Proposal Muhamad Faklun Badrun
Proposal Muhamad Faklun Badrun
Proposal Penelitian
Oleh:
i
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................5
C. Tujuan Penelitian..............................................................................5
D. Manfaat Penelitian............................................................................5
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Arti
RI Republik Indonesia
Et al et alia
RB Radikal bebas
APOE Apolipoprotein E
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
lebih. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut
jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total
menjadi 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk
dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6%
dari total jumlah penduduk dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya
sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor
terjadi pada lanjut usia antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan
2015)
1
2
Setiap tahun terdapat 9,9 juta kasus baru dengan gangguan kognitif
mendekati 75 orang dan pada 2050 sampai 132 juta orang (World Health
Organization, 2017).
Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta orang. Jumlah itu
diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun
2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050 (Kementerian
2017).
Latihan otak akan membuat otak bekerja atau aktif. Otak seseorang yang
aktif (suka berfikir) akan lebih sehat secara keseluruhan dari orang yang
2013).
hari. Selain itu senam otak juga bisa mengoptimalkan perkembangan dan
Senam otak tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke
otak, tetapi juga merangsang kedua belahan otak untuk bekerja (Yanuarita
penelitian yang digunakan yaitu pre and post test without control. Populasi
penelitian ini adalah semua lansia Panti Wredha Rindang Asih 1 Ungaran,
fungsi kognitif pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Kendari.
5
B. Rumusan Masalah
senam otak terhadap gangguan fungsi kognitif pada lansia di Panti Sosial
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Metodologik
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Aplikatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Defenisi lansia
sebagai berikut :
nuclei (inti sel) nya suatu jam genetik yang telah diputar menurut
menghentikan sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep ini bila
jaringan.
1) Sindrom serebral
c) Demensia
d) Inkontinensia
untuk merawat diri sendiri (Reuser dkk, 2010 dalam Agoes, 2016).
c. Faktor Risiko
1) Usia
2) Genetik
3) Jenis kelamin
wanita.
14
lebih terbuka bagi pria di masa lampau. Kedua, hal ini mungkin
4) Pendidikan
5) Riwayat penyakit
7) Faktor gizi
tiamin.
8) Aktivitas
1) Skrining
kurang dari 10 menit oleh dokter atau teknisi yang sibuk dan
konsisten.
2) Pemeriksaan klinis
yang luas dan merupakan tes fungsi kognisi yang paling sering
1) Orientasi
daripada tempat.
18
2) Bahasa
naming.
b) Pemahaman
c) Pengulangan
d) Naming
3) Atensi
luar lingkungannya.
19
a) Mengingat segera
b) Konsentrasi
secara terbalik
4) Memori
a) Memori baru
b) Memori lama
c) Memori visual
berupa gambar.
20
angka
f. Intervensi Farmakologi
g. Intervensi Nonfarmakologi
M. Hadi, 2010).
Handryastuti, 2002).
oleh Ayinosa (2009) dalam Purwanto dkk (2009), Brain gym dapat
dan senang,
23
visual.
24
Mengatasi hal di atas dapat dilakukan dengan tes otot dan Brain
tangkap.
berfungsi dengan lebih baik. Brain gym telah diakui sebagai salah
Foundation USA”
bahan atau tempat yang khusus, dapat dipakai dalam semua situasi
1) Dimensi Lateralitas
Sisi tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan.
Otak bagian kiri aktif bila sisi kanan tubuh digerakkan dan
menulis.
26
2) Dimensi Pemfokusan
(frontal lobe).
3) Dimensi Pemusatan
garis pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan
fungsi dari bagian atas dan bawah otak, bagian tengah sistem
abstrak.
27
kesehatan otak.
2) Alphabet 8s (abjad 8)
4) Lazy 8 (8 malas)
tangan.
napas.
dan mata. Gerakan ini memadukan sisi kiri dan kanan otak untuk
dan ke dalam.
kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus
kedepan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas
menyentuh pusar, pijat keras sisi kiri dan kanan tulang tengah
bawah bibir dan tangan yang satu di os. pubis. Napaskan energi ke
pengambilan keputusan.
B. Kerangka Teori
Orientasi,
Mini Mental State Examination Bahasa,
(MMSE) Atensi,
Memori,
Kontruksi,
Gangguan fungsi kognitif Kalkulasi,
Penalaran
Tatalaksana
C. Kerangka Konsep
Puzzle
Obat-
Senam otak Gangguan fungsi kognitif
obatan
Pengajian
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel Kontrol
D. Hipotesis Penelitan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
2017 dengan tempat penelitian yaitu Panti Sosial Tresna Werdha Kendari.
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria Eksklusi
Kendari.
muskuloskletal
2. Sumber data
a. Data primer
b. Data Sekunder
3. Cara Kerja
profesional.
1. Variabel dependen
a. Fungsi kognitif
1) Definisi operasional
2) Kriteria objektif
2. Variabel independen
a. Senam otak
1) Definisi operasional
2) Kriteria objektif :
F. Alur Penelitian
Senam otak
Kuesioner MMSE
Pengumpulan data
Pengelolahan data
Analisis data
Penarikan kesimpulan
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
normal. Namun bila data tidak terdistribusi normal maka analisis yang
H. Etika penelitian
1. Informed consent
yang disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
penelitian.
45
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A., Lestari, R., Alfaruqi, S. 2016. Pengaruh Terapi Latihan Otak (Brain
Age)Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif. retno.lestari98@gmail.com.
18 September 2017 (22.10).
Guslinda, Yolanda. Y., Hamdayani. D., 2013. Pengaruh Senam Otak Terhadap
Fungsi Kognitif Pada Lansia Dengan Dimensia Di Panti Sosial Tresna
Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman. Prodi S-1
Keperawatan. STIKes Mercubaktijaya Padang.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014.
Maslim. R., 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III
dan DSM-5. PT Nuh Jaya. Jakarta.
Purwanto. S., Widyaswati. R., Nuryati. 2009. Manfaat Senam Otak (Brain Gym)
Dalam Mengatasi Kecemasan dan Stres Pada Anak Sekolah. Jurnal
Kesehatan. 2(1): 81-86.
Setiawan. R.A., Safitri. W., Setiyajayati. A. 2014. Pengaruh Senam Otak Dengan
Fungsi Kognitif Lansia Demensia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih
Surakarta. Prodi S-1 Keperawatan. STIkes Kusuma Husada Surakarta.
Sularyo. T.S., Handryastuti. S. 2002. Senam Otak. Sari Pediatri. 4 (1) : 37-44.
Wreksoatmojo, B.R. 2014. Beberapa Kondisi Fisik dan Penyakit yang Merupakan
Faktor Risiko Gangguan Fungsi Kognitif.CDK (Cermin Dunia
Kedokteran). 41(1) : 25.
Yuliati, N.H. 2017. Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Fungsi Kognitif
Pada Lansia Di Rt 03 Rw 01 Kelurahan Tandes Surabaya.
Nurhid@unusa.ac.id. 19 September 2017 (14.10).
47
LAMPIRAN 1
Nama : Inisial
Nama
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Riwayat merokok :
LAMPIRAN 2
Bapak/Ibu Yth.
“Pengaruh Senam Otak Terhadap Gangguan Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia di
Dengan Tujuan :
a) Mengetahui kejadian gangguan fungsi kognitif pada lanjut usia di Panti Sosial
kognitif pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kota Kendari.
fungsi kognitif dari gangguan fungsi kognitif. Setelah itu bapak/ibu akan
diberikan terapi senam otak selama 2 minggu. Selama pemberian terapi senam
mengetahui fungsi kognitif dan apakah dalam batas normal atau tidak. Bapak/ibu
juga akan menjadi lebih sehat dan bugar oleh terapi senam yang akan diberikan
kesediaan tersebut tidak mengikat dan bapak/ibu dapat mengundurkan diri dari
penelitian ini kapan saja selama penelitian berlangsung apabila terdapat hal-hal
LAMPIRAN 3
Nama :
Umur :
Tanggal lahir :
Alamat :
Telp :
hak saya sebagai subjek penelitian yang “Pengaruh Senam Otak Dengan
Gangguan Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha
Kendari” dan saya memahaminya, maka saya dengan sadar dan tanpa paksaan
Oleo, dengan catatan apabila suatu ketika merasa dirugikan dalam bentuk apapun,
Responden Saksi
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
No Gambar Keterangan
1 Cross crawl (gerak diagonal)
2 Alphabet 8s (abjad 8)
4 Lazy 8 (8 malas)
12 Arm activation
(mengaktifkan tangan)