Anda di halaman 1dari 20

Light Wellservice Operation

TUJUAN

Mengenali jenis-jenis pekerjaan Light Well Service Operation


Swabbing
Sand control dan sand clean out
Corrosion, scale dan parafin removal
Pendeteksian kebocoran dan isolasi
Perbaikan dan pemasangan peralatan
Mengenali komponen-komponen peralatan dalam operasi Light Well Service
Operation

WSER-009 Light Wellservice Operation 1


1. Pendahuluan
Well service operation adalah pekerjaan rutin yang harus dilakukan selama sumur
berproduksi, yang berfungsi untuk memperbaiki atau meningkatkan produktivitas sumur.
Terdapat beberapa perbaikan sumur yang mendasar, yang biasanya dilakukan oleh
service company, yang bertujuan untuk memperbaiki atau memperbaharui serta
memperpanjang umur sumur berproduksi, dapat dibedakan menjadi :
¾ Operasi Swabbing
¾ Sand Control dan Sand Clean Out
¾ Corrosion, Scale dan Paraffin Removal
¾ Penggantian Zone Produktif
¾ Pendeteksian Kebocoran dan Isolasi

2 WSER-009 Light Wellservice Operation


2.. Swabbing
g
Swabbing adalah prosses pengeluaran fluida yang
y terakumulasi di da asar sumur yang
y
diseba
abkan oleh sumur berheenti mengallir secara ala
ami. Kejadian ini terjadi disebabkan
n bila
tekana
an formasi tidak cukup
p untuk men ngangkat ko olom fluida yang teraku umulasi di d
dasar
sumurr ke permukaan Gambarr 1.
Swabbing dilaksanakkan dengan menurunka an peralatann khusus ke e lubang su umur
mengg gunakan wireline.
w Perralatan swa abbing dilenngkapi deng gan "swabb bing cup" yangy
berfun
ngsi untuk mengangkat
m fluida
f ke perrmukaan, yaang selanjutn
nya dialirkan
n melalui flow
wline
yang berhubunga an dengan wellhead
w ke
e tangki atau kolam penampung. Pada P saat fluida
f
dikeluarkan, tekannan hidrosta
atik di lubanng bor menjaadi rendah. Pada saat tekanan
t turu
un di
bawah h tekanan fo
ormasi, sumuur akan men ngalir secara
a alami kembbali.

⇪ Gambar 1 T
Typical Oil and
a Gas Resservoir
Ada beberapa sumur di-swab me
elalui casing
g, tetapi seb
bagian besarr sumur di-sswab
melalu
ui tubing. Operasi
O swabbing dapat dikerjakann dengan m menggunakan unit perallatan
sepertti berikut ini :

2.1. Truck
T Mounted Swab
bbing Unit
Sejum
mlah sumur di-swabbing
d dengan meenggunakan "pole mast production rig".
Te
elescopic po
ole mast da
apat diperpa
anjang di attas well hea
ad sehinggaa tersedia ru
uang
ya
ang cukup untuk
u mengaatur dan mem
mpersiapkann peralatan, Gambar 2.
⇪ Gamba
ar 2 Truck M
Mounted Sw
wabbing Unit

2.2. Well Service


S Uniit
Swabbing ju uga dapat dikerjakan
d dengan regular production rig. Pada a kasus ini
wireline
e unit serin ng disebut dengan "ssand line" dihubungka an dengan peralatan
pengan ngkat (hoistin
ng drum). Pe
emilihan pen
nggunaan un
nit peralatan
n ini disebab
bkan sumur
yang akkan diswabbing biasanya a cukup dala
am, Gambar 3.
⇪ Gamb
bar 3 Well Service
S Unitt

2.3. Peralatan Swabbing


S
Perala
atan pada sa
aat swabbing
g diperlukan sebagai berrikut, Gamba
ar 4 :

