MAKALAH INVESTASI
DOSEN:
Dr. H. Sarpuddin D., S.Pd. SE., MM.
DISUSUN OLEH:
SUPRIADI
NIM: 2018MM11623
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NOBEL INDONESIA
MAKASSAR
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas ini diberikan kepada kami agar kami dapat mengetahui tentang pasar
modal di Indonesia.Perlunya pembahasan materi pasar modal mulai dari siapa pelaku
pasar modal itu sendiri sampai instrument-instrumen pasar modal.Sebelum materi
bisnis pengantar berjalan lebih jauh, maka kami harus mengetahui dasar dari mata
kuliah ini yaitu mengenai pasar modal yang ada di Indonesia.
Dengan adanya sistem KBK ini, maka kami sebagai mahasiswa dituntut untuk
lebih mandiri dalam mencari pengetahuan yang lebih banyak tentang mata kuliah ini.
Dengan adanya tugas yang seperti ini dapat membuat mahasiswa lebih aktif dan
mandiri selain itu juga pengetahuan Mahasiswa akan bertambah karena mereka dapat
mencari bahan dari berbagai sumber. Mahasiswa juga mau atau tidak harus
mengerjakan tugas ini dan secara otomatis mereka akan membaca materi yang akan
diajarkan pada pertemuan yang akan datang sehingga mahasiswa sudah memiliki
bekal.
Apabila ada materi yang belum dipahami oleh Mahasiswa dapat ditanyakan
kepada Dosen saat materi disampaikan atau didiskusikan didalam ruang kelas.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah yang di maksud pasar modal?
Jenis-jenis pasar modal itu seperti apa?
Sebut dan Jelaskan Instrumen pasar modal?
Siapa pelaku pasar modal itu sendiri?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui apakah yang dimaksud pasar modal
Untuk mengetahui jenis-jenis pasar modal itu seperti apa
Untuk mengetahui instrumen pasar modal
Untuk mengetahui pelaku pasar modal
2
PEMBAHASAN
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu
pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.
a. Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa
efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga
perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan
tersebut.
b. Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana
berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs
efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik
menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang
dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di dalam bursa efek,
sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual
efeknya di luar bursa efek.
c. Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan
yang menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat
dilakukan melalui bursa paralel. Bursa paralel diselenggarakan oleh
Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).
3
C. Instrumen Pasar Modal
1. Saham
Definisi dari Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan
dan aktiva perusahaan.
Jenis Saham
a. Saham Biasa, merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh
emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis
yang paling populer di Pasar Modal. Jenis ini memiliki karakteristik
seperti:
- Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi.
- Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham.
- Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
- Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan
kepada masyarakat.
b.Saham Preferen, memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap.
- Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan
dilikuidasi.
- Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
Manfaat investasi pada saham
a. Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh
Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Jenis Dividen:
- Dividen Tunai, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang
saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
- Dividen Saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang
saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya
akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.
b.Capital Gain
Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli
saham tersebut. Contoh: Investor A membeli saham PT. X, yang listing di
4
Bursa Efek, setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500. Saat ini harga
saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750. Jika investor A menjual
sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital Gain atau
keuntungan sebesar Rp 250 per saham (tanpa perhitungan pajak dan
komisi).
Risiko Investasi pada saham:
a. Tidak ada pembagian dividen
Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat
Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen
kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh akan dipergunakan
untuk ekspansi usaha.
b. Capital Loss
Investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih besar
dari harga jual. Contoh: Investor A membeli saham PT. X setahun yang
lalu pada harga Rp 3,500. Saat ini harga saham turun menjadi Rp 3,100.
Jika ia menjual sahamnya maka ia akan rugi Rp 400 (Tanpa perhitungan
pajak dan komisi).
c. Risiko Likuidasi
Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham memiliki
hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban
emiten dibayar.Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang
tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.
d. Saham delisting dari Bursa
Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya
(delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat
diperdagangkan.
2. Obligasi dan Obligasi Konversi
Definisi dan Jenis
Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut/pemegang obligasi
telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan.Perusahaan yang
menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga
secara reguler sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta
pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
Nilai suatu obligasi bergerak berlawanan arah dengan perubahan suku
bunga secara umum. Jika suku bunga secara umum cenderung turun, maka
nilai atau harga obligasi akan meningkat, karena para investor cenderung
5
untuk berinvestasi pada obligasi. Sementara itu, jika suku bunga secara
umum cenderung meningkat, maka nilai atau harga obligasi akan turun,
karena para investor cenderung untuk menanamkan uangnya di Bank.
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan adalah Corporate Bond,
sementara obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Government
Bond. Adapula Municipal Bond, yang merupakan obligasi yang
diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah.
Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
biasa pada harga tertentu.Bagi emiten, obligasi konversi merupakan daya
tarik yang ditujukan kepada para investor untuk meningkatkan penjualan
obligasi.
Manfaat Obligasi
a. Bunga
Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam
persentase dari nilai nominal. Contoh: Obligasi dengan kupon 10%, akan
membayar Rp 10 setiap Rp 100 dari nilai nominal setiap tahun. Biasanya
pembayaran bunga terjadi setiap 3 atau 6 bulan sekali.
b.Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar
Sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh
Capital Gain. Capital Gain juga dapat diperoleh jika investor membeli
obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai
nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh
pembayaran senilai dengan harga nominal.
c. Hak klaim pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur
memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
d.Memiliki Obligasi Konversi
Jika memiliki Obligasi Konversi, investor dapat mengkonversikan obligasi
menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak
untuk memperoleh manfaat atas saham.
Risiko investasi pada Obligasi
a. Gagal bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaranbunga serta hutang
pokok pada waktu yang telahditetapkan, atau kegagalan emiten untuk
memenuhiketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
b. Capital Loss
6
Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah
dari harga belinya.
c. Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untukmembeli kembali
obligasi yang telah diterbitkan.Obligasi demikian biasanya akan ditarik
kembali padasaat suku bunga secara umum menunjukkan kecenderungan
menurun. Jadi pemegang obligasi yang memiliki persyaratan callability
berpotensi merugi,apabila suku bunga menunjukkan kecenderungan
menurun. Biasanya untuk mengkompensasi kerugian ini, emiten akan
memberikan premium.
3. Derivatif
Derivatif terdiri dari efek yang diturunkan dari instrumen efek lain yang
disebut “underlying”. Ada beberapa macam instrument derivatif di
Indonesia, seperti Bukti Right, Waran, dan Kontrak Berjangka. Derivatif
merupakan instrumen yang sangat berisiko jika tidak dipergunakan secara
hati-hati.
Bukti Right
a) Definisi
Sesuai dengan undang-undang Pasar Modal, Bukti Right didefinisikan
sebagai hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah
ditetapkan selama periode tertentu.Bukti Right diterbitkan pada
penawaran umum terbatas (Right Issue), dimana saham baru ditawarkan
pertama kali kepada pemegang saham lama.Bukti Right juga dapat
diperdagangkan di Pasar Sekunder selama periode tertentu.
b) Manfaat dari Bukti Right
a. Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga
yang telah ditetapkan dengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya.
Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dengan
membeli saham baru dengan harga yang lebih murah.
Contoh: Jika seorang investor membeli Bukti Right di Pasar Sekunder
pada harga Rp 200, dengan harga pelaksanaan (exercise price) Rp 1.500.
Pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan X diasumsikan
melonjak hingga Rp 2.000 per lembar.Ia dapat membeli saham PT. X
hanya dengan membayar Rp 1.700, yaitu Rp 1.500 (harga pelaksanaan) +
Rp 200 (harga Right). Kemudian investor tersebut akan memperoleh
keuntungan Rp 300 yang berasal dari Rp 2.000 – Rp 1.700.
7
b.Bukti Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder, sehingga investor
dapat menikmatiCapital Gain, ketika harga jual dari Bukti Righttersebut
lebih besar dari harga belinya.
c) Risiko memiliki Bukti Right
a. Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuhdan menjadi lebih rendah
dari harga pelaksanaan,maka investor tidak akan mengkonversikan
BuktiRight tersebut, sementara itu investor akanmengalami kerugian atas
harga beli Right.
Contoh: Seorang investor membeli Bukti Right diPasar Sekunder pada
harga Rp 200 denganharga pelaksanaan Rp 1.500. Kemudian padaperiode
pelaksanaan, harga saham turun menjadiRp. 1,200 per saham. Investor
tersebut tentunyatidak akan menukarkan Bukti Right yang
dimilikinya,karena jika ia melakukannya, maka ia harusmembayar Rp
1.700 (Rp 1.500 harga pelaksanaan+ Rp 200 harga right). Sementara itu
jika ia tidak menukarkan Bukti Right yang dimilikinya, maka ia
mengalami kerugian Rp 200 atas harga Right tersebut.
b.Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor
dapat mengalami kerugian (Capital Loss), ketika harga jual dari Bukti
Right tersebut lebih rendah dari harga belinya.
Waran
a) Definisi
Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran
umum saham ataupun obligasi.Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah
dari pada harga pasar saham.Setelah saham ataupun obligasi tersebut
tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah.
Periode perdagangan waran lebih lama dari pada bukti right, yaitu 3 tahun
sampai 5 tahun.Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik
waran mepunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat
jatuh tempo.Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6
bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten.Harga waran itu
sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan.
