Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Klimatologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan
cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh
perubahan cuaca dalam jangka pendek.Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data
unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi
tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang
luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju
pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari
pengamatan jangka panjang. Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan
data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun) yang didapatkan dari hasil pengukuran
cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat alat yang digunakan
harus tahan lama dari pengaruh pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur
perubahan cuaca.Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah
ketelitiannya.Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur,
harus difikirkan tentang halangan dari bangunan bangunan ataupun pohon pohon di dekat
alat.Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat
bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul betul akibat iklimnya yang berbeda.
Suhu diartikan sebagai besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda
atau ruangan tertentu, sedangkan kelembaban didefinisikan sebagai jumlah
kandungan uap air yang ada dalam udara. Pemantauan atau monitoring suhu dan
kelembaban ruangan mempunyai komponen penting dalam kehidupan manusia.
Monitoring adalah siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan
ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang
diimplementasikan. Monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan
target yang telah ditentukan (Corps, 2005).

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagai mana cara mengukur suhu dan kelembaban di sekitar kita
 Bagai mana mengetahui perubahan suhu dan kelembaban di sekitar kita
C. TUJUAN
1. Untuk mengenal alat-alat klimatologi
2. Untuk mengetahui cara penggunaan alat-alat klimatologi (pengukur suhu)
3. Untuk mengetahui suhu dan kelembapan udara di sekitar Pontianak
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Suhu disebut juga temperatur. Mengacu
pada SI(Satuan Internasional), satuan suhu adalah Kelvin (K).
Skala-skala lain adalah Celcius,Fahrenheit, dan Reamur. Pada skala
Celicius, 0°C adalah titik dimana air membeku dan 100°C adalah titik didih air pada tekanan 1
atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia.
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya
sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat
mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan
termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu
thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
Termometer yang sering digunakan
Termometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu sebagai berikut:
1. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)
Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan
tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian
cairan. Berdasar pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang
diisikan kadang-kadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut
merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur. Keutungan
termometer bulb antara lain tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah
terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, dan konduktivitas panas
rendah.
Kelemahan termometer bulb antara lain mudah pecah, mudah terkontaminasi cairan (alkohol
atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit (pencelupan).
Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb dari benturan dan menghindari
pengukuran yang melebihi skala termometer.
· Sumber kesalahan termometer bulb:
- time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
- thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang
diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
- cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
- kesalahan pembacaan
- kesalahan pencelupan
2. Termometer spring
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas,
pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga
pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun.
Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan
digital.
Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe)
terhadap benturan/ gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan
harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
3. Termometer non kontak
Termometer infra merah, mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi
energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu, dengan mengetahui jumlah energi
infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat dibedakan.
4. Termometer elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance thermometer.
Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai
sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah
nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.
Satuan Suhu
Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan
Reamur. Pada skala Celsius, 0 °C adalah titik dimana air membeku dan 100 °C adalah titik didih
air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala
Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273
(atau 273.15 untuk lebih tepatnya).
Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah
32 °F dan titik didih air adalah 212 °F.
Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya
cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K.
Mengubah Skala Suhu
Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan mengingat
perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala awal)xSuhu. Dari Celsius ke
Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan
77 °F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25
Perlu untuk kita ketahui bersama bahwa dibumi ini pernah tercatat suhu paling dingin. Suhu
paling dingin di bumi pernah dicatat di Stasiun Vostok, Antarktika pada 21 Juli 1983 dengan
suhu -89,2 °C.
Pengaruh Suhu terhadap Tanaman Pertanian
Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian terutama
proses perakaran tanaman didalam tanah. Apabila suhu tanah naik akan berakibat
berkurangnya kandungan air dalam tanah sehingga unsur hara sulit diserap tanaman.,
sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya kandungan air dalam
tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi pengkristalan. Akibatnya aktivitas
akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan translokasi dalam tubuh tanaman jadi lambat
sehingga proses distribusi unsur hara jadi lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi
lambat. Demikian pula dengan suhu yang terlalu tinggi terjadi aktivitas negatif seperti terjadi
pembongkaran/perusakan organ. Suhu maksimal dan minimal berpengaruh terhadap hasil
produksi. Hal inilah yang menyebabkan hasil panen padi Indonesia menjadi rendah.
Hubungan Suhu Bagi Pertumbuhan Tanaman.
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan.Menurut Sutarno at all (1997) Studi tentang perilaku kejadian tiap organisme atau
tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi.
CARA KERJA

 Pengamatan di lakukan di arboretum dan di luar arboretum pada areal pemukiman dan
areal jalan raya pada 3 titik lokasi lain yang telah di tentukan.
 Pengamatan di lakukan 3 kali dalam sehari yaitu:
 Pagi (06.00)
 Siang (13.00)
 Malam (18.00)
 Cara pengukuran
 Letak kan thermometer dan higrometer (termohigrometer) pada areal
pengamatan setinggi 120 cm di atas permukaan tanah
 Amati suhu yang tertera di thermometer sekitar 5 menit
 Amati lingkungan lokasi di sekitar dan kondisi vegetasi yang ada
 Pengamatan di lakukan selama 8 hari berturut turut dengan menggunakan tabel
tali sheet suhu dan kelembaban
HASIL DAN PEMBAHASAN

NO Tanggal

1
2
3
4
5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai