Laporan Praktikum 1 Sistem Operasi - Per
Laporan Praktikum 1 Sistem Operasi - Per
Disusun Oleh :
BM-6A
1
DAFTAR ISI
2
Network Security Assessment
Pengujian Public Network Untuk Website www.pnj.ac.id
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada
jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi.
Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan
membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan
antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka
menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka tidak memahami
hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan.
Tembok pengamanan, baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti dan
layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya,
untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar.
Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini.
a. Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak
yang memiliki wewenang.
b. Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki
wewenang.
c. Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki
wewenang ketika dibutuhkan.
d. Authentication Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi
dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
e. Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak
dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
3
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti
keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah
penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan
dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam
jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :
4
Security Policy
Kebijaksanaan keamanan tergantung sebesar apa anda percaya orang lain, di dalam
ataupun di luar organisasi anda. Kebijakan haruslah merupakan keseimbangan antara
mengijinkan user untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dengan tetap menjaga
keamanan sistem.
Fisik dalam bagian ini diartikan sebagai situasi di mana seseorang dapat masuk ke
dalam ruangan server/jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal. Orang
yang tidak berkepentingan ini bisa saja seorang tamu, staf pembersih, kurir pengantar paket,
dan lainnya yang dapat masuk ke ruangan tersebut dan mengutak-atik piranti yang ada.
Apabila seseorang memiliki akses terhadap ruangan tersebut, orang tersebut bisa saja
memasang program trojan horse di komputer, melakukan booting dari floppy disk, atau
mencuri data-data penting (seperti file password) dan membongkarnya di tempat yang lebih
aman.
Untuk menjaga keamanan, taruhlah server di ruangan yang dapat dikunci dan
pastikan bahwa ruangan tersebut dikunci dengan baik. Untuk menghindari pengintaian,
gunakan screen-saver yang dapat dipassword. Atur juga semua komputer untuk melakukan
fungsi auto-logout setelah tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
5
BIOS Security
Password Attack
Banyak orang menyimpan informasi pentingnya pada komputer dan seringkali sebuah
password hal yang mencegah orang lain untuk melihatnya. Untuk menghindari serangan
password maka sebaiknya user menggunakan password yang cukup baik. Petunjuk pemilihan
password :
Malicious Code
Malicious code bisa berupa virus, trojan atau worm, biasanya berupa kode instruksi
yang akan memberatkan sistem sehingga performansi sistem menurun. Cara
mengantisipasinya bisa dilihat pada 6 contoh berikut :
6
3. ajarkan dan latih user cara menggunakan program anti virus
4. sebagai admin sebaiknya selalu mengupdate program anti-virus dan database virus
5. Biasakan para user untuk TIDAK membuka file attachment email atau file apapun
dari floppy sebelum 110 % yakin atau tidak attachment/file tsb “bersih”.
6. Pastikan kebijakan kemanan anda up to date.
Sniffer
Cara paling mudah untuk mengantisipasi Sniffer adalah menggunakan aplikasi yang
secure, misal : ssh, ssl, secureftp dan lain-lain
Scanner
Layanan jaringan (network service) yang berbeda berjalan pada port yang berbeda
juga. Tiap layanan jaringan berjalan pada alamat jaringan tertentu (mis. 167.205.48.130) dan
mendengarkan (listening) pada satu atau lebih port (antara 0 hingga 65535). Keduanya
membentuk apa yang dinamakan socket address yang mengidentifikasikan secara unik suatu
layanan dalam jaringan. Port 0 hingga 1023 yang paling umum dipergunakan didefinisikan
sebagai well-known number dalam konvensi UNIX dan dideskripsikan dalam RFC 1700.
Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service)
apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, cracker harus
mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker sudah mengetahui
bahwa host menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan
yang ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk
memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
7
Mirip dengan port scanner pada bagian sebelumnya, network scanner memberikan
informasi mengenai sasaran yang dituju, misalnya saja sistem operasi yang dipergunakan,
layanan jaringan yang aktif, jenis mesin yang terhubung ke network, serta konfigurasi
jaringan. Terkadang, network scanner juga mengintegrasikan port scanner dalam aplikasinya.
Tool ini berguna untuk mencari informasi mengenai target sebanyak mungkin sebelum
melakukan serangan yang sebenarnya. Dengan mengetahui kondisi dan konfigurasi jaringan,
seseorang akan lebih mudah masuk dan merusak sistem.
Spoofing
Denial of Service
8
Dalam serangan DoS, sesorang dapat melakukan sesuatu yang mengganggu kinerja
dan operasi jaringan atau server. Akibat dari serangan ini adalah lambatnya server atau
jaringan dalam merespons, atau bahkan bisa menyebabkan crash. Serangan DoS mengganggu
user yang sah untuk mendapatkan layanan yang sah, namun tidak memungkinkan cracker
masuk ke dalam sistem jaringan yang ada. Namun, serangan semacam ini terhadap server
yang menangani kegiatan e-commerce akan dapat berakibat kerugian dalam bentuk finansial.
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin
kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan perubahan
sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak
terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean
menggunakan suatu table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti kata dari
informasi atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper
menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari
sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher
merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam
sistem keamanan komputer dan network.
Pada bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa
digunakan dalam sistem sekuriti dari sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) -------------------- |
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh
algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang
9
disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci.
Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma.
Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang
digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima
selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan
kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma
enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks
dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi
konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan
asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar
cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita
tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara
luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan
maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip
dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk
beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan
adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data
encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977.
Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan
menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit
output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali
enkripsi.
10
B. Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk
mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah
diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model enkripsi yang secara
mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal
dengan nama enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
Private Key B ---- |
|----------------------Kunci (Key) -------------------- |
Gambar 2
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi
konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi
ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk
membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya,
kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan suatu
algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak
cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
1. Masing - masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
2. Masing - masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key )
dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga
sebagai kunci pribadi ( private key ).
3. Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan
kunci publik dari B.
4. Ketika B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk
mendeskripsi pesan dari A.
11
Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak
diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci
publik ( public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan sehingga
tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing - masing private key
dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman. Setiap sistem mengubah
private key pasangannya public key akan menggantikan public key yang lama. Yang menjadi
kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi
konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang lebih komplek. Sehingga
untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode publik key akan menghasilkan
performance yang lebih rendah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek
penting dari enkripsi konvensional dan public key.
Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi
- enkripsi.
2. Pengirim dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
1. Algoritma yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu
untuk enkripsi satu untuk dekripsi.
2. Pengirim dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
12
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
a. Network Scanning
13
b. Port Scanning
Port scanning diklasifikan sebagai suatu tipe serangan karena kadangkala, jika suatu
sistem komputer terpengaruh terlalu banyak dengan suatu port scan, seseorang dapat
menganggap hal ini bukan sekedar port scan, tapi juga suatu serangan Denial-of-
Service, yang dilakukan berulang kali. Port scanning adalah sebuah aktivitas untuk
mendapatkan informasi yang menyeluruh mengenai status port (biasanya port TCP)
pada sebuah host. Dengan port scanning, seseorang dapat mengetahui port-port mana
saja yang terbuka pada sebuah host. Beberapa contoh port scanning yaitu Nmap,
Superscan, Strobe,dan lain-lain.
Cara Kerja Port Scanning :
TCP Connect Scan Yang pertama adalah dengan menggunakan metode yang
dinamakan TCP 3 Way Handshake. TCP koneksi akan dicoba dilakukan terhadap
target dengan mengirimkan SYN paket, dan apabila Port dalam keadaan terbuka,
maka target akan mengembalikan SYN/ACK paket. Apabila paket RSET atau dalam
waktu tertentu tidak diterima jawaban apa-apa, Timeout, maka dapat diambil
kesimpulan target port dalam keadaan tertutup. Walaupun sebenarnya, hal ini dapat
saja diakibatkan oleh firewall atau filtering lainnya di komputer target. Selanjutnya
TCP Syn Scan, Dengan mengirimkan paket RSET sebelum koneksi TCP terjadi,
server target tidak sempat mengambil log dari komunikasi waktu scan dilakukan.
Apabila port dalam keadaan tertutup, kondisinya sama dengan pada saat TCP Connect
Scan. Selanjutnya UDP Scan (ICMP Port Unreach), Metode terakhir di sini adalah
dengan menggunakan UDP paket. Port dianggap terbuka apabila tidak ada jawaban
dari komputer target. Dan, apabila port dalam keadaan tertutup, maka komputer target
akan mengirimkan paket ICMP Port Unreachable, seperti terlihat pada gambar. Hanya
saja, di beberapa network yang menggunakan firewall atau filtering lainnya, paket ini
tidak diteruskan ke luar network
c. Vulnerability Scanning
Vulnerability Assessment (VA) adalah analisa keamanan yang menyeluruh serta
mendalam terhadap berbagai dokumen terkait keamanan informasi, hasil scanning
jaringan, konfigurasi pada sistem, cara pengelolaan, kesadaran keamanan orang-orang
yang terlibat dan keamanan fisik, untuk mengetahui seluruh potensi kelemahan kritis
yang ada. Vulnerability Assessment (VA) bukan sekedar melakukan scanning dari
14
jaringan menggunakanVulnerability Assessment tool. Hasil Vulnerability Assessment
(VA) jauh berbeda dengan pentest blackbox dan greybox. Kedua jenis pentest ini
tidak mampu memberikan hasil yang komprehensif karena tidak seluruh potensi
kerentanan kritis akan teridentifikasi. Bahkan ditemukan dalam banyak kasus, hasil
pentest blackbox melaporkan tidak adanya kelemahan kritis, namun saat dilakukan
Vulnerability Assessment (VA) terdapat beberapa kelemahan kritis
a. Network Scanning
Pada Network Scanning, menggunakan tools NMAP dan menggunakan traceroute
pada cmd. Pada cmd, dengan melakukan proses ping ke site yang ingin dituju yaitu
www.pnj.ac.id. Berikut ini ialah hasil gambar report yang dilakukan.
15
Gambar 1. Nilai Config IP pada Komputer
Nilai IPv4 yang digunakan : 10.73.79.70
Hasil Traceroute ke tujuan site www.google.com menggunakan wifi indosat m2.
16
Tabel 1. Traceroute Network Scanning
No Alamat IP Jenis Alamat
1 10.73.64.1 Ip Net gateway
2 172.25.254.10 Indosat m2.com
3 202.155.149.145 Indosatm2 service provider
4 202.155.27.8 Indosat net.id
5 202.155.27.29 Jkt.indosat.net.id
6 144.4.31.29 Veitsiluoto Ltd. AS1759
7 144.4.19.117 Veitsiluoto Ltd.
8 72.14.208.96 Google Inc.
9 66.249.95.124 Google Inc AS15169
10 216.239.40.129 Google Inc AS15169
11 64.233.175.108 Google Inc AS15169
12 209.80.250.173 Merrimack Education Center
13 216.58.196.196 Gate google.com
17
10.73.64.1
172.25.254.10
202.155.149.14
202.155.27.8
202.155.27.29
144.4.31.29
144.4.19.117
72.14.208.96
66.249.95.124
216.239.40.129
64.233.175.108
209.80.250.173
216.58.196.196
Analisa :
Pada pengerjaan network scanning. Site yang ingin diketahui jalur traceroutenya dari hotspot
source ialah site: www.google.com (216.58.196.196). Pada pengerjaan network scanning ini
menggunakan hotspot indosat.m2 yang sifatnya open free. Awal pengerjaan scanning alamat
ip dari laptop yang dilakukan ialah 10.73.79.70.
18
Setelah itu masuk menuju gerbang ip gateway yaitu 10.73.64.1 selanjutnya masuk menuju
indosat m2.com atau jalur indosat yang digunakan sebagai titik hotspot untuk melakukan
scanning network yaitu :
Inilah route indosat.m2 (sebagai penyedia provider) yang dilalui oleh network saat
melakukan akses (sistem ping) yang saat itu dilakukan. Selanjutnya masuk ke dalam site atau
jaringan penghubung dan site dari google.inc itu sendiri yaitu :
Setelah itu masuk ke dalam site yang lain (jalur penghubung) dari pusat ke inti, dan akhirnya
menuju gerbang gate google yang terdekat (yang dituju)
Data tersebut dicheck secara langsung melalui site bgp.he.net (Traceroute Network Scanning)
untuk mengetahui nama penyedia site yang ada berdasarkan pengalamatan nilai ip.
