Anda di halaman 1dari 10

Topik : kondisi pariwisata bali setelah bom bali

Tujuan : untuk menjelaskan masyarakat tentang dampak yang ditimbulkan bom bali

terhadap kepariwisataan di bali.

Tesis : dampak bom bali terhadap kepariwisataan di bali perlu dijelaskan karena dengan itu

kita dapat melihat perubahan yang terjadi di bali dan mengetahui bagaimana peran

masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut.

Kerangka :

Pendahuluan

1.1 latar belakang


1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan penelitian
1.4 manfaat penelitian

Pembahasan

2.1 dampak bom bali terhadap perekonomian bali

2.2 wisatawan sepi di bali

2.3 kondisi bali hingga tahun 2013

Penutup

Saran dan kesimpulan

Pendahuluan
1. Latar belakang masalah

Bali berada di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok (NTB). Ibukota provinsinya

ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali

adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata

dengan keunikan berbagai hasil seni-budaya dan keindahan alamnya. Pulau Dewata

dan Pulau Seribu Pura adalah sebutan lain dari Pulau Bali. Namun disamping itu bali

memiliki kenangan pahit seperti tragedi bom bali. Bom bali terjadi dua kali yaitu

Bom Bali 2002 - bom di Kuta dan Bom Bali 2005 - bom di Jimbaran dan Kuta. Hal

ini menyebabkan wisatawan takut untuk datang ke bali tragedi. Hal ini yang membuat

penulis ingin mengungkap apa saja yang terjadi pada bali setelah tragedi tersebut

2. Rumusan masalah

Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai apa saja yang terjadi di bali

setelah tragedi bom bali 1 dan 2 terjadi. Apakah Bali masi diminati para wisatawan

asing ataupun lokal setelah kejadian itu. Penulis juga akan membahas tentang dampak

yang terjadi terhadap berbagai aspek kehidupan di Bali. Seperti aspek sosial, budaya,

politik dan perekonomian. Dan yang terakhir adalah tentang pembahasan mengenai

bagaimana cara memulihkan kepariwisataan bali ini oleh pemerintah dan masyarakat.

3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara rinci kepada khalayak

umum tentang dampak yang ditimbulkan oleh bom bali kepada semua orang dan

semua pihak yang berhubungan secara langsung dengan bali maupun tidak secara

langsung.

4. Manfaat penelitian

Setelah kejadian ini kita dapat belajar dari pengalaman pahit dan kita sebagai warga

Indonesia dituntut untuk lebih mencintai bali dan keindahan alam dan pesonanya.

Selain itu makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan penulis dan

pembacanya. Untuk meningkatkan keamanan pada hal yang mengacu pada penyebab

terjadinya bom bali tersebut agar tidak terulang lagi.

Pembahasan
Tragedi ledakan bom Bali terjadi 2 kali. Bom bali pertama terjadi pada 12 Oktober

2002 di legian – kuta. Dan yang bom bali kedua terjadi pada tahun 2005.

Pengeboman terjadi 3 kali pada bom bali kedua ini. Terjadi pada bulan Oktober 2005.

2 bom pertama ini terjadi pada 1 oktober 2005 Bom pertama meledak di Kuta dan

yang kedua di Jimbaran. Pada 12 Oktober 2002 meledaklah bom ketiga.1

Para wisatawan sangat takut untuk datang ke bali karena mempertimbangkan faktor

keamanan di Bali tersebut. Banyak sekali wisatawan asing maupun lokal yang sedang

berlibur di Bali akhirnya memutuskan untuk kembali ke negaranya dan pergi

meninggalkan Bali.

Akibatnya, kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis. Sehari sebelum ledakan

bom bali pertama tahun 2002, orang yang menginap di hotel Bali mencapai 70,27%,

tetapi sepuluh hari setelah ledakan bom jumlah tamu hotel di delapan kawasan wisata

di Bali menurun hingga 99%, sehingga tingkat hunian hotel rata-rata hanya

tinggal1,13% dari jumlah kamar yang tersedia.

