Laporan Himpunan Dan Logika Pada Matlab
Laporan Himpunan Dan Logika Pada Matlab
Oleh
Violita Riyanda Safitri
161810201043
0
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah jurnal ini sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari himpunan dan logika ?
2. Bagaimana cara mengoperasikan himpunan pada Matlab ?
3. Bagaimana cara mengoperasikan logika pada Matlab ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari himpunan dan logika.
2. Mengetahui cara mengoperasikan himpunan pada Matlab.
3. Mengetahui cara mengoperasikan logika pada Matlab.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengerti pengertian dari himpunan dan logika.
2. Mahasiswa dapat mengerti cara mengoperasikan himpunan pada Matlab.
3. Mahasiswa dapat mengerti cara mengoperasikan logika pada Matlab.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
e. Himpunan yang ekuivalen
Himpunan A dikatakan ekuivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika
cardinal dari kedua himpunan tersebut sam.
Notasi: A ~ B ↔ |A| = |B|
f. Himpunan Saling Lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki
elemen yang sama. Notasi: A//B
g. Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan
himpunan A sendiri. Notasi P(A) = 2A
(Dwijono, 2010:30).
Logika adalah cabang dari ilmu matematika yang mempelajari cara-cara /
metode berpikir dalam mendapatkan suatu penalaran yang benar dari penalaran
yang salah. Ilmu logika bersifat menyelidiki, menyaring, dan menilai buah pikiran
seseorang dengan cara terpelajar dan bertujuan mendapatkan kebenaran terlepas
dari kepentingan perorangan dan kelompok (Wahid, 2012:3).
Penekanan logika meruapakan penarikan kesimpulan tentang validitas suatu
argument untuk mendapatkan kebenaran yang bersifat abstrak. Ini dibangun oleh
kaidah-kaidah dasar logika tentang kebenaran dan ketidakbenaran dengan
menggunakan perangkat/penghubung logika, yakni: “dan, atau, bukan,
jika…maka, serta jika dan hanya jika”. Logika tidak berhubungan dengan
kemungkinan-kemungkinan, logika hanya mengambil nilai kebenarannya saja.
1. Penghubung Logika
Jenis Penghubung Simbol Bentuk
~ Bukan…
Negasi
˄ …dan…
Konjungsi
˅ …atau…
Disjungsi
4
→ Jika…maka…
Implikasi
DESKRIPSI SYNTAX
Gabungan union (A,B)
Irisan intersect (A,B)
Komplemen setdiff (U,A)
Irisan komplemen (A∩B)c setxor (A,B)
Koordinat atau banyaknya
length (A)
anggota dari suatu himpunan A
Untuk memeriksa apakah satu ismember (n,A)/ (A,B)/ (m,B);
anggota dari A n dan m = suatu bilangan.
5
Menghapus 1 sebagai elemen A setxor(A,1)
Nilai benar pada MATLAB dinyatakan dengan nilai 1 dan sebaliknya nilai
salah dinyatakan dengan nilai 0. Hasil operasi 0 atau 1 dapat digunakan sebagai
syarat pemilihan. Sebaliknya, hasil perbandingan dapat pula digunakan dalam
operasi matematis. Operator logika menyediakan cara untuk mengevaluasi
ekspresi logika. Operator tersebut adalah:
OPERATOR DESKRIPSI SYNTAX
Akan menghasilkan nilai 1 jika A&B
& kedua atau
elemen yang bersesuaian memiliki and(A,B)
nilai true dan 0 untuk lainnya
Akan bernilai 1 jika salah satu A|B
| elemennya true atau
or(A,B)
Komplen dari elemen yang ~A atau not(A)
~
diinputkan
Akan bernilai 1 jika salah satu dari xor(A,B)
Xor kedua elemen memiliki nilai berbeda
dan bernilai nol jika sama
6
BAB 3. METODELOGI
7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Mendefinisikan semesta dan himpunan
8
4.1.2 Operasi dasar himpunan
9
4.1.3 Evaluasi operasi logika “dan”
10
4.1.4 Evaluasi operasi logika “atau”
11
4.1.5 Kalimat logika perulangan
4.2 Pembahasan
Himpunan merupakan segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, untuk
menyelesaikan himpunan nyatakan himpunan semesta terlebih dahulu, kemudian
tulis himpunan-himpuanan yang ada didalamnya, misalnya himpunan A dan B.
Syntax dalam himpunan ditulis dengan format syntax(variabel himpunan).
Terdapat beberapa syntax yang dapat digunakan di diantaranya union(A,B) untuk
mencari (A gabungan B), intersect(A,B) untuk mencari (A irisan B), setdiff(U,A)
untuk mencari atau complemen dari A, setxor(A,B) untuk menghapus A sebagai
elemen A, Length(A) untuk mencari banyaknya anggota himpunan A,
12
ismember(1,A) untuk memeriksa apakah 1 anggota dari A, ismember(A,B) untuk
memeriksa apakah A subset dari B, setxor(A,1) untuk menghapus 1 sebagai
elemen A dan isequal(A,B) Untuk mencari benar (Benar) jika A dan B identik.
Dalam matlab hasil/ jawaban benar dan salah berupa angka. 1 berarti benar, 0
berarti salah.
Logika membahas pernyataan benar dan salah. Pada logika terdapat
konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimlikasi.syntax untuk konjungsi adalah and,
or untuk disjungsi, implies untuk implikasi dan xor untuk biimplikasi. Sedangkan
untuk negasi adalah not. Cara penulisan rumus pada logika sama seperti pada
himpunan, yakni syntax(variabel).
Membuat kalimat logika berulang juga dapat dielesaikan menggunakan
matlab, yaitu dengan syntax if. Cara penulisannnya adalah sebagai berikut :
If(syarat 1)
Akibat 1
Else if(syarat 2)
Akibat 2
........dst
Else
Akibat lain
End....dst
End(sebanyak if yang ada)
13
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari paktikum ini adalah :
1. Himpunan adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas obyek-obyek yang
didefinisikan secara jelas sedangkan logika adalah cabang dari ilmu
matematika yang mempelajari cara-cara / metode berpikir dalam
mendapatkan suatu penalaran yang benar dari penalaran yang salah.
2. Himpunan pada matlab dapat diselesaikan dengan beberapa syntax, yaitu
intersect, union, setdiff, ismember dll. Dengan format syntax(himpunan
a,himpunan b)
3. Logika pada matlab dapat diselesaikan dengan syntax and, or serta xor,
dengan format syntax(logika a,logika b)
5.2 Saran
Dalam praktikum, hendaknya praktikan lebih berhati-hati dan teliti dalam
memasukkan rumus. Kesalahan yang sering terjadi biasanya berhubungan dengan
ketidaktelitian penggunaaan tanda kurung, serta kesalahan penulisan syntax.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
1. Diketahui : A= [ 0 1 1 0 1 1 0 ]
B= [ 1 1 0 0 1 0 0 ] .
Jika C= [ 0 0 0 0 0 0 0 ] , bagaimanakah kita mendapatkan C dengan
menggunakan and,or, dan xor.
Dengan langkah sbb
((A*B)*A)*B)*A)*B)...........= C
Operasi yang saling berdampingan tidak boleh sama
2. Diketahui :
A={himp. Bilangan cacah genap 12 < x < 43}
B={himp. Bil. Asli -100 < x < 26}
C={himpunan bilangan asli kelipatan 5, ( -7 < x < 38 )}.
Tentukan :
16
a. Bilangan yang memenuhi ke 3 himpunan diatas
b. Bilangan yang memenuhi kondisi A atau B tetapi tetapi tidak ada pada
himpunan C
c. Bilangan yang tidak ada pada A dan B, tetapi ada pada C.
d. Jika semesta himpunan{0 < x < 100,maka banyaknya bilangan yang tidak
masuk ke-3 himpunan A, B, dan C adalah.
e. Apakah D={ bilangan prima, 0 < x < 14} himpunan bagian dari B? Jika ya,
tentukan n(B)-n(D)!
17
18
3. Buatlah sebuah program sederhana dengan ketentuan sebagai berikut :
A= Inputkan nilai ujian
B = Inputkan nilai quis
Jika A>80 dan B>80 maka (kategori A+)
Jika A>80 dan B=80 maka (kategori A)
Jika A>80 dan B<80 maka (kategori A-)
Jika A=80 dan B>80 maka (kategori B+)
Jika A=80 dan B=80 maka (kategori B)
Jika A=80 dan B<80 maka (kategori B-)
Jika A<80 dan B>80 maka (kategori C+)
Jika A<80 dan B=80 maka (kategori C)
Jika A<80 dan B<80 maka (kategori C-)
19
20
21