Anda di halaman 1dari 7

Indonesia menjadi produsen kopi peringkat ke empat di dunia.

Berdasarkan data yang

dilansir oleh International Coffee Organization (ICO), dunia ini telah memproduksi sekitar 9

juta ton kopi pada tahun 2016. Pertama sekitar 36% atau sekitar 3,3 juta ton kopi yang

merupakan hasil produksi dari Brasil. Berada di urutan kedua adalah Vietnam dengan jumlah

produksinya sebesar 1,53 juta ton kopi. Sedangkan di posisi ketiganya adalah Kolombia dengan

jumlah produksinya sebanyak 840 ribu ton kopi. Kemudian untuk peringkat ke empat,

Indonesia dengan jumlah produksinya sebanyak 600 ribu ton kopi. (ICO, 2016)

Proses pengeringan kopi terdiri dari perlakuan panas dimana biji-bijian diproses dengan

suhu tinggi sampai mencapai perubahan fisik dan kimia yang diinginkan seperti warna dan

aroma kopi khas (PUTRANTO; CHEN; 2012; RUOSI et al., 2012). Peningkatan suhu

pemanggangan memiliki efek langsung terhadap kehilangan massa total (FRANÇA et al .;

2009), yang memungkinkan pembentukan tingkat kehilangan massa untuk setiap suhu roaster.

Oleh karena itu, menghubungkan variasi massa biji-bijian dan waktu pemanggangan,

yang secara langsung bergantung pada suhu dan waktu selama proses pengeringan. Karena

roaster silinder horisontal banyak digunakan di industri daerah Cimahi.

Karena meningkatnya biaya energi dan pertimbangan lingkungan, peralatan


pemanggangan modern biasanya mencakup sirkulasi ulang gas buang, setelah pemindahan
partikel padat yang dibawanya (sekam, debu) oleh retensi pada siklon. Gas tersebut dibawa
kembali ke burner, atau pemanasan kembali setelah pembakaran, beroperasi pada suhu antara
400 dan 600° C, untuk membakar kedua partikel sisa dari atas 1600 hingga jauh di bawah 50
mg/Nm3 dan bahan organik yang mudah menguap (aerosol, kondensat, dll.), sebagaimana
diatur oleh undang-undang dibeberapa negara. Energi panas residunya dapat digunakan untuk
memanaskan udara segar yang masuk (Illy dan Viani, 1995, hal. 94).

1. Tekanan gas ketika pengeringan awal biji kopi berlangsung sebesar 1500 𝑚𝑚𝐻2 𝑂

atau 150 millibar


Bab 2

Sebelum melanjutkan ke prinsip dasar, ada baiknya untuk mencatat fitur unik pengeringan yang

unik, yang membuatnya menjadi area yang menarik dan menantang untuk penelitian dan

pengembangan (R & D):

. Ukuran produk dapat berkisar dari mikron hingga puluhan sentimeter (dalam ketebalan atau

kedalaman)

. Porositas produk dapat berkisar dari 0 hingga 99,9%

. Waktu pengeringan berkisar dari 0,25 s (pengeringan kertas tisu) hingga 5 bulan (untuk jenis

kayu keras tertentu)

. Kapasitas produksi dapat berkisar dari 0,10 kg / jam hingga 100 ton / jam

. Kecepatan produk berkisar dari 0 (stasioner) hingga 2000 m / menit (kertas tisu)

. Suhu pengeringan berkisar dari bawah titik tripel hingga di atas titik kritis cairan