19
b. Port Scanning
Pada Port Scanning, menggunakan tools NMAP, Lan State, dan cmd. Pada cmd, dengan
melakukan proses ping ke alamat ip yang tersedia saat terlihat tabel dan gambarnya pada
Link State. Berikut ini ialah hasil gambar report yang dilakukan.
Gambar 4. Penggambaran port sekitar yang aktif dan terdeteksi oleh Lan State
20
Gambar 5. Penggambaran Port melalui NMAP
21
Analisa :
Pada penggambaran port scanning melakukan Lan State, dapat dilihat banyak port yang
terdeteksi disekitar dari network tersebut. Beberapa nilai ip dapat tercapture dan
didapatkan beberapa deskripsi yang tersedia dan memiliki beberapa penjelasan umum dari
nilai ip tersebut.
c. Vulnerability Scanning
Pada Network Scanning, menggunakan tools berbeda dari sebelumnya yaitu Acunetix Scan
dan menggunakan traceroute pada cmd. Pada cmd, dengan melakukan proses ping ke site
yang ingin dituju yaitu www.pnj.ac.id. Berikut ini ialah hasil gambar report yang dilakukan.
22
Gambar 8. Analisa Threat level untuk site www.pnj.ac.id
Analisa :
Pada saat melakukan scanning untuk vulnerability (kerentanan/celah) pada suatu jaringan
maka dapat melakukan scan menuju dari network yang ingin kita tuju pada tahapan ini ialah
contohnya ialah www.pnj.ac.id. Berikut ini ialah hasilnya:
23
Gambar 10. Content dari Vulnerability
Pada gambar tersedia spesifikasi yang dapat dilihat mulai dari sifat HTTP, content type,
connection, X-Powered, server yang didapati, sampai dengan nilai dari content length yang
tersedia. Pada spesifikasi diatas dapat diketahui bahwa server bersifat baik, menggunakan
server cloudflare-nginx dan memiliki content length sebesar 12793. Dapat disimpulkan masih
terdapat banyak celah dari sisi network dan vulnerability tetapi untuk keseluruhan server
berjalan baik.
Kesimpulan
Pada kesimpulan kali ini dapat diberitahukan bahwa sistem keamanan jaringan merupakan
sisi yang sangat fundamental dan sangatlah penting sehingga proteksi keamanan suatu
jaringan harus menjadi perhatian serius. Beberapa elemen aspek dari sisi keamanan yang
perlu diperhatikan ialah salah satunya sisi Network, Port, dan Vulnerability. Karena dari
ketiga sisi tersebut dapat timbul celah yang dapat diakses oleh orang luar untuk masuk ke
dalam jaringan (intern).
24
Daftar Pustaka
- http://bgp.he.net/
- http://news.palcomtech.com/wpcontent/uploads/2013/06/Jurnal_Kosari_Desai
ndanImplementasi.pdf
- https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj0oP3yvpPNAhULvY8KHeZqA1QQFgg0MA
I&url=http%3A%2F%2F222.124.154.59%2Fpolitala%2F1.%2520Jurusan%2
FTeknik%2520Informatika%2F1.%2520Data%2520Dosen%2520dan%2520S
taff%2F8.%2520Hendrik%2520S.%2520U%2C%2520ST%2C.MMSI%2FMa
teri%2520Kuliah%2FKeamanan%2520Jaringan%2FPraktikum%2Fmodul%25
202%2520Network%2520Scanning%2520Rev.doc&usg=AFQjCNFytLerw7h
aNCuHQqLVHm6f0hn0rg&sig2=SZNkcdgESKxa6FnZvBixbQ&bvm=bv.12
3664746,d.c2I
- https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-
8#q=penjelasan%20tentang%20network%20scanning
- https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwja4IqrjJPNAhXMpY8KHQ4bB7YQFggiMAE
&url=http%3A%2F%2Fjurisya.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles
%2F23360%2FSKK%2B-
%2BPert5.%2BKeamanan%2BJaringan.doc&usg=AFQjCNFf9oGJucpuWuW
4TJMQV4p8uSQ2WQ&sig2=5LnfotPHoRtQNNOUQ6jScg&bvm=bv.12366
4746,d.c2I
25