Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK KEKERASAN

BAGI PESERTA DIDIK DI SATUAN PENDIDIKAN DAN


DI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan, dengan ini saya minta perhatian Saudara hal-hal sebagai
berikut:

I. Maksud dan Tujuan

1. Pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di satuan pendidikan dan di


lingkungan satuan pendidikan dimaksudkan untuk :
a. menciptakan suasana pembelajaran yang aman, nyaman, tertib dan
menyenangkan;
b. menghindarkan seluruh warga sekolah dari unsur-unsur tindakan kekerasan;
dan
c. menumbuhkan kehidupan pergaulan yang harmonis dan kebersamaan antar
peserta didik dan/atau antara peserta didik dengan pendidik, tenaga
kependidikan, dan orangtua serta masyarakat, baik dalam satu satuan
pendidikan, antar satuan pendidikan, dan di lingkungan sekitar satuan
pendidikan.
2. Pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan bagi peserta didik di satuan
pendidikan dan di lingkungan satuan pendidikan bertujuan untuk :
a. melindungi, mencegah dan menanggulangi peserta didik dari tindak
kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan maupun dalam kegiatan sekolah
di luar satuan pendidikan; dan
b. rnencegah dan menanggulangi tindak kekerasan terhadap peserta didik di
satuan pendidikan.

II. Tim Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan

1. Setiap Satuan Pendidikan wajib membentuk Tirr Pencegahan dan


Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan.

2. Susunan keanggotaan Tim Pencegahan dan Penanggulangan Tindak


Kekerasan di Satuan Pendidikan terdiri dari :
1) Kepala sekolah;
2) Perwakilan guru;
3) Pengawas Sekolah/Penilik;
4) Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan;
5) Perwakilan peserta didik;
6) Perwakilan orang tua/wali;
7) Lurah;
8) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan;
9) Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat; dan
10) Kepala Puskesmas.

3. Tim Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan dimaksud dibentuk


dengan Keputusan Kepala Sekolah.

4. Tim Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan


bertugas melindungi, mencegah dan menanggulangi peserta didik dari tindak
kekerasan yang ter_adi di satuan pendidikan maupun dalam kegiatan sekolah di
luar satuan pendidikan, antara lain :
a. pelecehan yaiti, tindakan kekerasan secara fisik, psikis atau daring;
b. perundungan yaitu tindakan mengganggu, mengancam, mengusik, dan menyusahkan
secara terus menerus, baik secara perbuatan langsung (fisik), sosial (pengucilan),
maupun verbal (tertulis dan/atau diucapkan);
c. penganiayaan yaitu tindakan kekerasan dengan sengaja terhadap
seseorang sehingga mengakibatkan cacat badan atau kematian;
d. perkelahian yaitu tindakan dengan disertai adu kata-kata atau adu tenaga;
e. perpeloncoan yaitu tindakan pengenalan dan penghayatan situasi
lingkungan baru dengan mengendapkan (mengikis) tata pikiran yang dimiliki
sebelumnya;
f. tawuran yaitu perkelahian beramai-ramai atau massal baik yang
direncanakan maupun tidak terencana yang dapat rrenimbulkan korban baik
fisik maupun psikis;
g. pemerasan yait..J tindakan meminta uang dan sebagainya dengan ancaman;
h. pencabulan yaitu tindakan usaha melampiaskan nafsu seksual oleh seorang
laki-laki terhadap seorang perempuan dengan cara melanggar moral dan
atau hukum yang berlaku;

2
i. pemerkosaan yaitu tindakan kriminal penetrasi sekecil apapun di
luar kehendak korban terhadap alat kelamin atau anus menggunakan
bagian tubuh atau benda lainnya;
j. tindak kekerasan atas dasar diskriminasi terhadap suku, agama, ras,
dan/atau antargolongan (SARA), pengutamaan jenis kelamin tertentu,
dan akibat penyakit/stigma, merupakan segala bentuk
pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan
pada SARA, pengutamaan jenis kelamin tertentu dan akibat
penyakit/stigma yang mengakibatkar pencabutan atau pengurangan
pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan atas hak asasi manusia dan
kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan;
k. tindak kekerasan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang- undangan.

Edaran ini untuk menjadi perhatian dan agar dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dan penuh tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai