bapak Ir. Mustafrind Lubis, selaku Kepala Laboratorium Konversi Energi
Hutabalian, abang, kakak, dan adik-adik saya atas segala doa dan kasih
sayangnya.
ini.
8. Semua abang-abang senior dan adik-adik junior yang telah mau berbagi Ilmu
10. Teman-teman satu kost di Pembangunan 75 dan di Sei Padang 268, dan
11. Temanku Dita, Harnov, Crissutanto, dan teman-teman yang lain yang tidak
12. Kepada semua pihak yang banyak memberi dukungan kepada penulis yang
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya
sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini bisa bermanfaat dan
Penulis
Hotdes Lumbanraja
Nim : 030402052
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TRANSFOMATOR
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
II.4.2 Pengukuran Hubung Singkat ...................................................... 19
......................................................................................................
Berbeban ........................................................................................ 39
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
III.3.1.3 Kapasitansi ............................................................... 44
III.4 Daya Pada Transformator Tiga Fasa Hubungan Open Delta ............ 49
OPEN DELTA
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IV.2.3 Percobaan Berbeban ................................................................... 64
V.1 KESIMPULAN.................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
BAB II TRANSFORMATOR
Transformator ................................................................... 17
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 2.18 Vektor Diagram Transformator Berbeban tahanan Murni ... 23
Gambar 3.7 Sistem Beban Tiga Fasa Seimbang Beserta diagram fasornya..45
Gambar 3.8 Beban tiga Fasa Hubungan Delta Dan Diagram Fasornya ... 46
Gambar 3.9 Beban Tak Seimbang Terhubung Bintang Empat Kawat dan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.10 Transformator Open delta Berbeban ................................... 50
TRANSFORMATOR
Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Beban Nol Hubungan Open delta ..... 66
Delta .................................................................................. 67
Input .................................................................................. 71
Gambar 4.6 Kurva Hubungan Antara Efisiensi Dengan Daya Output .... 76
Gambar 4.7 Kurva Hubungan Antara Loses Dengan Arus Beban .......... 76
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Data Percobaan Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan Fasa Lain
Tabel 4.8 Hasil Analisa Data Percobaan Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan
Tabel 4.9 Data Percobaan Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan Fasa Lain
Tabel 4.10 Hasil Analisa Data Dengan 2 Fasa Seimbang sedangkan Fasa Lain
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
besar energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain
dengan frekuensi yang sama. Energi listrik yang dipindahkan dan diubah tersebut
adalah tegangan dan arus bolak-balik (AC). Sedangkan tegangan dan arus searah
karena suplai tegangan dan arus yang masuk dari pembangkit tenaga listrik adalah
tegangan dan arus tiga fasa. Dan juga karena pertimbangan ekonomis dan
keefisienannnya. Pada transformator tiga phasa terdapat dua hubungan belitan utama
yaitu hubungan delta dan hubungan bintang. Dan ada empat kemungkinan lain
digunakan untuk tegangan rendah dengan arus atau beban yang besar dan juga untuk
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
beban yang tidak seimbang. Hubungan belitan ini juga merupakan hubungan belitan
yang paling fleksibel jika dibandingkan dengan berbagai macam hubungan belitan
lainnya. Salah satu keuntungan dari hubungan belitan ini adalah jika salah satu
belitannya mengalami kerusakan atau tidak dapat melayani beban, sisa dua belitan
belitan open-delta dimana belitan yang rusak dibuka atau dilepas. Pembukaan salah
satu belitan juga dilakukan jika beban yang dilayani terlalu kecil untuk masa
sekarang tetapi perlu diantisipasi pertumbuhan beban dimasa yang akan datang yaitu
delta).
seimbang, tetapi dalam kenyataannya sering beban yang dilayani oleh suatu
berubah-ubah, Karena arus beban yang berubah-ubah maka rugi-rugi tembaga juga
berubah bergantung pada beban. Sehingga beban yang tidak seimbang akan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I.2. TUJUAN PENULISAN
Agar tujuan penulisan tugas akhir ini sesuai dengan tujuan penulisan serta
terfokus pada judul dan bidang yang telah disebutkan di atas, maka penulis
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I.4. MANFAAT PENULISAN
A. Metode Penulisan
topik tugas akhir ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh
dan lain-lain
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
2. Studi lapangan yaitu dengan melaksanakan percobaan di Laboratorium
akhir ini dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak
B. Sistematika Penulisan
berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV. PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP
DELTA
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil
percobaan.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II
TRANSFORMATOR
II.1. Umum
dan mengubah energi listrik bolak-balik ( arus dan tegangan ) dari satu atau lebih
rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan nilai yang sama maupun
berbeda besarnya (lebih kecil atau lebih besar) pada frekuensi yang sama, melalui
umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan
dua buah kumparan, yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio
perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan
itu. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dibelit seputar “kaki” inti
transformator.
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya,
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh. Penggunaan
transformator yang sangat sederhana dan andal merupakan salah satu alasan penting
dalam pemakaiannya dalam penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik, karena arus
listrik. Pada penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik terjadi kerugian energi sebesar
I2R watt. Kerugian ini akan banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan setinggi
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
mungkin. Dengan demikian maka saluran–saluran transmisi tenaga listrik senantiasa
mempergunakan tegangan yang tinggi. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi
menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan generator yang biasanya
antara 100 kV sampai 1000 kV, kemudian menurunkannya lagi pada ujung akhir
transformator tenaga. Disamping itu ada jenis–jenis transformator lain yang banyak
dipergunakan, dan yang pada umumnya merupakan transformator yang jauh lebih
tegangan dari lemari es dengan tegangan yang berasal dari jaringan listrik atau
transformator yang lebih kecil, yang dipakai pada lampu TL. Dan yang lebih kecil
Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang
dibelitkan pada inti ferromagnetik. Transformator yang menjadi fokus bahasan disini
Konstruksi transformator daya ada dua tipe yaitu tipe inti (core type) dan tipe
cangkang (shell type). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang terisolasi
satu sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Tipe inti (Core form)
Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan
kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe
inti, lilitan mengelilingi inti besi yang disebut dengan kumparan, seperti yang
inti
kumparan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Jenis konstruksi transformator yang kedua yaitu tipe cangkang yang dibentuk
dari lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitkan di pusat inti, dapat dilihat pada
gambar 2.3
inti. Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf E, huruf I atau
Transformator terdiri atas dua buah kumparan ( primer dan sekunder ) yang
bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan
fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan
tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya
fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi ( self induction )
dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari
kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama ( mutual induction ) yang
sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer
dφ
e=−N Volt .............................................................. (2.1 )
dt
N = jumlah lilitan
dφ
= perubahan fluks magnet
dt
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara
rangkaian.
tegangan V1 yang sinusoidal, akan mengalir arus primer I0 yang juga sinusoidal dan
dengan menganggap belitan N1 reaktif murni. I0 akan tertinggal 900 dari V1. Arus
primer I0 menimbulkan fluks (Ф) yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid.
