Anda di halaman 1dari 9

PERAN SEL KUPFFER PADA STEATOHEPATITIS ALKOHOL

Lestari B. M.
Sunny Wangko

Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Email: ttaarriiyy@yahoo.com

Abstract: In chronic alcohol consumption, there is an increase of intestinal mucosa layer


permeability. Acetaldehyde, an alcohol metabolite, plays an important role in this change
because it causes redistribution of proteins of epithelial junctions from intercellular to
intracelullar locations. Therefore, gut permeability increases which leads to an increase of gut
endotoxin in the portal vein. This gut endotoxin activates Kupffer cells to produce cytokines,
especially TNF-α, and reactive oxygen species (ROS). These ROS activate the NF-kB
pathway resulting in an increase of TNF-α production. Besides that, in hepatocytes, TNF-α
can induce ROS production in mitochondria through an electron transport chain reaction.
Either TNF-α or ROS has a high potential to cause liver injuries and inflammations.
Key words: Kupffer cells, alcohol, liver, endotoxin

Abstrak: Pada konsumsi alkohol kronis terdapat peningkatan permeabilitas mukosa usus.
Asetaldehid (metabolit alkohol) berperan penting terhadap perubahan tersebut karena bahan
ini menyebabkan redistribusi protein-protein taut epitelial dari intersel ke intrasel.
Peningkatan permeabilitas usus berlanjut dengan peningkatan kadar endotoksin (yang berasal
dari usus) dalam darah portal. Endotoksin ini akan mengaktivasi sel Kupffer untuk
memroduksi sitokin, terutama TNF-α, dan reactive oxygen species (ROS). Selanjutnya ROS
akan mengaktivasi jalur NF-kB, yang menghasilkan peningkatan produksi TNF-α. Selain itu
pada hepatosit TNF-α dapat menginduksi produksi ROS mitokondria melalui rantai transpor
elektron. Baik TNF-α maupun ROS sangat potensial menyebabkan cedera dan inflamasi hati.
Kata kunci: sel Kupffer, alkohol, hati, endotoksin

Minuman beralkohol sering dijumpai da- sebanyak 2,50 liter (WHO 2005).4 Di
lam kehidupan sehari-hari. Mengonsumsi Sulawesi Utara khususnya daerah Manado,
alkohol berlebihan dan berkepanjangan dari hasil pemantauan penulis sendiri
dapat mengakibatkan terganggunya organ- jumlah pengkonsumsi alkohol sangat
organ penting dalam tubuh, salah satunya banyak.
yaitu hati. Telah diketahui bahwa hati Salah satu penyakit yang dapat ditim-
mempunyai fungsi penting yaitu sebagai bulkan dari konsumsi alkohol yang ber-
pusat pengatur metabolisme dalam tubuh lebihan ialah steatohepatitis. Steatohepatitis
dan juga sebagai pendetoksifikasi endo- adalah perlemakan hati yang merupakan
toksin dan eksotoksin.1-3 kondisi reversibel dimana trigliserida le-
Tidak kurang dari 320.000 orang mak terakumulasi dalam sel-sel hati me-
berusia 15-29 tahun yang meninggal setiap lalui proses steatosis dan disertai dengan
tahun karena berbagai penyebab terkait peradangan progresif hati (hepatitis).
alkohol (WHO 2011)1 dan sekitar 2,5 juta Steatohepatitis bisa juga dijumpai pada
per tahun untuk semua usia.4 Di Indonesia obesitas.5
sendiri, rata-rata konsumsi alkohol Patogenesis steatohepatitis berhubung-

79
80 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 79-87

an erat dengan stres oksidatif dan per- mononuklear.8,11


oksidasi lemak yang terkait dengan Jaringan hati menerima darah dari dua
perlemakan hati, endotoksemia, aktivasi sel sumber yaitu dari arteri hepatika (25%) dan
stelata, dan jaring sitokin yang kompleks vena porta (75%) sehingga semua bahan
yaitu tumor necrosis factor-α (TNF-α). yang diabsorpsi melalui usus akan menca-
Studi morfologi klasik steatohepatitis pai hepar kecuali chyle.3,8 Fungsi utama
alkohol mengemukakan hipotesis bahwa sirkulasi hati dilakukan oleh sinusoid
limfosit dan makrofag (sel Kupffer) ber- dengan permukaan yang luas untuk pertu-
peran penting dalam patogenesis penyakit karan metabolisme dari darah dan parenkim
tersebut.6 hati.14 Darah yang mengalir melalui hati
Sel-sel Kupffer mempunyai reseptor membawa bahan makanan berserta bahan
permukaan untuk immunoglobulin (Ig). toksik yang terkandung di dalamnya.
Seperti makrofag umumnya, sel Kupffer Bahan toksik ini akan diekskresikan
mampu berespon terhadap rangsangan bersama dengan empedu.14
inflamasi dengan menyekresikan sitokin
yaitu TNF-α, interleukin-1 (IL-1) dan kom-
SEL KUPFFER
pleks antigen-antibodi, serta mempunyai
kemampuan fagositik untuk mencerna Asal sel Kupffer
mikroorganisme dan debris sel. Adanya Sama dengan makrofag umumnya, sel
infiltrasi makrofag ke jaringan hati menun- Kupffer juga berasal dari hematopoiesis
jukkan terjadinya peradangan dengan gra- sumsum tulang, dimana promonosit ber-
dasi tertentu pada jaringan tersebut.7-10 proliferasi dan berdiferensiasi menjadi
monosit yang beredar di dalam darah.
HATI Proses hematopoiesis ini dikendalikan oleh
antara lain interleukin 3 (IL-3),
Hati merupakan organ terbesar dalam macrophage colony stimulating factor (M-
tubuh manusia.2 Hati dibungkus oleh CSF) dan gra-nulocyte and macrophage
simpai tipis jaringan ikat (kapsula Glisson) colony stimulating factor (GM-CSF).3,15
yang menebal di hilus tempat vena porta Monosit darah telah memiliki aktivasi
dan arteri hepatika memasuki hati.3 Satuan migrasi, kemotaksis, pronositosis dan
struktural hati disebut lobulus hati. Kom- fagositosis, serta reseptor untuk IgE, Fc
ponen struktural utama hati ialah hepatosit (FcγR) dan komplemen iC3b. Dalam
(sel hati) (Gambar 1). Sel-sel tersusun proses migrasi ke jaringan-jaringan,
membentuk lempeng-lempeng yang saling monosit mengalami proses diferensiasi
berhubungan. Celah di antara lempeng ini lebih lanjut. Monosit yang bermigrasi ke
mengandung kapiler, yaitu sinusoid hati.11-13 jaringan hati akan berdiferensiasi menjadi
Sinusoid dipisahkan dari lempeng sel Kupffer.15-17
hepatosit oleh celah Disse yang
mengandung mikrovili hepatosit sehingga
Histofisiologi sel Kupffer
cairan darah dengan mudah mengalir dan
berkontak langsung dengan permukaan Sel Kupffer adalah salah satu sel
hepatosit. Hal ini memudahkan pertukaran stelata yang ditemukan pada permukaan
makromolekul dari lumen sinusoid ke luminal sel-sel endotel dalam sinusoid dan
hepatosit dan sebaliknya.8,12 mencakup 15% dari populasi sel-sel hati.
Di dalam celah Disse (celah peri- Di dalam jaringan hati sel Kupffer ter-
sinusoid) terdapat sel Ito (sel penimbun distribusi pada tiga zona yaitu: 1) zona
lemak) yang mengandung inklusi lemak periportal, 2) zona tengah (midzonal), dan
yang kaya vitamin A, sedangkan di dalam 3) zona perisentral.18,19 Sebagian besar sel-
sinusoid ditemukan sejenis fagosit yaitu sel sel tersebut berada di daerah periportal
Kupffer. Sel ini berasal dari monosit sir- lobulus hati, yang merupakan tempat per-
kulasi dan termasuk dalam sistem fagosit langsungan fagositosis yang sangat aktif.
Lestari, Wangko; Peran Sel Kupffer pada Steatohepatitis Alkohol 81

