Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN ELEKTIF

PENGENALAN KAMPUNG KB DI DESA KALIMACAN, KECAMATAN


KALIJAMBE, KABUPATEN SRAGEN

Disusun untuk Memenuhi Syarat Ujian Kepaniteraan Pendidikan Klinik Bagian


Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
Naomi Pradita Yuwana
14711050

Dokter Pembimbing Lapangan:


dr. Dwi Cahyanti

Dokter Pembimbing Fakultas :


drg. Punik Mumpuni W, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS KALIJAMBE
KABUPATEN SRAGEN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN ELEKTIF

PENGENALAN KAMPUNG KB DI DESA KALIMACAN, KECAMATAN


KALIJAMBE, KABUPATEN SRAGEN

Disusun untuk Memenuhi Syarat Ujian Kepaniteraan Pendidikan Klinik Bagian


Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

Naomi Pradita Yuwana

14711050

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Fakultas

drg. Punik Mumpuni W, M.Kes

Dosen Pembimbing Lapangan


dr. Dwi Cahyanti
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirabbil‘aalamin. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Elektif yang berjudul “Pengenalan Kampung
KB di Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen”. Shalawat dan
salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing kita menuju jalan yang benar.
Dalam menyelesaikan kegiatan elektif di desa Kalimacan ini, penulis telah
dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan elektif ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran kegiatan elektif di desa
Kalimacan
2. Ayah, Ibu, Mama, Papa, dan adik-adik tercinta dirumah yang telah
memberikan dukungan kepada penulis berupa doa, bimbingan, dan materi.
3. dr. Dwi Cahyani selaku dokter pembimbing lapangan di puskesmas
Kalijambe yang tidak pernah lelah memberikan dukungan, bimbingan, dan
semangat.
4. drg. Punik Mumpuni W, M.Kes selaku dokter pembimbing fakultas
5. Ibu Asti Setyawati selaku bidan desa Kalimacan
6. Ibu-ibu kader kesehatan desa Kalimacan
7. Seluruh perangkat desa Kalimacan
8. Teman-teman kepaniteraan klinik IKM FK UII di Puskesmas Kalijambe
Sragen.
9. Semua pihak-pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan Elektif,
yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk
menyelesaikan kegiatan ini mendapat balasan dari Alah SWT. Penulis menyadari
dalam laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menerima
kritik dan saran demi perbaikan untuk kedepannya. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sragen, 10 Juni 2019
Penyusun

Naomi Pradita Yuwana


BAB I
LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki banyak sekali


permasalahan yang harus dituntaskan, salah satunya adalah tingginya ngka
penduduk di Indonesia. Tingginya angka penduduk ini dapat dilihat dari data
jumlah penduduh di Indonesia mencapai 258 juta jiwa, terdiri atas 129,98 juta
laki-laki dan 118 juta wanita. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia juga
mencapai angka 1,49% pertahun, hal ini menempatkan indonesia menjadi negara
dengan penduduk terbanyak kempat setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Karena banyaknya penduduk di Indonesia ini, pemerintah berusaha membuat
program untuk mengendalikan laju penduduk di Indonesia, salah satunya dengan
adanya program keluarga berencana. Dengan adanya program pengendalian
penduduk ini diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur pembangunan di
Indonesia melalui sumber daya manusia yang lebih berkualitas (Nugroho, 2018).

Program keluarga berencana kemudian oleh pemerintah disempurnakan


menjadi kampung KB. Hal yang mendasari dibentuknya kampung KB yaitu
karena kurangnya partisipasi warga dalam melaksanakan KB. Kurangnya
partisipasi warga dibuktikan dengan adanya data kepesertaan KB yang sedikit
sekali peningkatannya yaitu 57,4 pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 57,9%
pada tahun 2012. Data tersebut menunjukkan masih sangat kurangnya partisipasi
dan kesadaran warga Indonesia tentang pentingnya KB (Rachmawati, Mujiono,
Widodo, 2018).

Di desa Kalimacan sendiri menurut data SMD yang dilaksanakan pada


awal bulan Mei, didapatkan hasil dari 100 warga yang mengisi survey, 42 orang
menggunakan KB hormonal, 12 orang menggunakan KB non hormonal, dan 46
orang lainnya tidak menggunakan KB. Dari data ini menunjukkan masih
banyaknya warga yang tidak menggunakan KB walaupun data tersebut tidak
mempertimbangkan seberapa banyak pasangan usia subur di desa Kalimacan.
Desa Kalimacan juga merupakan desa binaan PKK yang akan diikut sertakan
dalam lomba desa Sehat Cerdas Sejahtera dimana salah satu komponen
penilainnya terdapat kepesertaan KB. Wacana Pembentukan kampung KB juga
sudah ada namun belum terealisasikan. Oleh karena itu, penulis ingin
mengenalkan tentang kampung KB dan memperbaiki kepesertaan KB di desa
Kalimacan.
BAB II
METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan menggunakan


data primer berupa observasi di desa Kalimacan dan wawancara kepada ketua
FKD, bidan desa, dan petugas PLKB kecamatan Kalijambe.

2.1. Observasi
Observasi dilakukan oleh penulis dengan memperhatikan lingkungan
sekitar desa Kalimacan. Belum terdapat gapura atau media-media promosi
kampung KB seperti yang terdapat pada kampung KB pada umumnya.
Observasi juga dilakukan dengan melihat data pengguna KB milik bidan
desa. Selain itu promosi tentang KB oleh kader saat posyandu dirasa kurang
efektif mengingat sedikitnya ibu-ibu yang membawa anaknya ke posyandu
dikarenakan jadwal posyandu disiang hari yaitu pukul 13.00 WIB.
2.2. Wawancara
Kegiatan wawancara penulis lakukan kepada ketua FKD, bidan desa, dan
petugas PLKB kecamatan Kalijambe. Wawancara ini bertujuan untuk
menggali pengetahuan tentang KB dan Kampung KB. Selain itu juga untuk
menggali masalah tentang KB di desa Kalimacan. Wawancara kepada
petugas PLKB bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembentukan
kampung KB, komponen-komponen kampung KB, serta bagaimana kampung
KB yang telah terealisasikan.
2.3. Data Sekunder
Pengambilan data sekunder yaitu berupa data kepesertaan KB yang
dimiliki oleh bidan desa Kalimacan. Dengan adanya data kepesertaan Kb
penulis dapat mengetahui seberapa banyak pasangan usia subur yang menjadi
peserta KB, bagaimana persebarannya, dan apasaja jenis KB yang telah
digunakan.
Penulis juga mengkonsulkan kepada dokter pembimbing apa intervensi
yang sebaiknya dilakukan dengan melihat kondisi yang ada mengenai
kampung KB.
BAB III

HASIL OBSERVASI

3.1. Fakta-fakta masalah yang ditemukan


Ketua FKD mengatakan belum ada kampung KB di desa
Kalimacan, beliau juga belum mengetahui apa itu kampung KB, dan
bagaimana pembentukannya, serta komponen-kommponen di dalamnya.
Desa Kalimacan juga merupakan desa binaan PKK yang akan diajukan
dalam lomba sehat, cerdas, sejahtera. Sehingga terdapat ceklist-ceklist
yang harus dipenuhi terkait KB. Menurut bidan desa Kalimacan, untuk
ceklist mengenai KB sudah terpenuhi. Namun data dari hasil SMD
menunjukkan masih banyak warga yang belum menggunakan KB.
Promosi tentang KB menurut kader kesehatan desa Kalimacan juga sudah
dilakukan saat ada kegiatan seperti posyandu namun belum efektif.
Menurut petugas PLKB kecamatan Kalijambe, pembentukan
kampung KB langsung dibentuk dari pusat (BKKBn). Di desa Kalijambe
sendirisudah terbentuk tiga kampung KB. Kampung KB pertama dibentuk
pada tahun 2016 di desa Krikilan dengan dana mandiri. Yang kedua di
desa Banaran yaitu pada tahun 2017 dengan anggaran dari pemerintah
sebesar 9,5 juta. Kampung KB ketiga dibentuk pada tahun 2018 di desa
Trobayan. Pada tahun 2019 tidak dilakukan pembentukan kampung KB
karena adanya pemilu sehingga dilarang melakukan kegiatan yang
mengumpulkan warga. Menurut petugas PLKB kecamatan Kalijambe,
pembentukan kampung KB dilakukan dengan melakukan koordinasi
dengan pak lurah, lalu pak lurah akan melakukan koordinasi ke desa
kemudian menunjuk atau menentukan warga yang mau berpartisipasi.
Kemudian akan terbentuk pengurus, sehingga kampung KB dapat
berjalan. Kampung KB merupakan suatu bentuk pemerintahan dari sisi
bawah, kriterianya salah satunya yaitu daerah yang tertinggal. Hanya
beberapa kampung KB yang dibentuk yaitu di desa yang memenuhi
kriteria, selain itu kampung KB yang sudah ada juga sebagai percontohan
bagi desa yang lain. Pembentukan kampung KB di desa Kalimacan sendiri
sudah ada wacana namun belum terealisasikan. Menurut petugas PLKB,
akan dibentuk kampung KB di desa Kalimacan pada tahun 2020.

3.2.vddsv
BAB IV

INTERVENSI DAN HASIL

Berdasarkan observasi dan diskusi dengan dokter puskesmas, maka


rencana intervensi yang akan dilakukan penulis antara lain sebagai berikut:

4.1. Memberikan penyuluhan tentang Kampung KB dan KB


Penyuluhan tentang Kampung KB dan KB di lakukan di balai desa dengan
target ibu-ibu kader dan perangkat desa. Penyuluhan ini berisi tentang apa itu
pengertian dari KB, jenis-jenisnya, bagaimana cara memilihnya, dan tentang
Kampung KB sendiri seperti pengertian kampung KB, fakta laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia apabila tidak ada KB, bagaimana daerah
yang dipilih sebagai kampung KB, dan apasaja komponen yang ada didalam
kampung KB. Penyuluhan ini dilakukan sebagai tahap awal agar target
penyuluhan memiliki pengetahuan tentang KB dan kampung KB. Hal ini
bertujuan untuk mempersiapkan agar suatu hari bila kampug KB dibentuk di
desa Kalimacan, warga sudah memiliki pengetahuan terlebih dahulu. Tehnik
penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu menggunakan
powerpoint. Di akhir penyuluhan penulis juga memberikan kesempatan bagi
peserta penyuluhan untuk bertanya.
4.2. Memberikan peta KB
Pemberian peta KB bertujuan agar mengetahui pada masing-masing RT di
desa Kalimacan, ada berapa pengguna KB, apa saja jenis yang digunakan
oleh pasangan usia subur di desa Kalimacan. Sehingga tahu persebarannya.
4.3. Memberikan leaflet tentang KB
Leaflet diberikan kepada dokter puskesmas, bidan desa, dan kader. Selain
itu softfile juga diberikan kepada pihak puskesmas. Harapannya dengan
adanya leaflet tentang KB, terutamanya diberikan kepada kader kesehatan
agar KB dapat dipromosikan dengan baik. Dan dapat dibagikan apabila ada
penyuluhan tentang KB di lain waktu.
4.4. Respon terhadap intervensi
Respon dari dokter puskesmas dan bidan sangat baik, yaitu dengan
memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Selain itu, dokter
dan bidan, serta petugas dari puskesmas juga menemanipenulis dalam
melakukan intervensi. Respon dari ibu kader juga baik, terlihat dari
bagaimana beliau memperhatikan penyuluhan yang diberikan. Intervensi
setelah pemberian leaflet juga bagus, ibu-ibu kader, membaca leaflet dengan
seksama.
4.5. Perubahan yang terjadi
Perubahan yang terjadi setelah pemberian penyuluhan dan leaflet yaitu
ibu-ibu kader dan perangkat desa yaitu lebih meningkatnya pengetahuan
tentang apa itu KB dan kampung KB.
4.6. Harapan masyarakat
Harapan masyarakat dengan adanya intervensi ini, masyarakat lebih
banyak memiliki pengetahuan tentang KB dan kampung KB, sehingga akan
lebih banyak pasangan usia subur yang ber-KB, dan penyuluhan oleh kader
apabila ada perkumpulan warga lebih baik menjelaskannya karena ada leaflet
sebagai media penyuluhan atau promosi. Selain itu apabila kedepannya
dibentuk kampung KB, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan.
BAB V

PEMBAHASAN
DIARY KEGIATAN ELEKTIF

No Hari/tanggal Jam Kegiatan

1 Senin Wawancara dengan FKD

Wawancara dengan bidan


desa

Membuat undangan untuk


kegiatan elektif

Mencari bahan mengenai


KB dan kampung KB

Hasil :

- Belum adanya kampung KB


- Ketidaktahuan mengenai kampung KB
- Mendapat bahan mengenai kampung KB
- Undangan kegiatan sudah jadi

2. Selasa Wawancara kader

Mencari data sekunder ke


bidan desa

Menyebar undangan
kegiatan elektif

Mencari bahan mengenai


KB dan kampung KB

Membuat PPT mengenai


KB dan Kampung KB

Hasil :
- Mendapatkan data berapa banyak pasangan yang melakukan KB di
desa Kalimacan
- Mengetahui bahwa sudah ada penyuluhan dari kader saat posyandu
namun belum maksimal
- PPT mengenai KB dan Kampung KB setengah jadi
- Undangan kegiatan elektif telah disebar

3 Rabu Membuat desain leaflet


mengenai KB

Menyelesaikan PPT
mengenai KB dan
kampung KB

Menyicil membuat peta


KB desa Kalimacan

Hasil :

- Leaflet setengah jadi


- PPT tentang KB dan kampung KB sudah jadi
- Peta KB desa Kalimacan setengah jadi

Kamis Melakukan intervensi


berupa penyuluhan tentang
KB dan kampung KB di
balaidesa

Mencetak leaflet

Melanjutkan membuat peta


KB desa Kalimacan

Hasil :

- Leaflet telah di cetak


- Telah dilakukan intervensi berupa penyuluhan tentang KB dan
Kampung KB
- Peta KB setengah jadi

Jumat Menyelesaikan peta KB

Menyicil pembuatan
laporan

Hasil :

- Peta KB telah selesai


- Laporan sudah mulai tercicil

Sabtu Melaporkan hasil kegiatan


intervensi kepada dosen
pembimbing lapangan dan
menyerahkan produk
intervensi

Membuat laporan kegiatan


elektif

Hasil :

- Mendapat respon yang baik dari dosen pembimbing lapangan


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai