Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PKN

MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN

Anggota Kelompok :
Hasbi

Irvansyah

Leo Agustino

Randy

Togu

Ryan

STMIK JAYAKARTA
Jalan Salemba I No.10, RT.4/RW.6, Kenari, Senen,
RT.4/RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul
penulisan makalah yang saya sajikan ini adalah MENCIPTAKAN
LAPANGAN PEKERJAAN.
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah PKN. Sebagai bahan penulisan di ambil
dari beberapa sumber yang mendukung penulisan ini. Akhir kata saya
mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan
saya di masa yang akan datang.
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pengangguran merupakan salah satu masalah tenaga kerja yang berpengaruh
besar bagi perekonomian Indonesia. Di Indonesia jumlah angka pengangguran selalu
mengalami peningkatan.
Kondisi ini dapat dikurangi jika kita berusaha menciptakan lapangan pekerjaan.
Untuk itu semua masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki
kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperolehnya di dunia perkuliahan, sebaiknya
memiliki mental untuk berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan
berburu pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari kerja.
Sesuai dengan Pasal 27 ayat (2) UUD NRI 1945, menyebutkan bahwa “Tiap-tiap
warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”,
maka sebagai anggota DPR saya ingin berusaha meningkatkan perekonomian
Indonesia dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana cara menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi
masyarakat luas?
B. Bagaimana cara menanggulangi masyarakat yang kurang berpendidikan untuk
bekerja?

1.3 Tujuan
A. Memenuhi tugas matakuliah pendidikan kewarganegaraan
B. Untuk memberi wawasan atau informasi bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat


luas.

Kelebihan berwirausaha juga bermanfaat bagi masyarakat, karena secara otomatis


ilustrasi motivasi berwirausaha bagi mahasiswa 250x128 Motivasi Berwirausaha di
Kalangan MahasiswaAnda membantu para pencari kerja untuk mendapatkan
pekerjaan.
Hal itu juga akan memberikan keuntungan social bagi Anda, karena masyarakat
yang telah Anda bantu mendapatkan lapangan kerja akan menghargai keberadaan
peran Anda sebagai seorang pengusaha, bukan hanya sebagai mahasiswa biasa yang
sering dipandang sebelah mata.
Masih banyak lagi keuntungan yang dapat Anda peroleh dengan berwirausaha,
untuk itu para mahasiswa bisa mulai bekerja keras untuk menumbuhkan jiwa
berwirausaha mulai dari sekarang. Kesuksesan entrepreneur muda dapat dijadikan
sebagai bukti, bahwa mahasiswa pun dapat sukses dengan bisnisnya. Tentukan bisnis
Anda sekarang dan salam sukses.

B. Bagaimana cara menanggulangi masyarakat miskin untuk memperoleh pekerjaan

Penanggulangan penduduk miskin merupakan upaya untuk mengubah suatu


keadaan atau kondisi masyarakat yang standar hidupnya sangat rendah pada kondisi
yang lebih baik dalam artian ekonomi, sosial-budaya dan politik. Hal ini berarti
menyangkut usaha-usaha pertumbuhan modal, tanaga kerja berkualitas,
kesempatan kerja, perkembangan teknologi, baik yang bersifat fisik maupun non
fisik.

Menurut Nasikun (1986) kerangka kebijakan pembangunan yang paling efektif untuk
mengatasi kemiskinan yaitu suatu kerangka yang secara seimbang
mengakomodasikan tujuan peningkatan pertumbuhan ekonomi di satu pihak dan
pemertaan hasil-hasil pembangunan melalui program-program pembangunan yang
bersifat distributif di lain pihak. Kerangka tersebut harus mengan-dung perpaduan
yang serasi antara peningkatan dan pemantapan program- program pembangunan
pertanian dan pengembangan program-program industria-lisasi yang memiliki
kaitan-kaitan yang kuat dengan pengembangan sektor pertanian.

Program-program pembangunan pertanian yang perlu dimantapkan dalam rangka


mengatasi masalah kemiskinan adalah penanganan masalah pasca panen,
diversifikasi sub-sektor tanaman pangan, pengembangan sub-sektor peterna-kan,
pengembangan sub-sektor perkebunan melalui sistem PIR-BUN. Di dalam sektor
industri, prioritas yang lebih tinggi perlu diberikan kepada pengembangan sub-sektor
industri berskala kecil (small scale industry) yang disentralisasikan. Selain itu
diperlukan pula serangkaian kebijakan pengembangan program-program sosial
berupa penyelenggaraan "relief pro-grammes" misalnya : program bantuan pangan
(foo stamp programmes), pro-gram pembagian catu-pangan (free food rationing
programmes) dan program subsidi karya pangan (food price subsidy programmes).
Menurut Both dan Sundrum (1982), untuk mengatasi masalah-masalah distribusi
pendapatan dan kemiskinan maka perlu diperhatikan berbagai determinannya,
yaitu :

1. Pemilikan, penguasaan, pengusahaan dan distribusi tanah- tanah perta-nian.


2. Perolehan (acces) lahan diantara penduduk.
3. Penggantian pemanfaatan tenaga kerja dan penggeseran tingkat upah di
wilayah pedesaan.
4. Term of trade sektor pertanian, baik yang bersifat barter term of
trade maupun income term of trade.
5. Perolehan pekerjaan, pendapatan dan pendidikan di antara penduduk.
6. Disparitas antara perkotaan dan pedesaan.
Berkaitan dengan ke enam determinan di atas, maka menurut Both dan Sundrum,
determinan-determinan utama distribusi pendapatan, perolehan tanah, tingkat
pendidikan sesudah SD dan kesempatan menjadi pegawai pemerintah di Indonesia
sangat menonjol perbedaannya. Jika perbedaan- perbedaan itu terus melebar maka
distribusi pendapatan masyarakat Indone-sia akan semakin timpang, dan trend
pertentangan sosial yang sedang berjalan akan terus berlangsung dan bahkan bisa
semakin memburuk.
Oleh sebab itu, ada tiga langkah pokok yang harus diambil pemerintah dalam
kebijaksa-naan pembangunannya, yaitu :
1. Memperluas akses terhadap sumberdaya lahan melalui kebijakan-kebijakan
"land reform" yang lebih. Kebijakan pemerintah di bidang pertanian harus
diarahkan kepada penggunaan teknologi penambah lahan daripada teknologi
pengganti tenaga kerja.
2. Menaikkan hasil kegiatan produktif yang diterima penduduk miskin melalui
penghapusan hubungan eksploitatif dalam pasar tenaga kerja dan pasar
kredit.
3. Menempatkan tenaga kerja yang sekarang bekerja dan pekerjaan yang
produktifitasnya rendah, baik dalam bidang pertanian maupun bidang-bidang
lainnya, ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang tingkat produktifitasnya lebih tinggi di
sektor non pertanian.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berpendidikan rendah dengan


keterampilan dan keahlian yang kurang memadai, sehingga belum memiliki
keterampilan dan pengalaman untuk memasuki dunia kerja.

Dengan demikian mutu tenaga kerja di Indonesia tergolong rendah. Mutu tenaga
kerja yang rendah mengakibatkan kesempatan kerja semakin kecil dan terbatas.
Keterampilan dan pendidikan yang terbatas akan membatasi ragam dan jumlah
pekerjaan.

Jumlah pengangguran di indonesia selama ini selalu naik setiap tahunnya.dengan


adanya pengusaha-pengusaha kecil atau pengusaha menengah dapat membantu
pengangguran yang ada di indonesia terutama masyarakat miskin.sehingga
masyarakat pengangguran dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
LATAR BELAKANG 1.1……..……………………………………………………1
RUMUSAN MASALAH1.2……………………………………………………….1
TUJUAN 1.3…………………………………………………………………….1
Bab II PEMBAHASAN……………………………………………………………2
Bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan………………………………….2
menanggulangi masyarakat yang kurang berpendidikan untuk bekerja……….2
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………2
KESIMPULAN 3.1…………………………………………………………………4

Anda mungkin juga menyukai