Sel-sel Kupffer yang telah aktif mampu Semua molekul dapat bertindak sebagai
memfagositosis sel-sel lain dan partikel sitokin proinflamasi, yaitu merangsang
asing.5,11,12 respon inflamasi yang diperlukan untuk
Sel Kupffer berukuran besar dengan melenyapkan molekul toksik atau molekul
sitoplasma bercabang dan batas sel tidak asing dan juga sesegera mungkin memulai
teratur (Gambar 1). Dahulu sel ini disebut proses penyembuhan.9,10,20
juga sel stelata retikuloendotelial. Oleh
karena kerja fagositosisnya maka inti Aktivasi sel Kupffer oleh endotoksin
sering tampak tertutup oleh partikel-
Telah lama diketahui bahwa makrofag
partikel yang difagositosisnya.9,13
Morfologi dan biokapasitas sel Kupffer yang diisolasi dari wilayah anatomis yang
di daerah periportal berbeda dengan yang berbeda menunjukkan keanekaragaman ke-
di daerah tengah dan peri-sentral. Sel mampuan dan fenotip. Heterogenitas ma-
Kupffer di daerah periportal lebih besar krofag ini dapat berasal dari kondisi khusus
sehingga memungkinkan aksi fagositosis masing-masing jaringan-jaringan. Sel Kupffer
yang lebih aktif, sedangkan yang di daerah mampu mengeluarkan sitokin yang dapat
perisentral mungkin lebih aktif dalam mengatur fungsi sel-sel lain yang terlibat
produksi sitokin.9 Sebelum masuk ke dalam respon imun (efek parakrin).11,15,20
sirkulasi umum, darah portal harus terlebih Alkohol dapat menyebabkan peningkatan
dulu melintasi sinusoid hati yang dilapisi kadar endotoksin dalam darah dan hati.20
oleh sel-sel Kupffer. Sel-sel ini akan Pada hewan coba tikus yang mengonsumsi
memfagositosis bakteri, virus, partikel alkohol dalam jumlah banyak akan terjadi
asing maupun bahan toksik yang terdapat peningkatan permeabilitas mukosa usus
dalam darah. Bila tidak terdapat partikel sehingga memungkinkan masuknya ber-
asing dalam darah, maka sel Kupffer bagai molekul, termasuk endotoksin usus
berada dalam keadaan istirahat.2,7 ke dalam darah.21 Peningkatan permea-
Sel Kupffer dapat diaktivasi oleh bilitas ini disebabkan oleh asetildehid, yaitu
berbagai molekul, termasuk endotoksin metabolit paling beracun dalam meta-
bakteri. Sel Kupffer yang teraktivasi akan bolisme etanol yang dihasilkan oleh kerja
mengeluarkan berbagai sitokin, termasuk enzim alcohol dehydrogenase (ADH) di
TNF-α dan beberapa jenis interleukin. mukosa usus dan bakteri usus.22

sinusoid

hepatosit

sel Kupffer

Gambar 1: Di dalam sinusoid terdapat sel Kupffer (makrofag) yang akan memfagositosis partikel
yang melewati sinusoid (terutama bakteri dan sel darah yang sudah tua). Partikel pigmen kecoklatan
di dalam sel Kupffer berasal dari sel-sel rusak yang difagositosis; dapat berupa lipofuscin atau
hemosiderin. Sumber: Caceci, 2000.13
82 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 79-87

