Anda di halaman 1dari 5

|Page1

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

Imam asy-Syafii rahimahullah berkata:

Beriman kepada Allah, kepada para malaikatNya, kepada kitab-kitabNya,


kepada para RasulNya tanpa membedakan antara salah satu diantara para Rasul.

Iman kepada para Rasul-Nya


1) Definisi Rasul:

Dia adalah seorang lelaki dari kalangan manusia yang Allah pilih, diwahyukan
kepadanya syariat, dan Allah mengutusnya kepada orang-orang kafir untuk
membawa risalah Allah kepada mereka.

Adapun Nabi, ia adalah seorang lelaki dari kalangan manusia yang Allah pilih,
Allah mengutusnya dengan syariat sebelumnya, dan diwahyukan kepadanya wahyu
secara khusus, Allah mengutusnya kepada orang-orang yang beriman untuk
berdakwah kepada mereka, ia seumpama seorang alim yang Allah berikan
pehaman, lalu Allah memerintahkannya untuk menyampaikannya.

2) Makna iman kepada para Rasul:

Iman kepada para Rasul artinya adalah meyakini dengan sepenuhunya


bahwa, Allah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat, dia mengajak mereka
untuk beribadah hanya kepada Allah saja yang tanpa sekutu bagiNya, demikian
pula mengajak mereka untuk kufur pada segala sesuatu yang diibadahi selain Allah.
Kita pun meyakini bahwa, seluruh para Rasul jujur, bertaqwa lagi amanah, mereka
menyampaikan agama ini dengan jelas dan menegakan hujjah Allah untuk seluruh
alam. Kita pun meyakini bahwa, mereka adalah mahluk Allah, yang tidak memiliki
kekhususan rububiyah maupun uluhiyah.

Dalil iman kepada para Rasul, diantaranya firman Allah subhanahu wa ta’ala:
|Page2

ُ ُ َ ُ َُ َ َٰٓ َ َ َ َّ َ َ َ ٌّ ُ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َّ ۡ َ َ ُ ٓ َ ُ ُ َّ َ َ َ
َ‫ٱّللَِوملئِكت ِ َهِۦَوك َتب ِ َهِۦَورسل ِ َهِۦ‬َ ِ ‫ونَُكَءامنََب‬
َ ‫نزلَإَِلهَِمِنَرب ِ َهِۦَ َوٱلمؤمِن‬ِ ‫ولَبِماَأ‬
َ ‫نَٱلرس‬
َ ‫ءام‬
ُ َ ۡ َ ۡ َ َ َّ َ َ َ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ َ َ ۡ َ ْ ُ َ َ ُ ُّ َ َ ََۡ ُ َُ َ
٢٨٥َ‫َلَنف ِرقَبۡيَأح ٖدَمِنَرسل ِ َهِۦََوقالواَس ِمعناَوأطعناَۖغفرانكَربناَِإَوَلكَ َٱلم ِصري‬

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari


Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat".
(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali”. (Al-Baqarah [2]: 285).

Makna firman Allah subhanahu wa ta'ala: "Kami tidak membeda-bedakan


antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya".

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

“Mereka tidak membeda-bedakan seorang pun dikalangan Rasul sehingga


mengimani sebagian dan kufur kepada yang lainnya, akan tetapi semuanya adalah
orang-orang yang benar ada di jalan hidayah dan menggiring manusia ke jalan
kebaikan, walaupun sebagiannya menghapus syariat yang lainnya dengan izin
Allah, sehingga seluruh syariat – pada akhirnya – dihapus dengan syariat baginda
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam penutup para Nabi dan Rasul,
dimana kiamat tegak di atas syariatnya, dan senantiasa ada sekelompok diantara
ummatnya yang berdiri tegak di atas kebenaran”.1

Demikian pula firman Allah subhanahu wa ta’ala:

ُ ۡ َ ُ َّ َ َ ۡ َّ ُ ۡ َ َ ُ َّٰ َّ ْ ُ َ ۡ َ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ ‫ُ ُ َّ َّ ُ ا‬ َ ‫َولَ َق َۡدَ َب َع ۡث‬


َ‫ٱّللَومِنهم‬
َ َ‫وتَۖف ِمنهمَمنَهدى‬ َ ‫واَٱلط َغ‬
َ ‫ٱّللَ َوٱجتنِب‬
َ َ‫وا‬ َ ‫َُكَأمةَٖرسوَلَأ ِنَٱعبد‬ ِ ‫اَِف‬
ِ ‫ن‬
َ ۡ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ ۡ ْ ُ ِ َ‫ٱلض َلَّٰلَ َُةَف‬
َّ ۡ َ َ ۡ َّ َ ۡ َّ
٣٦َ‫ۡي‬ ََ ِ ‫واَك ۡيفََكنَعَّٰقِ َبةَٱل ُمك ِذب‬ َ ِ ‫َِفَٱۡل‬
َ ‫ۡرضَ َفٱنظر‬ ِ ‫سريوا‬ َِ‫منَحقتَعليه‬

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di
antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah
1
Tafsir Ibnu Katsir 1/ 736.
|Page3

kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang


mendustakan (rasul-rasul)”. (An-Nahl [16]: 36).