I1
V1 N1 E2 V2
E1 N2
Faraday).
dΦ
e1 = − N 1.
dt
dΦ max sin ωt
e1 = − N 1
dt
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
N1 = Jumlah belitan di sisi primer
Φ = Fluks magnetik
Harga efektif:
N1ω Φ max
E1 =
2
N1 2 π f Φ max
E1 =
2
N1 2 x 3,14 f Φ max
E1 =
2
N1 6,28 f Φ max
E1 =
2
f = Frekuensi
Bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan akan terdapat hubungan:
E1 V1 N
= = 1 = a ........................................................ .(2.5)
E 2 V2 N 2
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
a = Faktor transformasi
V2
arus I2 pada kumparan sekunder, dimana I 2 = .
ZL
φ1
φ2 ,
φ 2
I2
I1
V1 N1 E1 E2 V2
N2 ZL
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2 yang
cenderung menentang fluks (Ф) bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan.
Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir
arus I2’, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I2, hingga
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I0 = arus penguat
Im = arus pemagnetan
Fluks Bersama (ФM), sebagian darinya hanya mencakup kumparan pimer (Ф1) atau
mencakup kumparan sekunder (Ф2) saja dalam model rangkaian ekivalen yang
dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor Ф1 dengan
X2 sedang rugi tahanan ditunjukan dengan R1 dan R2, dengan demikian model
I1 R1 X1 I2' I2 R2 X2
I0
AC Im Ic ZL
Xm Rc
N1 N2
V1= I1R1+I1X1+E1
E1= aE2
E2= I2R2+I2X2+V2
I2= aI’2
V1= I1R1+I1X1+a(I2R2+I2X2+V2)
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
V1= I1R1+I1X1+aI2R2+aI2X2+aV2
V1= I1R1+I1X1+a(aI’2R2)+a(aI’2X2)+aV2
V1= I1R1+I1X1+a2I’2R2+a2I’2X2+aV2
harganya perlu dikalikan dengan faktor a2, dimana a = E1/E2. Sekarang model
R1 X1 a2R2 a2X2
I1 I2'
I0
Im a2Z aV2
AC Ic
Xm Rc
R1 X1 a 2R 2 a 2R 2
I1 I’2
Im Ic
AC aV2
Xm Rc a2Z2
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Rek = R1 + a2R2 (ohm)...................................................................(2.9)
I1 I2' R ek X ek
I0
2
AC Im Xm Rc Ic a Z aV 2
ekivalen) Rc, Xm, Rek dan Xek dapat ditentukan besarnya dengan dua macam
Rangkaian pengukuran beban nol atau tanpa beban dari suatu transformator
dapat ditunjukkan pada gambar 2.11. Umumnya untuk pengukuran beban nol semua
terkadang diletakkan di sisi tegangan tinggi), dengan maksud agar besaran yang
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
A W
AC V N1 N2
sumber tegangan V1, maka akan mengalir arus penguat I0. Dengan pengukuran daya
yang masuk (P0), arus penguat I0 dan tegangan V1 maka akan diperoleh harga:
2
V1
Rc = .................................................................. (2.11)
P0
V1 jX m Rc
Z0 = = ................................................. (2.12)
I 0 Rc + jX m
Dengan demikian, dari pengukuran beban nol dapat diketahui harga Rc dan
Xm. Rangkaian ekivalen dari pengukuran beban nol dapat dilihat pada gambar 2.12.
di bawah ini. Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut dapat kita lihat bahwa:
I 0 = I ex = I c + I m
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I0 R ek X ek
I ek
Ic Im
V1 Rc Xm
Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil maka harus dijaga agar tegangan
masuk (Vsc) cukup kecil, sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.
Harga Iex akan relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga
A W
AC V N1 N2 A
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I sc R ek X ek
V sc
Dengan mengukur tegangan Vsc, arus Isc dan daya Psc, akan dapat dihitung
parameter:
Psc
Rek = (ohm) ................................................... (2.13)
( I sc ) 2
Vsc
Z ek = = Rek + jX ek (ohm) ................................... (2.14)
I sc
hubungan antara fluks magnet, tegangan dan arus yang mengalir dalam bentuk
vektor.
Hubungan yang terdapat di antara harga-harga tersebut akan tergantung pada sifat
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
1. Fluks magnet ( Φo ) sephasa dengan arus primer tanpa beban ( Io ) dan
2. Gaya gerak listrik induksi pada primer ( E1 ) besarnya sama, tetapi berbeda
1. Rugi - rugi karena arus pusar dan rugi – rugi hysterisis di dalam inti besi
tidak ada.
