Anda di halaman 1dari 28

NURHIDAYAT SUKARDIN, ST, MT

PENGANTAR MENYUSUN
RENCANA KONTINJENSI
PEMULIHAN PENCEGAHAN
RENCANA PB & MITIGASI

RENCANA RENCANA
PEMULIHAN MITIGASI

RENCANA RENCANA
OPERASI KONTIJENSI>> SOP

Kajian Cepat Bencana

TANGGAP DARURAT KESIAPSIAGAAN


PENGURANGAN RISIKO BENCANA

R=H x V
C
Risiko diturunkan dengan :
1. Memperkecil ancaman kawasan
2. Mengurangi kerentanan kawasan yang terancam
3. Meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam
1. PENCEGAHAN
2. MITIGASI
3. KESIAPSIAGAAN
4. PENGALIHAN
DOKUMEN-DOKUMEN :
 KAJIAN RISIKO
 RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (MH)
 RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN
BENCANA
RENCANA KONTINJENSI (SH)
SOP-SOP
TERKOORDINASI – CEPAT - TEPAT
-MUNGKAS – SANGKIL –
OPTIMALISASI SUMBERDAYA -
membangun HARAPAN YANG REALISTIS
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN KONTINJENSI :
 Proses penyusunan bersama

 Untuk jenis ancaman tunggal (single hazard) atau


collateral/ikutan.

 Rencana kontinjensi mempunyai skenario.

 Skenario dan tujuan yang disetujui bersama

 Dilakukan secara terbuka (tidak ada yg ditutupi)

 Menetapkan peran dan tugas setiap sektor

 Menyepakati konsensus yang telah dibuat bersama.

 Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat (operasionable)


HIRARKI PENINGKATAN KAPASITAS
KESIAPSIAGAAN
KONDISI DIBUTUHKANNYA RENKON
- Probobilitas
- Besaran Dampak

- Identifikasi Wilayah
- Luasan dan Dampak
- Aspek terdampak (aspek
manusia,sarpras aset, ekonomi,
pemerintahan, dan lingkungan.

PROSES PERENCANAAN
SEKTORAL
PERENCANAAN
KONTINJENSI
PENILAIAN BAHAYA – PENENTUAN KEJADIAN
PENGEMBANGAN SKENARIO
Diidentifikasi masyarakat dan daerah/lokasi yang terancam bencana
(daerah rawan bahaya/bencana) sehingga dapat diperkirakan
luas/besarnya dampak bencana yang mungkin terjadi.

Data Histori - Spot dan Luas Poligon


- Jumlah Penduduk Terpapar
Data Teknis - Sarana dan Prasaran terdampak
• Waktu terjadinya bencana (misalnya : pagi, siang, malam).
• Durasi/lamanya kejadian (misalnya : 2 jam, 1 hari, 7 hari, 14 hari).
• Tingginya genangan air (banjir).
• Tinggi dan jarak jangkauan ombak ke daratan (tsunami).
• Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap besar-kecilnya
kerugian/kerusakan.

Terdapat 5 (lima) aspek yang terkena dampak bencana:


1. Kehidupan/penduduk
2. Sarana/Prasarana/fasilitas/asset
3. Ekonomi
4. Pemerintahan, dan
5. Lingkungan.
Dianggarkan

Analisa Kesenjangan
- Spot dan Luas Poligon
Data Histori - Jumlah Penduduk Manajemen
KEBUTUHAN - Personil
Terpapar
Data Teknis SUMBER DAYA - Peralatan
- Sarana dan Prasarana
terdampak - Logistik

KETERSEDIAAN
SUMBER DAYA

STAKEHOLDER
PENETAPAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Untuk memberikan arahan/pedoman bagi sektor-sektor terkait
untuk bertindak/melaksanakan kegiatan tanggap darurat.
Kebijakan bersifat mengikat karena dalam penanganan darurat
diberlakukan kesepakatan-kesepakatan yang harus dipatuhi
oleh semua pihak.

Strategi penanganan darurat dilaksanakan oleh masing-masing sektor


sesuai dengan sifat/karakteristik bidang tugas sektor. Stategi
bertujuan untuk efektivitas pelaksanaan kebijakan
PERENCANAAN SEKTORAL
Identifikasi Kegiatan
1. Situasi Sektor
2. Sasaran Sektor
3. Kegiatan Sektor
4. Identifikasi Pelaku Kegiatan
5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Proyeksi kebutuhan, bila ada kesenjangan, diupayakan dari :
• Sumberdaya/potensi masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
• Bantuan dari lembaga usaha/swasta.
• Sumberdaya/potensi daerah (kabupaten/kota) yang berdekatan.
• Sumberdaya/potensi dari level pemerintahan yang lebih tinggai (provinsi/nasional).
• Kerjasama dengan berbagai pihak, baik unsur pemerintah maupun non-pemerintah, MoU,stand-by
contract, meminjam, atau kerjasama dalam bentuk lain.
• Bantuan masyarakat internasional yang sah dan tidak mengikat (bersifat melengkapi).
SINKRONISASI/HARMONISASI

KEGIATAN/PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH SEKTOR-SEKTOR


DIHARMONISASI/DIINTEGRASIKAN KE DALAM RENCANA KONTINJENSI

UNTUK MENGETAHUI SIAPA MELAKUKAN APA, AGAR TIDAK TERJADI


TUMPANG TINDIH KEGIATAN. HASILNYA BERUPA RENCANA KONTINJENSI
BERDASARKAN KESEPAKATAN/KONSENSUS DARI RAPAT KOORDINASI
LINTAS PELAKU, LINTAS FUNGSI DAN LINTAS SEKTOR
FORMALISASI

Rencana kontinjensi disahkan/ditanda-tangani oleh pejabat


yang berwenang
yakni Bupati/Walikota atau Gubernur dan menjadi dokumen
resmi (dokumen daerah) dan siap untuk dilaksanakan menjadi
Rencana Operasi Tanggap Darurat saat bencana terjadi.

Selanjutnya rencana kontinjensi tersebut disampaikan juga ke


pihak legislatif untuk mendapatkan komitmen/dukungan
politik dan alokasi anggaran.
Rencana aktivasi
Tahapan Kegiatan Penyusunan Rencana Kontijensi Banjir

1. Sosialisasi 2. Pengumpulan Data 3. Pelatihan dan


Hazard, data Exposure Lokakarya-1 Penyusunan
(membangun dan data lainnya Rencana Kontijensi
komitmen bersama)

6. Konsultasi Publik – 5. Revisi Dokumen


4.a). Perumusan Draft-0
TTX / Geladi Posko Rencana Kontijensi
Dokumen Renkon,
(Draft 1)
b). Pemutahiran Data

9. Mendorong
7. Revisi Dokumen 8. Gladi Lapang / FTX Penetapan dengan
(Draft final) Regulasi Daerah
(Perwali)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai