TUJUAN
⇪ Gambar 1 T
Typical Oil and
a Gas Resservoir
Ada beberapa sumur di-swab me
elalui casing
g, tetapi seb
bagian besarr sumur di-sswab
melalu
ui tubing. Operasi
O swabbing dapat dikerjakann dengan m menggunakan unit perallatan
sepertti berikut ini :
2.1. Truck
T Mounted Swab
bbing Unit
Sejum
mlah sumur di-swabbing
d dengan meenggunakan "pole mast production rig".
Te
elescopic po
ole mast da
apat diperpa
anjang di attas well hea
ad sehinggaa tersedia ru
uang
ya
ang cukup untuk
u mengaatur dan mem
mpersiapkann peralatan, Gambar 2.
⇪ Gamba
ar 2 Truck M
Mounted Sw
wabbing Unit
⇪ Gamba
ar 4 Peralata
an Swabbin
ng
¾ Telescopic Portable Mast, dapat diangkat dengan posisi vertikal dengan
bantuan wireline, tetapi umumnya dengan hidrolik ram, serta dapat
dipertinggi sampai batas maksimum dalam beberapa menit. Biasanya,
operasi swabbing tidak menggunakan unit yang didukung wireline untuk
menegakkannya, tetapi dengan jenis screw type atau hydraulic jack untuk
memperoleh kestabilan diatas wellhead.
¾ Swabbing Line, terbuat dari fiber core dan anyaman kawat baja berkualitas.
Kekuatannya bervariasi tergantung dari diameternya.
¾ Jenis yang digunakan tergantung dari type fluida yang akan diswab serta
beban gesekan yang akan diderita oleh line tersebut.
¾ Hoisting Drum, tempat penyimpanan, penarikan serta menahan beban
yang diderita oleh wireline. Hoisting drum mempunyai kapasitas dari
10.000 sampai 15.000 wireline.
¾ Oil Saver, adalah peralatan hidrolik yang terletak di atas lubricator.
¾ Oil saver memperkecil bocornya fluida disekitar wireline, memperkecil
kemungkinan tersemburnya fluida ke sekitar lingkungan sumur.
¾ Lubricator, tabung container yang ditempatkan di atas master valve, atau
shut-off valve pada wellhead. Peralatan ini juga berfungsi sebagai pengatur
tekanan pada saat operasi swabbing berlangsung.
¾ Level Winder, alat untuk mengatur gulungan kawat (wireline), guna
mencegah kemungkinan gulungan kawat menjadi kusut.
¾ Swabbing Assembly, peralatan swabbing yang diturunkan ke dasar sumur
terdiri dari empat komponen, yaitu :
o Wire Rope Socket, alat yang digunakan untuk menyambung antara
peralatan swabbing dengan wireline
o Sinker Bar, biasanya 1- 1/2" diameter heavy metal bar dengan panjang
sekitar 20’. Peralatan ini diletakkan di atas unit swabbing sebagai
pemberat, sehingga wireline mudah diturunkan dan tidak akan kusut
selama berada di dalam sumur
o Set of Jar, tabung kosong yang bekerja secara hidrolik guna
menghadapi bahaya stuck
o Swabbing Unit, piston-like object yang terdiri dari cup dan valve yang
tersusun dalam mandrel. Pada saat diturunkan ke dalam fluid valve
akan terbuka, sehingga swabbing unit dapat mencapai dasar sumur.
Pada saat ditarik valve akan tertutup, sehingga fluida yang terdapat
pada cup akan terperangkap dan terangkat ke permukaan.
⇪ Gamba
ar 5 Resin Sa
and Slumes6
6)
3.1. Gravel
G Pack
k.
Gravel pack meruupakan workkover yang terbaik
t untuk single com
mpletion den
ngan
zo
one produkssi yang panja
ang. Pelaksa
anaanya adallah sebagai berikut :
a. Pe
embersihan perforasi dengan clean fluid
f sebelum
m gravel pacck dipasang.
b. Pe
enentuan uk
kuran gravel pack sesuai dengan uku uran butiran pasir formasi.
c. Squeeze gravel pack ke dalam lubang perforasi, digunakan water wet gravel
jika digunakan oil placement fluid.
d. Produksikan sumur dengan segera setelah packing, aliran produksi dimulai
dengan laju produksi rendah kemudian dilanjutkan dengan kenaikan laju
produksi sedikit demi sedikit.
Metoda ini merupakan metoda pengontrolan pasir yang paling sederhana dan
paling tua umurnya. Pada prinsipnya, adalah gravel yang ditempatkan pada annulus
antara screen/sloted dengan casing/lubang bor, dimaksudkan agar dapat menahan pasir
formasi.
5.2. Drillin
ng Deeper
Drilling dee
eper adalah prosedur workover yan ng biasa dila
akukan untuk membor
formasii yang mun ngkin meng gandung miinyak yang berada dib bawah zonee produksi
terbawaah sumur terrsebut. Proseedurnya biasa memerlukkan operasi squeezing dari
d lubang
perforasi yang ada. Operasi pe emboran dilakukan untu uk mencapai zone berikkutnya dan
selanjuttnya pemasa angan perala
atan kompleesi yang baru
u Gambar 7.
⇪ Gam
mbar 7 Drilling Deeper
5.3. Sidetrackin
S ng
Sidetrracking adalah operasi workover dengan me enggunakann prinsip-prrinsip
pemboran be erarah. Sidetracking dilakkukan untuk
k mengganti zone produ
uksi atau relo
okasi
zo
one produkssi Gambar 8..
⇪ Gam
mbar 8 Side
etracking
Tujuan dilakukan sidetracking adalah sebagai berikut :
a. Adanya peralatan yang tidak terambil selama pemboran
b. Untuk menghindari zone-zone yang dapat membahayakan pemboran
c. Relokasi lubang bor untuk mencapai daerah pengurasan yang lebih baik.
Drilling deeper dan sidetracking memerlukan peralatan-peralatan berat untuk
mendukung pelaksanaan operasi tersebut seperti :
¾ Heavy duty production rig
¾ Circulating equipment
¾ Additional power
Untuk sumur dengan tekanan tinggi, harus didukung dengan BOP.
6.1. Continuous
C s Flowmete
er
Continnuous flowwmeter adalah centralized spinner-type vellocimeter. Pada
peralatan ini fluida meleewati meterring sehingg ga diperoleh
h persentase total laju alir.
Peralatan ini digunakan untuk meng gukur fluida dengan keccepatan tingggi dalam tu
ubing
dan casing, menghasilka an rekaman profil laju produksi atau
a laju injeksi, Gambaar 9.
Kegunaan me endasar dari peralatan in
ni adalah :
a. Mengh
hasilkan cataatan profil prroduksi atau
u injeksi
b. Menen
ntukan posissi bocornya tubing
t atau casing
c. Menga
analisa fractu
uring dan accidizing
d. Menen
ntukan Productivity Inde ex (PI)
⇪ Gambar 9 Continuo
ous Flowme
eter
6.2. Packer
P Flow
wmeter
Packer flowmeterr adalah cen ntralized spiinner-type vvelocimeter yang digunakan
untuk menye ekat lubang bor, sehingga menga alihkan semua aliran ke e arah penccatat
(m
metering). Pe
engukuran dapat
d ukan di atas atau di baw
dilaku wah zone prooduktif (interest).
A
Alat ukur inii merupakan alat ukurr dengan ke etelitian yan
ng baik yanng hanya dapat
d
digunakan un ntuk menguukur laju alirr volume yaang rendah (di bawah 700 7 bbl), se
eperti
ya
ang terlihatG
Gambar 10 . Kegunaan ddasar dari peeralatan ini adalah
a :
a. Menghasilkan
n data profil laju alir total untuk sumur produksi
b. Menentukan
M lokasi
l keboccoran casing atau tubing g
c. Analisa fracturing
f da
an acidizing
d. Menentukan Producctivity Index (PI)
⇪ Gambar
G 10 P
Packer Flow
wmeter
6.3. Isolasii
Penutupan (plugging back)
b sumur merupakan
n prosedur yyang umum dilakukan
untuk menyekat atau meng gisolasi zone produksi terbawah. Mengapa dilakukan
ng back ?
pluggin
Beberapa alasan me enyangkut masalah pengaturan
p (repositioning) atau
pembattalan (abandoning) secara perma anen zone/b bagian darii formasi yang
y telah
diprodu
uksi. Hal dise
ebabkan air telah menem
mbus (breakk trough) zonne bagian ba awah, yang
disebab
bkan oleh be erbedanya permeabilita
p s reservoir atau
a tekanan
n reservoir telah
t turun
sehingg
ga air mene erobos dari bawah zone minyak. Hal ini serring terjadi bila zone
produksi berupa foormasi yang berlapis-lap
pis, zone terb
bawah akan tertembus aira terlebih
dahulu..
bagian besar menerobo
Apabila air sudah seb os ke zone minyak maaka sumur
bagian bawah ditu utup yang biasanya de
engan menggunakan ssemen atau disumbat
dengann multiple plugs
p meng
ggunakan beberapa
b metoda atau kombinasi beberapa
metodaa.
Alasan lainnnya adalah
h penutupan n sementaraa zone terssebut karenna sedang
operasii perbaikan sumur. Hal ini biasa dilakukan untuk testing atau
a selama
a stimulasi
(fracturing atau acid
dizing).
Terdapat tig
ga metoda dasar pluggin
ng back, Gam
mbar 11 ada
alah yaitu:
Cemen ntation
Mecha anical
Retrievvable Bridge Plug
A. Ceme
entation
Cementa
ation adalah prosedur pllugging back yang biasaa digunakann untuk menutup
sumur openhole ataau abandoning well. Pennutupan sum mur biasa dilakukan den ngan
memomp pakan semen yang kuat dan cepat mengeras
m (sttrengthened
d and fast setting
cement) ke zone yan
ng akan dituttup.
⇪ G
Gambar 11 Metoda Dassar Plugging Back
anical
B. Mecha
Metoda mechanical ini biasanya menggunakan penyeka at yang terb
buat dari bessi cor
(cast iron) dan kare
et sintetik. Penyekat in
ni dimasukka
an ke dalam m dalam su umur
sampai mencapai tubing string yang paling baw wah. Penyekat ini di set
menggun nakan tekan
nan, sehingg ga penyekattnya menge
embang dan n menutup zona
secara peermanen.
C. Retrie
evable Bridg
ge Plug
Retrievab
ble Bridge Plug terbuat dari bessi cor dan karet sinte etis yang dapat
d
diturunka
an dengan wireline
w serta
a dapat di se
et secara sem
mentara dalam casing string
sehinggaa dapat diam
mbil kembali..
7. Perbaikan dan Pemasangan Peralatan
Terdapat tiga type pemasangan dan perbaikan peralatan yang biasa dilakukan oleh
well service. Perbaikan ini dilakukan selama produksi sedang berlangsung, yang terdiri dari :
¾ Penyelesaian sumur serta perbaikan dan perawatan peralatan utama
¾ Pemasangan, perawatan dan perbaikan peralatan artificial lift
¾ Pemasangan, perawatan dan perbaikan peralatan pengolahan dan fasilitas
penyimpanan
1. Short J., "Fishing and Casing Repairs", Penn Well Publishing Company, Tulsa-
Oklahoma, 1981.
2. Skinner D.R., "Introduction to Petroleum Production, Volume 1: Reservoir
Engineering, Drilling, Well Completions", Gulf Publishing Company,
Houston, 1981.
3. nn., "A Primer of Oilwell Service and Workover", Third Edition, Petroleum Extension
Service, Texas, 1979.
4. nn., "Wireline Courses", Flopetrol-Schlumberger.
5.Spink, L.K., "Principles and Practice of Flowmeter Engineering". Brwn K.E., et all,
"The Technology of Artificial Lift Methods", Vol. 4, Penn Well
Books, Tulsa, 1984.