Anda di halaman 1dari 5

A.

NURUL AMALIAH

10542044913

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

NAMA : NURUL ILMY

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

STATU : MENIKAH

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Gatal di daerah selangkangan

Anamnesis Terpimpin :

Pasien perempuan datang berobat dengan keluhan gatal dan kemerahan pada
selangkangan kiri dan kanan yang dirasakan kurang lebih sejak 3 hari yang lalu
setelah pasien menstruasi. Pasien mengeluhkan sakit saat melakukan senggama
dan adanya bercak darah setelah senggama. Pasien juga mengeluhkan keluarnya
cairan vagina yang berbau dan tidak seperti biasanya disertai gatal pada vagina.
Riwayat suami memiliki keluhan yang sama (-). Riwayat pengobatan sebelumnya
(-). Riwayat alergi (-)

Pemeriksaan Fisik :

1. Lokasi : Genitokrural kiri dan kanan

Efflorenesi : Makula eritema berbatas tegas dengan skuama halus di


atasnya

2. Lokasi : Vagina
Effloresensi : Eritema pada labia mayor dan sekitarnya. Duh seropurulen
(+) dan agak berbuih

Diagnosis :

1. Eritrasma
2. Trikomoniasis

Tatalaksana :

1. Intrizin 1x1 (0-0-1)


2. Metronidazol 500 mg 3x1
3. Cimetidin 3x1 (a.c)
4. Digenta 2 gr/Intral 5 gr

PEMBAHASAN

ERITRASMA

1. Definisi

Eritrasma adalah infeksi kulit superfisialis, ditandai oleh makula


eritemtosa hingga kecoklatan, berbatas tegas, di daerah lipatan
(intertriginosa) atau berbentuk fisura dengan maserasi di sela-sela jari.

2. Etiologi
Agen penyebab eritrasma, yaitu Corynebacterium Minutissimum
lebih sering ditemukan di daerah iklim tropis. Faktor predisposisi adalah
iklim lembab dan gangat, higiene yang buruk, hiperhidrosis, diabetes
mellitus, usia lanjut dan keadaan imunosupresi.

3. Gejala Klinis
Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan lesi berupa makula
eritemtosa hingga coklat, berbatas tegas dengan skuama halus di
atasnya. Tempat predileksi adalah daerah intertriginosa, terutama di
aksila dan genitokrural, sela jari kaki 4 dan 5 dan yang lebih jarang
ditemukan di sela jari kaki ke 2 dan ke 3. Lesi biasanya bersifat
asimptomatik, kecuali di daerah selangkangan, yang bisa terasa gatal dan
menyengat.
4. Pemeriksaan Penunjang
Lampu Wood’s merupakan salah atu alat bantu diagnostic untuk
eritrasma. Daerah yang terinfeksi menunjukkan fluoresensi berwarna
merah coral, akibat adanya porfirin.

5. Tatalaksana
Untuk eritrasma yang terlokalisir, khususnya pada sela-sela jari
kaki, sabun dan gel benzoil peroksida 5% merupakan terapi yang efektif
pada sebagian besar kasus. Klindamisin atau eritromisin (solusio 2%) atau
krim azol, merupakan beberapa pilihan agen topical yang efektif. Untuk
eritrasma yang luas, eritromisin oral merupakan terapi yang efektif.
Eritromisin 4x250 mg diberikan selama satu minggu. Klaritromisin 1 gr
dosis tunggal juga dapat digunakan.

TRIKOMONIASIS

1. Definisi
Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogental bawah pada
perempuan maupun laki-laki, dapat bersifat aku dan kronik, disebabkan
oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya melalui kontak seksual.

2. Epidemiologi
Terutama ditemukan pada pasien dengan aktivitas seksual tinggi.
Penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

3. Patogenesis
T.vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding
saluran urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel
dan subepitel. Masa tunas rata-rata 4 hari-3 minggu. Pada perempuan
parasit ini menimbulkan radang yang berat dan epitel skuamosa vagina
dan ektoserviks, sehingga menimbulkan sekresi yang banyak dan
mukopurulen. Pada kasus lanjut terdapat bagian-bagian jaringan
granulasi yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang
menjalar sampai di permukaan epitel. Di dalam vagina dan uretra parasit
hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat
dalam secret.

4. Gejala Klinis
 Perempuan :
- 50 % pasien perempuan asimptomatik
- Kasus akut : secret vagina seropurulen sampai mukopurulen
berwarna kuning sampai kuning kehijauan, berbuih dan berbau.
Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Terdapat
gamraban Strawberry Appearance. Terdapat keluhan dispareunia,
perrdarahan pasca koitus, perdarahan intermenstrual
- Kasus Kronik : gejala ringan dan secret vagina tidak berbusa.
 Laki-Laki
- Akut : disuria, poliuria disertai secret uretra mukoid atau
mukopurulen. Urin biasanya jernih tetapi kadang-kadang ada
benang-benang halus.
- Kronik : gejala tidak khas, gatal pada uretra, disuria, urin keruh
pada pagi hari.
5. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu menemukan parasit
trikomonas pada sediaan basah
 Pewarnaan giemsa, Gram dan Papanicolau
 Biakan
6. Tatalaksana
 Non medika mentosa :
- Periksa dan terapi pasangan seks
- Anjurkan abstinensia hingga infeksi dinyatakan sembuh secara
laboratories/ anjurkan pemakaian kondom
- Kunjungan ulang untuk follow up pada hari ke 7
- Lakukan tes terhadap HIV dan penyakit IMS lain
 Sistemik
- Metronidazol 500 mg 2x1 selama 7 hari
- Metronidazol 2 gr dosis tunggal
- Nimorazol 2 gr dosis tunggal
- Tinidazol 2 gr dosis tunggal
- Omidazol 1.5 gr dosis tunggal
DISKUSI :

Pasien diatas datang berobat dengan keluhan gatal dan kemerahan pada
selangkangan kiri dan kanan yang dirasakan kurang lebih sejak 3 hari yang lalu
setelah pasien menstruasi. Pasien mengeluhkan sakit saat melakukan kontak
dan adanya bercak darah setelah kontak.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada region genitocruris di dapatkan


makula eritematous berbatas tegas dengan skuama halus di atasnya. Di sertai
gatal pada anamnesis maka dapat di curigai pasien menderita :

- ERITRASMA
- TINEA KRURIS
- KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA

Namun pada pemeriksaan lesi pada selangkangan tidak ditemukan


adanya central healing atau bagian pinggir yang lebih aktif atau meradang yang
khas pada tinea kruris sehingga diagnosis tinea kruris dapat disingkirkan. Dan
juga tidak didapatkan lesi satelit yang khas pada kandidosis intertriginosa.
Sehingga diagnosis Eritrasma dapat ditegakkan. Namun apabila memungkinkan
dapat juga di lakukan pemeriksaan Lampu Wood yang memberikan warna coral
red untuk lebih memastikan diagnosis ataupun pemeriksaan KOH.

Sementara itu pada genital, di dapatkan eritema di sekitar labium mayor


yang difus, dan secret seropurulen sedikit berbuih pada labium minora dan
berdasarkan dari anamnesis di dapatkan adanya dispareuni dan perdarahan
pasca kontak yang sangat memungkinkan diagnosa Trikomoniasis.

Pasien di terapi dengan pemberian anti histamine Intrizin 1x1 yang


diminum pada malam hari, Metronidazol 500 mg 3x1 sebagai pengobatan
sistemik Trikomoniasis dan pemberian Cimetidin 3x1 sebelum makan untuk
mencegah timbulnya gastritis akibat metronidazol. Selain itu pasien juga di
berikan topikal untuk mengatasi gatal pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai