PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan Rumah Sakit tidak dapat dipisahkan dari bagian pelayanan
keperawatan. Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional
yang menjadi bagian integral dari upaya pelayanan kesehatan. Perawat sebagai
tenaga professional, selalu dituntut untuk mengembangkan diri baik dalam hal
ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga sikap guna mendukung terwujudnya
pelayanan prima sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Selain jumlah tenaga
perawat mayoritas di rumah sakit, pelayanan keperawatan juga merupakan
salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh
karenanya kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
seoptimal mungkin.
A. Pengertian
Asuhan Keperawatan adalah serangkaian proses pelayanan keperawatan yang
dimulai dari menilai, mendiagnosis, merencanakan, melaksanakan dan evaluasi
keadaan pasien dalam keadaan sehat maupun sakit, sehingga menjadi dasar
pemecahaan secara ilmiah, dan menjadi dasar dalam praktek keperawatan, untuk
mengelolah pasien sebagai indvidu, keluarga dan komunitas yang berdampak
pada efektefitas kemajukan kesehatan pasien (Region et al., 2017; Edet,
Mgbekem, & Edet, 2016).
1. NUTRISI
10 | S A K R S U D B A N T E N
DO : minggu
Imt > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan Anjurkan melakukan pencatatan asupan
panjang badan lebih dari persentil 95 (pada makanan dan aktivitas fisik serta perubahan
anak < 2 tahun) atau IMT pada persentil ke 85 berat badan
Promosi latihan fisik
– 95 (pada anak 2 – 18 tahun)
Identifikasi keyakinan kesehatan latihan
Tebal lipatan kulit trisep > 25 mm
fisik
Identifikasi pengalaman olah raga
sebelumnya
Identifikasi hambatan untuk berolah raga
Monitor kepatuhan menjalankan program
latihan
Monitor respon terhadap latihan
DEFISIT NUTRISI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Screeing Nutrisi
Berhubungan dengan : keperawatan selama ….................... Kaji adanya alergi makanan
Ajarkan pasien bagaimana membuat
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau nutrisi kurang teratasi dengan
catatan makanan harian.
mencerna nutrisi oleh karena faktor indikator: Monitor adanya penurunan BB dan gula
biologis, psikologis atau ekonomi. Status nutrisi : adekuat darah
Berat badan terkontrol
11 | S A K R S U D B A N T E N
DS: Tidak ada mual dan muntah Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam,
Nyeri abdomen
Muntah total protein, Hb dan kadar Ht
Kejang perut Monitor mual dan muntah
Rasa penuh tiba-tiba setelah makan Monitor pucat, kemerahan, dan
DO: kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor intake nuntrisi
Diare
Manajemen Nutrisi
Rontok rambut yang berlebih
Informasikan pada klien dan keluarga
Kurang nafsu makan
Bising usus berlebih tentang manfaat nutrisi
Konjungtiva pucat Kolaborasi dengan dokter tentang
Denyut nadi lemah kebutuhan suplemen makanan seperti
NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
12 | S A K R S U D B A N T E N
Gangguan persepsi makan Status nutrisi : adekuat Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini
Kelebihan konsumsi alkohol Berat badan terkontrol
dan masa lalu
Penggunaan energi kurang dari asupan Identifikasi persepsi pasien dan keluarga
Sering mengemil
Sering memakan makanan tentang diet yang diprogramkan
Identifikasi finansial untuk menyediakan
berminyak/berlemak
Faktor keturunan makanan
Penggunaan makanan formula atau campuran Jelaskan tujuan kepatuhan diet untuk
Asupan kalsium rendah kesehatan
Berat badan bertambah cepat Informasikan makanan yang boleh dan
Makanan padat sebagai sumber makanan
dilarang
utama pada usia < 5 bulan Anjurkan melakukan olah raga sesuai
DS:
toleransi
DO : Ajarkan cara merencanakan makanan yang
sesuai program
Rekomendasikan resep makan yang sesuai
dengan diet
13 | S A K R S U D B A N T E N
DO: TTV Monitor mual dan muntah
Turgor Kulit Edukasi kesehatan
Turgor kulit
Tanda Fisik Kolaborasi: IV, obat.
Pusing, gelisah
Balance Cairan
TTV
matacekung
BAK
Diare
GANGGUAN MENELAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan menelan Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri: makan atau minum
keperawatan dalam
berhubungan dengan Identifikasi diet yang dianjurkan
waktu ....................... gangguan
Defisit konginetal menelan berkurang dengan kriteria Monitor kemampuan menelan
Malnutrisi energy protein Jumlah menelan sesuai dengan Sediakan sedotan untuk minum
ukuran atau teksture makanan
14 | S A K R S U D B A N T E N
Obstruksi mekanis Refleks menelan sesuai dengan Sediakan makanan selagi masih hangat
waktunya
PJB Kolaborasi pemberian obat
Mempertahankan posisi kepala (analgesic,antiemetic)
Masalah neurologis
dan batang tubuh netral
Dukungan kepatuhan program pengobatan
Abnormalitas laring, orofaring
Mampu menerima makanan
Identifikasi kepatuhan menjalani ;program
Cedera otak( cva, penyakit neurologis, trauma,
Peningkatan usaha menelan pengobatan
tumor,)
Reflug lambung Buat komitmen menjalani program
Defek laring dan nasal
pengobatan dengan baik
Defek rongga nasofaring dan trakea
Buat jadwal pendampingan keluarga
Gangguan syaraf kranial
Libatkan keluarga dlam mendukung program
Keterlambatan perkembangan pengobatan yang dijalani
15 | S A K R S U D B A N T E N
Monitor status pernafasan
Pemantauan Elektrolit
16 | S A K R S U D B A N T E N
KESIAPAN PENINGKATAN NUTRISI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kesiapan Peningkatan Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Managemen nutrisi: membantu atau
DS :
keperawatan dalam waktu .................. menyediakan asupan makanan dan cairan
Mengekspresikan keinginan untuk
kesiapan peningkatan nutrisi adekuat dengan diet seimbang
meningkatkan nutrisi
dengan kriteria hasil : Konseling nutrisi : member bantuan dengan
Mengekspresikan pengetahuan tentang pilihan
Mampu mempertahankan berat proses interaktif yang berfokus pada
makanan dan cairan yang sehat
Mengikuti standar asupan nutrisi yang tepat badan yang ideal kebutuhan terhadap modifikasi diet
DO : Mengonsumsi diet yang seimbang Penyuluhan individu : membuat
Makan teratur dan adekuat Melaporkan peningkatan nilai
perencanaan., implementasi, dan evaluasi
Penyiapan dan penyimpanan makanan dan gizi makanan yang dikonsumsi
program penyuluhan yang dirancang untuk
minuman yang aman (mis; lebih banyak mengonsumsi
Sikap terhadap makanan dan minuman sesuai memenuhi kebutuhan khusus pasien
makanan non olahan, dengan sedikit Penyuluhan : Program Diet : mempersiapkan
dengan tujuan kesehatan
kandungan lemak jenuh pasien untuk benar-benar mematuhi pola
diet yang diprogramkan
17 | S A K R S U D B A N T E N
dalam waktu lebih dari 1 jam glukosa Identifikasi penyebab hiperglikemia
darah stabil dengan kriteria hasil: Monitor kadar gula darah
berhubungan dengan Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Glukosa darah (polyuria, polidipsi, polifagia,
Asupan diet tidak cukup
kelemahan, malaise, pandangan kabur,
Hemoglobin glikosilat
Gangguan status mental sakit kepala)
Fruktosamin Monitor intake output
Kehamilan Berikan asupan cairan oral
Urin glukosa Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi
Keterlambatan perkembangan kognitif
ortostatik
Anjurkan kepatuhan diet dan olah raga
Kurang kepatuhan pada rencana managemen
Kolaborasi pemberian insuin, cairan iv,
diabetes
kalium jika perlu
Management hipoglikemia
Managemen diabetes tidak tepat
Observasi tanda dan gejala hipoglikemia
Identifikasi kemungkinan penyebab
Pemantauan glukosa darah tidak tepat
hipoglikemia
Penambahan bb berlebih Berikan karbohidrat
sederhana,glucagon,karbohidrat
Penurunan bb berlebih
komplek dan protein sesuai diet jika
Stres berlebihan perlu
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Pertahankan akses iv jika perlu
Jelaskan interaksi antara diet,
18 | S A K R S U D B A N T E N
DS insulin/agen oral dan olah raga
Ajarkan pengelolaan hipoglikemia
Mengantuk Kolaborasi pemberian dektrose dan
gluksgon jika perlu
Pusing
Palpitasi
Mengeluh lapar
Mulut kering
Haus meningkat
DO
Gangguan koordinasi
Gemetar
19 | S A K R S U D B A N T E N
Kesadaran menurun
Sulit bicara
Berkeringat
DIARE
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Diare Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen diare
dalam waktu ....................... diare Identifikasi penyebab diare
Berhubungan dengan :
Inflamasi gastrointestinal Identifikasi riwayat pemberian makanan
Iritasi gastrointestinal mebaik dengan kriteria hasil: Identifikasi invaginasi
Proses infeksi Monitor warna, volume, frekuensi, dan
Malabsorpsi Defekasi < tiga kali dalam 24 jam
konsistensi tinja
Kecemasan
Monitor tanda dan gejala hipovolemik
Tingkat stres tinggi Konsistensi feses lembek (ada
Monitoring iritasi dan ulserasi kulit
Terpapar kontaminan ampas)
Terpapar toksin didaerah perianal
Frekuensi peristaltik normal
Penyalahgunaan laksatif Monitor jumlah pengeluaran diare
Penyalahgunaan zat Bising usus normal Monitor balance cairan
Program pengobatan Monitor keamanan penyimpanan
Perubahan air dan makanan makanan
Bakteri pada air Anjurkan makanan porsi kecil dan
DS :
Urgency sering secara bertahap
Nyeri/kram abdomen Anjurkan menghindari makanan
20 | S A K R S U D B A N T E N
DO : pembentuk gas, pedas dan mengandung
Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
laktosa
Feses lembek atau cair Anjurkan untuk melanjutkan pemberian
Frekuensi peristaltik meningkat
Bising usus hiper aktif ASI (untuk bayi)
OBESITAS
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Obesitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Berat Badan
keperawatan dalam
berhubungan dengan Diskusikan dengan pasien dan orang tua
waktu ...................... masa tubuh dapat
mengenai hubungan antara asupan
Bayi menyusu formula dipertahankan dengan kriteria hasil:
makanan, olahraga, peningkatan BB, dan
BB berlebih saat bayi Berat Badan
penurunan BB
21 | S A K R S U D B A N T E N
Sering makan kudapan pinggang akibat kenaikan BB
Asupan kalsium diet pada anak rendah Mampu mengontrol asupan Dorong pasien untuk mengkonsumsi air
makanan yang cukup setiap hari
DS
Bantu pasien membuat perencanaan
Mengeluh sering lapar
makan yang seimbang dan konsisten
DO dengan jumlah energy yang dibutuhkan
setiap hari
Anak usia 2-18 tahun BMI > 30kg/m2 atau
persentil > ke 95 untuk usia dan jenis kelamin Edukasi diet
Gaya kurang gerak gastrointestinal membaik dengan Monitor buang air besar termasuk
kriteria hasil: frekuensi, konsistensi, bentuk, volume,
22 | S A K R S U D B A N T E N
Imobilitas Eliminasi usus baik dan warna dengan cara yang tepat
23 | S A K R S U D B A N T E N
atau hiperaktif) Konsultasikan dengan dokter jika tanda
dan gejala diare menetap
Residu lambung meningkat/menurun
Penahapan diet :
Muntah
Monitor kesadaran pasien dan adanya
Regurgitasi
reflek menelan sesuai kebutuhan
Pengosongan lambung cepat
Tingkatkan diet dari cairan
Distensi abdomen jernih,cair,lembut,sampai dengan diet
reguler atau khusus untuk anak dan
Diare
dewasa
Feses kering dan sulit keluar
Tuliskan batasan diet pasien di samping
Feses keras tempat tidur,pada papan chart dan
dicatatan perencanaan pasien
24 | S A K R S U D B A N T E N
mungkin jika tidak ada komplikasi
25 | S A K R S U D B A N T E N
Intubasi gastrointestinal:
Pemberian obat:
26 | S A K R S U D B A N T E N
obat-obatan di luar konter and obat-
obatan herbal
Manajemen pengobatan:
27 | S A K R S U D B A N T E N
yang sesuai
Manajemen mual:
28 | S A K R S U D B A N T E N
efektif diberikan untuk mencegah mual
bila memungkinkan (kecuali untuk mual
yang berhubunagn dengan kehamilan,
Perawatan selang:gastrointestinal :
29 | S A K R S U D B A N T E N
Bilas selang,sesuai protokol
Manajemen muntah:
30 | S A K R S U D B A N T E N
Defek orofaring Intake nutrisi terpenuhi Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
Gangguan neurologis( trauma kepala,kejang) Toleransi terhadap diet
Identifikasi perlunya penggunaan selang
Hipersensitivitas oral Tidak ada residu cairan lambung
nasogastric
Prematuritas Warna cairan lambung jernih
Monitor BB
Status puasa yang lama Serum albumin
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
DS:
Lakukan oral hygiene
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
DO makan(pereda nyeri,antiemetik,)
31 | S A K R S U D B A N T E N
Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
selama pemberian makanan
Monitor BB
MENYUSUI TIDAKEFEKTIF
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Menyusui Tidakefektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi menyusui
Berhubungan dengan :
dalam waktu ...................... pola makan
Pasangan/ keluarga yang tidak mendukung Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Riwayat pembedahan payudara bayi efektif dengan kriteria hasil:
menerima informasi
Penerimaan bayi terhadap makanan tambahan
Posisi dan kesiapan menyusui lebih
dengan putting buatan Identifikasi tujuan atau keinginan
Prematur baik
menyusui
Riwayat kegagalan menyusui
Lemahnya refleks menghisap bayi Mulut bayi tetap di areola
Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
Payudara ibu yang tidak normal
32 | S A K R S U D B A N T E N
Kecemasan atau ambivalensi ibu Tekanan pada areola lebih baik bayi
Terhentinya proses menyusui
Bayi yang tidak normal Penempatan lidah dan menghisap Ajarkan 4 posisi menyusui dan perlekatan
Kurangnya pengetahuan dengan benar
tepat
DS :
Kelelahan maternal
Minimal menyusui 8 kali tiap hari ( Ajarkan perawatan payudara antepartum
Kecemasan maternal
sesuai kebutuhan) dengan mengkompres kapas yang telah
DO : diberikan minyak kelapa
Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu Penambahan berat badan sesuai
ASI tidak menetes/memancar Ajarkan perawatan payudara post partum
umur
BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
Nyeri dan atau lecet terus menerus setelah (memeras ASI, pijat paayudara, pijat
Kepuasan bayi seteah menyusui
minggu kedua oksitosin)
Intake bayi tidak adekuat Posisi nyaman selama perawatan
Bayi menghisap tidak terus menerus Konseling laktasi
Bayi menangis saat disusui
Identifikasi keadaan emosional ibu saat
akan dilakukan konseling menyusui
33 | S A K R S U D B A N T E N
RISIKO IKTERUS NEONATURUM
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Ikterus Neonaturum Setelah dilakukan tindakan Identifikasi kndisi awal bayi setelah
Berhubungan dengan :
keperawatan dalam lahir
Penurunan beraat badan abnormal > 7 – 8%
waktu ...................... ikterus Monitor tanda-tanda vital bayi
pada bayi baru lahir yang menyusu ASI, > Anjurkan ibu menyusui sesuai
neonatorium tidak terjadi dengan
15% pada bayi yang cukup bulan kebutuhan bayi (setiap 2 jam)
Pola makan tidak ditetapkan dengan baik kriteria hasil: Anjurkan menyendawakan bayi setelah
Kesulitan transisi ke kehidupan extra uterin Reflek menghisap kuat disusui
Usia kurang dari 7 hari
Anjurkan ibu mencuci tangan sebelum
Keterlambatan pengeluaran feses (mekonium) Toleransi terhadap diet
Prematuritas (< 37 minggu) menyentuh bayi
DS : Ajarkan ibu merawat bayi di rumah
Kadar bilirubin dalam batas
DO: normal
Elastisitas
Hidrasi
Keringat
Perfusi jaringan
Integritas kulit
Termoregulasi
34 | S A K R S U D B A N T E N
IKTERUS NEONATURUM
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ikterus neonaturum Setelah dilakukan tindakan Fototerapi Neonantus
keperawatan dalam waktu lebih dari 1
berhubungan dengan Monitor ikterik pada sclera dan kulit bayi
jam icterus pada bayi berkurang
Bayi mengalami kesulitan transisi kehidupan sampai dengan hilang dengan kriteria Identifikasi kebutuhan cairan sesuai
extra uterin hasil: dengan usia gestasi dan bb
Hidrasi menit
Pola makan tidak tepat
Profil darah abnormal(hemolysis, bilirubin Reflek menghisap kuat Ukur jarak lampu dan permukaan kulit
35 | S A K R S U D B A N T E N
Membran mukosa kering Kadar bilirubin Biarkan tubuh terpapar sinar ft
berkelanjutan
Kulit kuning
Gunakan linen berwarna putih agar
Sklera kuning
memantulkan cahaya sebanyak mungkin
36 | S A K R S U D B A N T E N
Bayi dirawat bayi terpenuhi dengan kriteria hasil: Identifikasi tujuan atau keinginan
Ibu mengenali tanda tanda menyusui
Ibu bekerja
penurunan produksi asi
Dukung ibu untuk meningkatkan
Penyakit bayi atau ibu
Ibu mengenali saluran asi kemampuan menyusui
Prematuritas tersumbat
Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
DS Teknik mencegah nyeri bayi
37 | S A K R S U D B A N T E N
mencari solusinya.
38 | S A K R S U D B A N T E N
Nyeri dan lecet terus menerus etelah menyusu
minggu ke2
Pemberian Kesempatan Menghisap Pada Bayi
Intake bayi tidak adekuat
Bayi menangis saat disusui
Monitor tanda tanda vital bayi
Bayi rewel dan menangis terus
Menolak untuk menghisap
Monitor ttv dan perdaraha pasca
melahirkan
Pemeriksaan Payudara
39 | S A K R S U D B A N T E N
Periksa apakah ada cairan yang keluar dr
putting dengan menempatkan jempol dan
jari telunjuk di sekitar putting lalu tekan
perlahan
KETIDAKCUKUPAN ASI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakcukupan Asi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Promosi Asi Exlusif
berhubungan dengan dalam waktu ......................... kebutuhan
Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
Kesempatan untuk menghisap tidak cukup asi bayi terpenuhi dengan kriteria hasil:
bayi
Eflek menghisap tidak efektif Ibu mampu mengenali isyarat bila
Jelaskan pentingnya menyusui dimalam
bayi lapar
Kekurangan volume cairan hari untuk mempertahankan dan
Payudara penuh sebelum meningkatkan produksi asi
Malnutrisi
menyusui
40 | S A K R S U D B A N T E N
DS Pengeluaran asi cukup Jelaskan tanda bayi cukup asi
Ibu tidak ada produksi asi Bayi puas setelah minum asi Anjurkan ibu menyusui sesegera
mungkin setelah melahirkan
DO Terjadi peningkatan berat badan
Anjurkan pada ibu memberikan nutrisi
Bayi menolak menyusu
pada bayi hanya dengan asi
Penambahan bb kurang dari 500 gr dalam 1
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering
bulan
mungkin
Sering menangis, sering mencari putting
Pijat Laktasi
susu, tampak tidak puas menyusu
Monitor kondisi mamae dan putting
Urin pekat dan sedikit
Identifikasi keinginan ibu untuk
Waktu menyusu lama
menyusui
Volume asi ibu sedikit
Posisikan ibu dengan nyaman, pijat mulai
kepala leher ,bahu,punggung, dan
payudara
41 | S A K R S U D B A N T E N
Pijat secara rutin setiap hari
2. CAIRAN
42 | S A K R S U D B A N T E N
Disfungsi intestinal TTV dalam batas normal Monitor elasitas dan turgor kulit
DS : Kadar albumin dan protein normal
Monitor jumlah, warna, dan berat jenis
DO:
urine
Monitor kadar albumin dan protein total
43 | S A K R S U D B A N T E N
Muntah Penurunan serum magnesium Dokumentasi hasil pemantauan
Management Elektrolit
44 | S A K R S U D B A N T E N
perlu
45 | S A K R S U D B A N T E N
Sesak nafas Tidak ada sesak, pch,rd Monitor suara nafas tambahan
Edema anasarka Tidak ada clubbing finger Timbang BB setiap hari dan monitor
status pasien
Ansietas
Hitung atau timbang diapers dengan
Dispnea
benar
Efusi pleura
Jaga intake yang akurat dan catat input
Gangguan pola nafas
Monitor status hidrasi
46 | S A K R S U D B A N T E N
tanda dan gejala kelebihan volume cairan
menetap atau memburuk
Terapi Oksigen
47 | S A K R S U D B A N T E N
DS : Tekanan darah Berikan infus kristaloid 1-2 L pada
dewasa
Mengeluh lemah dan haus Denyut nadi radial
Berikan infus kristaloid 20ml/kgbb pada
DO : Tekanan arteri rata rata
anak
Kulit kering Tekanan vena sentral
Kolaborasi penentuan jenis dan jumlah
Membran mukosa kering Denyut perifer cairan
Peningkatan frekwensi nadi Keseimbangan intake output Kolaborasi pemberian produk darah.
Peningkatan konsentrasi urin Turgor kulit kembali cepat Monitor status hidrasi (frekwensi
nadi,kekuatan nadi, mukosa, akral)
Peningkatan suhu tubuh
Monitor BB sebelum dan sesudah
Penurunan BB
dialysis
Penurunan haluaran urin
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
48 | S A K R S U D B A N T E N
Berikan cairan intravena
49 | S A K R S U D B A N T E N
Monitor balance cairan
RISIKO SYOK
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko syok Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Tanda-Tanda Vital
dalam waktu ................. risiko syok
berhubungan dengan Monitor tekanan darah,nadi,suhu,dan
dapat dicegah dengan kriteria hasil:
status pernafasan
Hipoksemia
TTV dalam batas normal
Monitor cyanosis sentral dan perifer
Hipoksia
Tingkat pernafasan
Monitor adanya tanda cushing
Hipotensi
Mampu menggunakan system reflek(tekanan nadi
Hipovolemia dukungan personal untuk lebar,bradikardi,peningkatan tekanan
mengurangi resiko darah sistolik)
Infeksi
Mampu mengenali factor resiko Management Hipovolemia
Sepsis
Menghindari paparan ancaman Monitor status hemodinamik
Sindrom respon inflamasi(SIRS)
kesehatan
Monitor asupan dan pengeluaran
50 | S A K R S U D B A N T E N
exstraseluler
51 | S A K R S U D B A N T E N
3. ELIMINASI URINE
52 | S A K R S U D B A N T E N
Sering buang air kecil Sediakan waktu yang cukup untuk
Mengompol
pengosongan kandung kemih (10 menit)
Enuresia Gunakan spirit wintergreen di pispot
DO :
Distensi kandung kemih atau urinal
Berkemih tidak tuntas Masukkan kateter kemih, sesuai
Volume residu urin meningkat Anjurkan pasien/keluarga untuk
merekam output urin sesuai
Instruksikan cara-cara untuk
menghindari konstipasi atau impaksi
tinja
Memantau asupan dan keluaran
Memantau tingkat distensi kandung
kemih dengan palpasi dan perkusi
Membantu dengan toilet secara berkala
Memasukkan pipa ke dalam lubang
tubuh untuk sisa
Menerapkan kateterisasi intermiten
53 | S A K R S U D B A N T E N
Jumlah urin normal Mendeskripsikan rencana untuk perlu
Karakteristik urin normal Ajarkan pasien untuk minum 200 ml
meningkatkan fungsi perkemihan
Asupan cairan adekuat untuk memenuhi Memiliki urine residu pasca cairan saat makan, di antara makan dan
kebutuhan sehari-hari di awal petang
berkemih >100-200ml
Berat jenis urine dalam batas normal Tetap terbebas dari infeksi saluran
Urine kuning kecokelatan Penyuluhan untuk pasien atau keluarga
Urine tidak berbau kemih Beri informasi tentang fungsi
Memiliki aspuan dan haluaran
perkemihan normal
urine 24 jam yang seimbang Beri informasi tentang kebutuhan cairan,
Melaporkan jumlah dan
berkemih teratur, dan lainnya
karakteristik urine yang normal
Menunjukkan pengetahuan yang
adekuat tentang obat yang
memengaruhi fungsi berkemih
Mengalami eliminasi urine normal
Bau, jumlah dan warna urine
dalam batas normal
Tidak terjadi hematuria
Mengeluarkan urine tanpa
nyeri, kesulitan di awal
berkemih, ataupun urgensi
BUN, kreatin serum dan berat
jenis urine dalam batas
normal
Protein, glukosa, keton, pH,
54 | S A K R S U D B A N T E N
dan elektrolit dalam batas
normal
55 | S A K R S U D B A N T E N
Kehilangan sensorik dan motorik (pada Mencapai toilet antara waktu Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala
geriatri) dorongan berkemih dan infeksi saluran kemih
Gangguan penglihatan
pengeluaran urin Ajarkan pasien dan keluarga untuk
DS : Melakukan eliminasi secara mencatat haluaran dan pola urine, jika
Mengompol sebelum mencapai atau selama
mandiri diperlukan
usaha mencapai toilet
Batasi cairan sesuai kebutuhan
DO : Mengosongkan kandung kemih
Perawatan Inkontinensia Urin
secara tuntas
Identifikasi multi faktor yang
Mengkonsumsi cairan dalam
menyebabkan inkontinensia (produksi
jumlah adekuat
urin, pola berkemih, fungsi cognitif,
Urin residu pasca berkemih >100- masalah berkemih yang dialami, dan
200 ml pengobatan)
Tidak terjadi hematuri, dan partikel Anjurkan pasien untuk minum minimum
56 | S A K R S U D B A N T E N
iritasi pada bladder (seperti minuman
bersoda, teh, kopi dan cokelat)
57 | S A K R S U D B A N T E N
DO : Beri tahu pasien bahwa latihan perlu
dilakukan selama beberapa minggu
terlebih dahulu untuk mencapai perbaikan
58 | S A K R S U D B A N T E N
Penyuluhan untuk Pasien atau Keluarga
Ajarkan pasien dan keluarga tentang
tanda dan gejala diarefleksia otonom
yang dapat dilaporkan, seperti hipertensi
berat, sakit kepala berat, diaforesis di atas
area cedera, takikardia awitan mendadak.
Ajarkan pasien, keluarga, dan pemberi
asuhan teknik membersihkan kateterisasi
intermiten.
Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih (misalnya, demam, menggigil,
nyeri pada paha, hematuria, dan
perubahan pada konsistensi dan bau
urine)
Pelatihan kebiasaan berkemih:
Tentukan interval jadwal eliminasi awal,
berdasarkan pola berkemih dan rutinitas
yang biasanya (misalnya, makan, bangun
tidur, dan istirahat)
Bantu pasien mencapai toilet dan dorong
untuk melakukan eliminasi pada interval
59 | S A K R S U D B A N T E N
yang ditetapkan
Gunakan kekuatan sugesti (misalnya, air
mengalir atau membilas toilet) untuk
membantu pasien berkemih
Hindari meninggalkan pasien di toilet
selama lebih dari 5 menit
Kurangi interval eliminasi selama
setengah jam jika terdapat lebih dari dua
episode inkontinensia selama 24 jam.
Tingkatkan interval eliminasi selaam
setengah jam jika pasien tidak mengalami
episode inkontinensia dalam 48 jam
hingga interval optimal setiap 4 jam
dicapai.
60 | S A K R S U D B A N T E N
DO : keperawatan dalam waktu ................. Evaluasi lingkungan terhadap kendala
DS :
tidak terjadi inkontenansia urin untuk melakukan eliminasi tepat waktu
urgensi: dengan kriteria hasil : Kaji kemampuan perawatan diri pasien
61 | S A K R S U D B A N T E N
Tidak terjadi hematuri, dan meningkatkan penglihatan
Memasang dudukan toilet yang lebih
partikel pada urin
tinggi dari susur tangan
Tidak ada rasa sakit pada saat Memberi pispot, kursi buang air, dan
berkemih urinal portabel
Menggunakan alat bantu (misalnya, kursi
roda, tongkat, walker dan sepatu anti
selip)
Anjurkan pasien mengenakan pakaian
yang mudah dibuka
Ganti risleting, kancing dan alat pengait
dengan ikat pinggang atau Velcro, kapan
pun memungkinkan
Bantu pasien berkemih sebelum tidur dan
dorong berkemih di malam hari untuk
mengurangi urgensi
Anjurkan pasien menghindari zat yang
dapat mengiritasi kandung kemih, seperti
kafein, alkohol jus jeruk, minuman
berkabonasi, merokok kretek, dan
makanan pedas
RETENSI URINE
62 | S A K R S U D B A N T E N
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Retensi urine Setelah dilakukan tindakan Identifikasi dan dokumentasikan pola
Berhubungan dengan :
keperawatan dalam waktu ................. pengosongan kandung kemih,
Peningkatan tekanan uretra
Perawatan rentensi Urine:
Kerusakan arkus refleks Menunjukkan kontinensia urine
Pantau penggunaan agens non resep
Blok spingter dengan kriteria hasil :
Disfungsi neurologis (mis. Trauma, penyakit dengan antikolinergik atau agonis alfa
Menunjukkan pengosongan Pantau efek obat resep, seperti penyekat
saraf)
Efek agen farmakologis (mis. Atropin, kandung kemih dengan prosedur saluran kalsium dn antikolinergik
bersih kateterisasi intermiten Pantau asupan dan haluran
belladonna, psikotropik, antihistamin, opiate)
Pantau derajat distensi kandung kemih
mandiri.
DS : Mendeskripsikan rencana melalui palpasi dan perkusi
Sensasi penuh pada kandung kemih Kateterisasi urine: memasang kateter ke
perawatan di rumah
Tetap bebas dari infeksi saluran dalam kandung kemih untuk sementara
DO :
Disuria/Anuria kemih waktu atau permanen untuk pengeluaran
Distensi kandung kemih Melaporkan penurunan spasme urine
kandung kemih Manajemen eliminasi urine: memelihara
Mempunyai keseimbangan asupan pola eliminasi urine yang optimum
dan haluran 24 jam Perawatan retensi urine: membantu
Mengosongkan kandung kemih meredakan distensi kandung kemih
secara tuntas Penyuluhan untuk pasien atau keluarga
Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala
infeksi sluran kemih yang harus
dilaporkan (misalnya demam, mengigil,
63 | S A K R S U D B A N T E N
nyeri pinggang, hematuria, serta
perubahan konsistensi dan bau urine)
Perawatan retensi urine: instruksikan
pasien dan keluarga untuk mencatat
haluran urine bila diperlukan.
64 | S A K R S U D B A N T E N
Mencapai toilet antara waktu mencatat haluaran dan pola urine, jika
dorongan berkemih dan diperlukan
pengeluaran urin Batasi cairan sesuai kebutuhan
Tidak terjadi hematuri, dan partikel Sediakan ruangan yang tenang dan
65 | S A K R S U D B A N T E N
4. ELIMINASI BOWEL
INKONTINENSIA FEKAL
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Inkontinensia Fekal Setelah dilakukan tindakan keperawatan Bowel Inkontinence Care
Berhubungan dengan :
selama …........... menunjukan Bowel Perkirakan penyebab fisik dan psikologi
Kerusakan susunan saraf motorik bawah
Penurunan tonus otot Continence, Bowel Elimination dari inkontinensia fekal
Gangguan kognitif dengan kriteria hasil : Jelaskan penyebab masalah dan rasional
Penyalahgunaan laksatif
Kehilangan fungsi pengendalian sfingter BAB teratur, mulai dari setiap hari dari tindakan
sampai 3-5 hari
rektum Jelaskan tujuan dan managemen bowel
Pasca operasi pullthrough dan penutupan Defekasi lunak, feses berbentuk
pada pasien/keluarga
Penurunan insiden inkontinensia
kolostomi Diskusikan prosedur dan criteria hasil
usus
Diare kronis
Stress berlebih Perawatan diri : toileting yang diharapkan bersama pasien
Instruksikan pasien/keluarga untuk
66 | S A K R S U D B A N T E N
DS : Perawatan diri : ostonomi mencatat keluaran feses
Tidak mampu mengontrol pengeuaran feses Perawatan diri : hygiene Cuci area perianal dengan sabun dan air
Tidak mampu menunda defekasi
DO: Fungsi gastrointestinal adekuat lalu keringkan
Feses keluar sedikit-sedikit dan sering Pengetahuan tentang perawatan Jaga kebersihan baju dan tempat tidur
Bau feses ostonomi
Kulit peranal kemerahan Lakukan program latihan BAB
Status nutrisi makanan dan
minuman adekuat Monitor efek samping pengobatan
Integritas jaringan kulit dan Bowel Training
membran mukosa baik
Rencanakan program BAB dengan pasien
dan pasien yang lain
Konsul ke dokter jika pasien memerlukan
suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga tentang
prinsip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup minum
Dorong pasien untuk cukup latihan
Jaga privasi klien
Kolaborasi pemberian suppositoria jika
memungkinkan
Evaluasi status BAB secara rutin
Modifikasi program BAB jika diperlukan
67 | S A K R S U D B A N T E N
RESIKO KONSTIPASI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Resiko Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen saluran cerna
Berhubungan dengan : Catat tanggal buang air besar terakhir
keperawatan selama …........... tidak
Penurunan motilitas gastrointestinal Monitor buang air besar termasuk
Pertumbuhan gigi tidak adekuat terjadi konstipasi dengan kriteria hasil :
BAB lancar frekuensi, konsistensi, bentuk, volume,
Ketidakcukupan diet
Ketidakcukupan asupan serat dan warna, dengan cara yang tepat
Ketidakcukupan asupan cairan Monitor bising usus
Aganglionik (mis. Penyakit hircsprung) Lapor peningkatan frekuensi dan atau
Kelemahan otot abdomen bising usus bernada tinggi
Lapor berkurangnya bising usus
Latihan saluran cerna
Individualisasikan program saluran cerna
bersama pasien dan pihak-pihak lain yang
tepat
Konsultasi dengan dokter dan pasien
mengenai penggunaan supositoria
Instruksikan pasien ataukeluarga
68 | S A K R S U D B A N T E N
mengenai prinsip-prinsip pelatihan
saluran cerna
Instruksikan pasien mengenai makanan
tinggi serat
Sediakan makanan tinggi serat dan atau
yang telah diidentifikasi pasien dapat
membantu (BAB)
Manajemen konstipasi / impaksi
Monitor tanda dan gejala konstipasi
Monitor tanda dan gejala impaksi
Monitor (hasil produksi) pergerakan usus
(feses), meliputi frekuensi, konsistensi,
bentuk, volume, dan warna, dengan cara
yang tepat
Monitor bising usus
Konsultasikan dengan dokter mengenai
penurunan atau peningkatan frekuensi
bising usus
Penahapan diet
Tentukan munculnya suara perut
Berikan nutrisi per oral, sesuai kebutuhan
Monitor toleransi menelan terhadap
kepingan es dan air
Tentukan apakah pasien bisa buang air
69 | S A K R S U D B A N T E N
besar
Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan
lain untuk meningkatkan diet secepat
mungkin jika tidak ada komplikasi
Peningkatan latihan
Hargai keyakinan individu terkait latihan
fisik
Gali pengalaman individu sebelumnya
mengenai latihan
Pertimbangkan motivasi individu untuk
memulai atau melanjutkan program
latihan
Gali hambatan untuk melakukan latihan
Dukung ungkapan perasaan mengenai
latihan atau kebutuhan untuk melakukan
latihan
Manajemen cairan
Timbang berat badan setiap hari dan
monitor status pasien
Hitung atau timbang popok dengan baik
Jaga intake/asupan yang akurat dan catat
output (pasien)
Masukkan kateter urine
Monitor status hidrasi (misalnya
70 | S A K R S U D B A N T E N
membrane mukosa lembab, denyut nadi
adekuat, dan tekanan darah ortostatik)
KONSTIPASI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Konstipasi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen konstipasi
Fungsi: kelemahan otot abdominal selama …. konstipasi pasien teratasi Identifikasi faktor-faktor yang
Aktivitas fisik tidak mencukupi dengan kriteria hasil: menyebabkan konstipasi
Perilaku defekasi tidak teratur Konsultasikan dengan dokter tentang
Psikologis: depresi, stress emosi, gangguan Eliminasi Bowel
Hidrasi peningkatan dan penurunan bising
mental Pola BAB dalam batas normal
Mekanis: ketidakseimbangan elektrolit, usus
Feses lunak Jelaskan pada pasien manfaat diet
hemoroid, gangguan neurologis, obesitas, Aktivitas adekuat
Hidrasi adekuat (cairan dan serat) terhadap eliminasi
obstruksi pasca bedah, abses rektum, tumor Jelaskan pada klien konsekuensi
Fisiologis: perubahan pola makan dan jenis
menggunakan laxative dalam waktu
makanan, penurunan motilitas gastrointetinal,
yang lama
dehidrasi, intake serat dan cairan kurang, Tatalaksana Konstipasi
perilaku makan yang buruk Kolaburasi dengan ahli gizi diet
DS: tinggi serat dan cairan
Nyeri perut
Anoreksia
Perasaan tekanan pada rectum
Defekasi dengan nyeri
71 | S A K R S U D B A N T E N
DO:
Perubahan pola BAB
Penurunan frekuensi BAB
Distensi abdomen
Sering flatus
Muntah
5. OKSIGENASI
72 | S A K R S U D B A N T E N
pH arteri mrningkat/menurun Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan
Bunyi nafas tambahan
trakea bila perlu
Sianosis Pertahankan kepatenan jalan nafas
Gelisah Ajarkan cara batuk efektif
Nafas cuping hidung Berikan oksigen tambahan bila perlu
Kesadaran menurun
Warna kulit abnormal (pucat, kebiruan) sesuai kondisi
73 | S A K R S U D B A N T E N
DO :
74 | S A K R S U D B A N T E N
SaO2 menurun napas dalam
75 | S A K R S U D B A N T E N
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas
berhubungan dengan selama …. Bersihan Jalan Nafas efektif Latihan batuk efektif
Pemantauan respirasi
Fisiologis: proses penyakit: spasme jalan dengan kriteria hasil: Pemberian posisi
nafas, disfungsi neurologi, penumpukan Frekwensi nafas Fisoterapi
Kemampuan batuk efektif Terapi O2
sputum, respon alergi Kolaborasi obat
Tidak ada sianosis
DS: Bunyi nafas
Mengeluh sesak Pola nafas
DO:
Batuk tidak efektif
Tidak mampu batuk
Sputum berlebih
Wheezing, ronkhi
Meconium neonatal
RISIKO ASPIRASI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Management Jalan Nafas
dalam waktu ....................... risiko
berhubungan dengan Posisikan pasien untuk memaksimalkan
aspirasi dapat dicegah dengan kriteria
ventilasi
hasil:
76 | S A K R S U D B A N T E N
Penurunan tingkat kesadaran Frekwensi pernafasan Masukan OPA
Penurunan reflek muntah dan atau batuk Tidak ada gangguan kesadaran Lakukan fisioterapi dada
Gangguan menelan Suara auskultasi nafas Auskultasi suara nafas, catat area,yg
ventilasinya menurun atau tidak ada dan
Disfagia Kepatenan jalan nafas
suara tambahan
Kerusakan mobilitas fisik Volume tidal
Lakukan penghisapan melalui
Peningkatan residu lambung Tidak ada penggunaan otot bantu endotrakhea atau nasotrakhea
pernafasan
Peningkatan tekanan intragastrik Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Tidak ada retraksi dada
Penurunan motilitas gastrointestinal Pencegahan Aspirasi
Tidak ada cyanosis
Terpasang ngt Monitor tingkat kesadaran,reflek
Tidak ada akumulasi sputum batuk,gag reflek,kemampuan menelan
Terpasang trakeostomi atau ett
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Trauma/pembedahan leher,mulut,dan wajah
Minimalisir penggunaan narkotik atau
sedative
77 | S A K R S U D B A N T E N
makan
Management muntah
78 | S A K R S U D B A N T E N
6. TERMOGULASI
79 | S A K R S U D B A N T E N
Hipertermia Masukan bayi bblr ked lam plastic segera
setelah lahir
DS : Hipotermia
Gunakan topi
Mengantuk
80 | S A K R S U D B A N T E N
Dasar kuku sianosis
HIPERTERMIA
Diagnosis Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Hipertermia Berhubungan dengan : Thermoregulasi Lakukan pemeriksaan vital sign
penyakit/ trauma Setelah dilakukan tindakan pasien
peningkatan metabolisme keperawatan selama………..pasien Lihat nilai pemeriksaan penunjang
aktivitas yang berlebih
menunjukkan : Suhu tubuh dalam batas seperti WBC, HB
dehidrasi Anjurkan pasien tingkatkan intake
DO/DS: normal dengan kreiteria hasil:
cairan dan nutrisi
kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal Suhu 36 – 37 0 C Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
serangan atau konvulsi (kejang) Nadi dan RR dalam rentang
kelembaban membran mukosa
kulit kemerahan normal Manajemen hipertermi
pertambahan RR Tidak ada perubahan warna Kolaborasi Terapi antipiretik
takikardi
kulit dan tidak ada pusing,
Kulit teraba panas/ hangat
merasa nyaman
81 | S A K R S U D B A N T E N
keperawatan dalam
waktu ...................... suhu tubuh
berhubungan dengan Monitor suhu tiap 2 jam
seimbang dengan kriteria hasil:
Aktifitas yeng berlebihan Denyut jantung apical Monitor warna kulit
Berat badan extreme Melaporkan kenyamanan suhu Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
adekuat
Cedera otak akut Tidak ada dehidrasi
Diskusikan pentingnya termoregulasi dan
Dehidrasi
kemungkinan efek negative dari demam
Peningkatan kebutuhan oksigen yg berlebihan
HIPOTERMIA
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Hipotermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan Management Hipotermia
82 | S A K R S U D B A N T E N
berhubungan dengan dalam waktu ....................... terjadi
keseimbangan suhu tubuh dengan
Kerusakan hipotalamus Monitor suhu tubuh
kriteria hasil:
Konsumsi alcohol Identifikasi penyebab hipotermia
Kulit teraba hangat
Kekurangan lemak subkutan Monitor tanda dan gejala hipotermia
CRT < 2 detik
Terpapar suhu lingkungan rendah Sediakan lingkungan yg hangat
Tidak ada cyanosis
Malnutrisi Lakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat,selimut hangat)
Penurunan laju metabolism
Lakukan penghangatan aktif internal
Trauma
(infus cairan hangat, oksigen hangat,
Efek agen farmakologis kanguru mother care)
83 | S A K R S U D B A N T E N
DO : Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Menggigil
Bradikardi
Hipoglikemia
Hipoksia
Ventilasi menurun
Takikardi
84 | S A K R S U D B A N T E N
Prosedur pembedahan dalam waktu ....................... hipotermi Identifikasi penyebab hipotermi
Kombinasi anastesi regional dan umum perioperatif tidak terjadi dengan kriteria Monitor tanda dan gejala akibat
Suhu pra-operasi rendah (< 360 C)
hasil: hipotermi
Berat badan rendah Sediakan lingkungan yang hangat
Komplikasi kardiovaskuler
Kulit teraba hangat Ganti pakaian dan linen yang basah
Suhu lingkungan rendah Lakukan penghangatan pasif (selimut,
Neuropati diabetikum
Transfer panas CRT < 2 detik tutup kepala, pakaian tebal)
DS : Lakukan penghangatan aktif internal
Tidak ada cyanosis (kompres hangat, botol hangat, selimut
DO :
hangat, erawatan metode kanguru untuk
bayi)
Lakukan penghangatan aktif internal
(infus cairan hangat, oksigen hangat)
TERMOGULASI TIDAKEFEKTIF
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Termogulasi tidakefektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Berhubungan dengan : Monitor TTV
dalam waktu ....................... termogulasi
Stimulasi pusat termogulasi hipotalamus Monitor suhu dan warna kulit
Fluktuasi suhu lingkungan efektif dengan kriteria hasil : Monitor tanda-tanda hipo/hipertermi
Proses penyakit Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
85 | S A K R S U D B A N T E N
Proses penuaan TTV dalam rentang normal Selimuti untuk mencegah hilangnya
Dehidrasi
kehangatan tubuh
Ketidaksesuaian pakaian untuk suhu Suhu kulit dalam rentang yang Ajarkan cara mencegah keletihan akibat
lingkungan diharapkan panas
Peningkatan kebutuhan oksigen Dskusikan tentang pentingnya
Perubahan laju metabolisme Berkeringat ketika panas
Suhu lingkungan ekstrim pengaturan suhu dan kemungkinan efek
Ketidakadekuatan suplai lemak subkutan negatif dari kedinginan
Berat badan ekstrim
Efek agen farmakologis (sedasi)
DS :
DO :
Kulit dingin/hangat
Menggigil
Suhu tubuh fluktuatif
Pengisian kapiler > 3 detik
Tekanan darah meningkat
Pucat
Frekuensi nafas meningkat
Takikardi
Kejang
Kulit kemerahan
Dasar kuku sianosis
86 | S A K R S U D B A N T E N
7. KEBERSIHAN DIRI
87 | S A K R S U D B A N T E N
mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan
hanya jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
KERUSAKAN GIGI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kerusakan gigi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemeliharaan Kesehatan Mulut
dalam waktu 15 menit kesehatan mulut
berhubungan dengan Lakukan perawatan mulut secara rutin
dapat dicapai dengan kriteria hasil:
Asupan florida yg berlebihan Monitor gigi meliputi warna,kebersihan,
Kebersihan mulut
ada tidaknya debris
Kebiasaan diet tidak adekuat
Kebersihan gigi
Monitor efek terapi dari penggunaan
Kurang hygiene oral
Kebersihan gusi anestesi topical,krim pelindung gigi,dan
Sensitivitas suhu oral analgesic
Kebersihan gigi palsu
88 | S A K R S U D B A N T E N
DS : Kesesuaian peralatan gigi Konsultasikan pada dokter atau dokter
gigi mengenai penyesuaian kembali
DO : Kelembapan mukosa mulut dan
kawat gigi dan metode perawatan yg lain
lidah
Fraktur gigi jika terdapat iritasi.
Warna membrane mukosa
Gigi goyang Management Nyeri
89 | S A K R S U D B A N T E N
8. AMAN
RESIKO CIDERA
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Resiko cidera berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Management Keselamatan Lingkungan
dalam waktu ......................... resiko
Agen nosocomial Identifikasi kebutuhan keselamatan
cedera dapat dicegah dengan kriteria
lingkungan
Gangguam fungsi kognitif hasil:
Hilangkan bahaya keselamatan
Gangguan fungsi psikomotor Fungsi GIT
lingkungan
Disfungsi imun Fungsi respirasi
Sediakan alat bantu keamanan
Disfungsi integrasi sensori Integritas kulit lingkungan misal pegangan tangan
Gangguan sensasi (akibat cedera medulla Mampu berjalan dengan kekuatan Pencegahan Cidera
spinalis) sedang
Identifikasi area lingkungan yg
Hipoksia ringan berpotensi menyebabkan cidera
90 | S A K R S U D B A N T E N
dengan suasana ruang
RISIKO JATUH
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan jatuh
selama …. Tidak terjadi jatuh dengan Reasesmen risiko jatuh
Manajemen keselamatan lingkungan
DS: kriteria hasil: Bantuan ADL
Lemah, lemas TTD Restrain
Skala Risiko Jatuh
DO:
Mampu melaksanakan prevensi
Skala Risiko Jatuh
terhadap jatuh
Kelemahan Otot
Perubahan posisi tubuh
Keluhan ekstrimitas
91 | S A K R S U D B A N T E N
Berhubungan dengan selama …. Tidak terjadi cidera pada ibu (prematuriras, postmaturitas, ketuban
Besarnya ukuran janin dengan kriteria hasil: pecah dini)
Identifikasi sosial dan demografi
Malposisi janin Ibu dan janin dalam keadaan
Monitor status fisik dan psikologis
Induksi persalinan terpanatu baik
selama kehamilan
Tidak terjadi gawat janin
Persalinan lama kala I, II, dan III Dampingi ibu saat keadaan cemas
Dukungan keluarga dan orang tua
Diskusikan seksualitas selama
Disfungsi ureterus adekuat
kehamilan
Efek metode/intervensi bedah selama Ibu siap menghadapi persalinan
Diskusikan ketidak nyamanan selama
persalinan kehamilan
Kurangnya dukungan kelarga dan orang tua Monitor TTV
Monitor kelainan TTV pada ibu dan
Kurang adekuatnya observasi dan antisipasi
janin
Keterlambatan pengambilan keputusan dan Monitor tanda-tanda persalinan
manajemen Monitor denyut jantung janin
92 | S A K R S U D B A N T E N
Perubahan postur tubuh
Ketuban pecah
Proses infeksi
Penyakit penyerta
Masalah kontraksi
93 | S A K R S U D B A N T E N
Kelelahan nutrisi
Ajarkan ibu cara menghitung gerakan
Merokok
janin
Efek agen farmakologis
Pengaruh budaya
Pola makan tidak sehat
Faktor ekonomi
Konsumsi alkohol
Terpapar agen teratogen
RISIKO ALERGI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Alergi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kemampuan pasien dan
Berhubungan dengan selama …. Tidak terjadi alergi pada keluarga menerima informasi
janin dengan kriteria hasil: Monitor pemahaman pasien dan
Makanan
94 | S A K R S U D B A N T E N
Terpapar zat alergen Mampu menjelaskan definisi, keluarga tentang alergi
Jelaskan definisi, penyebab, gejala dan
Terpapar alergen lingkungan penyebab, gejala dan tanda alergi
Mampu menghindari penyebab tanda alergi
Jelaskan cara menghindari alergen
alergi
Anjurkan pasien dan keluarga
menyediakan obat alergi
Identifikasi riwayat alergi
95 | S A K R S U D B A N T E N
Keterlembatan perkembangan hasil: Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
Pengobatan Klien meningkat dalam rencana ambulasi sesuai dengan
Kurang support lingkungan aktivitas fisik kebutuhan
Keterbatasan ketahan kardiovaskuler Mengerti tujuan dari Bantu klien untuk menggunakan tongkat
Kehilangan integritas struktur tulang peningkatan mobilitas saat berjalan dan cegah terhadap cedera
Terapi pembatasan gerak Memverbalisasikan Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain
perasaan dalam meningkatkan tentang teknik ambulasi
Kurang pengetahuan tentang kegunaan
pergerakan fisik
kekuatan dan kemampuan Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
berpindah Latih pasien dalam pemenuhan
Indeks massa tubuh diatas 75 tahun percentil
Memperagakan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
sesuai dengan usia
penggunaan alat Bantu untuk kemampuan
Kerusakan persepsi sensori
mobilisasi (walker) Dampingi dan Bantu pasien saat
Tidak nyaman, nyeri
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
Kerusakan muskuloskeletal dan
ADLs ps.
neuromuskuler
Berikan alat Bantu jika klien
Intoleransi aktivitas/penurunan kekuatan dan
memerlukan.