⇪ Gamba
ar 4 Peralata
an Swabbin
ng
¾ Telescopic Portable Mast, dapat diangkat dengan posisi vertikal dengan
bantuan wireline, tetapi umumnya dengan hidrolik ram, serta dapat
dipertinggi sampai batas maksimum dalam beberapa menit. Biasanya,
operasi swabbing tidak menggunakan unit yang didukung wireline untuk
menegakkannya, tetapi dengan jenis screw type atau hydraulic jack untuk
memperoleh kestabilan diatas wellhead.
¾ Swabbing Line, terbuat dari fiber core dan anyaman kawat baja berkualitas.
Kekuatannya bervariasi tergantung dari diameternya.
¾ Jenis yang digunakan tergantung dari type fluida yang akan diswab serta
beban gesekan yang akan diderita oleh line tersebut.
¾ Hoisting Drum, tempat penyimpanan, penarikan serta menahan beban
yang diderita oleh wireline. Hoisting drum mempunyai kapasitas dari
10.000 sampai 15.000 wireline.
¾ Oil Saver, adalah peralatan hidrolik yang terletak di atas lubricator.
¾ Oil saver memperkecil bocornya fluida disekitar wireline, memperkecil
kemungkinan tersemburnya fluida ke sekitar lingkungan sumur.
¾ Lubricator, tabung container yang ditempatkan di atas master valve, atau
shut-off valve pada wellhead. Peralatan ini juga berfungsi sebagai pengatur
tekanan pada saat operasi swabbing berlangsung.
¾ Level Winder, alat untuk mengatur gulungan kawat (wireline), guna
mencegah kemungkinan gulungan kawat menjadi kusut.
¾ Swabbing Assembly, peralatan swabbing yang diturunkan ke dasar sumur
terdiri dari empat komponen, yaitu :
o Wire Rope Socket, alat yang digunakan untuk menyambung antara
peralatan swabbing dengan wireline
o Sinker Bar, biasanya 1- 1/2" diameter heavy metal bar dengan panjang
sekitar 20’. Peralatan ini diletakkan di atas unit swabbing sebagai
pemberat, sehingga wireline mudah diturunkan dan tidak akan kusut
selama berada di dalam sumur
o Set of Jar, tabung kosong yang bekerja secara hidrolik guna
menghadapi bahaya stuck
o Swabbing Unit, piston-like object yang terdiri dari cup dan valve yang
tersusun dalam mandrel. Pada saat diturunkan ke dalam fluid valve
akan terbuka, sehingga swabbing unit dapat mencapai dasar sumur.
Pada saat ditarik valve akan tertutup, sehingga fluida yang terdapat
pada cup akan terperangkap dan terangkat ke permukaan.

6 WSER-009 Light Wellservice Operation


3. S
Sand Contrrol
Penurunan n produktivitas sumur d dapat disebaabkan oleh beberapa halh yaitu :kondisi
reservvoir, kondisi produksi, proses penyu umbatan pad da tubing, luubang bor dan
d perforassinya
atau kerusakan
k mekanis.
m Plug
gging/penyu umbatan pad da tubing, luubang bor dan
d perforassinya
dapat disebabkan n oleh : pasirr, partikel-pa
artikel forma
asi termasukk batuannya, partikel-parrtikel
lumpu ur, endapan parafin, aspa alt scale atau
u collapse pada tubing/ccasing.
Terprodukksinya pasir dalam sumu
ur dapat me
enimbulkan bermacam-m
macam massalah,
dianta
aranya yaitu :
¾ Kerusakan peralatan
p dan fasilitas prroduksi
¾ Peyumbatann aliran fluid
da produksi dalam
d pipa a
alir
¾ Masalah-maasalah lain yang sangat menggangg gu produktivitas sumur
ang perlu dipertimbang
Hal-hal ya d gkan sebelu
um melakukkan kerja ulang
u (worko
over)
karena
a adanya maasalah pasir, adalah, Gam
mbar 5 :
¾ Gravel Packk
¾ Sand Conso olidation
¾ Resin Coateed Gravel pacck

⇪ Gamba
ar 5 Resin Sa
and Slumes6
6)

3.1. Gravel
G Pack
k.
Gravel pack meruupakan workkover yang terbaik
t untuk single com
mpletion den
ngan
zo
one produkssi yang panja
ang. Pelaksa
anaanya adallah sebagai berikut :
a. Pe
embersihan perforasi dengan clean fluid
f sebelum
m gravel pacck dipasang.
b. Pe
enentuan uk
kuran gravel pack sesuai dengan uku uran butiran pasir formasi.
c. Squeeze gravel pack ke dalam lubang perforasi, digunakan water wet gravel
jika digunakan oil placement fluid.
d. Produksikan sumur dengan segera setelah packing, aliran produksi dimulai
dengan laju produksi rendah kemudian dilanjutkan dengan kenaikan laju
produksi sedikit demi sedikit.
Metoda ini merupakan metoda pengontrolan pasir yang paling sederhana dan
paling tua umurnya. Pada prinsipnya, adalah gravel yang ditempatkan pada annulus
antara screen/sloted dengan casing/lubang bor, dimaksudkan agar dapat menahan pasir
formasi.

3.2. Sand Consolidation


Sand consolidation dengan menggunakan material plastik. Pemilihan metoda ini
cocok untuk zone produksi yang pendek. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Clean fluid secara uniform
b. Menginjeksikan material plastik ke zone produktif
c. Membersihkan pasir yang kotor dengan HF acid-mutual solvent
Yang merupakan teknik dengan menginjeksikan resin ke dalam formasi, dimana
resin tersebut diharapkan mengikat butir pasir, sehingga berfungsi sebagai material
penyemen.

3.3. Resin Coated Gravel Pack


Injeksi dengan menggunakan plastic coated sand dan viscous placement fluid,
biasanya metoda ini dipakai pada zone yang panjangnya medium, dimana pasir telah
diproduksikan dan memperlihatkan gejala caving. Metoda yang digunakan adalah "sand
lock", yaitu dengan memasukkan resin pembungkus gravel ke dalam formasi. Resin
disini akan membentuk jaringan batu pasir sintetik yang sangat permeabel.

8 WSER-009 Light Wellservice Operation


4. Corrosion, Scale dan Paraffin Removal

4.1. Corrosion Removal


Material yang terbuat dari logam karena kondisi lingkungan yang tidak sesuai
akan mengalami suatu proses yang disebut dengan korosi. Bijih logam pada umumnya
merupakan senyawa oksida yang lebih stabil dari logamnya sendiri. Logam mempunyai
kecenderungan untuk bereaksi dengan oksigen, sulfat dan elemen-elemen lain
membentuk persenyawaan yang lebih stabil, sehingga terbentuklah korosi.
Hadirnya air dalam proses korosi merupakan elektrolit, karena mengandung
garam-garam seperti klorida, sulfida, atau gas terlarut seperti H2S, CO2, oksigen atau
SO2, sehingga arus listrik dari anoda ke katoda dapat mengalir.
Untuk mencegah korosi maka arus listrik ini harus dihentikan atau logam dalam
keadaan netral. Untuk menghentikan arus ini dapat dilakukan dengan melawan arus
tersebut (cathodic protection) atau dengan menggunakan inhibitor atau coating, kedua
material ini tahan terhadap arus listrik.

4.2. Scale Removal


Air formasi mengandung bermacam-macam bahan kimia dalam bentuk ion-ion
yang larut. Ion-ion tersebut bergabung satu sama lainnya membentuk senyawa yang
tidak dapat larut dalam air. Apabila jumlah senyawa tersebut cukup banyak sehingga
melampaui batas kelarutannya pada suatu kondisi, maka senyawa tersebut mengendap
dalam bentuk padatan yang sering disebut scale.
Batas kelarutan suatu senyawa dalam air tergantung pada beberapa faktor yaitu :
a. Tekanan
b. Temperatur
c. Tekanan Parsial CO2
d. TDS (Total Dissoleved Salt)
Perubahan keempat faktor tersebut dapat terjadi di dalam sumur, mulai dari
dasar sumur sampai ke permukaan, ataupun sepanjang pipa salur. Dengan demikian
endapan atau scale sering sekali diketemukan di lubang perforasi sumur, sepanjang
tubing ataupun sepanjang pipa salur yang dapat menyumbat aliran fluida sehingga akan
menurunkan produktivitas sumur.
Jenis scale yang sering ditemui adalah : kalsium karbonat, kalsium sulfat, barium
sulfat, stronsium sulfat, dan senyawa- senyawa besi.
Pencegahan scale dapat dilakukan dengan memasukkan bahan kimia tertentu
(scale inhibitor) ke dalam sistem aliran. Pencegahan scale tersebut adalah sebagai
berikut:
¾ Pada awal pembentukkan scale, yaitu merupakan kristal yang sangat kecil.
Scale inhibitor tersebut akan melapisi kristal dan mencegah pertumbuhan
kristal lebih lanjut.
¾ Scale inhibitor mencegah kristal scale mengendap di dinding tubing, pipa
salur, perforasi dan sebagainya.
¾ Berdasarkan mekanisme pencegahan scale tersebut, maka dua hal pokok
yang harus dilakukan, yaitu :

WSER-009 Light Wellservice Operation 9


1. Scale inhibitor harus ditempatkan di daerah "up-stream" dari sistem
aliran
2. Scale inhibitor harus berada di dalam fluida sumur secara terus
menerus. Hal ini dapat dilakukan dengan menginjeksikan secara
kontinyu atau ditempatkan di dalam fluida produksi sumur.

4.3. Paraffin Removal


Secara umum metoda untuk membersihkan endapan paraffin dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Secara Mekanik
b. Secara Kimia (Pelarutan Paraffin)
c. Secara Panas (Pelelehan Paraffin)
A. Secara Mekanik
Metoda mekanik seperti scrapper, pisau atau hook, yang dikombinasikan dengan
peralatan lain yang digunakan untuk membersihkan endapan paraffin,
menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dalam pembersihan paraffin disekitar
lubang bor.
B. Secara Kimia
Penggunaan larutan kimia untuk membersihkan paraffin mejadi sangat terkenal.
Tetapi beberapa larutan tidak dapat digunakan di Indonesia. Carbon Disulfides
(CS2), adalah pelarut paraffin yang baik, akan tetapi mempunyai titik nyala yang
sangat rendah dan uapnya sangat beracun, sehingga sangat berbahaya dilakukan di
lapangan.
Carbon Tetraclorida (CCl4), adalah salah satu pelarut parafin yang baik, namun
adanya organik-klorida dalam larutan dalam ppm (part permillion) sangat merusak
refinery catalist. Biasanya minyak mentah akan ditolak jika terdeteksi mengandung
organik klorida.
C. Secara Pemanasan
Salah satu teknik pembersihan endapan paraffin yang terkenal adalah dengan
melelehkan parafin dengan minyak panas (hot oil). Metoda ini sangat sederhana,
yaitu dengan mengalirkan minyak mentah melalui alat penukar panas dan
memompakannya ke dalam sumur dengan temperatur lebih dari 150 oC (300 oF).
Biasanya sudah cukup untuk melelehkan paraffin di dalam tubing, yang kemudian
diproduksikan kembali bersama dengan minyak.
Kelemahannya adalah selama minyak panas disirkulasikan, fluida tersebut
mengandung kandungan paraffin dengan konsentrasi yang tinggi, mungkin ada
yang bocor dan masuk ke zone produktif dan mendingin membentuk endapan
paraffin di formasi.
Apabila kejadian tersebut terjadi, hal ini memerlukan proses perendaman
menggunakan pelarut paraffin yang baik untuk membersihkan paraffin dan
mendorong keluar dari batuan formasi.
Penggunaan uap sangat sukses dalam menghadapi masalah paraffin disejumlah
lapangan. Berbagai metoda telah dikembangkan untuk menghadapi beberapa
kondisi yang ditemui di lapangan. Semua metoda pada dasarnya mentransmisikan

10 WSER-009 Light Wellservice Operation


panas ke minyak dan paraffin di dalam tubing sehingga melelehkan paraffin yang
kemudian dialirkan bersama minyak.
Pemanasan dengan uap digunakan untuk memanaskan formasi dan membersihkan
paraffin dari muka formasi (sand face). Tetapi kegagalannya, dapat menutup zone
produksi sama seperti yang dialami jika menggunakan minyak panas.

WSER-009 Light Wellservice Operation 11


5. Pe
erubahan Zone
Z Produ
uksi
Denggan berjalannnya waktu produksi suumur maka formasi/rese
f ervoir akan mengalami
m
penurunan produksi. Pe enurunan prroduksi ini d
dapat diseba
abkan oleh karena tidak tepatnya
desain peralatan atau fo
ormasi terseb
but cadangaannya sudah habis.
bila cadanga
Apab an suatu formasi sudah berkurang, maka perlu melakukan perubahan
zone produkksi. Hal ini dapat dilakuk
kan dengan menggunakkan beberapa a metoda.

5.1. Plugging Back


Plugging back adalah prosedur u umum yang dilakukan untuk menutup zone
produksi yang paliing terbawa
ah, sehingga
a tidak terjaadi proses a
aliran antar zone atau
merupa
akan persiap
pan untuk meelakukan sid
de tracking, Gambar
G 6.

⇪ Gambar 6 Plugging Back


B

5.2. Drillin
ng Deeper
Drilling dee
eper adalah prosedur workover yan ng biasa dila
akukan untuk membor
formasii yang mun ngkin meng gandung miinyak yang berada dib bawah zonee produksi
terbawaah sumur terrsebut. Proseedurnya biasa memerlukkan operasi squeezing dari
d lubang
perforasi yang ada. Operasi pe emboran dilakukan untu uk mencapai zone berikkutnya dan
selanjuttnya pemasa angan perala
atan kompleesi yang baru
u Gambar 7.
⇪ Gam
mbar 7 Drilling Deeper

5.3. Sidetrackin
S ng
Sidetrracking adalah operasi workover dengan me enggunakann prinsip-prrinsip
pemboran be erarah. Sidetracking dilakkukan untuk
k mengganti zone produ
uksi atau relo
okasi
zo
one produkssi Gambar 8..

⇪ Gam
mbar 8 Side
etracking
Tujuan dilakukan sidetracking adalah sebagai berikut :
a. Adanya peralatan yang tidak terambil selama pemboran
b. Untuk menghindari zone-zone yang dapat membahayakan pemboran
c. Relokasi lubang bor untuk mencapai daerah pengurasan yang lebih baik.
Drilling deeper dan sidetracking memerlukan peralatan-peralatan berat untuk
mendukung pelaksanaan operasi tersebut seperti :
¾ Heavy duty production rig
¾ Circulating equipment
¾ Additional power
Untuk sumur dengan tekanan tinggi, harus didukung dengan BOP.

14 WSER-009 Light Wellservice Operation


6.. Deteksi K
Kebocoran Dan Isolasi
Untuk mem monitor produksi denga
an tepat pada phase dina
amik (flowin
ng), sejumlah
h alat
khusus telah dikkembangkan n untuk me engetahui/mmendeteksi zone keboccoran. Peralatan
but adalah :
terseb

6.1. Continuous
C s Flowmete
er
Continnuous flowwmeter adalah centralized spinner-type vellocimeter. Pada
peralatan ini fluida meleewati meterring sehingg ga diperoleh
h persentase total laju alir.
Peralatan ini digunakan untuk meng gukur fluida dengan keccepatan tingggi dalam tu
ubing
dan casing, menghasilka an rekaman profil laju produksi atau
a laju injeksi, Gambaar 9.
Kegunaan me endasar dari peralatan in
ni adalah :
a. Mengh
hasilkan cataatan profil prroduksi atau
u injeksi
b. Menen
ntukan posissi bocornya tubing
t atau casing
c. Menga
analisa fractu
uring dan accidizing
d. Menen
ntukan Productivity Inde ex (PI)

⇪ Gambar 9 Continuo
ous Flowme
eter

6.2. Packer
P Flow
wmeter
Packer flowmeterr adalah cen ntralized spiinner-type vvelocimeter yang digunakan
untuk menye ekat lubang bor, sehingga menga alihkan semua aliran ke e arah penccatat
(m
metering). Pe
engukuran dapat
d ukan di atas atau di baw
dilaku wah zone prooduktif (interest).
A
Alat ukur inii merupakan alat ukurr dengan ke etelitian yan
ng baik yanng hanya dapat
d
digunakan un ntuk menguukur laju alirr volume yaang rendah (di bawah 700 7 bbl), se
eperti
ya
ang terlihatG
Gambar 10 . Kegunaan ddasar dari peeralatan ini adalah
a :
a. Menghasilkan
n data profil laju alir total untuk sumur produksi
b. Menentukan
M lokasi
l keboccoran casing atau tubing g
c. Analisa fracturing
f da
an acidizing
d. Menentukan Producctivity Index (PI)

⇪ Gambar
G 10 P
Packer Flow
wmeter

6.3. Isolasii
Penutupan (plugging back)
b sumur merupakan
n prosedur yyang umum dilakukan
untuk menyekat atau meng gisolasi zone produksi terbawah. Mengapa dilakukan
ng back ?
pluggin
Beberapa alasan me enyangkut masalah pengaturan
p (repositioning) atau
pembattalan (abandoning) secara perma anen zone/b bagian darii formasi yang
y telah
diprodu
uksi. Hal dise
ebabkan air telah menem
mbus (breakk trough) zonne bagian ba awah, yang
disebab
bkan oleh be erbedanya permeabilita
p s reservoir atau
a tekanan
n reservoir telah
t turun
sehingg
ga air mene erobos dari bawah zone minyak. Hal ini serring terjadi bila zone
produksi berupa foormasi yang berlapis-lap
pis, zone terb
bawah akan tertembus aira terlebih
dahulu..
bagian besar menerobo
Apabila air sudah seb os ke zone minyak maaka sumur
bagian bawah ditu utup yang biasanya de
engan menggunakan ssemen atau disumbat
dengann multiple plugs
p meng
ggunakan beberapa
b metoda atau kombinasi beberapa
metodaa.
Alasan lainnnya adalah
h penutupan n sementaraa zone terssebut karenna sedang
operasii perbaikan sumur. Hal ini biasa dilakukan untuk testing atau
a selama
a stimulasi
(fracturing atau acid
dizing).
Terdapat tig
ga metoda dasar pluggin
ng back, Gam
mbar 11 ada
alah yaitu:
Cemen ntation
Mecha anical
Retrievvable Bridge Plug
A. Ceme
entation
Cementa
ation adalah prosedur pllugging back yang biasaa digunakann untuk menutup
sumur openhole ataau abandoning well. Pennutupan sum mur biasa dilakukan den ngan
memomp pakan semen yang kuat dan cepat mengeras
m (sttrengthened
d and fast setting
cement) ke zone yan
ng akan dituttup.

⇪ G
Gambar 11 Metoda Dassar Plugging Back
anical
B. Mecha
Metoda mechanical ini biasanya menggunakan penyeka at yang terb
buat dari bessi cor
(cast iron) dan kare
et sintetik. Penyekat in
ni dimasukka
an ke dalam m dalam su umur
sampai mencapai tubing string yang paling baw wah. Penyekat ini di set
menggun nakan tekan
nan, sehingg ga penyekattnya menge
embang dan n menutup zona
secara peermanen.
C. Retrie
evable Bridg
ge Plug
Retrievab
ble Bridge Plug terbuat dari bessi cor dan karet sinte etis yang dapat
d
diturunka
an dengan wireline
w serta
a dapat di se
et secara sem
mentara dalam casing string
sehinggaa dapat diam
mbil kembali..
7. Perbaikan dan Pemasangan Peralatan
Terdapat tiga type pemasangan dan perbaikan peralatan yang biasa dilakukan oleh
well service. Perbaikan ini dilakukan selama produksi sedang berlangsung, yang terdiri dari :
¾ Penyelesaian sumur serta perbaikan dan perawatan peralatan utama
¾ Pemasangan, perawatan dan perbaikan peralatan artificial lift
¾ Pemasangan, perawatan dan perbaikan peralatan pengolahan dan fasilitas
penyimpanan

18 WSER-009 Light Wellservice Operation


DAFTAR PUSTAKA

1. Short J., "Fishing and Casing Repairs", Penn Well Publishing Company, Tulsa-
Oklahoma, 1981.
2. Skinner D.R., "Introduction to Petroleum Production, Volume 1: Reservoir
Engineering, Drilling, Well Completions", Gulf Publishing Company,
Houston, 1981.
3. nn., "A Primer of Oilwell Service and Workover", Third Edition, Petroleum Extension
Service, Texas, 1979.
4. nn., "Wireline Courses", Flopetrol-Schlumberger.
5.Spink, L.K., "Principles and Practice of Flowmeter Engineering". Brwn K.E., et all,
"The Technology of Artificial Lift Methods", Vol. 4, Penn Well
Books, Tulsa, 1984.

WSER-009 Light Wellservice Operation 19


DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN
Tidak ada

20 WSER-009 Light Wellservice Operation

Anda mungkin juga menyukai