Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LUKA BAKAR

Lbm 3 Blok 14

Di Susun Oleh:
Kelompok Praktikum 2
1. Riska Wahyuningsih (344.039.17.007)
2. Riski Rahmawati (344.039.17.008)

POLTEKES SEMARANG KAMPUS KENDAL


TAHUN AJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Luka Bakar makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah dua tugas pada semester empat 2018-2019.
Dalam makalah ini diuraikan tentang Luka Bakar.
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta
masih banyak kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan
semua kearah kesempurnaan makalah ini.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu atas bimbingannya,
dan juga kepada rekan-rekan yang terlibat didalamnya, sehingga makalah ini bisa
tersusun.
Akhirnya penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri
ataupun semua pihak yang memerlukan.

Kendal, Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... 1
...........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................................6
A. Pengertian.......................................................................................................... 6
B. Etiologi............................................................................................................... 6
C. patofisiologi........................................................................................................ 6
D. Jenis-jenis.......................................................................................................... 7
E. Gejala................................................................................................................. 8
F. Penanganan/penatalaksanaan (Inisial Assesment)............................................9
G. Yang harus dilakukan ......................................................................................10
H. Yang tidak boleh dilakukan ..............................................................................10
I. Yang harus diperhatikan ..................................................................................11
J. Yang perlu diperiksa ........................................................................................11
K. Pencegahan.....................................................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
Kesimpulan..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Luka bakar adalah kondisi atau terjadinya luka akibat terbakar, yang tidak
hanya disebabkan oleh panas yang tinggi, tetapi oleh senyawa kimia, listtik,
dan pemajanan berlebihan terhadap sinar matahari. Selain itu, uap atau
cairan panas dapat juga menyebabkan luka bakar dan cidera yang
dinamakan lepuh. Walaupun efeknya sama persis, tetapi pengobatan luka
bakar harus memastikan luas luka bakar yang dapat dibagi menjadi
beberapa jadian. (Hidayat, 2008)
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energy dari suatu sumber panas
kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hamparan atau radiasi
elektromagnetik. Luka bakar dapat dikelompokan menjadi luka bakar ternal,
radiasi/kimia. Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein
atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas atas merupakan lokasi
destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ visera dapat
mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama.
Dengan agen penyebab (burning agent). Nikrosis dan kegagalan dapat
terjadi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian luka bakar
2. Apa saja Etiologi luka bakar
3. Bagaimana patofisilogi luka bakar
4. Apa saja Jenis-jenis luka bakar
5. Apa sjaa Gejala luka bakar
6. Bagaimana Penaganan/ penatalaksanaan luka bakar
7. Yang harus dilakukan pada anak yang mengalami luka bakar
8. Yang tidak boleh dilakukan pada anak yang mengalami luka bakar
9. Yang harus diperhatikan saat menangani luka bakar pada anak
10. Yang perlu diperiksa saat menangani luka bakar pada anak
11. Bagaimana Pencegahan luka bakar
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian luka bakar
2. Untuk mengetahui tentang Etiologi luka bakar
3. Untuk mengetahui tentang patofisiologi luka bakar
4. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis luka bakar
5. Untuk mengetahui tentang Gejala luka bakar
6. Untuk mengetahui tentang Penaganan/ penatalaksanaan luka bakar
7. Untuk mengetahui tentang Yang harus dilakukan pada anak yang
mengalami luka bakar
8. Untuk mengetahui tentang Yang tidak boleh dilakukan pada anak yang
mengalami luka bakar
9. Untuk mengetahui tentang Yang harus diperhatikan saat menangani luka
bakar pada anak
10. Untuk mengetahui tentang Yang perlu diperiksa saat menangani luka
bakar pada anak
11. Untuk mengetahui tentang Bagaimana Pencegahan luka bakar

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Luka bakar adalah kondisi atau terjadinya luka akibat terbakar, yang tidak
hanya disebabkan oleh panas yang tinggi, tetapi oleh senyawa kimia, listtik,
dan pemajanan berlebihan terhadap sinar matahari. Selain itu, uap atau

5
cairan panas dapat juga menyebabkan luka bakar dan cidera yang
dinamakan lepuh. Walaupun efeknya sama persis, tetapi pengobatan luka
bakar harus memastikan luas luka bakar yang dapat dibagi menjadi
beberapa jadian. (Hidayat, 2008)
Luka bakar adalah suatu keadaan hilangnya atau rusaknya sebagian
jaringan tubuh yang dapat disebabkan terbakar api atau tidak langsung, juga
pajanna tinggi dari matahari, listrik ataupun bahan kimia (Jakarta Medikal
Servis 119)
B. Etiologi
Luka bajar adalah keadaan hilangnya atau rusaknya sebagian kobaran api di
tubuh
1. Tersiram air panas
2. Sengatan matahari
3. Radiasi
4. Arus listrik
5. Bahan kimia (asam dan basa kuat) (Jakarta Medikal Servis 119)
C. Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energy dari suatu sumber panas
kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hamparan atau radiasi
elektromagnetik. Luka bakar dapat dikelompokan menjadi luka bakar ternal,
radiasi/kimia. Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein
atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas atas merupakan lokasi
destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ visera dapat
mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama.
Dengan agen penyebab (burning agent). Nikrosis dan kegagalan dapat
terjadi.
Dalam luka bakar bergantung pada suhu agent penyebab luka bakar dan
lamanya kontak dengan agnet tersebut. Perawatan luka bakar harus
direncanakan menurut luas dan dalamnya luka bakar ; kemudian
perawatannya dilakukan melalui tiga fase luka bakar yaitu fase darurat
(resusitasi), fase akut (intermediate), dan fase rehabilitasi. (Jakarta Medikal
Servis 119)
D. Jenis-jenis
Ada tiga macam tingkatan luka bakar yaitu :
1. Luka bakar tingkat 1 (ringan)

6
Timbul kemerahan, nyeri dan sedikit bengkak pada kulit, tampak
adanya lepuhan. Hanya mengenai permukaan kulit saja
2. Luka bakar tingkat 2 (sedang)
Timbul lepuhan, terasa sangat nyeri, merah, timbul lepuhan, dan
terlihat basah.
3. Luka bakar tingkat 3 (berat)
Permukaan kulit terlihat kering, berwarna kecoklatan. Tidka terasa
sakit pada awalnya karena terjadi kerusakan saraf (farida)
Luka bakar dibagi menjadi empat derjat yaitu:
1. Luka bakar derajat 1
a. Lapisan yang terkena adalah lapisan epidermis luar
b. Luka bakar tidak sampai mengenai lapisan dermis
c. Disebut denegan luka bakar supervisial/permukaan/epidermal
burn
2. Luka bakar derajat 2
a. Luka bakar derajat 2a
1) Disebut juka supervisial partial thickness
2) Lapisan yang terkena adalah epidermis dan bagian atas
lapisan dermis
b. Luka bakar derajat 2b
1) Disebut juga deep partial tecnik thickness
2) Lapisan kulit yang terkena adalah lapisan epidermis dan
lapisan dalam dermis
3. Luka bakar derajat 3
a. Luka bakar ini menyebabkan kerusakan jaringan yang bersifat
permanen
b. Rasa nyeri tidak terlalu dirasakan karena ujung-ujung syaraf dan
pembuluh darah sudah hancur
4. Luka bakar derajat 4
a. Terjadi kerusakan luas diseluruh deris, oto, tendon, dan tulang
b. Kulit berwarna hitam (kurniawan, 2018)

E. Gejala
1. Luka bakar derajat 1 mengenai permukaan luar kulit, menyebabkan rasa
sakit, kemerahan, dan pembengkakan
2. Luka bakar derajat 2 mengenai baik permukaan luar kulit maupun dalam,
menyebabkan rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, dan lepuh
3. Luka bakar derajat 3 meluas kejaringan yang lebih dalam menyebabkan
kulit menjadi coklat atau hitam dan dapat tidak terasa sakit
(einzig, 2000)
1. Luka bakar derajat 1 ditandai :

7
a. Kulit kemerahan
b. Tidak melepuh
c. Terasa sangat nyeri dan
d. Penyembuhan luka terjadi selama <1minggu
2. Luka bakar derajat 2
a. Luka bakar derajat 2 a
1) Kulit berwarna merah jambu, basah, dan melepuh
2) Terasa sangat nyeri, lebih nyeri dibandingkan luka bakar derajat 1
dan
3) Penyembuhan luka kurang lebih 2-3 minggu
b. Luka bakar derajat 2b
1) Kulit berwarna pucat, merah menetap, dan melepuh
2) Tidak terlalu nyeri karena sebagian syaraf mulai terkena, serta
3) Penyembuhan luka dengan operasi skin graft, dengan lama
penyembuhan kurang lebih 3 minggu.
3. Luka bakar derajat 3
Rasa nyeri tidak terlalu dirasakan karena ujung syaraf dan pembuluh
darah sudah hancur
4. Luka bakar derajat 4
a. Kulit berwarna hitam
b. Tidak didapat rasa nyeri karena hilangnya sensoris akibat kerusakan
syaraf sensoris (kurniawan,2018)
F. Penanganan/ Penatalaksanaan
Untuk luka bakar pemulaan yaitu ;
1. Menyelupkan luka bakar dengan segera dalam air es untuk
mengurangi dan mencegah bengkak dan melepuh
2. Tempatkan cold pack ice dank ain basa dalam luka bakar, jika
dicelupkan tidak memungkinkan
3. Menentukan suatu derajat luka seperti lingkaran gelang atau alas
kaki, sebelum kaki mulai bengkak
4. Cuci luka dan tutup dengan kain steril
Perlu diteliti perawatan luka bakar, kapan pertama kali luka bakar diberikan
untuk menghindari pragnosa selanjutnya pada luka dan kontaminasi luka
oleh karena itu ;
1. Jangan gunakan lotion, salf/ minyak
2. Jangan menghirup, batuk berlebihan, atau menyentuh area luka
bakar
3. Jangan memecahkan lepuhan
4. Jangan memindahkan pakaian jika menempel pada luka bakar
Untuk yang lebih serius dan untuk menyusun pengobatan dan pertolongan
pertama mengikuti langkah-langkah berikut ;

8
1. Monitor pernafasan dan berikan pernafasan buatan jika diperlukan
2. Luka bakar pada area muka diberikan dengan cahaya lampu, lebih
baik dicuci steril dengan kain piras atau massage jaringan luka
3. Hati-hati perawatan lainnya dengan segera karena luka mengancam
kehidupan
4. Menghilangkan syok
5. Menyusun segera untuk transportasi ke fasilitas pengobatan (Jakarta
Medikal Servis 119)
G. Yang harus dilakukan jika anak mengalami luka bakar
1. Menghindari dan mematikan sumber api dengan cara menyelimuti atau
menutupi bagian tubuh anak yang terbakar
2. Lepaskan baju, perhiasan, dan semua benda yang bisa menjerat karena
hiasannya, luka bakar akan diikuti dnegan pembengkaka tubuh
3. Siram area luka bakar dengan air yang mengalir selama 15 menit.
Sebaiknya tindakan ini tidak dilakukan pada luka bakar yang luas karena
bisa menyebabkan hipotermia pada anak, yaitu keadaan suhu tubuh
dibawah normal sesuai usia
4. Segera bawa anak ke RS untuk mendapatkan penanganan luka bakar
seperti :
a. Penanganan kegawatdaruratan jalan nafas,
b. Pemberian cairan
c. Control terhadap infeksi
d. Penanganan terhadap nyeri dan
e. Pengaturan nutrisi. (kurniawan,2018)
H. Yang tidak boleh dilakukan
1. Jangan mengupas kulit yang mati atau memecahkan lepuh
2. Jangan memberi es, mentega, salep, obat-obatan, kapas, atau plester
pada luka bakar (einzig, 2000)

I. Yang harus diperhatikan saat menangani luka bakar pada anak


Pada dasarnya, penanganan luka bakar pada anak sama dnegan
penanganan pada orang dewasa namun, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
1. Anatomi kulit anak lebih tipis dibandingkan orang dewasa sehingga lebih
besar kemungkinan kehilangan cairan dan elektrolit. Hal ini dapat
menimbulkan akibat yang lebih serius pada anak

9
2. Resiko terjaid hipotermia pada anak lebih besar dibandingkan pada
orang dewasa. (kurniawan,2018)
J. Yang perlu diperiksa
Jika luka bakar mengenai daerah tubuh yang luas, amati anak untuk mencari
tanda-tanda syok. Jika anak pusing atau pingsan dan atau kulitnya pucat,
dingin, lembab, pernafasan cepat, dangkal, dan denyut nadinya lemah serta
cepat
K. Pencegahan
Penerapan petunjuk berikut ini akan bisa sangat mengurangi kemampuan
terjadinya cedera bakar
1. Kamar mandi
Untuk mencegah cidera bakar dikamar mandi :
a. Atur pemanas air agar suhu tidak melebihi 490C
b. Ketika mengisi bak mandi jalankan kran air panas dan dingin
secraa bersamaan. Matikan kran iar panas terlebih dahulu,
agar kran menjadi dingin
c. Awasi anak yang berada didalam bak rendam sehingga
mereka tidak menyalakan kran air panas.
d. Tandai kran air panas dengan warna merah (anda bisa
menggunakan cat kuku merah atau cat merah biasa)
2. Kamar tidur
Untuk mencegah cidera bakar dikamar tidur :
a. Jauhkan tempat tidur anak dari pemanas ruangan dan saluran
listrik
b. Jangan gunakan sambungan kabel di kamar tidur anak,
posisikan lampu dan perawatan listrik lainnya didepan lubang
saluran listrik.
c. Tutup lubang saluran listrik yang tidak digunakan dengan
penutup plastic
d. Jangan gunakan pemanas listrik dikamar anak
3. Peralatan listrik
Untuk mencegah cidera bakar di peralatan listrik :
a. Gunakan peralatan listrik yang sudah mendapat sertifikat
aman dari lembaga yang berwenang
b. Letakan semua peralatan dapur dibagian belakang (bagian
yang terdekat dengan dinding) dari meja dapur dan ketika
tidak digunakan, lepaskan semua sambungan listriknya
c. Jauhkan semua peralatan listrik dari air

10
d. Jangan biarkan kabel menggelantung kebawah meja secara
teratur, periksalah adanya kerusakan dan atau pengelupasan
pada kabel
e. Jangan gunakan sambungan kabel disekiar bayi dan nak
kecil. Seorang anak bisa tersengat listrik karena menggigit
kabel yang bermuatan listrik
f. Jangan menyelipkan kabel dibawah karpet diarea yang sering
dilalui
g. Jangan pernah meninggalkan setrika panas tanpa
pengawasan
4. Dapur
Untuk mencegah cidera bakar di dapur :
a. Sebisa mungkin gunakan tungku pembakar yang paling jauh
dari jangkauan anak (paling dekat dengan dinding).
b. Lepaskan tombol-tombol kompor gas ketika tidak digunakan
c. Ajarkan arti panas kepada anak
d. Periksa dulu makanan atau susu yang telah dipanaskan di
oven gelombang mikro memanaskan makanan yang tidak
merata da nada bagian-bagian tertentu yang menjadi sangat
panas
e. Awasi anak dengan ketat ketika mereka belajar masak
f. Jangan meletakkan makanan yang mungkin akan diambil
sendiri oleh anak, misalnya sereal di atas kompor
g. Jangan meletakkan cairan panas di tepian meja
h. Pada saat makan, jangan pernah meletakkan benda panas
diatas kepala anak
5. Memasak di luar
Untuk mencegah cidera bakar ketika memasak diluar :
a. Gunakan cairan penyala arang untuk menyalakan arang
b. Jangan pernah memercikan cairan penyala arang pada api
karena api bisa menjalar keseluruh kaleng cairan
c. Jauhkan panggangan dari dinding atau pagar yang mudah
terbakar
d. Jauhkan anak dari panggangan yang panas
e. Jangan melempar bara arang ke tanah (Purwoko, 2006)

11
BAB III
KESIMPULAN
Luka bakar adalah suatu keadaan hilangnya atau rusaknya sebagian jaringan tubuh
yang dapat disebabkan terbakar api atau tidak langsung, juga pajanna tinggi dari
matahari, listrik ataupun bahan kimia
Luka bajar adalah keadaan hilangnya atau rusaknya sebagian kobaran api di tubuh
Tersiram air panas, Sengatan matahari, Radiasi, Arus listrik , Bahan kimia (asam dan
basa kuat)

DAFTAR PUSTAKA

12
Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta. Salemba Medika

Purwoko. (2006). Pertolongan Pertama dan RJP Pada Anak Edisi 4. Jakarta. Arcan.
Farida. First Aid For Kid. Grasindo

Kurniawan. (2018). Mengatasi Gawat Darurat Pada Anak. Jakarta. PT Mizan Publika

Einzig. (2000). P3K Untuk Bayi & Anak. Jakarta. Arcan

JEMS 119. (2013). PPGDON. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai