Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FORUM DISKUSI M3 KB 3

NAMA : GUTENDI TAUCENG,S.Pd


Soal
Pada sebuah rumah tanam (Greenhouse) digunakan untuk mengendalikan iklim mikro yang
dikendalikan yaitu : temperatur dan kelembaban. Set_Point (SP) temperatur dapat diubah-ubah
antara 20 0 s/d 350 Celcius. Set Point kelembaban dapat diubah-ubah antara 40% s/d 80%. Agar
suhu dan kelembaban dapat diperoleh sesuai dengan SP yang diberikan digunakan pengendali
PID analog diperlukan pada proses tumbuh tanaman pada ruangan. Pada kasus ini ada dua jenis
iklim mikro yang menggunakan komponen analog Op-Amp dan RC. Misalkan terjadi kasus saat
SP temperatur= 25 0C dan SP kelembaban = 50% sistem tidak mampu mencapai nilai ini. Nilai
yang muncul selalu berada 10%-20% lebih rendah dari SP yang diberikan. Pada kasus ini
pengendali PID analog diasumsikan bekerja dengan baik. Anda diminta mendiagnosa masalah
ini dari sudut pandang bagian sensor. Anda diminta melakukan prosedur diagnosa dengan
menggunakan alat ukur multimeter. Setiap langkah pengukuran yang dilakukan harus disertai
dengan argumen kenapa langkah itu dilakukan. Misalkan anda mengukur keluaran sensor
temperatur jelaskan kenapa itu dilakukan dan nilai yang terukur itu digunakan untuk apa pada
diagnosa yang anda lakukan. Untuk memudahkan sebaiknya anda memulai dengan blok diagram
sistem dan rangkaian elektroniknya dan tentukan titik pengukuran (TP) untuk mencari kesalahan
yang diminta .
JAWABAN :

TP 2
TP 1

TP 4

PID

Sensor kelembaban
TP 5 TP 3
(sensor DHt22)
Blok diagram

1. Test point pertama dilakukan pada sensor cahaya Light Dependent Resistor atau
disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai
resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan
LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi
tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent
Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas
cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan multimeter dapat dilakukan sesuai
dengan ketergantungan pada rangkaian yang sedang bekerja untuk masalah green
house maka LDR bekerja untuk mengatur cayaha yang didapatkan dalam rangkaian
dalah hal ini Set Point sebanyak 25ºC.
Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan MultimeterAlat Ukur
yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDRadalah :
Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (Ω). Agar Pengukuran LDR akurat, kita
perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap dan
kondisi terang. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR
tersebut masih dapat berfungsi dengan baik atautidak.
a. Mengukur LDR pada Kondisi Terang.

Gambar 3.4 Mengukur LDR pada Kondisi Terang (sumber:


https://teknikelektronika.com/)

 Untuk mengukur LDR posisi skala selektor multimeterdiatur pada posisi Ohm
 Probe merah dan probe hitam multimeter dihubungkan pada sebarang kaki LDR
(karena LDR tidak ada polaritas)
 Selanjutnya diberikan cahaya terang pada LDR
 Perhatikan nilai resistansi yang ditampilkam pada multimeter. Nilai resistansi
LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.

b. Mengukur LDR pada Kondisi Gelap

Gambar 3.5 Mengukur LDR pada Kondisi Gelap (sumber:


https://teknikelektronika.com/)
 Untuk mengukur LDR posisi skala selektor multimeter diatur pada posisi
Ohm
 Probe merah dan probe hitam multimeter dihubungkan pada sebarang kaki
LDR (karena LDR tidak ada polaritas)
 Selanjutnya diberikan cahaya gelap pada LDR
 Perhatikan nilai resistansi yang ditampilkam pada multimeter. Nilai
resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 200 K Ohm.
2. Test point kedua Lampu pijar
Lampu pijar digunakan untuk menstabilkan panasnya pada green house supaya tidak
terlepas dari temperatur yang telah dilakukan set point dalam rangkaian, untuk lampu
pijar tegangan yang dibutuhkan harus stabil dengan tegangan AC 220 V untuk itu dalam
pengukuran menggunakan multimeter bisa kita lakukan pengukuran mengguanakan
Range AC.
3. Test point ketiga menggunakan element pemanas, selain lampu pijar supaya set point
kelembaban 50 % dan temperatur 25ºC, maka untuk mencapai nilai tersebut maka dalam
rangkaian sangat sekali membutuhkan element, dalam pengukuran menggunakan
multimeter maka kita mengukur dengan cara keluaran dari pemanas tersebut supaya
tidak terjadi kelebihan panas terhadap set point dari rangkaian.
4. Test point keempat menggunakan sensor panas dalam hal ini kita menggunakan NTC
dan PTC
Berikut ini adalah cara untuk mengukur Thermistor NTC dan PTC dengan menggunakan
Multimeter :
a. Cara Mengukur Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) Untuk
mengukur PTC posisi saklar multimeter diatur pada posisi Ohm (Ω).
 Probe dihubungkan pada sebarang kaki thermistor (karena termistor tidak
memiliki polaritas) Untuk menaikkan suhu disekitar thermistor mata solder
(Soldering Tip) yang panas didekatkan ke thermistor ( jangan sampai mata
solder menyentuh thermistor, karena akan merusak bungkusan thermistor).
 Perhatikan tampilan pada multimeter, maka nilai resistansinya akan naik
sebanding dengan suhu yang meningkat disekitarnya.
 Buat jarak 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm, 2 cm dan 2,5 cm antara solder dengan
thermistor.
 Perhatikan perubahan nilai tahanan pada thermistor. Beri alasan kenapa nilai
thermistor dapat berubah! Kenapa ketika jarak solder didekatkan nilai tahanan
thermistor membesar atau sebaliknya.
 Gunakan stopwatch untuk menentukan lamanya waktu perubahan dari suatu
nilai ke nilai lainnya.
.
Gambar 3.1 Cara Mengukur Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient) (sumber: https://teknikelektronika.com/)

b. Cara Mengukur Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient):


 Untuk mengukur NTC posisi saklar multimeter diatur pada posisi Ohm (Ω)
 Probe dihubungkan pada sebarang kaki thermistor (karena termistor tidak
memiliki polaritas)
 Untuk menaikkan suhu disekitar thermistor mata solder (Soldering Tip) yang
panas didekatkan ke thermistor ( jangan sampai mata solder menyentuh
thermistor, karena akan merusak bungkusan thermistor).
 Perhatikan tampilan pada multimeter, maka nilai resistansinya akan naik
sebanding dengan suhu yang meningkat disekitarnya.
 Buat jarak 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm, 2 cm dan 2,5 cm antara solder dengan
Thermistor.
 Perhatikan perubahan nilai tahanan pada Thermistor.

Gambar 3.2 Cara Mengukur Thermistor NTC (Negative


Temperature Coefficient) (sumber: https://teknikelektronika.com/)

5. Test point kelima menggunakan sensor kelembaban (DHT22) untuk menstabilkan 50%.
DHT - 22 (juga disebut sebagai AM2302 ) adalah kelembaban dan suhu relatif
sensor digital - output. Menggunakan sensor kelembaban kapasitif dan thermistor untuk
mengukur udara di sekitarnya , dan keluar sinyal digital pada pin data.Dalam projek ini
menggunakan sensor ini dengan Arduino uno . Suhu kamar & kelembaban akan dicetak
ke monitor serial. DHT22 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan
kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan
Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat
akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika
internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut
dalam kalkulasinya. DHT22 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari
respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang
kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok
digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

Anda mungkin juga menyukai