Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ACARA 1
PENGENALAN TOOLS GEOPROCESSING PADA SOFTWARE ARCGIS
Dosen Pengampu :
Dedy Miswar, S.Si., M.Pd.
Listumbinang Halengka, S.Si., M.Sc
Disusun Oleh :
Ahmad Ardyansyah
NPM : 1653034012
C. Langkah Kerja
1. Buka program ArcGIS dari start menu Program ArcGIS
ArcMap 10.x.
2. Pilih Blank Map untuk lebar kerja baru.
3. Untuk memudahkan memasukan data terlebih dahulu melakukan Folder
Connections, pada perintah Catalog Folder Connectionsklik kanan
Connect to Folder … Pilih Direktori penyimpanan.
8. Pada Toolbox Clip pada Input Features pilih data yang telah di add data
sebelumnya misal shp lereng Clip Features pilih shp tanggamus_kec, lalu
pada Output Features pilih lokasi direktori penyimpanan yang telah ter-
Folder Connections. Lalu klik OK tunggu hingga selesai.
9. Pada Toolbox Dissolve pada Input Features pilih data yang telah di add
data sebelumnya misal shp administrasi_rev, lalu pada Output Features
pilih lokasi direktori penyimpanan yang telah ter-Folder Connections,
kemudian ubah data yang ingin ditampilkan missal Provinsi dan
Kabupaten. Lalu klik OK tunggu hingga selesai.
10. Pada Toolbox Union/Intersect pada Input Features pilih data yang telah di
add data sebelumnya misal shp hujan dan lereng_tanggamus, lalu pada
Output Features pilih lokasi direktori penyimpanan yang telah ter-Folder
Connections, pada menu lain biarkan default. Lalu klik OK tunggu hingga
selesai.
11. Pada Toolbox Merge pada Input Features pilih data yang telah di add data
sebelumnya misal shp lamsel_kec dan lamtim_kec, lalu pada Output
Features pilih lokasi direktori penyimpanan yang telah ter-Folder
Connections, pada menu lain biarkan default. Lalu klik OK tunggu hingga
selesai.
D. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem Informasi Geografis
E. Hasil Praktikum
Hasil dari Praktikum 1 ini adalah sebagai berikut :
1. Buffer
2. Clip
(Input Clip)
(Output Clip)
3. Dissolve
(Input )
(Output)
4. Intersect dan Union
(Input)
(Output Intersect)
(Output Union)
5. Merge
(Intput)
(Ouput)
F. Pembahasan
Geoprocessing merupakan salah satu tool di ArcGIS yang paling sering
digunakan dalam mengolah data spasial. Sekitar 70% analisis GIS, khususnya
proses tumpang susun (overlay) data dilakukan dengan tools ini. Beberapa
tool geoprocessing yang akan dibahas disini adalah Buffer, Clip, Dissolve,
Intersect, Union, dan Merge. Perintah ini semuanya terdapat dalam
ArcToolbox di ArcMap.
1. Buffer
Tools ini berfungsi sebagai membuat zona buffer pada zona tertentu (point,
line, polygon) yang diinginkan. Misal pada contoh hasil praktikum ini
adalah lokasi Samsat Induk dan Samsat Kelurahan yang merupakan data
berupa titik. Lokasi tersebut diberikan buffer dengan jarak radius 1 km
dari titik lokasi.
2. Clip
Tools ini berfungsi menentukan pada area pada input yang berada didalam
area Clip Feature. Operasi Clip ini digunakan untuk memotong sebuah
data peta berupa garis, titik, maupun polygon dengan mengambil bagian
dalam dan membuang bagian luarnya dengan bantuan sebuah data spasial
lainnya. Proses ini dituntut untuk lebih konsentrasi dimana harus paham
terkait dengan pasangan yang dimaksukkan pada kotak dialog setelah
memilih clip dan kemudian masuk ke add data, pasangan itu ialah antara
lereng dengan tanggamus_kec.shp.
3. Dissolve
Dissolve merupakan fungsi geoprocessing wizard dalam geoprocessing
dialog box adalah fungsi dissolve, fungsi dari dissolve akan
menggabungkan objek-objek dalam sebuah layer atau theme yang
mempunyai karakteristik maupun nilai dan isi field tertentu yang
mempunyai kesamaan. Fungsi lainnya adalah mengurangi data attributes
yang terdapat pada layar atau theme agar dapat. Pada hasil praktikum ini
proses dissolve digunakan untuk menyederhanakan data Administrasi
Lampung pada data admin_lampung_rev.shp. Data tersebut
disederhanakan yang mana sebelumnya data tersebut terdiri dari data yang
sangat mendetail hingga tingkat batas Desa Provinsi Lampung
disederhanakan menjadi data batas Kabupaten dan Kota Provinsi
Lampung.
4. Intersect
Toolbox ini merupakan salah satu jenis overlay pada dua peta untuk
menggabungkan kenampakan dalam peta ke dalam peta lainnya dalam
batas yang menyesuaikan peta lain tersebut, kenampakam dari peta input
akan ter- intersect oleh peta yang mengintersect, dan attribut dari kedua
peta yang mengalami intersect akan menjadi satu. Pada contoh hasil
Praktikum ini diambil dari input data hujan dan lereng_tanggamus.shp.
Output data tersebut didapatkan data overlay berupa data Hujan dan
Lereng Tanggamus yang menyatu dan terpotong di daerah Tanggamus.
5. Union
Toolbox ini merupakan salah satu jenis overlay pada dua peta untuk
menggabungkan kenampakan dalam peta ke dalam peta lainnya dalam
batas yang menyesuaikan peta lain tersebut, kenampakam dari peta input
akan ter- intersect oleh peta yang mengintersect, dan attribut dari kedua
peta yang mengalami intersect akan menjadi satu. Pada contoh hasil
Praktikum ini diambil dari input data hujan dan lereng_tanggamus.shp.
Output data tersebut didapatkan data overlay berupa data Hujan dan
Lereng Tanggamus. Berbeda dengan Intersect hasil Overlay dengan tools
Union akan menghasilkan Peta Overlay dengan data yang lengkap tanpa
terpotong. Peta yang sudah di clip biasa lebih variatif pada kenampakan
petanya karena menggabungkan dua polygon antara hujan dan
lereng_tanggamus.shp.
6. Merge
Merge mempunyai fungsi menggabungkan beberapa theme shp dalam satu
file shp, dengan mengambil susunan table dari salah satu peta yang
digabungkan. Pada contoh hasil Praktikum ini diambil dari input data
lamsel dan lamtim.shp. Output data tersebut didapatkan data overlay
berupa data Lampung Selatan dan Lampung Timur yang menjadi sebuah
satu theme atau layer.
G. Kesimpulan
Pada pertemuan praktikum diharapkan mahasiswa bisa melakukan
geprocessingg sehingga diharapkan konsentrasi dan ketelatenan dalam
mengelolah bahan prektek dengan menggunakan ArcMap. Geoprocessing ini
merupakan kekuatan SIG yang tida kterdapat di sistem informasi lainnya. Hal
yang menarik sekaligus menjadi tantangan, karena hampir 60-70% kegiatan
SIG terfokus pada entry data dan di sisi yang lain sharing data kurang
berjalan sempurna, banyak kegiatan SIG yang pada akhirnya belum
mengaplikasikan geoprocessing ini, SIG akhirnya banyak digunakan sebagai
alat pemetaan. Proses tumpang susun atau overlay peta sangat berguna untuk
menganalisa suatu wilayah. Mahasiswa harus paham kaidah kartografi
sehingga mampu melakukan geoprocessing yang ada beberapa kaidah yang
harus dilakukan oleh mahasiswa yang tidak lepas dari kajian kartografi yaitu
Buffer, Clip, Dissolve, Intersect, Union, dan Merge.
H. Referensi