stamina
Ajarkan pasien bagaimana merubah
Depresi mood atau cemas
posisi dan berikan bantuan jika
Kerusakan kognitif
diperlukan
Penurunan kekuatan otot, kontrol dan atau
96 | S A K R S U D B A N T E N
masa
Gaya hidup yang menetap, tidak digunakan,
deconditioning
Malnutrisi selektif atau umum
DS :
DO:
Penurunan waktu reaksi
Kesulitan merubah posisi
Perubahan gerakan (penurunan untuk berjalan,
kecepatan, kesulitan memulai langkah pendek)
Keterbatasan motorik kasar dan halus
Keterbatasan ROM
Gerakan disertai nafas pendek atau tremor
Ketidak stabilan posisi selama melakukan ADL
Gerakan sangat lambat dan tidak terkoordinasi
KELETIHAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keletihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor respon kardiorespirasi terhadap
Berhubungan dengan :
selama …. keletihan teratasi dengan
97 | S A K R S U D B A N T E N
Gangguan tidur kriteria hasil: aktivitas (takikardi, disritmia, dispneu,
Gaya hidup monoton Kemampuan aktivitas diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik
Kondisi fisiologis
Program perawatan/ pengobatan jangka adekuat dan jumlah respirasi)
Tidak tertarik pada lingkungan energi konservasi Monitor pemberian dan efek samping
98 | S A K R S U D B A N T E N
aktivitas fisik mengekspresikan perasaannya
Catat aktivitas yang dapat meningkatkan
kelelahan
Anjurkan pasien melakukan yang
meningkatkan relaksasi (membaca,
mendengarkan musik)
Tingkatkan pembatasan bedrest dan
aktivitas
Batasi stimulasi lingkungan untuk
memfasilitasi relaksasi
INTOLERANSI AKTIVITAS
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi adanya pembatasan klien
Berhubungan dengan : selama ….................... Pasien dalam melakukan aktivitas
Tirah Baring atau imobilisasi bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kaji adanya faktor yang menyebabkan
Kelemahan menyeluruh Kriteria Hasil : kelelahan
Ketidakseimbangan antara suplei oksigen Berpartisipasi dalam Monitor nutrisi dan sumber energi yang
dengan kebutuhan aktivitas fisik tanpa disertai adekuat
Gaya hidup yang dipertahankan. peningkatan tekanan darah, nadi Monitor pasien akan adanya kelelahan
99 | S A K R S U D B A N T E N
DS: dan RR fisik dan emosi secara berlebihan
Melaporkan secara verbal adanya kelelahan Mampu melakukan Monitor respon kardivaskuler terhadap
atau kelemahan. aktivitas sehari hari (ADLs) secara aktivitas (takikardi, disritmia, sesak
Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan mandiri nafas, diaporesis, pucat, perubahan
saat beraktivitas. Keseimbangan hemodinamik)
DO : aktivitas dan istirahat Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Respon abnormal dari tekanan darah atau Bantu klien untuk mengidentifikasi
nadi terhadap aktifitas aktivitas yang mampu dilakukan
Perubahan ECG : aritmia, iskemia Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
Bantu klien untuk membuat jadwal
100 | S A K R S U D B A N T E N
latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual
101 | S A K R S U D B A N T E N
DS : - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
DO : -
Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
102 | S A K R S U D B A N T E N
DO : -
NYERI AKUT
Diagnosis Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut Setelah dilakukan tinfakan Manajemen Nyeri
Berhubungan dengan Agen injuri (biologi, keperawatan selama …............... Lakukan pengkajian nyeri secara
kimia, fisik, psikologis) Pasien tidak mengalami nyeri, dengan komprehensif termasuk lokasi,
kerusakan jaringan kriteria hasil: karakteristik, durasi, frekuensi,
DS: Mampu mengontrol nyeri kualitas dan faktor presipitasi
Pasien keluhkan nyeri Observasi reaksi nonverbal dari
(tahu penyebab nyeri, mampu
DO: ketidaknyamanan
menggunakan tehnik
Bantu pasien dan keluarga untuk
Posisi untuk menahan nyeri nonfarmakologi untuk
Tingkah laku berhati-hati mencari dan menemukan dukungan
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, mengurangi nyeri, mencari Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
sulit atau gerakan kacau) bantuan) menentukan intervensi
Terfokus pada diri sendiri Melaporkan bahwa nyeri Ajarkan tentang teknik non
Fokus menyempit (penurunan persepsi berkurang dengan farmakologi: napas dalam, relaksasi,
waktu, kerusakan proses berpikir, menggunakan manajemen distraksi, kompres hangat/ dingin
penurunan interaksi dengan orang dan nyeri Tingkatkan istirahat
103 | S A K R S U D B A N T E N
lingkungan) Mampu mengenali nyeri Berikan informasi tentang nyeri
Tingkah laku distraksi, contoh : jalan jalan,
(skala, intensitas, frekuensi seperti penyebab nyeri, berapa lama
menemui orang lain dan/atau aktivitas,
dan tanda nyeri) nyeri akan berkurang dan antisipasi
aktivitas berulang-ulang) Menyatakan rasa nyaman
ketidaknyamanan dari prosedur
Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,
setelah nyeri berkurang Monitor vital sign pasien
merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas Tanda vital dalam rentang
panjang/berkeluh kesah) normal
Perubahan dalam nafsu makan dan minum Tidak mengalami gangguan
tidur
NYERI KRONIS
Diagnosis Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan dengan ketidakmampuan fisik keperawatan selama …. nyeri kronis Monitor kepuasan pasien terhadap
psikososial kronis (metastase kanker, injuri pasien berkurang dengan kriteria hasil: manajemen nyeri
neurologis, artritis) Menganjurkan pasien meningkatkan
Mampu Mengontrol Nyeri
DS: Tingkat Nyeri istirahat dan tidur yang adekuat
Tidak ada ekspresi menahan Jelaskan pada pasien penyebab nyeri
Kelelahan
Ajarkan melakukan evaluasi tingkat
Nyeri berkelanjutan dan menetap nyeri dan ungkapan secara
Nyeri
DO: verbal
Monitoring efek pengobatan
Tidak ada tegangan otot
Atropi otot
analgesic seperti konstipasi, depresan
Gangguan aktifitas
Anoreksia nafas
104 | S A K R S U D B A N T E N
Perubahan pola tidur Lakukan tehnik nonfarmakologis
respon simpatis (suhu dingin, perubahan
(relaksasi, masase punggung)
posisi tubuh , hipersensitif, perubahan berat Kolaborasi Obat Analgesi
badan)
105 | S A K R S U D B A N T E N
penurunan interaksi dengan orang dan nyeri) Berikan informasi tentang nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah
lingkungan) seperti penyebab nyeri, berapa lama
Tingkah laku distraksi, contoh : jalan jalan, nyeri berkurang
nyeri akan berkurang dan antisipasi
Tanda vital dalam rentang normal
menemui orang lain dan/atau aktivitas,
Tidak mengalami gangguan tidur ketidaknyamanan dari prosedur
aktivitas berulang-ulang) Monitor vital sign pasien
Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,
merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
NAUSEA/MUAL
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Mual Setelah dilakukan tindakan keperawatan Managemen nutrisi
Berhubungan dengan pengobatan: iritasi selama …................ mual pasien teratasi Monitor status nutrisi
dengan kriteria hasil: Monitor status hidrasi (Kelembaban
gaster, distensi gaster, obat kemoterapi,
membran mukosa, vital sign adekuat)
toksin Pasien nyaman
Anjurkan untuk makan pelan-pelan
Situasional: faktor psikologis seperti nyeri, Perbaikan Status nutrisi
Jelaskan untuk menggunakan napas
Melaporkan bebas dari mual
takut, cemas.
Mengidentifikasi hal-hal yang dalam untuk menekan reflek mual
DS: Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam
mengurangi mual
Hipersalivasi Nutrisi adekuat sesudah dan selama makan
106 | S A K R S U D B A N T E N
Peningkatan reflek menelan Status hidrasi: hidrasi kulit Instruksikan untuk menghindari bau
Menyatakan mual / sakit perut
membran mukosa baik makanan yang menyengat
Kolaborasi dalam mengelola
pemberian anti emetik
11. SIRKULASI
107 | S A K R S U D B A N T E N
Perubahan irama jantung dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
Perubahan preload Berikan oksigenasi untuk
Perubahan afterload
Perubahan kontraktilitas mempertahankan oksigen > 94%
Perilaku/emosional
DO :
108 | S A K R S U D B A N T E N
PERFUSI CEREBRAL TIDAK EFEKTIF
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi cerebral tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitoring status pernafasan
dalam waktu …................ perfusi Berikan posisi semi fowler (Head up 300)
Berhubungan dengan : Identifikasi penyebab ketidak efektifan
cerebral efektif dengan kriteria hasil :
perfusi jaringan otak
Diabetes melitus
Tekanan darah sitol dan diastol Minimalkan stimulus dengan
Gaya hidup kurang gerak
Hipertensi stabil menciptakan lingkungan yang tenang
Merokok Saturasi oksigen dalam batas Pertahankan suhu normal
Kurang pengetahuan tentang proses penyakit Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
normal Hindari aktivitas yang dapat
DS : Sakit kepala/pusing tidak ada
Sesak nafas tidak terjadi meningkatkan tekanan intra kranial
Parastesia Monitor tanda-tanda vital
Nyeri ekstremitas Monitor tingkat orientasi
DO :
RISIKO PERDARAHAN
109 | S A K R S U D B A N T E N
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Perdarahan
keperawatan dalam
berhubungan dengan Monitor ketat resiko terjadinya perdarahan
waktu ........................ risiko
Gangguan fungsi hati(sirosis hepatis) penurunan volume darah dapat Berikan produk penggantiam darah misal
FFPdengan cara yang tepat
Gangguan gastrointestinal(ulkus dicegah dengan kriteria hasil:
lambung,polip, varises esophagus) Pembentukan bekuan Lakukan prosedur invasive bersamaan
110 | S A K R S U D B A N T E N
bahu ditinggikan sesuai kebutuhan
111 | S A K R S U D B A N T E N
Berhubungan dengan : curah jantung tidak terjadi dengan Identifikasi tanda / gejala sekunder
kriteria hasil : penurunan curah jantung
Perubahan afterload
Monitoring tekanan darah
Tekanan darah sistol dan diastol Monitoring intake dan output cairan
Perubahan frekuensi jantung Suara jantung normal Monitoring keluhan nyeri dada
Irama jantung Monitor aritmia
Perubahan irama jantung Denyut nadi perifer Posisikan pasien semi fowler atau fowler
112 | S A K R S U D B A N T E N
PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Periksa sirkulasi perifer
dalam waktu ......................... perfusi
Berhubungan dengan: Identifikasi faktor risiko gagguan
perifer efektif dengan kriteria hasil :
sirkulasi
Hiperglikemia Tekanan systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Penurunan konsentrasi hemoglobin
Tidak ada ortostatik hipertensi Periksa perbedaan sensasi tajam dan
Peningkatan tekanan darah
Tidak ada tanda tanda peningkatan tumpul
Kekurangan volume cairan tekanan intrakranial (tidak lebih
Periksa perbedaan sensasi panas dan
dari 15 mmHg(
Penurunan aliran arteri dan atau vena dingin
Berkomunikasi dengan jelas dan
Kurang terpapar informasi tentang faktor sesuai dengan kemampuan Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
pemberat (mis. Merokok, gaya hidup monoton, Menunjukkan perhatian, bengkak pada ekstremitas
trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas) konsentrasi dan orientasi
Monitor perubahan kulit
Kurang terpapar informasi tentang proses Memproses informasi
Membuat keputusan dengan benar Lakukan perawatan kaki dan kuku
penyakit (mis. Diabetes melitus,
hiperlipidemia) Menunjukkan fungsi sensori motori Lakukan pencegahan infeksi
cranial yang utuh : tingkat
Kurang aktivitas fisik Hindari pengukuran tekanan darah pada
kesadaran membaik tidak ada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
gerakan gerakan involunter
113 | S A K R S U D B A N T E N
DS: Lakukan hidrasi
Edema
114 | S A K R S U D B A N T E N
Hiperglikemia perifer tidak efektif tidak terjadi dengan sirkulasi
kriteria hasil :
Gaya hidup kurang gerak Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Tekanan systole dan diastole dalam
Hipertensi rentang yang diharapkan Periksa perbedaan sensasi tajam dan
115 | S A K R S U D B A N T E N
Anjurkan olah raga rutin
KECEMASAN/ANSIETAS
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan selama Penurunan Kecemasan
Krisis situasional, Sstress, perubahan status kesehatan, …… klien kecemasan teratasi dgn Anjurkan pasien untuk rileks
ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang kriteria hasil: Tingkatkan peran keluarga untuk
mendampingi pasien selama
pengetahuan dan hospitalisasi Kontrol kecemasan
Koping pengobatan
116 | S A K R S U D B A N T E N
DO/DS: Klien mampu Berikan informasi mengenai
Insomnia mengidentifikasi dan diagnosis, tindakan prognosis
Kontak mata kurang Instruksikan pada pasien untuk
mengungkapkan gejala
Berfokus pada diri sendiri
menggunakan tehnik relaksasi
Takut cemas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Nyeri perut Mengidentifikasi,
Identifikasi tingkat kecemasan
Penurunan TD dan denyut nadi mengungkapkan dan Bantu pasien mengenal situasi yang
Diare, mual, kelelahan
Gangguan tidur menunjukkan tehnik untuk menimbulkan kecemasan
Anoreksia, mulut kering mengontol cemas Dorong pasien untuk
Peningkatan TD, denyut nadi, RR Vital sign dalam batas mengungkapkan perasaan,
Kesulitan bernafas
normal ketakutan, persepsi
Bingung
Postur tubuh, ekspresi Kolaborasi dan Kelola pemberian
Bloking dalam pembicaraan
Sulit berkonsentrasi wajah, bahasa tubuh dan obat anti cemas bial dibutuhkan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
117 | S A K R S U D B A N T E N
Ketidakadekuatan sistem pendukung Mengidentifikasi pola koping konseling
