Anda di halaman 1dari 126

METALURGI EKSTRAKSI

DAN PEMURNIAN

KODE : TL141366
3 SKS

Oleh :
FAKHREZA ABDUL, ST. MT.
FERONIKEL DARI BIJIH NIKEL
LATERIT

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke- 10
PROSES PENGOLAHAN
TEMBAGA

Chalcopyrite Ore Cu Concentrat Cu Matte

Cu Cathode Cu Anode Cu Blister

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke- 10
TEMBAGA

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Tembaga

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Bijih Tembaga

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Flotation
Prinsip :
1. Mineral sulfida biasanya bisa terbasahi oleh air
akan tetapi, dapat dikondisikan sedemikian rupa
hingga mineral sulfida tadi tidak dapat terbasahi
oleh air. Pengkondisian tersebut menggunakan
reagen (kolektor). Sehingga, mineral sulfida
menjadi tidak suka air (hydrophobic)
2. Penolakan terhadap air ini dapat dimanfaatkan
untuk mengambil secara selektif mineral sulfida
(Cu) dan meninggalkan pengotornya.
3. Adanya tumbukan antara gelembung udara dan
mineral sulfida yang telah dikondisikan tadi
membuat mineral sulfida akan terikat pada
gelembung udara sehingga naik ke bagian atas
kolom flotasi
4. Pengotor tertinggal di bagian bawah kolom
Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10
flotasi
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Flotation

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Flotation

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Flotation

Selain penambahan kolektor yang mana digunakan untuk flotasi


selektif mineral Cu, digunakan juga frothers. Frothers ini berfungsi
menguatkan ikatan antara gelembung dengan mineral Cu. Akan tetapi,
sifat kekuatannya meski kuat tapi singkat.

Contoh frother ialah Terpinol, minyak pinus polyglycol.

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Flotation

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Flotation

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

INCO FLASH SMELTING


NORANDA SMELTING

OUTOKUMPU FLASH
Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10
SMELTING

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

Dari reaksi – reaksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada proses smelting
terdapat 3 produk, yaitu matte, slag dan offgas

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

Matte
Matte merupakan produk berharga keluaran dari proses smelting. Matte terdiri
dari Cu-Fe-S.
Kandungan oksigen yang ada pada matte hanya berkisar 1%
Viskositas matte rendah, yaitu sekitar 0,003 kg/m.s
Temperatur matte saat keluar dari furnace ialah 12500C
Densitas matte lebih tinggi dibandingkan slag, sehingga matte ada di dasar hearth.
Densitas matte berkisar antara 3,9 hingga 5,2 gr/cm3.

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

Slag
Slag merupakan larutan dari lelehan oksida. Oksida – oksida ini termasuk FeO dari
oksidasi Fe, SiO2 dari flux dan impuritas oksida dari konsentrat.
Fe2O3, FeO, Al2O3, CaO dan MgO.
Slag pada copper smelting umumnya bersifat asam karena mengandung SiO2 dan
Al2O3.
Specific gravity slag berkisar antara 3,3 – 3,7.
Viskositas slag berkisar antara 0,2 – 1 kg/m.s
Penambahan oksida basa (CaO dan MgO) akan membuat slag memiliki viskositas
yang lebih rendah. Oksida basa akan memecah struktur kompleks poliion silika
menjadi bagian – bagian kecil.
Perbandingan antara wt% slag yang bersifat asam(A) dengan wt% slag yang
berisfat basa (B) untuk perhitungan viskositas slag disebut sebagai VR (Viscosity
Ratio).

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

Slag

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Smelting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Converting

Converting merupakan proses setelah smelting. Proses converting ini bertujuan


untuk mengoksidasi Fe dan S yang ada di dalam matte sehingga memproduksi Cu.
Proses oksidasi tersebut menggunakan udara yang dikayakan oksigennya.
Proses converting ini dilakukan dalam converter.
Produk converting ini antara lain :
1. Blister copper (99% Cu, 0,02% S dan 0,6 % O)
2. Slag (4-8% Cu dan Fe serta O)
3. Offgas yang kaya akan SO2

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Converting

Proses converting dilakukan di dalam converter. Converter tersebut antara lain :


1. Pierce – Smith converter (Proses batch)
2. Hoboken Converter (Continue)
3. Mitsubishi continous downward lance converter (Continue)
4. Outokumpu continous flash converter (Continue)
5. Noranda continous submerged tuyere converter (Continue)

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Converting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Converting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Electrorefining

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Mitsubishi Continous Smelting-Converting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Kesimpulan komposisi in-out unit operasi dan unit proses

Cu Concentrate Cu Matte Cu Blister Cu Cathode


No Ele. Wt% No Ele. Wt% No Ele. Wt% No Ele. Wt%
1 Cu 30 – 32 1 Cu 62 – 68 1 Cu 98.6 – 99.3 1 Cu 99.99
2 Fe 23 – 28 2 Fe 8 – 12 2 Fe 0.01 – 0.04
3 S 28 – 31 3 S 20 – 23 3 S 0.05 – 0.01
4 SiO2 5–9
5 Al2O3 +/- 2 Matte Slag
6 CaO +/- 1 Ele. Cu SiO2 Fetotal Fe3O4 S Al2O3 CaO MgO
7 MgO +/- 1 Wt % 0.7–1.8 27-33 37-46 13-16 0.4-0.6 3-5 1-3 1-3

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
METALURGI EKSTRAKSI
DAN PEMURNIAN

KODE : TL141366
3 SKS

Oleh :
FAKHREZA ABDUL, ST. MT.
PROSES PENGOLAHAN NIKEL
/ FERRO-NIKEL

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Nikel merupakan suatu logam yang penting dalam aplikasinya
di dunia engineering. Dari berbagai penggunaan nikel dalam
dunia engineering, nikel paling banyak digunakan untuk bahan
pembuatan stainless steel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Bijih Nikel

Pentlandite
SULFIDE
(Fe,Ni)9S8)

NICKEL ORE
MINED
Goethite
LIMONITIC
(Fe,Ni)O(OH)

LATERITE

Garnierite
SAPROLITIC (Mg,Ni)3Si2O5(
OH)4

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Bijih Nikel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Bijih Nikel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses
Pengolahan Bijih
Nikel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
PROSES PENGOLAHAN BIJIH
NIKEL SULFIDA

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Sulfide – Proses Concentration

Karena mengandung sulfur yang cukup tinggi, maka proses konsentrasi bijih nikel
sulfida dapat dilakukan dengan cara :
Crushing  Screening  Grinding  Screening  Flotation

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Sulfide - Smelting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Sulfide

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Sulfide

FLUIDIZED BED ROASTER

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
PROSES PENGOLAHAN BIJIH
LATERITE

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Upgrading Bijih Nikel

Prinsip dari proses upgrading bijih nikel ini ialah bahwa bijih nikel (seperti
garnierite dan goethite) lebih lunak daripada pengotornya seperti olivine.

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Upgrading Bijih Nikel

Melalui proses
upgrading ini, bijih
nikel akan mengalami
peningkatan kadar
nikel dari 1% Ni
menjadi +/- 2%Ni

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Saprolit

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Saprolit

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Limonite

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Limonite

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Proses Pengolahan Bijih Nikel
Limonite

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
PROSES KALSINASI

Calcined
Nickel
Ore

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Kalsinasi Bijih Nikel

Proses kalsinasi bijih nikel ini bisanya dilakukan dengan menggunakan rotary
kiln dengan menjaga temperaturnya sebesar 9000C. Proses pemasukan feed
dan aliran gas berlawanan agar efisiensi perpindahan panas dan massa serta
momentum lebih baik

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Kalsinasi Bijih Nikel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-4
Proses Kalsinasi Bijih Nikel

Offgas (T=2500C) :
CO
Air CO2
O2 N2
N2 O2
H2O
Dried Ore Calcined Ore
(T = 1000C) (T = 9000C)
FeO NiO
NiO FeO
Al2O3 ROTARY KILN
C
SiO2 SiO2
MgO Cr2O3
Cr2O3 CoO
CoO FeO
MgO
Reduktor
C (Coal)

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Produk Kalsinasi Bijih Nikel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-6
PROSES SMELTING

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Smelting Bijih Nikel

Prinsip 1
Senyawa oksida besi (FeO) dan nikel (NiO) lebih mudah mengalami
reduksi dibandingkan oksida Al (Al2O3) dan MgO

Al2O3 dan MgO tidak terduksi selama proses smelting karena ikatan
antara oksigen dengan Al dan Mg sangatlah kuat untuk diikat dengan
Karbon (C)
Senyawa lain seperti SiO2 dan Cr2O3 akan tereduksi sebagian karena
kekuatan ikatan oksigen dan Si serta Cr berada diantara Fe dan Ni
serta Al dan Mg. Sehingga, pada akhir proses smelting, ferronikel
masih mengandung unsur Cr dan Si.
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Smelting Bijih Nikel

Prinsip 2
Laterit nikel tidak bisa dismelting menjadi nikel murni, tanpa adanya
Fe karena :
1. Bijih nikel laterit mengandung sekitar 15% Fe dan 1,5 – 3% Ni.
2. Ikatan oksigen-besi sedikit lebih kuat dibandingkan dengan ikatan
oksigen Ni. Artinya Fe dan Ni direduksi secara hampir bersamaan.

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Smelting Bijih Nikel

Prinsip 3
Pembentukan slag

MgO + SiO2 + Al2O3 + FeO + CaO  MgO·SiO2·Al2O3·FeO·CaO

Sehingga, terjadi pemisahan antara crude ferronikel dengan slag.

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Produk Bijih Nikel Laterit
Setelah Diolah

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Smelting Bijih Nikel

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Prinsip Smelting Bijih Nikel

Offgas:
(T = 9000C)
Fluks (Opsional) CO
CaO N2 Ferronikel (T=14500C):
Ni
Calcined Ore : C
(T = 9000C) Si
FeO Cr
C ELECTRIC Co
NiO Fe
FURNACE
Al2O3
Slag (T=15500C):
SiO2
NiO
MgO
FeO
Cr2O3
MgO
CoO
CaO
Reduktor SiO2
C Al2O3
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
PROSES ALTERNATIF DALAM
PENGOLAHAN BIJIH NIKEL

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI)
dengan Blast Furnace

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
Pembuatan Luppen Fe-Ni
dengan Krupp Renn – (Oheyama) Process

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-9
METALURGI EKSTRAKSI
DAN PEMURNIAN

KODE : TL141366
3 SKS

Oleh :
FAKHREZA ABDUL, ST. MT.
PROSES PENGOLAHAN TIMBAL
(LEAD)

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke- 11
Pb

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Pb

Senyawa Melting Point Boiling Point


(0C) (0C)
Pb 327,5 1740
PbS 1118 1281
PbO 888 1477

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Aplikasi Pb

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Histori harga Pb

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Histori harga Pb

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Statistik

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Skema Industri
Ekstraksi Pb

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Ekstraksi Pb

Sinter plant – Blast


Furnace

Ekstraksi Imperial Smelting


Pb Process

Direct Smelting
Process

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Smelter Pb di dunia

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Ore Pb

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

Sintering merupakan perlakuan termal awal untuk menyiapkan


konsentrat ore Pb sebelum diumpankan ke dalam Blast Furnace.
Proses Sientering memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk meroasting konsentrat Pb agar sulfur teroksidasi
2. Untuk mempersiapkan konsentrat agar suitable saat diumpankan ke
BF (kuat, permeabilitas baik dan reduksibilitasnya baik)

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Sintering

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-10
Lead Blast
Furnace

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Lead Blast
Furnace

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Imperial Smelting Process

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Imperial Smelting Process

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Direct Smelting

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining
Tahap 1 – Penghilangan Cu –
1. Temperatur hot lead diturunkan dari
10000C menjadi 4000C
2. Dengan penurunan temperatur
tersebut kelarutan Cu dalam Pb akan
menurun
3. Cu akan menjadi solid dan
mengapung. Setelah proses ini maka
kadar Cu ialah sekitar 0,01wt%
4. Kemudian dilakukan penambahan
Sulfur Elemental, untuk membentuk
senyawa Cu2S agar penghilangan Cu
(Cu drossing) lebih optimal
5. Setelah penambahan S elemental ini
maka akan kandungan Cu dalam Pb
hanya seitar 0,0005 wt%

Hati - Hati
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining
Tahap 2 – Penghilangan As, Sb, Sn –
1. Injeksi udara pada temperatur 500 hingga 8000C.
2. As akan pertama teroksidasi (98% ekstraksi), kemudian Sb (90% ekstraksi) dan terakhir
Sn.
3. Setelah teroksidasi, maka oksida dari ketiga unsur tadi akan mengapung dan berikatan
dengan PbO membentuk nPbO.As2O3, nPbO.Sb2O3 dan nPbO.SnO2.
4. Setelah proses ini lead akan melunak, maka proses ini seringkali disebut sebagai proses
softening
5. Kandungan impuritisnya < 0,05wt%
6. Biasanya ada penambahan NaOh agar slag yang terbentuk memiliki temperatur leleh
yang lebih rendah (<7000C).

Alternatif proses (Harris


Process).
Dengan penambahan
NaNO3 dan NaOH

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining
Tahap 3 – Penghilangan Te –
1. Temperatur operasi dikondisikan menjadi 4200C.
2. Dilakukan penambahan NaOH ke dalam Pb cair

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining
Tahap 4 – Penghilangan Ag (Pattinson Process)–
1. Temperatur operasi diturunkan secara perlahan
hingga mencapai 3050C.
2. Pada saat temperatur mencapai temperatur
melting dari Pb (3270C), maka akan ada Pb yang
mengalami kritalisasi
3. Setelah Pb mengalami kristalisasi, maka
dilakukan skimming untuk menghilangkan kristal
Pb dan meninggalkan cairan logam Ag dan Pb
4. Produk skimming ditransfer ke pan di sebelah
kanan, sedangkan cairan Ag dan Pb ditransfer ke
pan sebelah kiri. Begitu seterusnya hingga,
diperoleh pan paling kanan yang kaya akan Pb
dan pan paling kiri yang kaya akan Ag
(kandungan Ag bisa 30 kali input)
5. Dilakukan proses cupellation untuk pan yang
kaya akan Ag. Terjadi pemisahan fisik antara Ag
dan Pb karena perbedaan densitas dan melting
point
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
Refining
Tahap 5 – Penghilangan Zn –
1. Temperatur operasi dikondisikan secara perlahan
hingga mencapai 6000C.
2. Tekanan vakum diterapkan hingga mencapai
0,05mbar (0.037 mmHg).
3. Zn terbentuk pada permukaan kondenser.
4. Zn yang telah menjadi solid pada permukaan
kondenser dihilangkan, atau dilakukan
penggantian kondenser yang baru
5. Proses ini dilakukan 2 – 3 kali
6. Terbentuklah Pb cair yang hanya mengandung
0,05wt% Zn.

Saat tekanan uap zat lebih besar dari tekanan uap atmosfer PZn > Patm > PPb pd 6000C
maka akan terjadi proses boiling  Proses Distilasi 11.2 > 0.037 > 0.00035

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-11
METALURGI EKSTRAKSI
DAN PEMURNIAN

KODE : TL141366
3 SKS

Oleh :
FAKHREZA ABDUL, ST. MT.
PROSES PENGOLAHAN SENG
(Zn)

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke- 13
Sifat Zn

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Aplikasi Zn

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Harga Zn

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Ore Zn
Ore Zn yang paling banyak ialah berupa sphalerite (ZnS).
Tabel dibawah menunjukkan berbagai macam ore Zn yang ada di alam.

Di alam, ore Zn ini biasanya bersama dengan


pyrite (FeS2), galena (PbS) dan Kalkopirit
(CuFeS2). Dalam kondisi ekstrim, kandungan Fe
dalam ore Zn bisa mencapai 20%. Pengotor lain
dalam jumlah kecil pada ore Zn antara lain :
Quartz (SiO2), Calcite(CaCO3), dolomite
(MgCO3), fluorspar (CaF2), Ar, Sb, Ge, Th.

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Proses Konsentrasi Zn

Proses Konsentrasi Zn biasanya dilakukan dengan cara crushing –


milling – klasifikasi – Flotasi.

Proses flotasi ore Zn dilakukan secara bertahap menggunakan 3


scavenger.
Scavenger pertama digunakan untuk memisahkan senyawa mineral Cu,
Scavenger ke – 2 digunakan untuk memisahkan senyawa mineral Pb,
dan Scavenger terakhir untuk memisahkan senyawa mineral Zn.

Ukuran ore Zn yang akan diumpankan ke proses flotasi ialah < 50 µm.

Kolektor yang digunakan biasanya dua jenis, yaitu :


1. Ditihiophosphates, contohnya Sodium diethyl dithiophosphate
2. Xanthate, contohnya : Sodium isopropyl xanthate
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Proses Konsentrasi Zn

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Komposisi konsentrat ore Zn

Komposisi Tipikal
konsentrat ore Zn

Standar Komposisi Konsentrat Ore Zn


FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Proses Pengolahan Zn

Terdapat berbagai metode untuk mengolah konsentrat Zn, antara lain :


1. Electrolytic Process (Roast – Leach – Electrowinning)
2. Imperial Smelting Process atau ISF (Blast Furnace)
3. Vertical Retort Process
4. Electrothermic Retort Process
5. Horizontal Retort Process

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-13
Electrolytic Zinc

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Electrolytic Zinc

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
TERIMA KASIH

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
METALURGI EKSTRAKSI
DAN PEMURNIAN

KODE : TL141366
3 SKS

Oleh :
FAKHREZA ABDUL, ST. MT.
PROSES PENGOLAHAN
ALUMINIUM

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke- 12
Sifat Aluminium

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Aplikasi Aluminium

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Harga Aluminium

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Ore Aluminium
Ore aluminium ialah bauksit (bauxite).
Formula kimia dari bauksit ialah gibbsite (Al(OH)3), Boehmite
(𝛾 −AlO(OH)), Diaspore (𝛼 − AlO(OH)), dengan pengotor berupa
hematit (Fe2O3), goethite (FeO(OH)) dan kaolinite (Al2Si2O5(OH)4)
serta sedikit ilmenit (FeTiO3).
Klasifikasi Ore Aluminium :
Lateritic Gibbsite, Boehmite
Al Ore
Karst Boehmite, Diaspore

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Komposisi Bauksit

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Konsep Dasar Ekstraksi Aluminium

Jika kita lihat komposisi dari bauksite, maka terdapat senyawa yang mengandung Al
dan senyawa yang tidak mengandung Al.
Senyawa yang mengandung Al ialah Al2O3 tapi secara mineralogi Al dalam bauksite
berupa Al(OH)3 dan AlO(OH) (baik berupa gamma ataupun alpha).
Di sisi lain, senyawa pengotor antara lain Fe2O3, TiO2, SiO2 dan CaO.

Sehingga,
Untuk mengekstrak Al, maka kita harus mengambil senyawa dalam bauksite yang
mengandung Al (Al(OH)3 dan AlO(OH)) dan membuang senyawa pengotor (Fe2O3,
TiO2, SiO2 dan CaO). Proses pengambilan senyawa Al ini dilakukan dengan proses
Bayer, sehingga didapatkan Al2O3 dengan kandungan 95% dari awalnya hanya 35 –
65%. Setelah mendapatkan Al2O3 yang mendekati murni maka dilakukan proses
Hall – Heroult, sehingga diperoleh Al.

Metalurgi Ekstraksi dan Pemurnian Minggu ke- 10

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Proses Bayer

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Proses Bayer

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Proses Bayer

1. Milling
Proses milling ini dilakukan untuk memperkecil ukuran ore bauksit sehingga
diperoleh luas permukaan ore abuksite yang tinggi agar proses digestion berjalan
dengan lebih cepat.
2. Digestion / Leaching
Proses digestion ini dilakukan pada suatu autoklafdengan kondisi operasi T = 140-
2500C dan tekanan 3,5 MPa. Pada proses ini dikondisikan dalam lingkungan alkali
dengan melakukan penambahan NaOH sebanyak sekitar 50-55% berat NaOH. Reaksi
yang terjadi ialah :
- Gibbsite : Al(OH)3 + NaOH  NaAl(OH)4
- Boehmite dan Diaspore: AlO(OH) + NaOH + H2O  NaAl(OH)4
Pada proses ini senyawa yang tidak mengandung Al tidak larut.
3. Filtering
Karena senyawa pengotor tidak larut, maka proses selanjutnya ialah melakukan
penyaringan sehingga diperoleh pengotor berupa solid (campuran antara Fe2O3,
TiO2, SiO2 dan CaO  disebut red mud) dan yang lolos filter berupa larutan
NaAl(OH)4. Dengan demikian kita sudah bisa memisahkan pengotor dari senyawa Al.

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Proses Bayer
4. Precipitation
Setelah diperoleh larutan NaAl(OH)4, proses selanjutnya ialah membuat presipitat
sehingga Na dapat dipisahkan. Proses ini dapat dilakukan dengan melakukan proses
rekristalisasi NaAl(OH)4 dengan penambahan Al(OH)3 secara periodik.
NaAl(OH)4(aq)  Al(OH)3(s) + NaOH(aq)

5. Evaporation
Dengan melakukan evaporasi, maka NaOH akan hilang dan meninggalkan kristal –
kristal Al(OH)3.

6. Klasifikasi
Kristal – kristal Al(OH)3 memiliki ukuran yang bevariasi. Untuk itu perlu
diklasifikasikan ukurannya agar memudahkan proses selanjutnya. Proses klasifikasi
kristal Al(OH)3 ini dilakukan menggunakan cyclone.

7. Kalsinasi
Al(OH)3 kemudian dikalsinasi pada T = 1100 - 12000C di dalam rotary kiln. Sehingga
terbentuk Al2O3(s) yang kandungannya sekitar 95%.
Al(OH)3  Al2O3 + H2O
FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Proses Mengekstrak Al dari Al2O3

Proses mengestrak Al dari Al2O3 ini dilakukan dengan proses Hall –


Heroult.
Karena Al2O3 memiliki titik leleh yang sangat tinggi (20500C), maka
Al2O3 dilarutkan terlebih dahulu menggunakan Cryolite ( Na3AlF6).
Pelarutan ini dilakukan pada 9500C agar cryolite leleh sehingga
pelarutan Al2O3 menjadi lebih baik.

Setelah pelarutan, proses selanjutnya ialah proses elektrolisis. Proses


elektrolisis ini menggunakan anoda (+) berupa grafit dan katoda (-)
berupa baja yang dilapisi karbon.

Reaksi Katoda : 4Al3+ + 12e-  4Al


Reaksi Anoda : 6O2-  3 O2 + 12e-

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Elektrolisis

No Item Keterangan
1 Katoda Karbon (grafit, metallurgical coke, calcined antrachite)
2 Anoda Prebaked anode : Baked Pet Coke
Soderberg Anode: Mixed Pet Coke – Coal tar (30% higher in
resistivity)
3 Elektrolit Larutan Al2O3 dalam cryolite.
Cryolite : 75%
CaF : 4 – 8%
AlF3 : 5 – 15%
Al2O3 : 1 – 6%
LiF : 0 – 5%
MgF2 : 0 – 5%
4 Rapat Arus 0,6 – 1,3 A/cm2
5 T operasi 980 – 10100C
6 Efisiensi arus 1 kA.h / 0,3356 kg Al
Biasanya hanya diperoleh sekitar 85 – 96% dari nilai di atas

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
Elektrolisis

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12
TERIMA KASIH

FORUM
Metalurgi RISETdan
Ekstraksi HMMT FTI-ITS 2014
Pemurnian Minggu ke-12

Anda mungkin juga menyukai