8
Contoh: Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp 200 per
lembar dengan harga pelaksanaan Rp 1.500, dan pada tanggalpelaksanaan,
harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp 1.800 per saham, maka ia
akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp 1.700
(Rp 1.500 + Rp 200). Jika ia langsung membeli saham perusahaan
tersebut di pasar sekunder, ia harus mengeluarkan Rp 1.800 per saham.
b. Apabila waran diperdagangkan di Bursa, maka pemilik waran
mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain)
yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar dari harga beli.
D. Pelaku dalam Pasar Modal
Perkembangan suatu pasar modal sangat bergantung dari
aktivitas pelakunya dan aktivitas lembaga-lembaga yang terlibat dalam
pelaksanaan pasar modal tersebut.
Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada
masyarakat (go public). Ada beberapa tujuan suatu perusahaan yang
go public, yaitu :
1. memperoleh tambahan dana yang digunakan dalam perluasan
usaha
2. mengubah/memperbaiki komposisi modal
3. melakukan pengalihan pemegang saham.
Investor (pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli
pemilikan suatu perusahaan go public. Dalam suatu perusahaan yang
go public, investor pertama adalah pemegang saham pendiri.
Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah pemegang saham
melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal.
Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya
pasar modal.
Penjamin Emisi (Underwriter) berfungsi sebagai penjamin dalam
penjualan efek yang diterbitkan oleh perusahaan go public. Jaminan
yang dikeluarkan oleh penjamin emisi mengandung risiko jika efek
yang dijual tidak Iaku dan sebaliknya akan memperoleh imbalan jika
Iaku.
Wali Amanat (Trustee) ini hanya diperlukan hanya jika perusahaan
menerbitkan efek dalam bentuk obligasi. Lembaga ini akan bertindak
sebagai wali si pemberi amanat. Pemberi amanat dalam penerbitan
obligasi adalah investor, sehingga wali amanat mewakili kepentingan
investor.
9
Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang) adalah pihak yang
melakukan jual beli efek yang listing di bursa efek. Pialang
memperoleh balas jasa dari layanan yang ia berikan kepada investor.
Layanan tersebut berupa informasi yang dibutuhkan investor untuk
mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan (financial
management).
Pedagang Efek (Dealer) melakukan perdagangan efek di lantai bursa.
Berbeda dengan Broker, Pedagang Efek dapat membeli efek atas
namanya sendiri, selain itu juga bisa memberi informasi kepada
kleinnya tentang kondisi pasar modal. Walaupun Pedagang Efek ini
juga dapat memperjual belikan efek selain memberi informasi kepada
klien, dalam praktiknya ia harus mengutamakan pesanan kliennya.
Perusahaan Surat Berharga (Securities Company) bergerak di
bidang perdagangan efek-efek yang tercatat di bursa efek. Perusahaan
Surat Berharga ini didukung oleh tenaga profesional dalam mekanisasi
perdagangan efek, seperti underwriter, broker, fund management Jadi,
perbedaannya dengan Pedagang Efek (Dealer) adalah bahwa pedagang
efek mempunyai aktivitas jual beli efek dan memberi informasi dan
konsultasi kepada klien saja, sedangkan perusahaan surat berharga
tidak hanya itu, tetapi juga menyediakan jasa profesional yang lain,
seperti underwriter, fund management.
Perusahaan Pengelola Dana (investment Company) merupakan
perusahaan yang beroperasi di pasar modal dengan mengelola modal
yang berasal dari investor. Pengelola dana memutuskan efek mana
yang harus dijual dan efek mana yang harus dibeli, setelah itu yang
melaksanakan penjualan atau pembelian adalah penyimpan dana
(qustodian). Qustodian juga melakukan penagihan bunga dan deviden
kepada emiten.
Biro Administrasi Efek berperan sebagai pihak yang melakukan
administrasi yang berkenaan dengan kepentingan investor dan emiten.
Jasa biro ini sangat diperlukan pada pasar modal yang telah
berkembang luas.
10
PENUTUP
KESIMPULAN
Pasar modal merupakan instrument pasar keuangan yang memperjual
belikan surat berharga jangka panjang. Dimana dari setiap hasil transaksi /
kegiatan dipasar modal biasanya mempengaruhi kondisi perekonomian di
suatu Negara. Pasar modal memiliki kelebihan, manfaat dan kelemahan
.Peran pasar modal pada perekonomian di Indonesia sangatlah penting dan
sangat berpengaruk bagi warga Indonesia.
Pasar modal ini memiliki resiko yang sangat besar, tetapi juga dapat
memberikan keuntungan yang besar pula.Resiko tersebut dapat terdiri dari
resiko daya beli, resiko business dll.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bapepam.go.id/old/old/news/Juni2003/BAB IIa.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/197806272003121-
TONI_HERYANA/Manajemen_Keuangan/Gambaran_Umum_Pasar_Modal
_dan_Produk.pdf
12