Anda di halaman 1dari 14

ANALISA FAKTOR RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

JEMBATAN MAHAKAM IV SAMARINDA

Frengky Fajar Mukti


Falkutas teknik, jurusan teknik sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Abstrak

Risiko dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas, kinerja, kualitas


dan batasan biaya dari proyek. Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yang
mungkin terjadi secara tak terduga. Permasalahannya, faktor variable risiko apa saja
yang di hadapi kontraktor dan konsultan pada proyek pembangunan konstruksi
jembatan Mahakam IV dan faktor risiko apa saja yang paling berpengaruh proyek
pembangunan konstruksi jembatan Mahakam IV.

Survei dilakukan dengan wawancara dan menyebar 30 kuisoner pada


kontraktor dan konsultan pekerjaan pembangunan proyek jembatan IV Samarinda.
Hasil survey di Analisa dengan metode guttman, metode skala likert dan metode
matriks untuk menentukan faktor-faktor penilaian probabilitas dan penilaian
dampak sehingga dapat di ketahui besaran risiko yang berpengaruh.

Dari hasil identifikasi variabel risiko pada proyek pembangunan konstruksi


jembatan Mahakam IV Samarinda terdapat 40 faktor risiko dengan 10 kategori
risiko yaitu pada kategori biaya, peralatan, manusia, bahan, metode, waktu, teknis,
lingkungan, kondisi fisik di lapangan dan faktor eksternal.

Hasil Analisa menunjukan bahwa faktor variable risiko yang paling


berpengaruh pada proyek pembangunan konstruksi jembatan Mahakam IV
Samarinda adalah faktor Keterlambatan pengiriman alat.

Kata Kunci : Analisa risiko, risiko pada proyek, faktor risiko, identifikasi risiko

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Samarinda menjadi pusat


Samarinda sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
ibukota propinsi, seperti juga kota- yang cukup besar, sehingga perlu
kota besar lainnya di Indonesia, menyediakan sarana tidak hanya bagi
persoalan infrastruktur menjadi masyarakat kota tersebut, tetapi juga
masalah di semua bidang masyarakat propinsi secara
infrastruktur dasar, seperti jalan dan keseluruhan. Dengan meningkatnya
jembatan beserta dengan drainasenya infrastruktur jalan, jembatan, berarti
sangat penting untuk dibenahi. akan memudahkan masyarakat dalam
Sebagai ibukota propinsi, kota melakukan kegiatan.

1
Jembatan Mahakam sendiri akan berbeda untuk setiap jenis
dibangun dan diresmikan oleh teknologi yang ada. Risiko dapat
Presiden Soeharto. Jembatan memberikan pengaruh terhadap
Mahakam dibangun oleh kontraktor produktivitas, kinerja, kualitas dan
PT. Hutama Karya (Persero) dengan batasan biaya dari proyek. Risiko
Panjang 400 meter, lebar 10 meter dapat dikatakan merupakan akibat
dan tinggi sekitar 5 meter di atas yang mungkin terjadi secara tak
permukaan aspal. Pertambahan terduga. Walaupun suatu kegiatan
jumlah penduduk dan prasarana telah direncanakan sebaik mungkin,
transportai tiap tahunnya kian namun tetap mengandung
bertambah yang menyebabkan ketidakpastian bahwa akan berjalan
kapasitas kendaran yang melalui sesuai rencana. Risiko bagaimanapun
jembatan Mahakam semakin tidak dapat dihilangkan tetapi dapat
bertambah hingga menyebabkan dikurangi atau ditransfer dari suatu
kemacetan di ruas jalan tidak dapat di pihak ke pihak lainnya (Kangari,
hindari. 1995).
Sehingga direncanakan
pembangunan jembatan Mahakam IV 1.2. Rumusan Masalah
atau lebih di kenal dengan jembatan Adapun rumusan masalah
kembar Samarinda. Dibangun untuk penelitian ini adalah menentukan
mengatasi permasalahan penyebab terjadinya permasalahan
“overcapacity” kendaraan di pada pelaksanaan proyek konstruksi
jembatan Mahakam. Panjang bentang jembatan Mahakam IV Samarinda.
jembatan 220 meter, lebar 16,9 meter, 1. Faktor variable risiko apa saja
dan tinggi clearance vertical yang di hadapi kontraktor dan
sepanjang 22 meter dibangun melalui konsultan pada proyek
APBD Kaltim, kontrak tahun jamak pembangunan konstruksi
2012-2013 senilai Rp. 171 Miliyar jembatan Mahakam IV ?
dan di lanjutkan pembangunan 2. Faktor risiko apa saja yang
melalui Multiyears Contract APBD paling berpengaruh proyek
Kaltim 2015-2018 Rp. 253 Milyar. pembangunan konstruksi
Pembangunan jembatan Mahakam jembatan Mahakam IV ?
IV atau jembatan kembar Samarinda
di harapkan dapat mengurangi 1.3. Maksud dan Tujuan
kemacetan. Penelitian
Proyek konstruksi Maksud dari penelitian ini
pembangunan jembatan Mahakam IV adalah untuk mengidentifikasi dan
Samarinda pada bentang panjang mendapatkan faktor risiko utama pada
memiliki risiko yang tinggi dari segi pelaksanaan proyek pembangunan
geografis dan aplikasi teknologi. Hal konstruksi jembatan Mahakam IV
ini juga menjadi menarik untuk Samarinda dan risiko yang paling
dibahas lebih lanjut, mengingat berpengaruh.
kondisi geografis di Indonesia yang 1. Maksud Penulisan
beragam. Teknologi pun menjadi Maksud penulisan Tugas Akhir
salah satu permasalahan tersendiri, ini, adalah sebagai berikut:
sehingga risiko yang mungkin terjadi

ii
a. Menginventaris berbagai bidang konstruksi proyek
potensi risiko pada pembangunan jembatan
pelaksanan proyek Mahakam IV Samarinda.
pembangunan konstruksi b. Sebagai bahan referensi
jembatan Mahakam IV yang relevan bagi peneliti
b. Sebagai bahan pertimbangan lain.
dalam menangani 2. Manfaat praktis
permasalahan yang sering a. Menambah pemahaman
terjadi dalam bidang dan acuan dalam bidang
konstruksi proyek pembangunan
konstruksi jembatan
2. Tujuan Penulisan Mahakam IV Samarinda.
Tujuan penulisan Tugas Akhir
ini, adalah sebagai berikut: 1.6. Sistematika Penulisan
a. Mengetahui variable faktor Dalam hal memudahkan
risiko apa saja yang di hadapi pembahasan ini sehingga dapat
kontraktor dan konsultan memberikan gambaran singkat dan
pada proyek pembangunan terarah sesuai dengan penulisan
konstruksi jembatan bahan maka penulis membuat
Mahakam IV sistematika penulisan. Adapun urutan
b. Mengetahui faktor risiko apa pokok penulisan ini adalah sebagai
saja yang paling berikut :
berpengaruh proyek ▪ Bab I Pendahuluan, bab ini
pembangunan konstruksi berisikan latar belakang, rumusan
jembatan Mahakam IV masalah batasan masalah maksud
dan tujuan penelitian, manfaat
1.4. Batasan Masalah penelitian, serta metode penulisan.
Batasan masalah penelitian ▪ Bab II Tinjauan Pustaka, bab ini
adalah : berisikan tentang teori-teori umum
1. Populasi sample yang tentang manajemen proyek,
digunakan hanya pada manajemen konstruksi, definisi
konsultan dan kontraktor kontrak, manajemen risiko., tujuan
2. Tinjauan penelitian hanya manajemen risiko, perencanaan
pada identifikasi risiko dan manajemen risiko, identifikasi
pengaruh faktor risiko risiko, analisa risiko.
proyek konstruksi jembatan ▪ Bab III Metodelogi Penelitian, bab
Mahakam IV Samarinda. ini menjelaskan tentang lokasi,
popolasi dan sampel, desain
1.5. Manfaat Penelitian penelitian, metode dan teknik
Manfaat yang dapat diperoleh pengumpulan data, teknik analisa
dari penelitian ini adalah : data, jadwal penelitian, sumber
data, pendekatan dan jenis
1. Manfaat teoritis
penelitian, serta peranan
a. Memberi sumbangan
penelitian.
pengetahuan dan
▪ Bab IV Pembahasan, bab ini berisi
keilmuan mengenai
tentang analisa, identifikasi risiko,
faktor risiko dalam

iii
pengalaman kerja dalam bidang
konstruksi, pendidikan terakhir 2.4 Risiko dalam Sebuah Proyek
responden, identifikasi variabel Menurut Smith dan Bohn
risiko, analisa variabel risiko, (1999), terdapat 8 tipe faktor
penilaian probabilitas risiko, penyebab risiko pada proyek
penilaian dampak risiko, dan hasil konstruksi, yaitu : Risiko alam, Risiko
analisa dampak risiko ke dalam. desain, Risiko sumber daya, Risiko
▪ Bab V Penutup, bab ini financial, Risiko hukum dan
menjelaskan tentang kesimpulan peraturan, Risiko politik, Risiko
dari hasil pembahasan yang telah hukum dan peraturan, dan Risiko
dilakukan, dan saran tentang lingkungan. Selanjutnya penelitian ini
masukan kepada pihak terkait menggunakan 6 indikator sumber
mengenai respon yang dapat di risiko berdasarkan literatur diatas
lakukan. untuk mengidentifikasi faktor
penyebab risiko terhadap
BAB II STUDI PUSTAKA keberhasilan proyek konstruksi,
yaitu: Risiko Alam, Risiko Desain,
2.1 Pengertian Manajemen Risiko Finansial, Risiko Hukum dan
Proyek Peraturan, Risiko Konstruksi, dan
Manajemen proyek adalah Risiko Politik dan Sosial
salah satu cara yang ditawarkan untuk .
maksud pengelolaan suatu proyek, 2.4.1 Konsep Risiko
yaitu suatu metode pengelolaan yang Risiko merupakan variasi
dikembangkan secara ilmiah dan dalam hal-hal yang mungkin terjadi
intensif sejak pertengahan abad ke-20 secara alami di dalam suatu situasi
untuk menghadapi kegiatan khusus (Fisk, 2006). Tidak ada yang dapat
yang berbentuk proyek. (Iman mengetahui kapan risiko akan terjadi.
Soeharto, 1999) Oleh karena itu, risiko juga dapat
diartikan sebagai probabilitas
2.2 Manajemen konstruksi kejadian yang muncul selama suatu
Manajemen konstruksi adalah periode waktu (Royal Society, 1991),
bagaimana sumber daya yang terlibat hal yang sama juga dikemukakan Al-
dalam proyek dapat diaplikasikan Bahar dan Crandall (1990) yang
secara tepat. Sumber daya dalam menyatakan bahwa risiko adalah
proyek konstruksi dikelompokkan ketidakpastian atas terjadinya suatu
dalam 5M (manpower, material, peristiwa.
mechines, money and method).
2.4.2 Risiko Dan Ketidakpastian
2.3 Definisi Kontrak Ketidakpastian adalah suatu
Kontrak adalah suatu kondisi kurangnya pengetahuan,
kesepakatan yang diperjanjikan informasi dan pemahaman tentang
(promissory agreement) diantara dua suatu keputusan dan konsekuensinya.
atau lebih pihak yang dapat Risiko timbul karena adanya
menimbulkan, memodifikasi, atau ketidakpastian, sehingga
menghilangkan hubungan hukum. mengakibatkan keragu-raguan dalam
Gifis (2008) memprediksikan kemungkinan