Karena para wisatawan takut ke bali maka perekonomian di Bali turun drastis. Hal ini

dirasakan oleh masyarakat perkotaan, masyarakat pariwisata, petani, peternak,

nelayan, pengrajin perkotaan dan pedesaan. Petani sayur-sayuran, buah-buahan,

peternak dan pengusaha ikan/nelayan/petambak mengalami penurunan pendapatan

sampai 70% setelah bom Bali terjadi. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
1
Wikipedia. Bom bali 2005. http://id.wikipedia.org/wiki/Bom_Bali_2005. Diakses 10

Mei 2013.
menurunnya permintaan terhadap produk-produk mereka, sehingga harganya menjadi

turun.

Berdasarkan survey oleh pemerintah daerah Bali, para pengrajin dan industri rumah

tangga mengalami penurunan pendapatan berkisar 20-100%, para pedagang pengecer

di desa-desa pendapatannya menurun antara 20-60%, pemilik transportasi umum

menurun antara 10-35%, para pekerja pariwisata antara 30-80%, para buruh tani dan

buruh bangunan pendapatannya menurun 40-100% yang disebabkan oleh kehilangan

pekerjaan.

Selain itu dampak Tragedi Bom Bali lainnya yakni terjadinya banyak pemutusan

hubungan kerja (PHK) bagi tenaga kerja yang bekerja di sektor perhotelan, restoran,

transportasi, persewaan mobil dan motor, jasa keuangan kepariwisataan, dan

menurunnya aktivitas jasa-jasa yang terkait langsung dengan pariwisata. Sedangkan

PHK tenaga kerja pada industri kerajinan dan garmen berkisar antara 40-50%.

Namun ada juga beberapa tenaga kerja yang bekerja paruh waktu saja.2

Permintaan hotel dan restoran juga turun drastis. Jika pariwisata meningkat dan

berkembang, maka akan berdampak pula pada sektor-sektor ekonomi lainnya.

2
Scribd. Dampak Bom Bali Terhadap Perekonomian Masyarakat Bali.

http://www.scribd.com/doc/63414803/Dampak-Bom-Bali-Terhadap-Perekonomian-

Masyarakat-Bali. Diakses 2 mei 2013.


Dengan terjadinya bom bali tersebut maka secara otomatis pendapatan regional Bali

(PDRB) pun menurun.

Selain dampak ekonomi kita juga melihat perubahan yang terjadi di segi sosial.

Dampak sosial yang terjadi saat itu yaitu adanya gangguan keamanan. Ada juga

dampak psikologis yang dirasakan masyarakat seperti stres karena keadaan bali yang

sangat kacau ini.

Menanggapi hal tersebut, di bidang keamanan Pemerintah menunjukkan

komitmennya untuk menanggulangi terorisme, yaitu dengan dikeluarkannya Perpu

Anti Terorisme. Aparat keamanan bekerja keras untuk mengungkap secara tuntas

masalah ini dengan dukungan dari negara-negara sahabat. Rasa aman sangat penting

untuk mengembalikan rasa kepercayaan wisatawan agar wisatawan ingin berwisata

ke Bali.

Untuk memulihkan pariwisata Bali pasca bom Bali II, pemerintah memberikan

suntikan dana sebesar Rp 67 miliar untuk pemulihan pariwisata. Dan untuk

mempromosikan bali kembali pemerintah menghabiskan dana sebanyak Rp 1,3

miliar.3

3
Detik. Pascabom Pariwisata Bali Menurun.

http://news.detik.com/read/2006/07/03/220956/628490/10/pascabom-pariwisata-bali-

menurun-19?nd992203605. Diakses 2 Mei 2013


Setelah berbagai upaya yang dilakukan, kita dapat melihat kenaikan wisatawan yang

datang ke Bali. Jika dilihat dari data dalam tiga bulan terakhir tahun 2004. Data dari

Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2003 (3 bulan

setelah tragedi Kuta), jumlah kunjungan hanya 60.836 orang, sedangkan Januari 2004

sudah mencapai 104.062 orang, atau peningkatan sebesar 71%. Pada bulan Februari

dan Maret 2003, jumlah kunjungan wisatawan asing masing-masing sebanyak 67.469

dan 72.263 orang.

Pada bulan April tahun 2004, sampai minggu ketiga, rerata kunjungan per hari sudah

mencapai 3.900 orang, sedangkan bulan April tahun 2003 hanya sekitar 2.400 orang.

Angka-angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka-angka tahun 2000 dan

2001.

Demikian juga pada kunjungan langsung wisatawan mancanegara ke Bali sebelum

Bom Bali II mencapai 162.102 orang, pada bulan Juni 2006 hanya 110.196 orang.

Pengeluaran wisatawan per hari, juga bisa menggambarkan tingkat kepulihan

pariwisata Bali. Pada tahun 2001, setiap wisman rata-rata mengeluarkan uang sebesar

US$ 74,38 per hari. Pada tahun 2003, pengelaran wisman per orang per hari hanya

mencapai Rp. 548.592 (US$ 60,95).

Meskipun angka-angka statistik sudah menunjukkan kurva naik, namun masih

banyak yang mengatakan bahwa belum sepenuhnya kembali normal. Mereka


mengatakan hal itu karena sudah 2 kali pengeboman terjadi di Bali. Mereka masih

takut dan berpikir akan ada bom Bali yang ketiga.

Hingga tahun ini pada tahun 2013 kondisi keamanan pariwisata di Indonesia pasca-

bom Bali I dan II dinilai positif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

(Marie Elka Pangestu). Saat ini sudah tidak ada travel warning dari negara-negara

seperti Australia, Eropa dan Amerika. Dan dapat disimpulkan kalau dunia sudah

mengakui kalau Bali sudah aman.4

Penutup

Kesimpulan
Tragedi Bom Bali memberikan kepada kita pelajaran berharga kepada kita. Bom bali

memberikan dampak dan efek yang sangat besar pada aspek kepariwisataan, aspek

perekonomian, aspek sosial dan psikologis masyarakat Bali. Usaha yang dilakukan

untuk mengembalikan aktivitas kepariwisataan Bali sangatlah sulit karena

membutuhkan waktu yang lama dan dana yang besar.

Saran

4
Bali Bisnis. 10 Tahun Bom Bali Keamanan Kondusif Kunjungan Wisman Meningkat.

http://www.bali-bisnis.com/index.php/10-tahun-bom-bali-kemanan-kondusif-

kunjungan-wisman-meningkat/. Diakses 2 Mei 2013


Kita sebagai Bangsa Indonesia sudah seharusnya menjaga, melindungi dan mencintai

alam kita terutama Bali karena Bali memiliki pesona keindahan alam dan sosial yang

sangat luar biasa baik. Kita sebagai bangsa indonesia seharusnya menyadari hal itu

dan mengembangkan kepariwisataan Bali agar lebih dikenal dunia dan dicintai oleh

semua orang. Kita harus dapat belajar dari keterpurukan dan berusaha bangkit untuk

memperbaiki keterpurukan itu agar dapat mendapatkan hasil yang gemilang. Seperti

pada halnya kisah bom bali ini.

Daftar pustaka

“Bom bali 2005,” Wikipedia Online.


Tersedia dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Bom_Bali_2005; Internet; diakses 10 Mei

2013.

“Dampak Bom Bali Terhadap Perekonomian Masyarakat Bali,” Scribd Online.


Tersedia dari : http://www.scribd.com/doc/63414803/Dampak-Bom-Bali-Terhadap-

Perekonomian-Masyarakat-Bali; Internet; diakses 2 mei 2013.

“2006-08-09-037-0001-011-01-0923,” Rafflesia.wwf Online.


Tersedia dari : http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-09-

037-0001-011-01-0923.pdf; Internet; diakses 15 mei 2013

“Pascabom Pariwisata Bali Menurun,” Detik online.


Tersedia dari : http://news.detik.com/read/2006/07/03/220956/628490/10/pascabom-

pariwisata-bali-menurun-19?nd992203605; Internet; diakses 2 Mei 2013

“Hendra,” Isi Dps Online.


Tersedia dari : http://blog.isi-dps.ac.id/hendra/?p=389; Internet; diakses 2 mei 2013
“10 Tahun Bom Bali Keamanan Kondusif Kunjungan Wisman Meningkat," Bali

Bisnis Online.
Tersedia dari : http://www.bali-bisnis.com/index.php/10-tahun-bom-bali-kemanan-

kondusif-kunjungan-wisman-meningkat/; Internet diakses 2 Mei 2013

“Hukmas News,” Hukmas Depkeu Online.


Tersedia dari : (http://www.hukmas.depkeu.go.id/HukmasNews

/penmenkeu2810.htm); Internet diakses 2 Mei 2013

Anda mungkin juga menyukai