. Tekanan operasi dapat berkisar dari fraksi milibar hingga 25 atm

. Panas dapat ditransfer terus menerus atau sebentar-sebentar oleh konveksi, konduksi, radiasi,

atau medan elektromagnetik

http://www.cikopi.com/2013/04/mesin-roasting-w3000/

Manual Book untuk Mesin Shop Coffee


Roaster W3000 W6000 dan W12k
POST ON 25 MARCH 201 5 - 20:59 IN REVIEWS

Pemasangan:
1. “Hopper” di pasang dibagian atas tempat memasukkan biji green bean.
2. “Chaft Collector Cyclone” di pasang tidak terlalu jauh dari bagian belakang mesin
roaster (±1~2M).
3. Cerobong asap bagian atas di belakang mesin dipasang ke lubang bawah “Chaft
Collector Cyclone”.
4. Cerobong asap bagian bawah di belakang mesin dipasang ke lubang atas “Chaft
Collector Cyclone”.
5. Cerobong asap yang dipasang diusahakan tidak terlalu panjang dan tidak berliku.
6. Bagian atas pembuangan pada “Chaft Collector Cyclone” bisa dibiarkan terbuka
diluar, dan apabila letaknya didalam ruangan dan memerlukan pembuangan
keluar ruangan harus ditambahkan blower tahan panas untuk membantu
membuang asap yang terkumpul didalam “Chaft Collector Cyclone”.
7. Cerobong asap yang disertakan terbuat dari bahan aluminium, apabila merasa
perlu diganti dengan bahan yang lainnya, bisa dibuatkan pipa besi atau bahan
sejenis lainnya.
8. Apabila mesin roaster ditempatkan pada ruangan dan diperuntukkan permanen,
harap bisa mengganjal bagian bawah mesin untuk mengurangi beban roda.

Pengoperasian:
1. Sambungkan colokan kabel ke stop kontak.
2. Pakailah regulator tekanan tinggi dan pasangkan ke tabung gas.
3. Putar regulator ke arah berlawanan jarum jam dan lihat pressure gauge pada
mesin menunjukkan angka 12 ~ 13 psi.
4. Putar tombol power searah jarum jam untuk mengaktifkan panel kontrol.
5. Switch tombol mesin ke posisi on (untuk pemutar drum. Jangan membuka api
apabila mesin dalam keadaan off atau tidak berputar).
6. Indikator suhu digital di sebelah kiri panel menunjukkan suhu biji. (apabila belum
dimasukkan biji maka yang diukur adalah suhu didalam drum).
7. Mesin ini dilengkapi ventilasi/exhaust yang bisa diatur buka tutup dengan
menggunakan tuas yang terdapat disebelah kiri mesin. Pengaturan tuas ke atas
untuk menutup ventilasi dan ke bawah untuk membuka ventilasi. (Ventilasi tidak
boleh ditutup full karena akan mengakibatkan api padam akibat tidak adanya
sirkulasi udara). Disarankan untuk membuka minimal no 3 dari atas sampai full
terbuka.
8. Siapkan kopi green bean dan tuangkan kedalam “Hopper”.
9. Putar panel gas ke nomor 3 atau 4 sehingga burner sudah mengeluarkan bunyi
gas dan tekan pemantik (tombol merah) pada panel kontrol untuk menyalakan
api. Apabila api yang nyala hanya pada satu burner saja maka gas harus dibuka
lebih besar sehingga semua burner menyala (Besar kecilnya api akan
mempengaruhi waktu sangrai)
10. Tunggu suhu didalam drum mencapai antara 180°C s/d 200°C, dan tarik tuas
pada “Hopper”ke bawah untuk memasukkan biji kopi ke dalam drum dan tutup
kembali tuas pada hopper (Tuas “Hopper” harus ditutup kembali apabila biji kopi
sudah keluar semua).
11. Suhu biji akan turun dan kemudian akan naik kembali sampai kopi mencapai 1st
crack dan 2nd crack diantara 200°C s/d 230°C.
12. Switch tombol cooler ke posisi on untuk mengaktifkan agitator pada cooling bin
dan kopi siap dikeluarkan dari dalam drum.
13. Pendinginan memakan waktu sekitar 2 ~ 4Menit dan kopi siap dikeluarkan dari
cooling bin.
14. Untuk mematikan power pada mesin hanya dengan menekan tombol merah
pada panel kontrol.
15. Ulangi proses roasting dari poin no 4 dan seterusnya.

Maintenance:
1. Jagalah mesin agar dalam keadaan bersih.
2. Buanglah sisa – sisa bijian kopi pada saat sangrai, yang tertampung pada baki
dibagian bawah drum.
3. Buanglah chaft yang tertampung di bagian bawah “Chaft Collector Cyclone”
setelah beberapa kali pemakaian.
4. Bagian bawah cooling bin bisa dibersihkan dari kotoran sisa kopi dengan cara
membuka baut pada bagian sampingnya.
5. Setelah melakukan roasting harap dilakukan pendinginan dengan cara
membiarkan mesin berputar selama beberapa menit sebelum mesin dimatikan.
6. Apabila mendengar suara aneh ataupun ada kelainan pada mesin yang tidak
seperti biasanya, harap matikan mesin dan hubungi kami untuk troubleshooting.

Roasting Manual:
1. Mesin ini dilengkapi Manual rotater atau pemutar manual dalam keadaan
mendesak apabila terjadi pemotongan listrik sementara.
2. Pasanglah engkol pada bagian depan drum dan putarlah drum searah jarum jam.
3. Buka tuas hopper sehingga uap panas dari dalam drum bisa keluar sehingga
terjadi sirkulasi udara (apabila tuas hopper tidak dibuka maka api akan otomatis
mati dikarenakan tidak adanya sirkulasi udara didalam drum).
4. Tutup pengatur gas apabila api otomatis mati dan buka kembali api apabila listrik
sudah normal kembali.
5. Tunggu hingga listrik tersambung kembali dan roasting bisa dilanjutkan seperti
biasa, kemudian tutuplah tuas hopper.
6. Roasting manual hanya disarankan untuk dipakai pada saat pemutusan listrik
sementara dan kami tidak disarankan untuk memulai manual roasting dari awal
biji kopi dimasukkan sampai selesai.

Hal yang perlu diperhatikan:


1. Pakailah regulator tekanan tinggi.
2. Jangan menyalakan api dalam keadaan drum tidak berputar.
3. Tuas ventilasi tidak boleh ditutup rapat pada saat roasting, bukalah ventilasi
dengan tuas yang terletak disebelah kiri mesin minimal bukaan 3.
4. Sambungan cerobong asap pembuangan jangan berliku dan tambahkan blower
tahan panas pada bagian atas “Chaft Collector Cyclone” untuk sambungan
keluar ruangan.
5. Waktu sangrai sangat tergantung dari banyaknya kopi yang disangrai dan
besarnya api yang dipakai. Disarankan untuk melakukan test roasting selama
beberapa kali untuk mengetahui karakter dari mesin ini sehingga memudahkan
untuk pengoperasian selanjutnya.
6. Bagi pemula, silahkan mencari referensi/video tentang cara menyangrai kopi di
website atau forum tentang roasting kopi.

https://www.onebean.co.id/post/manual-book-untuk-mesin-shop-coffee-roaster-w3000-w6000-
dan-w12k
Berikut ini adalah daftar parameter signifikan yang mempengaruhi kinerja pengering [2]:

1. Memproses variabel udara

(a) Tingkat aliran udara

(b) Mengeringkan suhu udara

(c) Mengeringkan rasio kelembaban udara

2. Variabel produk

(a) Throughput produk

(B) kadar air awal dan akhir

(c) Ukuran bahan dan distribusi ukuran

3. Dimensi variabel

(A) Lebar, tinggi, atau diameter pengering

(b) Panjang pengering dan jumlah lewatan

(c) Konfigurasi pengering

Variabel-variabel ini dapat dikontrol atau disesuaikan. Banyak variabel, seperti sifat aerodinamis
bahan pengering, area permukaan yang terbuka dari produk, karakteristik tingkat pengeringan, dan
EMC, spesifik dan tidak dapat dikontrol.