iv
terhadap hasil-hasil yang akan terjadi yang digunakan dalam
di masa mendatang (Al-Bahar dan kuesioner ini adalah jenis
Crandall, 1990). kegiatan yang memiliki
risiko terhadap keselamatan
BAB III METODOLOGI dan kesehatan kerja.
PENELITIAN
2. Data Sekunder
3.1 Lokasi Penelitian Data sekunder diperoleh dari
Lokasi penelitian ini adalah kontraktor selaku pelaksana
proyek pembangunan konstruksi yaitu data yang berkaitan
jembatan Mahakam IV di kota dengan risiko/bahaya
Samarinda, Kalimantan Timur. dilapangan, gambar kerja dan
selain itu juga mengambil data
3.2 Populasi dan Sampel sekunder dari studi pustaka
Populasi dalam penelitian ini penelitian sebelumnya.
adalah kontraktor, konsultan, dan
owner pada proyek pembangunan 3.4 Analisa Data Risiko
konstruksi jembatan Mahakam IV 1. Identifikasi risiko
Samarinda. Sedangkan sampel yang Identifikasi Resiko (Risk
akan diteliti terdiri dari staf Identification) adalah
management dan para pekerja Identifikasi sebuah proses atau
konstruksi. kegiatan mengidentifikasikan
penyebab risiko apa saja yang
3.3 Metode Pengambilan Data di hadapi.
Dalam melakukan penelitian
ini, dikumpulkan data-data yang 2. Analisis risiko kuantitatif
digunakan untuk melakukan analisa Metode untuk
pada pembahasan penelitian ini, mengidentifikasi risiko
adapun sumber-sumber data yang kemungkinan kerusakan atau
digunakan antara lain : kegagalan sistem dan
1. Data Primer memprediksi besarnya
Data primer diperoleh dengan kerugian. Dalam menganalisa
cara : risiko kuantitatif, dilakukan
a. Observasi atau pengamatan perhitungan antara probabilitas
langsung dilapangan yaitu kejadian dengan dampak. Hal
mengamati tersebut dapat dilihat pada
pekerjaan/kegiatan yang rumus di bawah ini :
dilakukan selama kegiatan
konstruksi berlangsung. R = P X I ..................................... (1)
b. Wawancara langsung Dimana :
dengan pihak terkait. R = Tingkat risiko
c. Kuesioner kepada responden P = Kemungkinan (Probability)
yang berkaitan dengan risiko yang terjadi
kegiatan konstruksi yaitu I = Dampak (Impact) risiko yang
pihak staf management dan terjadi
pekerja konstruksi. Kriteria

v
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisa
4.1.1 Analisa Data.
Dalam melakukan survey
utama, responden diberi pertanyaan
melalui kuisioner mengenai tingkat
probabilitas dan dampak yang terjadi
pada suatu risiko menurut responden.
Langkah selanjutnya adalah
menganalisa data dari hasil survey
utama untuk mengetahui tingkat
Keterangan : besaran atau probabilitas terjadinya
Risiko tinggi risiko terhadap kelangsungan proyek.
Risiko sedang Hasil analisa diatas akan di-ploting
Risiko rendah kedalam matriks probabilitas -
dampak untuk mengetahui tingkat
Gambar 3.1 Matriks probabilitas dan risiko. Dari hasil ploting yang telah
dampak dilakukan sebelumnya dapat
diketahui risiko mana saja yang
berdampak signifikan. Untuk
3.5 Desain Penelitian mengetahui bagaimana respon yang
Dalam bagan alur penelitian ditentukan pada suatu risiko
dibawah dideskripsikan proses dilakukan wawancara terhadap
penelitian yaitu : beberapa responden mengenai respon
risiko terhadap risiko-risiko yang
telah didapat.

4.1.2 Identifikasi Risiko


Berikut ini adalah hasil
identifikasi risiko yang didapat dari
beberapa literature dan hasil
wawancara dapat dilihat pada tabel
4.1.

Tabel 4.1 Identifikasi Risiko


Jenis Risiko
Biaya (Money)
Kurangnya alokasi dana
Biaya tidak terduga
Kenaikan harga material/bahan
Peralatan (Equipment)
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian Kekurangan jumlah peralatan
(Penulis, 2018) Kerusakan alat

vi
Ketidaklayakan peralatan kebisingan yang mengganggu saat
Keterlambatan pengiriman alat pekerjaan berlangsung
Kesulitan mendatangkan peralatan Kondisi Fisik di Lapangan
Ketidaksediaan alat yang modern Kondisi lapangan yang tidak terduga
Manusia (Man) Kondisi pembebasan lahan yang
Kurangnya tenaga ahli masih digunakan
Rendahnya produktivitas tenaga kerja Kondisi tanah yang kurang baik
Kurangnya jumlah tenaga kerja Faktor Eksternal
Kurangnya kemampuan dan Curah hujan
pengalaman Pasang surut air sungai
Bahan (Material) Pengaruh gelombang
Kurangnya jumlah material Pengaruh angin
Rendahnya kualitas material Terjadi genangan air di sekitar lokasi
Ketidaktersediaan material proyek
______________________________
Keterlambatan pengiriman material
Sumber : Penulis, 2018
Perubahan penambahan spesifikasi
material yang digunakan
Metode (Method) 4.1.3 Identifikasi Variabel Risiko
Kurangnya implementasi manajemen
Pengolahan data menggunakan
proyek
skala Guttman dimana data yang akan
Ketidaksesuaian metode kerja diperoleh berupa variabel risiko yang
Perubahan/penambahan desain relevan maupun yang tidak relevan
konstruksi yang terjadi pada proyek. Data
Investigasi / survey awal yang tidak tersebut didapat dari beberapa
akurat responden dimana untuk
Respon yang lambat mendapatkan hasil yang mewakili
Kurangnya kemampuan manajerial di jawaban dari beberapa responden.
Berikut merupakan contoh
lapangan
analisa variabel resiko dimana survey
Lambat dalam mengambil keputusan dilakukan terhadap 30 orang
Waktu (Time) responden.
reschedule time 23 orang menjawab relevan
Teknis (Technical) 7 orang menjawab tidak relevan
Terjadi penurunan permukaan Berdasarkan skor yang telah
ditetapkan dapat dihitung sebagai
Perubahan akibat penyesuaian dengan
berikut :
kondisi di lapangan
Jumlah skor 23 orang yang menjawab
Kendala saat pengerjaan relevan (R) = 23 x 2 = 46
Jumlah skor untuk 7 orang yang
Lingkungan (encironment) menjawab tidak relevan
Lalu lintas (TR) = 7 x 1 = 7
Kerusakan lingkungan sekitar Sedangkan skor ideal untuk
seluruh item = 30 x 2 = 60 (apabila

vii
semua responden menjawab relevan). 4.1.4 Analisa Variabel Risiko
Dan jika semua menjawab tidak
relevan skornya adalah 30. Analisa variable risiko
Sedangkan skor yang diperoleh dari dilakukan duntuk menganalisa survey
penelitian 46 relevan dan 7 tidak utama. Analisis dilakukan terhadap
relevan. penilaian probalitas atau probabilital
Jadi berdasarkan data yang risiko, dampak risiko terhadap aspek
didapat dari 30 responden maka di waktu, dan biaya. Analisa
dapat nilai tertinggi 46 yang menggunakan metode Severity Index.
menyatakan relevan. Dari analisa Berikut ini contoh perhitungan
seluruh faktor risiko yang telah menggunakan metode Severity Index
diidentifikasi dalam penelitian ini (SI).
4
dinyatakan 37 relevan dan 3 tidak
relevan.  ai.xi
SI = i =0
4
(100%)
Tabel 4.2 Identifikasi Risiko 4 xi
i =0
Mengunakan Skala Guttman
Di mana :
Faktor-faktor risiko pada proyek TR R ai = konstanta penelitian
No. Kategori pembangunan jembatan Mahakam Tidak Ya Ket
IV Samarinda x1 x2
xi = probabilitas responden
1 Kurangnya alokasi dana 7 23 7 46 Relevan
1
Biaya
(Money )
2 Biaya tidak terduga 10 20 10 40 Relevan i = 0,1,2,3,4,...., n
3 Kenaikan harga material/bahan 17 13 17 26 Relevan
1 Kekurangan jumlah peralatan 8 22 8 44 Relevan
2 Kerusakan alat 8 22 8 44 Relevan

2
Peralatan 3 Ketidaklayakan peralatan
(Equipment ) 4 Keterlambatan pengiriman alat
14 16 14 32 Relevan x0, x1, x2, x3, x4, adalah respon
0 30 0 60 Relevan
5 Kesulitan mendatangkan peralatan
6 Ketidaksediaan alat yang modern
3
4
27
26
3
4
54
52
Relevan
Relevan
probabilitas responden
1 Kurangnya tenaga ahli
Rendahnya produktivitas tenaga
15 15 15 30 Relevan a0 = 0, a1 = 1, a2 = 2, a3 = 3, a4 = 4
x0 = probabilitas responden ‘sangat
2 14 16 14 32 Relevan
Manusia kerja
3
(Man ) 3 Kurangnya jumlah tenaga kerja 10 20 10 40 Relevan

4
Kurangnya kemampuan dan
pengalaman
6 24 6 48 Relevan rendah‘ dari survey
x1 = probabilitas responden ‘rendah,
1 Kurangnya jumlah material 18 12 18 24 Relevan
2 Rendahnya kualitas material 20 10 20 20 Tidak Relevan
Bahan 3 Ketidaktersediaan material 9 21 9 42 Relevan
4
(Material) 4 Keterlambatan pengiriman material 1 29 1 58 Relevan dari survey
x2 = probabilitas responden ‘cukup’
Perubahan penambahan spesifikasi
5 7 23 7 46 Relevan
material yang digunakan
Kurangnya implementasi
1 14 16 14 32 Relevan
manajemen proyek
2 Ketidaksesuaian metode kerja 14 16 14 32 Relevan
dari survey
3
Perubahan/penambahan desain
konstruksi
2 28 2 56 Relevan x3 = probabilitas responden
‘tinggi/besar’ dari survey
Metode Investigasi / survey awal yang tidak
5 4 13 17 13 34 Relevan
(Method ) akurat
5 Respon yang lambat 19 11 19 22 Relevan

6
Kurangnya kemampuan manajerial
di lapangan
17 13 17 26 Relevan x4 = probabilitas responden ‘sangat
7
Lambat dalam mengambil
keputusan
11 19 11 38 Relevan tinggi’ dari survey
Waktu
6 1 reschedule time 15 15 15 30 Relevan
(Time )
1 Terjadi penurunan permukaan 20 10 20 20 Tidak Relevan

7
Teknis
(Technical )
2
Perubahan akibat penyesuaian
dengan kondisi di lapangan
7 23 7 46 Relevan
4.2 Pembahasan
3 Kendala saat pengerjaan
1 Kemacetan pada lalu lintas
4
7
26
23
4
7
52
46
Relevan
Relevan
4.2.1 Penilaian Probabilitas Risiko
8
Lingkungan 2 Kerusakan lingkungan sekitar
(encironment ) kebisingan yang mengganggu saat
11 19 11 38

17 26
Relevan
Dalam penilaian kriteria
3 17 13 Relevan
pekerjaan berlangsung
Kondisi lapangan yang tidak
1 15 15 15 30 Relevan
penetapan skala probabilitas dan
terduga
9
Kondisi Fisik
di Lapangan 2
Kondisi pembebasan lahan yang
masih digunakan
15 15 15 30 Relevan
dampak ini ditetapkan sendiri oleh
3 Kondisi tanah yang kurang baik
1 Pengaruh cuaca
4
0
26
30
4
0
52
60
Relevan
Relevan
peneliti yang kemudian didiskusikan
Faktor
2 Pasang surut air sungai
3 Pengaruh gelombang
16
24
14
6
16 28 Relevan
24 12 Tidak Relevan
kepada pihak kontraktor yang
10
Eksternal
4 Pengaruh angin
Terjadi genangan air di sekitar
7 23 7 46 Relevan kemudian menghasilkan kesepakatan
5 7 23 7 46 Relevan
lokasi proyek
bahwa frekuensi terjadinya risiko
Sumber : Hasil analisa penulis, 2018 proyek paling besar yaitu 100%.