3) Risalah itu pilihan:

Kerasulan itu adalah pilihan yang Allah berikan kepada hamba yang Allah
kehendaki, tidak mungkin diraih dengan usaha maupun dengan pengalaman.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

َ َ ٓ َ َ َ َّٰ َ َ ُّ ُ َ َ َّ َّ َّٰ َ َ ۡ ُ ُ ۡ ٞ َ َ َّ ُ ۡ َّ ُ ُ ۡ َُ ۡ َ َ
َ ۡ ُ
َ‫ٱّللَيمنَلَعَمنَيشاءَمِنَعِبادِ َه ِۖ َۦَوما‬ َ َ‫كن‬ ِ ‫َر ُسل ُه ۡمَإِنََّننَإَِلَبَشَمِثلكمَول‬ ‫تَلهم‬َ ‫قال‬
ۡ
َ ُ ۡ ُ ۡ َّ َ َ َ ۡ َ َّ َ َ َ َّ ۡ َّ َّٰ َ ۡ ُ ُ َ َّ َ ٓ َ َ َ َ
١١َ‫ون‬َ ‫َّكَٱل َمؤمِن‬
ِ ‫ٱّللَِفليتو‬
َ َ‫ٱّللَِولَع‬
َ َ‫َكنََلاَأنَنأتِيكمَبِسلط ٍنَإَِلَبِإِذ ِن‬

“Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah


manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan
suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah
sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal”. (Ibrahim [14]: 11).

Dalam ayat lain, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ ُ َّ
٤٧َِ‫ار‬
َ ‫ۡيَٱۡلخي‬ َ ‫ِإَونه َمَعِندناَل ِمنَٱلمصطف‬

“Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-


orang pilihan yang paling baik”. (Shad [38]: 47).

4) Bilangan dan nama-nama para Rasul.

Jumlah para Rasul dan nabi adalah banyak, sebagian diantara mereka Allah
kisahkan dan yang lainnya tidak, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
|Page4

َ َ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ ۡ َّ َّ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َّ ُ ۡ َ ۡ َ ‫َََ ۡ َۡ َ َۡ ُ ُ ا‬
َ‫ولق َدَأرسلناَرسٗلَمِنَقبلِكَمِنهمَمنَقصصناَعليكَومِنهمَمنَلمَنقصصَعليكََۗوما‬
َ َ ُ َ َ َ َۡ ُ َّ ُ ۡ َ َ ٓ َ َ َ َّ ۡ َّ َ َ ۡ َ َ ُ ‫ََك َن َل َِر‬
َ‫ق َوخ ِِس َهنال ِك‬
َِ ‫ض ََب ِٱۡل‬َ
َ ِ ‫ٱّللِ َق‬
َ َ ‫ٱّلل ِ َفإِذا َجاء َأمر‬
َ َ ‫ول َأن َيأ ِِت َأَ‍ِبي ٍة َإَِل َبِإِذ ِن‬
ٍ ‫س‬
َ ُ ُۡۡ
٧٨َ‫َٱلمب ِطلون‬

“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada
(pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul
membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah
datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil”. (Gafir [40]: 78).

Kita wajib mengimani para rasul secara umum bagi mereka yang tidak kita
ketahui nama dan kisah mereka dengan kaumnya, adapun bagi para nabi yang kita
ketahui nama dan kisah mereka, maka kita wajib mengimaninya secara rinci.

Allah telah menyebutkan sebagian nama para Rasul dalam al-Qur’an,


diantara mereka adalah:

1. Muhammad.
2. Ibrahim.
3. Musa.
4. Isa.
5. Nuh.

Mereka adalah para Ulul Azmi, mereka adalah semulia-mulianya para Rasul.
Urutan mereka dalam kemulian sesuai dengan urutan di atas.

5) Tema risalah para Rasul:

Tema risalah para Rasul bisa diringkas dalam tiga perkara penting:

a. Memberikan kabar gembira kepada mereka yang taat.


b. Merinci hukum atau syariat.
c. Jihad melawan orang-orang kafir dan munafik.
|Page5

6) Kewajiban kita terhadap para Rasul:


1. Memembenarkan mereka, dan meyakini bahwa risalah mereka dari Allah.
Barang siapa yang kufur kepada salah seorang diantara mereka, atau
mendustakannya, atau merendahkannya maka dia telah kafir, Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
ۡ ُ َ ۡ َ َّ َ
ََ ِ ‫وحَٱل ُم ۡر َسل‬
١٠٥َ‫ۡي‬ ٍ ‫تَق ۡو ُمَن‬
َ ‫كذب‬

“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul”. (as-Syu’ara [26]: 105).

Allah menetapkan mereka mendustakan para Rasul, padahal yang ada pada
waktu itu hanyalah nabi Nuh alaihis salaam.

2. Kita meyakini bahwa mereka telah menyampaikan amanah dan risalah


secara sempurna, dengannya hujjah menjadi tegak.
3. Mereka adalah manusia paling sempurna dalam ilmu dan pengamalan,
dibersihkan dari dusta dan khianat, juga dari lalai dan menyembunyikan
ilmu.
4. Mereka adalah para lelaki yang tidak diberikan kekhususan melebihi
batasannya sebagai manusia, mereka cape, mereka lapar, sakit dan
meninggal. Mereka sama sekali tidak memiliki kekhususan uluhiyah, tidak
menciptakan, tidak mampu memberikan rizki, tidak mampu mengetahui hal
gaib, dan yang lainnya.
5. Allah memperkuat mereka dengan mujizat dan tanda-tanda lain yang
menunjukan kebenaran apa yang mereka bawa.
6. Mereka mengajak manusia pada Tauhid yang murni, menjelaskan syariat
kepada manusia, dan setiap umat wajib mengamalkan syariat para Rasul
yang diutus kepada mereka.

******

Anda mungkin juga menyukai