Studi pada koloni sel epitel usus sela-


pis (Caco-2 cell monolayer) meneliti meka-
nisme asetildehida meningkatkan permea-
bilitas mukosa usus yang dikaitkan dengan
terjadinya redistribusi protein taut sekap
(occludin dan ZO-1/zona occludens-1) dan
taut lekat (E-cadherin dan β-catenin) dari
tautan intersel ke kompartemen intrasel.
Asetildehida dapat meningkatkan fosforila-
si tirosin pada ZO-1, E-cadherin dan β-
catenin dengan umpan baliknya menyebab-
kan penurunan aktifitas protein tyrosine
phosphatase (PTP) yaitu PTP1B (97%) dan
sebagian PTP1C dan PTP1D, tanpa mem- Gambar 2. Hubungan antara pelepasan
pengaruhi aktivitas tirosin kinase. Hal ini endotoksin, aktivasi sel Kupffer dan cedera
menunjukkan bahwa asetaldehid meng- hati. Pada konsumsi alkohol kronis, endotoksin
hambat PTP untuk meningkatkan fosforila- bakteri usus mengaktifkan sel Kupffer hati
si tirosin protein taut sekap dan taut lekat, melalui interaksi dengan molekul CD14 yang
yang dapat berakibat disrupsi tautan ter- terletak di permukaan sel. Interaksi ini meng-
sebut oleh karena redistribusi proteinnya. akibatkan produksi nuclear factor kappa B
Interaksi antara PTP1B bersama dengan E- (NFκB) yang mengarahkan ke pembentukan
cadherin dan β-catenin sangat penting bagi sejumlah besar faktor sitotoksik, yaitu radikal
superoksid (O2) dan sitokin (terutama TNF-α).
organisasi taut sekap dan taut lekat serta
Sumber: Wheeler, 2004.20
pemeliharaan barier epitel usus. Asetildehid
menyebabkan terganggunya interaksi anta-
ra E-cadherin, β-catenin dan PTP1B karena
penurunan aktifitas PTP1B, yang berakibat
peningkatan permeabilitas mukosa usus.22
Sel Kupffer dapat diaktifkan oleh en-
dotoksin bakteri penghuni usus tertentu.
Bakteri mati akan melepaskan endotoksin
yang masuk ke aliran darah dan kemudian
berinteraksi dengan sel Kupffer di hati. Sel
Kupffer akan teraktivasi melalui interaksi
dengan molekul kompleks protein yang
terletak di luar sel atau molekul yang
berhubungan langsung ke dalam sel. Sel
Kupffer yang teraktivasi menghasilkan
superoksida dan TNF-α; kedua bahan ini
dapat mengakibatkan kerusakan jaringan
hati (Gambar 2).20
Telah diidentifikasi protein CD14 Gambar 3. Mekanisme endotoksin meng-
aktifkan sel-sel Kupffer dalam hati. Endotoksin
yang terletak di bagian luar setiap sel
berikatan dengan LPS-binding protein terlarut,
Kupffer dan tidak mencapai membran kemudian berinteraksi dengan kompleks
interior sel. Protein ini berfungsi sebagai reseptor (CD14 dan TLR4). Interaksi ini
reseptor endotoksin agar dapat mengaktif- menyebabkan aktivasi molekul NF-кB di dalam
kan sel Kupffer. Aktivasi ini melibatkan sel, yang selanjutnya akan menghasilkan
transmisi sinyal dari luar ke dalam sel superoksida melalui kompleks NADPH ok-
Kupffer, yang memicu berbagai reaksi bio- sidase dan produksi sitokin. Sumber: Wheeler,
kimia.20 2004.20
Lestari, Wangko; Peran Sel Kupffer pada Steatohepatitis Alkohol 83

Selain itu, endotoksin harus relatif banyak sehingga inti sel terdesak ke
berinteraksi dengan reseptor lain yang satu sisi dan sitoplasma ditempati oleh satu
dapat mengirimkan sinyal sampai ke dalam vakuola berisi lemak.6,23 Kriteria histo-
sel Kupffer yaitu toll-like receptor (TLR), patologik untuk diagnosis steatohepatitis
khu-susnya TLR4.20 Juga dibutuhkan LPS- menekankan pada adanya infiltrasi neutro-
binding protein (LBP) yang berfungsi seba- fil. Perubahan patologik yang paling jelas
gai reseptor struktural endotoksin, meng- di hati saat terpapar alkohol tampak pada
ikat endotoksin dan kemudian menempel- hepatosit. Hepatosit normal cukup resisten
kannya ke sel Kupffer. Endotoksin kemu- terhadap apoptosis yang diinduksi TNF-α,
dian dapat berinteraksi dengan TLR4, dan tetapi hepatosit pada hewan coba tikus de-
interaksi ini menghasilkan sinyal yang ngan perlemakan hati akan cepat nekrosis
ditransmisikan oleh TLR4 ke dalam sel setelah terpapar TNF-α meskipun hanya
Kupffer (Gambar 3).20 dalam jumlah kecil.6,26,27
Jumlah CD14 pada permukaan sel-sel
Kupffer tidak tetap. Dengan tercetusnya Interaksi antara sel Kupffer, alkohol,
banyak rangsangan termasuk endotoksin oksidan dan TNF-α pada steatohepatitis
dapat terjadi peningkatan kadar CD14. (penyakit hati alkoholik)
Pada manusia dengan kondisi hati normal, Salah satu komponen utama jaringan
sel Kupffer hanya memiliki molekul CD14 hati yang berperan pada penyakit hati
yang relatif sedikit, tetapi jumlah ini akan alkoholik ialah sel Kupffer yang teraktivasi
meningkat pada berbagai inflamasi hati.20 oleh endotoksin. Umumnya hanya sejumlah
kecil endotoksin yang diserap dari usus
Gangguan hati akibat konsumsi alkohol melalui lapisan mukosa usus ke vena por-
kronis tal, yang kemudian dibawa ke hati dan
Konsumsi alkohol kronis dapat meng- mengaktifkan sel-sel Kupffer untuk me-
akibatkan berbagai gangguan hati yaitu: mulai proses inflamasi hati. Konsumsi
steatosis hati (perlemakan hati) (80%), alkohol berlebihan yaitu 80gr/hari (8 botol
steatohepatitis alkoholik (10-35%), sirosis bir atau 7 ons minuman keras berkadar
(10%), dan karsinoma hepatoselular.21,23,24 80%) dapat menyebabkan peningkatan ka-
Steatosis hati dapat berkembang menjadi dar endotoksin dalam darah dan hati akibat
steatohepatitis yaitu steatosis yang disertai terjadinya peningkatan permeabilitas mu-
dengan peradangan hati dimana terjadi kosa usus melalui kerja asetildehid.22,27
apoptosis dan nekrosis hepatosit.25,26 Translokasi produk bakteri dari lumen
Secara makroskopik, pada alkoholisme usus ke sirkulasi mesenterika dan limfatik
kronis hati tampak lunak, kuning, dan juga dapat menginduksi produksi TNF-α
berlemak, serta terjadi pembengkakan dan sitokin proinflamasi lainnya seperti IL-
jaringan hati dan penambahan berat hingga 1, IL-6, dan IL-8 baik secara regional oleh
4-6 kg. Pada awal penyakit, biasanya sel Kupffer maupun sistemik.20,22,23 Selain
fibrosis tidak ada atau sedikit, namun itu sel Kupffer yang teraktivasi juga meng-
seiring dengan berlanjutnya asupan alkohol hasilkan superoksida melalui jalur NADPH
maka akan terbentuk jaringan fibrosa oksidase, yang bersama-sama TNF-α dapat
disekitar vena sentralis dan meluas ke mengakibatkan kerusakan jaringan hati
dalam sinusoid di dekatnya. Proses (Gambar 2, 3).20,22,27
perlemakan dapat pulih sempurna jika Alkohol secara langsung bersifat tok-
asupan alkohol dihentikan.23,24 sik terhadap jaringan hati karena alkohol
Secara mikroskopik, sitoplasma sel-sel dapat menyebabkan stres oksidatif di ja-
yang terkena tampak bervakuola yang ringan tersebut. Etanol dimetabolisme di
terlihat pada perubahan hidrofik, tetapi isi hati, dapat larut baik dalam air maupun
vakuola ialah lemak dan bukannya air. Di lemak serta dapat menyebar cepat melalui
hati, lemak yang tertimbun intrasel sering mukosa esofagus dan usus. Terdapat tiga
84 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 79-87

jalur metabolisme etanol dalam tubuh ma- dan kurangnya stres oksidatif juga akan
nusia yaitu oksidasi etanol, transpor elek- mengurangi produksi TNF-α.20
tron secara mikrosomal, dan katalisis
etanol; ketiga jalur ini melibatkan enzim
alkohol dehidrogenase. Masing-masing ja-
lur bisa menghasilkan radikal bebas yang
memengaruhi sistem antioksidan.28 Pada
metabolisme etanol secara mikrosomal dan
mitokondria dapat terjadi produksi reactive
oxygen species (ROS) seperti anion super-
oksida (O2-) dan H2O2 yang merupakan
penyebab penting terjadinya stres oksidatif.
Sitokrom P450 isoform 2E1 yang diinduksi
oleh konsumsi etanol kronis secara
bermakna akan meningkatkan pembentuk-
an ROS di dalam mitokondria. Enzim
sistemik sitokrom P450 (CYP) 2E1 terlibat
sebagai sumber O2- dan H2O2 dalam Gambar 4. Etanol mengubah permeabilitas
lapisan mukosa usus sehingga endotoksin
hepatosit selama keracunan etanol. H2O2
mudah masuk ke dalam darah. LPS dapat
akan meng-hasilkan radikal hidroksil yang mengaktifkan sel Kupffer jika berikatan dengan
sangat reaktif sehingga dapat mencederai CD14 dan TLR4, sehingga menghasilkan
jaringan hati.28,29 superoksida melalui enzim NADPH oksidase.
Oksidan dapat mengaktifkan protein Superoksida akan menyebabkan pengaktifan
regulator nuclear factor kappa B (NF-kB). NF-kB sehingga terjadi peningkatan produksi
Umumnya NF-kB terdapat dalam bentuk TNF-α. Selanjutnya TNF-α juga merangsang
terikat dengan inhibitornya yaitu inhibitor produksi oksidan di dalam mitokondria sel hati
kappa B (IkB) di dalam sitoplasma. IkB melalui penghambatan transpor elektron.
Sumber: Wheeler, 2001.31
terikat dengan dimer protein P50/P65.
Stimulasi oksidan dapat memicu perubahan
Kono et al, meneliti kerja oksidan pada
dalam sel yang mengakibatkan fosforilasi
perjalanan steatohepatitis yang diinduksi
IkB. Aktivasi NF-kB melibatkan fosforilasi
alkohol.31 Hewan coba tikus diberi
cepat dan pembelahan proteolitik IkB; IkB
antioksidan dipheylene iodium (DPI) yang
terlepas dari dimernya P50/P65, dan NF-kB
merupakan inhibitor NADPH oksidase.
akan bermigrasi ke inti sel dan mengikat Pada tikus yang diberi DPI terbukti bahwa
DNA sehingga memulai proses trans- antioksidan ini dapat mencegah steato-
kripsi.27,30 NF-κB merupakan pengatur un- hepatitis yang diinduksi etanol. Hal ini
sur gen dari beberapa sitokin proinflamasi disebabkan oleh penghambatan pembentuk-
seperti TNF-α dan IL-1. Dengan demikian, an radikal bebas melalui jalur NADPH
produksi ROS yang mengaktifkan NF-κB oksidase yang mencegah aktivasi NF-kB
dapat meningkatkan produksi TNF-α dan ekspresi TNF-α di hati, disertai pe-
(Gambar 4).31,32 ROS yang berlebihan di nurunan produksi sitokin lainnya.28,31 Alo-
dalam sel dan juga kurangnya molekul- purinol yang merupakan inhibitor xanthine
molekul yang dapat menghilangkan ROS oksidase dapat juga dipertimbangkan oleh
seperti antioksidan dapat mengakibatkan karena terdapat sejumlah kecil radikal be-
stres oksidatif yang dapat merusak sel. bas terbentuk melalui jalur xanthine oksi-
Salah satu jenis ROS yang penting adalah dase selain melalui jalur NAPH oksi-
superoksida. Pada hewan coba tikus (telah dase.27,28,31 Ebselen ialah organoselenium
dilakukan penghambatan terhadap NADPH yang secara klinis biasanya digunakan pada
oksidase) yang diberi alkohol kronis pengobatan stroke, namun dapat juga di-
terbukti dapat mengurangi stres oksidatif, berikan pada steatohepatitis karena terbukti
Lestari, Wangko; Peran Sel Kupffer pada Steatohepatitis Alkohol 85

dapat melindungi cedera hati yang diin- dengan pemberian bakteri probiotik seperti
duksi etanol. Hal ini menunjukkan bahwa Lactobacillus.22 Pada hewan coba tikus
antioksidan memiliki efek protektif ter- yang mengonsumsi Lactobacillus terbukti
hadap cedera hati.28,31 dapat mengurangi tingkat endotoksin dan
Pada steatosis terjadi peningkatan keparahan cedera hati. Bakteri probiotik
sintesis asam lemak di hati. Hal ini diawali yang paling banyak menghuni usus kecil
olah kerja TNF-α yang merangsang ialah spesies Lactobacilli GG sedangkan di
lipolisis di jaringan perifer sehingga terjadi usus besar terutama Bifodobacteria. Kedua
peningkatan asam lemak bebas (free fatty jenis bakteri ini bermanfaat untuk menekan
acid, FFA) dalam sirkulasi.26 TNF-α juga pertumbuhan bakteri gram negatif, produk-
dapat meningkatkan produksi trigliserida di si endotoksin.22,23,28 Untuk pemeliharaan
hati akibat migrasi FFA dari jaringan permeabilitas usus dapat diberikan EGF, L-
adiposa ke hati sehingga terjadi hiper- glutamine, gandum, atau Zn sehingga dapat
lipidemia. TNF-α dapat mempercepat per- menekan transfer endotoksin usus ke sir-
kembangan steatosis hati. Pada steato- kulasi.22
hepatitis alkohol didapatkan peningkatan
ekspresi TNF-α dalam hati dan peningkatan
konsentrasi TNF-α plasma. TNF–α juga SIMPULAN
dapat merangsang sintesis free fatty acid Konsumsi alkohol kronis dan berlebih-
(FFA) di hati melalui peningkatan sterol an dapat menyebabkan kelainan hati, salah
regulatory element binding protein-1c satunya yaitu steatohepatitis. Pada konsum-
(SREBP-1c) yaitu pengatur sintesis asam si alkohol kronis terjadi peningkatan per-
lemak di hati dan fatty acid synthase (FAS) meabilitas usus sehingga endotoksin usus
yaitu enzim yang mengkatalisis asam le- mudah masuk ke aliran darah yang kemu-
mak rantai panjang melalui kondensasi dian dapat mengaktifkan sel Kupffer. Bila
acetil-CoA dan malonyl-CoA. SREBP-1c teraktivasi, sel Kupffer akan memroduksi
merupakan faktor transkripsi yang meng- berbagai sitokin, salah satunya yang sangat
aktifkan gen enzim yang mengatur bio- penting yaitu TNF-α, dan reactive oxygen
sintesis kolesterol dan asam lemak. species; keduanya merupakan pemicu ber-
SREBP-1c dapat meningkatkan transkripsi bagai jenis proses inflamasi pada hati.
gen yang terkait dengan sintesis asam
lemak, termasuk FAS. Mekanisme kerja
TNF-α dalam menyebabkan steatosis yaitu DAFTAR PUSTAKA
TNF-α meningkatkan regulasi SREBP-1c,
1. VOA NEWS. Konsumsi alkohol naik di
kemudian SREBP-1c akan mentranskrip-
negara berkembang [homepage on the
kan FAS yang merupakan faktor sintesis Internet]. Nodate [Cited 2011 Apr 6].
asam lemak di hati.33,34 Bila terpapar etanol Available from: URL: http://www.
baik akut maupun kronis TNF-α dapat voanews.com/indonesian/news/1167589
meningkatkan pembentukan ROS di mito- 09.html
kondria hepatosit melalui rantai transpor 2. Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk
elektron sehingga memperparah kerusakan Paramedis. Alih Bahasa: Handoyo.
jaringan hati.25 Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008;
Dalam hal pencegahan steatohepatitis p.202-6.
dapat dipertimbangkan untuk menekan per- 3. Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia.
tumbuhan bakteri gram negatif usus agar Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007; p.77,
tingkat endotoksin plasma menurun. Juga 80-1, 244.
dengan terpeliharanya integritas mukosa 4. WHO. Global status report on alcohol and
usus maka transfer endotoksin dari usus ke health. 2008;2-7.
sirkulasi dapat dihalangi. Cedera hati yang 5. Fatty liver [homepage on the Internet].
diinduksi etanol akan menurun jika mikro- Nodate [cited 2011 Mar 8]. Available
flora gram negatif dihilangkan dari usus from: URL: http://en.wikipedia.org/
86 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 79-87

wiki/Fatty_liver differentiation and polarization. J


6. Lefkowitch JH, Haythe JH, Regent N. Immunol. 2004;25:277-86.
Kupffer cell aggregation and perivenuler 19. Vollmar B, Menger M. The hepatic
distribution in steatohepatitis. Mod microcirculation: mechanistic contri-
Pathol. 2002;15:699-704. butions and therapeutic targets in liver
7. Bevelander G, Ramaley JA. Essential of injury and repair. Physiol Rev.
Histology. Alih Bahasa: Gunarso W 2009;89:1285-8.
(Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga, 20. Wheeler M. Endotoxin and Kupffer cell
1998; p. 177-8. activation in alcoholic liver disease
8. Wangko S. Hepar sebagai kelenjar saluran [homepage on the Internet]. Nodate
cerna, kajian histofisiologik. BIK [cited 2004 Oct 4]. Available from:
Biomed. 2008;4:135-42. URL:
9. Ibelgaufts H. Cytokines & cells on http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/ar
pathfinder encyclopedia: Kupffer cells h27-4/300-306.htm
[homepage on the Internet]. Nodate 21. Tilg H, Diehl AM. Cytokines in alcoholic
[cited 2011 Feb 4]. Available from: and nonalcoholic steatohepatitis.
URL: http://www.copewithcytokines. NEJMl. 2000;343:1467-76.
de/cope.cgi?key=Kupffer%20cells 22. Purohit V, Bode JC, Bode C, Brenner
10. Knights K. What are Kupffer cells? DA, Choudry MA, Hamilton F, et al.
[homepage on the Internet]. Nodate Alcohol, intestinal bacterial growth,
[cited 2011 Jan 10]. Available from: intestinal permeability of endotoxin, and
URL: http://www.wisegeek.com/what- medical consequences. Pubmed. 2008;
are-kupffer-cells.htm 42:349-61.
11. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi 23. Kumar V, Cortan RS, Robbins SL. Buku
Dasar. Alih Bahasa: Tambajong J (Edisi Ajar Patologi. Alih Bahasa: Pendit B
Kesepuluh). Jakarta: EGC, 2007; p.319- (Edisi Ketujuh). Jakarta: EGC, 2007;
23, 235-347. p.684-9.
12. Eroschenko VP. Atlas Histologi dengan 24. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi
Kolerasi Fungsional. Alih Bahasa: konsep klinis proses-proses penyakit.
Tambajong J. Jakarta: EGC, 2003; p. Alih Bahasa: Pendit B (Edisi Keenam).
215-9. Jakarta: EGC, 2006; p.45-6.
13. Caceci T. Accessory glands of the 25. Hart C.L. Effect of body mass index and
digestive tract [homepage on the alcohol consumption on liver disease.
Internet]. Nodate [Cited 2000 May 5]. BMJ. 2011;340:1-7.
Available from: URL: http://education. 26. Pinto HC. Alterations in liver ATP
vetmed.vt.edu/curriculum/VM8054/Lab homeostasis in human nonalcoholic
s/Lab20/Lab20.htm steatohepatitis. JAMA. 1999;282:1659-
14. Ahmad. Liver detoxification [homepage 1664.
on the Internet]. Nodate [Cited 2006 27. Kono H, Rusyn I, Uesegi T, Yamashina
Mar 2]. Available from: URL: S, Connor HD, Dikalova A, et al.
http://pure-detox.blogspot.com/2006/03/ Diphenyleneiodonium sulfate, an
liver-detoxification.html NADPH oxidase inhibitor, prevents
15. Lesson CR. Textbook of Histology. Alih early alcohol-induced liver injury in the
Bahasa: Siswojo (Edisi Pertama). Ja- rat. Am J Physiol Gastrointest Liver
karta: Binarupa Aksara, 1996; p.117-8. Physiol. 2001;280:1005-12.
16. Gordon S, Taylor PR. Monocyte and 28. Das SK, Vasudevan DM. Alcohol-
macrophage heterogeneity. Nat Rev induced oxidative stress. Life Sci. 2007;
Immunol. 2005;5:953-64. 81:177-187.
17. Mosser DM. The many faces of 29. Albano E. Alcohol, oxidative stress and
macrophage activation. J Leukoc Biol. free radical damage. Nutrition Society.
2003;73:209-12. 2006;65:279-90.
18. Martinez FO, Gordon S, Locati M, 30. Packer L. NFkB activation [homepage on
Mantovani A. Transcriptional profiling the Internet]. Nodate [cited 2001 Feb].
of the human monocyte-to-macrophage Available from: URL: http://
Lestari, Wangko; Peran Sel Kupffer pada Steatohepatitis Alkohol 87

www.thaiuwave.com/networkkantioxida H. TNF-α induced hepatid steatosis in


nts/nfkb.htm mice by enchancing gene expression of
31. Wheeler MD, Kono H, Yin M, Nakagami sterol regulatory element binding
M, Uesugi T, Arteel GE, et al. The role protein-1c. Society for Experimental
of Kupffer cell oxidant production in Biology and Medicine. 2007;2016-21.
early ethanol-induced liver disease. Free 34. Tomita K, Azuma T, Kitamura N,
Radical Biology & Medicine. 2001; Tamiya G, Ando S, Nagata H, et al.
31:1544-49. Leptin deficiency enhances sensitivity
32. Neuman GM. Cytokines-central factors in of rats to alcoholic steatohepatitis
alcoholic liver disease. National Institute through suppression of metallothionein.
on Alcohol Abuse and Alcoholism. Am J Physiol Gastrointest Liver
2003;27:306-16. Physiol. 2004;287:1078-85.
33. Endo M, masaki T, Seike M, Yoshimatsu

Anda mungkin juga menyukai