Karena transformator tidaklah mungkin ideal, maka rugi – rugi yang ada
Io = Im + Ih + e ……………………………………….( 2.16 )
2. Besarnya ggl induksi E1 tidak lagi sama dengan V1, tetapi harus
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Φo
Io
90o 90o
V1 = - E1 0 E1 E2
Φo
IoR1 Io Im
-E1
IoX1
φo
V1 Ih + e 0 E1 E2
mengalir arus sebesar I2. Arus ini akan berbeda phasa sebesar φ2 terhadap E2 akibat
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I1 I2
R2 X2
V1 E1 E2 V2 RL
V2 = E 2 − I 2 (R2 + jX 2 + R L )
................................... ( 2.18 )
V2 = E 2 − I 2 [(R2 + RL ) + jX 2 ]
X2
tg ϕ 2 = .......................................................... ( 2.19)
R2 + R L
Didapat harga E1 = a E2
Φo
I1
Io
I1R1
Im
φ1
-E1 -I2 E1 E2
I1X1 φ2
V1 V2 I2X2
Ih + e
I2 ( R2 + RL )
X2 + XL
tg θ 2 = ......................................................... ( 2.20)
R2 + R L
XL
tg ϕ 2 = .................................................................. (2.21 )
RL
Φo
I1
Io
Im
I1R1
φ1 E1 E2
-E1 -I2
I1X1
θ2 φ2
I2X2
I2 V2 I2R2
V1 I2RL
Ih + e
I2X L
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan adanya beban kapasitif pada transformator menyebabkan pergeseran
XL − X2
tg θ 2 = ......................................................... ( 2.22 )
R2 + R L
− XL
tg ϕ 2 = ............................................................... ( 2.23 )
RL
Φo
I2RL
Io I2
I2XL
Im
θ2
I1R1 -E1 φo φ2
E1
E2
φ1 I2X2
I1
I1X1
Ih + e
V1 I2R2
-I2
V2
II.6.1 UMUM
fasa (susunan 3 fasa = 3 phase bank) dengan salah satu cara dari berbagai cara
menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang
dipakai sebagai transformator tiga fasa setiap kumparan primer dari satu
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
transformator dijodohkan dengan kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa
pada transformator tiga fasa ini besar tegangan antar fasa (VL-L) dan daya
tegangan fasa netral (VL-N) serta arus dari masing-masing transformator tergantung
Ada beberapa jenis hubungan belitan yang terdapat pada transformator tiga
fasa ini. Hubungan Y-Δ biasa digunakan untuk menurunkan tegangan, dari tegangan
tinggi ke tegangan menengah atau rendah. Satu diantara alasannya adalah karena
dengan menggunakan hubungan belitan ini untuk membumikan dari sisi tegangan
tinggi telah tersedia saluran netral. Dapat dibuktikan bahwa hubungan belitan ini
tinggi. Hal ini juga bertujuan sama, agar pada sisi tegangan tingginya apabila akan
Hubungan Δ-Δ adalah salah satu jenis hubungan belitan yang istimewa.
Keuntungannya yaitu salah satu kaki transformator dapat dipindahkan apabila terjadi
kerusakan atau apabila akan dilakukan perawatan, sementara dua yang tertinggal
dapat terus beroperasi sebagai bank-3 fasa dengan rating KVA yang turun sampai
dengan 57,7% dari bank yang asli. Hubungan ini dikenal sebagai hubungan belitan
Open-Delta. Hubungan Y-Y paling jarang digunakan karena kesukaran dalam gejala
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
II.6.2 KONSTRUKSI TRANSFORMATOR TIGA FASA DENGAN
Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar di dalam inti,
rangkaian magnetik itu biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis. Dua jenis
konstruksi yang biasa dipergunakan diperlihatkan pada gambar 2.21 dan 2.22 berikut
ini.
PRIMER
SEKUNDER
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Φ
TRAFO TIGA FASA TIPE CANGKANG
a b
d c
PRIMER
SEKUNDER
n m
r q
Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan disekitar dua kaki inti
magnetik persegi. Dalam jenis cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar kaki
tengah dari inti berkaki tiga dengan laminasi silikon-steel. Umumnya digunakan
untuk transformator yang bekerja pada frekuensi dibawah beberapa ratus Hz.
Silikon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki yaitu murah, rugi inti rendah dan
permeabilitas tinggi pada rapat fluks tinggi. Inti transformator yang dipergunakan
dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan tingkat energi rendah,
sebagai permalloy.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Kebanyakan fluks terkurung dalam inti dan karena itu dirangkum oleh kedua
kumparan. Meskipun fluks bocor yang dirangkum salah satu kumparan tanpa
dirangkum yang lain merupakan bagian kecil dari fluks total, ia mempunyai
sama lainnya. Dalam konstruksi jenis inti (core type), tiap kumparan dari dua bagian,
satu bagian pada setiap kaki dari kedua kaki inti. Kumparan primer dan sekunder
merupakan kumparan yang konsentris. Dalam konstruksi janis cangkang (shell type)
berbagai variasi susunan kumparan konsentris dapat digunakan atau kumparan dapat
terdiri dari sejumlah “apem” (pancake) tipis disusun dalam satu tumpukan dengan
Secara umum hubungan belitan tiga fasa terbagi atas dua jenis, yaitu
hubungan wye (Y) dan hubungan delta (Δ). Masing-masing hubungan belitan ini
dihubungkan wye ataupun delta. Kedua hubungan ini dapat dijelaskan secara
terpisah, yaitu :
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IA
A
Z01
E1
IN
N
E1 E1
Z01 Z01
IB
B
IC
C
Dan,
Hubungan delta ini juga mempunyai tiga buah belitan dan masing-masing
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Ia
A
E1
Z01
E1
Ib
B
Z01
E1
Ic
C
Dan,
nol, maka dapa ditentukan sudut phasa yang lainnya pada sistem tiga fasa tersebut.
FASA
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam sistem tenaga listrik transformator tiga phasa digunakan karena
pertimbangan ekonomis dan efisien. Pada transformator tiga phasa terdapat dua
hubungan belitan utama yaitu hubungan delta dan hubungan bintang. Dan ada empat
dengan tengangan transformasi yang tinggi. Hubungan Y-Y pada transformator tiga
a . . a'
Np1 Ns1
b+ . . + b'
Np2 Ns2
VLP VΦp VΦs V
LS
c - . . + c'
Np3 Ns3
transformator adalah:
VLP 3 VφP
= = a ………………………………….…..( 2.32 )
VLS 3 VφS
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Pada hubungan Y-Y ini jika beban transformator tidak seimbang maka tegangan
Hubungan Y-Δ pada transformator tiga phasa dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut
ini.
a . . a'
Np1 Ns1
VΦp
VLP VLS
VΦs
b . . b'
Np2 Ns2
c . . c'
Np3 Ns3
Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sebanding dengan tegangan
phasa primer VLP = 3 VφP dan tegangan kawat ke kawat sekunder sama dengan
VLP 3 VφP
= = 3 a ……………………………………( 2.33 )
VLS VφS
Hubungan ini lebih stabil dan tidak ada masalah dengan beban tidak seimbang dan
harmonisa.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
3. Hubungan Delta – Wye (Δ – Y )
a+ . . + a'
b-
VLS
. . c'
Np2 Ns2
c
. . - b'
Np3 Ns3
Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sama dengan tegangan phasa
primer VLP = VΦP dan tegangan sisi sekunder VLS = 3 VφS . Maka perbandingan
VLP VφP 3
= = ……………………………..….( 2.34 )
VLS 3 VφS a
Hubungan ini memberikan keuntungan yang sama dan beda phasa yang sama seperti
pada hubungan Y- Δ.
4. Hubungan Delta-Delta (Δ – Δ ).
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Hubungan ini ekonomis digunakan untuk melayani beban yang besar dengan
tegangan pelayanan yang rendah. Hubungan Δ–Δ ini pada transformator tiga phasa
a+ . . + a'
b- - b'
. .
Np2 Ns2
c c'
. .
Np3 Ns3
adalah perbedaan phasa pada hubungan ini tidak ada dan stabil terhadap beban tidak
seimbang dan harmonisa. Selain itu keuntungan lain yang dapat diambil adalah
apabila transformator ini mengalami gangguan pada salah satu belitannya maka
transformator ini dapat terus bekerja melayani beban walaupun hanya menggunakan
dua buah belitan saja. Hubungan belitan yang dimaksud adalah hubungan belitan
Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat dan tegangan phasa sama untuk
primer dan sekunder transformator VAB = VBC = VAC = VLN. Maka hubungan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
VAB = VBC = VAC (volt) ...................................................( 2.36 )
Sedangkan arus pada transformator tiga fasa hubungan delta dapat dituliskan
sebagai berikut :
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III
III.1 UMUM
Trasformator tiga fasa hububngan open delta adalah transformator tig fasa
dengan dua kumparan atau transformator bank tiga fasa yang terdiri dari dua buah
transformator satu fasa. Hubungan belitan open delta erat kaitannya dengan
hubungan belitan delta karena hubungan belitan open delta merupakan modifikasi
dari hubungan belitan delta yang dilakukan jika salah satu belitannya mengalami
kerusakan atau tidak dapat melayani beban, maka sisa dua belitan lainnya dapat
Open-Delta
A B C
A a
B b
a b c
C
c
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.1. Transformator Hubungan Delta
A B C
A a
a b c
B b
C c
Sekalipun besar daya yang dapat dilayani harus dikurangi beberapa persen
dari rating KVA transformator tiga fasa hubungan delta-nya, hubungan belitan ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengiriman daya ke beban agar
kontinuitas beban diperoleh dengan baik untuk sementara sehingga sistem bekerja
DELTA
kerusakan tersebut akan diperbaiki atau diganti dengan transformator yang baru.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Disamping bersifat sementara (temporer) transformator ini dapat juga bekerja secara
permanen.
1. Temporer
kontinuitas daya yang baik. Tetapi apabila salah satu belitan dari transformator tiga
fasa ini mengalami gangguan dan menyebabkan kedua belitan yang lainnya bekerja
tidak seimbang sehingga fasa-fasa yang tadinya stabil menjadi tidak stabil. Hal ini
menyebabkan pengiriman daya terganggu dan kerugian yang sangat besar akan
peranan penting dalam kejadian ini. Pada kejadian ini perubahan belitan pada inti
tidak perlu dilakukan untuk mengurangi lekage impedance untuk memperoleh sistem
lebih seimbang. Hubungan ini dapat dipakai sementara sebelum adanya pergantian
2. Permanen
Open-Delta ini cukup mampu untuk pengiriman daya yang dibuat khusus, karena
industri itu cukup mempunyai tenaga teknis untuk itu dan dipandang lebih ekonomis
paling besar adalah sistem dapat lebih seimbang kalau dibandingkan dengan tidak
dibuat satu transformator khusus untuk melayani beban ini, sebab belitan konduktor
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
pada inti dapat dibuat sehingga leakage impedance menjadi lebih kecil dan akhirnya
Disamping hal-hal diatas hubungan open delta juga dilakukan jika beban
datang.
III.3.1.1 Resistansi
V = R i ........................................................................ ( 3.1 )
Persamaan ini dikenal sebagai hukum Ohm. Benda fisis yang ciri utamanya
resistansi disebut resistor. Grafik v dan i dapat diperlihatkan pada Gambar 3.3
dibawah.Dimana Grafik ini berupa sepotong garis lurus melalui titik asal dengan
resistor linier.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
V
(Volt)
R
=
an
ng
iri
em
K
-I I
(amper
e)
-V
Resistor yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang berbeda
dikenal sebagai resistor tidak liniear. Resistansi dari resistor semacam itu merupakan
fungsi arus yang mengalir didalamnya. Salah satu contoh sederhana dari resistor ini
adalah lampu pijar. Contoh karakteristik tegangan – arus untuk resistor tidak liniear
dapat diperlihatkan pada Gambar. 3.2, dimana tampak bahwa grafiknya bukan lagi
V
Volt
I
Ampere
Ohm menunjukkan bahwa resistansi suatu penghantar dengan dimensi yang seragam
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
berbanding lurus dengan panjangnya, berbanding terbalik dengan luas
l
R = ρ .................................................................. ( 3.2 )
A
panjang penghantar dalam meter, dan A sebagai luas penampangnya dalam meter
kuadrat.
daya adalah :
………………………...…..( 3.3 )
P = v i = ( R i ) i = i2 R = ……..……...….( 3.4 )
III.3.1.2 Induktansi
di
v = L .................................................................. (3.5 )
dt
1
i = ∫ v dt ........................................................... ( 3.6 )
L
pada nilai sesaat tegangannya, melainkan pada nilai sejak awal hingga saat tegangan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
diamati, yaitu integral atau jumlah hasil kali volt detik untuk seluruh waktu hingga
saat diamati.
erat dengan medan magnet, induktor merupakan suatu unsur rangkaian yang dapat
menyimpan daya dalam bentuk medan fluks magnet. Pada saat arus mengalir melalui
suatu induktor, arus itu menimbulkan fluks ruang. Bila fluks itu menembus udara, ia
akan menimbulkan suatu kesebandingan antara arus dengan fluks tersebut sehingga
parameter induktansi tetap konstan untuk setiap nilai arus. Selisih potensial antara
V
L
=
an
ng
iri
m
Ke
di
dt
-V
kesebandingan hubungan antara arus dengan fluks yang dihasilkannya. Dalam hal itu
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
di
p = vi = Li ............................................................... (3.7 )
dt
Dan kerjanya
di 1
w = ∫ p dt = ∫ L i dt = ∫ L i di = L i 2 joule ............... ( 3.8 )
dt 2
Tidak seperti daya dalam resitansi yang berubah menjadi panas, daya induktif
disimpan dalam medan magnet yang akan muncul kembali dalam rangkaian pada
persamaan ( 3.5 ), tetapi tegangan jatuh yang sama dapat diturunkan menurut hukum
Faraday melalui fluks yang dihasilkan arus dan banyaknya lilitan N pada kumparan
di dφ
v=L =N ........................................................... ( 3.9 )
dt dt
dφ
L=N ..................................................................... ( 3.10 )
dt
Dalam hal ini fluks Φ berbanding lurus dengan arus ( yaitu dalam induktor linier),
Nφ
L= ........................................................................ ( 3.11 )
i
sebagian dinyatakan dalam variabel rangkaian i dan sebagian lagi dalam variabel
medan fluks. Untuk menghindari hal tersebut fluks dapat digantikan oleh pernyataan
setaranya, yaitu
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Ni ggm
φ= = ....................................... ( 3.12 )
ℜ reluk tan si magnet
ggm adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan fluks Φ dalam rangkaian magnet
dengan inti besi. Jika inti besi diandaikan mempunyai panjang menengah/meter
l
ℜ= ................................................................... ( 3.13 )
µA
N 2 µA
L= ......................................................... ( 3.14 )
l
Seperti halnya dengan resistansi, induktansi juga bergantung pada geometri dimensi
fisis dan sifat magnet mediumnya. Hal ini penting karena ia menyatakan apa yang
dapat dilakukan untuk mengubah nilai L tersebut. Jadi untuk induktor yang meliliti
sebuah inti besi, parameter induktansinya dapat dinaikkan nilainya dengan empat
lebih tinggi, mengurangi panjang intinya, dan memperbesar luas penampang intinya.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
III.3.1.3 Kapasitansi
dv
i=C ....................................................................... ( 3.15 )
dt
Tegangan unsur tersebut dapat diturunkan dari persamaan 3.17 diatas sebagai
1
C∫
v= i dt ................................................................... ( 3.16 )
dv
p = vi = Cv ............................................................. ( 3.17 )
dt
Dan
dv 1
w = ∫ p dt = ∫ Cv dt = ∫ Cv dv = Cv 2 Joule……..( 3.18 )
dt 2
jX VAN -VCN
Sumber Tegangan Tiga
900
Phasa b’
1200
R 300 VBC
n
c’ R R
VCN
jX jX
VBN
b
c
VCA
Gambar 3.7 Sistem beban tiga phasa seimbang beserta diagram fasornya
Z a = Z b = Z c = R + jX = Z ∠θ .................................. ( 3.19 )
Dalam hubungan Y, arus line sama dengan arus phasa, dapat ditentukan dengan:
Van
I a ' a = I an = ............................................................. ( 3.20 )
Za
Vbn
I b 'b = I bn = ............................................................. ( 3.21 )
Zb
Vcn
I c 'c = I cn = ............................................................. ( 3.22 )
Zc
Untuk rangkaian beban tiga phasa terhubung delta ( Δ ) dapat dilihat seperti
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Vab
a' a
-Ica Ia’a
Iab
jX
c' R
Sumber Tegangan
Tiga Phasa Vbc
jX R
Ic’c Ibc
-Ibc Ica
b' R jX -Iab
c b Ib’b
Vca
Gambar 3.8 Beban tiga phasa seimbang hubungan Δ dan diagram fasornya
Vab
I ab = ……………………………………………….( 3.23 )
Zab
Vbc
I bc = ……………………………………………...( 3.24 )
Zbc
Vca
I ca = ……………………………………………...( 3.25)
Zca
Arus saluran Ia’a diperoleh dengan menerapkan hukum arus Kirchoff yaitu:
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan dimana salah
satu atau kedua syarat keadaan seimbang tidak terpenuhi. Kemungkinan keadaan
1. Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 1200 satu sama lain.
2. Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 1200 satu sama lain.
3. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 1200 satu sama
lain.
Penyelesaian beban tak seimbang untuk hubungan delta dapat disamakan dengan
sebagai berikut:
Pada sistem 4 kawat, masing-masing fase akan mengalirkan arus yang tak seimbang
menuju Netral (pada sistem empat kawat). Sedangkan pada sistem tiga kawat akan
a Ia
a’ a’ a
Van Ia Za Za
Vab
I1
n Ic
Zc
Vbn Ib
Zb Zc c b’ Zb
b’ Ib b I2
b
Vcn Vbc
c’ c’ Ic c
Gambar 3.9 Beban tak seimbang terhubung bintang empat kawat dan tiga kawat
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Pada sistem dengan empat kawat, akan berlaku :
Van
Ia = ……………………………………….…….(3.29)
Za
Vbn
Ib = ……………………………………….…….(3.30)
Zb
Van
Ic = …………………………..………………….(3.31)
Zc
I n = − (I a + I b + I c ) ………………………………..…(3.32)
sebagai berikut :
Dari persamaan 3.33 dan 3.34dapat dicari harga I1 dan I2, kemudian arus-arus
I a = I 1 ........................................................................(3.35)
I b = I 2 − I 1 ..................................................................(3.36)
I c = I 2 ........................................................................(3.37)
Va 0 = I a Z 1 ..................................................................(3.38)
Vb 0 = I b Z 2 ..................................................................(3.39)
Vc 0 = I c Z 3 ................................................................(3.40)
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
III.4 Daya Pada Transformator Tiga Phasa Hubungan Open Delta
Secara umum daya sesaat pada suatu sumber sinusoida satu phasa juga
Persamaan 3.40 di atas dapat diterapkan pada setiap phasa dalam suatu sistem
pergeseran phasa 120o di antara phasa-phasanya itu. Sesuai dengan hal tersebut,
(
Pb = V p I p Cos θ − V p I p Cos 2ϖt − θ − 120 o ) .............( 3.43 )
(
Pc = V p I p Cos θ − V p I p Cos 2ϖt − θ − 240 o ) .............( 3.44 )
Dengan phasa a dipilih sebagai phasa acuan, Vp dan Ip menyatakan nilai-nilai efektif
tegangan phasa, dan arus phasanya serta θ menyatakan sudut impedansi beban tiga
phasa seimbang yang menyerap daya. Jadi daya sesaat keseluruhannya adalah:
P = Pa + Pb + Pc
[ ( )
P = 3 V p I p Cos θ − V p I p Cos (2ϖt − θ ) + Cos 2ϖt − θ − 120 o + Cos 2ϖt − θ − 240 o ( )]
P = 3 V p I p Cos θ ...............................................................................(3.45)
Vl
P=3 I l Cos θ = 3 Vl I l Cos θ …………..……..( 3.46 )
3
Untuk hubungan Δ, dengan menggunakan persamaan 2.28 dan 2.30 maka didapatkan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Il
P = 3 Vl Cos θ = 3 Vl I l Cos θ …….………..…( 3.47 )
3
suatu sistem tiga phasa adalah sama, baik untuk hubungan Y ataupun Δ bila dayanya
kumparan transformator menjadi hubungan open delta maka tegangan tiga fasanya
adalah tetap. Misalkan tegangan pada dua kumparan yang tersisa adalah : VAB= VL
A a
B
Ia E
VCA = −V AB − VBC
= −V∠120 0 − V∠0 0
= 0.5 V − j 0,866V − V
= −0.5 V − j 0,866 V
= V∠240 0
Jika transformator tersebut melayani beban tiga fasa resistif yang seimbang
Iab
300
Ibc
300 Vbc
Vca
Gambar 3.11 Diagaram fasor tegangan dan arus pada Transformator Open delta
Dari diagram fasor diatas terlihat bahwa arus fasa Iab tertinggal dari tegangan
Vab sebesar 300 sedangkan arus fasa Ibc mendahului Vbc sebesar 300. Hubungan arus
Ia = Iab ...........................................................................(3.48)
Ic = Ibc ………………………………………………...(3.49)
P = V p I p Cos θ
(
P1 = V p I p Cos − 30 0 )
..................................................................(3.51)
( )
P2 = V p I p Cos 30 0
..................................................................(3.52)
P = P1 + P2
Sehingga .............................................................(3.53)
P = 3 Vp I p
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Daya reaktifnya adalah:
.................................................................(3.54)
.............................................................. (3.55)
menjadi 57,7 % nya. Besar kapasitasnya tidak sama dengan penjumlahan kapasitas
kedua transformator 1 phasa tetapi hanya 86,6 % nya. Hal ini dapat dibuktikan
Kapasitas ∆ − ∆ = 3 V L − L I L
= 3 V L − L ( 3 I P ) = 3 VL − L I P ) ................(3.56)
Pada hubungan open delta arus line sekundernya sama dengan arus fasa sekundernya
sehingga:
Kapasitas V − V = 3 V L − L I L = 3 V L − L I P ) .............(3.57)
SV −V 1
= = 0.577
S∆ - ∆ 3 atau = 57.7% .......................... (3.58)
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IL = arus saluran, A
menyuplai 66,6 persen dari kapasitas total transformator hubungan delta, tetapi
kedua belitan tersebut hanya dapat menyuplai 57,7 persen dari kapasitas total
juga dengan faktor utilitas dari kedua belitan transformator ketika dalam keadaan
berbeban. Dengan dioperasikan seperti ini, transformator masih dapat mengirim daya
tiga fasa dengan urutan belitan yang sama, tetapi kapasitas dari transformator
berkurang hingga 57,7 persen dari kapasitas total transformator ketika terhubung
taransformator tersebut dirubah menjadi open-delta dengan beban yang sama seperti
sebelumnya, maka sisa kedua transformator akan mengalami overload/ beban lebih
= 1.732 = 173,2%
open delta dengan sumber daya tiga fasa yang seimbang, Jika transformator open
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
delta dibebani tidak seimbang maka arus-arus fasanya akan tidak seimbang yang
dan Vbc ini seiring dengan masing-masing verktor emfnya yaitu Iab Zsh dan Ibc Zsh
yang menghasilkan V’ab dan V’bc yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Vab
-Iab rsh -Iab zsh
-Iab xsh V’ab
-V’ca
-V’ab
Vca
dibawah ini:
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Rugi Besi Histeresis
Rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis
sebagai berikut :
Karena arus beban berubah – ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada
beban. Dan perlu diperhatikan pula resistansi disini merupakan resistansi AC.
• Rugi histerisis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak – balik pada inti
Kh = konstanta
• Rugi arus eddy , yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi.
Dirumuskan sebagai :
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Ke = Konstanta
Pi = Ph + Pe ................................................................. (3.62)
III.6.3 Efisiensi
Pout
η= ......................................................................(3.63)
Pin
Pout ∑ rugi
η= =1− .................. (3.64)
Pout + Σrugi − rugi daya masuk
∑ rugi = Pcu + Pi
V2 cos φ
η= ............................................ (3.65)
P
V2 cos φ + I 2 R2 ek + 1
I2
d P
I 2 R2 ek + i = 0
dl 2 I2
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
PI
R2 ek =
I2
Pi = I 22 R2 ek = Pcu ..........................................................(3.66)
Artinya untuk beban tertentu, nilai efisiensi maksimum terjadi ketika rugi tembaga
sebagai :
∑ rugi
η= ...................................................(3.67)
V2 I 2 cos φ + ∑ rugi
∑ rugi / V2 I 2
η= ................................................(3.68)
Cosφ + ∑ rugi / V2 I 2
X
η =1− ..........................................................(3.69)
cos φ + X
Hubungan antara efisiensi dengan beban pada Cos Ф bisa dilihat pada gambar di
bawah:
Pinti = Ph + Pe
V1 I 1Cosφ1 − losses
Maka efisiensi η =
V1 I 1Cosφ1
I 1 R01 Pint i
η = 1− − ........................................(3.70)
V1Cosφ1 V1 I 1Cosφ1
dη R01 Pint i
= 0− + ...................................(3.71)
dI 1 V1Cosφ1 V1 I 12 Cosφ1
dη
Untuk efisiensi maksimum, = 0 , maka persamaan diatas menjadi:
dI 1
R01 Pint i
= ................................................. (3.72)
V1Cosφ1 V1 I 12 Cosφ1
Harga arus sekunder ini menyebabkan rugi tembaga sama dengan rugi inti besi.
rugi besi
η = Full load x .............(3.76)
rugi tembaga beban penuh
berikut:
Akan tetapi ada tipe tertentu yang performansinya tidak dapat ditentukan dengan
dan jaringan umum, seperti transformator distribusi yang sisi primernya berenergi
sepanjang hari walupun sisi sekundernya tidak berbeban atau hanya memikul
sebagian kecil beban saja selama sehari kecuali pada jam-jam penerangan pada
rumah-rumah. Ini berarti bahwa rugi-rugi inti terjadi sepanjang hari , sedangkan rugi-
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
rugi tembaga hanya ketika transformator berbeban. Hal ini merupakan pertimbangan
yang sangat penting dalam merancang sebuah transformator sehingga diperoleh rugi-
berdasarkan energi yang dikonsumsi selama periode tertetu, biasanya selama 24 jam.
Efisiensi ini disebut sebagai efisiesi energi yang dirumuskan sebagai berikut:
Efisiensi ini selalu lebih kecil dari efisiensi standar sebuah transformator.Untuk
menentukannya harus diketahui siklus beban dari transformator yaitu berapa banyak
BAB IV
OPEN-DELTA
IV.1 UMUM
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Transformator tiga fasa hubungan Open-Delta adalah suatu hubungan belitan
khusus pada transformator tiga fasa. Hubungan belitan ini dilakukan apabila pada
jika beban yang dipikul sekarang terlalu kecil tetapi perlu diantisipasi pertumbuhan
beban dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan dua buah belitannya daya
tiga fasa dapat terus disalurkan kepada konsumen walaupun dengan kapasitas daya
dilakukan dengan cara melakukan percobaan dan mengambil data pada Laboratorium
Sumatera Utara.
tiga fasa adalah sama dengan analisa karakteristik pada transformator satu fasa,
transformator tiga fasa, terutama adalah rugi-rugi inti transformator tiga fasa tesebut.
Sedangkan arus beban nol yang mengalir ada dua komponen, yaitu :
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
1. Arus rugi-rugi inti atau arus penguat yaitu arus yang aktif yang dapat
2. Arus yang timbul karena adanya fluks yang menimbulkan arus eddy dan arus
Pada keadaan beban nol, Io sangat kecil maka rugi-rugi tembaga pada sisi
primer dapat diabaikan, jadi rugi-rugi yang ada praktis hanya rugi-rugi besi.
Untuk menghitung faktor daya beban nol pada transformator tiga fasa dapat dihitung
sebagai berikut :
P0
Cos φ o = ............................................................( 4.2 )
V1 I 0
V1 V1
Rc = = ...................................................( 4.3 )
Ic I o Cosφ o
V1 V1
Xm = = ...................................................( 4.4 )
I m I 0 Sinφ 0
V0
Dimana Physteresis = K h = , dan Peddy current = Kc V02
f
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IV.2.2 Percobaan Hubung Singkat
Tujuannya agar didapat karakteristik daya hubung singkat yang merupakan rugi-rugi
tembaga kumparan belitan transformator. Dan juga karakteristik tegangan jatuh yang
Sehingga
Vsc
Z 01 = R 01 2 + X 01 2 = ...........................................( 4.5 )
I1
Daya input
Daya output
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Pout = Pin – rugi-rugi
= Pin – Pcu-Pinti
Berarti daya output lebih rendah daripada daya input, dikarenakan adanya rugi-rugi
Pout
η= × 100% ..........................................................( 4.10 )
Pin
Apabila beban dalam keadaan seimbang maka besar daya beban terhubung delta
............................................................... (4.12)
Dimana I adalah besar arus fasa beban pada keadaan seimbang, maka untuk
daya yang sama tetapi dengan keadaan tidak seimbang, besarnya arus-arus fasa
.................................................................. (4.13)
.................................................................. (4.14)
.................................................................. (4.15)
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Bila faktor daya pada ketiga fasa sama walaupun besarnya arus berbeda,
...................................... (4.16)
ketentuan bahwa:
........................................................... (4.17)
................................... (4.18)
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
4. Tahanan geser 6 Unit
6. Kabel Secukupnya
P1
P
V1 V2
T
C
A1
P1
P
V1 A2
T
C
A1
BE
N
BA
BA
T P2
BE
N
A2
A4 P5 A6
A BEBAN A5
P3
C
A3
1. Rangkai peralatan percobaan seperti gambar 4.1 diatas. Alat ukur diatur
4. Untuk setiap kenaikan tegangan V1 catat pembacaan alat ukur A1, P1 dan V2.
6. Percobaan selesai.
4. Untuk setiap kenaikan arus I1 catat pembacaan alat ukur V1, P1, dan I2.
dan wattmeter.
6. Percobaan selesai.
1. Rangkai peralatan percobaan seperti gambar 4.3 diatas. Atur range alat ukur
4. Atur nilai arus I2 dengan cara mengubah-ubah nilai beban seuai dengan data
yang diinginkan.
5. Untuk setiap kenaikan arus I2 catat pembacaan alat ukur A1, P1, P2, P3 , V2, P4,
8. Percobaan selesai.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IV.6.1 Data Name Plate Transformator Tiga Fasa
Frekuensi : 50 hz
Transformator tersebut dibuat menjadi Transformator tiga fasa hubungan Open delta
1 10 0,14 1,1 46
2 20 0,2 3,4 81
4 40 0,45 14 154
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
6 60 0,84 40,5 230
Analisa Data :
P1 1,1
Faktor Daya Transformator Cosφ = = = 0,79
V1 I 1 10 × 0,14
V1 10
Tahanan inti besi Rc = = = 90,90 Ω
I c 0,11
V1 10
Reaktansi magnetisasi Xm = = = 125 Ω
I m 0,08
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel
N V1 I1 P1 V2 Cos φ Ic Im Rc Xm
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
6 60 0,84 40,5 230 0,80 0,67 0,50 89,55 120
Gambar 4.4 Kurva Karaktertistik Daya Beban Nol Terhadap Tegangan Input
Analisa Pengukuran
Dari percobaan beban nol terlihat bahwa transformator tiga fasa hubungan
Open-Delta memiliki rugi-rugi beban nol sampai 40,5 watt. Dari grafik daya
beban nol terlihat bahwa rugi-rugi beban nol semakin besar jika tegangan
I1 V1 P1 I2
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
(amp) (volt) (watt) (amp)
Analisa Data :
V1 0,9
Impedansi hubung singkat Z ek = = = 1,071 Ω
I1 0,84
P1 0,54
Tahanan hubung singkat Rek = 2
= = 0,765 Ω
I1 0,84 2
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel
NO. I1 (amp) V1 volt) P1 (watt) I2 (amp) Zek (Ω) Rek (Ω) Xek(Ω)
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
2 1,71 1,85 2,25 1,00 1,082 0,769 0,404
Analisa Pengukuran
Dari percobaan hubung singkat dapat kita ketahui bahwa pada transformator
tiga fasa hubungan Open-Delta rugi-rugi daya Hubung Singkat semakin besar
jika arus yang mengalir pada kumparan transformator semakin besar juga.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IV.6.4 Percobaan Berbeban seimbang
A1 A2 A3 P1 P2 P3 V2 A4 A5 A6 P4 P5 P6
1 3,45 3,46 3,45 103 104 104 210 0,5 0,5 0,5 90 90 90
2 4,75 4,77 4,73 142 143 142 199,35 0,75 0,75 0,75 128 128 128
3 5,6 5,5 5,5 185 185 186 198 1 1 1 170 170 170
4 6,6 6,5 6.6 227 226 227 196 1,25 1,25 1,25 210 210 210
5 7,8 7,7 7,7 264 263 263 194 1,5 1,5 1,5 245 245 245
6 8,15 8,15 8,25 309 310 309 192,5 1,75 1,75 1,75 289 289 289
7 9,3 9,4 9,3 350 349 350 190.5 2 2 2 327 327 327
Analisa data:
Efisiensi Transformator
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel:
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.6 Kurva Hubungan Antara Efisiensi Dengan Daya Output
Analisa Pengukuran
1. Dari grafik dapat juga kita ketahui bahwa nilai efisiensi transformator tiga
2. Dari grafik percobaan berbeban dapat kita ketahui bahwa nilai Losses pada
transformator tiga fasa hubungan Open-Delta akan lebih besar jika bebannya
semakin besar.
IV.6.5.1 Percobaan dengan 2 fasa Seimbang sedangkan fasa lain tidak di bebani
V1= 50 Volt
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
N IL-L PRIMER P input Vout Arus Daya keluaran
(Amp)
A1 A2 A3 P1 P2 P3 V2 A4 A5 A6 P4 P5 P6
Analisa data:
Efisiensi Transformator
IAB = a x I, maka a = 0
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga rata-rata ketidakseimbangannya adalah:
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel
Tabel 4.8 Tabel Hasil Analisa Data Percobaan dengan 2 fasa Seimbang
Berbeda
V1 = 50 Volt
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
N IL-L PRIMER P input Vout Arus Phasa Daya keluaran
(Amp)
A1 A2 A3 P1 P2 P3 V2 A4 A5 A6 P4 P5 P6
1 9,2 9,2 10,5 343 343 392 190 1 2,5 2,5 151 376 375
2 10,5 9,2 9,2 391 343 343 191 2,5 1 2,5 376 151 377
3 9,2 10,5 9,2 344 392 344 189,5 2,5 2,5 1 377 373 153
4 9,5 8,7 10,2 367 336 375 189 1,5 1,5 3 225 227 454
5 10,2 10,2 8,7 372 372 333 190 3 1,5 1,5 451 228 227
6 10,2 9.6 8,7 373 370 335 190 1,5 3 1,5 224 451 225
Analisa data:
Efisiensi Transformator
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
I = 2 Ampere = arus fasa rata-rata / arus fasa dalam keadaan seimbang
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel:
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
IV.6.5.3 Masing-Masing Fasa Dibebani Berbeda, V1 = 50 Volt
A1 A2 A3 P1 P2 P3 V2 A4 A5 A6 P4 P5 P6
1 9,8 9,35 10.85 342 329 410 190 0,5 2,5 3,0 82 409 491
2 10.85 9,35 9,8 410 328 342 189 2,5 0,5 3,0 409 82 491
3 9,8 10.85 9,35 342 411 328 190,5 3,0 2,5 0,5 491 409 82
4 9,35 10.85 9,8 329 412 340 189,5 0,5 3,0 2,5 82 491 409
5 10.85 9,8 9,35 410 340 330 190 3,0 0,5 2,5 491 82 409
6 9,35 9,8 10.85 329 342 411 189 2,5 3,0 0,5 409 491 82
7 9.60 8.65 9.65 371 334 369 188 1,0 2,0 3,0 164 327 491
8 9,50 8.65 9.60 368 332 369 188.5 2,0 1,0 3,0 327 164 491
9 9.60 9,50 8.65 369 369 332 189 3,0 2,0 1,0 491 327 164
10 8.65 9.60 9,50 332 371 368 189 1,0 3,0 2,0 164 491 327
11 9,50 9.60 8.65 369 368 334 188 3,0 1,0 2,0 491 164 327
12 8.65 9,50 9.60 332 369 370 189,5 2,0 3,0 1,0 327 491 164
13 9,50 9.60 10.10 347 352 372 188 1,5 2,0 2,5 246 327 409
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
14 10.10 9.60 9,50 369 351 351 189 2,0 1,5 2,5 327 246 409
15 9,50 10.10 9.60 351 369 351 190 2,5 2,0 1,5 409 327 246
16 9.60 9,50 10.10 351 347 369 189 1,5 2,5 2,0 246 409 327
17 10.10 9,50 9.60 369 347 352 190 2,5 1,5 2,0 409 246 327
18 9,50 10.10 9.60 347 369 352 189 2,0 2,5 1,5 327 409 246
Tabel 4.11 Data Percobaan dengan 2 fasa Seimbang Sedangkan Fasa Lain Dibebani
Berbeda
Analisa data:
Efisiensi Transformator
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga rata-rata ketidakseimbangannya adalah:
IBC = b x I, maka a = 1
IBC = b x I, maka a = 1
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan cara yang sama, data selanjutnya dapat ditentukan sehingga didapat tabel:
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
15 1071 982 89 91,69
Tabel 4.12 Analisa Data Percobaan dengan Masing-Masing Fasa Dibebani Berbeda
50 98.83 90.86
0 68 93.52
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.8 Kurva Hubungan Antara Rata-Rata Ketidak Seimbangan Dengan Loses
Dengan Efisiensi
Analisa Pengukuran
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
1. Dari grafik dapat kita ketahui bahwa nilai Losses pada transformator tiga fasa
2. Dari grafik dapat juga kita ketahui bahwa nilai efisiensi transformator tiga
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
berikut :
1. Pada percobaan beban nol, semakin besar harga V0 maka akan semakin besar
2. Pada percobaan hubung singkat, semakin besar harga V1 maka nilai Isc dan
3. Untuk Setiap Percobaan berbeban, dengan menaikkan arus beban maka akan
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
4. Besar Losses pada percobaan berbeban seimbang lebih kecil dibandingkan
nilai efisiensi percobaan berbeban tidak seimbang karena untuk daya output
yang sama transformator berbeban tidak seimbang akan menyerap daya yang
lebih besar.
ruginya
efisiensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Publisher, Moscow
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009
5. Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Edisi ke-5,
Yogyakarta, 1997.
Jakarta, 2001.
Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan
Open-Delta, 2008.
USU Repository © 2009