Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PENINGKATAN / PEMBANGUNAN SITU CIATER

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Berdasarkan Daftar Kuantitas dan Harga yang termasuk pekerjaan persiapan adalah
pembuatan papan nama proyek, namun demikian hal – hal lain yang perlu
dipersiapkan, antara lain :

1. Pemeliharaan jalan masuk dan keluar kendaraan proyek


2. Pembutan kantor lapangan dan gudang lapangan (direksi keet) dll

Pekerjaan tersebut akan segera dikerjakan bila Surat Perintah Mula Kerja (SPMK)
telah diterima dari PPK Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air SNVT
Pelaksana Pengelolaan SDA Citarum.

Untuk pekerjaan persiapan diantara mobilisasi meliputi pengangkutan alat – alat


untuk pelaksanaan serta pengangkutan bahan.

Untuk Demobilisasi, untuk pengembalian alat – alat setelah pekerjaan selesai


dilaksanakan.

Kisdam dan pengeringan akan kami laksanakan sebelum melaksanakan Pekerjaan


yang lainnya. Kisdam terdiri dari karung plastik diisi tanah dan diperkuat dengan
bambu. Dengan melaksanakan pengeringan maka bisa melakukan pekerjaan dengan
mudah dan menghasilkan kualitas yang baik, selain itu juga tidak menganggu jalan
air untuk irigasi dan dalam pelaksanaannya perlu persetujuan Direksi.

Untuk pekerjaan ini kita akan membuat dan memelihara semua cofferdam yang
diperlukan, saluran saluran, talang talang, saluran pembuang, parit parit dan lain lain
yang bersifat sementara dan bangunan pelindung.

Kita juga akan menggunakan pompa untuk :

- Memelihara aliran di saluran pembawa , pembuang , parit parit dan sumber


sumber air yang berada dalam atau memotong jalur pembebasan selama periode
pelaksanaan.
- Melindungi bangunan sementara dan permanen terhadap kerusakan akibat hujan,
limpasan air permukaan dan perlindungan yang mencukupi terhadap banjir dan
kejadian yang serupa lainnya.
- Usaha dewatering dan pengurasan air agar usaha penggalian tanah bebas air
seperti keharusan dalam melaksanakan bangunan sebenarnya.

Setelah tujuan melayani air selesai , maka semua cofferdam dan lain lain pekerjaan
perlindungan sementara harus disingkirkan kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Kami selaku penyedia jasa akan bertanggung jawab atas kerusakan pondasi atau
bangunan atau bagian lainnya dari pekerjaan yang disebabkan oleh kesalahan seperti
kondisi aliran pada bangunan pembelokan air atau bangunan pelindung banjir dan
kegagalan bangunan bangunan tersebut diatas yang dibangun.

Dalam pelaksanaan kisdam dan dewatering tidak akan mengganggu aliran normal
dari setiap saluran irigasi atau sumber air untuk suatu alasan atau maksud tertentu
tanpa persetujuan Direksi, dan akan berusaha untuk memelihara dalam saluran yang
telah ada dan yang dialihkan.

Kami akan menyediakan, memasang, memelihara dan mengoperasikan pompa


pompa air yang dipelukan dan alat lainnya untuk dewatering bagi bermacam macam
pekerjaan dan untuk memelihara pondasi bebas dari air. Dewatering harus dengan
cara sedemikian rupa agar kehilangan material dapat dihindarkan, yang akan
memelihara stabilitas lereng akibat penggalian. Rembesan air harus dikontrol
didasar bangunan.

Untuk dokumentasi dimulai sebelum pelaksanaan, sedang pelaksanaan dan akhir


pelaksanaan. Dalam pelaksanaan dokumentasi ini, kami akan berusaha untuk dapat
memberikan informasi sepenuhnya dari mulai pekerjaan hingga akhir pekerjaan
rehabilitasi tersebut dilaksanakan.

Pelaksanan Pekerjaan persiapan dilaksanakan selama 14 hari kalender yaitu 7 hari


untuk mobilisasi dan persiapan lokasi dan 7 hari yang lain digunakan untuk
pekerjaan kisdam dan pengeringan.

II. PEKERJAAN TANAH

1. Galian Tanah dengan alat berat

Sebelum pekerjaan galian tanah atau lainnya dilaksanakan, kami akan


membersihkan lapangan kerja untuk tanggul dan semua tumbuh tumbuhan,
semak belukar dan beberapa pohon, dan semua rintangan permukaan terkecuali
bangunan, dengan berkoordinasi dengan Direksi dalam pelaksanaannya.

Khusus untuk pembuangan akan kami buang pada tempat yang telah ditentukan
atau dibakar dan diawasi agar tidak terjadi kebakaran atas persetujuan Direksi.

Dalam pelaksanaannya kami akan memperhatikan kebersihan dan perbaikan –


perbaikan bangunan, jalan akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut atau sesuai
petunjuk Direksi.

Galian tanah dilaksanakan dengan alat berat excavator Standar (short) dan
Tenaga manusia diterapkan apabila keadaan medan kerja tidak memungkinkan.
Dan untuk pembuangan akan kami buang pada tempat yang telah ditentukan atau
tempat lainnya atas petunjuk Direksi dan diperuntukan sebagaimana petunjuk
Direksi seperti perbaikan tanggul dan lain – lain.
Pekerjaan ini dilaksanakan bila semuanya telah dipersiapkan pada pekerjaan
persiapan. Sebelum penggalian dilakukan, harus memberi tahu terlebih dahulu
kepada Direksi sehingga penampang, peil dan pengukurannya dapat dilakukan
pada keadaan tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan
konstruksi tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa ijin Direksi. Galian tanah
untuk konstruksi harus digali sampai dengan batas kemiringan dan peil yang
direncanakan atau petunjuk Direksi. Galian tersebut harus mempunyai ukuran
yang cukup agar penempatan konstruksi mudah dilaksanakan. Pelaksanaan akan
disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan dalam schedule atau jadwal
pelaksanaan. Yang telah direncanakan sebagai berikut :

Volume Pengerukan sebanyak = 3.340 m3


Produksi rata - rata Excavator = 288,81 m3/jam/unit
Alat excavator = 2 unit
Waktu pelaksanaan = 6 hari
(Analisa pekerjaan terlampir)

2. Timbunan tanah dipadatkan dengan alat Stamper .

Bahan timbunan menggunakan tanah dari hasil galian tanah ssetempat atau bekas
galian konstruksi, bergradasi baik dan bebas dari bahan organik. Material yang
akan dipadatkan, diratakan dalam lapisan horizontal sesuai gambar rencana dan
setelah dipadatkan dalam setiap lapis pemadatan.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan, adapun untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut telh direncanakan sebagai berikut :

Volume Pembuangan tanah bekas galian = 320 m3


Alat Stamper = 2 unit
Tenaga kerja = 13 Orang
(termasuk mandor)
Waktu pelaksanaan = 7 hari
(Analisa pekerjaan terlampir).
.

III. PEKERJAAN PASANGAN

1. Pasangan batu 1 Pc : 4 Ps

Pekerjaan ini dilaksanakan apabila pekerjaan galian selesai dikerjakan. Bahan


yang akan digunakan harus seijin Direksi dan memenuhi standard SII.
Semen yang akan kami gunakan adalah semen Portland Cement (PC) yang
memenuhi Standar Indonesia NI.8. untuk pekerjaan ini tidak dianjurkan
pemakaian semen dengan campuran aditif (bahan tambah) untuk pengeringan
cepat.

Pemilihan pasir , kami akan selektif dalam pemilihan pasir karena untuk menjaga
kualitas dari suatu pekerjaan, pasir yang akan kami gunakan pasir sungai atau
pasir dari sumber alam lainnya yang telah disetujui oleh Direksi. Adapun pasir
ini harus bersih dari bahan bahan lain yang dapat mengotori pasir sehingga
kualitasnya menjadi kurang baik.
Pemilihan bahan pasangan batu yang akan kami gunakan batu yang pejal, keras,
padat,kasar dan bersih tidak tercampur tanah, tahan lama dan tidak mudah
pecah. Bahan yang akan digunakan akan kami ajukan terlebih dahulu ke
Direksi. Batu yang akan dipasang sebaiknya direndam terlebih dahulu sampai
jenuh air agar pengikatan dengan bahan lainnya terikat sempurna.

Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak,
garam, bahan-bahan organic, Lumpur yang terlalu banyak.
Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang dapat diminum orang banyak

Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan batu ditutupi dengan
plastic agar pasangan yang baru dan masih basah tidak menjadi rusak terkena air
hujan.

Pada pekerjaan ini direncanakan sebagai berikut :


Volume Pasangan batu = 1.610,00 m3
Tenaga kerja = 54 Orang
(termasuk mandor)
Waktu pelaksanaan = 119 hari
(Analisa pekerjaan terlampir).

2. Pekerjaan Plesteran campuran 1 Pc : 3 Psr.

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan selesai dikerjakan. Bahan


yang akan digunakan harus seijin Direksi dan memenuhi standard SII.
Persyaratan bahan untuk pekerjaan plesteran (pasir pasang, semen/PC, air) sama
dengan yang dipersyaratkan untuk pekerjaan pasangan batu diameter butir
kurang dari 0,50 mm.