Model pengeringan yang komprehensif harus mencakup semua variabel yang disebutkan
sebelumnya. Itu harus mencakup sifat-sifat psikrometrik dan termal udara, uap, dan air cair.
Pengembangan model simulasi pengeringan dijelaskan berikut ini. Asumsi sederhana dan batasan
yang melekat pada model adalah sebagai berikut:

1. Tingkat umpan seragam, dengan kadar air yang seragam

2. Produk ukuran seragam

3. Tidak ada kehilangan panas atau perolehan panas melalui dinding pengering

4. Tidak ada panas eksternal dan fluks massa selain dari antara udara dan bahan di pengering

Pengering drum umumnya digunakan untuk mengeringkan larutan kental, terkonsentrasi, bubur
atau pasta pada rotating steam-heated drum. Ini juga dapat digunakan untuk mengeringkan larutan
pekat atau bubur yang menjadi lebih kental atau pucat karena berkedip atau mendidih dari uap air
atau transformasi termokimia ireversibel dari konten mereka yang terjadi pada kontak pertama
mereka dengan permukaan drum panas.

Bubur atau pasta kental secara mekanis disebarkan oleh aksi penyebaran dua drum putar-putar ke
dalam lembaran tipis yang melekat pada drum yang lebih panas dalam pengering drum tunggal atau
lembaran terpisah pada kedua silinder panas dalam pengering drum ganda. Selembar pasta tipis
yang mengikutinya kemudian dikeringkan dengan cepat oleh fluks panas tinggi dari uap kondensasi
di dalam drum. Untuk bubur yang sangat basah yang menghasilkan lembaran basah, pengeringan
lembaran tipis basah dapat lebih ditingkatkan dengan meniupkan udara kering panas pada
permukaan lembaran. Lembaran tipis yang mengandung bahan peka panas, seperti vitamin, juga
bisa dikeringkan pada suhu yang lebih rendah dalam ruang hampa.
Metode Kualitatif
Karena di lingkungan industri dan rumahan banyak ditemukan pemanggang biji kopi
yang menggunakan mesin roasting jenis drum roaster dibandingkan dengan menggunakan
jenis pengeringan dari uap panas dimana harganya yang mahal dan daya yang dibutuhkannya
sangat besar, maka dilakukanlah penelitian untuk mesin roasting jenis drum roaster yang
dimana daya yang dibutuhkan dapat lebih rendah.

ialah jenis Drum roaster (jenis horizontal). Sebenarnya masih banyak jenis alat rosting
untuk biji kopi itu sendiri tetapi karena keadaan dilingkungan daerah Bandung banyak yang
menggunakan alat roaster jenis vertikal dan horizontal, dimana jenis horizontal sering banyak
digunakan karena daya yang digunakan lebih kecil dibandingkan jenis vertikal serta variasi
hasil dari pengeringannya dapat kita atur.

2.10 Roaster Drum


Pengering drum umumnya digunakan untuk mengeringkan larutan kental,
terkonsentrasi, atau pasta pada rotating steam-heated drum. Ini juga dapat digunakan untuk
mengeringkan larutan pekat yang menjadi lebih kental atau pucat karena panas yang mendidih
dari uap air atau transformasi termokimia ireversibel dari kerja yang terjadi pada kontak
pertama dengan permukaan drum panas. (S. Mujumdar, 2006)

Roaster Drum W3000 (Dok. Katalog)


Adapun cara kerja dari mesin roasting jenis drum ini yaitu diawali dengan memasukan
gas dari LPG ke burner infrared, dan atur tekanan gas nya sebesar 0,2 bar dan atur nyala apinya
dengan potensio. Kemudian nyalakan pematik apinya sehingga api di burner menyala. Sembari
menunggu temperatur naik, drum juga dioperasikan dengan cara menyalakan motor listrik.
Tunggu sampai temperatur ≥ 120℃, kira-kira selama 5-10 menit. Kemudian ketika temperatur
telah tercapai, kopi dimasukkan ke hoper, dan buka katup di hoper untuk memasukkan ke
dalam drum dan jika telah masuk semua biji kopinya, tutup kembali katup pada hopper.
Lakukan pengeringan kopi hingga temperatur naik dari ≥ 120 − 200℃. Selama pengeringan
di dalam drum yang berputar, kita bisa check kualitas biji kopinya juga. Setelah temperatur
tercapai, keluarkan biji kopi dari outlet drum dengan membuka menarik tuasnya sehingga biji
kopi sampai ke tempat pendinginan.

Anda mungkin juga menyukai