Anda di halaman 1dari 5

SINOPSIS

Seorang anak bernama Saddam yang tinggal berdua bersama kakaknya,


Zahran. Ditinggal orangtuanya keluar kota karena urusan pekerjaan.
Semenjak ditinggal, Saddam pun bekelakuan seenaknya(bebas). Sampai
suatu saat saddam pun mendapat hasil ujian yang buruk dan merasa
kacau. Zahran yang mengetahui itu pun sangat marah saat
mengetahuinya,karena merasa dirinya bertanggung jawab atas
adiknya. Zahran pun memarahi, sedangkan Saddam semakin kacau.
Sampai suatu waktu, Saddam pun tersadar akan apa yang ia lakukan
selama ini dan merasa bersalah. Akhirnya Saddam pun menemui kakanya
dan meminta maaf atas kesalahan yang ia perbuat.

Scene 1
INT:RUANGAN TAMU, SIANG
Saddam pulang sekolah dengan perasaan kacau, di lain ruangan ada
kakaknya yang sedang bersantai membaca buku di sofa. Kemudian
datanglah Saddam dan duduk menghampiri kakaknya, Zahran. Kakaknya
yang melihat adiknya datang menujunya, seperti melihat Saddam
sedang menyembunyikan sesuatu dan Zahran pun menanyakan tentang
keadaan sekolah nya.

Zahran
“Dam gimana sekolah? lancar?”
Saddam
“Gitu..”
Zahran
“Gitu gimana maksudnya??!”

Saddam
“Gitu!! udah ah males..!! ”
(Saddam pun gerah dan pergi kekamarnya dengan muka kesal).
Scene 2
INT:KAMAR, SIANG

Saddam membuka pintu kamar lalu menutupnya dengan membanting


pintu, Melempar tas kekasur dan meyalakan musik dari ponsel nya.
Lalu dia lihat tasnya dan mengambil kertas ulangan yang tadi guru
nya berikan. Ia pun menatap kertas ulangan sambil berbaring dikasur
dengan perasan yang kacau. Setelah lama Saddam tertidur lelap
dengan musik yang masih menyala serta kertas ulangan masih ia
pegang.

Dari lantai bawah Zahran yang sedang mengerjakan tugas kuliah


merasa terganggu dengan suara musik yang berasal dari kamar Saddam,

Zahran
“Dam, kecilin suara musiknya gua lagi baca nih”

Karena volume music Saddam yang belum mengecil, Zahran pun


memanggilnya sekali lagi tetapi volume musiknya masih keras.

Zahran
“Damm.. Denger gak sih lu?!!”

Karna kesal, Zahran pun menghampiri kamar Saddam dan mengetuk pintu
sambil memanggilnya, namun tidak ada jawaban. Akhirnya Zahran
memasuki kamar Saddam dengan music yang masih menyala dan Saddam
yang ia liat sedang tertidur di kasurnya. Lalu Zahran pun mematikan
musik dari hp Saddam. Selepas mematikan musik, Zahran melihat ada
kertas yang tergeletak di samping Saddam yang sedang tidur.
Kemudian Zahran pun mengambilnya dan melihat isi kertas itu.
Ternyata itu adalah hasil ulangan Saddam. Zahran pun melihat nya
dengan muka marah dan kesal ketika melihat nilai ulangan Saddam
yang jelek. Lalu iapun pergi dan membawa kertas itu.

Scene 3
INT:RUANG MAKAN, MALAM.

Saddam pun terbangun dan merasa lapar kana ia belum makan dari
sepulang sekolah. Ia pun pergi kebawah ,menuju ruang makan untuk
mengambil minum yang terdapat dimeja makan. Ketika sedang menuang
minum kedalam gelas tiba tiba Zahran datang dari belakang sambil
menggebrak meja makan dengan membawa kertas ulangan Saddam yang
Zahran ambil.
ZAHRAN
“Apa ini!!!”

SADDAM
“(dengan muka kaget sambil mengambil kertasnya) “Ngapain lu
ngambil Kertas Gua !! ”

ZAHRAN
“Jelasin ni apaan!!, Katanya sekolah baik baik ajah, tapi ini
apaa!!”

SADDAM
“Nilai nilai gua !!,Bukan urusan loh”

ZAHRAN
“Bukan urusan gua?!!, Gua juga punya kewajiban buat ngurus lu,
jangan mentang mentang bapak dan ibu diluar kota, lu jadi
seenaknya !!!”
SADDAM
“Jangan Sok peduli, Lu gak tau apa yang gua rasain!! ”

ZAHRAN
“Gimana gua mau tau? lu aja gak pernah cerita! setiap ditanya,
jawab nya baik baik aja!!”

Saddam pun menatap Zahran karna omonga yang Zahran lontarkan


kepadanya. Kemudian Saddam pergi dari perdebatan itu menuju
kamar nya.

Scene 4
INT:KAMAR, Malam

Dikamarnya Saddam pun terngiang dengan kata kata Zahran


tadi(Flashback kata kata Zahran).

Dengan perasaan yang kacau dikamar nya, Saddam pun Tersadar akan
perbuatan yang tadi/pernah ia lakukan. Dengan perasaan
bersalahnya, Saddam kemudian beranjak untuk meminta maaf kepada
Zahran. Ketika membuka pintu Ternyata ada Zahran di depan pintu
yang juga akan membuka pintu.

SADDAM
“Bang, maafin gua ya bang, gua gak pernah ada komunikasi ke lu,
giliran begini gua malah bilang lu gak ngertiin gua”

ZAHRAN
“Iya Dam, Gua juga minta maaf sama lu, marah gua berlebihan tadi.
Lain kali kalo ada apa-apa lu bilang aja ke gua. Gua pasti bantu.
Termasuk soal ulangan itu. Ayo gua ajarin sini yang lu gak bisa.”

SADDAM
“Sok pinter lu akh!”

ZAHRAN
“Ya emang pinter, emang lu”

SADDAM
“Yeuh(senyum iseng)”

Narasi
Manusia memang tempatnya salah. Tetapi, seseorang takkan mungkin
bisa menyembunyikan masalahnya dari orang lain. Sekecil apapun
masalah yang kau hadapi, kamu harus Tahu kamu tidak sendirian. Ada
orang-orang yang disekitarmu yang tak kau sadari, bahwa ia peduli
pada apa yang kamu alami. Terlebih keluarga yang selalu ada
untukmu.

Anda mungkin juga menyukai