viii
Tabel 4.3 Skala Untuk Penilaian Tabel 4.4 Penilaian Probabilitas
probabilitas No. Kategori
Faktor-faktor risiko pada proyek 1 2 3 4 5
pembangunan jembatan Mahakam Total
SI
Ket
SR R C T ST (%)
Probabilitas IV Samarinda
Skala
(%) 1 Kurangnya alokasi dana 1 6 9 8 6 30 60 T
Biaya
1 2 Biaya tidak terduga 2 8 11 7 2 30 49 C
(Money )
Sangat Rendah / Sangat tidak setuju ( SR ) ≤ 20 3 Kenaikan harga material/bahan 12 5 3 5 5 30 38 R
1 Kekurangan jumlah peralatan 4 4 6 13 3 30 56 C
Rendah / Tidak setuju ( R ) > 20 – 40
2 Kerusakan alat 1 7 12 8 2 30 53 C
Sedang / Agak setuju ( S ) > 40 – 60 2
Peralatan 3 Ketidaklayakan peralatan 4 10 9 6 1 30 42 C
(Equipment ) 4 Keterlambatan pengiriman alat 0 0 4 10 16 30 85 ST
Tinggi / Setuju ( T ) > 60 – 80 5 Kesulitan mendatangkan peralatan 0 3 1 16 10 30 78 T
6 Ketidaksediaan alat yang modern 1 3 13 9 4 30 60 T
Sangat Tinggi / Sangat setuju ( ST ) > 80 - 100
1 Kurangnya tenaga ahli 6 9 8 6 1 30 39 R
Rendahnya produktivitas tenaga
2 3 11 7 6 3 30 46 C
Manusia kerja
3
(Man ) 3 Kurangnya jumlah tenaga kerja 2 8 12 7 1 30 48 C
Kurangnya kemampuan dan
4 0 6 17 5 2 30 53 C
pengalaman
Contoh perhitungan menggunakan 1 Kurangnya jumlah material 11 7 5 5 2 30 33 R
2 Ketidaktersediaan material 4 5 10 8 3 30 51 C
metode severity index adalah sebagai 4
Bahan
(Material)
3 Keterlambatan pengiriman material 0 1 6 11 12 30 78 T
Perubahan penambahan spesifikasi
berikut. 4
material yang digunakan
3 4 15 8 0 30 48 C

Kurangnya implementasi
1 7 7 7 9 0 30 40 C
manajemen proyek

1. SI = ((0x1) + (1x6) + (2x9) 2 Ketidaksesuaian metode kerja


Perubahan/penambahan desain
7 7 10 2 4 30 41 C

3 0 2 12 10 6 30 67 T
konstruksi
Metode Investigasi / survey awal yang tidak
+ (3x8) + (4x6)) (100%)
5
(Method )
4
akurat
6 7 5 7 5 30 48 C

5 Respon yang lambat 11 8 5 4 2 30 32 R


4x(30) 6
Kurangnya kemampuan manajerial
di lapangan
8 9 3 10 0 30 38 R

Lambat dalam mengambil


7 2 9 12 4 3 30 48 C
keputusan
SI = (6+18+24+24) (100%) 6
Waktu
(Time )
1 reschedule time 2 13 5 7 3 30 47 C

120 7
Teknis 1
Perubahan akibat penyesuaian
dengan kondisi di lapangan
2 5 13 8 2 30 53 C
(Technical )
SI = 60 % 2 Kendala saat pengerjaan
1 Kemacetan pada lalu lintas
1 3 10 12 4
5 2 12 8 3
30
30
63
52
T
C
Lingkungan 2 Kerusakan lingkungan sekitar 2 9 16 3 0 30 42 C
8
(encironment ) kebisingan yang mengganggu saat
3 7 10 9 3 1 30 34 R
pekerjaan berlangsung

2. SI = ((0x2) + (1x8) + (2x11) Kondisi Fisik


1
Kondisi lapangan yang tidak
terduga
8 7 8 5 2 30 38 R

9 Kondisi pembebasan lahan yang


di Lapangan 2 6 9 9 3 3 30 40 C
masih digunakan
+ (3x7) + (4x2)) (100%)
3 Kondisi tanah yang kurang baik
1 Curah hujan
0 4 14 12 0
0 0 6 5 19
30
30
57
86
C
ST
4x(30) 10
Faktor
2 Pasang surut air sungai 15 1 4 7 3 30 35 R

Eksternal 3 Pengaruh angin 0 7 14 7 2 30 53 C


Terjadi genangan air di sekitar
4 1 6 16 6 1 30 50 C
lokasi proyek
SI = (8+22+21+8) (100%) Sumber : Hasil analisa penulis, 2018
120
SI = 49 % 4.2.2 Penilaian Dampak Risiko
Kriteria penetapan skala impact
Didapatkan nilai severity index ini dilakukan sendiri oleh pihak
bernilai 60 % dan 49 %, maka peneliti. kriteria tersebut didasarkan
kategori probabilitas dari variabel pada penilaian responden terhadap
risiko kurangnya alokasi dana adalah risiko yang berpengaruh yang akan
tinggi. Perhitungan untuk penilaian mempengaruhi kelancaran jalannya
probabilitas terhadap waktu dan biaya proyek, dimana kelancaran proyek
juga menggunakan cara yang sama tersebut akan terganggu apabila
seperti diatas. Berikut adalah hasil terjadi lebih dari 5 kali kejadian.
analisa dari penilaian probabilitas Severity index adalah sebagai berikut:
dengan menggunakan metode
severity index pada tabel 4.4.

ix
Tabel 4.5 Skala Untuk Penilaian 4.2.3 Analisa Risiko
Dampak Sebelum melakukan analisa
Dampak
Skala nilai risiko, kategori risiko yang
(%)
didapat sebelumnya dikontroversikan
Sangat tidak berpengaruh / Sangat rendah ( SR ) 0.00 ≤ SI < 12.5
Tidak berpengaruh / Rendah ( R ) 12.5 ≤ SI < 37.5
dalam bentuk angka seperti pada
Agak berpengaruh / Cukup ( C ) 37.5 ≤ SI < 62.5
penjelasan berikut :
Berpengaruh / Tinggi ( T ) 62.5 ≤ SI < 87.5 1. Probabilitas
Sangat Berpengaruh / Sangat tinggi ( ST ) 87.5 ≤ SI < 100 Sangat Rendah ( SR ) = 1
Rendah ( R ) =2
Cukup ( C ) =3
Hasil analisa dari penilaian dampak Tinggi ( T ) =4
risiko dengan menggunakan metode Sangat Tinggi ( ST ) = 5
severity index pada tabel 4.6.
2. Dampak
Tabel 4.6 Penilaian Dampak Risiko Sangat Rendah ( SR ) =1
Faktor-faktor risiko pada proyek 1 2 3 4 5
SI
Rendah ( R ) =2
No. Kategori pembangunan jembatan Mahakam Total Ket
IV Samarinda SR R C T ST (%)
Cukup ( C ) =3
1
Biaya
1 Kurangnya alokasi dana
2 Biaya tidak terduga
0 0 9 7 14
0 6 12 7 5
30
30
79
59
T
C
Tinggi ( T ) =4
(Money )
3 Kenaikan harga material/bahan
1 Kekurangan jumlah peralatan
4 9 5 7 5
0 0 11 10 9
30
30
50
73
C
T
Sangat Tinggi ( ST ) =5
2 Kerusakan alat 0 0 4 6 20 30 88 ST
Peralatan 3 Ketidaklayakan peralatan 0 2 9 11 8 30 71 T
2
(Equipment ) 4 Keterlambatan pengiriman alat 0 0 1 7 22 30 93 ST Probability Impact Matrix
5 Kesulitan mendatangkan peralatan 0 0 7 10 13 30 80 T
6 Ketidaksediaan alat yang modern 0 3 12 12 3 30 63 T adalah sebuah pendekatan yang
1 Kurangnya tenaga ahli 1 3 5 6 15 30 76 T

2
Rendahnya produktivitas tenaga
0 5 8 13 4 30 63 T
dikembangkan menggunakan dua
Manusia kerja
3
(Man ) 3 Kurangnya jumlah tenaga kerja 0 3 11 10 6 30 66 T kriteria yang penting untuk mengukur
Kurangnya kemampuan dan
4
pengalaman
1 0 2 9 18 30 86 T
risiko, yaitu :
1 Kurangnya jumlah material 0 3 9 11 7 30 68 T

Bahan
2 Ketidaktersediaan material 0 0 9 7 14 30 79 T 1) Kemungkinan (Probability),
4 3 Keterlambatan pengiriman material 0 0 6 0 24 30 90 ST
(Material)
4
Perubahan penambahan spesifikasi
0 6 9 13 2 30 59 C
adalah kemungkinan (Probability)
material yang digunakan

1
Kurangnya implementasi
2 9 9 7 3 30 50 C
dari suatu kejadian yang tidak
manajemen proyek
2 Ketidaksesuaian metode kerja 0 1 13 5 11 30 72 T diinginkan.
Perubahan/penambahan desain
3
konstruksi
0 3 4 8 15 30 79 T
2) Dampak (Impact), adalah tingkat
Investigasi / survey awal yang tidak

5
Metode
(Method )
4
akurat
5 Respon yang lambat
1 6 6 6 11

1 3 5 11 10
30

30
67

72
T

T
pengaruh atau ukuran dampak
6
Kurangnya kemampuan manajerial
di lapangan
3 5 8 12 2 30 54 C (Impact) pada aktivitas lain, jika
7
Lambat dalam mengambil
keputusan
0 1 12 4 13 30 74 T peristiwa yang tidak diinginkan
6
Waktu
(Time )
1 reschedule time 2 4 10 10 4 30 58 C terjadi.
Perubahan akibat penyesuaian
Teknis 1 2 1 8 11 8 30 68 T
7 dengan kondisi di lapangan
(Technical )
2 Kendala saat pengerjaan 0 2 6 6 16 30 80 T
1 Kemacetan pada lalu lintas 3 1 12 6 8 30 63 T

8
Lingkungan 2 Kerusakan lingkungan sekitar
(encironment ) kebisingan yang mengganggu saat
0 7 13 9 1 30 53 C
4.2.4 Analisa Dampak Risiko
3 7 12 7 3 1 30 33 R
pekerjaan berlangsung
Kondisi lapangan yang tidak
Tingkat risiko merupakan
1 2 7 13 7 1 30 48 C

9
Kondisi Fisik
terduga
Kondisi pembebasan lahan yang
perkalian dari skor probabilitas dan
di Lapangan 2 0 5 9 9 7 30 65 T
masih digunakan
3 Kondisi tanah yang kurang baik 0 1 15 10 4 30 64 T
skor dampak yang didapat dari
1 Curah hujan
2 Pasang surut air sungai
0 1 1 4 24
15 0 6 5 4
30
30
93
36
ST
R
responden. Perhitungan dampak
Faktor
10
Eksternal 3 Pengaruh angin
Terjadi genangan air di sekitar
0 4 12 10 4 30 62 C
risiko dapat dilihat pada tabel 4.7
4 0 2 13 9 6 30 66 T
lokasi proyek
dibawah ini :
Sumber : Hasil analisa penulis, 2018

x
Tabel 4.7 Probabilitas x Dampak
No. Kategori
Faktor-faktor risiko pada proyek Probabilitas
pembangunan jembatan Mahakam
P
Dampak