Ketidakadekuatan strategi koping Menggunakan teknik refleksi dan
yang efektif
Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan klarifikasi untuk memfasilitasi ekspresi
Ketidacukupan persiapan untuk menghadapi stresor Menggunakan strategi koping
Menjelaskan bagaimana perilaku
Disfungsi sistem keluarga yang efektif
Krisis situasional keluarga terhadap pasien
Krisis maturasional Menggunakan dukungan Mendampingi pasin untuk
Kerentanan personalitas social yang tersedia mengidentifikasi kekuatan pasien dan
Ketidapastian
Melaporkan penurunan gejala memberi pujian pada pasien
DS: Berikan pujian untuk ketrampilan yang
fisik stress
Mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah baru
Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar Mampu menentukan tujuan
Kekhawatiran kronis yang realistis Peningkatan Koping
DO : Mengungkapkan optimisme Kenali dampak situasi kehidupan pasien
Tidak mampu memenuhi peran yang digarapkan
terhadap masa sekarang (saat terhadap peran dan hubungan
Menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai
Evaluasi kemampuan pasien dalam
Penyalahgunaan zat ini)
Memanipuulasi orang lain untuk memenuhi Mengungkapkan optimisme membuat keputusan
Gali bersama pasien metode yang
keinginannya sendiri terhadap masa depan
Perilaku tidak asertif Mampu identifikasi strategi digunakan pada masa sebelumnya
Partisipasi sosial kurang koping dalam menghadapi masalah hidup
Mampu menggunakan strategi Tentukan kemungkinan terjadinya
koping yang efektif resiko menyakiti diri
Mampu menggunakan Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi
dukungan sosial yang ada gambaran perubahan peran yang
realistis
118 | S A K R S U D B A N T E N
Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Turunkan rangsangan lingkungan yang
dapat disalahartikan sebagai suatu
ancaman
Gali alasan pasien terhadap kritik diri
Atur situasi yang mendukung otonomi
pasien
Hargai dan diskusikan respon
alternative terhadap situasi
Dukung penggunaan metode pertahanan
yang sesuai
Bantu pasien dalam mengidentifikasi
respon positif dari orang lain
Bantu pasien dalam mengklarifikasi
kesalahpahaman
Dukung pengungkapan secara verbal
tentang perasaan, persepsi, dan
ketakutan
119 | S A K R S U D B A N T E N
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Harga diri rendah situasional Setelah dilakukan tindakan Self Esteem Enhancement
Berhubungan dengan :
keperawatan selama Tunjukan rasa percaya diri terhadap
Perubahan pada citra tubuh
Perubahan peran sosial …..................... harga diri kemampuan pasien untuk mengatasi
Ketidakadekuatan pemahaman meningkat dengan kriteria hasil: situasi
Perilaku tidak konsisten dengan nilai
Kegagalan hidup berulang Adaptasi terhadap Dorong pasien mengidentifikasi
Riwayat kehilangan ketunadayaan fisik : respon kekuatan dirinya
Riwayat penolakan
adaptif klien terhadap Ajarkan keterampilan perilaku yang
Transisi perkembangan
tantangan fungsional penting positif melalui bermain peran, model
DS :
akibat ketunadayaan fisik peran, diskusi
Menilai diri negatif (mis. Tidak berguna, tidak
Resolusi berduka : Dukung peningkatan tanggung jawab
tertolong)
Merasa malu/bersalah penyesuaian dengan diri, jika diperlukan
Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri kehilangan aktual atau Buat statement positif terhadap pasien
sendiri kehilangan yang akan terjadi
Menolak penilaian positif tentang dirinya sendiri Monitor frekuensi komunikasi verbal
Sulit berkonsentrasi Penyesuaian psikososial : pasien yang negative
DO : perubahan hidup : respon
Berbicara pelan dan lirih Dukung pasien untuk menerima
Menolak berinteraksi dengan orang lain psikososial adaptif individu tantangan baru
Berjalan menunduk terhadap perubahan bermakna Kaji alasan-alasan untuk mengkritik
Postur tubuh menunduk
dalam hidup atau menyalahkan diri sendiri
Kontak mata kurang
Lesu dan tidak bergairah Menunjukkan Penilaian Kolaborasi dengan sumber-sumber lain
Tidak mampu membuat keputusan
120 | S A K R S U D B A N T E N
pribadi tentang harga diri (petugas dinas social, perawat spesialis
Mengungkapkan penerimaan klinis, dan layanan keagamaan)
diri Counseling
Komunikasi terbuka Menggunakan proses pertolongan
Mengatakan optimisme interakftif yang berfokus pada
tentang masa depan kebutuhan, masalah, atau perasaan
KETIDAKBERDAYAAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakberdayaan Setelah dilakukan tindakan Bantu pasien untuk mengidentifikasi
Berhubungan dengan :
keperawatan selama faktor-faktor yang dapat menimbulkan
Program perawatan / pengobatan yang kompleks
…..................... ketidakberdayaan ketidakberdayaan
atau jangka panjang
Lingkungan tidak mendukung membaik dengan kriteria hasil: Diskusikan dengan pasien tentang
perawatan/pengobatan Kepercayaan kesehatan : pilihan yang realistis dalam perawatan
Interkasi interpersonal tidak memuaskan persepsi kemampuan Libatkan pasien dalam pengambilan
DS :
Menyatakan frustasi atau tidak mampu Kepercayaan kesehatan : keputusan tentang perawatan
melaksanakan aktivitas sebelumnya persepsi kendali Jelaskan alasan setiap perubahan
Merasa diasingkan Menunujukkan Penilaian perencanaan perawatan terhadap pasien
Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
121 | S A K R S U D B A N T E N
Menyatakan kurang kontrol pribadi tentang harga diri Dukungan pengambilan keputusan
Menyatakan rasa malu Mengungkapkan penerimaan Kaji kemampuan untuk pengambilan
Merasa tertekan (depresi)
DO : diri keputusan
Bergantung pada orang lain Komunikasi terbuka Beri penjelasan kepada pasien tentang
Tidak berpartisipasi dalam perawatan
Pengasingan Mengatakan optimisme proses penyakit
tentang masa depan Tunjukan rasa percaya diri terhadap
Menggunakan strategi koping kemampuan pasien untuk mengatasi
efektif situasi
Body image positif Dorong pasien mengidentifikasi
Mampu mengidentifikasi kekuatan dirinya
kekuatan personal Ajarkan keterampilan perilaku yang
Mendiskripsikan secara positif melalui bermain peran, model
faktual perubahan fungsi peran, diskusi
tubuh Dukung peningkatan tanggung jawab
Mampu beradaptasi dengan diri, jika diperlukan
ketidakmampuan fisik Buat statement positif terhadap pasien
Melaporkan dukungan yang Monitor frekuensi komunikasi verbal
adekuat dari orang terdekat, pasien yang negative
teman-teman dan tetangga Dukung pasien untuk menerima
Melaporkan waktu, keuangan tantangan baru
122 | S A K R S U D B A N T E N
pribadi, dan asuransi Kaji alasan-alasan untuk mengkritik
kesehatan yang memadai atau menyalahkan diri sendiri
Melaporkan ketersediaan alat, Kolaborasi dengan sumber-sumber lain
bahan pelayanan, dan alat (petugas dinas social, perawat spesialis
transportasi klinis, dan layanan keagamaan)
Melaporkan mengetahui
prosedur treatmen kesehatan
Mampu Mengontrol
kecemasan
Kesehatan spiritual
123 | S A K R S U D B A N T E N
Perubahan struktur/bentuk tubuh …........................... citra tubuh Jelaskan tentang pengobatan,
meningkat dengan kriteria hasil : perawatan, kemajuan dan prognosis
Perubahan fungsi tubuh
penyakit
Body image positif
Perubahan fungsi kognitif Dorong klien mengungkapkan
Mampu mengidentifikasi
perasaannya
Ketidaksesuaian budaya, keyakinan dan sistem nilai kekuatan personal
Identifikasi arti pengurangan melalui
Mendiskripsikan secara faktual
pemakaian alat bantu
Transisi perkembangan perubahan fungsi tubuh
Fasilitasi kontak dengan individu lain
Mempertahankan interaksi
Gangguan psikologis dalam kelompok kecil
sosial
DS :
124 | S A K R S U D B A N T E N
Mengungkapkan perubahan gaya hidup
DO :
Kehilangan bagian tubuh
Fungsi /struktur tubuh berubah/hilang
Menyembunyikan/menunjukan bagian tubuh secara
berlebihan
Menghindari melihat dan /atau menyentuh bagian
tubuh
Fokus berlebih pada perubahan tubuh
Respon nonverbal pada perubahan dan persepsi
tubuh
Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
Hubungan sosial berubah
125 | S A K R S U D B A N T E N
Mengidentifikasi alternatif Diskusikan kelebihan dan kekurangan
Melibatkan anggota keluarga
dari setiap solusi
DS : -
dalam pengambilan keputusan Fasilitasi melihat situasi secara realistik
Peduli terhadap keputusan Hormati hak pasien untuk menerima atau
DO : -
semua anggota keluarga menolak informasi
Informasikan alternatif solusi secara
jelas
Berikan informasi yang diminta oleh
pasien
126 | S A K R S U D B A N T E N
Gangguan psikologis(penganiayaan, riwayat Mengontrol dorongan diri pemberian obat untuk memastikan bahwa
bunuh diri sebelumnya, remaja homoseksual, pasien tdk meletakan obat dipipi dalam
Menahan diri dari menimbulkan
gangguan psikiatrik,penyalahgunaan zat rangka berusaha agar over dosis
cedera serius
Libatkan pasien dan keluarga dalam
Menahan diri dr penyalahgunaan
rencana penanganan denagn tepat
obat
Lakukan intervensi pencegahan misal
Mempertahankan control bunuh
pembatasan area,pengekangan fisik
diri
127 | S A K R S U D B A N T E N
Bantu kelompok untuk mengatur norma
norma yg terapeutik
128 | S A K R S U D B A N T E N
Kelainan neurologis marah Libatkan keluarga dalam perawatan
Promosi Koping
129 | S A K R S U D B A N T E N
pasien berada dibawah tekanan
130 | S A K R S U D B A N T E N
komplek menjadi lebih kecil dengan
langkah yg dpt dikelola
131 | S A K R S U D B A N T E N
13. NEUROSENSORI
132 | S A K R S U D B A N T E N
KONFUSI AKUT
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Konfusi akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen delirium
dalam waktu .................. menunjukkan
berhubungan dengan: Identifikasi kemungkinan delirium (missal:
kemampuan kognitif, ditandai dengan:
nyeri, hipoglikemi, infeksi, dan
Penyalahgunaan alcohol
Delirium Perhatian pengobatan)
Demensia Konsentrasi Pantau satus neurologis
Penyalahgunaan zat Orientasi Pantau status emosi
Fluktuasi dalam siklus tidur bangun Mengalami penurunan episode Dapatkan riwayat dasar status mental dan
Usia > 60 tahun konfusi segala perubahan
DS: Tidak berespon terhadap halusinasi Manajemen delusi
Kurang motivasi
Salah persepsi aau delusi
Mematuhi instruksi/perintah verbal Pantau delusi menyangkut adanya isi yang
DO: membahayakan pasien
Fluktuasi dalam kognisi Kolaborasi dengan dokter psikiatri untuk
Fluktuasi tingkat kesadaran
Fluktuasi aktivitas psikomotor pengobatan bila ada ansietas dan agitasi
Halusinasi Gunakan komunikasi terapeutik
Peningkatan agitasi Gunakan sentuhan dengan tepat
Peningkatan kegelisahan Hindari penggunaan restrain, jika
memungkinkan
Berikan dorongan kepada keluarga untuk
bersama pasien
133 | S A K R S U D B A N T E N
Fokuskan diskusi pada saat ini,
dibandingkan dengan isi delusi
Hindari berdebat tentang kepercayaan
yang salah
Berikan keamanan dan kenamanan pasien
dan orang lain saat pasien tidak mampu
mengontrol perilaku
Kurangi stimulus lingkungan yang
berlebih
KONFUSI KRONIS
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Konfusi kronis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pantau fungsi kognitif, menggunakan
Berhubungan dengan :
dalam waktu .................. menunjukkan instrument pengkajian yang baku
Cidera otak
Psikosis korsakoff kemampuan kognitif, dengan kriteria (seperti : Mini Mental State Examination)
Demensia multi infark hasil: Tentukan riwayat fisik, social, dan
DS:
Kurang motivasi psikologis pasien sebelum kejadian
Mempertahankan atau
Salah persepsi konfusi, kebiasaan dan rutinitas
DO : meningkatkan kognisi, konsentrasi,
Fungsi kognitif berubah progresif Tentukan harapan perilaku yang sesuai
pengambilan keputusan,
Memori jangka pendek dan atau jangka dengan status kognitif pasien
pengendalian diri terhadap pikiran
panjang berubah Pantau nutrisi dan berat badan
Interpretasi berubah distorsi, pemrosesan imformasi,
134 | S A K R S U D B A N T E N
Fungsi sosial terganggu dan memori Pantau penyebab fisiologis peningkatan
Respon terhadap stimulasi berubah
konfusi yang mungkin akut dan
Gangguan otak organik Menunjukkan penurunan minimal
reversible secara seksama
dalam orientasi kognitif
Libatkan anggota keluarga dalam
Tidak mengalami kehilangan perencenaan, penyediaan dan evaluasi
identitas perawatan sesuai keinginan
14. REPRODUKSI
DISFUNGSI SEKSUAL
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
135 | S A K R S U D B A N T E N
Disfungsi seksual Setelah dilakukan tindakan keperawatan Berikan informasi tentang fungsi seksual.
Berhubungan dengan : Berikan pendidikan kesehatan tentang
Perubahan fungsi/struktur tubuh selama .......................... pasien
Perubahan biopsikososial seksualitas penurunan fungsi seksual.
Ketiadaan model peran menerima perubahan struktur tubuh Diskusikan efek dari situasi penyakit atau
Model peran tidak dapat mempengaruhi
Kurang privasi terutama pada fungsi seksual yang kesehatan pada seksualitas.
Ketiadaan pasangan Diskusikan tingkat pengetahuan pasien
dialaminya, dengan kriteria hasil :
Kesalahan informasi
Mengekspresikan kenyamanan tentang seksualitas pada umurnya.
Kelainan seksual
Menunjukan keinginan untuk Bantu pasien untuk mengekspresikan
Konflik nilai
Penganiayaan fisik
mendiskusikan perubahan fungsi perubahan fungsi tubuh termasuk organ
Kurang terpapar informasi
DS: seksual. seksual seiring dengan bertambahnya
Mengungkapkan aktivitas seksual berubah Mengekspresikan kepercayaan diri.
Mengungkapkan eksitasi seksual berubah Mengungkapkan secara verbal usia.
Merasa hubungan seksual tidak memuaskan
Motivasi klien untuk mengkonsumsi.
Mengungkapkan peran seksual berubah pemahaman tentang pembatasan
Mengeluhkan hasrat seksual menurun makanan yang rendah lemak, rendah
Mengungkapkan fungsi seksual berubah indikasi medis. kolestrol, dan berupa diet vegetarian
Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual Meminta informasi yang
Mengungkapkan ketertarikan pada pasangan
dibutuhkan tentang perubahan
berubah
fungsi seksual
Mengeluh hubungan seksual terbatas
DO:
136 | S A K R S U D B A N T E N
RISIKO DISFUNGSI SEKSUAL
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko disfungsi seksual Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Berhubungan dengan :
menerima informasi
Gangguan neurologis selama .......................... disfungsi
Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem
Gangguan urologi
Gangguan endokrin seksual tidak terjadi, dengan kriteria reproduksi laki-laki dan perempuam
Keganasan Jelaskan perkembangan seksulitas
Faktor ginekologi(kehamilan, pasca hasil :
Mengekspresikan kenyamanan sepanjang siklus kehidupan
persalinan) Menunjukan keinginan untuk Jelaskan perkembangan emosi masa
Efek agen farmakologi anak dan remaja
Depresi mendiskusikan perubahan fungsi Jelaskan pengaruh tekanan kelompok
Kecemasan
Penganiayaan psikologis/seksual seksual. dan sosial terhadap aktivitas seksual
Penyalahgunaan obat/zat Mengekspresikan kepercayaan diri. Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh
Konflik hubungan Mengungkapkan secara verbal anak pada usia dini
Kurangnya privasi Jelaskan risiko tertular penyakit menular
Pola seksual pasangan menyimpang pemahaman tentang pembatasan
seksual dan AIDS akibat seks bebas
137 | S A K R S U D B A N T E N
Ketiadaan pasangan indikasi medis. Anjurkan orang tua menjadi edukator
Ketidakadekuatan edukasi Meminta informasi yang
seksualitas bagi anak-anaknya
Konflik nilai personal keluarga, budaya, dan dibutuhkan tentang perubahan Anjurkan anak/remaja tidak melakukan
agama fungsi seksual aktivitas seksual di luar nikah
DS:
DO:
138 | S A K R S U D B A N T E N
Kurang perawatan prenatal kesehatan Bangun hubungan terapeutik yang
didasarkan pada saling percaya dan saling
Nutrisi ibu tidak adekuat Menggunakan fasilitas kesehatan
menghormati
yang sesuai dengan kebutuhan
Penyalahgunaan obat
Tunjukkan empaty, kehangatan,dan
ketulusan
Konseling Nutrisi
139 | S A K R S U D B A N T E N
mengenai perlunya memodifikasi diet
untuk kesehatan
KESIAPAN PERSALINAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kesiapan persalinan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi tingkat pengetahuan
Berhubungan dengan : Identifikasi pemahaman ibu tentang
dalam waktu ............................ klien
DS:
persalinan
Menyatakan keinginan untuk menerapkan siap menghadapi persalinan dengan
Jelaskan metode persalinan yang ibu
gaya hidup yang tepat untuk persalinan kriteria hasil:
inginkan
Menyatakan keinginan untuk menerapkan
Ibu percaya diri Jelaskan persiapan dan tepat persalinan
gejala ketidaknyamanan selama persalinan Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil
Menunjukan perilaku proaktif
Menyatakan rasa percaya diri menjalani
Ibu dapat melukan relaksasi untuk pada usia kehamilan lebih dari 35
persalinan
DO: mengatasi kecemasan minggu
Menunjukan perilaku proaktif selama Ibu mengetahu tanda-tanda Anjurkan ibu menggunakan teknik
140 | S A K R S U D B A N T E N
persalinan
Ajarkan ibu tanda bahaya persalinan
141 | S A K R S U D B A N T E N
RISIKO KEHAMILAN TIDAK DIKEHENDAKI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko kehamilan tidak dikehendaki Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Berhubungan dengan :
dalam waktu ............................ menerima informasi
Pemerkosaan
kehamilan dapat diterima dengan Jelaskan metode-metode tentang alat
Hubungan seksual sedarah
Gangguan jiwa kriteria hasil: kontrasepsi
Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi Jelaskan aktifitas seksualitas setelah
Kekerasan dalam rumah tangga Dapat mengatasi masalah yang ada mengikuti program KB
Faktor sosial ekonomi Menerima kehamilan yang dialami Informasikan pentingnya meningkatkan
DS: Meningkatnya pengetahuan tentang
status nutrisi selama kehamilan
DO: Informasikan perubahan yang terjadi
kehamilan
selama kehamilan
Fasilitasi mengungkapkan perasaan
Diskusikan nilai-nilai dan keyakinan
yang keliru tentang kehamilan
Diskusikan konflik yang terjadi dengan
adanya kehamilan
Berikan konseling kehamilan
142 | S A K R S U D B A N T E N
15. INTEGRITAS KULIT DAN LUKA
143 | S A K R S U D B A N T E N
Defisit imunologi Mampu melindungi kulit dan Observasi luka : lokasi, dimensi,
Berhubungan dengan perkembangan.
Perubahan sensasi kelembaban kulit dan perawatan kedalaman luka, warna cairan, granulasi
Perubahan status nutrisi (obesitas, Kekurusan) alami. jaringan nekrotik, tanda – tanda infeksi
Perubahan status cairan Menunjukan proses
Perubahan sirkulasi lokal, formasi traktus.
Perubahan turgor (elastisitas kulit) penyembuhan luka. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
DO: perawatan luka
Kolaborasi ahli gizi pemberian diare tktp
Gangguan pada bagian tubuh
Cegah kontaminasi feses dan urine
Kerusakan lapisan kulit (dermis)
Lakukan perawatan luka dengan steril
Gangguan permukaan kulit (epidermis) berikan posisi yang mengurangi tekanan
pada luka
RESIKO INFEKSI
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko infeksi Faktor-faktor risiko : Setelah dilakukan tindakan Cuci tangan setiap sebelum dan
144 | S A K R S U D B A N T E N
Prosedur Infasif keperawatan selama…… pasien tidak sesudah tindakan keperawatan
Kerusakan jaringan dan peningkatan Anjrkan peningkatkan intake nutrisi
mengalami infeksi dengan kriteria
Kolaborasi tanda – tanda infeksi
paparan lingkungan hasil
Malnutrisi dalam pemberian terapi
Peningkatan paparan lingkungan patogen :
antibiotic :.................................
Imonusupresi Status Imun Immune Monitor tanda dan gejala infeksi
Tidak adekuat pertahanan sekunder Pengetahuan :Kontrol Resiko
sistemik dan local
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan Infeksi Pertahankan teknik isolasi k/p
respon inflamasi) Klien bebas dari tanda dan gejala Inspeksi kulit dan membran mukosa
Penyakit kronik infeksi terhadap kemerahan, panas, drainase
Imunosupresi Menunjukkan kemampuan untuk Monitor adanya luka
Malnutrisi Perawatan Luka
Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas Dorong masukan cairan
kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik) Dorong istirahat
normal Ajarkan pasien dan keluarga tanda
Menunjukkan perilaku hidup
dan gejala infeksi
sehat
Status imun, gastrointestinal,
genitourinaria dalam batas norma
145 | S A K R S U D B A N T E N
berhubungan dengan membrane mukosa dapat dicegah Monitor kondisi mulut pasien
dengan kriteria hasil:
Agen iritasi kimiawi(luka bakar) Berikan obat kumur pada pasien
Kebersihan mulut
Alergi Lepaskan gigi palsu , dorong pasien
Kebersihan gigi dan gusi menggunakannya hanya saat makan
Dehidrasi
Kelembapan bibir Pakaikan pelumas untuk melembabkan
Faktor mekanik
bibir dan mukosa mulut
Kelembapan mukosa mulut
Imunodefisiensi
Penghisapan Lendir Pada Jalan Nafas
Warna membrane mukosa
Infeksi
Lakukan tindakan cuci tangan
Integritas mukosa mulut
Konsumsi alcohol
Lentukan perlunya suction mulut dan
Integritas lidah
Kurang hygiene mulut trachea
146 | S A K R S U D B A N T E N
Agen farmaseutikal(anestesi umum, struktur dan fungsi fisiologis kulit dan Jaga intake yang adekuat
antidepresan, norefineprin) selaput lendir dapat dipertahankan
Monitor status hidrasi
dengan kriteria hasil:
Anemia
Tingkatkan asupan oral
Suhu tubuh
Dehidrasi
Pengaturan Posisi
Status hidrasi
Edema
Tempatkan pasien diatas matras/tempat
Tidak ada nekrosis
Gangguan sirkulasi tidur terapeutik
Perfusi jaringan
Imobilisasi fisik Dorong pasien untuk terlibat dalam
Integritas kulit perubahan posisi
Kelembapan kulit
Tidak ada lesi pada kulit Monitor status oksigenasi pasien
Kulit kering dan kasar
Tidak ada pengelupasan kulit Jangan menempatkan pasien pada posisi
Penurunan kadar albumin
yg dpt meningkatkan nyeri
Tidak ada eritema
Riwayat strok
Posisikan pasien untuk meningkatkan
Tekanan pada tulang drainase urin
147 | S A K R S U D B A N T E N
aliran balik vena
Management Tekanan
148 | S A K R S U D B A N T E N
Bahan kimia iritatif Integritas kulit yang kulit bisa Bersihkan perineal dengan air hangat,
Suhu lingkungan yang ekstrim
dipertahankan (sensasi, terutama selama periode diare
Faktor mekanisme Gunakan minyak/baby oil pada kulit kering
Terapi radiasi elastisitas, temperature, hidrasi,
Hindari produk berbahan alkohol pada kulit
Kelembaban pigmentasi).
Proses penuaan Tidak ada luka/ lesi pada kulit kering
Neuropati perifer Anjurkan menggunakan pelembab
Perfusi jaringan baik
Perubahan pigmentasi Anjurkan minum air yg cukup
Menunjukkan pemahaman
Perubahan hormonal Anjurkan meningkatkan nutrisi
Penekanan pada tonjolan tulang dalam proses perbaikan kulit dan Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
mencegah terjadinya cedera sayur
berulang. Anjurkan menghindari paparan suhu
Mampu melindungi kulit dan ekstrim
kelembaban kulit dan perawatan
alami.
16. SPIRITUAL
DISTRES SPIRITUAL
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Distres Spiritual Setelah dilakukan tindakan Gunakan komunikasi terapeutik untuk
Berhubungan dengan : keperawatan selama ...................... membangun kepercayaan dan kepedulian
Marah distres spritual teratasi dengan empatik
Mengungkapkan kurang dapat menerima indikator:
149 | S A K R S U D B A N T E N
(kurang pasrah) Mampu mengontrol kecemasan Memanfaatkan alat untuk memonitor dan
Mengungkapkan kurangnya motivasi Mampu Mengontrol tingkat mengevaluasi kesejahteraan rohani
Mengungkapkan kurang dapat memaafkan diri depresi dan Ievel stress Mendorong individu untuk meninjau
sendiri Mampu memproses informasi kehidupan masa lalu dan fokus pada
Mengungkapkan kekurangan harapan Penerimaan atau kesiapan peristiwa dan hubungan yang memberi
Mengungkapkan kekurangan cinta menghadapi kematian kekuatan spiritual dan dukung
Mengungkapkan kekurangan makna hidup Berpartisipasi dalam
Perlakukan individu dengan bermartabat dan
Mengungkapkan kekurangan tujuan hidup pengambilan keputusan untuk
hormat
Mengunkapkan kurangnya ketenangan (mis, mendapatkan pelayanan
Mendorong pratinjau hidup melalui
kedamaian) kesehatan
kenangan
Merasa bersalah Penerimaan terhadap status
kesehatan Mendorong partisipasi dalam interaksi
Koping tidak efektif
Mampu beradaptasi terhadap dengan anggota keluarga, teman, dll
150 | S A K R S U D B A N T E N
Menunjukkan harapan arti hidup Bagi keyakinan sendiri tentang arti dan
Terlibat dalam lingkungan sosial tujuan, sesuai
151 | S A K R S U D B A N T E N
diinginkan, sesuai dengan preferensi
individu
152 | S A K R S U D B A N T E N
tersedia untuk mendukung individu dalam
saat-saat penderitaan
153 | S A K R S U D B A N T E N
Mengungkapkan kekurangan harapan peristiwa dan hubungan yang memberi
Mengungkapkan kekurangan cinta kekuatan spiritual dan dukung
154 | S A K R S U D B A N T E N
tentang berbagai sistem kepercayaan dan
pandangan dunia
155 | S A K R S U D B A N T E N
Gunakan klarifikasi nilai teknik untuk
membantu individu memperjelas keyakinan
dan nilai-nilai, yang sesuai
156 | S A K R S U D B A N T E N
Membantu individu untuk mengekspresikan
dengan benar dan mengurangi kemarahan
dengan cara yang tepat
HAMBATAN RELIGIOSITAS
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Hambatan Religiositas Setelah dilakukan asuhan Pengurangan Kecemasan
keperawatan selama ........................ Gunakan pendekatan yang tenang dan
DS:
meyakinkan
DO: religiositas klien dapat teratasi
Berada di sisi klien untuk meningkatkan rasa
dengan kriteria :
aman dan mengurangi ketakutan
Lakukan usapan pada punggung/leher dengn
Klien mampu mematuhi
cara yang tepat
keyakinan agamanya
Dengarkan klien
Ciptakan atmosfer rasa aman untuk
Klien mampu mengikuti dan
meningkatkan rasa aman dan mengurangi
mematuhi ritual agamanya
ketakutan
Peningkatan ritual keagamaan
157 | S A K R S U D B A N T E N
Identifikasi keinginan pasien terhadap
ekspresi keagamaan (misalnya.,
menyalakan lilin, berpuasa, upacara
penyunatan, praktik terkait makanan
Berikan rekaman video atau audio tentang
palayanan kegamaan, jika tersedia
Perlakukan individu dengan rasa hormat
dan bermartabat
Dukungan Spiritual
Gunakan komunikasi terapeutik dalam
membangun hubungan saling percaya dan
caring
Dorong individu untuk meninjau ulang
masa lalu dan berfokus pada kejadian dan
hubungan yang memberikan dukungan dan
kekuatan spiritual
Perlakukan individu dengan hormat dan
bermartabat
Sediakan musik spiritual, literatur, radio
maupun program spiritual di televisi bagi
individu
158 | S A K R S U D B A N T E N
RISIKO HAMBATAN RELIGIOSITAS
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko hambatan Religiositas Setelah dilakukan asuhan Anjurkan klien untuk mengikuti kegiatan
keperawatan selama ........................ keagamaannya
religiositas tidak terjadi dengan Motivasi klien untuk mengikuti ritual
kriteria : keagamaannya
Beri dorongan pada klien untuk berkumpul
Klien mampu mematuhi dengan komunitas kepercayaannya
keyakinan agamanya Kolaborasi dengan ahli keagamaan
159 | S A K R S U D B A N T E N
Perasaan kedamaian yang lalu dan berfokus pada kejadian dan
awalnya banyak terganggu hubungan yang memberikan dukungan dan
menjadi cukup terganggu kekuatan spiritual
Perlakukan individu dengan hormat dan
Kemampuan berdoa dari sangat bermartabat
terganggu menjadi banyak Sediakan musik spiritual, literatur, radio
terganggu maupun program spiritual di televisi bagi
individu
Kemampuan beribadah dari Peningkatan ritual keagamaan
cukup terganggu menjadi sedikit Identifikasi keinginan pasien terhadap
terganggu ekspresi keagamaan (misalnya., menyalakan
lilin, berpuasa, upacara penyunatan, praktik
Pengalaman spiritual dari
terkait makanan
banyak terganggu menjadai Berikan rekaman video atau audio tentang
cukup terganggu palayanan kegamaan, jika tersedia
Perlakukan individu dengan rasa hormat dan
Kepuasan spiriual yang awalnya
bermartabat
banyak terganggu menjadi
cukup terganggu
160 | S A K R S U D B A N T E N
17. TUMBUH KEMBANG ANAK
Klien meminta bantuan untuk memenuhi b.a.k, b.a.b, personal hygiene, aktivitas,
161 | S A K R S U D B A N T E N
kebutuhannya sesuai usia anak.
162 | S A K R S U D B A N T E N
RISIKO GANGGUAN PERKEMBANGAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Gangguan Perkembangan Setelah dilakukan asuhan Identifikasi kebutuhan khusus anak dan
keperawatan kemampuan adaptasi anak
Berhubungan dengan :
selama ........................... tumbuh Dukung anak berinteraksi dengan anak lain
Dukung anak mengekspresikan
Ketidakadekuatan nutrisi kembang sesuai usia dengan kriteria
perasaannya secara positif
Ketidakadekuatan perawatan prenatal hasil Jelaskan nama-nama benda objek yang ada
163 | S A K R S U D B A N T E N
Penyakit kronis Tingkatkan personal hygiene dan
penampilan diri
Infeksi
Penganiayaan
Gangguan pendengaran
Gangguan penglihatan
Penyalahgunaan zat
Ketidakmampuan belajar
Anak adopsi
Kejadian bencana
Ekonomi lemah
164 | S A K R S U D B A N T E N
Risiko Gangguan Pertumbuhan Setelah dilakukan asuhan Identifikasi status nutrisi
keperawatan Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Berhubungan dengan : Identifikasi makanan yang disukai
selama ........................... tumbuh Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
Ketidakadekuatan nutrisi kembang sesuai usia dengan kriteria nutrisi
hasil Identifikasi perlunya penggunaan selang
Penyakit kronis
nasogastrik
Pertumbuhan anak sesuai Monitor asupan makanan
Nafsu makan tidak terkontrol
rentang yang menurut usia Monitor berat badan
Prematuritas Lakukan oral hygiene sebelum makan
Kematangan fungsi mencapai Fasilitasi menentukan pedoman diet
Ketidakadekuatan nutrisi maternal Sajikan makanan secara menarik dan suhu
optimal sesuai dengan usia.
yang sesuai
Proses infeksi Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Proses infeksi maternal
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
Kelainan genetik/kongenital protein
Penyalahgunaan zat
Ekonomi lemah
18. BELAJAR
165 | S A K R S U D B A N T E N
DEFISIENSI PENGETAHUAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Bimbingan Antisipatif
keperawatan dalam waktu 1 jam
berhubungan dengan Bantu klien identifikasi perkembangan
tingkat pengetahuan meningkat dengan
situasi krisis yang akan terjadi
Gangguan fungsi kognitif kriteria hasil:
Mampu mengatur strategi untuk Instruksikan klien mengenal perilaku dan
Gangguan memori
mengelola jangka waktu perkembangan dengan cara yg tepat
Kurang informasi
Mampu meminimalisir gangguan Pertimbangkan metode yang bias
DS : digunakan klien dalam pemecahan
Mengetahui management waktu
masalah
Pendidikan Kesehatan
166 | S A K R S U D B A N T E N
untuk memperjelas keyakinan dan nilai
nilai kesehatan
Libatkan individu,keluarga,dan
kelompok dalam perencanaan dan
rencana implementasi gaya hidup atau
modifikasi perilaku kesehatan
167 | S A K R S U D B A N T E N
kognitif, interpretasi terhadap informasi pengetahuan tentang proses penyakit cara yang tepat
Sediakan informasi pada pasien
yang salah, dengan kriteria hasil:
kurangnya keinginan untuk mencari tentang kondisi, cara perawatan
Pengetahuan meningkat
informasi Mendemonstrasikan dengan cara yang tepat (pemberian
tidak mengetahui sumber-sumber
ketrampilan merawat leaflet)
informasi. Proses penyakit dan perilaku Evaluasi peningkatan pengetahuan
DS: Menyatakan secara verbal adanya masalah hidup sehat dan kemampuan merawat
Pasien dan keluarga Kaji kemungkinan sumber atau
terkait kurangnya informasi akan kondisi kesehatan
menyatakan pemahaman dukungan, dengan cara yang tepat
DO: ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
168 | S A K R S U D B A N T E N
Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan dengan :
dalam waktu ….................... menerima informasi
Distres spiritual
pemeliharaan kesehatan efektif dengan Sediakan materi dan media pendidikan
Gangguan persepsi
Gangguan fungsi kognitif kriteria hasil : kesehatan
komunikasi tidak efektif Berikan kesempatan untuk bertanya
menanyakan pertanyaan terkait Jelaskan faktor resiko yang dapat
DS : - kesehatan mempengaruhi kesehatanedukasi
mencari informasi kesehatan dari prosedur tindakan
Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berbagai sumber
DO : fokus pada menjaga perilaku menerima informasi terapeutik
kesehatan Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
Kurang menunjukan perilaku adaptif terhadap kesepakatan
perubahan lingkungan Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan
yang akan dilakukan
Kurang menunjukan pemahaman tentang Jelaskan perlunya tindakan yang akan
perilaku sehat dilakukan
jelaskan keuntungan dan kerugian jika
Tidak mampu menjalankan perilaku sehat
tindakan di lakukan
Jelaskan langkah – langkah tindakan
yang akan dilakukan
Jelaskan persiapan pasien sebelum
tindakan dilakukan
169 | S A K R S U D B A N T E N
KETIDAK EFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidak Efektifan Manajemen Kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan dengan :
dalam waktu ….................... menerima informasi
Konflik pengambilan keputusan
Sediakan materi dan media oendidikan
kurang pengetahuan tentang program pemeliharaan kesehatan efektif dengan
kriteria hasil : kesehatan
terapeutik
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
Kurang dukungan sosial
menanyakan pertanyaan terkait kesepakatan
DS : -
kesehatan Berikan kesempatan untuk bertanya
Jelaskan tentang manajemen keeatan
Mengungkapkan kesulitan dalam menjalani mencari informasi kesehatan dari
berbagai sumber yang efektif
program perawatan/ pengobatan
memperoleh sumber yang Jelaskan tentang metode metode
DO : manajemen kesehatan
diperlukan
rencana untuk masa depan Menemukan dan menganalisis
Gagal melakukan tindakan untuk
kemungkinan faktor-faktor resiko dapat
mengurangi faktor resiko
mengganggu keseatan.
Gagal menerapkan program perawatan /
Identifikasi risiko biologis, lingkungan
pengobatan dalam kehidupan sehari – hari
dan prilaku
Aktifitas hidup sehari – hari tidak efektif Lakukan pengelolaan resiko secara
untuk memenuhi tujuan kesehatan efektif
170 | S A K R S U D B A N T E N
berhubungan dengan : dalam waktu ….................... Perilaku peningkatan perilaku kesehatan
Identifikasi penyebab kurangnya
kesehatan efektif dengan kriteria hasil :
Kurang dukungan sosial efektifnya perilaku kesehatan
Kurang pemahaman menanyakan pertanyaan terkait Identifikasi fokus pelatihan perilaku
Pencapaian diri yang rendah
kesehatan kesehatan
mencari informasi kesehatan dari Motivasi untuk berlatih keterampilan
DS : berbagai sumber berprilaku kesehatan yang baik
fokus pada menjaga perilaku Berikan umpan balik positif
Jelaskan tujuan melatih berperilaku
kesehatan
DO : fokus pada mencegah penyakit kesehatan yang bai
Edukasi keluarga untuk program
kesehatan
171 | S A K R S U D B A N T E N
Menungungkapkan tidak memahami masalah berbagai sumber yang efektif
Kesehatan fisik anggota keluarga Jelaskan tentang metode metode
kesehatan yang diderita
Penyediaan makanan bergizi
Mengungkapkan kesulitan menjalankan manajemen kesehatan
Imunisasi anggota keluarga Menemukan dan menganalisis
perawatan yang ditetapkan
kemungkinan faktor-faktor resiko yang
DO :
dapat mengganggu kesehatan.
Gejala penyakit anggota keluarga semakin Identifikasi risiko biologis, lingkungan
memberat dan prilaku
Aktivitas keluarga untuk mengatasi masala Lakukan pengelolaan resiko secara
kesehatan tidak tepat efektif
19. RASIONAL
172 | S A K R S U D B A N T E N
GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan interaksi sosial Setelah dilakukan tindakan keperawatan Buat interaksi terjadwal
Berhubungan dengan:
dalam waktu …................. interaksi Dorong pasien ke kelompok atau
Ketiadaan orang terdekat
sosial membaik dengan kriteria hasil : program keterampilan interpersonal yang
Kendala komunikasi
membantu meningkatkan pemahaman
Lingkungan yang suportif yang
Deficit tentang cara meningkatkan tentang pertukaran informasi atau
bercirikan hubungan dan tujuan
kebersamaan (mis, pengetahuan, keterampilan) sosialisasi, jìka perlu
anggota keluarga
Gangguan proses piker Identifikasi perubahan perilaku tertentu
Menggunakan aktivitas yang
Kendala lingkungan Berikan umpan balik positif jika pasien
menenangkan, menarik, dan
Hambatan mobilitas fisik berinteraksi dengan orang lain
menyenangkan untuk
Gangguan konsep diri Fasilitas pasien dalam memberi masukan
meningkatkan
Ketidak sesuaian sosiokultural dan membuat perencanaan
Kesejahteraan, interaksi sosial
Isolasi terapeutik Anjurkan bersikap jujur dan apa adanya
dengan orang, kelompok, atau
DS : organisasi dalam berintraksi dengan orang lain
Memahami dampak dari perilaku Anjurkan menghargai orang lain
DO : diri pada interaksi sosial Bantu pasien meningkatkan kesadaran
Mendapatkan/ meningkatkan tentang kekuatan dan keterbatasan dalam
173 | S A K R S U D B A N T E N
memahami meningkatkan keterampilan dan teknik
Mengungkapkan keinginan untuk berkomunikasi
berhungan dengan orang lain Minta dan harapkan adanya komunikasi
Perkembangan fisik, kognitif, dan verbal
psikososial anak sesuai dengan
usianya
Gangguan fisiologis( tumor otak,penurunan Mampu menggunakan bahasa lisan Gunakan pertanyaan maupun pernyataan
sirkulasi otak,system musculoskeletal) yang mendorong klien mengekspresikan
Menggunakan bahasa tertulis
perasaannya
Gangguan perkembangan
Kejelasan berbicara
Dengarkan isi pesan maupun perasaan yg
Gangguan persepsi
Mengarahkan pesan pada penerima tidak terungkap selama percakapan
Gangguan system syaraf pusat yang tepat
Peningkatan Komunikasi : kurang bicara
Hambatan fisik(trakeostomi,intubasi)
174 | S A K R S U D B A N T E N
Program pengobatan Monitor kecepatan bicara,
tekanan,kecepatan,kuantitas,volume.
DS :
Monitor pasien terkait dengan perasaan
Tidak mampu berbicara
frustasi,kemarahan,depresi,atau respon
DO lain yg disebabkan karena gangguan
175 | S A K R S U D B A N T E N
Tidak bicara patologis.
176 | S A K R S U D B A N T E N
masalah, masalah ekonomi dilakukan dalam sistem keluarga
Identifikasi ketidakpuasan atau konflik
Ketidakefektifan komunikasi dengan pasangan dalam keluarga
Bantu komunikasi antar anggota keluarga
agar lebh efektif
Fasilitasi diskusi pada keluarga
Mengkaji pasien atau keluarga untuk
mengidentifikasi harapan hidup.
Mengajarka realita sesuai dengan situasi
yang ada
Ajarkan keluarga mengenai harapan
yang positif
177 | S A K R S U D B A N T E N