Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BAHAN


UJI KAYU
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Bahan

Dosen Pengampu
Karuniadi Satrijo Utomo, S.T, M.T
Arie Taveriyanto, S.T, M.T

Oleh
1.Amirul huda (5113416005)
2.Fahrizal Joko Kurnianto (5113416009)
3.Jumbu Ahmad Sukoco (5113416014)
4.Sari Meliana (5113416011)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1

1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................... 1

1.3 Pelaksanaan Praktikum ................................................................. 2

BAB II ISI ................................................................................................... 3

2.1 Landasan Teori .............................................................................. 3

2.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 7

2.3 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ........................................ 8

2.4 Data Praktikum .............................................................................. 9

2.5Langkah Kerja ............................................................................... 11

2.6Hasil Pengujian dan Perhitungan .................................................. 13

BAB III PENUTUP .................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20


LAMPIRAN............................................................................................... 21

Pengujian Kuat Kayu Keruing | ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering
digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri
tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat
jenis, kerapatan dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan
dipergunakan ada baiknya kita mengenal jenis dan ciri kayu yang
sering digunakan dalam konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui
kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan,
tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya.
Untuk itu kami melakukan pengujian terhadap salah satu jenis kayu
yang umum digunakan dalam konstruksi, yaitu kayu kelapa. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui kelas kuat kayu kelapa.
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang
berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi
(berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti
dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk
jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu
berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur
serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua
bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon
kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di
sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan
warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di
jawa umumnya berwarna terang.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui langkah kerja pengujian uji tekan kayu, kadar air, kuat
lentur, berat jenis, kuat geser pada kayu keruing.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 1


2. Mengetahui besarnya nilai tekan kayu, kadar air, kuat lentur, berat
jenis, kuat geser pada kayu keruing.
3. Mengetahui kelas kuat kayu keruing

1.3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan pada:
Waktu : Senin, April 2017
Tempat : Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri
Semarang.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 2


BAB II
ISI
2.1 DASAR TEORI
Kayu memiliki dua sifat yaitu sifat fisik dan mekanik, namun yang
erat hubungannya dengan kekuatan kayu adalah sifat mekanik kayu.
Sifat mekanik kayu ada beberapa macam, diantaranya:
1. Keteguhan tekan / Kompresi
2. Keteguhan Geser
3. Keteguhan lengkung (lentur)
4. Kadar Air (Kelengasan)
5. Berat Jenis
Kayu keruing merupakan salah satu jenis kayu khas dari daerah
tropis salah satunya seperti Indonesia. Di negeri ini, kayu keruing
dapat dengan mudah ditemukan terutama di 3 pulau besar di
Indonesia yakni di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Selain
dikenal sebagai kayu khas tropis, di Indonesia, kayu keruing juga
dikenal sebagai salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual cukup
baik di pasaran (baca Daftar Jenis Kayu Komersialdi Indonesia).
Sebab, kayu keruing ini memang merupakan jenis kayu yang banyak
dibutuhkan, terutama oleh industri-industri pengolahan kayu. Tentunya,
hal tersebut membuat popularitas kayu keruing tambah naik dan
memiliki nilai tawar di pasaran.
Khusus untuk pulau Jawa, di sana pemanfaatan jenis kayu ini
tergolong cukup banyak dibanding daerah lain. Tidak heran, sebab di
Jawa kini memang telah banyak berdiri industri-industri permebelan
dan industri-industri pengolahan kayu. Dan industri-industri tersebut
tentunya banyak membutuhkan pasokan kayu pertukangan (kayu
keruing) secara rutin setiap bulannya demi menjaga kelancaran proses
produksinya.
Oleh industri-industri tersebut, biasanya kayu keruing digunakan
sebagai bahan baku untuk membuat berbagai macam produk yang

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 3


bernilai cukup tinggi di pasaran seperti digunakan untuk membuat
beraneka macam furniture,

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 4


kusen, pintu dan aneka macam kerajinan kayu lainnya. Selain itu,
masyarakat Jawa juga sering memanfaatkan kayu keruing sebagai kayu
bangunan yakni digunakan untuk membuat reng, usuk dan bagian dari
bangunan lainnya.
Didalam vademecum kehutanan Indonesia, kelas kekuatan kayu
didasarkan pada berat jenis, kekuatan lentur mutlak (klm), dan kekuatan
tekan mutlak (ktm) dapat dilihat dari tabel berikut:
Kelas Kuat Berat Jenis Kuat lentur Kuat tekan
(Strength-
class) (Spec. gravity) mutlak mutlak
(Kg/cm2
) (kg/cm2)

I > 0,90 > 1100 > 650

650 –
II 0,90 – 0,60 1100 – 725 425

725 – 425 –
III 0,60 – 0,40 500 300

500 – 300 –
IV 0,40 – 0,30 360 215

V <> <> <>

1. Perhitungan Kuat Lentur


Kuat lentur dari benda uji dihitung dengan rumus :
Keterangan :
P= beban uji maksimum (Kg)
L= jarak tumpuan (cm)
b = lebar benda uji (cm)
h = tinggi benda uji (cm)
fb = kuat lentur (MPa)

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 5


2. Perhitungan Kuat Desak/Kuat Tekan
Keterangan :
ơtk = kuat tekan (MPa)
P max = beban maksimum. (Kg)
A = luas bidang tekan (cm2)

3. Kuat geser maksimum adalah besarnya gaya yang dapat ditahan


benda uji sampai maksimum (putus) dalam satuan tertentu dibagi
dengan luaspenampang pada bagian uji. Syarat pengujian kekuatan
geser kayu adalah:
a. ukuran dan bentuk benda uji harus memenuhi ketentuan;
b. ketelitian ukuran penampang benda uji ± 0,25 mm;
c. pengujian dilakukan pada bidang tangensial dan bidang radial;
d. kadar air kayu maksimum 20%.
Menurut ketentuan PKKI –1961 kuat geser yang diizinkan adalah
sebagai
berikut :

Kuat geser
No Kelas kuat (kg/cm2)

1 I 20

2 II 12

3 III 8

4 IV 5

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 6


Kuat geser sejajar serat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
fs = kuat geser (Kg/cm2)
P max = beban maksimal (Kg)
A = Luas bidang geser
Kayu adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang bersifat higrokopis
artinya kayu mempunyai daya tarik terhadp air, baik dalam bentuk uap
atau cair,masuk dan keluarnya air dari kayu membuat kayu basah atau
kering, akibatnya kayu akan mengembang dan menyusut.
Ada 5 tingkat kelembaban kayu, yaitu :
Kadar air 0 % Berat kering berarti tidak ada air didalam sel
maupun didalam rongga.
Kadar air 0 % - 25 % Air terdapat didalam dinding sel dan dalam
serat sel tidak jenuh air, kondisi ini penting
untuk konstruksi.
Kadar air 25 % - 30 Merupakan suatu keadaan kayu dimana serat
% tidak jenuh dan tidak ada air dalam rongga
kayu, kondisi ini disebut titik jenuh serat ( timber
saturatet point).
Kadar air 30 % - 70 Merupakan keadaan dimana serat jenuh air dan
% rongganya terisi oleh air, kondisi ini biasanya
terjadi pada kayu yang baru ditebang yang
disebut juga dengan green timber.
Keadaan air lebih Bearti serat jenuh air dan rongga terisi air,
besar dari 70 % tergantung dari jenis kayu. Kondisi ini diperoleh
setelah lama kayu disimpan didalam air.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 7


4. Kadar air kayu
Keterangan:
KA = Kadar air kayu
A = Berat kayu sebelum dioven
B = Berat kayu sesudah dioven

5. Berat Jenis

Berat Jenis kayu = Berat kering/volume kering

2.2 ALAT dan BAHAN

ALAT
1. UTM
2. Mistar/Meteran
3. Alat tulis
4. Alat perekam (HP atau Camera Digital)

BAHAN
Bahan yang digunakan adalah kayu kelapa dengan ukuran sebagai
berikut:
1. Ukuran 5 cm x 5 cm x 15 cm (Untuk pengujian kuat tekan
searah serat)
2. Ukuran 5 cm x 5 cm x 15 cm (Untuk pengujian kuat
tekanberlawanan arah serat)
3. Kayu ukuran dibawah ini untuk pengujian kuat geser.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 8


2.3 KESELAMATAN KERJA
1. Memakai pakaian praktek selama praktikum.
2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai praktikum.
3. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya berdasar
petunjuk prosedur dan petunjuk Pembimbing praktikum.
4. Gunakan sarung tangan pada saat melakukan pengujian.
5. Periksalah keadaan peralatan pengujian sebelum digunakan.
6. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 9


2.4 DATA PRAKTIKUM

1. Uji Kuat Tekan

L= 15
cm

b = 5 cm
h = 5 cm
L = 15 cm

Keterangan :
b = Lebar Kayu
h = Tinggi Kayu
L = Panjang Kayu

2. Uji Kuat Geser

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 10


2.5 LANGKAH KERJA
a. Uji kuat tekan kayu

1. Menyiapkan alat dan bahan yang kita perlukan.


2. Mengukur tinggi, lebar, dan tinggi pada kayu dengan
menggunakan mistar.
3. Menyiapkan alat loading Frame.
4. Jepitkan kayu pada alat loading frame dengan posisi tegak,
kemudian atur pengaturan pada alat tersebut.
5. Menyalakan alat loading frame dengan menekan tombol on ke
arah posisi tekan.
6. Uji kayu sampai kayu mengalami keretakan.
7. Amati pengujian data loger kemudian rekam selama proses
pengujian berlangsung
8. Tulislah hasil pengujian yang kita lakukan.

b. Uji Geser

1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan.


2. Ukur luas bidang yang akan tergeser.
3. Benda uji diletakkan pada alat penjepit sedemikian rupa hingga
benada uji tidak dapat bergerak (tidak longgar).
4. Benda uji serta alat penjepitnya diletakkan pada mesin tekan.
5. Hitung kuat geser kayu tersebut.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 11


2.6 HASIL PENGUJIAN dan PERHITUNGAN
1. Pengujian Kuat Tekan Kayu
- Hasil Pengujian Kuat Tekan Kayu

b= 5 cm
h = 5 cm
L= 15 cm
Pmax = 9344,43 Kg

- Hasil Perhitungan
a. Luas penampang (A) = b x h
= 5 cm x 5 cm
= 25 cm2
𝑃𝑚𝑎𝑥
b. Kuat Tekan Kayu (σtk) =
𝐴

9344,43
=
25
= 373,7 Kg/cm2
= 37,37 MPa
- Bentuk Keretakan

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 12


2. Pengujian Kuat Geser Kayu

- Luas bidang geser (A) = 5 cm x 2,5 cm

= 12,5 cm2

- Baban Maksimal (P max) = 1260,17 kg

𝑃𝑚𝑎𝑥
fs =
𝐴

1260,17
=
12,5

= 100,81 kg/cm

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 13


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kelas kuat kayu adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu
terhadap kekuatan mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III,
IV dan V. Semakin besar angka kelasnya maka semakin rendah
kekuatannya. Dari hasil praktikum dan hitungan pengujian kayu
didapatkan hasil sebagai berikut:
a) Pengujian Kuat Tekan Kayu

1. Luas penampang (A) = 25 cm2


2. Kuat Tekan kayu (σtk) = 373,7 Kg/cm2 = 37,37 MPa
b) Pengujian Kuat Geser Kayu

1. Luas bidang geser (A) =12,5cm2

2. Kuat geser =100,81kg/cm2

Agar dapat menyimpulkan kelas kuat kayu, digunakan tabel


vademecum kehutanan Indonesia. Dimana kelas kekuatan kayu
didasarkan pada berat jenis, kekuatan lentur mutlak dan kekuatan tekan
mutlak. Berikut tabel kelas kuat kayu.

Kelas Kuat Berat Jenis Kuat Lentur Kuat Tekan


(Strength-class) (Spec. Gravity) Mutlak (Kg/cm2) Mutlak (Kg/cm2)
I >0,90 > 1100 > 650
II 0,90 – 0,60 1100 – 725 650 – 425
III 0,60 – 0,40 725 – 500 425 – 300
IV 0,40 – 0,30 500 – 360 300 – 215
V <> <> <>

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 14


Dari urain diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kuat lenturkayu
masuk dalam kelas kuat kayu IV, kuat tekan kayu masuk dalam kelas kuat
kayu III, berat jenis kayu masuk dalam kelas kuat kayu II dan kuat geser
kayu masuk dalam kelas kuat kayu I.

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 15


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu

https://id.wikipedia.org/wiki/Keruing

http://saipulefendi.blogspot.co.id/2013/11/kayu-material-alam-yang-
banyak-dijumpai.html

https://fachriany.wordpress.com/tag/kelas-kuat/

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 16


LAMPIRAN

Pengujian Kuat Kayu Keruing | 17

Anda mungkin juga menyukai