PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal Jantung Kongestif atau Congestive Heart Failure merupakan suatu kondisi
ketika jantung tidak mampu untuk memompakan darah keseluruh tubuh secara adekuat
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh
metabolisme jaringan tubuh, sehingga mengakibatkan volume darah tidak efektif untuk
neurohumoral.(Ifadah et al., 2015). Manifestasi klinis pada pasien dengan gagal jantung
retensi cairan, penurunan kadar oksigen darah arteri, edema paru, edema perifer, dan
gangguan pola tidur. Dan disertai dengan munculnya permasalahan psiklogis seperti
harapan hidup penduduk, meskipun pengobatan gagal jantung semakin maju tetapi angka
kematiannya terus meningkat. (Febtrina & Nurhayati., 2011). Penyakit ini dapat
2016).
Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO, 2014), menunjukkan
bahwa pada tahun 2008 terdapat 17 juta atau sekitar 48% dari total kematian didunia
berkisar antara 5- 10% per tahun pada gagal jantung kongestif ringan dan meningkat pada
angka 30-40% pada gagal jantung kongestif berat.(Febtrina & Nurhayati., 2011).
utama kematian, terhitung 17,3 juta kematian per tahun, angka yang diperkirakan akan
tumbuh lebih dari 23,6 juta pada tahun 2030.(Febtrina & Nurhayati., 2011)
2013, prevalensi gagal jantung pada umur ≥ 15 tahun sebesar 0,13% atau diperkirakan
gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 96.487 orang (0,3%)
dan jumlah klien paling sedikit ditemukan di Provinsi Kep. Bangka Belitung, yaitu
sebanyak 945 orang (0,1%). Sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak
ruangan Flamboyan adalah congestive heart failure (CHF) merupakan penyakit urutan
pertama yang terbesar di ruangan Flamboyan, dengan jumlah 110 pasien pada tahun 2013
dan terus meningkat pada tahun 2014 sebanyak 199 pasien. Data pasien gagal jantung
kongestif pada bulan Januari hingga November 2015 yaitu sebanyak 149 pasien.
Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian mengenai hubungan gaya hidup
dengan kejadian rawat ulang pasien gagal jantung di RSUD Arifin Achmad Provinsi
terbanyak rawat inap RSUD Kota Tasikmalaya pada tahun 2011, penyakit gagal jantung
menempati urutan ke-2 setelah penyakit stroke dengan jumlah pasien 642 (Rekam Medis
Penanganan terhadap gagal jantung kongestif dimulai dari tingkat dasar pelayanan
failure terbagi atas: (1) penanganan umum tanpa obat-obatan, (2) pemakaian obat-obatan
(3) pemakaian alat dan tindakan bedah. Meskipun demikian, strategi dan tujuan
Perbaikan gaya hidup dan pentingnya edukasi kesehatan merupakan bagian dari
self care pada penyakit congestive heart failure, self care ini ditujukan untuk
dampak positif pada pemenuhan kebutuhan dasar.(Eka Yudha Chrisanto1 & 1Dosen,
2018). Manusia sebagai mahluk holistic merupakan satu kesatuan yang utuh terdiri dari
bio-psiko-sosio- dan spiritual. Salah satunya ditinjau dari aspek spiritual manusia
merupakan sumber kekuatan yang mendorong manusia untuk tetap hidup dengan
berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya, termasuk situasi krisis pada klien dengan
Penyakit gagal jantung kongestif atau congestive heart failure dapat semakin
memburuk bila tidak ditangani dengan baik, dan akan menimbulkan komplikasi, dan
dapat juga terjadi kekambuhan akibat proses perawatan yang kurang disiplin meskipun
telah mengalami pengobatan yang optimal. Komplikasi yang dapat terjadi diantaranya
edema paru, pembesaran hati, nyeri abdomen, dan yang menghawatirkan adalah
seperdua dari penderita penyakit congestive heart failure akan meninggal dalam empat
tahun sejak diagnosis dan pada keadaan congestive heart failure berat lebih dari 50%
klien akan meninggal dalam tahun pertama. Keadaan ini dapat dimaknai bahwa semakin
maka akan semakin tinggi komplikasi yang akan terjadi dan hal ini akan berujung pada
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah supaya penulis
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji pasien dengan diagnosa medis penyakit gagal jantung kongestif atau
Metode penulisan dan teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah
sebagai berikut :
1. Metode Penulisan
Metode penulisan karya tulis yang dipergunakan oleh penulis adalah metode
a. Wawancara
b. Observasi Langsung
c. Studi Dokumentasi
e. Partisipasi Aktif
terhadap klien.
D. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penyusunan karya tulis ini, maka
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode
Bab ini membahas tentang konsep dasar dan proses keperawatan serta
pasien gagal jantung kongestif kelas fungsional I dan II di ruang rawat inap
RSU dr. slamet garut. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal
Jantung Kongestif Kelas Fungsional I Dan II Di Ruang Rawat Inap RSU Dr.
Fadli. (2016). Pengaruh latihan nafas dalam terhadap sensitivitas barorfleks arteri
pada klien gagal jantung kongestif di rsud labuang baji kota makassar. Jurnal
https://www.google.co.id/search?q=pemberian+terapi+slow+deep+breathing+
untuk+menurunkan+kecemasan+pada+pasien+gagal+jantung&safe=strict&ei=
wDXSW7egHpn5rQGF0b3QAg&start=10&sa=N&biw=1366&bih=608#
Febtrina, R., & Nurhayati. (2011). HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN
https://doi.org/http://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i4.1482
Ifadah, E., Randungan, A., Program, D., Keperawatan, S., Program, M.,