OLEH
NAMA : ENDAH SUNDARI
NIM : P07120215048
SEMESTER : IV
PRODI : DIPLOMA IV
NiM : P07120215048
5. Komplikasi
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian fokus
a. Wawancara
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam
MRS, nomor register, dan diagnosis medis.
2. Riwayat penyakit sekarang
Kapan waktu timbulnya penyakit? Jam berapa? Bagaimana awal
munculnya?Berangsur-angsur? Keadaan penyakit, apakah sudah
membaik, parah atau tetapsama dengan sebelumnya.Usaha yang
dilakukan untuk mengurangi keluhan, Kondisi saat dikaji P Q R S T
3. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah
dialami, imunisasi yang pernah diberikan, kecelakaan yang pernah
dialami, prosedur operasi dan perawatan rumah sakit alergi (makanan,
obat-obatan, zat/substansi, textil), pengobatan dini (konsumsi obat-
obatan bebas).
4. Riwayat penyakit keluarga
Identifikasi berbagai penyakit keturunan yang umumnya
menyerang.Anggotakeluarga yang terkena alergi, asma, TBC,
hipertensi, penyakit jantung, stroke, anemia, hemopilia, arthritis,
migrain, DM, kanker dan gangguan emosional.
b. Pemeriksaaan fisik
1. Keadaan umum klien :
Tanda-tanda dari distress, penampilan dihubungkan dengan usia,
ekspresi wajah, bicara, mood, berpakaian dan kebersihan umum, tinggi
badan, BB, gaya berjalan.
2. Tanda-tanda vital :
Suhu, nadi, pernafasan, tekanan darah.
3. Sistem pernafasan
Hidung : Kesimetrisan, pernafasan cuping hidung, adanya sekret /
polip, passaseudara.
Leher : Pembesaran kelenjar, tumor.
Dada : Bentuk dada (normal,barrel,pigeon chest). Perbandingan
ukuran anterior posterior dengan transversi. Gerakan dada
(kiri dan kanan, apakah ada retraksi). Keadaan proxsesus
xipoideus.Suara nafas (trakhea, bronchial, bronchovesikular).
Apakah ada suara nafas tambahan. Apakah ada clubbing
finger.
4. Sistem kardiovaskuler
Conjunctiva (anemia/tidak), bibir (pucat, cyanosis), arteri carotis,
tekanan vena jugularis, ukuran jantung, ictus cordis/apex, suara
jantung (mitral,tricuspidalis, S1, S2, bising aorta, murmur,gallop),
capillary refill time.
5. Sistem perncernaan
Sklera (ikterus/tidak), bibir (lembab, kering, pecah-pecah, labio skizis),
mulut (stomatitis, apakah ada palatoskizis, jumlah gigi, kemampuan
menelan, gerakan lidah), gaster (kembung, gerakan peristaltik),
abdomen (periksa sesuai dengan organ dalam tiap kuadran), anus
(kondisi, spinkter ani, koordinasi).
6. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral: status mental (orientasi, daya ingat, perhatian dan
perhitungan, bahasa), kesadaran (eyes, motorik, verbal) dengan
gcs, bicara (ekspresive dan resiptive)
b. Fungsi kranial (saraf kranial I s/d XII)
c. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot)
d. Fungsi sensorik (suhu, nyeri, getaran posisi dan diskriminasi)
e. Fungsi cerebellum (koordinasi dan keseimbangan)
f. Refleks (ekstremitas atas, bawah dan superficial)
g. Iritasi meningen (kaku kuduk, lasaque sign, kernig sign, brudzinski
sign)
7. Sistem musculoskeletal
Kepala (bentuk kepala), vertebrae (bentuk, gerakan, rom), pelvis
(thomas test, trendelenberg test, ortolani/barlow test, rom), lutut (mc
murray test, ballotement, rom), kaki (keutuhan ligamen, rom), bahu,
tangan.
8. Sistem perkemihan
Edema palpebra, moon face, edema anasarka, keadaan kandung
kemih, nocturia, dysuria, kencing batu, penyakit hubungan sexual.
9. Sistem imun
Alergi (cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia), Immunisasi, Penyakit
yang berhubungan dengan perubahan cuaca, Riwayat transfusi dan
reaksinya.
c. Pemeriksaan diagnostik
1. Laboratorium
2. Ro foto
2. Analisa data
5. DO : Kurangnya Defisit
- Pasien bingung terhadap Informasi, Pengatahuan
penyakitnya Keterbatasan
DS: Kognitif.
- Sering bertanya
- Salah instruksi
- Perilaku hiperbola
3. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas b/d odema paru ditandai dengan sianosis dan
dispnea.
b. Resiko tinggi menurunanya curah jantung b/d penurunan kontraktilitas
ventrikel kiri ditandai dengan aritmia dan perubahan EKG.
c. Nyeri dada b/d iskemia jaringan myokard ditandai dengan perubahan
denyut jantung dan ekspresi kesakitan.
d. Ansietas b/d situasi kritis ditandai dengan ketakutan dan peningkatan
tegangan.
e. Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang katup jantung
ditandai dengan permintaan informasi kepada perawat dan ahli profesi
kesehatan lainnya
4. Rencana asuhan keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji suara paru,
pertukaran tindakan frekuensi nafas,
gas b/d keperawatan, gas kedalaman, dan usaha
odema paru darah arteri normal nafas, dan produksi
ditandai dalam jangka waktu 1 sputum sebagai
dengan x 24 jam indicator keefektian
DO:
sianosis dan penggunaan alat
Menunjukan
dispnea penunjang.
perbaikan
2. Awasi dan laporkan
ventilasi/oksigenasi
pada data pengkajian
sebagai bukti adalah
terkait (sensorium
frekuensi pernapasan
pasien, suara nafas,
dalam rentang
pola nafas, analisis
normal, tak ada
gas darah arteri,
sianosis, dan
sputum, efek obat).
penggunaaan otak
3. Membantu dalam
aksesoris, bunyi
posisi, batuk, dan
nafas normal.
DS: nafas dalam.
Sudah tidak terlihat
4. Jelaskan pada pasien
pernafasan cuping
mengenai
hidung
penggunaan alat
Warna kulit pasien
bantu yang diperlukan
kembali dalam
(oksigen, pengisap,
keaadaan normal
spirometer)
2. Resiko Setelah dilakukan 1. Berikan oksigen
tinggi tindakan tambahan dengan
menurunany keperawatan, nasal kanal/ masker
a curah Penurunan curah sesuai dengan
jantung b/d jantung dapat teratasi indikasi.
penurunan dan menunjukkan 2. Berikan istirahat
kontraktilitas tanda vital dalam psikologi dengan
ventrikel kiri batas yang dapat lingkungan yang
ditandai diterima, disritmia tenang.
dengan terkontrol atau hilang 3. Pantau tanda
aritmia dan dan bebas gejala kelebihan cairan.
perubahan gagal jantung dalam 4. Pemberian IV
EKG. jangka waktu 3x24 ,pembatasan jumlah
jam. total sesuai dengan
DO:
indikasi. Hindari cairan
Tekanan darah dalam
garam.
batas normal (120/80
5. Kolaborasi pemberian
mmHg, nadi
obat.
80x/menit).
Tidak terjadi aritmia
dan irama jantung
teratur, CRT kurang
dari 3 detik.
DS:
Klien akan
melaporkan
penurunan episode
dispnea, berperan
dalam aktivitas
mengurangi beban
kerja jantung.
3. Nyeri dada Setelah dilakukan 1. Gunakan skala nyeri
b/d iskemia tindakan 0-10 untuk rentang
jaringan keperawatan,Pasien intensitas.
myokard mengatakan bahwa 2. Catat ekspresi verbal
ditandai nyeri dada telah atau non verbal,
dengan hilang/terkontrol respon otomatis
perubahan dalam jangka waktu terhadap
denyut 3x24 jam nyeri(berkeringat,TD
jantung dan DO: dan nadi
Denyut jantung dan
ekspresi berubah,peningkatan
frekuensi pernafasan
kesakitan. atau penurunan
kembali dalam
frekuensi pernafasan).
keadaan normal.
3. Ajarkan penggunaan
Pola makan pasien
teknik nonfarmakolog
kembali dalam
(misalnya: TENS,
keadaan normal.
hypnosis, relaksasi,
DS:
masase, dll)
Pasien mengatakan
4. Evaluasi respon
nyeri di area dada
terhadap obat.
sedah menghilang.
Pasien mengatakan 5. Berikan lingkungan
pola tidur kembali istirahat dan batasi
normal. aktifitas sesuai
Ekspresi wajah
kebutuhan.
pasien tenang.
4. Ansietas b/d Setelah dilakukan 1. Kaji dan dokumentai
situasi kritis tindakan tingkat kecemasan
DAFTAR PUSTAKA