D
Risiko

R
Kategori
Risiko
Berdasarkan level risiko pada gambar
IV Samarinda

Biaya
1 Kurangnya alokasi dana 4 4
(P x D)
16 S
4.1, dijelaskan sebagai berikut:
1 2 Biaya tidak terduga 3 3 9 S
(Money )
3 Kenaikan harga material/bahan 2 3 6 R
4 Kekurangan jumlah peralatan 3 4 12 S
5 Kerusakan alat 3 5 15 S 1. Risiko tinggi
Peralatan 6 Ketidaklayakan peralatan 3 4 12 S
2
(Equipment ) 7 Keterlambatan pengiriman alat 5 5 25 T Tabel 4.8 Variable Risiko Tinggi
8 Kesulitan mendatangkan peralatan 4 4 16 S
9 Ketidaksediaan alat yang modern 4 4 16 S Faktor-faktor risiko pada proyek Probabilitas Dampak Risiko Kategori
10 Kurangnya tenaga ahli 2 4 8 R
No pembangunan jembatan Mahakam
11
Rendahnya produktivitas tenaga
3 4 12 S Risiko
3
Manusia kerja IV Samarinda P D R
(Man ) 12 Kurangnya jumlah tenaga kerja 3 4 12 S

13
Kurangnya kemampuan dan
3 4 12 S 1 Curah hujan 5 5 25 T
pengalaman
14 Kurangnya jumlah material 2 4 8 R 2 Keterlambatan pengiriman alat 5 5 25 T
15 Ketidaktersediaan material 3 4 12 S
4
Bahan
(Material)
16 Keterlambatan pengiriman material 4 5 20 T 3 Keterlambatan pengiriman material 4 5 20 T
Perubahan penambahan spesifikasi
17
material yang digunakan
Kurangnya implementasi
3 3 9 S
Sumber : Hasil analisa penulis, 2018
18 3 3 9 S
manajemen proyek
19 Ketidaksesuaian metode kerja 3 4 12 S
Perubahan/penambahan desain

Metode
20
konstruksi
Investigasi / survey awal yang tidak
4 4 16 S
Cara mengatasi terhadap risiko
5 21 3 4 12 S
(Method ) akurat
22 Respon yang lambat 2 4 8 R
dengan level tinggi yang artinya
23
Kurangnya kemampuan manajerial
di lapangan
2 3 6 R
risiko tersebut tidak dapat diterima,
Lambat dalam mengambil

Waktu
24
keputusan
3 4 12 S
maka harus dilakukan respon yang
6 25 reschedule time 3 3 9 S
(Time )

Teknis 26
Perubahan akibat penyesuaian
3 4 12 S
dapat memperkecil level risiko
7 dengan kondisi di lapangan
(Technical )
27 Kendala saat pengerjaan 4 4 16 S hingga risiko tersebut dapat diterima
28 Kemacetan pada lalu lintas 3 4 12 S

8
Lingkungan 29 Kerusakan lingkungan sekitar
(encironment ) kebisingan yang mengganggu saat
3 3 9 S dengan cara dibagi (Risk Sharing).
30 2 2 4 R
pekerjaan berlangsung
Kondisi lapangan yang tidak
31 2 3 6 R
terduga
Kondisi Fisik
9 Kondisi pembebasan lahan yang
di Lapangan 32 3 4 12 S
masih digunakan
33 Kondisi tanah yang kurang baik
34 Curah hujan
3
5
4
5
12
25
S
T
2. Risiko sedang
10
Faktor
35 Pasang surut air sungai
36 Pengaruh angin
2
3
2
3
4
9
R
S
Tabel 4.9 Variable Risiko Sedang
Eksternal
Terjadi genangan air di sekitar Faktor-faktor risiko pada proyek Probabilitas Dampak Risiko Kategori
37 3 4 12 S
lokasi proyek No pembangunan jembatan Mahakam
Risiko
IV Samarinda P D R
Sumber : Hasil analisa penulis, 2018 1 Kurangnya alokasi dana 4 4 16 S
2 Kesulitan mendatangkan peralatan 4 4 16 S
3 Ketidaksediaan alat yang modern 4 4 16 S
Perubahan/penambahan desain
4 4 4 16 S
4.2.5 Hasil Analisa Dampak Risiko konstruksi
5 Kendala saat pengerjaan 4 4 16 S
Ke Dalam Matriks 6 Kerusakan alat 3 5 15 S
7 Kekurangan jumlah peralatan 3 4 12 S
Perhitungan ini dilakukan 8 Ketidaklayakan peralatan 3 4 12 S

dengan cara penilaian tingkat risiko. 9 Rendahnya produktivitas tenaga kerja


10 Kurangnya jumlah tenaga kerja
3
3
4
4
12
12
S
S
Dari hasil analisa 37 faktor risiko 11
Kurangnya kemampuan dan
3 4 12 S
pengalaman
dalam 10 kategori risiko didapat 3 12 Ketidaktersediaan material 3 4 12 S
13 Ketidaksesuaian metode kerja 3 4 12 S
variabel risiko tinggi, 26 variable Investigasi / survey awal yang tidak
14 3 4 12 S
risiko sedang dan 8 variable risiko akurat
15 Lambat dalam mengambil keputusan 3 4 12 S
rendah. 16
Perubahan akibat penyesuaian dengan
3 4 12 S
kondisi di lapangan
17 Kemacetan pada lalu lintas 3 4 12 S
Kondisi pembebasan lahan yang masih
18 3 4 12 S
digunakan
19 Kondisi tanah yang kurang baik 3 4 12 S
Terjadi genangan air di sekitar lokasi
20 3 4 12 S
proyek
21 Biaya tidak terduga 3 3 9 S
Perubahan penambahan spesifikasi
22 3 3 9 S
material yang digunakan
Kurangnya implementasi manajemen
23 3 3 9 S
proyek
24 reschedule time 3 3 9 S
25 Kerusakan lingkungan sekitar 3 3 9 S
Gambar 4.1 Hasil Analisa Matriks 26 Pengaruh angin 3 3 9 S

Probabilitas Dan Dampak Sumber : Hasil analisa penulis, 2018

xi
Jenis Risiko
Cara mengatasi terhadap risiko Biaya (Money)
ini yang berada dalam level sedang
Kurangnya alokasi dana
atau signifikan yang artinya risiko
masih dapat diterima tapi perlu Biaya tidak terduga
dilakukan respon atau mengurangi Kenaikan harga material/bahan
risiko hingga dapat menurunkan level Peralatan (Equipment)
risiko menjadi rendah, dengan cara Kekurangan jumlah peralatan
dikurangi (Risk Reducing). Kerusakan alat
Ketidaklayakan peralatan
3. Risiko rendah
Tabel 4.10 Variable Risiko Rendah Keterlambatan pengiriman alat
Faktor-faktor risiko pada proyek Probabilitas Dampak Risiko Kategori Kesulitan mendatangkan peralatan
No pembangunan jembatan Mahakam
IV Samarinda P D R
Risiko
Ketidaksediaan alat yang modern
1 Kurangnya tenaga ahli 2 4 8 R Manusia (Man)
2 Kurangnya jumlah material 2 4 8 R
3 Respon yang lambat 2 4 8 R Kurangnya tenaga ahli
4 Kenaikan harga material/bahan 2 3 6 R
Rendahnya produktivitas tenaga kerja
Kurangnya kemampuan manajerial di
5 2 3 6 R
lapangan Kurangnya jumlah tenaga kerja
6 Kondisi lapangan yang tidak terduga 2 3 6 R
kebisingan yang mengganggu saat Kurangnya kemampuan dan
7 2 2 4 R
pekerjaan berlangsung pengalaman
8 Pasang surut air sungai 2 2 4 R
Bahan (Material)
Sumber : Hasil analisa penulis, 2018
Cara mengatasi terhadap risiko ini Kurangnya jumlah material
dimana variable risiko tersebut dapat Rendahnya kualitas material
diterima tanpa dilakukan langkah Ketidaktersediaan material
untuk mengurangi risiko jadi bisa Keterlambatan pengiriman material
diabaikan (Risk Ignoring). Perubahan penambahan spesifikasi
material yang digunakan
BAB V PENUTUP
Metode (Method)
5.1 Kesimpulan Kurangnya implementasi manajemen
Berdasarkan hasil analisa yang proyek
telah dilakukan, baik pada kajian Ketidaksesuaian metode kerja
literatur, maupun hasil pengolahan Perubahan/penambahan desain
data wawancara dan kuesioner dari konstruksi
para responden, maka dapat Investigasi / survey awal yang tidak
disimpulkan sebagai berikut : akurat
Respon yang lambat
1. Pada penelitian ini hasil
identifikasi variabel risiko dan Kurangnya kemampuan manajerial di
pengolahan data terdapat 40 lapangan
variabel risiko, yang dijelaskan Lambat dalam mengambil keputusan
pada table berikut : Waktu (Time)
reschedule time
Tabel 5.1 Identifikasi Risiko Teknis (Technical)

xii
Terjadi penurunan permukaan Pembagian risiko yang
Perubahan akibat penyesuaian dengan mendistribusikan risiko yang
kondisi di lapangan ada ke pihak yang dianggap
lebih mampu akan membuat
Kendala saat pengerjaan
biaya penanganan risiko akan
lebih kecil sehingga lebih layak
Lingkungan (encironment) untuk diterima.
Lalu lintas
Kerusakan lingkungan sekitar 2. Sedang : Dengan cara
kebisingan yang mengganggu saat mengurangi risiko (Risk
pekerjaan berlangsung Reducing). Strategi ini
dilakukan apabila risiko
Kondisi Fisik di Lapangan diketahui dimana penanganan
Kondisi lapangan yang tidak terduga risiko masih lebih rendah dari
Kondisi pembebasan lahan yang risiko itu sendiri. Tindakan
masih digunakan mitigasi lebih diarahkan untuk
Kondisi tanah yang kurang baik mengurangi dampak risiko.
Faktor Eksternal Caranya dengan pendekatan
alternatif seperti mengusulkan
Curah hujan
perubahan lingkup pekerjaan,
Pasang surut air sungai perubahan metode, mutu, atau
Pengaruh gelombang schedulenya. Pada strategi ini,
Pengaruh angin diyakini perusahaan mampu
Terjadi genangan air di sekitar lokasi mengendalikan dengan suatu
proyek perencanaan yang matang.
______________________________
Sumber : Penulis, 2018 3. Rendah : Diabaikan (Risk
Ignoring). Tindakan strategi ini
2. Dari indikator faktor variable apabila risiko diketahui dimana
risiko yang paling berpengaruh dampak dan frekuensi risiko
pada proyek pembangunan kecil atau sangat kecil dimana
konstruksi jembatan Mahakam organisasi dan prosedur yang
IV Samarinda adalah faktor ada diyakini akan dapat
Keterlambatan pengiriman alat. meminalisir risiko.

5.2 Saran 4. Sebagai suatu kajian yang


Dari 40 indikator variable risiko bersifat akademis, penelitian ini
terdapat 3 variable berisiko tinggi, 26 dapat dilanjutkan ketingkat
variable berisiko sedang, dan 11 yang lebih detail dengan
variable berisiko rendah maka merinci bagian-bagian pada
disarankan sebagai berikut. fase proyek agar menjadi
1. Tinggi : Dengan cara membagi wacana pembelajaran yang
risiko (Risk Sharing). Strategi baik.
ini dilakukan apabila
penanganan risiko dan dampak
risiko hampir sama besarnya.

xiii
1

Anda mungkin juga menyukai