Anda di halaman 1dari 8

A.

Data Umum

Tn,A berumur 65 tahun, beragama islam, suku bugis, dan bertempat tinggal di
sinjai selatan. Pasien masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada bagian dada kiri
bawah, pasien mengatakan nyeri pada bagian dada kiri bagian bawah,pasien mengatakan
nyeri pada saat bergerak, pasien mengatakan belum BAB selama berada di rumah sakit.
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan hasil, pasien nampak meringis saat bergerak,
hasil pengkajian nyeri, P : nyeri dirasakan pada saat bergerak, Q : nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk, R : nyeri pada bagian iga ( COSTA ) S : skala nyeri sedang yaitu 4 (1-10),
T : nyeri dirasakan hilang timbul, pasien tidak mampu mengendalikan
keseeimbangannya, kekuatan otot menurun akibat nyeri, cairan BAK nampak pekat

B. Pentalakasanaan

1. Pemberian LUFD 28 tetes/i


2. Injeksi ranitidin 1 ampul/12 jam/IV
3. Injeksi dexketopropam 1 ampul/12 jam/IV
4. Injeksi ceftiaxone 1 ampul/12 jam/IV

C. Data Fokus

1. Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada kiri bagian bawah.


2. Pasien mengatakan nyeri pada saat bergerak.
3. Pasien mengatakan belum BAB selama berada di rumah sakit.
4. Pasien nampak meringis saat bergerak.
5. P : nyeri dirasakan pada saat bergerak
Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian iga ( COSTA )
S : skala nyeri sedang yaitu 4 (1-10)
T : nyeri dirasakan hilang timbul
6. Pasien tidak mampu mengendalikan keseeimbangannya.
7. Kekuatan otot menurun akibat nyeri.
8. Cairan BAK nampak pekat
D. Klasifikasi data

1. Data subjektif
a. Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada kiri bagian bawah.
b. Pasien mengatakan nyeri pada saat bergerak.
c. Pasien mengatakan belum BAB selama berada di rumah sakit.

2. Data objektif
a. Pasien nampak meringis saat bergerak.
b. P : nyeri dirasakan pada saat bergerak
Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian iga ( COSTA )
S : skala nyeri sedang yaitu 4 (1-10)
T : nyeri dirasakan hilang timbul
c. Pasien tidak mampu mengendalikan keseeimbangannya.
d. Kekuatan otot menurun akibat nyeri.
e. Cairan BAK nampak pekat
E. DIAGNOSA

1. Nyeri berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera, agen penyebab fisik.


2. Hambtan mobilitas fisiik berhubungan dengan nyeri.
3. Konstipasi berhubungan dengan aktifitas fisik yang kurang memadai
FORMAT ANALISA DATA

Nama : Tn, A
Ruangan : Kelas III per BEDAH

SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM


DS. Trauma NYERI
1. Pasien mengeluh ↓
nyeri Diskontinuitas tulang
2. Pasien mengatakan ↓
nyeri saat bergerak Perubahan jaringa pada
DO. tulang
3. Pasien nampak ↓
meringis saat bergerak Perggeseran fregmen pada
4. P : nyeri dirasakan tulang
pada saat bergerak ↓
Q : nyeri dirasakan nyer
seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian
iga ( COSTA )
S : skala nyeri sedang
yaitu 4 (1-10)
T : nyeri dirasakan
hilang timbul
DS. Trauma HAMBATAN MOBILITAS
1. Pasien mengatakan ↓ FISIK
nyeri pada saat Diskontinuita tulang
bergerak ↓
DO. Peribahan jaringan pada
1. Pasien tidak mampu tulang
mengendalikan ↓
keseimbangan Pergeseran frekmen pada
2. Kekuatan otot tulang
menurun akibat nyeri ↓
Deformitas

Gangguan fungsi eksremitas

Hambatan mobilitas fisi

DS. Trauma KONSTIPASI



1. Pasien mengetakan Diskontinuita tulang
belum BAB selama ↓
berada di rumah sakit Peribahan jaringan pada
DO. tulang
1. Cairan BAK nampak ↓
pekat Pergeseran frekmen pada
tulang

Deformitas

Gangguan fungsi eksremitas

Hambatan mobilitas fisi

Konstipasi
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA : Tn, A
RAUNGAN : Kelas III per BEDAH

DIAGNOSA KEPERAWTAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


Nyeri berhubungan dengan agen-agen penyebab 06/11/2017
cedera, agen cedera fisik
DS.
1. Pasien mengtakan nyeri
2. Pasien mengatakann nyeri saat bergerak
DO.
1. Pasien nampak merinis saat bergerak
2. P : nyeri dirasakan pada saat bergerak
Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian iga ( COSTA )
S : skala nyeri sedang yaitu 4 (1-10)
T : nyeri dirasakan hilang timbul
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan 06/11/2017 09/11/2017
nyeri
DS.
1. Pasien mengatakan nyeri pada saat
bergerak
DO.
1. Pasien tidak mampu mengendalikan
keseimbangan
2. Kekuatan otot menurun akibat nyeri
Konstipasi berhubugan dengan aktifitas fisik yang 06/11/2017
kurang memadai.
DS.
1. Pasien mengetakan belum BAB selama
berada di rumah sakit
DO.
1. Cairan BAK nampak pekat
INREVENSI DAN RASIONAL

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN


RASIONAL
Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan I. Kaji nyeri
agen-agen penyebab cedera, keperawatan diharapkan nyeri R.Mengetahui daerah nyeri,
agen cedera fisik pada pasien berkurang kapan nyeri dirasakan, faktor
DS. pencetus, dan berat ringannya
1. Pasien mengtakan nyeri yang dirasakan.
nyeri I. Anjurkan teknik rileksasi
2. Pasien mengatakann pada pasiien
nyeri saat bergerak R. Untuk mengajarkan pasien
DO. apabila nyeri timbul
1. Pasien nampak I. Berikan analgetik sesuai
merinis saat bergerak dengan program
2. P : nyeri dirasakan R. Untuk mengurangi rasa
pada saat bergerak nyeri
Q : nyeri dirasakan I. Obserfasi TTV
seperti tertusuk-tusuk r. Untik mengetahui keadaan
R : nyeri pada bagian umum pasien.
iga ( COSTA )
S : skala nyeri sedang
yaitu 4 (1-10)
T : nyeri dirasakan
hilang timbul
Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan I. Bantu pasien melakukan
berhubungan dengan nyeri keperawatan diharapkan rentang gerak baik pasif
DS. pasien dapat mencapai maupun aktif
1. Pasien mengatakan mobilitas ditempat tidur R. Dapat meningkatkan
nyeri pada saat kemampuan pasien untuk
bergerak dilakukan rentang gerak baik
DO. aktif maupuam pasif
1. Pasien tidak mampu I. Berikan perawatan kulit
mengendalikan dengan baik
keseimbangan R. Untuk menghindari adanya
2. Kekuatan otot tekanan pada area penonjolan
menurun akibat nyeri tulang
I. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik sesuai
program dan aktifitasnya
R. Pemberian analgetik yang
benar dapat menutupi gejala
dan empercepapenyembuhan
I. Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi untuk latihan fisik
pasiien
R. Menurunka resiko
terjadinya iskemia
Konstipasi berhubugan Setelah dilakukan asuhan I. Tntukan defekasi pasien
dengan aktifitas fisik yang keperawatan diharapkan pola dan latih pasien untuk
kurang memadai. eliminasi pasien dapat menjalankannya.
DS. kembali normal. R. Untuk mengendalikan pola
1. Pasien mengetakan defekasi pada pasien.
belum BAB selama I. Atur waktu defekasi pasien.
berada di rumah sakit R. Untuk memfasilitasi
DO. refleks defekasi pada pasien.
1. Cairan BAK nampak I. Berikan asupan nutrisi
pekat sesuai dengan indikasi.
R. Nutrisi serat tinggi untuk
melancarkan eliminasi feses
I. Berikan cairan jika tidak
berindikasi.
R. Untuk melukkan feses

Anda mungkin juga menyukai