I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Berdasarkan Daftar Kuantitas dan Harga yang termasuk pekerjaan persiapan adalah
pembuatan papan nama proyek, namun demikian hal – hal lain yang perlu
dipersiapkan, antara lain :
Pekerjaan tersebut akan segera dikerjakan bila Surat Perintah Mula Kerja (SPMK)
telah diterima dari PPK Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air SNVT
Pelaksana Pengelolaan SDA Citarum.
Untuk pekerjaan ini kita akan membuat dan memelihara semua cofferdam yang
diperlukan, saluran saluran, talang talang, saluran pembuang, parit parit dan lain lain
yang bersifat sementara dan bangunan pelindung.
Setelah tujuan melayani air selesai , maka semua cofferdam dan lain lain pekerjaan
perlindungan sementara harus disingkirkan kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Kami selaku penyedia jasa akan bertanggung jawab atas kerusakan pondasi atau
bangunan atau bagian lainnya dari pekerjaan yang disebabkan oleh kesalahan seperti
kondisi aliran pada bangunan pembelokan air atau bangunan pelindung banjir dan
kegagalan bangunan bangunan tersebut diatas yang dibangun.
Dalam pelaksanaan kisdam dan dewatering tidak akan mengganggu aliran normal
dari setiap saluran irigasi atau sumber air untuk suatu alasan atau maksud tertentu
tanpa persetujuan Direksi, dan akan berusaha untuk memelihara dalam saluran yang
telah ada dan yang dialihkan.
Khusus untuk pembuangan akan kami buang pada tempat yang telah ditentukan
atau dibakar dan diawasi agar tidak terjadi kebakaran atas persetujuan Direksi.
Galian tanah dilaksanakan dengan alat berat excavator Standar (short) dan
Tenaga manusia diterapkan apabila keadaan medan kerja tidak memungkinkan.
Dan untuk pembuangan akan kami buang pada tempat yang telah ditentukan atau
tempat lainnya atas petunjuk Direksi dan diperuntukan sebagaimana petunjuk
Direksi seperti perbaikan tanggul dan lain – lain.
Pekerjaan ini dilaksanakan bila semuanya telah dipersiapkan pada pekerjaan
persiapan. Sebelum penggalian dilakukan, harus memberi tahu terlebih dahulu
kepada Direksi sehingga penampang, peil dan pengukurannya dapat dilakukan
pada keadaan tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan
konstruksi tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa ijin Direksi. Galian tanah
untuk konstruksi harus digali sampai dengan batas kemiringan dan peil yang
direncanakan atau petunjuk Direksi. Galian tersebut harus mempunyai ukuran
yang cukup agar penempatan konstruksi mudah dilaksanakan. Pelaksanaan akan
disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan dalam schedule atau jadwal
pelaksanaan. Yang telah direncanakan sebagai berikut :
Bahan timbunan menggunakan tanah dari hasil galian tanah ssetempat atau bekas
galian konstruksi, bergradasi baik dan bebas dari bahan organik. Material yang
akan dipadatkan, diratakan dalam lapisan horizontal sesuai gambar rencana dan
setelah dipadatkan dalam setiap lapis pemadatan.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan, adapun untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut telh direncanakan sebagai berikut :
1. Pasangan batu 1 Pc : 4 Ps
Pemilihan pasir , kami akan selektif dalam pemilihan pasir karena untuk menjaga
kualitas dari suatu pekerjaan, pasir yang akan kami gunakan pasir sungai atau
pasir dari sumber alam lainnya yang telah disetujui oleh Direksi. Adapun pasir
ini harus bersih dari bahan bahan lain yang dapat mengotori pasir sehingga
kualitasnya menjadi kurang baik.
Pemilihan bahan pasangan batu yang akan kami gunakan batu yang pejal, keras,
padat,kasar dan bersih tidak tercampur tanah, tahan lama dan tidak mudah
pecah. Bahan yang akan digunakan akan kami ajukan terlebih dahulu ke
Direksi. Batu yang akan dipasang sebaiknya direndam terlebih dahulu sampai
jenuh air agar pengikatan dengan bahan lainnya terikat sempurna.
Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak,
garam, bahan-bahan organic, Lumpur yang terlalu banyak.
Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang dapat diminum orang banyak
Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan batu ditutupi dengan
plastic agar pasangan yang baru dan masih basah tidak menjadi rusak terkena air
hujan.
Bagian permukaan pasangan batu yang telah selesai dan akan terlihat sesuai
gambar disain/gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan harus
disiar.
Persyaratan bahan (semen, pasir pasang dan air) untuk pekerjaan siaran sama
dengan yang dipersyaratkan untuk pekerjaan plesteran.
Adukan untuk siaran adalah menggunakan perbandingan volume semen dan
pasir pasang adalah 1 : 2.
Tebal batu muka yang digunakan minimal 15 cm dengan ukuran batu muka
terlihat antara 15 – 20 cm. Sebelum siaran dipasang, adukan pasangan batu
diantara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman berkisar 1 – 2 cm,
dibersihkan dan disiram dengan air kemudian baru disiar.
Siaran ini berkisar 1 – 2 cm untuk siar rata dan siar timbul, sedangkan untuk siar
tenggelam berkisar 2 – 3 cm.
Untuk pekerjaan suling – suling PVC dia 2 inch, dimana fungsi suling – suling
yang berfungsi sebagai pengarah rembesan, akan kami gunakan kualitas yang
baik sesuai persetujuan Direksi. Dipasang sedemikian sesuai spektek dan
gambar yang mana salah satu ujung pipanya dipasang ijuk dan diikat kawat.
Untuk pelaksanaannya dilaksanakan beriringan dengan pasangan batu kali.
Letak suling resapan merupan barisan dalam arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar disain/gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan. Pipa suling berikutnya (di atasnya) dipasang berselang seling atau
pada arah vertical dipasang tidak tepat di atas pipa dibaris sebelumnya.
Material
Bronjong harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan terbuat dari kawat baja
lunak berlapis seng tebal yang dianyam dengan mesin penganyam, dengan lebar
bukaan dan ukuran tertentu sesuai spesifikasi tersebut di bawah ini. Setiap
bronjong dipisahkan dengan sekat.
Semua bronjong berlapis seng tebal tersebut mengacu pada standar BS 1052/80,
BS 443/82, SNI 03-0090-1999 dan ASTM A-975-97.
a. Kawat
Semua kawat yang dipakai dalam pembuatan bronjong maupun kawat
pengikat untuk perakitan / pemasangan harus sesuai dengan BS 1052/80,
yaitu kawat baja lunak dengan kuat tarik 41 - 51 kg / mm 2 sebelum kawat
tersebut dianyam dengan mesin. Perpanjangan kawat harus tidak boleh lebih
dari 12 %, pada percobaan dilakukan terhadap batang uji kawat dengan
panjang 30 cm sebelum kawat dianyam dengan mesin.
b. Diameter Kawat
Diameter kawat bronjong dan tolerasinya harus sesuai dengan table di
bawah ini :
Tolerance
Kawat Bronjong Diameter Kawat (mm)
(mm)
c. Lapisan Seng
Semua kawat yang dipakai dalam pembuatan bronjong dan matras maupun
kawat pengikat untuk perakitan/ pemasangan harus berlapis seng sesuai
denga standar BS 443/1982. Berat minimum lapisan seng dapat dilihat pada
table di bawah ini :
Lapisan seng pada kawat tetap melekat dan tidak retak meskipun kawat
tersebut dililit melingkar sebanyak 6 (enam) kali pada batang uji sebesar
4 (empat) kali diameter kawat.
d. Anyaman
Dengan menggunakan mesin penganyam, anyaman dibuat dengan cara
melilitkan 2 (dua) batang kawat membentuk segi 6 (enam/ Hexagonal)
mengacu pada ASTM A-975-97.
1. Jumlah dan Kerapatan Lilitan
Lilitan bronjong harus 3 (tiga) kali lilitan, antara satu kawat dengan
kawat lainnya harus saliang melilit dan tidak longgar. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kuat tarik anyaman dan elongantionnya serta
kerapihan bronjong setelah diisi dengan batu.
2. Kuat Tarik Anyaman
Anyaman bronjong harus mempunyai kuat tarik anyaman tertentu, yaitu
minimum 50 kN/m untuk diameter kawat 3,0 mm dan 42 kN/m
untuk 2,7 mm. Kuat tarik anyaman yang dimaksud adalah kuat tarik
sejajar lilitan (arah vertical), yang harus dibuktikan dengan hasil
pengujian oleh lembaga independence.
Tipe Anyaman 8 x 10
Ukuran Anyaman (mm) 83 x 114
Toleransi Ukuran Anyaman 10%
e. Kawat Sisi
Semua bagian tepi dari bronjong, termasuk panel dan sekat harus terikat rapat
pada kawat sisi secara mekanikal. Hal ini untuk menjaga terlepasnya
anyaman. Diameter kawat sisi harus lebih besar dari diameter kawat
anyaman, sebagaimana berikut ini :
- Untuk diameter kawat anyaman adalah 2,7 mm. Kawat sisi memakai
diameter 3,4 mm.
- Untuk diameter kawat anyaman adalah 3,0 mm. Kawat sisi memakai
diameter 4,0 mm.
f. Kawat Pengikat
Kawat pengikat dan kawat penghubung antar sisi panel yang diberikan untuk
perakitan/ pemasangan bronjong adalah + 5% dari berat bronjong. Diameter
kawat pengikat adalah 2,2 mm.
g. Ukuran
Ukuran standar bronjong adalah sebagai berikut di bawah ini :
Panjang : 2,0 m
Lebar : 1,0 m
Tinggi : 0,5 m
Toleransi terhadap lebar dan tinggi bronjong sebesar + 5% dan terhadap
panjang sebesar + 3%.
h. Sekat
Tiap bronjong dan matras diberi sekat sehingga membentuk bidang dengan
ukuran lebar 1,00 m dan panjang sama dengan lebar standar bronjong matras.
Sekat ini harus dilekatkan pada bagian dasar bronjong dengan kawat spiral.
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan
Pemasangan bronjong harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang ahli atau cakap
dibidangnya dan disetujui oleh Direksi.
Dasar daripada bronjong harus cukup rata dan susunan bronjong harus kokoh
serta sepanjang sisi sisi yang berhubungan langsung harus diikat kawat dengan
kuat
b. Cara Pengisian
Sebelum batu diisikan, bronjong harus ditegangkan dengan kuat sampai
bentuk yang diinginkan. Batu harus kuat, tahan lama, tidak mudah rusak oleh
air dan cuaca.
Ukuran batu harus rata-rata sama. Isi bronjong mempunyai berat minimum
1360 kg per meter kubik. Rongga yang ada tidak lebih dari 40 %.
Batu yang ditempatkan pada bagian luar yang terlihat harus batu yang
terseleksi dengan seksama dari keseragaman ukurannya, batu tersebut disusun
dengan tangan hingga mendapat bentuk yang seragam.
Hubungan vertikal dari unit - unit bronjong harus tidak bergoyang dan disusun
secara hubungan bata.