Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

LAPORAN PENGAMAN BEBAN LEBIH


THERMAL OVERLOAD RELAY (TOLR)

Disusun oleh :

Anugrah Sanja Milian 3.31.17.2.02

LT-2C

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2019
JOB 3. PENGAMAN BEBAN LEBIH

(Thermal Over Load Relay / TOLR)

1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa dapat :
- Menggambarkan dan menjelaskan karakteristik Thermal Over Load Relay
(TOLR)
- Menjelaskan prinsip kerja TOLR

2. Pendahuluan

TOLR (Thermal Over Load Relay) adalah alat pengaman terhadap arus gangguan
beban lebih. TOLR selalu dipasang dengan kontaktor magnetik dan bekerja
berdasarkan panas akibat arus listrik yang melaluinya melebihi harga nominal.
Energi panas itu diubah menjadi energi mekanik oleh logam bimetal untuk
melepaskan kontak-kontak rele yang dapat digunakan untuk membuka rangkaian
listrik sehingga melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat arus lebih. TOLR
terutama digunakan sebagai pelindung motor - motor listrik terhadap gangguan
beban lebih.

3. Daftar Alat

VACPS 0 -220 V 1 buah.


Trafo Arus 2.000 VA 1 buah.
TOLR 1 buah
Kontaktor 1 buah
Tang Amper 1 buah
Stop Watch 1 buah
Kipas Angin 1 buah
Voltmeter 1 buah
Kabel Jumper 20 buah.
Multimeter VACPS 220 V Kabel jumper

Tangampere Kipas Angin Trafo Arus 2000 VA

Stopwacth Kontaktor TOLR


4. Gambar Kerja

AC 220 V

1 3 5
A1
K

A2 2 4 6

95 97
PS.DC
F
96 98

Gambar 1. Rangkaian Percobaan TOLR


5. Langkah Kerja

A. Percobaan TOLR Karakteristik Panas.

1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik, lalu
merangkai peralatan seperti pada gambar rangkaian dan mengatur arus nominal
IN dari TOLR sebesar nilai minimal.
2) Memberi tegangan pada koil magnet dari kontaktor hingga bekerja.
3) Memberi dan mengatur arus pada TOLR sehingga didapatkan nilai arus lebih
yang dikehendaki.
4) Bersamaan dengan tercapainya nilai arus lebih itu, start stopwatch dan tunggu
hingga TOLR trip.
5) Saat TOLR trip, stop stopwatch dan catat waktu yang diperlukan TOLR untuk
trip tersebut.
6) Reset TOLR dan ulangi langkah nomor 3 hingga 5 untuk nilai arus lebih lain
yang dikehendaki. Gunakan kipas angin untuk mendinginkan TOLR jika belum
dapat direset.
7) Menggambar kurva karakteristik panas dari data tabel.
B. Percobaan TOLR Karakteristik Dingin

1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik, lalu
merangkai peralatan seperti pada gambar rangkaian dan mengatur arus nominal
IN dari TOLR sebesar nilai minimal.
2) Memberi tegangan pada koil magnet dari kontaktor hingga bekerja.
3) Memberi dan mengatur arus pada TOLR sehingga didapatkan nilai arus lebih
yang dikehendaki.
4) Bersamaan dengan tercapainya nilai arus lebih itu, start stopwatch dan tunggu
hingga TOLR trip.
5) Saat TOLR trip, stop stopwatch dan catat waktu yang diperlukan TOLR untuk
trip tersebut.
6) Ambil TOLR lain sejenis yang dingin dan sudah diatur arus nominalnya
sebesar nilai minimal.
7) Ulangi langkah kerja nomor 3 hingga 6 untuk nilai arus lebih lain yang
dikehendaki.
8) Menggambar kurva karakteristik dingin dari data tabel.
6. Lembar Kerja

Tabel 1. Percobaan TOLR Karakteristik Panas

I (A) Faktor pengali


No. IN ~ Reset ( 1,6 A ) arus nominal Waktu
> 16 menit
1. 2,4 Ampere x1,5
> 16 menit
2. 3,2 Ampere x2
450 s
3. 4 Ampere x2,5
180 s
4. 4,8 Ampere x3

Tabel 2. Percobaan TOLR Karakteristik Dingin

I (A) Faktor pengali


No.
IN ~ Reset ( 1,6 A ) arus nominal Waktu
60 s
1. 2,4 Ampere x1,5
45 s

2. 3,2 Ampere x2
40 s
3. 4 Ampere x2,5
31 s
4. 4,8 Ampere x3

7. Pertanyaan dan Tugas

1) Jelaskan prinsip kerja dan grafik karakteristik TOLR.

2) Apa gunanya karakteristik panas dan dingin?

3) Jelaskan cara menentukan bahwa kondisi TOLR masih bagus.

4) Mengapa TOLR banyak digunakan untuk pengaman motor listrik?


8. Jawaban

1) Cara kerja TOLR adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi
panas untuk mempengaruhi bimetal. Bimetal inilah yang menggerakkan tuas
untuk menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control motor
starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran
arus pada dial di alat tersebut.
Grafik Karakteristik TOLR :

2) Guna Karakteristik Panas dan Dingin :


Untuk mengetahui perbedaan lama waktu pemutusan dimana pada
karakteristik panas TOLR terlebih dahulu dialiri arus listrik sehingga bimetal
sedikit melengkung dan ketika diberi beban lebih beban TOLR akan trip lebih
cepat daripada saat karakteristik dingin dimana TOLR belum dialiri arus
listrik sehingga bimetal benar-benar lurus yang kemudian diberi beban lebih
sehingga TOLR trip lebih lama.

3) Cara mengetahui TOLR dalam kondisi baik adalah dengan cara mengaliri arus
gangguan sebesar 3x arus nominal ke TOLR. Jika TOLR trip dalam waktu
singkat maka TOLR masih dalam kondisi yang baik, namun bila TOLR trip
dalam waktu yang cukup lama berarti TOLR dalam kondisi kurang/tidak baik
sehingga harus diganti dengan yang baru.

4) Motor membutuhkan TOLR meskipun sudah ada MCB karena fungsi MCB
pada rangkaian kontrol motor adalah untuk mengamankan rangkaian kontrol
motor bukan untuk mengamankan beban/motor. Apabila TOLR trip berarti
beban/motor tidak dapat dinyalakan secara langsung kembali sebelum direset,
dan jika MCB trip maka beban/motor tetap bias dinyalakan sesudah MCB di
ON kan kembali.
9. Kesimpulan
1. TOLR mempunyai prinsip kerja berdasarkan panas (temperature) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal.
2. Baik TOLR karakteristik panas maupun dingin apabila pengali arusnya semakin
besar maka waktu tripnya semakin cepat.
3. TOLR akan trip apabila arus yang mengalir lebih dari arus nominal yang sudah
disetel sebelumnya.
4. Karakteristik panas dan karakteristik dingin berguna untuk membandingkan
dan mengetahui waktu trip saat MCB dalam kondisi panas (saat keadaan
bimetal masih sedikit melengkung) dengan MCB dalam kondisi dingin (saat
bimetal benar-benar lurus).

Anda mungkin juga menyukai