Adukan plesteran menggunakan perbandingan volume semen dan pasir pasang


1 : 3. Tebal plesteran berkisar 1,5 - 2 cm dari permukaan pasangan batu. Sebelum
plesteran dipasang, adukan pasangan diantara batu-batu harus dikorek sampai
kedalaman 1 – 2 cm dibawah permukaan batu, kemudian pasangan dibersihkan
dan disirami air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dengan plesteran.

Pada pekerjaan ini direncanakan sebagai berikut :


Volume Plesteran = 242,00 m2
Tenaga kerja = 22 Orang
(termasuk mandor)
Waktu pelaksanaan = 7 hari
(Analisa pekerjaan terlampir).

3. Pekerjaan Siaran campuran 1 Pc : 2 Psr.

Bagian permukaan pasangan batu yang telah selesai dan akan terlihat sesuai
gambar disain/gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan harus
disiar.

Persyaratan bahan (semen, pasir pasang dan air) untuk pekerjaan siaran sama
dengan yang dipersyaratkan untuk pekerjaan plesteran.
Adukan untuk siaran adalah menggunakan perbandingan volume semen dan
pasir pasang adalah 1 : 2.

Tebal batu muka yang digunakan minimal 15 cm dengan ukuran batu muka
terlihat antara 15 – 20 cm. Sebelum siaran dipasang, adukan pasangan batu
diantara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman berkisar 1 – 2 cm,
dibersihkan dan disiram dengan air kemudian baru disiar.

Siaran ini berkisar 1 – 2 cm untuk siar rata dan siar timbul, sedangkan untuk siar
tenggelam berkisar 2 – 3 cm.

Pada pekerjaan ini direncanakan sebagai berikut :


Volume Siaran = 1.450,00 m2
Tenaga kerja = 25 Orang
(termasuk mandor)
Waktu pelaksanaan = 28 hari
(Analisa pekerjaan terlampir).

4. Pekerjaan Suling-suling Pipa PVC dia. 2” & Filter

Suling-suling resapan sesuai disain/Kontrak (missal pada dinding penahan, sayap


bendung dan sebagainya), suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung
pipa bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.

Untuk pekerjaan suling – suling PVC dia 2 inch, dimana fungsi suling – suling
yang berfungsi sebagai pengarah rembesan, akan kami gunakan kualitas yang
baik sesuai persetujuan Direksi. Dipasang sedemikian sesuai spektek dan
gambar yang mana salah satu ujung pipanya dipasang ijuk dan diikat kawat.
Untuk pelaksanaannya dilaksanakan beriringan dengan pasangan batu kali.

Letak suling resapan merupan barisan dalam arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar disain/gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan. Pipa suling berikutnya (di atasnya) dipasang berselang seling atau
pada arah vertical dipasang tidak tepat di atas pipa dibaris sebelumnya.

Pada pekerjaan ini direncanakan sebagai berikut :


Volume Suling-suling = 368 bh
Tenaga kerja = 3 Orang
(termasuk mandor)
Waktu pelaksanaan = 119 hari
(Analisa pekerjaan terlampir).

5. Pekerjaan Bronjong Kawat uk. 2 x 1 x 0,5 m

Material
Bronjong harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan terbuat dari kawat baja
lunak berlapis seng tebal yang dianyam dengan mesin penganyam, dengan lebar
bukaan dan ukuran tertentu sesuai spesifikasi tersebut di bawah ini. Setiap
bronjong dipisahkan dengan sekat.
Semua bronjong berlapis seng tebal tersebut mengacu pada standar BS 1052/80,
BS 443/82, SNI 03-0090-1999 dan ASTM A-975-97.
a. Kawat
Semua kawat yang dipakai dalam pembuatan bronjong maupun kawat
pengikat untuk perakitan / pemasangan harus sesuai dengan BS 1052/80,
yaitu kawat baja lunak dengan kuat tarik 41 - 51 kg / mm 2 sebelum kawat
tersebut dianyam dengan mesin. Perpanjangan kawat harus tidak boleh lebih
dari 12 %, pada percobaan dilakukan terhadap batang uji kawat dengan
panjang 30 cm sebelum kawat dianyam dengan mesin.

b. Diameter Kawat
Diameter kawat bronjong dan tolerasinya harus sesuai dengan table di
bawah ini :

Tolerance
Kawat Bronjong Diameter Kawat (mm)
(mm)

Kawat Anyaman 2,70 atau 3,00 + 0,08


Kawat Sisi (Pengaku) 3,40 atau 4,00 + 0,10
Kawat Pengikat 2,20 + 0,06

c. Lapisan Seng
Semua kawat yang dipakai dalam pembuatan bronjong dan matras maupun
kawat pengikat untuk perakitan/ pemasangan harus berlapis seng sesuai
denga standar BS 443/1982. Berat minimum lapisan seng dapat dilihat pada
table di bawah ini :

Diameter Kawat Berat Lapisan Minimum


(mm) (gr/m2)
2,2 240
2,7 260
3,0 275
3,4 275
4,0 290

Lapisan seng pada kawat tetap melekat dan tidak retak meskipun kawat
tersebut dililit melingkar sebanyak 6 (enam) kali pada batang uji sebesar
4 (empat) kali diameter kawat.
d. Anyaman
Dengan menggunakan mesin penganyam, anyaman dibuat dengan cara
melilitkan 2 (dua) batang kawat membentuk segi 6 (enam/ Hexagonal)
mengacu pada ASTM A-975-97.
1. Jumlah dan Kerapatan Lilitan
Lilitan bronjong harus 3 (tiga) kali lilitan, antara satu kawat dengan
kawat lainnya harus saliang melilit dan tidak longgar. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kuat tarik anyaman dan elongantionnya serta
kerapihan bronjong setelah diisi dengan batu.
2. Kuat Tarik Anyaman
Anyaman bronjong harus mempunyai kuat tarik anyaman tertentu, yaitu
minimum 50 kN/m untuk diameter kawat 3,0 mm dan 42 kN/m
untuk 2,7 mm. Kuat tarik anyaman yang dimaksud adalah kuat tarik
sejajar lilitan (arah vertical), yang harus dibuktikan dengan hasil
pengujian oleh lembaga independence.

3. Tipe dan Ukuran Anyaman


Tipe anyaman menunjukkan setting mesin penganyam, adapun ukuran
anyaman menunjukkan lebar bukaan anyaman yang sesungguhnya.
Adapun tipe dan ukuran anyaman sesuai dengan ASTM A-975-97 adalah
sebagai berikut :

Tipe Anyaman 8 x 10
Ukuran Anyaman (mm) 83 x 114
Toleransi Ukuran Anyaman 10%

e. Kawat Sisi
Semua bagian tepi dari bronjong, termasuk panel dan sekat harus terikat rapat
pada kawat sisi secara mekanikal. Hal ini untuk menjaga terlepasnya
anyaman. Diameter kawat sisi harus lebih besar dari diameter kawat
anyaman, sebagaimana berikut ini :
- Untuk diameter kawat anyaman adalah 2,7 mm. Kawat sisi memakai
diameter 3,4 mm.
- Untuk diameter kawat anyaman adalah 3,0 mm. Kawat sisi memakai
diameter 4,0 mm.

f. Kawat Pengikat
Kawat pengikat dan kawat penghubung antar sisi panel yang diberikan untuk
perakitan/ pemasangan bronjong adalah + 5% dari berat bronjong. Diameter
kawat pengikat adalah 2,2 mm.
g. Ukuran
Ukuran standar bronjong adalah sebagai berikut di bawah ini :
Panjang : 2,0 m
Lebar : 1,0 m
Tinggi : 0,5 m
Toleransi terhadap lebar dan tinggi bronjong sebesar + 5% dan terhadap
panjang sebesar + 3%.

h. Sekat
Tiap bronjong dan matras diberi sekat sehingga membentuk bidang dengan
ukuran lebar 1,00 m dan panjang sama dengan lebar standar bronjong matras.
Sekat ini harus dilekatkan pada bagian dasar bronjong dengan kawat spiral.

Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan
Pemasangan bronjong harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang ahli atau cakap
dibidangnya dan disetujui oleh Direksi.
Dasar daripada bronjong harus cukup rata dan susunan bronjong harus kokoh
serta sepanjang sisi sisi yang berhubungan langsung harus diikat kawat dengan
kuat
b. Cara Pengisian
Sebelum batu diisikan, bronjong harus ditegangkan dengan kuat sampai
bentuk yang diinginkan. Batu harus kuat, tahan lama, tidak mudah rusak oleh
air dan cuaca.
Ukuran batu harus rata-rata sama. Isi bronjong mempunyai berat minimum
1360 kg per meter kubik. Rongga yang ada tidak lebih dari 40 %.
Batu yang ditempatkan pada bagian luar yang terlihat harus batu yang
terseleksi dengan seksama dari keseragaman ukurannya, batu tersebut disusun
dengan tangan hingga mendapat bentuk yang seragam.
Hubungan vertikal dari unit - unit bronjong harus tidak bergoyang dan disusun
secara hubungan bata.

Demikian metoda pelaksanaan ini kami buat untuk melaksanakan pekerjaan


Peningkatan/Pembangunan Situ Ciater di Kabupaten Purwakarta. Kami
mengharapkan saran dan petunjuk dari Direksi.

Subang, 04 Maret 2010


PT. TIRTA WIJAYA KARYA

Hj. YENI RATNASARI, ST


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai